Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGELOLAAN SAMPAH YANG


TIDAK TERSELESAIKAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :


1. HENDRI MARZOAN
2. RIZKI ALFARABI FIRDAUS
3. M. FERY

KELAS : XII IPS 3

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA


GURU MAPEL : WARDATUN MASRIYAH

SMAN 1 SAKRA TIMUR


TA. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Pengelolaan Sampah Yang Tidak Terselesaikan.
Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk teman teman
sekalian dan dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Lepak, 19 Oktober 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, kita cukup akrab dengan kata sampah. Tapi apa
sih arti dari sampah itu sendiri? Menurut KBBI, sampah adalah barang atau benda
yang dibuang karena tidak terpakai lagi. Sedangkan menurut UU Nomor 18 Tahun
2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang dimaksud dengan sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Program Pengolahan Sampah Oleh Pemerintah Serta Solusi Untuk
mengatasinya sangatlah banyak. Kendala bisa muncul darimana saja. Bisa dari
pemerintahnya atau masyarakatnya. Tipe masyarakat Indonesia adalah masyarakat
yang agak susah untuk dirubah. Butuh waktu yang tidak sebentar untuk menerapkan
tata aturan baru pada sebuah masyarakat.
Sadarkah kita bahwa rata-rata menghasilkan sampah sebanyak 800 gram
setiap harinya, berarti dalam setahun kita menyumbang sampah seberat 292 Kg. Itu
hanya sampah yang dihasilkan oleh satu orang loh, terbayangkan berapa banyaknya
sampah yang dihasilkan manusia setiap tahunnya. Karena itulah permasalahan tentang
sampah sampai saat ini tidak dapat terselesaikan dan sangat penting bagi kita yntuk
melakukan pengelolaan sampah di rumah.
Tujuan pengelolaan sampah adalah membuat sampah memiliki nilai ekonomi
atau merubahnya menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan. Dengan
pengelolaan sampah rumah tangga yang benar, kamu dapat membantu untuk menekan
dampak negatif sampah terhadap lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


A. Tata Cara Pengelolaan Sampah
B. Kriteria Pelaksanaan Program Pengelolaan Sampah
C. Strategi Untuk Meningkatkan Peran Serta Masyarakat
D. Cara Mudah Pengelolaan Sampah Untuk Menyelamatkan Lingkungan
E. KELOLA SAMPAH DENGAN BIJAK MULAI HARI INI
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tata Cara Pengelolaan Sampah


Pengelolaan sampah di Indonesia dibagi menjadi dua, pertama yaitu pengelolaan
sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga dan kedua yaitu pengelolaan
sampah spesifik. Pengelolaan sampah spesifik adalah tanggung jawab pemerintah, sedangkan
pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga terdiri atas
pengurangan sampah dan penanganan sampah, pengurangan sampah yang meliputi
pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan pemanfaatan kembali sampah.
Dalam hal ini, pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat memiliki
perannya masing-masing.
Kegiatan penanganan sampah meliputi : pemilahan sampah sesuai jenis, jumlah,
dan/atau sifatnya; pengumpulan sampah ke tempat pengolahan residu; pengangkutan sampah
dari tempat pengolahan residu ke TPA; pengolahan sampah dalam bentuk mengubah
karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah; dan pemrosesan akhir dalam bentuk
pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan
secara aman.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib membiayai penyelenggaraan
pengelolaan sampah, pembiayaan tersebut berasal dari APBN dan APBD. Pemerintah pusat
dan pemerintah daerah secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dapat memberikan
kompensasi kepada masyarakat sebagai akibat dampak negatif yang ditimbulkan oleh
kegiatan penanganan sampah di tempat pemrosesan akhir sampah. Kompensasi yang
dimaksud berupa relokasi, pemulihan lingkungan, biaya kesehatan, pengobatan, dan
kompensasi dalam bentuk lain.
Masyarakat dapat berperan dalam pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Peran masyarakat antara lain pemberian usul,
pertimbangan, dan saran kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah, perumusan
kebijakan pengelolaan sampah, dan/atau pemberian saran dan pendapat dalam penyelesaian
sengketa persampahan.
Berbagai macam kendala baik teknis maupun non-teknis akan sering dihadapi oleh
masyarakat. Berbagai macam kendala yang dihadapi masyarakat tersebut dalam program
pemerintah di antaranya sebagai berikut.
1. Program sering dianggap bukan program pemerintah, namun program yang diadakan
secara swadaya oleh organisasi non pemerintah. Sehingga masyarakat sering salah
mengerti, akhirnya partisipasi masyarakat menjadi minim dan imbasnya pada
program. Pogram pengelolaan sampah menjadi terkendala dan gagal. Oleh karenanya
perlu adanya edukasi kepada masyarakat itu sendiri.
2. Disamping itu ada berbagai pendapat masyarakat yang berbeda. Serta ada diskusi-
diskusi kontroversial antara pro dan kontra mengenai keberhasilan dan kegagalan
program serta dampak program terhadap proses pembangunan ekonomi sosial dan
kelingkungan di daerah yang bersangkutan. Hal tersebut merupakan alasan yang
mendesak untuk mengadakan perbaikan terhadap tata kelola sampah sehingga
terciptalah lingkungan yang indah dan bersih serta bebas dari penyakit.
3. Sikap masyarakat yang kurang terbuka dalam menghadapi perubahan. Masyarakat
pedesaan sering dihadapkan pada perubahan yang tidak mereka mau. Untuk
membiasakan diri buang sampah tidak di sembarang tempat misalnya, merupakan hal
yang sulit. Namun bila program dijalankan terus meneru secara konsisten, dibarengi
dengan pendampingan maka program akan berhasil.
4. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang program yang sedang berjalan membuat
program tak seratus persen berjalan dan berhasil.

2.2 Kriteria Pelaksanaan Program Pengelolaan Sampah


Kriteria program pengolahan sampah atau sasaran yang perlu diperhatikan untuk
ditumbuhkan, dikembangkan, dan dibina dari peran serta masyarakat adalah sebagai
berikut :
 Untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membina peran serta masyarakat secara
terarah, yakni diperlukan program yang dilaksanakan secara konsisten, menyeluruh
dan berdasar pada penyebar luasan ilmu pengetahuan, penggalian kesadaran,
peneguhan sikap dan pembentukan perilaku yang baik pada masyarakat.
 Produk hasil pelaksanaan program diharapkan dapat membentuk perilaku masyarakat
sebagai berikut:
 masyarakat memahami dan mengerti masalah seputar kebersihan lingkungan
 masyarakat aktif berpartisipasi dalam mewujudkan kebersihan lingkungan
bersama
 masyarakat mau mengikuti prosedur / tata cara pemeliharaan dan perawatan
kebersihan
 masyarakat bersedia mengeluarkan biaya untuk pengelolaan sampah
 masyarakat turut aktif menularkan kebiasaan hidup yang bersih pada anggota
masyarakat lainnya pula
 masyarakat secara aktif memberikan masukan ( saran-saran ) yang
membangun seputar program pengelolaan sampah oleh pemerintah.
2.3 Strategi Untuk Meningkatkan Peran Serta Masyarakat
Strategi meningkatkan peran masyarakat dalam bidang kebersihan lingkungan dapat
diterapkan melalui pendekatan secara edukatif dengan strategi 2 tahap, yaitu
pengembangan petugas pendamping dan pengembangan masyarakat.
Pengembangan petugas dapat dilaksanakan dengan cara menemukan pola komunikasi
yang tepat. Kemudian cara komunikasi tersebut dipertahankan seiring dengan
berjalannya program kelingkungan yang ada. Seringkali program tidak berjalan dengan
baik dikarenakan ada miss komunikasi ditingkat awal, yaitu di tingkat petugas
pendamping.
Yang kedua tahap pengembangan masyarakat dalam mengolah sampah merupakan
hal yang tersulit untuk dilakukan. Apalagi bila tipe masyarakat yang ada adalah tipikal
masyarakat tradisional yang perlu diberikan pengertian secara berulang-ulang untuk
kemudian bisa mengerti. Maka, pndampingan yang terus menerus perlu dilakukan.

2.4 Cara Mudah Pengelolaan Sampah Untuk Menyelamatkan Lingkungan


1. Pisahkan Sampah Sesuai Dengan Jenisnya
Langkah pertama sistem pengelolaan sampah di rumah adalah memisahkan
sampah berdasarkan jenisnya. Secara garis besar kamu dapat memisahkan sampah
menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik.
Siapkanlah dua tempat sampah yang berbeda di rumah yang dikhususkan untuk
setiap jenis-jenis sampah. Kalian pasti sudah tahu, sampah organik adalah sampah
yang berasal dari alam. Seperti sisa makanan atau daun. Dengan kata lain semua
sampah yang dapat terurai dengan mudah adalah sampah organik. Sementara sampah
plastik, karet, kaca dan kaleng masuk ke dalam kategori sampah anorganik.
Dengan memisahkan sampah organik dan anorganik, akan memudahkan kamu
untuk memudahkan kamu dalam pengelolaan sampah di rumah kamu pada langkah
berikutnya.
2. Pengelolaan Sampah Organik
Cara pengelolaan sampah organik yang paling mudah adalah dengan membuatnya
menjadi pupuk kompos yang dapat kamu gunakan untuk berkebun. Namun jika kamu
tidak suka berkebun atau tidak suka dengan aroma yang ditimbulkan selama
pembuatan pupuk kompos, kamu dapat mendonasikan sampah organik ke sahabat
yang memiliki hobi berkebun atau penjual tanaman. Karena mereka pasti dengan
senang hati menerimanya untuk dibuat menjadi pupuk kompos.
3. Pengelolaan Sampah Anorganik
Sebagian sampah anorganik dapat didaur ulang, seperti kertas, kardus, botol
kaca, botol plastik, kaleng dan lainnya. Jika kamu tidak yakin apakah sebuah
kemasan makanan dapat didaur ulang atau tidak, kamu dapat memeriksa logo daur
ulang pada kemasan makanan tersebut. Jika terdapat logo daur ulang, maka kemasan
makanan tersebut dapat didaur ulang. Bawa sampah-sampah anorganik tersebut ke
pusat daur ulang sampah terdekat atau kamu juga bisa memberikannya kepada
pemulung.
4. Pengelolaan Sampah Berbahaya
Pisahkan sampah-sampah berbahaya untuk dibawa ke pusat daur ulang.
Petugas pusat daur ulang pasti tau cara untuk mendaur ulang sampah berbahaya agar
tidak merusak lingkungan.
Untuk barang-barang elektronik yang sudah rusak alias menjadi sampah, kamu
dapat mengembalikannya ke perusahaan yang memproduksinya. Beberapa
perusahaan elektronik menerima barang elektronik bekas untuk mereka daur ulang
kembali menjadi produk elektronik baru.
5. Reduce, Reuse and Recycle!
Budayakan gaya hidup Reduce, Reuse and Recycle atau biasa dikenal dengan
3R, dari diri kamu. Biasakan untuk mengurangi pemakaian plastik atau bahan-bahan
lain yang sulit terurai. Untuk menghemat penggunaan plastik, kamu bisa baca lebih
lengkap di artikel lainnya yang membahas diet sampah plastik.
Kemudian jangan lupa memanfaatkan barang bekas agar bisa digunakan
kembali. Seperti memanfaatkan botol plastik bekas untuk dijadikan pot tanaman.

2.5 KELOLA SAMPAH DENGAN BIJAK MULAI HARI INI


Permasalahan sampah masih menjadi pembicaraan yang tidak hanya di kota-kota
besar, permasalahan sampah ini bahkan sampai ke tingkat pedesaan dan perkampungan.
Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang bagaimana mengelola
sampah yang baik.
Meski demikian, di beberapa daerah di Indonesia sudah banyak yang pengelolaan
sampahnya tersusun dengan baik. Sehingga tidak menimbulkan dampak yang merugikan.
Sampah mempunyai dampak buruk jika tidak dikelola dengan baik, seperti banjir,
sumber penyakit, lingkungan menjadi tidak sehat, dan lain sebagainya.
Tapi sebelumnya, masyarakat harus mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis sampah
yaitu organin dan anorganik, maka langkah selanjutnya kita hanya tinggal mengelolanya
saja.
Mengutip dari kejarmimpi.id, berikut ini adalah tips mengelola sampah secara bijak;
1. Membuat tempat sampah sesuai jenisnya, sampah organic dan anorganik,
2. Mengganti alas plastik sampah menjadi koran atau kardus untuk mengurangi
konsumsi sampah plastik,
3. Manfaatkan sampah organic menjadi pupuk kompos,
4. Manfaatkan sampah anorganik yang sekiranya masih layak didaur ulang,
5. Membuang sampah ke TPS atau TPA setiap seminggu 2 kali,
6. Mulailah mengelola sampah berbahaya seperti sampah elektronik, baterai, dan
lain sebagainya,
7. Berilah rewards untuk diri sendiri setiap minggunya jika masalah sampah di
rumah tinggal anda sudah selesai,
8. Bijak-bijaklah menjadi seorang konsumen.
Mengelola sampah seperti di atas memanglah bukan hal sulit untuk
dilakukan, tetapi jika tidak dilakukan secara konsisten maka akan muncul lagi
masalah sampah di sekitar anda. (FT)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada
sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika
dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat
dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
DAFTAR PUSTAKA

https://ekookdamezs.blogspot.com/2010/12/makalah-pengolahan-sampah.html
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-lahat/baca-artikel/14891/Pengelolaan-
Sampah-di-Indonesia.html
https://dlh.semarangkota.go.id/5-langkah-kreatif-meminimalisir-sampah/
https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/04/06/tiga-permasalahan-mendasar-
sampah-yang-tidak-kunjung-selesai
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-lahat/baca-artikel/14891/Pengelolaan-
Sampah-di-Indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai