Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL PROJECT BASED LEARNING (PJBL)

MATA KULIAH : KEPERAWATAN KOMUNITAS IV


PROMOSI KESEHATAN : PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DAN
PENGHIJAUAN LINGKUNGAN

Oleh :
Mahasiswa Angkatan 2015

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sampah merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi oleh
negara-negara berkembang maupun negara-negara maju di dunia, termasuk
Indonesia. Permasalahan sampah bukan lagi sekedar masalah kebersihan dan
lingkungan saja, akan tetapi sudah menjadi masalah sosial yang berpotensi
menimbulkan konflik (Damanhuri, 2010). Sistem pengolahan sampah di
Indonesia umumnya masih terbilang tradisional ini seringkali akhirnya berubah
menjadi praktek pembuangan sampah secara sembarangan tanpa mengikuti
ketentuan teknis di lokasi yang sudah ditentukan. Pengelolaan sampah saat ini
berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 dan PP No 81 Tahun 2012 di lakukan
dengan dua fokus utama yakni pengurangan dan penanganan sampah.
Pengurangan sampah seperti yang di jelaskan di dalam UU maupun PP yang
telah disebutkan dilakukan mulai dari sumber sampah sampai pada pengelolaan
akhir. Pada dasarnya pengolahan sampah difokuskan pada TPS (Tempat
pengolahan sementara) dan TPA (Tempat Pengelolaan Akhir) yang sudah
ditentukan oleh pemerintah setempat, hal ini sebenarnya belum terlalu efektif
dalam hal penanganan sampah.
Persampahan merupakan isu penting khususnya di daerah perkotaan, dimana
jumlah penduduk di daerah perkotaan yang cukup banyak dan relatif padat.
Kehidupan manusia dengan semua aktivitasnya tidak terlepas dengan namanya
sampah. Karena sampah merupakan hasil efek samping dari adanya aktivitas
manusia baik berupa aktivitas rumahan maupun aktivitas industri. Seiring dengan
perkembangan waktu, jumlah penduduk di suatu tempat tentunya akan semakin
bertambah dan perkembangan teknologi pun semakin canggih serta pertumbuhan
industry juga cukup pesat sehingga banyak menghasilkan sampah dalam berbagai
macam. Menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2014
indonesia menghasilkan sampah sekitar 187.2 juta ton per tahun yang menduduki
peringkat kedua negara penghasil sampah terbesar didunia. Diperkirakan hanya
sekitar 60 % sampah di kota-kota besar di Indonesia yang dapat terangkut ke
TPA (Tempat Pengelolaan Akhir), yang operasi utamanya adalah pengurugan
(landfilling). Banyaknya sampah yang tidak terangkut kemungkinan besar tidak
terdata secara sistematis, karena biasanya dihitung berdasarkan muatan truk
menuju TPA. Sampai saat ini paradigma pengelolaan sampah yang digunakan
adalah: Kumpul – Angkut dan Buang.
Sampah berdasarkan kandungan zat kimia dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu sampah anorganik pada umumnya tidak mengalami pembusukan, seperti
plastik, logam. Sedangkan sampah organik pada umumnya mengalami
pembusukan, seperti daun, sisa makanan. Terkadang kita tidak menyadari bahwa
sampah organik sangat banyak jumlahnya dan memiliki nilai yang lebih
bermanfaat seperti dijadikan kompos dan pupuk dari pada dibakar yang hanya
menghasilkan polutan bagi udara. Dengan mengolah menjadi kompos akan
membuat tanah menjadi subur karena kandungan unsur hara bertambah.
Pengolahan sampah organik untuk keperluan pembuatan kompos dapat
dilakukan secara sederhana. Sampah berupa dedaunan dimasukan ke dalam
mesin perajang sampah agar ukuran sampah menjadi lebih kecil sehingga
memudahkan dalam proses decomposingdengan bantuan mikrobakteri pengurai
untuk hasil yang maksimal. Manfaat yang dapat diperoleh dari pengolahan
sampah menjadi kompos berupa berkurangnya volume sampah yang diangkut ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sehingga akan menghemat sumber daya
penunjang seperti bahan bakar kendaraan dan operasional alat lainnya. Kemudian
persepsi masyarakat terhadap sampah yang dipandang sebelah mata karena
terkesan kotor dan bau akan berkurang bila dilakukan proses pengolahan yang
tepat dijadikan sebagai kompos karena tidak bau dan memiliki nilai lebih.
Pengolahan sampah organik menjadi kompos juga merupakan salah satu upaya
menghindarkan dari kerusakan lingkungan karena sistem penanganan sampah
yang sudah baik.
1.2 Landasan Kegiatan
Kegiatan “Project Based Learning (PJBL) Mata Kuliah Komunitas IV
Topik: Pengolahan Sampah Organik dan Penghijauan Lingkungan dilaksanakan
berdasarkan RPS (Rencana Pembelajaran Semester) Mata Kuliah Keperawatan
Komunitas IV Semester 7 Tahun 2018.

1.3 Nama dan Tema Kegiatan


Adapun nama kegiatan ini adalah “Project Based Learning (PJBL) Mata
Kuliah Keperawatan Komunitas IV Topik: Pengolahan Sampah Organik dan
Penghijauan Lingkungan.

1.4 Tujuan Kegiatan


Secara umum tujuan dari kegiatan “Project Based Learning (PJBL) Mata
Kuliah Keperawatan Komunitas IV : Pengolahan Sampah Organik dan
Penghijauan Lingkungan ini adalah:
1. Mahasiswa mampu mengimplementasikan pengolahan sampah organik
maupun nonorganik
2. Mahasiswa mampu mengolah sampah organik menjadi pupuk
3. Mahasiswa mampu memodifikasi lingkungan menjadi hijau
4. Mahasiswa mampu menerapkan tri dharma perguruan tinggi

1.5 Target
Target yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah mahasiswa
dapat mengolah sampah organik menjadi pupuk serta menjadikan lingkungan
yang hijau dan bersih.

1.6 Strategi Pelaksanaan


Kegiatan “Project Based Learning (PJBL) Mata Kuliah Keperawatan
Komunitas IV Topik: Pengolahan Sampah Organik dan Penghijauan Lingkungan
ini diikuti oleh 66 mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Pada
kegiatan ini kami akan melakukan penyuluhan tentang pengolahan sampah
organik menjadi pupuk dan pembagian tanaman kepada masyarakat Kendang Sari
gang 14 RT 03 RW 04, Surabaya.

1.7 Waktu dan Tempat


Kegiatan PJBL Taman TOGA dan Kewirausahaan Herbal ini akan dilaksanakan
pada:
Periode : Minggu ke-2 bulan Desember 2018
Tempat : Kendangsari Gang 14 RT 3 RW 4 Surabaya

1.8 Peserta Kegiatan


1. Masyarakat di Kendang Sari gang 14 RT 03 RW 04, Surabaya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sampah
Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika
dikelola dengan prosedur yang benar. (Panji Nugroho, 2013).
Penumpukan sampah disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah
volume sampah yang sangat besar sehingga malebihi kapasitas daya tampung
tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Pengelolaan sampah yang terjadi
selama ini dirasakan tidak memberikan dampak positif kepada lingkungan, dan
kuranganya dukungan kebijakan dari pemerintah. Menurut Prof. Dr. Ir. Ign.
Suhatro dalam buku Limbah Kimia (2011) mengatakan pemerintah belum begitu
serius dalam memikirkan masalah sampah ini. Meski pemerintah sudah
melakukan beberapa terobosan namun di beberapa tempat pembuangan
sementara (TPS) gunungan sampah masih sangat mengganggu masyarakat dan
masih menjadi perhatian. Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial
(sulit terselesaikan). Bahkan, dapat di artikan sebagai masalah kultural/kebiasaan
karena dampaknya mengenai berbagai sisi kehidupan, terutama di kota besar.
Mengutip dari buku Panduan Membuat Pupuk Organik Cair (Panji Nugroho,
2013), setiap harinya sekitar 6000 ton sampah dihasilkan di kota Jakarta. Oleh
sebab itu bila tidak ditangani secara benar, maka akan menimbulkan dampak
seperti pencemaran air, udara, dan tanah yang mengakibatkan sumber penyakit.
Pengolahan sampah membutuhkan lahan sebagai tempat pembuangan akhir
(TPA). Sampah sebagai barang yang masih bisa dimanfaatkan tidak seharusnya
diperlakukan sebagai barang yang menjijikan, melainkan harus dapat
dimanfaatkan sebagai bahan mentah atau bahan yang berguna lainnya.
Seharusnya pengolahan sampah harus dilakukan dengan efisien dan efektif,
yaitu sebisamungkin dekat dengan sumbernya, seperti dilingkungan RT/RW,
sekolah, dan rumah tangga sehingga jumlah sampah dapat dikurangi.
Pengelolaan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi kompos
organik yang didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman (Panji
Nugroho, 2013), perbaikan struktur tanah dan zat yang dapat mengurangi bakteri
yang merugikan dalam tanah. Pupuk organik biasanya tidak meninggalkan residu
/ sisa dalam tanaman sehingga hasil tanaman akan aman bila dikonsumsi(Tresna
Sastrawan, 2014).

2.2 Jenis-jenis Sampah


Menurut Panji Nugroho dalam buku Panduan Membuat Pupuk Kompos cair
(2013), jenis-jenis sampah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, antara lain
:
1. Berdasarkan sumbernya
a. Sampah alam, yaitu sampah yang ada oleh proses alam yang dapat di
daur ulang alami, seperti halnya daun-daunan kering di hutan yang
terurai menjaditanah . Di luar kehidupan liar, sampah- sampah ini dapat
menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman
b. Sampah manusia, sampah manusia ( human waste) adalah istilah yang
biasa digunakan terhadap hasil - hasil pencernaan manusia, seperti feses
dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan
karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan)penyakit
yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan dalam
mengurangi penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara
hidup yang higenis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah
perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).
c. Sampah konsumsi, sampah konsumsi merupakan sampah yang
dihasilkan oleh manusia ( pengguna barang ), dengan kata lain adalah
sampah hasil konsumsi sehari-hari. Ini adalah sampah yang umum,
namun meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini masih jauh
lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses
pertambangan dan industri.
d. Sampah Industri, sampah industri adalah bahan sisa yang dikeluarkan
akibat proses proses industri. Sampah yang dikeluarkan dari sebuah
industri dengan jumlah yang besar dapat dikatakan sebagai limbah.
Berikut adalah gambaran dari limbah yang berasal dari beberapa
industri, yaitu :
 Limbah industri pangan (makanan), sebagai contoh yaitu hasil
ampas makanan sisa produksi yang dibuang dapat menimbulkan
bau dan polusi jika pembuangannya tidak diberi perlakuan yang
tepat.
 Limbah Industri kimia dan bahan bangunan, sebagai contoh industri
pembuat minyak pelumas (OLI) dalam proses pembuatannya
membutuhkan air skala besar, mengakibatkan pula besarnya limbah
cair yang dikeluarkan ke lingkungan sekitarnya. air hasil produksi
ini mengandung zat kimia yang tidak baik bagi tubuh yang dapat
berbahaya bagi kesehatan.
 Limbah industri logam dan elektronika, bahan buangan seperti
serbuk besi, debu dan asap dapat mencemari udara sekitar jika tidak
ditangani dengan cara yang tepat.
2. Berdasarkan sifatnya
a. Sampah organic, sampah organik, yaitu sampah yang mudah membusuk
seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya.
Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
b. Sampah anorganik, sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah
membusuk, seperti plastik wadah pembungkusmakanan, kertas, plastik
mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan se bagainya.
Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku
dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang
dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas
bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas.
3. Berdasarkan bentuknya
a. Sampah padat, sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran
manusia, urine dan sampah cair. D apat berupa sampah dapur, sampah
kebun, nplastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini
dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik
b. Sampah cair, sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan
tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
 Limbah hitam yaitu sampah cair yang dihasilkan dari toilet.
Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
 Limbah rumah tangga seperti sampah cair yang dihasilkan dari
dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin
mengandung patogen.

2.3 Manfaat Sampah Organik


Sampah organik baik basah maupun kering dapat diolah kembali dan
dimanfaatkan agar dapat digunakan kembali. Berikut manfaat sampah organik
yang sering dihasilkan dan dapat dikurangi pembuangannya :
1. Diolah Menjadi Kompos dan Pupuk Sederhana
Sebenarnya sudah lama diketahui bahwa sampah organik seperti sisa sayuran
dan dedaunan dapat dijadikan kompos. Namun belum banyak orang yang
mengolahnya menjadi kompos dan dimanfaatkan untuk pertanian. Untuk
mengolah sampah organik menjadi kompos sebenarnya tidak terlalu rumit.
Namun diperlukan ketelatenan karena memang membuat kompos harus
melalui tahapan yang benar. Mulai dari pemilahan bahan sampah,
mengecilkan ukuran sampah, penyusunan tumbukan, pembalikan,
penyiraman hingga penyimpanan. Apabila kurang telaten membuat kompos,
mungkin bisa mengolah sampah organik menjadi pupuk sederhana. Hanya
perlu menyediakan semacam lubang pembuangan dampah organik di tanah.
Menunggunya beberapa saat sampai membusuk dan hampir seperti tanah.
Unsur hara yang dihasilkan dari pembuatan lubang yang diisi oleh sampah
organik ini dapat berfungsi menyuburkan tanaman.
2. Tambahan Pakan Ternak
Sampah organik yang berupa dedaunan biasanya dapt dimanfaatkan sebagai
pakan ternak seperti kambing, sapi, kerbau dan binatang herbivora lainnya.
Namun baru baru ini, sampah organik tidak hanya dapat menjadi bahan
pakan untuk binatang herbivora saja. Penelitian yang dilakukan oleh
beberapa mahasiswa UNDIP berhasil membuat pelet untuk pakan ikan dan
ayam.
3. Dijadikan Kerajinan Tangan
Sampah organik kering sebenarnya dapat diolah menjadi produk yang
memiliki nilai jual dan bervariasi. Banyak beberapa orang
memanfaatkankannya menjadi bahan kerajinan. Seperti enceng gondong
yang sudah kering dan biasanya hanya dibakar, ada masyarakat yang
mengolahnya kembali dan membuat tas dari bahan ini. Batok kelapa yang
biasanya hanya menjadi bahan bakar, dapat dijadikan alat masak seperti
centong, cangkir dan sejenisnya. Bahkan ada sekelompok ibu ibu yang
mebuat ornamen dari kulit jagung dan penjualannya sampai diekspor di
beberapa negara.
4. Menjadi Biogas dan Listrik
Limbah sampah organik yang beragam pastinya akan memerlukan cara
pengolahan yang beragam pula. Produk lain yang dapat dihasilkan dari
sampah organik adalah biogas dan lisrik. Sampah organik yang berasal dari
limbah tahu, tempe dan kotoran hewan merupakan bahan utamanya. Hanya
dengan menyediakan tempat yang tertutup sebagai tempat penampungan gas,
pembuatan biogas ini dapat dilakukan. Limbah yang sudah disebutkan tadi
ditambah dengan air dan diaduk untuk mempercepat proses pembuatannya.
Namun apabila tidak kuat dengan bau yang sangat menyengat, tidak perlu
diaduk juga tidak masalah. Selain ditambahkan air, kemudian ditambahkan
decomposer untuk mempercepat proses pembuatan biogas ini. Apabila
pembuatan tanpa decomposer, maka akan membutuhkan waktu lebih lama
sampai 2 minggu.

2.4 Pengolahan Sampah Kompos


Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan
sampah organik :
1. Penyiapan wadah pembuatan kompos. Sediakan ember, pot bekas, ataupun
wadah lainnya, upayakan terbuat dari plastik untuk menghindari karat akibat
air lindi kompos. Lubangi bagian dasar dan letakkan di wadah yang dapat
menampung rembesan air dari dalamnya
2. Penyiapan bahan baku kompos. Bahan baku berupa sampah organic yang
usianya tidak lebih dari 2 hari dan kadar air maksimal 50%. Untuk
mempermudah proses pengomposan, sampah yang masih berbentuk
memanjang terlebih dahulu dipotong-potong secara manual hingga mencapai
ukuran ± 5 cm.
3. Tahapan selanjutnya adalah membuat tumpukan. Sampah organik hasil
proses pemilahan ditumpukkan di wadah pengomposan. Masukkan sampah
organik ke dalam wadah. Taburi dengan sedikit tanah, serbuk gergaji, atau
kapur secara berkala. Jika ada kotoran binatang, kotoran tersebut dapat
ditambahkan untuk meningkatkan kualitas kompos. Setelah penuh, tutup
Wadah dengan tanah dan diamkan.
4. Proses selanjutnya adalah menyiram tumpukan tersebut dengan air secara
merata. Proses penyiraman ini dilakukan agar bakteri dapat bekerja secara
optimal. Proses ini dilakukan jika tumpukan sampah terlalu kering. Kadar
air yang ideal dari tumpukan sampah selama proses pengomposan adalah
antara 50-60% dengan nilai optimal sekitar 55%.
5. Pemantauan suhu, agar bakteri patogen dan bibit gulma mati maka suhu
harus dipertahankan pada kisaran 60-70 °C.
6. Setelah dua bulan, kompos sudah matang dan siap dipanen.
7. Selanjutnya kompos siap dikemas untuk dipasarkan. Sebelum pengemasan
hendaknya kompos diayak terlebih dahulu untuk menghomogenkan ukuran
partikelnya. Pengemasan dibuat menarik agar konsumen lebih tertarik. Perlu
diperhatikan kebersihan dan kerapian kemasan.

2.5 Definis Lingkungan Bersih


Daman
hu ri, Ern
id
an Tri Padmi. 2
010.
Dikta
t Ku
lia
h Pen
gelo
la an S
amp
ah
,
Institu
t Tek
nologi Band
ung
. Band
ung

BAB 3
TARGET DAN LUARAN

Berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun maka terget luaran yang diharapkan

setelah pelaksanaan Pengajaran Pengelolaan Sampah Organik Menjadi Pupuk dan

Kebersihan Ligkungan pada masyarakat di Kendang Sari gang 14 RT 03 RW 04

Surabaya adalah dapat ditunjukkan pada tabel berikut.

No Kegiatan Target Luaran

1. Pengajaran pengolahan sampah 75% dari peserta pengajaran mampu


organik menjadi pupuk memahami tentang:
menggunakaan alat pengolahan 1) Jenis sampah organik
pupuk 2) Alat pengolahan sampah
3) Lama waktu perubahan sampah ke
pupuk.
4) Manfaat pupuk.
2. Bersih-bersih lingkungan 75% dari peserta ikut adil dalam
kerja bakti yang diadakan bersama
mahasiswa keperawatan UNAIR dan
mampu menjaga kebersihan
lingkungannya.

3. Disampin itu, kegiatan ini diharapkan


mendapatkan publikasi di web
ners.unair.ac.id
BAB 4
METODE PELAKSANAAN

4.1Waktu dan Tempat


Waktu : Minggu, 9 November 2018
Tempat : Kendang Sari gang 14, RT 03 RW 04, Surabaya
4.2 Metode Kegiatan
1) Penyuluahan
Kegiatan ini diawali dengan memberikan ceramah dan penyuluhan kepada
masyarakat di daerah Kendang Sari gang 14, RT 03 RW 04, Surabaya yaitu
ibu-ibu dasawisma. Para peserta penyuluhan dikumpulkan di suatu tempat
sesuai dengan dasawismanya masing-masing dengan tim penyaji materi untuk
memberikan penyuluhan tentang materi kegiatan. Adapun materi yang
diberikan mengenai definisi sampah organik, manfaat sampah organik, cara
mendaur ulang samah organik menjadi pupuk. Kegiatan kemudian dilanjutkan
dengan simbolis meletakkan alat komposter disalah satu tempat yang ada di
daerah Kendang Sari gang 14, RT 03 RW 04, Surabaya.. Pada saat
pelaksanaan kegiatan, ditampilkan penjelasan secara ringkas, padat, dan jelas
dengan harapan peserta dapat memahami lebih cepat.
2) Penanaman Pohon dan Bersih-bersih Lingkungan
Kegiatan ini dilakukan bersama masyarakat khususnya bapak-bapak dan
anak-anak. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih dan hijau. Masyarakat
akan diberikan tanaman yang nantinya ditempatkan dimasing-masing halaman
depan rumah. Selain itu juga diadakan bersih-bersih gorong-gorong disetiap
rumah.
BAB 5
PENUTUP

Dengan tercapainya bagian penutup ini membuktikan bahwa proporal


kegiatan ini sudah terselesaikan. Hal ini tidak akan pernah tercapai tanpa adanya
saling kerja sama serta saling membantu baik dalam ide maupun dalam
penyempurnaan proposal ini. Selalu kita ucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa dengan ini telah terbentuknya proposal kegiatan tentang Pengajaran Pengolahan
Sampah Organik Menjadi Pupuk dan Penghijauan Lingkungan di Kendang Sari gang
14 RT 03 RW 04 Surabaya. Dengan ini kami mengharapkan setelah terbentuknya
proposal, kegiatan dapat terlaksana semaksimal mungkin. Semoga harapan kami,
kegiatan yang dirancang bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
pengolahan sampah organik menjadi pupuk dan menjaga kebersihan. Selain itu, kami
juga mengaharapkan adanya peningkatan kualitas diri mahasiswa dalam
pengorganisasian pembuatan kegiatan dan sebagai health educator.
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Project Based Learning (PJBL) Mata Kuliah


Keperawatan Komunitas IV Topik: Promosi
Kesehatan: Pengolahan Sampah Organik dan
Penghijauan Lingkungan di
2. Bidang Ilmu : Keperawatan Komunitas IV
3. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Teguh Dwi Saputra
b. NIM : 131511133090
c. Jabatan Fungsional : Mahasiswa
d. Fakultas/Jurusan : Keperawatan/ S1 Pendidikan Ners
e. Alamat : Ds Karoman, RT 04 RW 02 Desa Banjar Arum Tuban
f. Telepon/Email : 082264030454/ teguhdsaputra@gmail.com
4. Lokasi PJBL : Kendang Sari gang 14 RT 03 RW 04 Surabaya
5. Waktu PJBL : Minggu, 9 Desember 2018
Surabaya, 30 November 2018

Mengetahui
PJMA Keperawatan Komplementer Ketua Pelaksana

Elida Ulfiana, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Teguh Dwi Saputra


NIP. 197910132010122001 NIM. 131511133090
Menyetujui,
Wakil Dekan I
Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga

Dr. H Kusnanto, S.Kp, M.Kes


NIP. 196808291989031002
Lampiran 1

SUSUNAN KEPANITIAAN

Pelindung : Dekan Fakultas Keperawatan UNAIR


Prof. Dr Nursalam, M.Nurs (Hons)
Penanggungjawab : PJMA Mata Kuliah Terapi Komplementer
Elida Ulfiana, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Ketua Pelaksana : Teguh Dwi Saputra
Sekretaris : Dwi Eri Retno W. NIM. 131511133024
Bendahara : Lely Suryawati NIM. 131511133049
Sie Acara : Gali Wulan Sari NIM. 131511133025
Rahmadanti Nur Fadilla NIM. 131511133074
Fina Ainur Rohmah NIM. 131511133032
Wahyu Agustin Eka L. NIM. 131511133033
Adhe Kukuh Sukma L. P. NIM. 131511133001
Ainil Fikroh Rahma D. NIM. 131511133087
Dilruba Umi Shalihah NIM. 131511133097
Ucik Nurmalaningsih NIM. 131511133088
Yenny Paramitha NIM. 131511133071
Erlinna Nur Syah P. NIM. 131511133009
Meidina Dewati NIM. 131511133003
Annisa Jinnih NIM. 131411123123
Sie KSK : Zaenab NIM. 131511133101
Siska Kusuma Ningsih NIM. 131511133037
Desy Anwar Kusuma W. NIM. 131411131010
Dinda Salmahella NIM. 131511133039
Siti Maisaroh Binti W. Y. NIM. 131511133100
Diah Ayu Mustika NIM. 131511133080
Damai Widyandari NIM. 131511133054
Fitria Kusnawati NIM. 131511133038
Ririn Arianta NIM. 131511133062
Sie Humjin : Gifri Nur Haritsa H. NIM. 131511133011
Nurfa Dwiki Fitriana NIM. 131511133079
Arman Rosyadio F. NIM. 131511133098
Kusnul Chotimah NIM. 131511133089
Faza Hisba Afifa NIM. 131511133014
Farida Norma Yulianti NIM. 131511133034
Annisa Prabaningrum NIM. 131511133129
Alip Nur Apriliyani NIM. 131511133063
Oktiana Duwi Firani NIM. 131511133061
Gita Kurnia Widiastutik NIM. 131511133086
Bunga Nur Rahmawati NIM. 131511133031
Najla Khairunnisa NIM. 131511133120
Sie Pubdok : Abyan Shafly Nur F. NIM. 131511133112
Ayu Okta Miftachul J. NIM. 131511133113
Dyah Puddya Haningtyas NIM. 131511133002
Nuril Laily Pratiwi NIM. 131511133010
Lailatur Rokhmah NIM. 131511133077
Qurrata A’yuni Rasyidah NIM. 131511133013
Nurul Fitrianil Jannah NIM. 131511133099
Hesti Lutfia Arif NIM. 131511133050
Rizka Maudy Julianti NIM. 131511133051
Sie Konsum : Fara Farina NIM. 131511133022
Maya Rahma Ruski NIM. 131511133114
Ayu Rahmawati NIM. 131511133075
Ika Septiana Arum P. D. NIM. 131511133065
Ervina Hanif Anugra A. NIM. 131411132021
Windi Khoiriyah NIM. 131511133072
Risma Wahyuningtyas NIM. 131511133035
Nanda Elanti Putri NIM. 131511133128
Sagita Wulan Sari NIM. 131511133021
Sie Perkab : Achmad Fachri Ali NIM. 131511133023
Farhan Ardiansyah NIM. 131511133082
Ayik Yudi A. NIM. 131511133111
Rian Priambodo NIM. 131511133119
Siti Lusiyanti NIM. 131511133073
Umi Nafiatul Hasanah NIM. 131511133053
Khulasotun Nuriyah NIM. 131511133042
Alfi Rahmawati Mufidah NIM. 131511133041
Clauvega Myrtha R. S. NIM. 131511133076
Lilik Choiriyah NIM. 131511133064
Sajid Putut Setiawan NIM. 131511133078
Aulathivali Inas F. NIM. 131511133109
Lampiran 2

JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan

No Kegiatan November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pembuatan proposal

2. Survei ke Kendang sari gang 14


RT 03 RW 04 Surabaya

3. Pelaksaan Penyuluhan

4. Evaluasi

5. Pembuatan Laporan
Lampiran 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk’

Sasaran : Ibu-ibu Dasawisma Kendang Sari gang 14 RT 03 RW 04


Surabaya

Tempat : Kendang Sari gang 14 RT 03 RW 04 Surabaya

Hari / tanggal : Minggu, 9 Desember 2018

Waktu : 08.00 – 11.00 WIB

1. Analisa Situasional
Pelaksana : Mahasiswa Kelas A1 Angkatan 2015 Program Studi
Pendidikan S1 Keperawatan, Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya
Peserta : Ibu-ibu Dasawisma Kendang Sari gang 14 RT 03 RW 04
Surabaya

2. Tujuan
2.1 Tujuan Instruksional Umum
Tujuan umum kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan akan pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos.
2.2 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan dan demonstrasi, ibu-ibu dasawisma
mampu:
3.1 Memahami jenis-jenis sampah
3.2 Memahami manfaat sampah organik
3.3 Memahami pengolahan sampah organik menjadi pupuk
3.4 Memahami penggunaan alat komposter
3. Metode
1. Ceramah dan Diskusi
2. Simulasi
4. Media
1. Leaflet
(terlampir)
2. Power Point
(terlampir)
3. Alat Komposter
5. Organisasi Kegiatan
1. Penyaji materi :
1) Gali Wulan Sari NIM. 131511133025
2) Rahmadanti Nur Fadilla NIM. 131511133074
2. Moderator :
1) Fina Ainur Rohmah NIM. 131511133032
2) Wahyu Agustin Eka L. NIM. 131511133033
3. Simulator :
1) Adhe Kukuh Sukma L. P. NIM. 131511133001
2) Ainil Fikroh Rahma D. NIM. 131511133087
3) Dilruba Umi Shalihah NIM. 131511133097
4. Fasilitator :
1) Ucik Nurmalaningsih NIM. 131511133088
2) Yenny Paramitha NIM. 131511133071
3) Erlinna Nur Syah P. NIM. 131511133009
5. Observer :
1) Meidina Dewati NIM. 131511133003
2) Annisa Jinnih NIM. 131411123123
1. Kegiatan Penyuluhan

WAKTU
NO NAMA KEGIATAN KETERANGAN
(WIB)
1 08.15 – 08.30 Persiapan panitia Seluruh panitia
2 08.30 – 09.00 Registrasi Sie KSK
3 09.00 – 09.10 Pembukaan dan Do’a Acara
Sambutan
1. Dosen/PJMA
Mata Kuliah
4 09.10 – 09.20 Acara
Kritis
2. Ketua Pelaksana
PjBL
5 09.20 – 09.30 Pre Test Acara + KSK
Materi : sampah
6 09.30 – 09.50 Materi+ Perkap
organik
Simulasi cara
7 09.50 – 10.05 menggunakan alat Materi + Perkap
komposter
8 10.05 – 10.35 Diskusi Acara + KSK

9 10.35 – 10.40 Post Test Acara +KSK

10 10.40 – 10.50 Games/kuis Acara


1. Pemberian Plakat Acara + Perkap
11 10.50 – 10.55
2. Foto Bersama
12 10.55 – 11.00 Penutup, Doa Seluruh panitia
7. Setting Tempat

FLIPCHART

Keterangan Gambar:
: peserta

: moderator

: penyaji materi dan demonstrator

: fasilitator

: observer

: dokumentasi

8. Deskripsi Pengorganisasian
1) Moderator
Tugas:
a. Mengatur jalannya penyuluhan
b. Menyampaikan judul materi
c. Mengatur kontrak waktu
d. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus
e. Memperkenalkan penyaji materi, fasilitator, memberi salam
pembuka
2) Penyaji Materi
Tugas:
a. Menyajikan materi penyuluhan tentang pertolongan pertama
tersedak pada anak
b. Menjawab pertanyaan dari peserta
3) Demonstrator
Tugas: Memperagakkan pertolongan pertama tersedak pada anak
4) Observer
Tugas: Mengamati dan menilai proses penyuluhan
5) Fasilitator
Tugas: Menstimulasi peserta yang kurang aktif dalam kegiatan
penyuluhan
6) Dokumentasi
Tugas: Mendokumentasikan seluruh aktivitas selama kegiatan
berlangsung.
9. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi Stuktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan 15 menit sebelum acara
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di TK. Bina Tunas
Bangsa
b. Pengorganisasian penyelenggaraan dilakukan sebelum penyuluhan
2) Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan penyaji mejawab dengan tepat
3) Evaluasi Hasil
c. Peserta penyuluhan mengetahui materi penyuluhan
d. Jumlah peserta yang hadi dalam penyuluhan minimal 20 orang.
Lampiran 4

ANGGARAN DANA KEGIATAN

No Keterangan Jumlah Pemasukan Pengeluaran


1. Iuran Anggota 66 Orang x @25.000 Rp 1.650.000 -
Penggandaan
2. 2 Paket x @8.500 - Rp. 17.000
Proposal
3. Penggandaan LPJ 2 Paket x @10.000 - Rp. 20.000
4. Absensi Peserta 2 Lembar x @1000 - Rp. 2.000
5. Absensi Panitia 2 Lembar x @1000 - Rp. 2.000
6. Leaflet 40 Lembar x @200 - Rp. 8.000
7. Plakat 1 Buah x @30.000 - Rp. 30.000
8. Doorprize 2 Buah x @15.000 - Rp. 30.000
9. Q-card 2 lembar x @2.000 Rp. 4.000
10. Banner 1 Buah x @45.000 - Rp. 45.000
11. X-banner 1 buah x @50.000 - Rp. 50.000
12. Snack Ibu-ibu 45 kotak x @6.000 - Rp. 270.000
13. Snack Dosen 3 kotak x @10.000 - Rp. 30.000
14. Aqua gelas 2 kardus x@ 33.000 - Rp. 66.000
Pembelian Alat
15. 2 buah x @330.000 - Rp 660.000
Komposter
Pembelian
16. 21 pohon x @21.000 - Rp 420.000
Tanaman
Jumlah Rp 1.650.000 Rp 1.650.000
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk


Hari, Tanggal : Minggu, 9 Desember 2018
Waktu : 08.00 WIB - 11.00 WIB
Tempat : Kendang Sari gang 14 RT 03 RW 04, Surabaya

No Evaluasi Ya Tidak

1. Persiapan
2 Pelaksanaan oleh moderator
Pembukaan
- Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.
- Melakukan kontrak waktu
- Menyebutkan maksud dan tujuan kegiatan penyuluhan
Pelaksanaan oleh penyaji
Isi
a. Menggali pengetahuan peserta penyuluhan tentang
sampah organik
b. Menyampaikan materi:
1) Menjelaskan jenis-jenis sampah
2) Menjelaskan manfaat sampah organik
3) Menjelaskan tentang cara mengolah sampah
organik menjadi pupuk
4) Menjelaskan tentang penggunaan alat komposter
c. Memberikan kesempatan kepada peserta penyuluhan
untuk bertanya tentang materi yang diberikan
d. Memberikan jawaban dan penjelasan dari pertanyaan
yang diajukan.
Evaluasi dan penutup
a. Menanyakan kembali pada peserta penyuluhan tentang
materi yang telah diberikan
b. Memberi kesempatan pada pembimbing
c. Menyatakan kegiatan telah selesai oleh moderator
d. Mengucapkan terima kasih kepada peserta oleh
moderator
e. Mengucapkan salam sebagai penutup acara oleh
moderator
3 Evaluasi
a. Pelaksanaan sesuai dengan perencanaan kegiatan.
b. Peran sesuai dengan perencanaan pengorganisasian.
c. Peserta tidak meninggalkan tempat selama kegiatan.
d. Peserta memberikan pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai