Anda di halaman 1dari 12

ETNOBOTANI MINUMAN DAN TUMBUHAN BERACUN

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Etnobotani

Disusun oleh:

Nur Dara Utami 2005101050010


Siti Khadijah 2005101050021

JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2023
A. Pendahuluan
Etnobotani berasal dari dua kata, yaitu etno (etnis) dan botani. Etnis mempunyai
arti masyarakat adat atau kelompok sosial kebudayaan yang mempunyai arti tertentu
karena keturunan adat, agama, bahasa, dan lain sebagainya. Sedangkan botani mempunyai
arti tumbuh-tumbuhan. Etnobotani merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara
manusia dengan alam lingkungannya yang meliputi sistem pengetahuan tentang sumber
daya tumbuhan.
Gulma merupakan tumbuhan yang peran, hak keberadaannya belum diketahui
sepenuhnya. Pada umumnya gulma dianggap mengganggu tanaman budidaya karena
kehadirannya yang tidak diinginkan. Gulma dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan dari tanaman budidaya. Namun, gulma dapat dimanfaatkan untuk berbagai
hal lain misalnya seperti bahan pembuatan minuman, bahan obat herbal, sebagai senjata,
dan lain sebagainya.
B. Etnobotani Minuman
1. Permot (Passiflora foetida L.)

Gambar 1. Permot (Passiflora foetida L.)


Permot merupakan tumbuhan yang termasuk dalam jenis gulma dan juga perdu.
Namun memiliki bunga yang begitu indah mirip dengan bunga tanaman markisah. Permot
adalah tanaman herba yang berasal dari Amerika tropis yang dapat ditemukan pada
ketinggian 1 – 1000 mdpl, tumbuh pada tempat yang liar atau terbuka yang mendapat
cahaya matahari seperti semak-semak, tanah lapang yang telantar, atau merambat di pagar
yang berkhasiat sebagai obat batuk, radang kelenjar, insomnia, darah tinggi, bengkak,
kencing berlamak dan borok (Dalimarha, 2008).
Permot secara empiris berkhasiat untuk batuk karena paru-paru panas, radang
kelenjar getah bening leher (servikal limfadenitis), sulit tidur (insomnia), gelisah, mimpi
buruk, kelelahan kronis yang abnormal (neurasthenia), darah tinggi (hipertensi), bengkak
(edema), kencing berlemak (chyluria), dan koreng, skabies, borok (ulcus) pada kaki. Juga
buah berkhasiat menghilangkan nyeri (analgetik) dan memperkuat paru-paru (Dalimartha,
2008). Buah, biji, dan daun mengandung asam hidrosianat dan laktone. Selain itu permot
juga mengandung alkaloid, steroid, saponin, dan flavonoid. Tumbuhan ini dapat digunakan
untuk bahan pembuatan minuman herbal karena memiliki khasiat seperti efek anti-radang
dan analgetik (menghilangkan rasa sakit) Cara membuatnya adalah dengan merebus
daunnya lalu disaring, baru dapat diminum.
Salah satu obat tradisional yang cukup banyak digunakan dimasyarakat
dan terbukti bermanfaat adalah teh kombcuha yang merupakan suatu
ramuan minuman kuno, yang terjadi atas hasil simbiosis murni dari bakteri dan ragi yang
berkhasiat dan menyembuhkan beberapa penyakit, diantaranya sebagai agen propofilaktit
dan terapeutik untuk kanker terutama pada stadium awal, antiinflamasi, detoksikasi
melancarkan pencernaan, menetralisir asam urat sehingga bermanfaat gout, rematik,
arthritis, juga sebagai peluruh batu ginjal. Dimana teh dengan berbagai kandungan kimia
yang mirip dengan kandungan kimia dari permot.
2. Gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F)

Gambar 2. Gandarusa (Justicia gendarussa Burm.F.)


Gandarasa mengandung senyawa kimia justisin, minyak atsiri, kalium, kalsium
oksalat, tannin, dan alkaloid. Gandarusa ini dapat digunakan untuk obat rematik, cara
pengolahannya adalah daunnya yang segar atau kering direbus dengan air sebanyak 3 gelas
sampai tersisa satu gelas. Kemudian air rebusan yang telah dingin disaring dan diminum
pada waktu pagi dan sore masing-masing setengah gelas.
Menjadi tanaman perdu yang tidak terlalu dianggap keberadaannya, manfaat daun
gandarusa bagi kesehatan tubuh ternyata ada banyak. Beberapa di antaranya adalah:
1. Mencegah Sembelit
Manfaat daun gandarusa yang pertama adalah bisa membantu mencegah sembelit.
Jadi, apabila mengalami sembelit bisa mencoba mengonsumsi segelas rebusan daun
gandarusa. Daun gandarusa memiliki sifat laksatif sehingga bisa membantu melancarkan
buang air besar. Bisa dikatakan, daun ini merupakan obat pencahar alami yang sering
digunakan untuk melancarkan pencernaan. Tak hanya bisa melancarkan buang air besar
saja, daun gandarusa ini bisa membantu melancarkan buang air kecil.
2. Mengobati Radang Sendi
Salah satu manfaat daun gandarusa adalah bisa membantu mengobati radang sendi
dan luka pada kulit. Di dalam daun ini, terdapat kandungan anti arthritis sehingga
mencegah terjadinya peradangan. Selain itu, daun ini juga memiliki kandungan ekstrak
chloroform, hexane, dan ethanol. Kandungan ini dapat meredakan luka pada kulit, baik
yang terjadi karena luka bakar atau yang lainnya.
3. Meredakan Demam, Batuk, Dan Pilek
Daun gandarusa memiliki kandungan efek analgentik sehingga membantu
menurunkan demam. Sementara kandungan sifat antibakterinya bisa meredakan pilek serta
batuk, terutama batuk berdahak, baik yang disebabkan oleh bakteri maupun virus.
4. Mencegah Infeksi HIV
Ada sebuah jurnal penelitian yang berjudul Cytotoxicity of Justicia Gendarussa
Burm F. Leaf Extracts on Molt-4 Cell . Jurnal ini menjelaskan daun gandarusa memiliki
senyawa, seperti sitotoksik dan ekstrak etanol. Kandungan ini mencegah terjadinya
penyebaran infeksi HIV pada tubuh seseorang. Hingga saat ini, penelitian mengenai
manfaat daun gandarusa terhadap infeksi HIV masih saja berlanjut untuk memperkuat
pernyataan tersebut.
5. Kontrasepsi Alami Untuk Pria
Manfaat daun gandarusa yang terakhir ini sebenarnya sudah lama diketahui banyak
masyarakat, terutama yang tinggal di Papua. Hal ini dikarenakan kaum pria di daerah
Papua masih menggunakan daun gandarusa sebagai alat kontrasepsi Hal ini dikarenakan
dalam tanaman gandarusa terdapat kandungan efek anti-spermatozoa. Kandungan ini bisa
mematikan sperma sehingga tidak bisa menembus ke dalam dinding sel telur. Anggapan
ini masih belum bisa dibuktikan dengan pasti. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk
validasi anggapan in
Dengan banyaknya manfaat daun gandarusa, ternyata tanaman ini juga memiliki
efek samping jika dikonsumsi berlebihan. Pasalnya, di dalam ini terdapat kandungan
alkaloid, minyak atsiri, justicin, dan kalium yang bisa menjadi racun. Hal ini jika
dikonsumsi dalam jumlah banyak dan dalam jangka panjang. Terlalu banyak mengonsumsi
minuman atau makanan yang mengandung alkaloid bisa menyebabkan keracunan yang
ditandai dengan rasa mual hingga pusing.
Manfaat daun gandarusa memang akan lebih maksimal jika digunakan dengan cara
yang tepat. Jika menggunakannya sebagai obat luar, siapkan sekitar 10-20 lembar daun
gandarusa. Lalu, cuci dan hancurkan dengan cara menumbuknya hingga halus. Kemudian,
peras airnya dan letakkan di bagian yang sakit atau mengalami luka. Sedangkan kalau
Moms ingin mengonsumsinya menjadi minuman herbal, ambil 20 lembar daun gandarusa
atau sekitar 30-60 gram. Lalu, cuci bersih dan rebus bersama dengan 3 gelas air hingga
surut menjadi 1-1,5 gelas. bisa mengonsumsinya satu gelas saja sehari.
3. Sambiloto (Andrographis paniculata)

Gabar 3. Sambiloto (Andrographis paniculata)


Sambiloto merupakan tumbuhan yang cukup terkenal sebagai tanaman herbal dan
memiliki khasiat sebagai obat yang bermanfaat untuk mengatasi berbagai
keluhan atau gejala penyakit yang sering terjadi, seperti demam dan batuk pilek. Sambiloto
dikenal di daerah-daerah dengan nama lain, seperti papaitan, takilo, sandilata, takila,
ampadu, dan sambilata. Tanaman sambiloto tumbuh di negara-negara Asia Selatan dan
Asia Tenggara seperti India, Sri Lanka, Malaysia, termasuk Indonesia. Tidak hanya daun
sambiloto, batangnya juga berkhasiat sebagai obat sehingga sering digunakan untuk
membuat obat herbal.
Cara penggunaannya: Daun sambiloto segar sebanyak satu genggam (30 gram)
ditumbuk rata kemudian ditambahkan air matang setengah cangkir (110 mL), saring
kemudian minum sekaligus. Atau bisa juga menggunakan bahan kering sebanyak 3 gram
direbus dan diminum 2 kali sehari sebelum makan. Ramuan obat daun sambiloto aman jika
diminum dengan tepat dan jangka pendek, baik pada dewasa maupun anak-anak. Namun
demikian, dapat menyebabkan efek samping seperti
kehilangan nafsu makan, diare, muntah, ruam, sakit kepala, dan kelelahan. Daun
sambiloto mengandung senyawa yang bernama andrographolide yang pahit namun banyak
manfaatnya. Berdasarkan penelitian, senyawa andrographolide pada daun sambiloto
mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol.
Daun sambiloto memiliki manfaat sebagai agen pembunuh bakteri, penghilang rasa
sakit, dan penurun demam. Daun sambiloto bekerja dengan cara merangsang
sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan jumlah sel darah termasuk sel darah putih yang
berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Andrographolide juga berperan besar
dalam menurunkan kadar enzim CDK4 sehingga dapat menekan pertumbuhan sel kanker.
Daun sambiloto tidak aman bagi ibu hamil dan menyuisi, karena ada kekhawatiran dapat
menyebabkan keguguran.
Manfaat Daun Sambiloto Untuk Kesehatan
1. Mengobati flu biasa
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak daun sambiloto yang
dikombinasi dengan ginseng Siberia (Kan Jang, Swedia Herbal Institute) dapat
meringankan gejala flu biasa ketika ramuan damun sambiloto tersebut mulai diminum
dalam waktu 72 jam pertama. Beberapa gejala bisa membaik setelah 2 hari pengobatan,
tetapi biasanya memakan waktu 4-5 hari pengobatan sampai semua gejala hilang.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kombinasi sambiloto dan ginseng Siberia
dapat mengurangi gejala flu pada anak-anak, bahkan lebih baik daripada echinacea. Selain
itu, penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi ekstrak sambiloto dapat membantu
mengobati masuk angin, dan mencegah pilek.
2. Mengurangi demam dan sakit tenggorokan karena tonsilitis
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dosis tinggi sambiloto (6 gram sehari)
memiliki khasiat yang setara dengan acetaminophen (parasetamol) dalam menurunkan
demam dan mengurangi rasa sakit tenggorokan setelah 3 sampai 7 hari pengobatan.
3. Mengobati penyakit radang usus (kolitis ulserativa)
Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi ekstrak sambiloto setiap hari
selama 8 minggu dapat mengurangi gejala penyakit radang usus yang khasiatnya setara
dengan bat moderen Mesalamine.
4. Mengobati berbagai permasalahan kesehatan lainnya
a. Masalah pencernaan seperti diare, sembelit, gas usus, kolik, dan nyeri perut
b. Masalah pernafasan, seperti radang tenggorokan, batuk, bengkak amandel,
bronkitis, dan alergi
c. Penyakit liver seperti pembesaran hati, sakit kuning, dan kerusakan hati akibat obat
d. Penyakit Infeksi termasuk kusta, pneumonia, TBC, gonore, sifilis, malaria, kolera,
leptospirosis, rabies, sinusitis, dan HIV / AIDS
e. Masalah kulit seperti luka, bisul dan gatal
Berikut beberapa tumbuhan yang dapat digunakan sebagai minuman di Kecamatan
Banyuasin III
Table 1. Data hasil wawancara narasumber penelitian tanaman obat di kecamatan
banyuasin III
No Nama Jenis tanaman yang Bagian tanaman Cara Khasiat yang
dimanfaatkan sebagai yang dimanfaatkan pengelolaan dimanfaatkan sebagai
obat tanaman obat
untuk
dijadikan
obat
1 Leni 1. Laos Rimpang Digosok Mengobati panu,
kadas kurap
2. Kunyit Rimpang Direbus Kolestrol
3. Sambung nyawe Daun Direbus Darah tinggi
4. Kumis kucing Herba Direbus Pelancar kencing
2 Sarmila 1. Kunyit Rimpang Direbus Kolestrol
2. Kumis kucing Daun dan bunga Direbus Pelancar kencing
3. Sambiloto Daun Diseduh Diabetes
3 Emi wati 1. Laos Rimpang Digosok Panu, masuk angin,
pegel linu
2. Kunyit Rimpang Direbus Kolestrol
3. Serai Daun Diseduh Penghangat badan
C. Etnobotani Tumbuhan Beracun
1. Senjata

Gambar 4. Gadung (Dioscorea hispida)


Gadung dimanfaatkan getahnya untuk menjebak/menangkap burung. Pucuk/ujung
tumbuhan gadung menghasilkan getah beracun. Getah racun ini dicampur dengan makanan
burung, lalu efeknya burung akan pingsan sementara Kandungan racun yang ada pada
tumbuhan ini berupa senyawa glikosida sianogenik, alkaloid dioscorin, dan senyawa pahit
yang terdiri dari saponin dan sapogenin. Alkaloid yang terdapat pada umbi gadung bisa di
jadikan racun untuk membunuh hewan. Umbi gadung sering kali di gunakan oleh petani
untuk membunuh hama tanaman, dan juga kadang di gunakan oleh pemburu untuk
melumpuhkn binatang buruan dengan mengoleskan racun pada senjata mereka, juga
kadang di gunakan oleh pemancing untuk membunuh ikan dengan menaruh racun di mata
kail.

Gambar 5. Kecubung (Datura metel)


Kecubung adalah tanaman perdu, berumur setahun dan tegak dengan bagian
pangkal yang berkayu, bercabang  cabang, tingginya sekitar 0,5 – 2 meter. Tanaman ini
dapat tumbuh di dataran rendah hingga 800 meter dari permukaan laut, terutama pada
daerah yang beriklim kering. Daunnya tunggal bertangkai, letaknya berhadapan. Bentuk
helaian daun bulat telur, ujungnya runcing, tepi berlekuk, panjang daun 6 – 25 centimeter
dan lebarnya 4,5 – 20 centimeter. Bunganya tunggal berbentuk terompet, tegak, keluar dari
ujung tangkai. Bunganya mekar menjelang matahari terbenam dan kuncup di sore hari
berikutnya. Berbuah kotak berbentuk bulat, berduri tempel yang tajam. Bijinya gepeng,
berwarna coklat, berukuran kecil dan jumlahnya banyak. Tanaman ini tumbuh liar di
tempat yang terbuka pada tanah berpasir yang tidak begitu lembap, dan perbanyakan
tanaman ini melalui biji atau stek.
Daun kecubung dimanfaatkan masyarakat suku Dawan Fatuleu Tengah sebagai
racun, yaitu dengan cara mengoleskan getah daun pada bagian bawah batang bamboo yang
diisi dengan tuak aren. Dengan demikian, musuh yang meminum tuak tersebut akan
keracunan dan mati dalam waktu singkat. Semua bagian tumbuhan kecubung diketahui
memiliki senyawa aktif yang dapat menjadi racun. Pada daun kecubung mengandung
senyawa kimia alkaloid, saponin, flavonoida, dan fenol.
Beberapa bagian pada tanaman kecubung dapat digunakan sebagai insektisida atau
virusida. Daun kecubung (Datura metel) dapat dimanfaatkan sebagai anti serangga
Pericallia riccini dan Epilachna sp. Daunnya juga dapat digunakan sebagai obat tungau di
kasur/bantal dan repellen terhadap kutu anjing, efektif sebagai anti virus pada ketimun,
virus mosaik Gomphrena, virus rosen Sunhem dan virus mosaik tembakau, virus bercak
cincin tembakau, juga digunakan sebagai insektisida mengendalikan Crocidolomia
binotalis dan Euproctis fraterna. Buah kecubung digunakan sebagai insektisida pada Aphis
gossypii, disamping itu buahnya juga bersifat anti serangga terhadap Lipapis erysimi.
Daun dan bijinya digunakan sebagai rotensida pada tikus, dan getahnya menjadi anti virus
terhadap virus X kentang. Daun kecubung menyebabkan kegagalan metamorfos pada
nyamuk Aedes aegyptii dan Plutella xylostella sehingga menyebabkan kematian fase awal
pada hama. Biji kecubung mengandung saponin yang mempengaruhi viabilitas Plutella
xylostella, menurunkan tegangan permukaan selaput kulit larva atau ulatnya. Tanaman
yang mendapatkan perlakuan ekstrak biji kecubung akan terlindungi dari serangan hama
Plutella xylostella.
Kecubung dapat digunakan untuk mengendalikan hama wereng, caranya adalah
buah kecubung sebanyak 2 butir dan buah tuba 1 kilogram direbus dalam air hingga
mendidih, lalu disaring. Setiap 1 liter air rebusan dicampur dengan 16 liter air dan
disemprotkan pada tanaman yang terserang wereng. Kecubung juga dapat digunakan untuk
mengendalikan walang sangit, caranya adalah buah kecubung sebanyak 2 butir dan
brotowali 1 kilogram, lalu direbus, dicampurkan dengan 16 liter air, kemudian
disemprotkan ke pertanaman yang terserang walang sangit di waktu pagi dan sore hari.
Mengendalikan hama Plutella xylostella terhadap pertanaman kubis di lapangan
dapat dilakukan dengan cara menghaluskan 0,5 kilogram daun atau biji kecubung, lalu
direndam dalam 1 liter air yang ditambah dengan 1 gram detergen/sabun colek. Campuran
diendapkan selama 24 jam, lalu disaring. Ini dicampur dengan air menjadi konsentrasi 1
persen (atau dalam 10 militer cairan ekstraksi dicampur 1 liter air) untuk aplikasi lapangan.
2. Hama
Berdasarkan hasil penelitian jenis tumbuhan beracun yang digunakan oleh
masyarakat di Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak
diperoleh 25 jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam 20 famili. Persentase terbesar jenis
tumbuhan yang diperoleh yaitu Fabaceae sebesar (12%). Euphorbiaceae (8%), dan
Sapindaceae (8%), Solanaceae (8%). Famili tumbuhaan beracun di Desa Keranji Paidang
menggambarkan berbagai jenis tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai pengusir hama dan
meracun ikan.
Berikut ini beberapa tumbuhan yang dapat digunakan untuk meracun hama di Desa
Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak:
Table 2. Famili dan jenis tumbuhan beracun yang digunakan masyarakat di Desa Keranji
Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak
No Famili dan jenis Nama Kegunaan Cara pengolahan Cara Sasaran
tanaman lokasi penggunaan hama
beracun
1 Araceae kalimonteng Pengusir Diambil 5-7 helai daun Disemprotkan Wereng,
Homolomena hama kemudian dipotong walang
cordata padi dengan ukuran kecil sangit
setelah dipotong lalu dan ulat
ditumbuk sampai
hancur. Kemudian
dilarutkan kedalam 1
liter air bersih dan aduk
selama 5 menit
selanjutnya diendapkan
selama 1 menit dan
disaring
2 Acharaiaceae Kapayang Meracun Siapkan 1-3 buah Disebarkan di Ikan dan
Pangium edule ikan kemudian ditumbuk sungai atau keong
reinw hingga halus rawa mas
3 Acanthaceae Tuba Pengusir Diambil 3-7 helai daun Disebarkan Ulat,
Justicia gonyeng hama kemudian daun grayak,
gendarussa dikeringkan dan belalang
dibakar dan tikus
4 Annonaceae Selumang Pengusisr Diambil 20-30 helai Disemprotkan, Kutu
Asimina triloba jawi hama, daun, kemudian daun dilarutkan dan daun,
peracun ditumbuk, bahan direndam ulat
ikan dimasukkan kedalam 2 didalam air kubis
liter air selanjutnya sungai dan
direndam selama 24 tungau
jam. Larutan disaring
untuk racun ikan, kulit
batang dipukul hingga
keluar cairan
5 Aracaceae Risi/ tukas Pengusir Diambil 10-20 helai Disebarkan Ulat,
Caryota mitis hama, daun kemudian daun disekitar belalang,
Lour. racun dikeringkan dan tanaman, ikan dan
ikan dibakar, untuk racun disebarkan di keong
ikan diambil batang sungai mas
dengan jumlah yang
dibutuhkan, kemudian
dicincang larutkan di
sungai
6 Apocynaceae Bintaro Pengusir Disiapkan 7-9 helai Disebarkan Tikus
Cerbera hama daun menjadi beberapa disekitar area dan ulat
manghas bagian kemudian tanaman
dikeringkan dibawah
matahari setelah kering
kemudian daun dibakar
3. Penyakit

Gambar 6. Kecubung (Datura metel)


Semua bagian tumbuhan kecubung diketahui memiliki senyawa aktif yang dapat
menjadi racun. Pada daun kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid, saponin,
flavonoida, dan fenol. Tijani et al. 2015) mendeteksi kehadiran alkaloid, senyawa
psikoaktif atropine dan skolopamin pada ekstrak daun kecubung, yang menyebabkan
gangguan otoric dan mengurangi daya ingat. Gejala keracunan yang timbul adalah mulut
kering, sembelit. Sensitive terhadap cahaya, dan sakit mata. Ekstrak daun kecubung juga
dilaporkan memiliki efek toksik terhadap hati, ginjal, dan saluran pencernaan.

Gambar 6. Allamanda (Allamanda cathartica L.)


Menurut masyarakat Dayak Bakumpai di Desa Simpang Arja didapat informasi
bahwa getah allamanda beracun, getahnya apabila terkena tubuh manusia berakibat gatal.
Damayanti dan Zuhud (2011) menerangkan bahwa tumbuhan ini apabila terkena getahnya
bisa berkibat iritasi kulit dan gatal atau alergi. Pada ramuan daunnya bisa dimanfaatkan
untuk obat, namun apabila dalam jumlah yang banyak malah menyebabkan diare berat dan
mual-mual sampai muntah.
REFERENSI
Dawan Kecamatan Fatuleu Tengah Kabupaten Kupang Jurnal Penelitian dan Kehutanan
Faloak. Vol 5(1): 31-46, Irsyad, M.Nur, dkk. Studi etnobotani masyarakat Desa
Sukolio kawasan pegunungan Kendeng Pati Jawa Tengah. Jurnal BIOMA. Vol
15(1):27-34.
Dalimartha, S., 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid 3, Puspa
Swara. Jakarta
Efremila, Evy Wardenaar, dkk. Studi etnobotani tumbuhan obat oleh etnis suku Dayak di
Desa Kayu Tanam Kecammatan Mandor Kabupaten Landak Jurnal Hutan Lestari
Vol 3(2): 234-246
Hendrik, Arnold ch., dkk. 2021 Studi etnobotani jenis-jenis tumbuhan beracun pada Suku
Herwin, Rahmat K., Iswan S. 2013. PRODUKSI SEDIAAN KOMBUCHA DARI DAUN
PERMOT (Passiflora foetida L) SECARA FERMENTASI. As-Syifaa Vol
05(01):20-27
Irtiawati, Rafidinal, dkk. 2020. Etnobotani pemanfaatan tumbuhan beracun di Desa
Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Jurnal Protobion. Vol 9(2):
132-141

Anda mungkin juga menyukai