Disusun oleh:
KUPANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan berkat-Nya, sehingga kami telah menyelasaikan tugas makalah “
PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA”
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang berwenang yang telah
turut berkontibusi dan menyusun makalah ini. Tentunya tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami meyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari pihak
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan inspirasi
untuk pembaca.
Kupang, 05 juli 20
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang dari suatu sumber hasil aktivitas
manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat
mempunyai nilai ekonomi yang negatif karena dalam penanganannya, untuk membuang atau
membersihkannya memerlukan biaya yang cukup besar. Selain itu karakteristik dari sampah
yang belum diolah dan tidak terangkut, dapat menimbulkan bau busuksehinggamengurangi
kenyamanan lingkungan. L okasi timbunan sampah kawasan pemukiman
terlaludekatdengantempattinggal penduduk sehingga
resikopencemaranjugaakanmendampaklangsungterhadap manusia (Widyatmoko dkk, 2002).
Setiap aktivitasmanusia pasti menghasilkan sampah, seiring dengantumbuhnya sebuah kota,
bertambah pula beban yangharus diterima kota tersebut. Semua pihak yangbertanggungjawab
terhadap penanganan sampahsehingga tidak lagi menimbulkan masalah.
2. Rumusan masalah
Sampah di sini setiap hari selalu menumpuk. Kami yang tinggal di sekitaran tempat ini sangat
merasa terganggu dengan aroma sampah yang sangat menyengat. Kadang orang juga bakar
sampah di sini, hal itu yang menyebabkan asap di mana-mana. Kasihan kami di sini, setiap
hari hanya berhadapan dengan sampah-sampah yang sangat mengganggu
mengatakan salah satu penyebab sampah-sampah di tempat tersebut berserakan karena
pemulung yang datang membongkar ulang sampah-sampah yang sudah ada dalam kontiner.
walaupun pihak pemerintah dari kelurahan sudah berupaya untuk menghimbau kepada
warga, tapi sampah-sampah di tempat tersebut tetap berserakan di luar kontiner bahkan di
jalanan.
Kami terus menghimbau masyarakat agar tidak menjadikan tempat itu sebagai TPA atau
Tempat pembuangan sampah akhir. Sebenarnya, masalah sampah ini memang butuh
kesadaran. Tapi soal menghimbau, dalam setiap kesempatan, misalnya saat mengikuti acara
pemakaman, saya selalu menghimbau bahkan bersurat ke RT dan RW termasuk pengusaha
yang berjualan di sekitaran tempat tersebut
Sering terjadinya buang sampah sembarangan kaerena ada beberapa hal berikut:
a. Merasa Bahwa Sampah Bukan Tanggungjawab
orang yang membuang sampah sembarangan di tempat umum kerap kali berpikir bahwa
itu bukanlah tanggungjawabnya, melainkan tugas dan kewajiban dari petugas kebersihan
ataupun pemerintah setempat. Ia tidak menyadari bahwa menjaga kebersihan lingkungan
adalah tanggungjawab bersama, tidak sekadar salah satu pihak saja.
b. Pola Pikir dan Kebiasaan Membuang Sampah Sembarangan yang Sudah Mendarah
Daging
eperti halnya menganggap membuang sampah pada tempatnya bukanlah kewajiban
pribadi, kebiasaan membuang sampah sembarangan yang melekat pada diri seseorang
merupakan sesuatu yang sulit untuk diubah.
c. Kurangnya kesadaran lingkungan: Banyak orang tidak menyadari pentingnya menjaga
kebersihan dan lingkungan. Mereka mungkin tidak sepenuhnya memahami dampak
negatif dari buang sampah sembarangan terhadap ekosistem dan kesehatan manusia.
d. Kurangnya fasilitas penanganan sampah: Jika tidak ada tempat sampah yang
memadai atau sistem pengelolaan sampah yang efektif, orang cenderung membuang
sampah di mana saja. Keterbatasan infrastruktur bisa menjadi penghambat dalam
penanganan sampah yang tepat.
e. Kebiasaan budaya: Dalam budaya tertentu, mungkin tidak ada kebiasaan yang
mengedepankan kebersihan dan menjaga lingkungan. Seringkali, buang sampah
sembarangan dianggap tidak masalah atau bukan prihatin utama.
f. Kurangnya penerapan aturan dan penegakan hukum: Jika aturan dan hukuman
terhadap buang sampah sembarangan tidak ditegakkan secara tegas, orang cenderung
merasa bisa melakukan hal tersebut tanpa konsekuensi.
e. Partisipasi Masyarakat:
f. Penggunaan Teknologi:
PENUTUP
KESIMPULAN
pentingnya kesadaran dan tindakan kolektif dalam menjaga kebersihan dan lingkungan.
Buang sampah sembarangan dapat memiliki dampak negatif terhadap ekosistem, kesehatan
manusia, dan keindahan lingkungan sekitar kita. Faktor-faktor seperti kurangnya edukasi,
infrastruktur yang tidak memadai, kebiasaan budaya, penegakan aturan yang lemah, serta
pertumbuhan populasi yang cepat dapat menjadi penyebab terjadinya buang sampah
sembarangan. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama, seperti meningkatkan kesadaran
masyarakat melalui edukasi dan kampanye, membangun fasilitas penanganan sampah yang
memadai, serta menerapkan aturan yang jelas dan penegakan hukum yang tegas. Dengan
demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih, indah, dan sehat bagi kita semua.
SARAN
a. Konteks dan Isu: Mulailah makalah dengan memberikan konteks tentang isu buang
sampah sembarangan, seperti mengapa hal ini menjadi permasalahan yang penting dan
relevan dalam masyarakat.
b. Dampak Lingkungan: Jelaskan secara terperinci dampak negatif buang sampah sembarangan
terhadap lingkungan, seperti polusi air, kerusakan ekosistem, dan penyebaran penyakit.
c. Dampak Kesehatan: Diskusikan dampak kesehatan dari buang sampah sembarangan, seperti
penyebaran penyakit, kehadiran serangga berbahaya, dan kualitas udara yang buruk.
d. Faktor Pendorong: Identifikasi beberapa faktor pendorong yang menyebabkan buang sampah
sembarangan, seperti kurangnya kesadaran masyarakat, kurangnya infrastruktur
pengelolaan sampah, dan kurangnya penegakan hukum.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. (1996).
Pengantar Psikolo gi Intelegensi.
Yogyakarta: PustakaPelajar.Sampai jumpa, Rodger. W., & Sund, Robert. B.
(1982).
Piaget untuk Pendidik
(KeduaEdisi edisi). Colombus: Charles E.Merril.Clark, Robert. E.
(1983). Meninjau kembali Penelitiantentang Belajar dari Media.
Tinjauan Penelitian Pendidikan, 53(4)
, 445-449.Dahlan, Ahmad. (2014).
Faktor Faktor yang Memp Enggaruhi Perkembangan Intelek Kognitif
. https://www.eurekapendidikan.com/2014/11/f aktor-faktor-yang-
mempengaruhi .html. Diaksespada tanggal 6 Februarisaya
2020.Gunarsa. (1991).
Psikologi Praktis Anak Remaja dan Keluarga.
Surabaya: Usaha Nasional.Purwanto, Ngalim. (1986).
Psikologi Pendidikan.
Bandung: Remaja Karya.Soetjiningsih. (2012). Perkembangan Anak dan
Permasalahnya. Dalam
Buku Ajar I Ilmu Perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta: Sagungseto.