Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun
inspirasi untuk pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mengetahui keragaman tanaman obat
Memahami makna keberagaman tanaman obat
Mengetahui tindakan yang dilakukan terhadap tanaman obat
BAB II
STUDI PUSTAKA
2. Kunyit
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang
tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar
hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl,
ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Di daerah Jawa, kunyit
banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan,
mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama
tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan
kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit
itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker,
anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih
darah.
3. Keji Beling
Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”, sementara
di tanah pasundan dikenal dengan sebutan “remek daging”, “reundeu beureum”, dan
orang ternate menyebutnya dengan nama “lire”. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral
seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsur mineral lainnya. Disamping itu juga
terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare
(mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun
tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan
setiap hari dan dilakukan secara teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk
mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara
mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Untuk
mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih
kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya untuk mengobati
batu ginjal. Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan
sebagai lalapan secara teratur setiap hari. Demikian pula untuk mengobai penyakit lever
(sakit kuning), ambien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.
4. Sambiloto
5. Handeuleum
Handeuleum (Graptopthyllum pictum [L.] Griff) Khasiat dan cara pengobatan: Wasir:
10 g daun handeuleum segar dicuci bersih lalu direbus dalam 2 gelas air sampai air
rebusan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum air rebusan pagi dan sore
masing-masing ½ gelas. Memar: kulit batang dibersihkan lalu ditumbuk halus kemudian
dibalurkan dan dibalut dengan perban pada daerah yang memar. Ganti 2 kali sehari.
Sembelit: cuci 7 lembar daun lalu rebus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Setelah
dingin, saring dan minum sekaligus.
6. Jahe
Umbi jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang
bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut berguna
sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi
melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan
meningkatkan kekebalan tubuh. Berbagai manfaat jahe yang secara tradisional sudah
dikenal luas adalah seperti berikut ini: Masuk angin Ramuan: Ambil jahe yang tua
sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan lalu direbus dengan air dua gelas, tambahkan
gula aren secukupnya . Didihkan lebih kurang 1/4 jam. Angkat dan minum hangat-
hangat. Sakit kepala atau migrain (sakit kepala sebelah) Ramuan: Ambil jahe seibu jari,
bakar lalu memarkan. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren, minum
sekaligus. Minum tiga kali sehari. Mencegah mabuk kendaraan Ramuan: Ambil jahe
seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus dengan segelas air. Diminum hangat-hangat
sebelum naik kendaraan. Terkilir Ramuan: Ambil jahe lebih kurang dua ruas. Cuci bersih
lalu parut, tambahkan sedikit garam. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang
terkilir. Lakukan dua kali sehari.
7. Tempuyung
8. Bawang Putih
Bawang putih dapat digunakan untuk pengobatan alternatif sebagai berikut : a.
Bawang putih Flu dan Batuk. Kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang putih
membuatnya memiliki bau dan rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat
kegiatan membran mucous di saluran pernapasan, yang membantu melegakan
pemampatan dan mengeluarkan lendir. Bawang putih mentah mengandung
phytochemical yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit.
Bagaimana cara memanfaatkannya? Makanlah bawang putih sebanyak-banyaknya segera
setelah anda merasa sakit atau tambahkan bawang putih pada masakan. Anda juga dapat
membuat obat batuk dengan resep ini : Hancurkan bawang dan masukan ke dalam susu
dingin di dalam panci, lalu panaskan sekitar 1-2 menit, dan minum hangat-hangat. b.
Bawang Putih dan Kolesterol Sekarang ada lebih dari 12 studi yang dipublikasikan di
seluruh dunia yang memastikan bahwa bawang putih dalam berbagai bentuk dapat
menurunkan kolesterol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bawang ini dapat
menyembuhkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung. Salah satu studi yang
dipublikasikan di “The Journal of The Royal College of Physicians” oleh Silagy CS dan
Neil HAW tahun 1994 menyebutkan bahwa bawang putih merupakan agen untuk
mengurangi lemak. Penulis menyatakan bahwa suplemen bawang merupakan bagian
terpenting dalam penyembuhan kolesterol tinggi. Menurutnya, secara keseluruhan,
penurunan terjadi sebesar 12 % dari total kolesterol. Penurunan ini terjadi setelah 4
minggu perawata c. Bawang Putih dan Kanker Bawang juga mempunyai kandungan
untuk memerangi kanker, terutama kanker perut dan usus besar. Organosulfida yang
terkandung dalam bawang putih membantu hati memproses senyawa kimia beracun,
termasuk senyawa kimia yang menyebabkan kanker beberapa penelitian epidemiologis
menunjukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi bawang putih lebih rendah
resikonya terkena kanker perut dan usus besar. Untuk memastikan bahwa anda akan
mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti dari Penn State Unipersity
merekomendasikan untuk membiarkan dulu potongan atau tumbukan bawang selama
paling sedikit 10 menit, memberi waktu bawang itu membentuk kandungan-kandungan
yang membantu memerangi kanker.
9. Belimbing wuluh
10. Beluntas
Beluntas merupakan tanaman perdu tegak, berkayu, bercabang banyak, dengan tinggi
bisa mencapai dua meter. Daun tunggal, bulat bentuk telur, ujung runcing, berbulu halus,
daun muda berwarna hijau kekuningan dan setelah tua berwarna hijau pucat serta
panjang daun 3,8-6,4 cm. Tumbuh liar di tanah dengan kelembaban tinggi; di beberapa
tempat di wilayah Jawa Barat tanaman ini digunakan sebagai tanaman pagar dan
pembatas antar guludan di perkebunan. Beberapa daerah di Indonesia menyebut nama
beluntas dengan nama yang berbeda seperti baluntas (Madura), Luntas (Jawa Tengah),
dan Lamutasa (Makasar). Secara tradisional daun beluntas digunakan sebagai obat untuk
menghilangkan bau badan, obat turun panas, obat batuk, dan obat diare. Daun beluntas
yang telah direbus sangat baik untuk mengobati sakit kulit. Disamping itu daun beluntas
juga sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lalapan. Adanya informasi secara
tradisional dari masyarakat yang telah lama memanfaatkan daun beluntas sebagai salah
satu tanaman obat mendorong para peneliti untuk mengadakan berbagai penelitian guna
membuktikan khasiatnya secara ilmiah.
Tanaman Obat banyak jenisnya, sebagian telah disebutkan dalam Alquran dan Hadits.
Meskipun telah lama tercantum dalam Alquran dan Hadits, tetapi bukti ilmiah dan penelitian
terkini semakin menguatkan hal yang sama. Ini menandakan apa yang ditulis dalam Alquran
dan Hadits berasal dari sumber yang sama dengan penciptaan alam semesta ini, yakni Allah
SWT. Dari berbagai macam tanaman yang berkhasiat sebagai obat, diantaranya telah
disebutkan di dalam Al-Qur’an seperti yang terantum dalam Surat Al-An’am ayat 99,
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu
segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman
yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan
dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan
(Kami keluarkan pula)zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah
buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang
yang beriman.” (Al-An’am [6]:99)
Kedua, Zaitun. Buah Zaitun selain rasanya yang enak juga menjadi salah satu sumber
makanan yang menyehatkan. Mengandung asam linoleik yang terutama sangat berguna bagi
ibu-ibu yang sedang menyusui. Sebab asam linoleik membantu dalam proses pertumbuhan
bayi. Bahkan para penderitan diabetes dan arterioclerosis (penebalan saluran darah)
dianjurkan untuk mengkonsumsi minyak zaitun yang mengandung sekitar 30% asam
linoleik.Zaitun juga mengandung klorin yang membantu kerja sistem liver. Selain itu zaitun
juga dipercaya mampu membantu menyembuhkan penyakit jantung dan saluran darah.
Minyak zaitun memiliki kemampuan untuk mengurangi LDL, sejenis kolestrerol yang
menganggu kesehatan.
Ketiga, Buah Tin. Buah Tin mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Manfaat Buah Tin sangat beragam. Selain mengandung asam lemak tak jenuh yakni omega 3
dan omega 6. Rendah lemak, rendah sodium, rendah kalori dan rendah kolesterol sehingga
buah Tin aman dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus. Buah Tin dipercaya bisa
mengurangi resiko kanker payudara dan kanker usus besar (kolon).
Keempat, buah Anggur. Anggur memiliki nilai gizi tinggi. Terdiri dari 20-25% gula yang
mudah masuk ke dalam aliran darah. Cocok untuk mereka yang beraktifitas menguras fisik.
Anggur juga efektif mengurangi anemia. Dalam Buah Anggur terdapat kandungan zat besi
dan gula, membantu menggiatkan produksi darah sekaligus mengobati liver, ginjal dan sistem
perncernaan.
Kelima, buah Delima. Banyak mengandung potasium, fosfor, kalsium, besi dan sodium serta
vitamin A, B dan C. Baik untuk menjaga kenormalan detak jantung. Delima juga sangan
membantu dalam menghilangkan rasa letih pada otot. Alquran sendiri menyebut buah Delima
dan Zaitun dalam satu ayat. “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung
dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya,
zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah
dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari
memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-
lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (Al-An’aam [6]:
141)
DAFTAR PUSTAKA