Anda di halaman 1dari 20

BAB 2

PERMASALAHAN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH :

 ADE RISMAN

 MARIO NOFRYANSYAH

 CHANTIKA STEVY JOANIKA

 LOLA LITA SARI

 RAHMAWATI

 ANNISA FITRI

 ERYANI

KELAS X PERBANKAN
T.A 2018/2019
SMKN 1 KOTABUMI
A.     Masalah – Masalah Kependudukan
Beberapa permasalahan kependudukan, khususnya di Indonesia:
a.       Masalah akibat angka kelahiran
   Jika fertilitas semakin meningkat maka akan menjadi beban pemerintah dalam hal
penyediaan aspek fisik misalnya fasilitas kesehatan. Selain itu pertumbuhan penduduk akan
semakin meningkat tinggi akibatnya bagi suatu negara berkembang akan menunjukkan
korelasi negatif dengan tingkat kesejahteraan penduduknya.
b.      Masalah akibat angka kematian
  Semakin bertambah angka harapan hidup berarti perlu adanya peran pemerintah dalam
menyediakan fasilitas penampungan dan penyediaan gizi yang memadai bagi anak balita.
Sebaliknya apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi indonesia di
mata dunia.
c.       Masalah Jumlah Penduduk
 Masalah yang timbul akibat jumlah penduduk adalah aspek ekonomi dan pemenuhan
kebutuhan hidup keluarga karena banyaknya beban tanggungan sehingga sulit untuk memenuhi
gizi yang dibutuhkan.
d.      Masalah mobilitas Penduduk
  Pertumbuhan penduduk perkotaan selalu menunjukkan peningkatan yang terus menerus
hal ini disebabkan pesatnya perkembangan ekonomi dengan perkembangan industri
pertumbuhan sarana dan prasarana jalan perkotaan. Selain itu, semakin banyak terjadi urbanisasi
karena orang-orang desa yang dulunya kecukupan pangan namun tidak menikmati pembangunan
mulai berbondong-bondong pindah ke kota. Generasi muda tidak ada yang mau menjadi petani.
e.       Masalah Kepadatan Penduduk
  Ketidakseimbangan kepadatan penduduk ini mengakibatkan ketidakmerataan
pembangunan baik fisik maupun nonfisik yang selanjutnya mengakibatkan keinginan pindah
semakin tinggi.

B.SAMPAH
A.    Penyebab Orang Membuang Sampah Sembarangan

Penyebab utama perilaku membuang sampah sembarangan ini bisa terbentuk dan
bertahan kuat didalam perilaku kita, antara lain :
1.      Didalam pikiran alam bawah sadar, masyarakat menganggap bahwa membuang
sampah sembarangan ini bukan merupakan suatu hal yang salah dan wajar untuk
dilakukan.
2.      Norma dari lingkungan sekitar seperti keluarga, sekolah, masyarakat, atau
bahkan tempat pekerjaan. Pengaruh lingkungan merupakan suatu faktor besar
didalam munculnya suatu perilaku. Contohnya, pengaruh lingkungan seperti
membuang sampah sembarangan, akan menjadi faktor besar dalam munculnya
perilaku membuang sampah sembarangan.
3.      Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa mudah untuk dilakukan.
Jadi, orang tidak akan membuang sampah sembarangan jika tersedianya banyak
tempat sampah.
4.      Temmpat yang kotor dan memang sudah banyak sampahnya. Tempat yang asal
mulanya terdapat banyak sampah, bisa membuat orang yakin bahwa membuang
sampah sembarangan diperbolehkan ditempat itu. Jadi, warga sekitar tanpa ragu
untuk membuang sampahnya di tempat itu.
5.      Kurang banyak tempat sampah. Kurangnya tempat sampah membuat orang sulit
untuk membuang sampahnya. Jadi, orang dengan mudah akan membuang sampahnya
sembarangan.
B.     Dampak Yang Ditimbulkan Sampah
Sampah-sampah yang berserakan, terutama ditumpukan sampah yang berlebihan dapat
mengundang lalat, pertumbuhan organisme-organisme yang membahayakan, mencemari udara,
tanah dan air. Sehingga dampak negatif yang ditimbulkan cukup banyak. Dampak yang dapat
ditimbulkan sampah, antara lain :
1.      Diare, kolera, dan tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat mencemari air tanah yang biasa di minum
masyarakat. Penyakit DBD (Demam Berdarah) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah
dengan pengelolaan sampahnya yang tidak memadai.
2.      Selama ini ada anggapan bahwa sampah menimbulkan pemanasan global.
Berdasarkan penelitian anggapan tersebut tidak 100% benar. Sampah yang dibuang begitu saja
berkontribusi dalam mempercepat pemanasan global, karena sampah dapat menghasilkan gas
metan (CH4) yang dapat merusak atmosfer bumi. Rata-rata tiap satu ton sampah padat
menghasilkan 50 kg gas metan. Gas metan itu sendiri mempunyai kekuatan merusak hingga 20-
30 kali lebih besar dari karbondioksida (CO2). Gas metan berada di atmosfer selama sekitar 7-10
tahundan dapat meningkatkan suhu sekitar 1,30C per tahun.
3.      Sampah dapat menyebabkan banjir. Sampah yang dibuang sembarangan, salah
satunya yang dibuang kesungai atau aliran air lainnya. Lama kelamaan akan menumpuk dan
menyumbat aliran air, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar dan akan meluap
menyebabkan banjir.
4.      Selain pernyataan diatas, sampah juga dapat merusak pemandangan.
C.    Pengolahan Sampah
Sampah sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Oleh karena
itu, sampah haruslah diolah atau di daur ulang dengan baik agar tidak mencemari lingkungan dan
mengganggu kesehatan manusia. Sampah yang selama ini kita buang begitu saja, ternyata masih
dapat diolah kembali antara lain dalam bentuk kerajinan yang bernilai ekonomi, bercita rasa seni
dan unik. Secara umum pengelolaan sampah dilakukan dalam tiga tahap kegiatan, yaitu :
pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir/pengolahan. Pada tahap pembuangan
akhir/pengolahan, sampah akan mengalami proses-proses tertentu, baik secara fisik, kimiawi,
maupun biologis.
Ada dua proses pembuangan akhir, yaitu open dumping (penimbunan secara terbuka) dan
sanitary landfill (pembuangan secara sehat). Pada proses open dumping, sampah ditimbun secara
bergantian dengan tanah sebagai lapisan penutupnya.
a.      Alternatif Mengolah Sampah
Sampah yang dibuang harus dipilih sehingga tiap bagian dapat di daur ulang secara
optimal. Hal ini jauh lebih baik di bandingkan membuangnya ke sistem pembuangan sampah
yang tercemar. Pembuangan sampah yang tercampur dapat merusak dan mengurangi nilai
material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan dari sampah-sampah tersebut.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang dapat di terapkan dalam pengolahan sampah.
Prinsip ini sering dikenal dengan 4R, yaitu :
         Reduse (mengurangi), sebisa mungkin kita meminimalisasi barang atau
material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan barang atau
material, semakin banyak sampah yang kita hasilkan
         Reuse (menggunakan kembali), sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang
masih bisa dipakai kembali. Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang
sebelum barang menjadi sampah.
         Recycle (mendaur ulang), sebisa mungkin, barang-barang yang tidak berguna
di daur ulang kembali. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah
banyak industri informal dan rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi
barang lain.
         Replace (mengganti), teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah
barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama
dan hanya barang-barang yang lebih ramah lingkungan.
Dalam mengelola usaha daur ulang, kita bisa hanya melakukan satu dari kegiatan-
kegiatan berikut ini : pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan
pembuangan produk/material bekas pakai, atau jika usaha daur ulang berkembang
dengan pesat, kita bisa melakukan semua kegiatan tersebut secara bersamaan.
D.    Peran Masyarakat Dalam Mengelola Sampah
Peran serta masyarakat dalam mengolah sampah sampah sangat diperlukan untuk
mengurangi jumlah dan volume sampah.
a.      Kriteria Peningkatan Peran Masyarakat
Kriteria yang perlu diperhatikan untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan
membina peran serta masyarakat adalah sebagai berikut :
         Untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membina peran serta masyarakat
secara terarah diperlukan program yang dilaksanakan secara intensif dan berorientasi
kepada penyebar luasan pengetahuan, penanaman kesadaran, peneguhan sikap dan
pembentukan perilaku.
         Produk perancanaan program diharapkan dapat membentuk perilaku sebagai
berikut :
  Masyarakat mengerti dan memahami masalah kebersihan ingkungan
  Masyarakat turut serta secara aktif dalam mewujudkan kebersihan lingkungan.
  Masyarakat bersedia mengikuti prosedur/tata cara pemeliharaan kebersihan.
  Masyarakat bersedia membiayai pengelolaan sampah.
  Masyarakat turut aktif menularkan kebiasaan hidup bersih pada anggota
masyarakat lainnya.
  Masyarakat aktif memberi masukan (saran-saran) yang membangun.

C.BANJIR
Banjir ialah bencana alam yang sering terjadi di banyak kota dalam skala yang
berbeda dimana air dengan jumlah yang berlebih berada di daratan yang biasanya
kering. Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian banjir adalah
berair banyak dan juga deras, kadang-kadang meluap. Hal itu dapat terjadi sebab
jumlah air yang ada di danau, sungai, ataupun daerah aliran air lainnya yang melebihi
kapasitas normal akibat adanya akumulasi air hujan atau pemampatan sehingga
menjadi meluber.

Di mata masyarakat, pada umumnya pengertian banjir merupakan hal yang negatif.
Hal ini karena banjir selalu berkaitan dengan hal-hal yang merugikan sehingga dapat
disebut juga bencana alam. Banjir dapat menyebabkan kerusakan parah, khususnya
pada daerah yang padat penduduk yang berada di bantaran sungai atau daerah-daerah
yang terkena banjir periodik.

Pengertian banjir merupakan suatu peristiwa yang terjadi saat aliran air yang
berlebihan merendam suatu daratan. Meski kerusakan yang dapat akibatkan bencana
banjir dapat dihindari dengan cara pindah menjauh dari danau, sungai, atau aliran air
lainnya, orang-orang akan tetap menetap serta bekerja dekat daerah-daerah aliran air
tersebut guna mencari nafkah dan juga memanfaatkan biaya murah. Manusia masih
terus menetap di wilayah yang rawan banjir tersebut merupakan sebuah bukti bahwa
nilai menetap di wilayah yang rawan banjir lebih besar dibandingkan dengan biaya
kerusakan akibat bencara banjir periodik. Untuk lebih lengkapnya, berikut macam-
macam banjir.
Macam-Macam Banjir

Terdapat macam-macam banjir yang disebabkan karena beberapa faktor, antara lain :

1. Banjir Air

Banjir air merupakan banjir yang sering terjadi. Penyebab banjir air dikarenakan
meluapnya air di danau, sungai, selokan, atau aliran air yang lainnya sehingga
menyebabkan air tersebut naik dan menggenangi daratan. Biasanya banjir air disebabkan
karena hujan yang terjadi secara terus-menerus sehingga mengakibatkan aliran air
tersebut tidak dapat menampung air yang berlebih.

2. Banjir Bandang

Pengertian banjir bandang merupakan banjir yang mengangkut air dan juga lumpur.
Banjir bandang tersebut sangatlah berbahaya dibandingkan dengan banjir air biasa, hal ini
karena akan sulit untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang dapat menghanyutkan
benda-benda dan memiliki daya rusak yang tinggi. Banjir bandang pada umumnya terjadi
di area pegunungan yang tanah pegunungan tersebut seolah longsor karena adanya air
hujan yang ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah. Biasanya banjir tersebut dapat
menghanyutkan pohon yang berukuran besar sehingga dapat merusak pemukiman warga
yang terkena banjir bandang tersebut.

3. Banjir Lumpur

Banjir lumpur merupakan banjir yang mirip banjir bandang namun lumpur tersebut
keluar dari dalam bumi sehingga dapat menggenangi daratan. Lumpur tersebut terkadang
memiliki kandungan bahan serta gas kimia berbahaya.

4. Banjir Rob (Laut Pasang)

Pengertian banjir rob merupakan banjir yang disebabkan karena pasang air laut. Banjir
rob pada umumnya melanda kota muara baru di jakarta. Pasang air laut pada umumnya
akan menahan air sungai yang menumpuk, hingga dapat menjebol sebuah tanggul dan
menggenangi daratan.

5. Banjir Cileunang
Banjir cileunang merupakan salah satu macam-macam banjir. Pengertian banjir cileunang
ialah suatu banjir yang mirip dengan banjir air akan tetapi banjir tersebut dikarenakan
hujan yang sangatlah deras dan mempunyai debit air yang banyak. Terjadinya banjir ini
sangatlah cepat, hal ini karena hujan yang terjadi sangatlah deras sehingga dapat terjadi
dalam waktu cepat.

6. Banjir Lahar

Pengertian banjir lahar adalah banjir yang disebabkan karena lahar gunung berapi masih
aktif saat yang meletus atau mengalami erupsi. Dari proses erupsi tersebut, gunung akan
mengeluarkan lahar dingin yang dapat menyebar ke lingkungan di sekitarnya. Air yang
ada dalam sungai atau danau dapat mengalami pendangkalan sehingga berdampak
terkena banjir.

Penyebab Banjir

Saat bencana banjir terjadi, banyak orang yang kehilangan harta benda. Bahkan
hingga menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk
mengetahui penyebab banjir supaya dapat mengambil langkah tepat guna mencegah
bencana banjir tersebut. Berikut penyebab banjir yang harus Anda ketahui.

1. Penebangan hutan liar

Penebangan hutan secara liar yang membuat hutan menjadi gundul merupakan salah satu
penyebab banjir. Hal ini karena, akar pohon memiliki fungsi untuk menyerap air. Oleh
sebab itu, jika banyak pohon yang hilang maka akan dengan mudah terjadi bencana
banjir.

2. Pemukiman di bantaran sungai atau aliran air


Pemukiman yang didirikan di bantaran sungai mengakibatkan sungai tersebut rentan
terjadi pendangkalan. Pendangkalan yang terjadi di sungai karena kebiasaan untuk
membuang sampah ke sungai serta keadaan tanah di kiri kanan bangunan tersebut dapat
saja ambles dan kemudian menutup sisi sungai. Sehingga sungai menjadi menyempit dan
rawan banjir.

3. Dataran rendah

Daerah-daerah yang berada di dataran rendah dapat menyebabkan banjir, hal ini karena
luapan air yang mengalir dari tempat di dataran tinggi ke rendah sehingga dapat beresiko
terkena banjir.

4. Curah hujan yang tinggi

Penyebab banjir ini disebabkan karena faktor cuaca. Apabila terdapat daerah yang
memiliki curah hujan tinggi dan terjadi berlarut-larut dalam jangka waktu lama, memiliki
resiko yang besar untuk terjadi banjir terlebih jika berada di dataran rendah.

5. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan Amdal

Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal yang terlebih di lingkungan
perkotaan. Daerah hutan ataupun rawa yang dapat membantu untuk mencegah atau
mengurangi banjir, namun dipakai untuk membangun mall atau bangunan lainnya
sehingga merusak lapisan atmosfer dan akan mudah beresiko terjadinya banjir.

6. Bendungan yang jebol

Bendungan yang jebol adalah salah satu penyebab banjir disekitar lingkungan yang
daerah tersebut kurang terawat serta mudah dirusak kelestariannya, dengan
memanfaatkan sesuatu yang tidak pada tempatnya dan juga hasilnya dapat berakibat
banjir bandang yang sangat merugikan.

7. Salah sistem kelola tata ruang

Penyebab banjir yang satu ini dapat mengakibatkan air sulit untuk menyerap serta
alirannya lambat. Sementara air yang datang ke wilayah tersebut jumlahnya akan lebih
banyak dari yang biasanya dialirkan sehingga dapat dengan cepat terjadi banjir.

8. Tsunami

Merupakan jenis banjir air laut yang sangat besar. Tsunami merupakan penyebab banjir
yang sangat merugikan. Tsunami pada umumnya dapat terjadi dikarenakan pergeseran
lapisan lempeng bumi. Tingginya gelombang tsunami dapat dengan mudah menyapu
daerah-daerah yang ada di sekitarnya hingga dapat menimbulkan banyak kerugian dan
korban jiwa.
9. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air

Tanah yang sudah tidak dapat untuk menyerap air dapat dikarenakan beberapa faktor,
salah satunya karena tanah tersebut sudah jarang ditemukan lahan hijau ataupun lahan
kosong. Sehingga air tidak terserap ke dalam tanah melainkan langsung masuk ke sungai,
danau, selokan, atau saluran air yang lainnya. Air yang ada dalam jumlah banyak apabila
sudah tidak dapat tertampung oleh saluran air tersebut dapat menggenang serta
menyebabkan banjir.

Akibat Banjir

Setiap bencana alam pasti menimbulkan kerugian dan dampak di wilayah yang
terkena bencana tersebut, begitu pula dengan banjir. Berikut beberapa akibat banjir
dan cara mengurangi banjir.

Akibat Banjir :
1) Menyebarnya berbagai bibit-bibir penyakit.
2) Kehilangan harta benda.
3) Pertanian, tanaman, atau ladang yang rusak.
4) Menimbulkan banyak korban apabila terjadi banjir bandang.
5) Fasilitas umum, sarana dan prasarana yang menjadi rusak.
6) Jarang air karena sebelumnya sudah terkontaminasi dengan banjir.
7) Pohon-pohon yang lama terendam banjir akan mati.
8) Dampaknya dalam jangka panjang, jumlah wisatawan yang datang ke daerah tersebut
akan menurun.
9) Pemulihan kembali wilayah bencana membutuhkan waktu yang lama.
9) Mahalnya biaya untuk membangun sarana dan prasarana yang rusak akibat banjir.
10) Terjadi kenaikan harga, hal ini karena bahan makanan yang menjadi langka.

Cara mengatasi banjir :


1) Menata daerah aliran-aliran air seperti sungai, danau, dan lain sebagainya sesuai
dengan fungsinya.
2) Tidak membuang sampah sembarangan ke danau, sungai, selokan.
3) Tidak membangun rumah ataupun bangunan dibantaran sungai.
4) Lakukan pengerukan sungai.
5) Perlu dilakukan reboisasi atau penghijauan hutan.
6) Sistem pemantau dan peringatan apabila terjadi bencana harus dibangun di daerah
yang rawan banjir.

Keuntungan Datangnya Banjir


Banyak yang berpikir bahwa banjir hanya mendatangkan kerugian dan dampak negatifnya,
namun ada juga keuntungan datangnya banjir, antara lain :
1) Air tanah yang terisi kembali.
2) Di daerah yang kering, kebutuhan air dapat untuk tercukupi.
3) Banjir menambah kandungan pada tanah.
4) Ikan sangat cocok untuk berkembang biak di air banjir.
5) Tambahan kandungan ke danau atau sungai yang pada akhirnya berpengaruh positif
pada industri perikanan.
6) Penyeimbang ekosistem sungai.
7) Air banjir yang melimpah dapat dimanfaatkan oleh berbagai jenis ikan guna mencari
tempat hidup baru.
8) Burung memiliki cadangan makanan melimpah.

E.PENCEMARAN
LINGKUNGAN, PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN SOLUSI
PERMASALAHANNYA
     Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling kehidupan
atau organism. Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk
kondisi dan akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik kepada
kehidupan dalam bentuk individual maupun kuminitas pada tempat tertentu.
     Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat populer, banyak
dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh permukaan bumi kita ini. Masalah
pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat perlu mendapat penanganan
secara serius oleh semua pihak untuk dapat menanggulangi akibat buruk yang terjadi
karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai
terjadi pencemaran lingkungan.
     Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup
mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya
terganggu. Ketidak seimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses
alam atau juga karena perbuatan manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan
atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi
sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Manusia adalah merupakan
satusatunya komponen Lingkungan Hidup  biotik yang mempunyai kemampuan
untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam usaha merubah
lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
hidupnya dapat menimbulkan masalah yang disebut pencemaran. Manusia juga dapat
merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat berbuatannya ini menjadi keadaan
lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya
pencemaran lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat mecegah terjadinya
pencemaran.
     Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah
peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan
keseimbangan pada daur materi, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga
mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat
penanganan secara serius oleh semua pihak, karena pencemaran lingkungan dapat
menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan kesehatan bahkan dapat berakibat
terhadap jiwa manusia.
     Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini, maka
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi menjadi tiga
jenis pencemaran, yaitu:

1. Pencemaran tanah
2. Pencemaran udara
3. Pencemaran air

     Perubahan keadaan bahan kimia yang tersebar dalam ketiga medium fisik lingkungan ini, baik
secara langsung maupun tidak dapat akan berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup manusia
dan mahluk hidup lainnya. Pengaruh ini dapat terjadi dalam penggunaan: Medium air, untuk
keperluan minum, memasak, sebagai pembersih, untuk keperluan industri dan pertanian.
Medium tanah, untuk pertanian, tempat rekreasi, tempat olah raga, tempat tinggal dan
sebagainya. Medium udara, semua makhluk hidup memerlukan udara untuk bernafas, tanpa
udara  di bumi ini tidak akan ada kehidupan.
     Bahan kimia ada yang diperlukan untuk kehidupan harus dalam jumlah besar,
sehingga kalau kekurangan akan menimbulkan masalah. Ada juga bahan kimia yang
pada jumlah kecil diperlukan dalam kehidupan dan bila jumlah berlebihan akan
menimbulkan pencemaran. Bahan kimia yang dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan itulah yang disebut bahan pencemar atau zat-zat pemcemar.
     Seperti diuraikan di atas bahwa pencemaran lingkungan bukan merupakan
masalah baru, melainkan sejak ada kehidupan di dunia ini, masalah pencemaran
lingkungan sudah ada. Proses penguraian senyawa organik (tumbuh-tumbuhan dan
hewan yang telah mati) oleh bakteri mengurai dapat menghasilkan gas-gas beracun
dan mengganggu kesejahteraan makhluk hidup. Debu-debu atau partikel-partikel zat
yang berterbangan di udara juga dapat menimbulkan pencemaran, iritasi mata, sakit
kerongkongan, sakit kulit, dan sebagainya. Di dalam lingkungan hidup kita ini banyak
bahan-bahan kimia yang sangat diperlukan kehadirannya sampai kadar tertentu.
Sebagian  bahan kimia diperlukan dalam jumlah yang besar, sebagian lagi hanya
diperlukan sedikit saja, tetapi bila digunakan lebih banyak akan mengganggu
kesehatan bahkan jiwa makhluk hidup.
     Matahari merupakan sumber energi yang sangat diperlukan untuk kehidupan,
sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman dan berguna bagi manusia. Tetapi
energi matahari dengan intensitas cukup tinggi dapat menganggu kesehatan, mata
menjadi sakit, makhluk hidup bisa mati tersengat energi matahari dengan intensitas
yang tinggi. Api sangat bermanfaat bagi kehidupan, untuk memasak, untuk
penerangan, penghangat ruangan dan masih banyak lagi, tetapi bila kehadiran api ini
tidak terkontrol dapat merusak dan membahayakan kehidupan.
     Lapisan ozon di luar stratofer dapat melindungi makhluk hidup dari bahaya radiasi
sinar ultra violet matahari, tetapi bila ozon ada dalam atmosfer dapat mematikan
tumbuh-tumbuhan dan hewan.
     Uraian sebelumnya telah Anda ketahui bahwa bahan kimia yang tersebar dalam
lingkungan fisik ini ada yang bermanfaat dan sangat diperlukan kehadirannya dalam
jumlah sebanyak mungkin, ada yang berguna dalam kadar tertentu ada pula yang
betul-betul bersifat sebagai racun dan berbahaya bagi kehidupan manusia, hewan
maupun tumbuh-tumbuhan.
     Bahan-bahan kimia yang kehadirannya dalam lingkungan hidup dapat
menyebabkan terganggunya kesejahteraan hidup manusia, hewan maupun tumbuh-
tumbuhan disebut bahan pencemar. Sebagai sumber utama terjadinya pencemar
adalah:
1. Proses-proses alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi,
terbakarnya semak-semak, dan halilintar.
2. Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
         Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
         Pengolahan dan penyulingan bijih tambang mineral dan batubara.
         Proses-proses dalam pabrik.
         Sisa-sisa buangan dari aktivitas-aktivitas tersebut  di atas.
     Pencemaran lingkungan ini sudah terjadi sejak jaman dahulu kala, sejak adanya
manusia, tetapi baru abad 20 pencemaran yang diakibatkan karena manusia ini
menjadi pokok bahasan pada semua kalangan masyarakat dan perlu mendapat
penanganan dan pengawasan secara serius.
    Faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagai hasil sampingan
perbuatan manusia meliputi;

 Faktor Industrialisasi
 Faktor Urbanisasi
 Faktor Kepadatan Penduduk
 Faktor Cara Hidup
 Faktor Perkembangan Ekonomi

     Faktor-faktor di atas saling mempengaruhi secara kompleks. Apabila salah satu faktor terjadi,
maka faktor lainnya dapat terjadi, dengan demikian terjadinya pencemaran lingkungan tidak
dapat dihindari.
Contoh-contoh faktor-faktor yang sangat mengganggu lingkungan hidup antara lain:

1. Faktor Industrialisasi
o Pertambangan, transportasi, penyulingan dan pengolahan bahan hingga
menghasilkan barang yang dapat digunakan.
o Pertambangan, transportasi, penyulingan dan penggunaan bahan bakar untuk
menghasilkan energi.
o Sisa-sisa buangan yang dihasilkan sebagai hasil sampingan selama proses-proses
di atas.
2. Faktor Urbanisasi
o Pembukaan hutan untuk perkampungan, industri dan sistem
transportasi.
o Penimbunan atau menumpuknya sisa-sisa buangan/sampah dan hasil?samping
selama proses-proses di atas.
3. Faktor Kepadatan Penduduk
o Meningkatnya kebutuhan tempat tinggal/perumahan.
o Meningkatnya kebutuhan pangan dan kebutuhan energi.
o Meningkatnya kebutuhan barang-barang konsumsi dan bahan-bahan untuk hidup.
4. Faktor Cara Hidup
o Penggunaan barang kebutuhan secara berlebihan sehingga terbuang percuma.
o Tuntutan akan kemewahan.
o Pemborosan energi.
5. Faktor Perkembangan Ekonomi
o Meningkatnya penggunaan bahan sumber, misal BBM, hasil hutan.
o Meningkatnya sisa-sisa buangan sebagai hasil sampingan produksi barang-barang
kepentingan dalam pabrik dan meningkatnya bahan pencemar.

AKTIVITAS MANUSIA DAN HASIL SAMPING YANG DITIMBULKAN

Jenis Aktivitas Hasil Samping yang ditimbulkan


Pembuangan kotoran, air kotoran Sampah Pencemaran
1 Rumah Tangga
udara Kebutuhan tempat tinggal, dan lain-lain
Pencemaran Udara, Pencemaran Air, Pencemaran
2 Transportasi Suara Kecelakaan, Kebutuhan tanah untuk jalan, dan
lain-lain
Pencemaran Udara, Pencemaran Air, Pencemaran
tanah Sampah/sisa-sisa sebagai buangan, Pencemaran
3 Industri dan Pabrik
panas Suara/kebisingan, Kebutuhan tanah, dan lain-
lain.
Pencemaran udara karena debu, Pencemaran air,
4 Pertambangan  Sampah/sisa-sisa sebagai buangan Kebutuhan tanah,
dan lain-lain.
Pencemaran Air, Pencemaran tanah, Buangan kotoran,
5 Pertanian
Kebutuhan tanah, dan lain-lain.

SUMBER ENERGI DAN PENGARUHNYA


No Sumber Energi Pengaruh pada lingkungan
Pertambangan
1 Energi Matahari bahan-bahan galian
Pemanfaatan tempat tinggal
Pertambangan
2 Batubara  Pencemaran udara karena pembakaran
Pencemaran panas
Pencemaran udara karena pembakaran
3 Minyak Bumi
Pencemaran air
4 Gas Alam Pencemaran udara karena pembakaran
Pencemaran udara karena radiasi  ,
5 Nuklir Pemcemaran panas  , Penumpukan sisa
buangan
6 Biomass Penggunaan tanah Pencemaran udara
PENCEMARAN TANAH DAN REMEDIASI TANAH

Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk
dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;
kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari
tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka
ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran
yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah.
Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan,
jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium,
berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua
populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan
kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu
dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan
siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat
diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat
dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang
mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan
sistem saraf pusat.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem.
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda
yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan
beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar
terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek
kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida
makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi
pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat
pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang
telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies
tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada


akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan
dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan
lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang
panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau
off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih
murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan
dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap
sebagai pencemaran.
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau
tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk saling
menunjang, apabila tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka
dilakukan langkah tindakan. Namun demikian pada dasarnya kita semua sependapat
bahwa tindakan pencegahan lebih baik dan lebih diutamakan dilakukan sebelum
pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah terjadi baik secara alami maupun
akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baru kita lakukan
tindakan penanggulangan.
  
Langkah Penanggulangan
Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan
terhadap pencemara tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi
bahan pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi
bahan yang bermanfaat. Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur
adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta
tidak punahnya hewan tanah. Langkah tindakan penanggulangan yang dapat
dilakukan antara lain dengan cara:
1) Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah
cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar
diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal
dijadikan mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan
kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi
vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara
pendaur ulang sampah.
2) Bekas bahan bangunan (seperti  keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata,
berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur
dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan
penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di
tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam
sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.

3) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman,
maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.

PENCEMARAN UDARA
     Polusi udara berasal dari berbagai sumber, dengan hasil pembakaran bahan bakar
fosil merupakan sumber utama. Contoh sederhana adalah pembakaran mesin diesel
yang dapat menghasilkan partikulat (PM), nitrogen oksida, dan precursor ozon yang
semuanya merupakan polutan berbahaya
Mekanisme terjadinya gangguan kesehatan akibat polusi udara secara umum
Efek yang ditimbulkan oleh polutan tergantung dari besarnya pajanan (terkait
dosis/kadarnya di udara dan lama/waktu pajanan) dan juga faktor kerentanan host
(individu) yang bersangkutan (misal: efek buruk lebih mudah terjadi pada anak,
individu pengidap penyakit jantung-pembuluh darah dan pernapasan, serta penderita
diabetes melitus).  Pajanan polutan udara dapat mengenai bagian tubuh manapun, dan
tidak terbatas pada inhalasi ke saluran pernapasan saja.  

Berikut ini beberapa mekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan


gejala penyakit:
•      Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada paru, misalnya akibat PM atau ozon.
•      Terbentuknya radikal bebas/stres oksidatif, misalnya PAH(polyaromatic
hydrocarbons).
•      Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim
yang bekerja dalam tubuh.

Polutan udara spesifik yang banyak berpengaruh terhadap kesehatan

Particulate Matter (PM)


Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan menunjukan PM10
(termasuk di dalamnya partikulat yang berasal dari diesel/DEP) memiliki potensi
besar merusak jaringan tubuh. Data epidemiologis menunjukan peningkatan kematian
serta   eksaserbasi/serangan yang membutuhkan perawatan rumah sakit tidak hanya
pada penderita penyakit paru (asma, penyakit paru obstruktif kronis, pneumonia),
namun juga pada pasien dengan penyakit kardiovaskular/jantung dan diabetes
  
Ozon
Ozon merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk akibat reaksi
fotokimia dengan bantuan polutan lain seperti NOx, dan Volatile organic compounds.
Pajanan jangka pendek/akut dapat menginduksi inflamasi/peradangan pada paru dan
menggangu fungsi pertahanan paru dan kardiovaskular. Pajanan jangka panjang dapat
menginduksi terjadinya asma, bahkan fibrosis paru. Penelitian epidemiologis pada
manusia menunjukan pajanan ozon yang tinggi dapat meningkatkan jumlah
eksaserbasi/serangan asma.

  NOx dan SOx


NOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuk salah
satunya dari pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian
epidemologi menunjukan pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan
kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner (jantung dan paru) .

PENCEMARAN AIR
Karakteristik air bersih, jika ditinjau
Secara umum : Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
Secara fisik      : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Secara kimia    : A. PH netral (bukan asam/basa)
                          B. Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya.
                          C. Parameter-parameter seperti BOD, COD,DO, TS,TSS dan              
                               konductiviti memenuhi aturan pemerintah setempat

     Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen
lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Pencemaran air
adalah masuknya atau di masukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen
lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkanya

Sumber pencemaran air yang paling umum adalah :


–     Limbah Pemukiman
–     Limbah Pertanian
–     Limbah Industri

Limbah Pemukiman
•      Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah
oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses
pembusukannya.
•      Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada
air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng
gondok.
     Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan
persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan

Limbah Pertanian
•      pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air. Limbah pupuk
mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang
dan eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan
dampak seperti yang diakibatkan pencemaran oleh deterjen.
•       Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika
terbawa aliran air keluar dari daerah pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan
sasaran seperti ikan, udang dan hewan air lainnya

Limbah Industri
     Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya
dan beracun. Limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan
hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan
mahluk lainnya.

Sumber Limbah Cair


•         Limbah cair domestik terdiri dari air limbah yang berasal dari perumahan dan
pusat perdagangan  maupun perkantoran, hotel, rumah sakit, tempat” umum, lalu
lintas, dll. BOD5 (biological oxygen dmand)
•         Limbah Cair Industri adalah limbah yg berasal dari induatri. Sifat-sifat air limbah
industri relative bervariasi tergantung dari bahan baku yg di gunakan, pemakaian air
dalam proses, dan bahan aditif yang digunakan selama proses produksi.
•         Limbah Cair Pertanian berasal dari buangan air irigasi yg disalurkan kembali ke
saluran drainase atau meresap ke dalam tanah. Limbah ini akan mempengruhi tingkat
kekeruhan BOD5, COD ,pH . tetapi juga kadar unsure N, P, dan pestisida, insektisida
•         Limbah Pertambangan berasal dari buangan pemrosesan yang terjadi diarea
pertambangan misalnya tambang emas. Limbah ini akan mempengaruhi tingkat
kekeruhan BOD5,COD,pH, tetapi juga kadar kimia yg digunakan dalam proses
penambangan.

Karakteristik limbah cair dinyatakan dalam bentuk kualitas limbah  cair  dan
jumlah aliran limbah cair yang dihasilkan.
•         Kualitas limbah cair diukur terhadap kadar fisik, kimiawi dan biologis. Parameter
yg diukur antara lain sebagai berikut:
•         Parameter fisik berupa padatan (partikel padat) yg ada dalam air (padatan
total,padatan tersuspensi dan padatan terlarut) ;warna;bau dan temperature
•         Parameter kimia selain berupa kadar BOD5,COD, dan TOC yang menggambarkan
kadar bahan organik dalam limbah, juga senyawa yg terkait dengan anomia bebas,
nitrogen organik, nitrit, nitrat, fosfor organik dan fosfor
anorganik,sulfat,klorida,belerang,logam berat (Fe,Al,Mn dan Pb), dan gas
(H2O,CO2,O2, dan CH4)
•         Parameter biologis juga merupakan hal penting karena ada beribu-ribu bakteri per
millimeter dalam air limbah yg belum diolah. Jenis bakteri yg diukur adalah bakteri
golongn Coli..

      Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam :                            
                        1. Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen
                        2. Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
                        3. Jumlah air bersih yang tersedia tak cukup
                        4. Air sebagai media untuk hidup vector penyebar penyakit

•         Dampak tehadap fungsi sungai.


            Adanya air limbah yang masuk ke dalam saluran drainase atau sungai akan
mencemari air sungai tersebut. Pencemaran air mengakibatkan air sungai tidak lagi
berfungsi sesuai peruntukkannya.
            Akibat dari pencemaran air adalah:
         air tidak dapat dimanfaatkan sesuai peruntukkannya, dan jika  dimanfaatkan maka
diperlukan pengolahan khusus yang menyebabkan peningkatan biaya pengoperasian
& pemeliharaan sungai.
         air menjadi penyebab timbulnya penyakit.

•      Dampak pencemaran air terhadap kesehatan manusia.


            Limbah cair berdampak pada kesehatan manusia. Pengaruh langsung terhadap
kesehatan, umpamanya, tergantung sekali pada kualitas air yang terkontaminasi
dalam hal ini berfungsi sebagai media penyalur ataupun penyebar penyakit.

•      Dampak tehadap fungsi sungai.


            Adanya air limbah yang masuk ke dalam saluran drainase atau sungai akan
mencemari air sungai tersebut. Pencemaran air mengakibatkan air sungai tidak lagi
berfungsi sesuai peruntukkannya.

Dampak Pencemaran Air Terhadap Rantai Makanan.


            Rantai makanan dalam air akan terganggu akibat adanya pencemaran air.
Dengan banyaknya zat pencemaran yang ada di dalam air, menyebabkan menurunnya
kadar oksigen di dalam air tersebut.
           
CARA PENCEGAHANNYA

1. Membuang sampah pada tempatnya


2. Penanggulangan limbah industri
3. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai

Proses Pembersihan Diri dalam Air Sungai


•         Apabila kualitas air sungai telah kembali ke kondisi semula yaitu sebelum
terjadinya pencemaran air, maka di katakan bahwa sungai telah melakukan proses
pembersihan diri.
•         Proses pembersihan atau pemulihan diri air sungai adalah proses penguraian bahan
organik, maupun kontaminan lainnya yang ada di dalamnya secara alamiah melalui
proses fisik, kimia, & biologis..
•         Proses pemulihan diri ada beberapa proses yaitu : proses pengenceran,
pengendapan, penyaringan, kimiawi dan biokimia.
•         Proses pengenceran : Proses terjadinya pengurangan kadar kontaminan dalam air
karena adanya penambahan jumlah air di dalamnya.
•         Proses pengendapan : mengendapnya partikel padatan yang ada dalam air sungai
karena gaya gravitasi bumi.
•         Proses kimia yang terjadi biasanya di sebabkan karena adanya reaksi oksidasi,
reduksi dari senyawa kimia yang ada dalam sungai. Reaksi ini menghasilkan senyawa
kimia yang stabil dan tidak membahayakan lingkungan.
•         Proses penguraian bahan organik ini memerlukan oksigen terlarut dan
mikroorganisme . Oksigen terlarut tersebut karena di manfaatkan untuk menguraikan
bahan organik, maka kadar oksigen tersebut akan berkurang.
Dengan demikian melalui proses pengenceran, pengendapan, oksidasi reduksi,
biokimia dan penyaringan, Kadar kontaminan dalam air sungai dapat menurun.
Kondisi ini di sebut daya pembersihan diri sungai

Anda mungkin juga menyukai