Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENERIMAAN PASIEN BARU

MANAJEMEN PELAYANAN ASUHAN KEBIDANAN PROFESIONAL


DI RUANG MERAK RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
17 FEBRUARI - 13 MARET 2020

Disusun Oleh:
Fitriah Annisa 011923243001
Nurindah Kurnia Sari 011913243011
Silvy Nandya Saputri 011913243012
Mirza Elvira 011913243029
Bestari Dianing Tyas 011913243046
Arum Dewi Pusparini 011913243048
Mega Lestari 011913243050
Muthia Rachimah 011913243052
Dewi Sulistyawati 011913243054
Ziah Datul Kamilah 011913243056
Nia Laila Fitri 011913243079
Putri Arisma Dewi 011913243081

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan dirasakan
sebagai fenomena yang harus direspons oleh tenaga kesehatan termasuk bidan
sebagai pemberi pelayanan. Respon yang diberikan harus bersifat kondusif dan
belajar banyak langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaannya (Nursalam, 2011).
Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ataupun yang akan dirawat adalah
sebagian dari sistem prosedur pelayanan rumah sakit. Dapat dikatakan bahwa
disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba
dirumah sakit, maka tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa didalam tata cara
penerimaan inilah seorang pasien mendapatkan kesan baik ataupun tidak dari
pelayanan suatu rumah sakit (Depkes RI, 2006 dalam Ismaniar, 2018).
Penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan
yang komprehensif melibatkan klien dan keluarga, dimana sangat mempengaruhi
mutu kualitas pelayanan. Pemenuhan tingkat kepuasan pasien dapat dimulai
dengan adanya suatu upaya perencanaan tentang kebutuhan asuhan keperawatan
sejak masuk sampai pasien pulang. Penerimaan pasien baru yang belum dilakukan
sesuai standart maka besar kemungkinan akan menurunkan mutu suatu kualitas
pelayanan yang pada akhirnya dapat menurunkan tingkat kepercayaan pasien
terhadap pelayanan suatu Rumah sakit.
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi bidan dalam
pemberian asuhan kebidanan adalah dengan melakukan proses penerimaan pasien
baru sesuai standart. Dengan harapan adanya faktor kelola yang optimal sehingga
mampu menjadi wahana bagi peningkatan keefektifan pemberian asuhan
kebidanan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap pemberian asuhan
kebidanan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan penerimaan pasien baru diharapkan pasien baru di
Ruang Merak RSUD dr. Sutomo Surabaya mampu melakukan adaptasi dengan
ruangan, sehingga tingkat kecemasan pasien dapat berkurang dan tingkat
kesembuhan pasien meningkat sehingga lama tinggal di rumah sakit menjadi
berkurang.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan terapeutik.
2. Meningkatkan komunikasi antara bidan dengan pasien.
3. Mengetahui kondisi dan keadaan pasien secara umum.
4. Menurunkan tingkat kecemasan pasien saat MRS.
5. Melakukan / melengkapi pengkajian pasien baru.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Pasien :
1. Tercapainya kepuasan klien terhadap asuhan yang diberikan
2. Lama perawatan menurun sehingga biaya perawatan yang dikeluarkan
berkurang
1.3.2 Bagi Bidan :
1. Tercapainya kepuasan kerja yang optimal.
2. Bidan, pasien dan keluarga dapat bekerjasama dengan baik
3. Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada bidan
1.3.3 Bagi institusi :
Terciptanya model asuhan kebidanan professional yang berkualitas.
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian
Penerimaan pasien baru adalah suatu cara dalam menerima kedatangan
pasien baru pada suatu ruangan. Dalam penerimaan pasien baru disampaikan
beberapa hal mengenai orientasi ruangan, perawatan, medis dan tata tertib
ruangan (Ariyanti, 2015). Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ataupun
yang akan dirawat adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan rumah sakit.
Dapat dikatakan bahwa disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh
seorang pasien saat tiba dirumah sakit, maka tidaklah berlebihan bila dikatakan
bahwa didalam tata cara penerimaan inilah seorang pasien mendapatkan kesan
baik ataupun tidak dari pelayanan suatu rumah sakit. Tatacara melayani pasien
dapat dinilai lebih baik bila mana dilaksanakan oleh petugas dengan sikap ramah,
sopan, tertib dan penuh tanggung jawab (Depkes RI, 2006 dalam Ismaniar, 2018).
Setiap pasien baru diterima di tempat penerimaan pasien dan akan
diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan informasi mengenai data identitas
sosial pasien yang harus diisikan pada formulir ringkasan riwayat klinik
(Ismaniar, 2018).

2.2 Tujuan
1) Pasien dan keluarga memahami tentang peraturan tentang peraturan
rumah sakit
2) Pasien dan keluarga memahami tentang semua fasilitas yang tersedia dan
cara penggunaannya
3) Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan
terapeutik
4) Meningkatkan komunikasi antara petugas kesehatan dan pasien
5) Mengetahui kondisi dan keadaan klien secara umum
(Ariyanti, 2015)
2.3 Kebijakan
Semua petugas harus melaksanakan prinsip penerimaan pasien baru sesuai
dengan SPO.

2.4 Prosedur
1. Persiapan Alat
a Tempat tidur
b Tensimeter
c Stetoskop
d Thermometer
e Sarung tangan
f Kapas dan larutan desinfektan
g Bengkok
h Tempat sampah
i Ember tertutup yang berisi larutan desinfektan
j Cairan klorin 0,5 %
2. Persiapan Klien Dan Keluarga
a Mendaftar di informasi layanan rawat inap
b Klien diberi penjelasan tentang hak dan kewajiban pasien
c Klien diberi penjelasan tentang progam asuhan yang akan diberikan.

2.5 Pelaksanaan
1. Klien dan keluarga datang di ruangan diterima oleh kepala ruangan/ketua
tim/bidan pelaksana yang diberi delegasi dengan ucapan selamat pagi/ siang/
malam
2. Bidan memperkenalkan diri kepada klien dan keluarga
3. Mengantar klien ke tempat yang sudah ditentukan
4. Memindahkan pasien ke tempat tidur dandiberikan posisi yang nyaman
5. Serah terima dengan perawat/ keluarga yang mengantar bila diantar
6. Perkenalkan pasien baru dengan pasien yang sekamar
7. Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan,bidan memberikan
informasi kepada pasien dan keluarga tentang orientasi ruangan, bidan yang
bertanggung jawab, sentralisasi obat, dokter yang bertanggung jawab
sekaligus jadwal visite, dan tata tertib ruangan serta penyakit
8. Melakukan anamnesa
9. Melakukan pemeriksaan fisik dan obstetrik
10. Menyimpulkan hasil pemeriksaan
11. Menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
12. Melaporkan hasil pemeriksaan kepada dokter jaga/ dokter pribadi
13. Membuat pendokumentasian.

2.6 Unit terkait


1) Pelaksanaan secara efektif dan efisien
2) Dilakukanoleh kepala ruangan atau ketua tim atau bidan pelaksana yang telah
diberi delegasi
3) Saat pelaksanaan tetap menjaga privasi pasien
4) Ajak pasien berkomunikasi dengan baik.

2.7 Peran bidan dalam penerimaan pasien baru


1. Kepala Ruangan
1) Menerima pasien baru
2) Memeriksa kelengkapan yang diperlukan untuk persiapan pasien baru
2. Ketua Tim
1) Menerima pelimpahan tugas saat tidak ada Kepala Ruangan
2) Mendelegasikan pengkajian dan pemeriksaan fisik pada pasien baru
kepada bidan pelaksana
3. Bidan Pelaksana
1) Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru
2) Menandatangani lembar penerimaan pasienbaru
3) Melakukan pengkajian pada pasien baru
4) Mengorientasikan klien pada ruangan
5) Memberi penjelasan tentang bidan dan dokter yang bertanggungjawab
6) Memberikan penjelasan tentang asuhan yang akan diberikan
7) Mendokumentasikan penerimaan pasien baru
BAB 3
KEGIATAN
3.1 Pelaksanaan
Penanggung jawab : Nurindah Kurnia S, S.Keb dan Ziah Datul K , S.Keb
Tanggal : Februari 2020
Tempat : Ruang Merak RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Topik : Aplikasi peran, pelaksanaan penerimaan pasien baru
Pelaksanaan : Kepala ruangan, Ketua tim dan Bidan Pelaksana
Sasaran : Pasien baru di 10 tempat tidur kelolaan di Ruang Merak
RSUD Dr. Sutomo Surabaya
3.2 Struktur Pengorganisasian
1. Kepala Ruang : Disesuaikan dengan jadwal dinas
2. Kepala Tim : Disesuaikan dengan jadwal dinas
3. Bidan pelaksana : Disesuaikan dengan jadwal dinas
3.3 Metode
Roleplay

3.4 Media
1. Menyiapkan format penerimaan pasien baru
2. Menyiapkan format pengkajian
3. Menyiapkan informed consent perawatan.
4. Menyiapkan peralatan pengkajian
5. Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung ruangan
6. Menyiapkan lembar hak dan kewajiban pasien
3.5 Alur Kegiatan

Gambar 1. Proses Penerimaan Pasien Baru

3.6 Mekanisme Kegiatan


TAHAP KEGIATAN TEMPAT WAKTU PELAKSANA
Pra 1. Kepala ruangan/ketua tim Meja Bidan 5 menit 1. Kepala
Penerimaan memberitahu bidan pelaksana ruangan
pasien baru bahwa akan ada pasien baru 2. Ketua tim
2. Ketua tim meminta bantuan 3. Bidan
Bidan pelaksana untuk pelaksana
menyiapkan hal- hal yang
diperlukan dalam penerimaan
pasien baru, diantaranya,
menyiapkan format
penerimaan pasien baru,
format pengkajian, informed
consent perawatan, alat
pengkajian, lembar tata tertib
pasien dan pengunjung
ruangan, lembar hak dan
kewajiban pasien, kartu
pengunjung dan kuisioner
kepuasan pasien serta
mempersiapkan tempat tidur
pasien baru.
3. Kepala ruangan/ketua tim
menanyakan kembali pada
TAHAP KEGIATAN TEMPAT WAKTU PELAKSANA
bidan pelaksana tentang
kelengkapan untuk
penerimaan pasien baru.
4. Bidan pelaksana
menyebutkan hal-hal yang
telah dipersiapkan

Pelaksanaan 1. Kepala ruangan, ketua tim, Kamar 20 menit Kepala


Penerimaan dan bidan pelaksana Pasien ruangan
pasien baru menyambut pasien dan Ketua tim
keluarga dengan memberi Bidan
salam serta memperkenalkan pelaksana
diri dan Bidan pada Pasien dan
klien/keluarga keluarga
2. Bidan pelaksana
menunjukkan tempat tidur
pasien yang akan ditempati.
3. Kemudian mengisi lembar
pasien masuk serta
menjelaskan mengenai
beberapa hal yang tercantum
dalam lembar penerimaan
pasien baru.
4. Di tempat tidur pasien, Bidan
pelaksana melakukan
anamnesa dan pemeriksaan
5. Ditanyakan kembali pada
pasien dan keluarga
mengenai hal-hal yang belum
dimengerti.
6. Bidan pelaksana, pasien dan
keluarga menandatangani
persetujuan perawatan.
7. Bidan pelaksana kembali ke
Meja bidan

Post 1. Karu memeriksa kembali Meja bidan 5 menit 1. Kepala


penerimaan kelengkapan pengisian ruangan
pasien baru dokumen penerimaan 2. Ketua tim
pasien baru 3. Bidan
2. Kepala ruangan 4. pelaksana
memberikan reward pada
ketua tim dan bidan
Pelaksanaan
3.7 Evaluasi
1) Struktur:
a. Tersedia sarana dan prasarana yang menunjang antara lain lembar
penerimaan pasien baru, format pengkajian, informed consent
perawatan, sentralisasi obat, alat pengkajian, lembar tata tertib pasien
dan pengunjung ruangan, lembar hak dan kewajiban pasien, kartu
pengunjung, kuisioner kepuasan pasien.
b. Penerimaan pasien baru pada shift pagi dilakukan oleh kepala ruangan,
ketua tim dan bidan pelaksana. Sedangkan pada shift sore dan malam
dilakukan oleh ketua tim dan bidan pelaksana.
2) Proses:
a. Pasien baru disambut oleh KARU, ketua tim, dan bidan pelaksana.
b. Pasien baru diberi penjelasan tentang asuhan yang akan dilakukan, serta
tata tertib ruangan dan orientasi ruangan.
c. Ketua tim dibantu oleh bidan pelaksana melakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik pada pasien baru.
d. Bidan melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga
e. KARU menemani ketua tim dan bidan pelaksana dalam melaksanakan
kegiatan penerimaan pasien baru
3) Hasil:
a. Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan benar
b. Pasien mengetahui tentang fasilitas ruang,perawatan medis serta tata
tertib ruangan
c. Pasien sudah menandatangani informed consent penerimaan pasien
baru
d. Tindakan dan pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2009. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Edisi kedua. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2011. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.
Jakarta: Salemba Medika.
Ismaniar H. 2018. Manajemen Unit Kerja. Sleman:Deepublish

Anda mungkin juga menyukai