Anda di halaman 1dari 12

KELAINAN LAMA USIA KEHAMILAN

Kehamilan normalnya berkisar selama 280 hari atau 40 minggu.


Waktu kehamilan dihitung sejakhari pertama haid terakhir (HPHT). Kelainan
dalam lamanya usia kehamilan bisa digolongkan menjadi beberapa jenis,
yaitu :

Lama kehamilan Berat janin Istilah


<22 minggu <500kg Abortus
22 – 28 minggu 500 - 1000 Imatur
28 -37 minggu 1000 – 2500 Prematur
37 - 42 >2500 Matur
>42 Serotinus

1. ABORTUS
Abortus yaitu berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat bertahan
hidup di luar rahim ibu (dunia luar).
Abortus berdasarkan kejadiannya terbagi menjadi 2, yaitu :
a. abortus spontan, yaitu abortus yang terjadi secara spontan , dapat
disebabkanoleh factor yang berasal dar luar atau dari dalam, tanpa
ada unsur kesengajaan.
a) Abortus Imminens
Abortus imminen adalah keadaan dimana perdarahan berasal dari
intra uteri yang timbul sebelum umur kehamilan lengkap 20 minggu,
dengan atau tanpa kolik uterus, tanpa pengeluaran hasil konsepsi
dan tanpa dilatasi serviks.

 Anamnesis :
o perdarahan sedikit
o nyeri perut berat tidak ada
 Pemeriksaan Dalam :
o Fluksus ada & sedikit
o Ostium uteri tertutup
o Besar uterus sesuai dengan umur kehamilan
 Pemeriksaan penunjang : USG
 Pengelolaan :
o Bed rest 3 x 2 jam
o Progesteron
b) Abortus Insipien
Abortus insipien adalah abortus yang sedang berlangsung dengan
keadaan ostium sudha terbuka dan ketuba sudah teraba.
Kehamilan sudah tidak dapat dipertahankan lagi.
 Anamnesis : perdarahan & nyeri kontraksi
 Pemeriksaan Dalam :
o Ostium terbuka
o Buah kehamilan masih dalam Rahim
o Ketuban utuh
 Pengelolaan :
o Evakuasi
o Uterotonik pasca evakuasi
o Antibiotik 3 hari
c) Abortus Inkomplet
Aortus inkomplet adalah hanya sebagian dari hasil konsepsi yang
dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua dan plasenta.
 Anamnesis :
- Perdarahan dari jalan lahir
- Kontraksi rahim, nyeri
- Syok
 Pemeriksaan Dalam :
- Ostium uteri terbuka
- Terasa sisa jaringan
 Pengelolaan :
- Perbaiki Keadaan Umum, Hb 10g% transfuse
- Evakuasi digital, kuretase
- Uterotonika
- Antibiotik 3 hari
d) Abortus komplet
Abortus komplet adalah seluruh hasil konsepsi dikeluarkan
(desidua dan fetus), sehingga rongga rahim kosong.
 Tidak perlu kuretase
 Periksa jaringan
 10 hari perdarahan berhenti (epitelisasi selesai)
 Serviks tertutup
 Bila > 10 hari masih perdarahan
o Abortus inkomplit
o Endometritis pasca abortus
e) Missed Abortion
Missed aborton adalah keadaan dimana janin sudah mati tetapi
masih berada dalam Rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan
atau lebih.
 Anamnesis :
o Perdarahan bisa ada atau tidak
 Pemeriksaan Obstetri :
o Fundus Uteri < usia kehamilan
o Bunyi jantung anak (BJA) negatif
 Pengelolaan :
o Evakuasi - 12 mg + kuret
o Dilator -> laminaria stiff
f) Abortus Habitualis
Abortus habitualis adalah keadaan dimana penderita mengalami
abortus selama 3 kali berturut – turut atau lebih.
 Etiologi :
o Genetik
o Hormonal/imunologik
o Anatomis
 Anatomis : Shirodkar / Mc.Donald

b. abortus provocatus, yaitu abortus yang terjadi karena adanya


rangsangan atau paksaan dari luar.
a) Artificial/terapi merupakan abortus yang dilakukan untuk
keselamatan ibu karena kehamilannya yang bisa membahayakan
kondisi ibu atau janin yang tidak dapat bertahan hidup.
b) Kriminalis merupakan abortus yang disengaja karena kehamilan
yang tidak diinginkan, termasuk tindakan kriminalitas.

ETIOLOGI ABORTUS

a. Faktor janin

 Kelainan telur/kromosom

 Kelainan embrio

 Kelainan plasenta

b. Faktor maternal

 Infeksi

 Peny. vaskuler

 Kelainan endokrin
 Imunologis (sistim HLA)

 Trauma (pembedahan)

 Kelainan uterus

c. Faktor eksternal

 Radiasi, obat-obatan

KOMPLIKASI ABORTUS

a. Perdarahan hebat
b. Kerusakan serviks
c. Infeksi
 mandul
 sepsis -> syok
d. Perforasi
TEKNIK ABORTUS

I. Pembedahan :

A. Dilatasi serviks yang diikuti oleh pengosongan isi uterus


1. Kuretase
2. Aspirasi vakum
3. Dilatasi & evakuasi
B. Laparotomi
1. Histerotomi
2. Histerektomi
II. Medis :

A. Oksitosin intravena
B. Cairan hiperosmotik intra-amnion
1. Larutan salin 20%
2. Larutan urea 30%
C. Preparat prostaglandin E2, E2 alpha & analog prostaglandin
1. Inj. Intra amnion
2. Inj. Ekstraovuler
3. Insersi vagina
4. Inj. Parenteral
5. Peroral
D. Berbagai kombinasi tindakan di atas
E. Antiprogesteron RU 486
2. PERSALINAN PREMATUR
Persalinan prematur adalah suatu persalinan dari hasil konsepsi yang
dapat hidup tetapi belum aterm (cukup bulan). Berat janin antara 1000-
2500 gram atau tua kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu.
KLASIFIKASI PREMATUR
Menurut usia kehamilannya maka prematur dibedakan menjadi
beberapa, yaitu:
a. Usia kehamilan 32 – 36 minggu disebut persalinan prematur
(preterm)
b. Usia kehamilan 28 – 32 minggu disebut persalinan sangat prematur
(very preterm)
c. Usia kehamilan 20 – 27 minggu disebut persalinan ekstrim prematur
(extremely preterm) Menurut berat badan lahir, bayi prematur dibagi
dalam kelompok:
a. Berat badan bayi 1500 – 2500 gram disebut bayi dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR)
b. Berat badan bayi 1000 – 1500 gram disebut bayi dengan Berat Badan
Lahir Sangat Rendah (BBLSR)
c. Berat badan bayi < 1000 gram disebut bayi dengan Berat Badan Lahir
Ekstrim Rendah (BBLER)
FAKTOR RISIKO PREMATUR

A. Karakteristik

 Sosial-Ekonomi
 RAS
 Umur
 Riwayat prematur

1x : 4x berisiko

2x : 6x berisiko
 Pekerjaan & aktivitas
 Merokok
 Obat bius
B. Komplikasi kehamilan

1. Infeksi saluran kemih

 Asimtomatik bakteri uria

 Pielonefritis

2. Penyakit ibu :

 Hipertensi Dalam Kehamilan, asma, hipertiroid, jantung anemi

 Distensi uterus berlebih,kehamilan multiple(kembar), hidramnion

 Perdarahan antepartum

 Infeksi umum pada ibu

 Tindakan bedah pada kehamilan

 Kegagalan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

TERAPI

a. Istirahat rebah miring kiri / cairan bila perlu

b. Bakteriuria / cek reinfeksi setiap 6-8 minggu

c. Mengurangi faktor risiko

d. Stop berhubungan seks setelah 22 minggu terutama risiko tinggi

e. Pemantau His : CTG

Terapi Khusus :
 Tokolitik

1. Magnesium sulfat

4 gr IV dilanjutkan 1-3 gr/jam

2. Gol B2 adrenergik

 Terbulatin 0,25 mg diberikan subkutan 30’ max. 6x


(lanjutkan 5 mg per oral setiap 4-6 jam)

 Pematangan paru paru janin


o Kortikosteroid
 Menurunkan kejadian RDS
24 jam sblm persalinan pada usia 28-34 minggu
o Surfaktan
lebih ampuh tetapi mahal
3. KEHAMILAN SEROTINUS
Kejamilan serotinus atau kehamilan lebih bulan adalah kehamilan
dengan waktu yang memanjang melebihi 42 minggu atau 294 hari
sejak hari pertama haid terakhir (HPHT).
ETIOLOGI
a. Faktor potensial
Adanya hormone ACTH pada fetus atau defisiensi enzim sulfatase
plasenta. Kelainan system saraf pusat pada janin sangat berperan,
misalnya anensefal.
b. Faktor eksternal maupun internal ibu yang dapat mengganggu
kehamilan.

DIAGNOSIS

 Harus diketahui pasti HPHT

 Evaluasi umur kehamilan muda (saat pertama datang)

 USG akurat bila < trimester II

 Sulit bila HPHT lupa

MANIFESTASI KLINIS

Sindrom dismatur (30% pada serotinus)


Tanda-tanda :

 Menghilangnya lemak sub kutan

 Kulit keriput, kering, retak-retak

 Mekonium pada kulit, umbilikus, selaput ketuban

 Kuku dan rambut panjang

 Bayi malas

PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Biokimiawi :
- Estriol urine
- HPL semi kuantitatif
 USG/Amniosentesis didapatkan Oligo hidramnion

 NST & CST

 Skoring profil biofisik NST & UST

(Nafas, tonus, gerak & jumlah cairan amnion)

Anda mungkin juga menyukai