Anda di halaman 1dari 8

PERILAKU MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN ”

DISUSUN OLEH :

NAMA:RIRI PALANGIT

KELAS:C KESEHATAN MASYARAKAT

NIM:P10120111

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

2020-2021
BAB 1
LATAR BELAKANG

Kota Palu selama berdirinya belum pernah tersentuh atau


mendapatkan piala Adipura yang merupakan penghargaan tertinggi
dibidang lingkungan secara nasional. Hal ini menunjukan bahwa berarti
ada indikasi akan kriteria penilaian tidak terpenuhi seperti yang nampak
sebagai tampak awal fisikdan sebuah budaya bersih hijau kota belum
nampak. Sebagaimana dalam penilaian ditahun 2004 hanya Kota Palu
(Kota Sedang) yang pengelolaan hutan kotanya masihsangat kurang.
Partisipasi atau peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
hidup belum nampak secara signifikan. Kesadaran masyarakat tentang
lingkunganhidup memang telah tumbuh, tetapi masih kurang proaktif
untuk mempengaruhi pengambilan keputusan yang berpihak pada
pelestarian lingkungan. Kolaborasi dan percepatan untuk menciptakan
gerakan menjadi langkah aksi dan taktis menyelesaikan permasalahan
persampahan dan membangun budaya bersih dan hijau ditiap tingkatan
RW sehingga pola gerakan berasal dari komunitas berbasis RW hingga
keseluruhan warga Kota. Kehidupan manusia dengan segala aktivitasnya
pastilah tidak terlepas dengan adanya sampah, karena sampah
merupakan hasil efek smping dari adanya aktivitas manusia, hasil-hasil
dari organisme ataupun hasil proses alamiah. Seiring dengan
berkembangnya waktu, sehingga banyak menghasilkan sampah dalam
berbagai macam, seperti hasil-hasil produksi dari berupa sampah rumah
tangga maupun sampah berupa limbah pabrik yang mengandung zat-zat
kimia seperti : Fluor, Clorida, Broida dan Iodida (Wibisono,2014).

Sampah selalu timbul menjadi persoalan rumit dalam masyarakat


yang kurang memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Ketidakdisiplinan
mengenai kebersihan dapat menciptakan suasana yang tidak
menyenangkan akibat timbunan sampah. unculkan bau tidak sedap, lalat
berterbangan, dan gangguan berbagai penyakit siap menghadang di
depan mata dan peluang pencemaran lingkungan disertai penurunan
kualitas estetika pun akan menjadi santapan sehari-hari bagi masyarakat
(Anonim, 2018).

Permasalahan sampah di suatu kawasan meliputi tingginya laju


timbulan sampah, kepedulian masyarakat yang masih rendah sehingga
suka berperilaku membuang sampah sembarangan, keengganan untuk
membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Perilaku yang
buruk ini seringkali menyebabkan bencana di musim hujan karena
darainase tersumbat sampah sehingga terjadi banjir (Hardiatmi, 2011).

Kebiasaan membuang sampah sembarangan dilakukan hampir di


semua kalangan masyarakat, tidak hanya warga miskin, bahkan mereka
yang berpendidikan tinggi juga melakukannya. Ini sangat menyedihkan
karena minimnya pengetahuan tentang sampah dan dampaknya. Perilaku
buruk ini semakin menjadi karena minimnya sarana kebersihan yang
mudah dijangkau oleh masyarakat di tempat umum (Kartiadi, 2009).
Keadaan seperti itu tidak dapat dibiarkan begitu saja karena menurut UU
Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, menyebutkan bahwa
sampah merupakan permasalahan nasional sehingga pengelolaannya
perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar
memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman
bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat. Selain itu,
hal lain yang penting untuk diperhatikan, berdasarkan UU Nomor 18
Tahun 2008 bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan dalam
pengelolaan sampah secara baik dan berwawasan lingkungan dari
pemerintah daerah, atau pihak lain yang diberi tanggung jawab untuk itu.
Oleh karena itu pada proses pengelolaan sampah, TPA sampah memiliki
peran yang sangat penting sebagai tempat mengembalikan sampah ke
lingkungan.
BAB II
ISI

Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses


produksi baik domestic (rumah tangga) maupun industri. Dalam Undang-
undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan
bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses
alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organikatau
anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap
sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Ditinjau dari
sumbernya, sampah berasal dari beberapa tempat, yakni :

1) Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya


sampah dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal di suatu bangunan
atau asrama. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya organik, seperti sisa
makanan atau sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik dan
lainnya.

2) Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat


umum adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul
dan melakukan kegiatan.

Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup besar


dalam memproduksi sampah termasuk tempat perdagangan seperti
pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya berupa
sisa-sisa makanan, sayuran dan buah busuk, sampah kering, abu, plastik,
kertas, dan kalengkaleng.tetapi ini tidak lepas dari adanya perilaku yang
buruk dari masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan.

Perilaku merupakan factor terbesar kedua setelah factor


lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok,atau
masyarakat (Blum : 1974).
Dengan kata lain promosikesehatan mengupayakan agar
perlakuan individu, kelompok atau masyarakat mempunyai pengaruh
positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.

Berdasarkan analisis dari teori Lawrence green maka didapatkan


bahwa dari ketiga faktor utama perubahan perilaku tersebut yang harus
dikuatkan lagi adalah faktor predisposisinya sebab walaupuun masyarakat
telah memiliki pengetahuan tentang bahaya dari membuang sampah
sembarangan dan masyarakat memiliki pengetahuan tentang bagaimana
memisahkan sampah organik maupun non organik. Namun masyarakat
masih kurang kepedulian untuk menerapkan pengetahuan yang mereka
dapat sehingga perlunya kesadaran bagi masyarakat tenntang hall
tersebut.

BAB III
KESIMPULAN

Permasalahan sampah di suatu kawasan meliputi tingginya laju


timbulan sampah, kepedulian masyarakat yang masih rendah sehingga
suka berperilaku membuang sampah sembarangan, keengganan untuk
membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Perilaku yang
buruk ini seringkali menyebabkan bencana di musim hujan karena
darainase tersumbat sampah sehingga terjadi banjir.
BAB IV
PENUTUP

Dengan selesainya penulisan paper tentang perilaku membuang


sampah sembarangan ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Allah Subhanahu Wata‘ala yang telah memberikan nikmat iman dan
islam, ucapan terima kasih juga kepada dosen pengampuh mata kuliah
promsi kesehatan. Dan harapan saya paper ini dapat memenuhi tugas
pada mata kuliah tersebut dan diharapkan paper ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca untuk mengetahui tentang perilaku membuang
sampah sembarangan.

Penulis sadar bahwa paper ini memiliki banyak kekurangan karena


itu penulis mengucapkan permohonan maaf atas kekkurangan dan
kesalahan dalam penulisan papeer ini.Paper ini dibuat berdasarkan
jurnal yang ada. dan tanpa rekayasa sedikit pun.
DAFTAR PUSTAKA

Jihan Ayu Alip Pristananda, Pengaruh Perilaku Masyarakat Membuang


Sampah di Sungai, STIKes Surya Mitra Husada

Tri Yuniarti, dkk. 2020. Pengaruh Penetahuan Kesehatan Lingkungan


Terhadap Pembuangan Sampah Sembarangan, STIKes Mambaul
Ulum Surakarta

Sri Endhes Isthofiyani, dkk. 2016. Persepsi dan Pola Perilaku


Masyarakat Bantara Sungai Damar Dalam Membuang Sampah di
Sungai.https://journal.unnes.ac.id/sju/inddexx.php/jise

Arif Fajar Wibisono, dkk. 2014. Sosialisasi Membuang Sampah


Sembarangan dan Menentukan Lokasi TPA di Dusun Deles
Desa Jagonyayan Kecamatan Ngablak. ISSN: 2089-3086

Finni F Tumiwa, dkk. 2020. Upaya Peningkatan Pengetahuan


Masyarakat Tentang Bahaya Akibat Buang Sampah
Sembarangan di Desa Muntoi Kabuopaten Bolaang Mongondow.
E-ISSN: 2715-7229

Nia Astina, dkk. 2020. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan


Perilaku Masyarakat Dalam Membuang Sampah Rumah Tangg
Ke Sungai di Desa Pamarangan Kanan Kbbupaten Tabalong
Tahun 2019
Mustainah Mappatoba, dkk. 2013. Implementasi Kebijakan Program
Green and Clean di Kelurahan Tanamodindi Kecamatan
Mantikulore. ISSN : 1411-3341

Ajzen, I. 1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational


Behavior and Human Decision Processes, 50, 179-211.

Bybee, R., McCrae, B., Laurie, R. 2009. PISA 2006:An Assessment of


Scientific Literacy. Journal of Research in Science Teaching 46
(8), 865-883.

Anda mungkin juga menyukai