Dosen Pembimbing :
Anita Restu Korbaffo,S.Kep.Ns.,M.Kes
Di susun oleh :
1. Ardha El Fista 1711B0008
2. Burhanudin Yusuf 1711B0012
3. Cici Bagawanti 1711B0013
4. Devi Arfika Widya R. 1711B0016
5. Febriana Ina Lemba 1711B0020
6. Gratziano Ubyaan 1711B0025
7. Isna Nur Fita Sari 1711B0037
8. Junan Hilmi Fawaid 1711B0039
Dosen Pembimbing :
Di susun oleh :
KEDIRI
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
1. Judul Kegiatan : Menyiapkan Persalinan Yang Aman Dan
Nyaman
2. Bidang Kegiatan : Pengabdian kepada Masyarakat
3. Bidang Ilmu : Ilmu Keperawatan
4. Ketua Pelaksana :
a. Nama :
b. NIK :
c. NIDN/NUPN :
d. Alamat :
e. Cakarwesi
5. Anggota Pelaksana Kegiatan :
1. Ardha El Fista 1711B0008
2. Burhanudin Yusuf 1711B0012
3. Cici Bagawanti 1711B0013
4. Devi Arfika Widya R. 1711B0016
5. Febriana Ina Lemba 1711B0020
6. Gratziano Ubyaan 1711B0025
7. Isna Nur Fita Sari 1711B0037
8. Junan Hilmi Fawaid 1711B0039
6. Tempat Pelaksanaan :
7. Waktu Pelaksanaan :
8. Anggaran Biaya :
Menyetujui
Ketua
STIKes Surya Mitra Husada Kediri
Dr.H.Sandu Suyoto,S.Sos.,SKM.,M.Kes
NIP.197002161 1992 03 1 007
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr, wb
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan proposal ini, mulai dari awal sampai akhir.
Semoga proposal ini dapat bermanfaat untuk semua.
Wassalamualaikum Wr, wb
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................i
ABSTRAK........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1
2.1 Definisi.......................................................................................................3
2.7 Teknik Persalinan Aman Dan Nyaman Untuk Ibu Dan Bayi.....................8
BAB IV PENUTUP..........................................................................................
4.1 Kesimpulan.................................................................................................
4.2 Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 Leaflet...........................................................................................5
Lampiran 7 Dokumentasi.................................................................................5
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui Definisi Persalinan
2. Untuk mengetahui Bentuk-Bentuk Persalinan
3. Untuk mengetahui Tanda-Tanda Permulaan Persalinan
4. Untuk mengetahui Mekanisme Persalinan
1
5. Untuk mengetahui Tanda-Tanda Persalinan
6. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berperan Dalam Persalinan
7. Untuk mengetahui Teknik Persalinan Aman Dan Nyaman Untuk Ibu Dan
Bayi
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa mampu mengetahui tentang Definisi Persalinan
2. Mahasiswa mampu mengetahui tentang Bentuk-Bentuk Persalinan
3. Mahasiswa mampu mengetahui tentang Tanda-Tanda Permulaan Persalinan
4. Mahasiswa mampu mengetahui tentang Mekanisme Persalinan
5. Mahasiswa mampu mengetahui tentang Tanda-Tanda Persalinan
6. Mahasiswa mampu mengetahui tentang Faktor-Faktor Yang Berperan
Dalam Persalinan
7. Mahasiswa mampu mengetahui tentang Teknik Persalinan Aman Dan
Nyaman Untuk Ibu Dan Bayi
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
3
2.2 Bentuk - Bentuk Persalinan
1. Partus biasa (normal / spontan) adalah proses lahirnya bayi pada PBK
dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu
dan bayi yang umumnya berlangsung < 24 jam.
2. Persalina buatan / persalinan abnormal atau distosia, bila persalinan
berlangsung dengan bantuan dari luar sehingga bayi dapat di lahirkan
pervaginam (ekstraksi porceps / cunam, ekstraksi vakum dll) dan
perabdomen (SC).
Berikut beberapa faktor yang harus dilakukan operasi caesar :
Pernah melakukan operasi caesar pada periode kelahiran sebelumnya. Hal
ini dilakukan untuk mengatasi rahim yang pecah jika tetap melakukan
persalinan normal karena fisik rahim yang sudah pernah mengalami
pembukaan dari dalam.
Pernah memiliki bekas trauma pada rahim seperti operasi pengangkatan
jaringan pada rahim. Misalnya karena terjadi hamil anggur atau kehamilan
ektopik.
Kehamilan dengan anak kembar, akan lebih aman jika dilakukan kelahiran
dengan operasi caesar.
Ukuran bayi yang sangat besar sehingga, jalan lahir atau vagina mungkin
tidak akan bisa memuat kepala bayi atau bisa menyebabkan kerusakan
dinding vagina.
Bayi yang akan Anda lahirkan ternyata memiliki posisi yang sungsang
seperti perut, pantat atau kaki yang sudah masuk ke ruang panggul.
Anda mengalami kelainan posisi plansenta seperti plasenta pervia yaitu
plasenta yang berada di bagian rongga panggul sehingga bisa menyebabkan
bayi dalam kondisi yang darurat.
Bayi yang akan dilahirkan mungkin mengalami kelainan atau cacat, yang
tidak mungkin bisa melewati persalinan normal.
Leher rahim atau serviks Anda tidak membuka dengan sempurna sehingga,
bayi tidak mungkin bisa turun melewati vagina sementara kontraksi sudah
tidak mungkin terjadi dan ibu sudah kelelahan.
Kondisi detak jantung bayi melambat karena induksi, atau stress sehingga
nyawanya dalam kondisi darurat.
4
Leher bayi terlilit tali pusat sehingga bisa menyebabkan bayi Anda kurang
oksigen dan resiko janin yang meninggal dalam kandungan sangat tinggi.
Pada penderita penyakit tertentu seperti HIV/AIDS yang bisa menyebabkan
bayi terinfeksi virus dari cairan vagina saat persalinan normal.
5
Adanya komplikasi kehamilan
Ibu hamil yang mengalami komplikasi kehamilan juga bisa
menerima induksi persalinan. Misalnya saja seperti gestational diabetes,
preeklampsia, diabetes, penyakit ginjal pada ibu atau bayi, ibu menderita
kolesterol yang tinggi dan obesitas. Induksi bisa dilakukan setelah dokter
memperhatikan berbagai risiko yang bisa terjadi pada ibu dan bayi.
Bayi mengalami henti tumbuh
Ibu hamil yang mengandung bayi dengan masalah pertumbuhan juga
bisa dirujuk untuk mendapatkan induksi persalinan. Hal ini sangat penting
karena bayi harus mendapatkan pertolongan di luar rahim termasuk
perawatan untuk mensuplai nutrisi dan oksigen pada bayi. Jika dibiarkan
maka bayi bisa meninggal dalam kandungan.
Kondisi air ketuban sedikit
Ibu hamil yang mengalami oligohidramnion juga bisa mendapatkan
perawatan induksi. Air ketuban sangat penting untuk kehamilan dan bayi
dalam kandungan. Ketika air ketuban terus berkurang baik itu karena
merembes atau bocor maka sebaiknya bayi harus segera dilahirkan. Jika
tidak maka bayi bisa menderita infeksi dan risiko masalah pertumbuhan.
Riwayat komplikasi persalinan
Jika ibu hamil pernah mengalami kematian bayi setelah dilahirkan
sebelumnya maka bisa saja menerima induksi persalinan. Hal ini sangat
penting untuk membantu mengurangi risiko bayi meninggal dalam
kandungan atau setelah dilahirkan. Faktor lain yang biasanya
dipertimbangkan termasuk seperti kondisi bayi dalam kandungan, kelainan
plasenta dan bayi henti tumbuh.
Jadi itulah semua syarat induksi persalinan untuk ibu hamil. Tidak semua
ibu hamil bisa menerima induksi karena ini juga proses yang bisa berbahaya
untuk ibu dan janin. Jadi ketika dokter memberikan petunjuk untuk induksi
maka itu adalah pertimbangan yang baik untuk ibu dan janin.
6
Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi
yang semakin pendek. His persalinan mempunyai sifat pinggang terasa sakit
yang menjalar kedepan, sifatnya teratur, mempunyai pengaruh terhadap
pembukaan serviks, semakin beraktifitas makin bertambah.
2. Pengeluaran Lendir dan Darah
Dengan his persalinan terjadi perubahan serviks yang menimbulkan
pendataran tanpa pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada
kanalis servikalis lepas, terjadi perdarahan karena kapiler pembulu darah
pecah.
3. Pengeluaran Cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan
pengeluaran cairan, sebagian besar ketuban baru pecah menjelang
pembukaan. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsug
dalam waktu 24 jam.
4. Perubahan Serviks
Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks seperti pelunakan
serviks, pendataran serviks dan pembukaan serviks (Manuaba, 2005).
7
Fleksi yaitu posisi dagu bayi menempel dada dan ubun-ubun kecil rendah
dari ubun-ubun besar.kepala memasuki ruang panggul dengan ukuran
paling kecil (diameter suboksipitobregmatika = 9,5 ) dan di dasar panggul
kepala berada dalam fleksi maksimal.
3. Putar paksi dalam
Kepala yang turun menemui diapragma pelvis yang berjalan dari belakang
atas ke bawah depan.kombinasi elastisitas dipragma pelvis dan tekanan
intrauterin oleh his yang berulang-ulang mengadakan rotasi ubun-ubun
kecil berputar kearah depan di bawah simpisis.
4. Defleksi
Setelah kepala berada di dasar panggul dengan ubun-ubun kecil di bawah
simpisis (sebagai hipomoklion), kepala mengadakan defleksi berturut-turut
lahir bregma, dahi, muka dan akhirnya dagu.
5. Putar paksi luar
Gerakan kembali sebelum putaran paksi dalam terjadi, untuk menyesuaikan
kedudukan kepala dengan punggung anak.
6. Ekspulsi
Putaran paksi luar bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan miring
dan menyesuikan dengan bentuk panggul, sehingga di dasar panggul,
apabila kepala telah lahir bahu berada dalam posisi depan belakang dan
bahu depan lahir dahulu, baru kemudian bahu belakang. mekanisme
persalinan fisiologis penting di pahami, bila ada penyimpangan koreksi
manual dapat di lakukan sehingga tindakan operatif tidak dapat dilakukan
(Rustam Mochtar,2002).
8
2.6 Faktor-Faktor Yang Berperan Dalam Persalinan
1. Power ( Kekuatan )
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari
his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan
tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi
dan retraksi otot-otot rahim.
His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Kontraksi adalah
gerakan memendek dan menebalnya otot-otot rahim yang terjadi diluar
kesadaran (involunter) dan dibawah pengendalian syaraf simpatik. Retraksi
adalah pemendekan otot-otot rahim yang bersifat menetap setelah adanya
kontraksi.
His yang normal adalah timbulnya mula-mula perlahan tetapi teratur,
makin lama bertambah kuat sampai kepada puncaknya yang paling kuat
kemudian berangsur-angsur menurun menjadi lemah. His tersebut makin
lama makin cepat dan teratur jaraknya sesuai dengan proses persalinan
sampai anak dilahirkan.
His yang normal mempunyai sifat : kontarksi otot rahim mulai dari
salah satu tanduk rahim, kontraksi bersifat simetris, fundal dominan yaitu
menjalar ke seluruh otot rahim, kekuatannya seperti memeras isi rahim, otot
rahim yang berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehingga terjadi
retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim, bersifat involunter yaitu
tidak dapat diatur oleh parturient.
Tenaga meneran merupakan kekuatan lain atau tenaga sekunder yang
berperan dalam persalinan, tenaga ini digunakan pada saat kala II dan untuk
membantu mendorong bayi keluar, tenaga ini berasal dari otot perut dan
diafragma. Meneran memberikan kekuatan yang sangat membantu dalam
mengatasi resistensi otot-otot dasar panggul.
Persalinan akan berjalan normal, jika his dan tenaga meneran ibu baik.
Kelainan his dan tenaga meneran dapat disebabkan karena hypotonic/atonia
uteri dan hypertonic/tetania uteri.
2. Passanger (Muatan)
Passenger terdiri dari janin dan plasenta. Janin merupakan passanger
utama, dan bagian janin yang paling penting adalah kepala, karena kepala
janin mempunyai ukuran yang paling besar, 90% bayi dilahirkan dengan
letak kepala.
9
Kelainan-kelainan yang sering menghambat dari pihak passanger
adalah kelainan ukuran dan bentuk kepala anak seperti hydrocephalus
ataupun anencephalus, kelainan letak seperti letak muka atau pun letak dahi,
kelainan kedudukan anak seperti kedudukan lintang atau pun letak
sungsang.
3. Passage (Jalan Lahir)
Passage adalah jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari
rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Agar janin dan plasenta
dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus
normal.
Rongga-rongga panggul yang normal adalah : pintu atas panggil hampir
berbentuk bundar, sacrum lebar dan melengkung, promontorium tidak
menonjol ke depan, kedua spina ischiadica tidak menonjol kedalam, sudut
arcus pubis cukup luas (90-100), ukuran conjugata vera (ukuran muka
belakang pintu atas panggul yaitu dari bawah simpisis ke promontorium)
ialah 10-11 cm, ukuran diameter transversa (ukuran melintang pintu atas
panggul) 12-14 cm, diameter oblique (ukuran sserong pintu atas panggul)
12-14 cm, pintu bawah panggul ukuran muka melintang 10-10,5 cm.
Jalan lahir dianggap tidak normal dan kemungkinan dapat
menyebabkan hambatan persalinan apabila : panggul sempit seluruhnya,
panggul sempit sebagian, panggul miring, panggul seperti corong, ada
tumor dalam panggul.
Dasar panggul terdiri dari otot-otot dan macam-macam jaringan, untuk
dapat dilalui bayi dengan mudah jaringan dan otot-otot harus lemas dan
mudah meregang, apabila terdapat kekakuan pada jaringan, maka otot-otot
ini akan mudah ruptur.
Kelainan pada jalan lahir lunak diantaranya disebabkan oleh serviks
yang kaku (pada primi tua primer atau sekunder dan serviks yang cacat atau
skiatrik), serviks gantung (OUE terbuka lebar, namun OUI tidak terbuka),
serviks konglumer (OUI terbuka, namun OUE tidak terbuka), edema serviks
(terutama karena kesempitan panggul, sehingga serviks terjepit diantara
kepala dan jalan lahir dan timbul edema), terdapat vaginal septum, dan
tumor pada vagina.
4. Psyche (Psikologis)
10
Faktor psikologis ketakutan dan kecemasan sering menjadi penyebab
lamanya persalinan, his menjadi kurang baik, pembukaan menjadi kurang
lancar.
Menurut Pritchard, dkk perasaan takut dan cemas merupakan faktor
utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan dan berpengaruh
terhadap kontraksi rahim dan dilatasi serviks sehingga persalinan menjadi
lama.
5. Penolong
Memilih Penolong persalian yang berkompeten, seperti: bidan, dokter,
perawat atau tenaga kesehatan yang terlatih.
6. Posisi Saat Bersalin
Posisi yang paling baik dalam bersalin adalah posisi semi fowler.
2.7 Teknik Persalinan Aman dan Nyaman Untuk Ibu dan Bayi
Kelahiran seorang bayi adalah sebuah pengalaman yang kuat dan
transformasional. Kelahiran bayi menjadi pengalaman unik bagi wanita dan
bagi bayi yang dilahirkan. Namun, ada banyak wanita yang memiliki
pandangan jika mereka tidak dapat melahirkan secara normal. Kesalahpahaman
tersebut harus segera diganti dengan pemahaman tentang filosofi gentle birth.
Gentle birth adalah sebuah pola pikir mengenai persalinan yang dijalani
dengan kesadaran penuh (consciousness), menghantarkan kita pada persalinan
lembut, santun dan minim trauma. Gentle birth mengajarkan bahwa proses
kelahiran adalah sebuah proses yang alami dengan mengembalikan kecerdasan
alamiah Ibu dalam mengenali insting tubuh dan kemampuannya dalam
persalinan.
Dalam mewujudkan persalinan yang aman, nyaman dan minim akan
trauma, diperlukan berbagai persiapan sejak masa kehamilan sedini mungkin.
Selain itu, yang menjadi poin awal adalah ibu hamil di tuntut mengenali tubuh
sendiri untuk sadar dengan kondisi dan perubahan tubuh, harus sadar dengan
nutrisi dan yang paling penting adalah sering bergerak seperti melakukan
olahraha Taichi, jalan kaki, atau prenatal yoga.
Terdapat beberapa teknik untuk melakukan metode gentle birth. Pada
dasarnya teknik yang digunakan dalam melakukan gentle birth adalah sama,
11
yaitu mengandalkan kerja sama antara ibu dan bayi yang nantinya akan
berjalan secara natural. Teknik gentle birth tersebut meliputi:
1. Water Birth
Teknik water birth membutuhkan bantuan air hangat untuk
meminimalisir rasa sakit yang dirasa saat melahirkan. Dalam teknik water
birth, pada bukaan ke enam sang ibu masuk kedalam kolam yang sudah diisi
dengan air hangat dengan suhu yang mirip dengan suhu tubuh. Dengan
menunggu proses bukaan selanjutnya, sang ibu dapat berganti-ganti posisi
dan berusaha menjadi posisi paling nyaman dibantu oleh calon bayi.
Penggunaan air hangat bertujuan untuk membantu ibu menjadi lebih
rileks, karena otot-otot yang dipakai untuk mengejan menjadi lebih elastis.
Selain itu, air hangat juga berfungsi untuk mengurangi rasa sakit sehingga
ibu bisa menjadi lebih fokus dan tenang ketika akan melahirkan.
2. Silence Birth
Penting untuk diketahui, jika teriakan saat proses persalinan justru akan
membuat ibu kehilangan energi yang menyebabkan proses mengejan lebih
membutuhkan perjuangan ekstra. Dengan menggunakan teknik silence birth,
tidak ada lagi teriakan dalam proses persalinan. Sang ibu hanya melakukan
teknik menarik napas panjang lalu hembusan lega saat mereka berhasil
melahirkan bayinya.
Teknik melahirkan silence birth dikembangkan oleh Dokter Ron
L.Hubbard. Kunci dari teknik persalinan silence birth adalah sang ibu harus
melewati proses persalinan dalam suasana dan lingkungan sekitar yang
tenang dan damai. Dengan demikian, alam bawa sadar sang ibu ikut merasa
tenang sehingga akan dengan mudah menjalani proses kelahiran.
3. Hypno Birthing
Hypno birthing adalah teknik persalinan yang melibatkan orang selain
sang suami untuk membantu memberi sugesti positif. Proses persalinan
teknik ini akan membuat sang ibu dihipnotis serta diminta untuk
bermeditasi. Dengan demikian, rasa takut dan gugup saat persalinan akan
menghilang secara perlahan. Hal ini akibat hormon endorfin terstimulasi
lewat meditasi dan hipnotis yang dilakukan.
Endorfin adalah candu alami dari dalam tubuh yang berfungsi untuk
menghilangkan stress dan meningkatkan perasaan senang. Ketika seorang
12
ibu melahirkan dengan rasa tenang dan jauh dari rasa tertekan, maka proses
persalinan akan berjalan lancar.
2.8 Persiapan melahirkan yang harus dilakukan
Persiapan di rumah
2. Belanja bulanan
13
Jika Anda memiliki anak-anak yang lebih tua, buat daftar yang ditulis untuk
siapa pun yang akan menjaga mereka selama Anda di rumah sakit, jelaskan jadwal
harian mereka, tinggalkan nomor penting untuk dihubungi dan instruksi khusus,
jika ada.
Plus, pastikan mobil Anda selalu dalam keadaan bensin penuh dan siap
sedia untuk perjalanan ke rumah sakit tanpa gangguan (mungkin minta pasangan
Anda untuk lakukan servis mobil dari sekarang, untuk berjaga-jaga).
Pastikan kamar bayi sudah siap, pakaian dan perlengkapan bayi (kain
bedong, seprai, selimut, sarung bantal guling) dan pakaian Anda serta pasangan
semua sudah dicuci dan disterilkan. Cuci semua item secara terpisah menggunakan
deterjen lembut ramah-bayi dan bebas dari parfum. Anda dapat melakukan
babyproofing yang lebih mendetail, seperti menutup ujung-ujung meja dan stop
kontak, nanti ketika si kecil sudah lebih aktif.
Selain itu, luangkan waktu untuk diskusi dari hati-ke-hati dengan pasangan
tentang ekspektasi tugas rumah tangga masing-masing setelah bayi tiba nanti.
Jangan berasumsi bawa pasangan Anda akan paham seberapa banyak bayi baru
Anda akan membolak-balik hidup Anda. Bicarakan tentang bagaimana Anda
berdua akan membagi tugas merawat bayi dan merawat rumah. Dan, pandu
pasangan tentang hal-hal yang mungkin kurang jelas, seperti apa yang dapat ia
lakukan untuk mendukung Anda menyusui nanti.
Persiapkan tas rumah sakit dari jauh-jauh hari. Idealnya ketika Anda hamil 8
bulan, karena Anda bisa melahirkan setiap saat dalam minggu-minggu menjelang
14
tanggal jatuh tempo. Anda mungkin ingin mengepak dua tas kecil untuk persiapan
melahirkan: satu untuk barang-barang yang Anda butuhkan selama persalinan, dan
satu lagi untuk barang-barang untuk setelah Anda melahirkan, di ruang pemulihan.
Scroll ke bawah untuk melihat lebih detail apa yang harus dibawa dalam setiap tas.
1. Daftarkan persalinan Anda
Lakukan ini dari jauh-jauh hari sehingga Anda atau pasangan tidak akan
direpotkan dengan birokrasi panjang dan tumpukan kertas syarat dan ketentuan
begitu kontraksi pertama dimulai.
Tanyakan staf rumah sakit tentang kebijakan pengunjung, apa yang harus
Anda bawa sendiri dari rumah, apa yang tidak boleh dibawa. Tanyakan juga tentang
barang dan fasilitas apa yang akan disediakan pihak rumah sakit untuk Anda dan
bayi Anda sehingga Anda tidak perlu membawa yang tidak perlu.
Rencanakan rute yang akan Anda ambil untuk keluar-masuk rumah sakit,
termasuk dimana untuk parkir dan pintu masuk mana yang digunakan ketika Anda
check-in melahirkan. Anda bisa mendapatkan pegangan logistik ini dengan
mendaftar tur rumah sakit atau klinik bersalin. Selama tur, Anda juga akan belajar
tentang kebijakan dasar dan mengunjungi kamar tenaga kerja dan pengasuhan.
Anda dapat memoles dasar-dasar prinsip melahirkan dari awal, tapi akan
layak untuk melatih teknik pernapasan dan relaksasi dengan seseorang yang paham
mengenai topik tersebut. Lagipula, Anda mungkin memiliki beberapa pertanyaan
pribadi yang amat sangat butuh jawaban. Ada segala macam hal tentang ibu baru
yang, untuk apa pun alasannya, kadang-kadang tetap sebagai contoh.
Anda tidak akan memiliki pengalaman yang sama seperti teman Anda, tapi
mencari tahu hal-hal tentang tertentu menjelang waktu dapat mengurangi faktor
kejutan. Jadi bertanya-tanya harus dipersiapkan.
15
Ini adalah keputusan yang sangat pribadi. Beberapa ibu menyukai disambut
oleh kamar yang penuh dengan orang-orang terdekatnya, termasuk pasangan
mereka, bidan, satu-dua teman dekat, ibu dan ibu mertua untuk menyaksikan
keajaiban kelahiran bayi dan memberikan dukungan. (Jika Anda termasuk dalam
kategori ini, konfirmasikan dengan pihak rumah sakit atau klinik bersalin pusat
untuk melihat berapa banyak orang yang diperbolehkan berkunjung.)
Yang lain lebih memilih satu-dua orang penting saja yang hadir menemani.
Pikirkan matang-matang tentang apa yang Anda inginkan, sehingga tidak ada
kesalahpahaman, tamu tak diundang, atau mereka yang tersinggung. Menunjuk
“juru bicara” keluarga dari awal juga dapat banyak membantu — yaitu, seseorang
yang dapat mengirim email dan menelepon (atau menyebarkan berita di situs
jejaring sosial) orang-orang terdekat untuk memberi tahu kelahiran bayi Anda.
Terakhir, ingat bahwa melahirkan adalah pekerjaan melelahkan, dan pengunjung
yang terus bermunculan dengan mendadak selama pemulihan Anda mungkin tidak
membuat Anda beristirahat dengan tenang. Jika Anda mulai merasa kewalahan,
tidak apa untuk meminta perawat bertindak sebagai “penyeleksi” tamu.
Jika Anda berencana melahirkan di rumah sakit, persiapkan tas Anda setidaknya
tiga minggu sebelum tanggal jatuh tempo Anda.
Identitas diri (KTP/SIM), kartu asuransi, formulir dan data-data rumah sakit
yang Anda perlukan, daftar nomor telepon penting yang bisa dihubungi
Baju ganti (jubah mandi, daster, sendal, kaus kaki) untuk Anda pakai saat
melahirkan. Pihak rumah sakit biasanya akan menyediakan jubah dan sendal
rumah sakit, tapi tidak apa untuk membawa cadangan pribadi. Pilih daster
atau piyama yang nyaman, sebaiknya tanpa lengan, atau berlengan pendek
dan longgar, sehingga perawat akan dengan mudah memeriksa tekanan
darah Anda.
Barang untuk relaksasi saat persalinan (bola tenis dan kaus kaki tebal). Ini
adalah cara alami untuk membantu meringankan nyeri punggung selama
persalinan. Masukkan bola tenis ke dalam kaus kaki, ikat ujungnya, dan
16
minta pasangan Anda untuk menggulirkan bola kaus kaki di sepanjang
punggung Anda, ke atas-bawah. Anda juga bisa berdiri menyender di
dinding dengan menyelipkan bole di antara punggung dan dinding, tekan-
tekan tubuh menempel ke dinding untuk membantu meredakan ketegangan.
Atau, Anda bisa bawa pemutar musik atau buku favorit Anda sambil
menunggu persalinan untuk menenangkan diri.
Perlengkapan mandi dan kecantikan (makeup, ikat rambut, skin care, pasta
dan sikat gigi, sabun dan shampo, sisir, gunting kuku, tisu basah)
Baju ganti (t-shirt longgar, handuk, waslap, sarung, pakaian dalam, bra
menyusui, kaus kaki hangat), sendal, dan peralatan tidur (bantal atau
boneka).
Baju salin bayi, juga baju salin Anda, untuk saat check out
Camilan
17
BAB III
Tempat : Puskesmas
Hari/ Tgl/Jam :
Pelaksana :
3. Para ibu hamil mampu mengatasi masalah yang akan timbul pada saat masa
persalinan.
3. Materi
Terlampir
4. Metode :
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Diskusi
18
5. Media:
Leaflet
19
Memperhatikan
- merespon
- bertanya
Membalas salam
Kepanitiaan
20
b. Bersama fasilitator menjalin kerja sama dalam
acara penyuluhan
d. Observer : (ardha)
Tugas :
a. Mengamati jalannya kegiatan
b. Mengevaluasi kegiatan
c. Mencatat perilaku verbal dan non verbal
peserta kegiatan
Setting Tempat:
PE
M
F
21
F
P P P
O
P P P
DP
P P P
: Moderator : Observer O
M
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
22
Bahwa dalam suatu persalinan dibutuhkan suatu persiapan dan perawatan yang
sangat baik dari ibu primipara dan multipara agar dapat melakukan persalinan
yang lancar begitu juga bagi keluarga.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
23
Mochtar, Rustam.1998.Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi.Buku Kedokteran
EGC: Jakarta.
24