Anda di halaman 1dari 13

Pendokumentasian Asuhan Kebidanan di komunitas

Disusun :
Nama : Wardah
NIM :
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................................
BAB I .......................................................................................................................................................
PENDAHULUAN ......................................................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG ..............................................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................................
1.3 TUJUAN .............................................................................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pendokumentasian asuhan kebidanan komunitas .........................................................
2.2 Kaidah dalam pendokumentasian ....................................................................................................
2.3 Jenis pendokumentasian dalam kebidanan komunitas .....................................................................
2.4 Melakukan pendokumentasian dan pelaporan kebidanan komunitas .............................................
2.5 Pencatatan dan Pelaporan... .............................................................................................................
2.6 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas. ..........................................................................
2.7 Flow Sheet Dan Check List.... ............................................................................................................
2.8 Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Komunitas. ................................................................................

BAB III .....................................................................................................................................................

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ....................................................................................................................................
3.2 SARAN ..............................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................................


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah. Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan di komunitas", dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam mempelajari ilmu komunitas kebidanan. Harapan saya semoga makalah
ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh
kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Komunitas adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi tertentu. Sasaran kebidanan
komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada dalam keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan
komunitas dilakukan diluar rumah sakit. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau
kelanjutan pelayanan kebidanan yang diberikan di rumah sakit. Pelayanan kesehatan ibu dan anak di
lingkungan keluarga merupakan kegiatan kebidanan komunitas.

Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayani adalah bagian dari keluarga
atau komunitas. Oleh karena itu, bidan tidak memandang pasiennya dari sudut biologis. Akan tetapi juga
sebagai unsur sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan
lingkungan disekelilingnya, Dapat ditemukan disini bahwa unsur-unsur yang tercakup didalam kebidanan
komunitas adalah hidan, pelayanan kebidanan, sasaran pelayanan, lingkungan dan pengetahuan serta
teknologi. Asuhan kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral dari system pelayanan
kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu, anak dan Keluarga Berencana.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan adalah
dengan adanya sistem pendokumentasian yang baik. Sistem pendokumentasian yang dilaksanakan dapat
memberikan manfaatantara lain sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan, sarana untuk dapat
mengikuti perkembangan dan evaluasi pasien, dapat dijadikan data penelitian dan pendidikan,
mempunyai nilai hukum dan merupakan dokumenyang syah. Dalam kebidanan banyak hal penting yang
harusdidokumentasikan yaitu segala asuhan atau tindakan yang diberikan olch bidan baik pada ibu
hamil, bersalin, nifas, bayi,dan keluarga berencana.
1.2 Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pendokumentasian dalam kebidanan?
2. Bagaimana kaidah dalam melakukan pendokumentasian kebidanan?
3. Apa saja jenis pendokumentasian kebidanan dalam komunitas?
4. Bagaimana melakukan pendokumentasian dan pelaporan kebidanan komunitas?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang pendokumentasian dalam
kebidanan komunitas kaidah dalam melakukan pendokumentasian, jenis pendokumentasian dan teknik
dalam melakukan pendokumentasian dan pelaporan kebidanan komunitas.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pendokumentasian asuhan kebidanan komunitas Dokumentasi kebidanan adalah proses
pencacatan dan penyimpanan data- data yang bermakna dalam pelaksanaan kegiatan asuhan kebidanan
dan pelayanan kebidanan. Asuhan kebidanan diartikan sebagai asuhan kebidanan yang diberikan kepada
individu'satu klien. Contohnya yaitu asuhan kebidanan pada ibu hamil. Dalam hal ini bidan melakukan
asuhan kebidanan pada satu ibu hamil. Sedangkan yang dimaksud dengan pelayanan kebidanan adalah
asuhan kebidanan yang dilakukan oleh bidan kepada sekelompok invidividu atau kepada masyarakat.
Contohnya yaitu asuhan kebidanan yang diberikan kepada sekelompok ibu ibu hamil seperti penyuluhan
kepada sekelompok ibu PKK

2.2 Kaidah dalam pendokumentasian

Menurut Wildan dan Hidayat (2009) menyebutkan bahwa ketika melakukan pendokumentasian, ada
persyaratan atau kaidah dokumentasi kebidanan yang perlu diketahui, diantaranya sebagai berikut:

a. Kesederhanaan

Penggunaankata kata yang sederhana mudah dibaca, mudah dimengerti dan menghindari istilah yang
sulit dipahami. b. Keakuratan Data yang diperoleh harus benar benar akurat berdasarkan informasi

yang telah dikumpulkan. Selain itu terdapat kejelasan bahwa data yang diperoleh berasal dari pasien.
Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan yang otentik dan akurat serta terhindar dari kesimpulan

yang menyimpang.

c. Kesabaran

Gunakan kesabaran dalam membuat dokumentasi kebidanan dengan


meluangkan waktu untuk memeriksa kebenaaran terhadap data pasien yang telah atau sedang diperiksa.
d. Ketepatan Ketepatan dalam pendokumentasian merupakan syarat mutlak. Untuk

memperoleh ketepatan diperlukan ketelitian penggunaan seperti

penilaian gambaran klinis pasien, hasil laboratorium, pemeriksaan tambahan, pencatatan terhadap
setiap rencana tindakan, pelayanan kesehatan, observasi yang dilakukan pada lembar atau bagan yang
ditentukan, dan kesesuaian hasil pemeriksaan dengan hasil atau intruksi dokter dan tenaga kesehatan
lainnya, dimana kesalahan dikoreksi dengan baik dan pada tanda bukti pencantuman ditandatangani
oleh pihak-pihak yang berwenang. e. Kelengkapan

Pencatatan terhadap semua pelayanan yang diberikan, tanggapan bidan, tanggapan pasien, alasan
pasien dirawat, kunjungan dokter, dan tenagakesehatan lainnya beserta advisnya yang terdiri dari 5 atau
7

tahap asuhan kebidanan. f. Kejelasan dan keobjektifan

Dokumentasi kebidanan memerlukan kejelasan dan keobjektifan dari data yang ada. bukan merupaka
data fiktif dan samar yang dapat menimbulkan kerancuan. Data untuk dokumentasi kebidanan harus
logis, jelas, rasional, kronologis, serta mencantumkan nama dan nomor register. Penulisan dimulai
dengan huruf besar dan setiap penulisan data memiliki identitas dan waktu.

2.3. Jenis pendokumentasian dalam kebidanan komunitas

a. Pencatatan

1. Jenis Data

Pengumpulan dan pengelolaan data merupakan kegiatan pokok PWS

KIA, jenis data: a. Data sasaran


1. Jumlah seluruh ibu hamil

2. Ibu bersalin

3. Bayi umur 1 bulan (neonatal)

4. Ibu nifas

5. Bayi

b. Data pelayanan

1. Jumlah KI

2. Jumlah K4

3. Jumlah ibu hamil resiko yang dirujuk masyarakat

4. Jumlah ibu hamil resiko yang ditangani oleh tenaga kesehatan

5. Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga Kesehatan


6. Jumlah ibu nifas yang dilayani tenaga kesehatan 7. Jumlah bayi berusia kurang dari 1 bulan yang
dilayani tenaga

kesehatan minimal 2 kali

c. Sumber data

Data sasaran sebaiknya berasal dari hasil pendataan setempat. Bila angka tersebut tak tersedia, atau
diragukan, maka perkiraan jumlah sasaran dapat dihitung menurut rumus.

d. Data pelayanan umumnya berasal dari:


1. Register kohort ibu dan bayi

2. Laporan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan dan dukun

bayi

3. Laporan dari dokter/bidan praktek swasta

4. Laporan dari fasilitas pelayanan selain puskesmas yang berada di

wilayah puskesmas

b. Pelaporan

1. Data dari tingkat puskesmas dikumpulkan, di olah, hasilnya dimasukkan

ke format 1 2. Format 1 rekapitulasi cakupan (indicator PWS KIA) dari tiap desa, juga

berfungsi sebagai laporan yang dikirim ke dinas kabupaten/kota (dikirim paling lambat tanggal 10 tiap
bulan 3. Dinas kabupaten/kota membuat rekapitulasi laporan puskesmas (format 1) dengan
mengggunakan format 2 untuk dikirimkan ke propinsi paling

lambat tanggal 15 bulan berikutnya 4. Propinsi membuat rekapitulasi laporan kabupaten/kota dalam
format 3, dikirimkan ke pusat setiap 3 bulan, paling lambat 1 bulan setelah

triwulan tersebut berakhir.

Pencatatan dan pelaporan merupakan dokumentasi yang dapat dijadikan

8
K

2.4 Melakukan pendokumentasian dan pelaporan kebidanan komunitas bukti atas pelaksanaan suatu
kegiatan atau program. Pencatatan merupakan kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktivitas
dalam bentuk tulisan. Bentuk pencatatannya dapat berupa tulisan di atas kertas (terbanyak), disket, dan
lain-lain dengan ilustrasi tulisan, grafik, gambar atau suara. Semua kegiatan pokok baik di dalam gedung
maupaun diluar gedung puskesmas, puskesmas pembantu, dan bidan didesa harus dicatat. Untuk
memudahkan pencatatan dapat formulir standar yang telah ditetapkan dalam Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan
data umum, sarana, tenaga, dan upaya pelayanan kesehatan dipuskesmas termasuk puskesmas
pembantu yang ditetapkan melalui surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 63/Menkes/SK/II/1981.
Pelaporan merupakan catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan hasilnya yang
disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan terhadap kegiatan tersebut. Formulir pelaporan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan atau beban kerja di puskesmas. Setiap diakhir
kegiatan harus ada pembuatan laporan. Laporan harus disampaikan keorang/ pihak lain. Proses laporan
dilakukan secara tertulis. Berikut merupakan teknik pencatatan dan pelaporan:

a. Mencantumkan nama pasien pada setiap lembaran catatan.

b. Menulis dengan tinta (idealnya tinta hitam). c. Menulis/menggunakan dengan symbol yang telah
disepakati oleh

institusi untuk mempercepat proses pencatatan.

d. Menulis catatan selalu menggunakan tanggal, jam tindakan atau

observasi yang dilakukan sesuai dengan kenyataan dan bukan

interpretasi.

e. Hindarkan kata-kata yang mempunyai unsur penilaian; misalnya: tampaknya, rupanya dan yang
bersifat umum.
f. Tuliskan nama jelas pada setiap pesanan, pada catatan observasi dan

pemeriksaan oleh orang yang melakukan.

g. Hasil temuan digambarkan secara jelas termasuk keadaan, tanda, gejala,

warna, jumlah dan besar dengan ukuran yang lazim dipakai.

h. Interpretasi data objektif harus didukung oleh observasi.

i. Kolom jangan dibiarkan kosong, beri tanda bila tidak ada yang perlu

ditulis. j. Coretan harus disertai paraf disampingnya.


BAB III

3.1 Kesimpulan

PENUTUP

Dokumentasi dalam bidang kesehatan atau kebidanan adalah suatu pencatatan dan pelaporan informasi
tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas
keschatan (bidan, dokter/perawat dan petugas kesehatan lainnya). Penyampaian
berita/informasi/laporan tentang kesehatan perkembangan pasien dilakukan dengan dua cara yaitu
pencatatan dan pelaporan. 3.2 Saran

Sebelum melakukan pelayanan kebidanan komunitas langkah pertama yang harus dilakukan adalah
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan atau actuating, monitoring dan evaluasi. pencatatan dan
pelaporan agar pelayanan kebidanan komunitas berjalan sesuai yang diharapkan.

Daftar pustaka

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-

content/uploads/2018/09/Asuhan-Kebidanan-Komunitas SC.pdf

http://hppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/DAFIS-

DAN-DOKUMENTASI-KEBIDANAN.pdf

Puji Wahyuningsih, Heni.2008.Etika Profesi Kebidanan Fitramaya.Jakarta

Eka.Arsita P.2011.ilmu kesehatan masyarakat.Nuha Medika: Yogyakarta Mubarak. Wahid Iqbal dan Nurul
Chayatin.2009.Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi.Salemba Medika:Jakarta
Prayitno Subur (1997), Dasar-dasar administrasi kesehatan masyarakat. Airlangga, University Press,
Surabaya.

Walsh VL. Buku ajar kebidanan komunitas, Jakarta: EGC; 2008.

Anda mungkin juga menyukai