DISUSUN OLEH :
D3 KEBIDANAN 2/A1
1. Puerperium dini yaitu kepulihan ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalanjalan.
2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang
lamanya 6-8 minggu.
3. Remote Puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.
Perubahan Masa Nifas
2. Lochia
Lochia adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas.
Macam-macam Lochia :
A. Lochia Rubra ( Cruenta ) : Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban , sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan
mekonium, selama 2 hari post partum.
B. Lochia Sanguinolenta : Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari 3-7 post partum.
C. Lochia Serosa : Berwarna kuning, cairan tidak darah lagi, pada hari ke 7-14 post partum.
D. Lochia Alba : Cairan putih, setelah 2 minggu.
E. Lochia Purulenta : Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
F. Lochiastasis : Lochia tidak lancar keluarnya.
3.Serviks
Segera setelah post partum bentuk servik agak menganga seperti corong. Bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri yang dapat
mengadakan kontraksi, sedangkan servik uteri tidak berkontraksi, sehingga seolah-olah pada perbatasan antara korpus dan
servik uteri terbentuk semacam cincin.
4.VulvadanVagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam
beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva
dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali
sementara labia mayoramenonjol
E.Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak
maju. Pada post natal hari ke 5, Perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap kendur dari
pada keadaan sebelum melahirkan.
5.Payudara
Perubahan pada payudara dapat meliputi :
a. Penurunan kadar progesterone secara tepat dengan peningkatan hormone prolaktin setelah persalinan.
b. Kolostrum sudah ada saat persalinan. Produksi ASI terjadi pada hari ke-2 atau hari ke-3 setelah persalinan.
c. Payudara menjadi besar dan keras sebagai tanda mulainya proses laktasi.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA NIFAS
Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam beradaptasi pada masa nifas adalah sebagai berikut:
Fase-fase yang akan dialami oleh ibu pada masa nifas antara lain:
1.Fase taking in
Fase taking in yaitu periode ketergantungan, berlangsung dari hari pertama sampai hari kedua melahirkan. Pada fase ini ibu
sedang berfokus terutama pada dirinya sendiri. Ibu akan berulang kali menceritakan proses persalinan yang dialaminya dari awal
sampai akhir.
Fase taking hold adalah periode yang berlangsung antara 3 – 10 hari setelah melahirkan. Pada fase ibu timbul rasa khawatir
akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Ibu mempunyai perasaan sangat sensitif, sehingga mudah
tersinggung dan marah. Dukungan moril sangat diperlukan untuk menumbuhkan kepercayaan diri ibu.
3. Fase letting go
Fase letting go adalah periode menerima tanggung jawab akan peran barunya. Fase ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan.
Terjadi peningkatan akan perawatan diri dan bayinya. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya. Ibu
memahami bahwa bayi butuh disusui sehingga siap terjaga untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
MASALAH PADA IBU NIFAS
INFEKSI PUEPERALIS
Infeksi puerperalis adalah infeksi luka jalan lahir postpartum, biasanya dari endometrium, bekas insersi plasenta.
PERDARAHAN
Perdarahan pascapersalinan adalah perdarahan yang masif yang berasal dari tempat implantasi plasenta,
robekan pada jalan lahir dan jaringan sekitarnya dan merupakan salah satu penyebab kematian ibu disamping
perdarahan karena kehamilan ektopik dan abortus.
Perdarahan setelah melahirkan Merupakan perdarahan yang terjadi dengan jumlah darah melebih 500 ml setelah bayi lahir.
Menurut waktu dibagi menjadi dua yaitu Perdarahan primer yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir dan perdarahan
sekunder yang terjadi setelah 24 jam anak lahir. Hal-hal yang menyebabkan perdarahan setelah melahirkan adalah atonia uteri
atau rahim tidak berkontraksi, perlukaan jalan lahir, tertinggalnya sebagian ari-ari, dan terlepasnya sebagian ari ari dari rahim.
Jika hal tersebut terjadi maka kemungkinan pada saat hamil, ibu mengalami penyulit kehamilan berupa preeklampsia
dan eklampsia. Pada umumnya gejala tersebut akan berkurang secara perlahan setelah ibu melahirkan,
SUBINVOLUSI UTERUS
Merupakan proses involusi uteri atau pengecilan rahim yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga pengecilan
rahim menjadi terhambat. Waspadai kemungkinan adanya subinvolusi uteri apabila darah setelah melahirkan mengeluarkan
bau yang sangat tidak enak dan keluar gumpalan darah yang besar atau banyak dalam darah nifas.
Rasa sakit yang muncul di tempat tertentu, misalnya perasaan lemah dan hangat di daerah betis atau paha dengan
disertai atau tanpa disertai kemerahan, dengan bengkak dan nyeri pada saat menggerakkan kaki, kemungkinan tanda adanya
gumpalan darah pada pembuluh darah di kaki. Rasa sakit juga dapat dirasakan di dada, yang bisa merupakan tanda adanya
gumpalan darah pada paru-paru.
Pada masa nifas masalah diet perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan nutrisi yang baik dapat mempercepat
penyembuhan ibu dan sangat mempengaruhi susunan air susu. Diet yang diberikan harus bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi
protein, dan banyak mengandung cairan.
Ibu yang menyusui harus memenuhi kebutuhan akan gizi sebagai berikut:
Ambulasi dini (early ambulation) ialah kebijaksanaan agar secepat mungkin bidan membimbing ibu post partum bangun dari
tempat tidurnya dan membimbing ibu secepat mungkin untuk berjalan.
Sekarang tidak perlu lagi menahan ibu post partum terlentang di tempat tidurnya selama 7-14 hari setelah melahirkan. Ibu post partum
sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-48 jam postpartum.
Early ambulation tentu tidak dibenarkan pada ibu postpartum dengan penyulit, misalnya anemia, penyakit jantung, penyakit paru-paru,
demam, dan sebagainya.
Penambahan kegiatan dengan early ambulation harus berangsur-angsur, jadi bukan maksudnya ibu segera setelah bangun
dibenarkan mencuci, memasak, dan sebagainya.
3.Eliminasi
Berikut ini sebab-sebab terjadinya kesulitan berkemih (retensio urine) pada ibu postpartum.
Berkurangnya tekanan intraabdominal.
Otot-otot perut masih lemah.
Edema dan uretra.
Dinding kandung emih kurang sensitif.
Pada masa postpartum, seorang ibu sangat rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu, kebersihan diri sangat penting untuk mencegah
terjadinya infeksi. Kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan sangat penting untik tetap dijaga.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu postpartum adalah sebagai berikut :
Aktivitas seksual yang dapat dilakuakan oleh ibu masa nifas harus memenuhi syarat berikut ini:
1. Secara fisik aman untuk memelai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu-satu
dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu
siap.
2. Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40
hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan ini bergantung pada pasangan yang bersangkutan.
Setelah persalinan terjadi involusi pada hampir seluruh organ tubuh wanita. Involusi ini sangat jelas terlihat pada alat-alat
kandungan. Sebagai akibat kehamilan di dinding perut menjadi lembek dan lemas disertai adanya striae gravidarum yang membuat
keindahan tubuh akan sangat terganggu. Oleh karena itu,mereka akan selalu berusaha untuk memulihkan dan mengencangkan keadaan
dinding perut yang sudah tidak indah lagi.
Cara untuk mengembaliokan betuk tubuh menjadi indah dan langsing seperti semula adalah dengan melakukan latihan
dan senam nifas untuk itu beri penjelasan pada ibu tentang beberapa hal berikut ini:
1. Diskusikan pentingnya otot-otot perut dan panggul agar kembali normal, karena hal ini akan membuat ibu merasa lebih
kuat dan ini juga menjadikan otot perutnya menjadi kuat, sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung:
2. Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu.
Dengan tidur terlentang dan lengan disamping, tarik otot perut selagi menarik napas, tahan napasa dalam,
angkat dagu kedada, tahan mulai hitungan satu sampai lima. Rileks dan ulangi sebanyak sepuluh kali
Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul bukanlah latiham keagel
3. Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot bokong dan pinggul, tahan sampai lima hitungan. Relaksasi otot dan
ulangi latihan sabanyak lima kali.
4. Mulai mengerjakan lima kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada
minggu keenam setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.