Anda di halaman 1dari 21

LATIHAN SOAL II UKOM

ASUHAN PASCASALIN DAN MENYUSUI

1. Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0, nifas 2 jam di puskesmas, tiba-tiba mengeluh
pusing. Hasil pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N 100X/menit, P 24x/menit, S 36.80C,
TFU setinggi pusat, kontraksi uterus lemah. Darah keluar sekitar 400 ml. Langkah awal
apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Mencari bantuan petugas kesehatan di puskesmas tersebut
b. Melakukan masase uterus
c. Memasang infus
d. Memberikan oksigen 6-8 liter per menit dengan sungkup
e. Melakukan KBI
2. Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0, nifas 1 hari di rumah sakit. Pada hari pertama
nifas, ibu mengalami demam. Hasil laborat menunjukkan positif tipoid. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80X/menit, P 18x/menit, S 37.80C, TFU 2 jari di
bawah pusat, kontraksi uterus kuat. Lochea merah, sekitar 20 cc. Bidan melakukan
konsultasi dan komunikasi dengan dokter spesialis dalam. Termasuk rujukan apakah yang
dilakukan bidan pada kasus tersebut?
a. Vertikal
b. Horizontal
c. Terprogram
d. Lintas bidang kesehatan
e. Internal fasilitas kesehatan
3. Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0, nifas 5 hari datang bersama suaminya ke
PMB Bidan mengeluh sulit untuk BAK. Anda melakukan penggalian data selanjutnya &
mengembangkan informasi tentang kondisi kesehatan ibu, baik kepada ibu maupun
keluarganya. Bentuk komunikasi yang Anda lakukan adalah komunikasi....
a. massa
b. kelompok
c. interpersonal
d. intrapersonal
e. efektif
4. Sebuah poskamling desa telah terpasang poster gambar contoh menu seimbang ibu nifas.
Masyarakat mendukung adanya poster-poster kesehatan di tempat-tempat strategis desa
sebagai media perubahan perilaku masyarakat. Termasuk jenis komunikasi apakah poster
tersebut?
a. Verbal
b. Bahasa kial
c. Bahasa gambar
d. Bahasa sikap
e. Bahasa persuasif
5. Pada suatu desa, bidan menjadi penanggung jawab kesehatan ibu dan anak di desa
tersebut. Sesuai standar pelayanan kebidanan, bidan dapat memberikan penanganan
kegawatdaruratan Obstetri-Neonatal. Standar pelayanan kebidanan apakah yang menjadi
kewenangan bidan dalam menangani kegawatdaruratan masa nifas?
a. Penanganan 2 jam pertama persalinan
b. Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
c. Penanganan retensio plasenta
d. Penanganan perdarahan post partum
e. Penanganan kegawatan preeklamsi
6. Pada sebuah rumah sakit, bidan menggunakan APD berupa baju hazmat, sepatu, masker
N95, sarung tangan, serta faceshield dalam memberikan asuhan masa nifas seorang
perempuan PDP covid-19. Sesuai kode etik bidan, kewajiban bidan terhadap siapakah
tindakan bidan tersebut?
a. Klien dan masyarakat
b. Tugasnya
c. Rekan sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
d. Profesinya
e. Diri sendiri
7. Seorang perempuan umur 27 thn, P2A0, melahirkan 2 jam yang lalu di rumah sakit. Ibu
telah didiagnosis mengalami syok hemoragik dan telah mendapat penanganan. Saat ini
ibu diposisikan berbaring miring ke kiri. Apakah tujuan pasien sesuai kasus?
a. Memudahkan penanganan oleh petugas
b. Meminimalkan resiko aspirasi jika muntah dan untuk memastikan jalan nafas terbuka
c. Memastikan jalan nafas terbuka dan memudahkan petugas memberikan penanganan
d. Mencegah dekubitus dan menambah jumlah darah yang kembali ke jantung
e. Memudahkan pemberian oksigen 6-8 liter per menit
8. Seorang perempuan, umur 37 thn, P4A0, melahirkan 2 jam yang lalu di rumah sakit. BB
bayi: 4000 gr. Lahir spontan, episiotomi. TD 90/60 mmHg, N 110x/ menit, P22x/menit,
kontraksi uterus lembek, plasenta lahir lengkap, perdarahan 400cc. Ibu tampak lemas dan
pucat. Faktor apakah yang menyebabkan kasus tersebut terjadi?
a. Uterus atonik
b. Trauma genital
c. Fragmen plasenta tertahan
d. Pelepasan jaringan mati setelah persalinan macet
e. Terbukanya luka pada uterus
9. Seorang perempuan, umur 37 thn, P4A0, melahirkan 2 hari yang lalu di klinik. BB bayi:
3000 gr. Lahir spontan, episiotomi. TD 90/60 mmHg, N 110x/ menit, P22x/menit,
kontraksi uterus lembek, plasenta lahir lengkap, perdarahan 200cc. Ibu tampak lemas dan
pucat. Faktor apakah yang menyebabkan kasus tersebut terjadi?
a. Uterus atonik
b. Trauma genital
c. Fragmen plasenta tertahan
d. Pelepasan jaringan mati setelah persalinan macet
e. Terbukanya luka pada uterus
10. Seorang perempuan, umur 37 thn, P4A0, melahirkan 5 hari yang lalu di rumah sakit. BB
bayi: 3000 gr. Lahir spontan, episiotomi. TD 90/60 mmHg, N 105x/ menit, P22x/menit,
suhu 36,6o C. Kontraksi uterus lembek, plasenta lahir lengkap, perdarahan 200cc. Ibu
tampak lemas dan pucat. Hb 7,8 gr/dl. Hematokrit kurang dari 20%. Diagnosis apakah
yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Perdarahan paska persalinan tertunda
b. Metritis
c. Anemia
d. Atonia uteri
e. Infeksi puerpuralis
11. Seorang perempuan, umur 37 thn, P4A0, melahirkan 2 jam yang lalu di klinik. BB bayi:
3000 gr. Lahir spontan, episiotomi. Kontraksi uterus lembek, plasenta lahir lengkap, Ibu
tampak lemas dan pucat. Data apakah yang perlu dikaji pada kasus tersebut?
a. Tanda-tanda vital
b. Lengkapnya tidaknya plasenta
c. Jumlah perdarahan
d. KU ibu
e. Hb dan hematokrit
12. Seorang perempuan, umur 37 thn, P4A0, melahirkan 2 jam yang lalu di klinik. BB bayi:
3000 gr. Lahir spontan, episiotomi. Kontraksi uterus lembek, plasenta lahir lengkap, Ibu
tampak lemas dan pucat. TD 90/60 mmHg, N 105 x/mnt. RR 22 x/mnt. Perdarahan 400
ml. Uterotonik apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Oksitosin 20 unit dalam 1 liter larutan garam fisiologis dengan 60 tetesan permenit,
10 unit oksitosin IM
b. Oksitosin 20 unit dalam 1 liter larutan garam fisiologis dengan 60 tetesan permenit,
10 unit oksitosin IM, ergometrin 0,2 mg IM, misoprostol rektal 400 mcg
c. Oksitosin 20 unit dalam 1 liter larutan garam fisiologis dengan 60 tetesan permenit,
0,2 mg ergometrin IV pelan atau IM
d. Oksitosin 20 unit dalam 1 liter larutan garam fisiologis dengan 60 tetesan permenit,
misoprostol oral 600 mcg
e. Oksitosin 20 unit dalam 1 liter larutan garam fisiologis dengan 40 tetesan permenit,
10 unit oksitosin IM, ergometrin 0,2 mg IM, misoprostol rektal 400 mcg
13. Seorang perempuan, umur 37 thn, P4A0, melahirkan 2 jam yang lalu di klinik. BB bayi
3000 gr. Kontraksi uterus lembek, Ibu tampak lemas dan pucat. TD 90/60 mmHg, N 105
x/mnt. RR 22 x/mnt. Pasien telah mendapat penanganan perdarahan dengan kompresi
bimanual interna. Faktor apakah yang dapat menjadi penyebab terjadinya kasus tersebut?
a. Usia ibu, jumlah kehamilan
b. Riwayat persalinan
c. BB bayi
d. Riwayat anemi ibu sejak hamil
e. Riwayat HPP pada persalinan sebelumnya
14. Seorang perempuan, umur 37 thn, P4A0, melahirkan 2 jam yang lalu di rumah sakit.
Kontraksi uterus lembek, Ibu tampak lemas dan pucat. TD 90/60 mmHg, N 105 x/mnt.
RR 22 x/mnt. Pasien sedang mendapat penanganan perdarahan oleh tim medis di klinik.
Pemeriksaan penunjang apakah yang diperlukan untuk pasien tersebut?
a. Kadar Hb
b. Nilai fungsi pembekuan
c. Jenis dan uji silang darah
d. Jenis dan uji silang darah, kadar Hb maupun jenis dan uji silang darah
e. Kadar Hb dan nilai fungsi pembekuan, uji silang darah, hematokrit
15. Seorang perempuan, umur 37 thn, P4A0, melahirkan 2 jam yang lalu di puskesmas.
Kontraksi uterus lembek, Ibu tampak lemas dan pucat. TD 90/60 mmHg, N 105 x/mnt.
RR 22 x/mnt. Pasien telah mendapat penanganan perdarahan oleh tim medis di
puskesmas berupa obat-obatan per infus maupun IM. Saat dilakukan KBI, uterus tetap
belum berkontraksi. Rencana apakah yang diperlukan untuk pasien tersebut?
a. Melakukan KBI lagi selama 5 menit
b. Melakukan rujukan dengan memasang tampon kondom kateter
c. Memberikan infus melanjutan dan merujuk
d. Memeriksa kadar Hb untuk menentukan diperlukannya transfusi atau tidak
e. Memastikan penyebab perdarahan sebagai bagian dari evaluasi ketidakberhasilan
tindakan
16. Seorang perempuan, umur 37 thn, P4A0, melahirkan 4 hari yang lalu di puskesmas.
Bidan melakukan kunjungan nifas. Diperoleh data uterus keras, Ibu tampak lemas. TD
110/70 mmHg, N 90 x/mnt. RR 20 x/mnt. S 38 oC. Ibu malas makan. Pada perineum
terjadi pembengkakan, kemerahan. Penyebab apakah yang paling tepat untuk kasus
tersebut?
a. Persalinan lama
b. Ketuban pecah lama sebelum persalinan
c. Perawatan perineum kurang memadai
d. Manipulasi intrauterin
e. Teknik aseptik tidak sempurna
17. Seorang perempuan, umur 37 thn, P4A0, melahirkan 4 hari yang lalu di puskesmas. Ibu
dilakukan manual plasenta. Bidan melakukan kunjungan nifas di rumah pasien. Diperoleh
data uterus setinggi pusat, Ibu tampak lemas. TD 100/70 mmHg, N 90 x/mnt. RR 20
x/mnt. S 38oC. Ibu malas makan. Penyebab apakah yang paling tepat untuk kasus
tersebut?
a. Persalinan lama
b. Ketuban pecah lama sebelum persalinan
c. Perawatan perineum kurang memadai
d. Manipulasi intrauterin
e. Teknik aseptik tidak sempurna
18. Seorang perempuan, umur 37 thn, P4A0, melahirkan 4 hari yang lalu di puskesmas. Ibu
dilakukan manual plasenta. Bidan melakukan kunjungan nifas di rumah pasien. Diperoleh
data uterus setinggi pusat, Ibu tampak lemas. TD 100/70 mmHg, N 90 x/mnt. RR 20
x/mnt. S 38oC. Ibu malas makan. Bidan mendiagnosis bahwa pasien mengalami infeksi
puerpuralis Data apa saja yang menjadi syarat ditegakkannya diagnosis tersebut?
a. Kenaikan suhu s.d. 38oC atau lebih yang diukur secara oral sedikitnya 4x dalam
sehari, terjadi selama setidaknya 2 hari berturut-turut, terjadi pada postpartum hari ke-
2 s.d. ke-10
b. Terjadi sejak memasuki masa nifas s.d. hari ke-10, ada kenaikan suhu s.d. 38oC atau
lebih yang diukur secara oral sedikitnya 4x dalam sehari, terjadi selama setidaknya 2
hari berturut-turut
c. Terjadi selama masa nifas, ada kenaikan suhu s.d. 38oC atau lebih yang diukur secara
oral sedikitnya 4x dalam sehari, terjadi selama setidaknya 2 hari berturut-turut
d. Terjadi selama masa nifas, ada kenaikan suhu s.d. 38oC atau lebih yang diukur secara
oral sedikitnya 2x dalam sehari, terjadi selama setidaknya 2 hari berturut-turut
e. Kenaikan suhu s.d. 38oC atau lebih yang diukur secara oral sedikitnya 2x dalam
sehari, terjadi selama setidaknya 2 hari berturut-turut, terjadi pada postpartum hari ke-
2 s.d. ke-10
19. Seorang perempuan, umur 27 thn, P1A0, melahirkan 2 hari yang lalu di Rumah sakit.
Mengalami kala 1 lama. Diperoleh data uterus setinggi pusat, Ibu tampak gelisah. TD
100/70 mmHg, N 100 x/mnt. RR 22 x/mnt. S 39,2oC. Ibu malas makan. Kebutuhan diet
apa yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Tinggi protein dan cairan
b. Tiamin (untuk metabolisme karbohidrat)
c. Vitamin B12 (pembentukan sel darah merah, sistem saraf yang sehat, fungsi sel)
d. Kalori
e. Vitamin A
20. Seorang perempuan, umur 17 thn, P1A0, melahirkan 20 hari yang lalu di Rumah sakit.
Bidan melakukan kunjungan rumah. Ibu sedih dan sering menangis, tidak ada nafsu
makan, tidak bisa tidur bahkan tidak mau menyusui atau merawat bayinya. Ibu seperti
hopeless.Kondisi apakah yang dialami ibu pada kasus tersebut?
a. Post partum blues
b. Psikosis
c. Skizofrenia
d. Depresi post partum
e. Post partum syndrome
21. Seorang perempuan, umur 17 thn, P1A0, melahirkan 20 hari yang lalu di Rumah sakit.
Bidan melakukan kunjungan rumah. Ibu sedih dan sering menangis, tidak ada nafsu
makan, tidak bisa tidur bahkan tidak mau menyusui atau merawat bayinya. Ibu seperti
hopeless. Selain karena perubahan hormon, penyebab apakah yang melatarbelakangi
kasus tersebut?
a. Riwayat depresi, penyakit mental
b. Unwanted pregnancy
c. Merasa terisolasi
d. Karakter pribadi berupa harga diri rendah atau ketidakdewasaan
e. Ketakutan terhadap masalah ekonomi keluarga
22. Seorang perempuan, umur 27 thn, P2A1, melahirkan 24 hari yang lalu di puskesmas.
Bidan melakukan kunjungan rumah. Bidan mendapati puting ibu lecet. Sekarang ini
payudara bengkak, ada nyeri pada lateral payudara kanan dan kemerahan. Ibu merasa
tidak sehat. TD 110/70 mmHg, N 90 x/mnt, S 38oC. Diagnosis apakah yang tepat pada
kasus tersebut?
a. Puting lecet
b. Mastitis laktisional
c. Mastitis gravidarum
d. Bendungan ASI
e. Abses mamae
23. Seorang perempuan, umur 27 thn, P2A1, melahirkan 3 hari yang lalu di puskesmas.
Bidan melakukan kunjungan rumah. Bidan mendapati payudara bengkak, ibu mnegeluh
ada nyeri. TD 110/70 mmHg, N 84 x/mnt, S 37,3 oC. ibu sedang belajar menyusui
meskipun jarang disusukan. Penyebab apakah yang melatarbelakangi terjadinya kasus
tersebut?
a. Overdistensi saluran sistem laktasi
b. Peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara guna mempersiapkan untuk laktasi
c. Pengosongan payudara yang jarang-jarang
d. Puting lecet tanpa penanganan yang tepat
e. Upaya oles ASI sebelum dan setelah menyusui tidak dilakukan
24. Seorang perempuan, 39 th, P4A0, melahirkan 2 jam di RS. Mengalami perdarahan.
Semua obat dan tindakan terakhir berupa kompresi bimanual telah dilakukan namun
masih belum menghentikan perdarahan. TD 90/60 mmHg, N 110/x/mnt, RR 24 x/mnt.
Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
A. Pemasangan kondom kateter dalam 24 jam
B. Melakukan ligasi a. uterina dan ovarika
C. Histerektomi
D. Tamponade uterus
E. Transfusi darah
25. Seorang perempuan, 39 th, P4A0, melahirkan 2 jam di klinik. Mengalami perdarahan.
Uterus lembek. TFU setinggi pusat. Ibu tampak gelisah dan pucat. TD 90/60 mmHg, N
110/x/mnt, RR 24 x/mnt. Bidan dan tim telah melakukan penanganan berupa pemberian
obat serta KBI. Namun belum berhasil menghentikan perdarahan.
Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
A. Melakukan kolaborasi dengan Spesialis Obsgin
B. Melakukan rujukan ke RS
C. Melakukan KBI ulang
D. Melakukan KBE
E. Melakukan tamponade uterus
26. Seorang perempuan, 39 th, P4A0, melahirkan 2 jam di klinik. Mengalami perdarahan.
Uterus lembek. TFU setinggi pusat. Ibu tampak gelisah dan pucat. TD 90/60 mmHg, N
110/x/mnt, RR 24 x/mnt. Posisi pasien bagaimanakah yang paling tepat sesuai kasus
tersebut?
A. Telentang
B. Ruangan hangat
C. Kaki lebih rendah dan miring
D. Miring ke kanan dan kaki lebih rendah
E. Kaki lebih tinggi dan miring ke kiri
27. Seorang perempuan, 39 th, P4A0, melahirkan 2 jam di RS. Mengalami perdarahan.
Uterus tidak teraba. Lumen vagina terisi massa. Ibu sangat kesakitan. TD 90/60 mmHg, N
110/x/mnt, RR 24 x/mnt. Tindakan apakah yang paling tepat untuk mengurangi nyeri
sesuai kasus tersebut?
a. Memberikan petidin 1 mg/kg BB
b. Memberikan morfin 0,1 mg/kg BB IM
c. Memberikan oksitosin 20 unit IM
d. Memberikan ampisilin 2 gr IV & metronidazol 500 mg IV
e. Memberikan sefazolin 1 gr IV dan metronidazol 500 mg IV
28. Seorang perempuan, 39 th, P4A0, melahirkan 5 hari di RS. Pada riwayat 2 jam
postpartum, ibu mengalami perdarahan dimana uterus tidak teraba, lumen vagina terisi
massa, Ibu sangat kesakitan, TFU setinggi pusat. TD 90/60 mmHg, N 110/x/mnt, RR 24
x/mnt. Saat ini diperoleh data bahwa dicurigai terjadi nekrosis pada uterus. Saat ini TD
100/60 mmHg, N 100 x/mnt, RR 24 x/mnt, S 40 OC. Tindakan apakah yang paling tepat
untuk kasus tersebut?
a. Berikan ampisilin 2 gr IV & metronidazol 500 mg IV
b. Berikan sefazolin 1 gr IV dan metronidazol 500 mg IV
c. Lakukan histerektomi
d. Lakukan evaluasi 24 jam guna melihat perkembangannya
e. Lakukan uji pembekuan darah
29. Seorang perempuan, 39 th, P4A0, melahirkan 1 hari di klinik. Saat ini TD 100/60 mmHg,
N 100 x/mnt, RR 24 x/mnt, S 36,8OC. ibu mengalami perdarahan sekitar 300 ml. Ibu
tampak gelisah dan lemah. Karena keterbatasan yang ada, pasien akan dirujuk ke RS. Hal
apa yang harus diperhatikan dalam menjaga stabilisasi pasien sesuai kasus tersebut?
a. Pemberian oksigen, cairan infus, obat-obatan
b. Persiapan transportasi
c. Pendampingan tenaga medis dan keluarga
d. Persiapan ringkasan kasus yang disertakan
e. Komunikasi dengan keluarga
30. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 1 hari di RS. Saat ini TD 100/60 mmHg, N
90 x/mnt, RR 20 x/mnt, S 36,4OC. ibu mengalami perdarahan sekitar 300 ml segera
setelah lahir. Saat ini kontraksi uterus keras, perdarahan normal. Hasil pemeriksaan Hb:
6,8 gr/dl. Keadaan umum ibu lemah, kurang semangat, mengantuk. Tindakan apa yang
paling tepat untuk memperbaiki KU pasien sesuai kasus tersebut?
a. Berikan oksigen, cairan infus, obat-obatan
b. Lakukan rujukan
c. Dampingi pasien dengan baik dan beri waktu untuk istirahat
d. Berikan transfusi darah
e. Berikan KIE tentang tanda bahaya ibu
31. Seorang perempuan, 39 th, P4A0, melahirkan 2 jam di klinik. Saat ini TD 90/60 mmHg,
N 110 x/mnt, RR 24 x/mnt, S 36,4OC. ibu mengalami perdarahan sekitar 400 ml. Ibu
tampak gelisah dan lemah. Ibu telah mendapat penanganan berupa obat/cairan parenteral.
Hal apa yang harus dilakukan terkait kelebihan cairan pada pasien sesuai kasus tersebut?
a. Pengambilan darah untuk pemeriksaan sekaligus memasang infus
b. Pemantauan TTV tiap 15 menit
c. Pendampingan tenaga medis dan keluarga guna memastikan cairan menetes lancar
d. Persiapan tindakan berikutnya jika perdarahan berulang
e. Komunikasi dengan keluarga
32. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 6 jam yang lalu di klinik. Saat ini TD
100/60 mmHg, N 90 x/mnt, RR 20 x/mnt, S 36,4 OC. Pada 2 jam post partum, ibu
mengalami perdarahan sekitar 400 ml segera setelah lahir. Saat ini kontraksi uterus keras,
perdarahan normal. Hasil pemeriksaan Hb: 6,8 gr/dl. Keadaan umum ibu lemah, kurang
semangat, mengantuk. Tindakan apa yang paling tepat untuk pasien sesuai kasus
tersebut?
a. Berikan oksigen, cairan infus, obat-obatan
b. Lakukan rujukan
c. Dampingi pasien dengan baik
d. Berikan transfusi darah
e. Berikan KIE tentang tanda bahaya ibu
33. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 3 jam yang lalu di klinik. Saat ini TD
100/60 mmHg, N 90 x/mnt, RR 20 x/mnt, S 36,4 OC. Ibu mengalami perdarahan sekitar
400 ml. Saat ini kontraksi uterus lemah. Bidan melakukan KBI. Posisi tangan
bagaimanakah yang paling tepat untuk melakukan tindakan sesuai kasus tersebut?
a. Kepalkan tangan dominan dan letakkan dataran punggung jari telunjuk hingga
kelingking pada forniks anterior, dorong uterus ke arah kranio anterior
b. Tapak tangan non dominan menekan bagian depan korpus uteri
c. Kepalkan tangan dominan dan letakkan dataran punggung jari telunjuk hingga
kelingking pada forniks posterior, dorong uterus ke arah kranio anterior
d. Kepalkan tangan dominan dan letakkan dataran punggung jari telunjuk hingga
kelingking pada forniks anterior, dorong uterus ke arah dorso karnial
e. Kepalkan tangan dominan dan letakkan dataran punggung jari telunjuk hingga
kelingking pada forniks posterior, dorong uterus ke arah kranio anterior
34. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 3 hari yang lalu di klinik. Saat ini datang ke
RS karena mengeluh nyeri perineum. TD 100/60 mmHg, N 90 x/mnt, RR 20 x/mnt, S
39,4OC. bidan mendapati perineum ibu terdapat luka episiotomi yang mengandung pus.
Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
a. Buka luka dan lakukan drain luka tersebut
b. Minta ibu untuk mengganti pembalut wanita lebih sering dan menjaga hygiene diri
c. Kolaborasi untuk pemberian ampisilin 2 gr dan metronidazol 500 mg (dosis tunggal)
d. Kompres luka. Pasien dapat mengganti kompres sendiri
e. Angkat jahitan fasia
35. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 3 hari yang lalu di klinik. Saat ini datang ke
RS karena mengeluh nyeri pada payudara. TD 100/60 mmHg, N 90 x/mnt, RR 20 x/mnt,
S 39,4OC. Bidan mendapati payudara ibu terdapat pus. Pasien telah mendapatkan obat
oral serta tindakan untuk mengatasi keluhannya. Berapa harikah waktu yang paling tepat
sesuai kasus tersebut untuk dilakukan evaluasi tindakan?
a. 1 hari
b. 2 hari
c. 3 hari
d. 7 hari
e. 10 hari
36. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 12 hari yang lalu di klinik. Saat ini datang
ke klinik karena mengeluh nyeri pada tungkai kiri. Suhu badan sedikit demam sejak
beberapa hari terakhir namun sejak 1 hari ini merasa sangat demam. Kaki kiri sedikit
fleksi, sukar bergerak. Teraba keras, tegang. Posisi apakah yang paling tepat sesuai kasus
tersebut?
a. Kaki ditinggikan
b. Kaki miring kanan-kiri
c. Pemberian stocking pada kaki
d. Kaki menggantung
e. Kaki lebih rendah
37. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 12 hari yang lalu di klinik. Saat ini datang
ke klinik karena mengeluh nyeri pada tungkai kiri. Suhu badan sedikit demam sejak
beberapa hari terakhir namun sejak 1 hari ini merasa sangat demam. Kaki kiri sedikit
fleksi, sukar bergerak. Teraba keras, tegang. Pemeriksaan yang paling tepat sesuai kasus
tersebut untuk mendeteksi secara secara sederhana komplikasi ibu?
a. Memerika tanda homan
b. Memeriksa tanda hofman
c. Venografi
d. USG
e. Computed Tomography
38. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 7 hari yang lalu di klinik. Saat ini Bidan
datang ke rumah pasien untuk melakukan PNC. Ibu mengeluh nyeri pada perut bawah
dan kembung, mual, tidak ada nafsu makan. TD 110/70 mmHg, N 90 x/mnt, R; 20 x/mnt,
S 37,4OC. Bidan mendapati bising usus lemah. Tindakan apakah yang paling tepat sesuai
kasus tersebut?
a. Berikan infus RL dan kolaborasikan dengan dokter
b. Berikan infus RL dan lakukan rujukan
c. Berikan antibiotik kombinasi sampai dengan 48 jam bebas demam
d. Lakukan laparatomi untuk drainase.
e. Pasang selang nasogastrik
39. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 7 hari yang lalu di klinik. Saat ini pasien
datang ke RS. Ibu mengeluh nyeri pada perut bawah dan kembung, mual, tidak ada nafsu
makan. TD 110/70 mmHg, N 90 x/mnt, R; 20 x/mnt, S 40,4 OC. Ibu menggigil.
Pemeriksaan apakah yang paling tepat menegakkan diagnosis kasus tersebut?
a. USG
b. Kultur jaringan
c. TTV tiap 15 menit
d. Pemeriksaan kavum douglas
e. Ada tidaknya nyeri suprapubik
40. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 7 hari yang lalu di klinik. Saat ini pasien
datang ke RS. Ibu mengeluh nyeri pada perut bawah dan kembung, mual, tidak ada nafsu
makan. TD 110/70 mmHg, N 90 x/mnt, R; 20 x/mnt, S 40,4 OC. Ibu menggigil. Kavum
douglas menonjol. TIndakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
a. Berikan antibiotik tunggal sampai dengan 3 hari
b. Lakukan pungsi kavum douglas
c. Lakukan laparatomi
d. Berikan antibiotik kombinasi s.d. 3 hari
e. Berikan antibiotik kombinasi s.d. 7 hari
41. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 15 hari yang lalu di klinik. Saat ini bidan
datang ke rumah pasien. Ibu tampak cuek terhadap bidan. TD 110/70 mmHg, N 80 x/mnt,
R; 18 x/mnt, S 36,4OC. suami mengatakan bahwa ibu tidak bersemangat merawat
bayinya. Ibu bahkan menolak untuk menyusui bayinya. Sejak melahirkan, Ibu sering
menangis tanpa alasan jelas. Bidan menjelaskan keadaan ibu kepada keluarga Tindakan
apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
a. Mengajarkan kepada ibu cara menyusui yang benar
b. Meminta keluarga memberikan dukungan kepada ibu dalam menjalankan tugas
sebagai ibu
c. Melakukan rujukan kepada psikiater
d. Melakukan rujukan kepada psikolog
e. Memisahkan ibu dan bayi untuk sementara untuk memberi kesempatan ibu
menghilangkan trauma persalinan
42. Seorang perempuan, 20 th, P1A0, melahirkan 3 hari yang lalu di klinik. Saat ini pasien
boleh pulang. Ibu tampak cuek terhadap bayinya karena ini bayi yang tidak dikehendaki.
TD 110/70 mmHg, N 80 x/mnt, R; 18 x/mnt, S 36,4OC. Bidan ingin pasien dapat
menjalankan peran barunya dengan baik dalam keadaan sehat. Tindakan pencegahan
komplikasi apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
a. Identifikasi resiko terjadinya masalah psikologis
b. Berikan perhatian lebih kepada ibu
c. Berikan gizi seimbang kepada ibu
d. Ajarkan cara merawat bayi
e. Jelaskan tanda bahaya masa nifas
43. Seorang perempuan, 30 th, P3A0, melahirkan 7 hari yang lalu di klinik. Saat ini bidan
datang ke rumah pasien. Ibu mengeluh nyeri pada puting setiap menyusui. Puting ibu
lecet. TD 110/70 mmHg, N 80 x/mnt, R; 18 x/mnt, S 36,4 OC. Ibu telah mampu menyusui
dengan teknik yang benar. Pemeriksaan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
a. Riwayat puting lecet pada anak sebelumnya
b. Ada tidaknya moniliasis
c. Pemakaian sabun atau zat iritan untuk membersihkan payudara
d. Posisi menyusui
e. Upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi keluhan
44. Seorang perempuan, 30 th, P1A0, melahirkan 2 jam yang lalu di RS secara operasi
dengan HIV +. Ibu berasal dari golongan ekonomi menengah ke atas. Ibu telah minum
terapi HIV secara rutin. Ibu dapat menjamin kebersihan makanan/minuman
Bagaimanakah upaya yang paling tepat untuk memberikan minum bayi sesuai kasus
tersebut?
a. Berikan ASI secara eksklusif
b. Berikan PASI dengan jaminan AFASS
c. Berikan ASI dan PASI secara bergantian
d. Berikan ASI s.d 4 bulan saja, lanjut PASI
e. Menunggu diketahuinya status HIV bayi
45. Seorang perempuan, 23 th, P1A0, nifas 1 hari, didampingi suami dan ibunya, sebentar
lagi diperbolehkan pulang dari klinik. Ia mengeluh khawatir jika tidak mampu merawat
bayinya. Rencananya ia akan merawat bayinya bersama suami di sela-sela pekerjaan
suami. Peran dan tanggung jawab bidan apakah dalam kasus tersebut?
a. Mencegah perdarahan karena atonia uteri
b. Membangun kepercayaan diri ibu dalam perannya sebagai ibu
c. Membuat kebijakan yang berkaitan dengan ibu dan anak
d. Memberikan asuhan secara profesional
e. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi
46. Seorang perempuan, 25 tahun, P1A0, nifas 7 hari. Bidan datang ke rumah Ibu. Ibu
mengeluh sulit BAB. Sehari-hari ibu jarang makan sayur & buah. Ibu mempunyai
pekarangan yang ditumbuhi banyak dedaunan yang bisa disayur namun belum
dimanfaatkan secara optimal. Anda memberikan saran kepada keluarga agar dedaunan di
lahan tersebut diolah menjadi menu sehari-hari guna mendukung gizi keluarga. Strategi
promosi kesehatan apakah yang tepat sesuai kasus tersebut?
a. Advokasi
b. Dukungan sosial
c. Pemberdayaan
d. Kebijakan berwawasan kesehatan
e. Reorientasi pelayanan kesehatan
47. Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0, nifas 5 hari. Bidan datang ke rumah pasien
bertemu ibu dan keluarganya. Ibu mengeluh sulit untuk BAK. Anda melakukan
penggalian data selanjutnya & mengembangkan informasi tentang kondisi kesehatan ibu,
baik kepada ibu maupun keluarganya. Bentuk komunikasi apakah yang Anda lakukan
pada kasus tersebut?
a. massa
b. kelompok
c. interpersonal
d. intrapersonal
e. efektif
48. Anda adalah bidan baru di Desa Baik. Bidan sebelumnya baru saja purna. Anda ingin
menjadi bagian dari masyarakat desa tersebut sehingga lebih mudah untuk memberikan
asuhan, termasuk asuhan nifas. Sayangnya mereka belum mengenal Anda sehingga
mereka belum menerima Anda sebagaimana bidan sebelumnya. Upaya apakah yang
dapat Anda lakukan sesuai kasus tersebut?
a. Membuka praktik mandiri di rumah
b. Berkolaborasi dengan ahli kebidanan & kandungan terdekat
c. Melaksanakan praktik di puskesmas pembantu setempat
d. Mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat
e. Meminta bantuan aparat desa untuk memperkenalkan Anda
49. Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0, nifas 2 jam di RS tipe C. Ibu adalah penderita
HIV positif. Ibu dalam batas normal, tidak ada keluhan. Bidan memberikan asuhan
kepada ibu di bangsal nifas. Tindakan apakah yang dilakukan bidan guna mengelola
asuhan tersebut?
a. Berkolaborasi dengan spesialis dalam
b. Melakukan rujukan ke RS tipe B guna mendapat penanganan lebih lanjut
c. Memberikan asuhan nifas normal
d. Memisahkan ibu dari bayinya
e. Memfasilitasi ibu memberikan ASI-nya
50. Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0, nifas 2 jam di puskesmas, tiba-tiba mengeluh
pusing. TFU setinggi pusat, kontraksi uterus lemah. Darah keluar sekitar 400 ml. Ada 2
Bidan bertugas pada shift siang ini. Langkah awal apakah yang paling tepat dilakukan
pada kasus tersebut?
a. Mencari bantuan petugas kesehatan di puskesmas tersebut
b. Memeriksa nasi, tekanan darah, pernafasan, suhu
c. Memasang infus
d. Memberikan oksigen 6-8 liter per menit dengan sungkup
e. Melakukan KBI
51. Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0, nifas 1 hari di rumah sakit. Hasil laborat
menunjukkan gula darah ibu tinggi. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80X/menit,
P 18x/menit, S 37.80C, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus kuat. Lochea merah,
sekitar 20 cc.Bidan melakukan konsultasi dan komunikasi dengan dokter spesialis gizi
klinis. Termasuk rujukan apakah yang dilakukan bidan pada kasus tersebut?
a. Vertikal
b. Horizontal
c. Terprogram
d. Lintas bidang kesehatan
e. Internal fasilitas kesehatan
52. Sebuah desa mempunyai 20 kader kesehatan. Bidan mengundang kader di balaidesa
untuk dilakukan sosialisasi tentang ASI eksklusif. Bentuk komunikasi yang Anda lakukan
adalah komunikasi....
a. massa
b. kelompok
c. interpersonal
d. intrapersonal
e. efektif
53. Seorang perempuan 26 thn, P1A0, melahirkan 6 hari yang lalu. Ibu mengeluh kesulitan
mengingatkan suami untuk tidak merokok di dekat bayinya. Tindakan apakah yang tepat
sesuai kasus tersebut?
a. Melakukan promosi kesehatan kepada ibu dan suami
tentang resiko asap rokok bagi bayi
b. Menganjurkan suami merokok tidak di dekat bayi
c. Menganjurkan suami merokok di luar rumah
d. Menganjurkan ganti rokok elektrik
e. Melakukan konseling agar suami berhenti merokok secara
bertahap
54. Pada suatu desa, bidan menjadi penanggung jawab kesehatan ibu dan anak di desa
tersebut, termasuk kesehatan ibu nifas. Sesuai standar pelayanan kebidanan, bidan dapat
memberikan penanganan kesehatan ibu dan anak. Apakah yang menjadi kewenangan
bidan di komunitas yang merupakan keterampilan dasar masa nifas?
a. Melaksanakana penyuluhan dan konseling kesehatan
b. Melakukan pemantauan KIA menggunakan PWS-KIA
c. Mengelola dan memberikan obat-obatan sesuai
kewenangan
d. Melaksanakan pelatihan dan pembinaan dukun bayi
e. Melakukan pengelolaan pelayanan nifas laktasi
55. Seorang perempuan 26 tahun, P1A0, nifas 7 hari. Bidan melakukan kunjungan ke rumah
pasien. Pasein ini ada ODHA. Namun demikian, bidan tetap merahasiakan status ODHA
ibu kepada masyarakat. Sesuai kode etik bidan, kewajiban bidan terhadap siapakah
tindakan bidan tersebut?
a. Klien dan masyarakat
b. Tugasnya
c. Rekan sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
d. Profesinya
e. Diri sendiri
56. Seorang perempuan umur 27 thn, P2A0, melahirkan 2 jam yang lalu di rumah sakit. Ibu
telah didiagnosis mengalami syok hemoragik dan telah mendapat penanganan. Saat ini
ibu diposisikan berbaring dengan kaki lebih tinggi. Apakah tujuan pasien diposisikan
sesuai kasus?
a. Memudahkan penanganan oleh petugas
b. Meminimalkan resiko aspirasi jika muntah dan untuk
memastikan jalan nafas terbuka
c. Memastikan jalan nafas terbuka dan memudahkan petugas
memberikan penanganan
d. Menambah jumlah darah yang kembali ke jantung
e. Memudahkan pemberian oksigen 6-8 liter per menit
57. Seorang perempuan, umur 32 thn, P2A0, melahirkan 2 jam yang lalu di rumah sakit. BB
bayi: 4000 gr. Lahir spontan. Ibu mengalami tetania uteri saat melahirkan. Sekarang TD
90/60 mmHg, N 110x/ menit, P22x/menit, kontraksi uterus kuat, plasenta lahir lengkap,
perdarahan 400cc. ada laserasi jalan lahir mencapai vagina dan serviks. Ibu tampak lemas
dan pucat. Faktor apakah yang menyebabkan kasus tersebut terjadi?
a. Uterus atonik
b. Trauma genital
c. Fragmen plasenta tertahan
d. Pelepasan jaringan mati setelah persalinan macet
e. Terbukanya luka pada uterus
58. Seorang perempuan, umur 33 thn, P2A0, melahirkan 2 hari yang lalu di RS secara SC.
BB bayi: 3000 gr. Lahir spontan, episiotomi. TD 90/60 mmHg, N 110x/ menit,
P22x/menit, plasenta lahir lengkap secara manual, perdarahan 400cc. ibu baru saja
terjatuh saat latihan berjalan dan mengeluh nyeri pada perutnya. Ibu tampak lemas dan
pucat. Faktor apakah yang menyebabkan kasus tersebut terjadi?
a. Uterus atonik
b. Trauma genital
c. Fragmen plasenta tertahan
d. Pelepasan jaringan mati setelah persalinan macet
e. Terbukanya luka pada uterus
59. Seorang perempuan, umur 37 thn, P4A0, melahirkan 5 hari yang lalu di rumah sakit. BB
bayi: 3000 gr. Lahir spontan, episiotomi. TD 90/60 mmHg, N 105x/ menit, P22x/menit,
suhu 40,1o C. Kontraksi uterus lembek, plasenta lahir lengkap, perdarahan 100cc. Ibu
tampak lemas dan pucat. Hb 7,8 gr/dl. Hematokrit kurang dari 20%. Diagnosis apakah
yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Perdarahan paska persalinan tertunda
b. Metritis
c. Anemia
d. Atonia uteri
e. Infeksi puerpuralis
60. Seorang perempuan, umur 37 thn, P4A0, melahirkan 2 jam yang lalu di klinik. BB bayi:
3000 gr. Lahir spontan, episiotomi. TD 90/60 mmHg, N 100 x/mnt, RR 24 x/mnt.
Plasenta lahir lengkap, Ibu tampak lemas dan pucat. Data apakah yang perlu dikaji pada
kasus tersebut?
a. Tanda-tanda vital
b. Lengkapnya tidaknya plasenta
c. Jumlah perdarahan dan kontraksi uterus
d. KU ibu
e. Hb dan hematokrit
61. Seorang perempuan, umur 37 thn, P4A0, melahirkan 2 jam yang lalu di klinik. BB bayi:
3000 gr. Lahir spontan, episiotomi. Kontraksi uterus lembek, plasenta lahir lengkap, Ibu
tampak lemas dan pucat. TD 90/60 mmHg, N 105 x/mnt. RR 22 x/mnt. Bidan telah
berhasil melakukan penanganan. Bidan akan melakukan pemeriksaan Hb. Kapan waktu
yang tepat untuk pemeriksaan yang direncanakan bidan sesuai kasus tersebut?
a. 12 jam setelah terjadi perdarahan
b. 24 jam setelah terjadi perdarahan
c. 6 jam setelah perdarahan berhenti
d. 12 jam setelah perdarahan berhenti
e. 24 jam setelah terjadi perdarahan
62. Seorang perempuan, umur 31 thn, P2A0, melahirkan 2 jam yang lalu di klinik. BB bayi
4000 gr. Kontraksi uterus lembek, Ibu tampak lemas dan pucat. TD 90/60 mmHg, N 105
x/mnt. RR 22 x/mnt. Pasien telah mendapat penanganan perdarahan dengan kompresi
bimanual interna. Faktor apakah yang dapat menjadi penyebab terjadinya kasus tersebut?
a. Usia ibu, jumlah kehamilan
b. Riwayat persalinan
c. BB bayi
d. Riwayat anemi ibu sejak hamil
e. Riwayat HPP pada persalinan sebelumnya
63. Seorang perempuan, umur 33 thn, P2A0, melahirkan 2 jam yang lalu di rumah sakit.
Plasenta lahir secara manual dan tidak lengkap. Uterus berkontraksi. TFU setinggi pusat.
Ibu tampak lemas dan pucat. Perdarahan 400 ml. TD 90/60 mmHg, N 105 x/mnt. RR 22
x/mnt. Pasien sedang mendapat penanganan perdarahan oleh tim medis di klinik.
Diagnosis apakah yang paling memungkinkan pada pasien tersebut?
a. Atonia uteri
b. Robekan jalan lahir
c. Tertinggalkan sebagian palsenta
d. Inversio uteri
e. Robekan dinding uterus
64. Seorang perempuan, umur 37 thn, P4A0, melahirkan 2 jam yang lalu di RS tipe B.
Kontraksi uterus lembek, perdarahan 400 ml. Ibu tampak lemas dan pucat. TD 90/60
mmHg, N 105 x/mnt. RR 22 x/mnt. Pasien telah mendapat penanganan perdarahan oleh
tim medis berupa obat-obatan per infus maupun IM. Tahapan tindakan telah dilakukan
sampai dengan ligasi arteri. Namun perdarahan tetap belum berhenti. Rencana apakah
yang diperlukan untuk pasien tersebut?
a. Melakukan rujukan dengan memasang tampon kondom kateter
b. Memberikan infus lanjutan dan merujuk ke RS tipe A
c. Memeriksa kadar Hb untuk menentukan diperlukannya transfusi atau tidak
d. Memastikan penyebab perdarahan sebagai bagian dari evaluasi ketidakberhasilan
tindakan
e. Melakukan histerektomi
65. Seorang perempuan, umur 31 thn, P2A0, melahirkan 4 hari yang lalu di dukun. Bidan
melakukan kunjungan nifas. Diperoleh data uterus lembek, TFU 1 jari di bawah pusat. Ibu
tampak lemas. Lochea 30 ml. TD 110/70 mmHg, N 90 x/mnt. RR 20 x/mnt. S 39,9oC. Ibu
malas makan. Lochea berbau. Penyebab apakah yang paling tepat untuk kasus tersebut?
a. Persalinan lama
b. Ketuban pecah lama sebelum persalinan
c. Perawatan perineum kurang memadai
d. Manipulasi intrauterin
e. Teknik aseptik tidak sempurna
66. Seorang perempuan, umur 32 thn, P1A0, melahirkan 4 hari yang lalu di puskesmas. Ibu
bersalin di puskemas karena rujukan PMB dengan alasan ketuban pecah sebelum waktu
persalinan. Bidan melakukan kunjungan nifas di rumah pasien. Diperoleh data TFU
setinggi pusat, Ibu tampak lemas. TD 100/70 mmHg, N 90 x/mnt. RR 20 x/mnt. S 39,8 oC.
Ibu malas makan. Penyebab apakah yang paling tepat untuk kasus tersebut?
a. Persalinan lama
b. Ketuban pecah lama sebelum persalinan
c. Perawatan perineum kurang memadai
d. Manipulasi intrauterin
e. Teknik aseptik tidak sempurna
67. Seorang perempuan, umur 37 thn, P4A0, melahirkan 4 hari yang lalu di puskesmas. Ibu
dilakukan manual plasenta. Bidan melakukan kunjungan nifas di rumah pasien. Diperoleh
data uterus setinggi pusat, Ibu tampak lemas. TD 100/70 mmHg, N 90 x/mnt. RR 20
x/mnt. S 38oC. Ibu malas makan. Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus
tersebut?
a. Metritis
b. Abses pelvik
c. Peritonitis
d. Metriosis
e. Sistitis
68. Seorang perempuan, umur 27 thn, P1A0, melahirkan 2 hari yang lalu di Rumah sakit.
Mengalami kala 1 lama. Diperoleh data uterus setinggi pusat, Ibu tampak gelisah. TD
100/70 mmHg, N 100 x/mnt. RR 22 x/mnt. S 39,2oC. Ibu sudah mencoba untuk
menghabiskan menu yang disediakan RS. Ibu minum sehari 6 gelas air putih Kebutuhan
diet apa yang perlu ditambahkan untuk kasus tersebut?
a. Tinggi protein dan cairan
b. Tiamin (untuk metabolisme karbohidrat)
c. Vitamin B12 (pembentukan sel darah merah, sistem saraf yang sehat, fungsi sel)
d. Asupan air
e. Vitamin A
69. Seorang perempuan, umur 17 thn, P1A0, melahirkan 5 hari yang lalu di klinik. Bidan
melakukan kunjungan rumah. Ibu sedih dan kadang menangis tanpa alasan jelas, merasa
ada perubahan perasaan, merasa cemas, khawatir mengenai bayinya. Kondisi apakah yang
dialami ibu pada kasus tersebut?
a. Post partum blues
b. Post partum blues
c. Skizofrenia
d. Depresi post partum
e. Post partum syndrome
70. Seorang perempuan, umur 17 thn, P1A0, melahirkan 5 hari yang lalu di klinik. Bidan
melakukan kunjungan rumah. Ibu sedih dan kadang menangis tanpa alasan jelas, merasa
ada perubahan perasaan, merasa cemas, khawatir mengenai bayinya. Penyebab apakah
yang melatarbelakangi kasus tersebut?
a. Perubahan kadar hormon secara cepat
b. Riwayat depresi, penyakit mental
c. Merasa terisolasi
d. Karakter pribadi berupa harga diri rendah atau ketidakdewasaan
e. Ketakutan terhadap masalah ekonomi keluarga
71. Seorang perempuan, umur 27 thn, P2A1, melahirkan 3 hari yang lalu di puskesmas.
Bidan melakukan kunjungan rumah. Ibu mengeluh sering berkemih dan sakit saat
berkemih. Pada palpasi suprapubik, ibu mengeluh nyeri, termasuk perut bagian bawah.
TD 110/70 mmHg, N 90 x/mnt, S 38 oC. Diagnosis apakah yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Metritis
b. Peritonitis
c. Abses pelvik
d. Pielonefritis
e. Sistitis
72. Seorang perempuan, umur 27 thn, P2A1, melahirkan 3 hari yang lalu di puskesmas.
Bidan melakukan kunjungan rumah. Bidan mendapati kedua payudara bengkak, ibu
mengeluh ada nyeri pada payudara. TD 110/70 mmHg, N 84 x/mnt, S 37,3 oC. ibu sedang
belajar menyusui meskipun jarang disusukan. Diagnosis apakah yang paling tepat sesuai
kasus tersebut?
a. Puting lecet
b. Bendungan payudara
c. Mastitis
d. Abses payudara
e. Infeksi masa nifas
73. Seorang perempuan, 39 th, P4A0, melahirkan 2 jam di RS. Kontraksi uterus kuat.
Plasenta lahir lengkap, ibu pucat dan lemah. TD 90/60 mmHg, N 110/x/mnt, RR 24
x/mnt. Terdapat perlukaan serviks yang mengalirkan darah segar sebanyak 300 ml.
Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
a. Pemasangan kondom kateter dalam 24 jam
b. Melakukan ligasi a. uterina dan ovarika
c. Perbaiki robekan serviks
d. Tamponade uterus
e. Transfusi darah
74. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 2 jam di klinik. Mengalami perdarahan 300
ml. Uterus lembek. TFU setinggi pusat. Ibu tampak gelisah dan pucat. TD 90/60 mmHg,
N 110/x/mnt, RR 24 x/mnt. Plasenta lahir tidak lengkap. Tindakan apakah yang paling
tepat sesuai kasus tersebut?
a. Melakukan kolaborasi dengan Spesialis Obsgin
b. Melakukan rujukan ke RS
c. Melakukan KBI ulang
d. Melakukan eksplorasi manual uterus
e. Melakukan tamponade uterus
75. Seorang perempuan, 32 th, P2A0, melahirkan 2 jam di klinik. Mengalami perdarahan 300
ml. Uterus lembek. TFU setinggi pusat. Ibu tampak gelisah dan pucat. TD 90/60 mmHg,
N 110/x/mnt, RR 24 x/mnt. Plasenta lahir tidak lengkap. Usaha mengeluarkan sisa
plasenta belum berhasil karena dicurigai plasenta akreta. Tindakan apakah yang paling
tepat sesuai kasus tersebut?
a. Melakukan kolaborasi dengan Spesialis Obsgin
b. Melakukan rujukan ke RS
c. Melakukan KBI ulang
d. Melakukan eksplorasi manual uterus
e. Melakukan tamponade uterus
76. Seorang perempuan, 39 th, P4A0, melahirkan 2 jam di RS. Mengalami perdarahan.
Uterus tidak teraba. Lumen vagina terisi massa. Ibu sangat kesakitan. TD 90/60 mmHg, N
110/x/mnt, RR 24 x/mnt. Ibu telah direposisi. Tindakan apakah yang paling tepat sebagai
profilaksis setelah reposisi sesuai kasus tersebut?
a. Memberikan petidin 1 mg/kg BB
b. Memberikan morfin 0,1 mg/kg BB IM
c. Memberikan oksitosin 20 unit IM
d. Memberikan ampisilin 2 gr IV & metronidazol 500 mg IV
e. Memberikan sefazolin 1 gr IV dan metronidazol 500 mg 3x1
77. Seorang perempuan, 39 th, P4A0, melahirkan 5 hari di RS. Pada riwayat 2 jam
postpartum, ibu mengalami perdarahan dimana uterus tidak teraba, lumen vagina terisi
massa, Ibu sangat kesakitan, TFU setinggi pusat. TD 90/60 mmHg, N 110/x/mnt, RR 24
x/mnt. Saat ini TD 100/60 mmHg, N 100 x/mnt, RR 24 x/mnt, S 40 OC. reposisi telah
dilakukan. Saat ini masih perdarahan. Tindakan apakah yang paling tepat untuk kasus
tersebut?
a. Berikan ampisilin 2 gr IV & metronidazol 500 mg IV
b. Berikan sefazolin 1 gr IV dan metronidazol 500 mg IV
c. Lakukan histerektomi
d. Lakukan evaluasi 24 jam guna melihat perkembangannya
e. Lakukan uji pembekuan darah
78. Seorang perempuan, 32 th, P4A0, melahirkan 1 hari di klinik. Saat ini TD 100/60 mmHg,
N 100 x/mnt, RR 24 x/mnt, S 36,8OC. ibu mengalami perdarahan sekitar 300 ml. Ibu
tampak gelisah dan lemah. Tindakan bidan telah menhentikan perdarahan. Setelah itu, Hb
diperiksa, 8 gr/dl. Anda berkolaborasi dengan dokter. Hal apa yang harus dilakukan
sesuai hasil Hb pasien tersebut?
a. Berikan sulfas ferosus 600 mg atau ferous fumarat 60 mg + asam folat 400 mcg per
oral 1x1 selama 6 bulan
b. Berikan sulfas ferosus 600 mg atau ferous fumarat 120 mg + asam folat 400 mcg per
oral 1x1 selama 6 bulan
c. Berikan Albendasol 400 mcg per oral 1x
d. Berikan mebendasol 500 mg per oral 1x atau
e. Berikan mebendasol 100 mg 2x1 selama 3 hari
79. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 1 hari di RS. Saat ini TD 100/60 mmHg, N
90 x/mnt, RR 20 x/mnt, S 36,4OC. ibu mengalami perdarahan sekitar 300 ml segera
setelah lahir. Saat ini kontraksi uterus keras, perdarahan normal. Hasil pemeriksaan Hb:
6,8 gr/dl. Keadaan umum ibu lemah, kurang semangat, mengantuk. Ibu tinggal di daerah
endemik cacing gelang. Ibu sedang menerima transfusi darah. Tindakan apa yang paling
tepat untuk mencegah anemia paska transfusi sesuai kasus tersebut?
a. Berikan oksigen, cairan infus, obat-obatan
b. Berikan labendasol 400 mg per oral 1x
c. Dampingi pasien dengan baik dan beri waktu untuk istirahat
d. Berikan transfusi darah ulang
e. Berikan KIE tentang tanda bahaya ibu
80. Seorang perempuan, 39 th, P4A0, melahirkan 2 jam di klinik. Saat ini TD 90/60 mmHg,
N 110 x/mnt, RR 24 x/mnt, S 36,4OC. ibu mengalami perdarahan sekitar 400 ml. Ibu
tampak gelisah dan lemah. Ibu telah mendapat penanganan berupa KBI. KBE. Saat ini,
pasien sedang dilakukan kompresi aorta abdominalis Bagaimana posisi tangan saat
tindakan tersebut dilakukan?
a. Tangan masuk ke introitus vagina sampai forniks anterior. Dorong ke arah kranio
anterior
b. Tangan kiri mengepal, tekankan bagian punggung jari telunjuk hingga kelingking
pada umbilikus ke arah kolumna vertebralis tegak lurus
c. Tangan lain meraba pulsasi arteri femoralis
d. Tangan kiri mencekam belakang uterus ke arah tangan kanan
e. Kedua tangan menekan dinding uterus dan korpus uteri di antara genggaman ibu jari
dan keempat jari lain
81. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 6 jam yang lalu di klinik. Saat ini TD
100/60 mmHg, N 90 x/mnt, RR 20 x/mnt, S 36,4 OC. Pada 2 jam post partum, ibu
mengalami perdarahan sekitar 400 ml segera setelah lahir. Saat ini kontraksi uterus keras,
perdarahan normal. Tindakan apa yang paling tepat untuk pasien sesuai kasus tersebut?
a. Berikan oksigen, cairan infus, obat-obatan
b. Lakukan rujukan
c. Observasi TTV, kontraksi uterus, PPV
d. Berikan transfusi darah
e. Berikan KIE tentang tanda bahaya ibu
82. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 3 jam yang lalu di klinik. Saat ini TD
100/60 mmHg, N 90 x/mnt, RR 20 x/mnt, S 36,4 OC. Ibu mengalami perdarahan sekitar
400 ml. Saat ini kontraksi uterus lemah. Bidan melakukan KBI namun gagal. Saat ini
bidan melakukan KBE. Posisi tangan bagaimanakah yang paling tepat untuk melakukan
tindakan sesuai kasus tersebut?
a. Lakukan kompresi uterus dengan cara menekan menekan dinding belakang uterus dan
korpus uteri di antara genggaman ibu jari dan keempat jari lain serta menekan dinding
depan uterus dengan telapak tangan dan tiga jari yang lain
b. Tangan masuk ke introitus vagina sampai forniks anterior. Dorong ke arah kranio
anterior
c. Tangan kiri mengepal, tekankan bagian punggung jari telunjuk hingga kelingking
pada umbilikus ke arah kolumna vertebralis tegak lurus, tangan lain meraba pulsasi
arteri femoralis
d. Tangan kiri mencekam belakang uterus ke arah tangan kanan
e. Kedua tangan menekan dinding uterus dan korpus uteri di antara genggaman ibu jari
dan keempat jari lain
83. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 24 hari yang lalu di klinik. Saat ini datang
ke RS karena mengeluh nyeri payudara. TD 100/60 mmHg, N 90 x/mnt, RR 20 x/mnt, S
39,4OC. bidan mendapati payudara kanan bengkak, kemerahan bagian lateral, keras,
Tindakan non farmakologi apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
a. Kolaborasi untuk pemberian kloksasilin 500 mg per oral 4x1 selama 10 hari
b. Kolaborasi untuk pemberian eritromisin 250 mg per oral 3x1 selama 10 hari
c. Parasetamol 500 mg per oral 3x1 bila perlu
d. Kompres hangat pada payudara kanan kemudian susukan
e. Berikan RL per infus 40 tpm
84. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 24 hari yang lalu di klinik. Saat ini datang
ke RS karena mengeluh nyeri payudara. TD 100/60 mmHg, N 90 x/mnt, RR 20 x/mnt, S
39,4OC. bidan mendapati payudara kanan bengkak, kemerahan bagian lateral, keras.
Berapa harikah waktu yang paling tepat sesuai kasus tersebut untuk dilakukan evaluasi
tindakan atas terapi farmakologi?
a. 1 hari
b. 2 hari
c. 3 hari
d. 7 hari
e. 10 hari
85. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 12 hari yang lalu di klinik. Saat ini datang
ke klinik karena mengeluh nyeri pada tungkai kiri. Suhu badan sedikit demam sejak
beberapa hari terakhir namun sejak 1 hari ini merasa sangat demam. Kaki kiri sedikit
fleksi, sukar bergerak. Teraba keras, tegang. Ibu mengeluh nyeri lipat paha dan daerah
paha Anjuran apakah yang diberikan kepada ibu terkait menyusui?
a. Menganjurkan tidak menyusui jika kondisi memburuk
b. Memfasilitasi tetap memberikan ASI eksklusif
c. Memberikan ASI perah
d. Memberikan susu formula dengan harga terjangkau
e. Memberikan ASI dan susu formula bersama-sama
86. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 8 hari yang lalu di klinik. Saat ini datang ke
klinik karena mengeluh sakit saat berkemih, demam tinggi, nyeri perut, dada belakang
dan pinggang. Ibu juga mual muntah. TD 110/70 mmHg N 100 x.mnt, RR 22 x/mnt S
40,2oC, Tindakan yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
a. Memerika tanda homan
b. Memberikan anti nyeri per-IV
c. Berkolaborasi untuk pemeriksaan urin lengkap
d. Mempersiapkan rujukan
e. Memotivasi untuk bersedia rawat inap di klinik
87. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 3 hari yang lalu di RS secara SC. Bayi
meninggal karena asfiksi. Saat ini Ibu mengeluh nyeri pada payudara. Kedua payudara
bengkak. TD 110/70 mmHg, N 80 x/mnt, R; 18 x/mnt, S 37,4 OC. Tindakan farmaka
apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
a. Berikan infus RL dan kolaborasikan dengan dokter
b. Kompres hangat payudara
c. Berikan antibiotik kombinasi sampai dengan 48 jam bebas demam
d. Berikan parasetamol 500 mg oral
e. Ajarkan masase payudara
88. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 3 hari yang lalu di RS secara SC. Bayi
meninggal karena asfiksi. Saat ini Ibu mengeluh nyeri pada payudara. Kedua payudara
bengkak. TD 110/70 mmHg, N 80 x/mnt, R; 18 x/mnt, S 37,4OC. Tindakan non farmaka
apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
a. Berikan infus RL dan kolaborasikan dengan dokter
b. Kompres dingin payudara
c. Berikan antibiotik kombinasi sampai dengan 48 jam bebas demam
d. Berikan parasetamol 500 mg oral
e. Ajarkan masase payudara
89. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 3 hari yang lalu di RS secara SC. Bayi
meninggal karena asfiksi. Saat ini Ibu mengeluh nyeri pada payudara. Kedua payudara
bengkak. TD 110/70 mmHg, N 80 x/mnt, R; 18 x/mnt, S 37,4 OC. ibu telah mendapat
penanganan atas keluhannya. Kapankah waktu yang paling tepat untuk dilakukan evaluasi
sesuai kasus tersebut?
a. 1 hari lagi (24 jam)
b. 2 hari lagi (48 jam)
c. 3 hari lagi
d. 7 hari lagi
e. 10 hari lagi
90. Seorang perempuan, 30 th, P2A0, melahirkan 5 hari yang lalu di klinik. Saat ini bidan
datang ke rumah pasien. TD 110/70 mmHg, N 80 x/mnt, R; 18 x/mnt, S 36,4 OC. Suami
mengatakan bahwa ibu sering tidak sabar, mudah tersinggung, sering menangis tanpa
sebab. Bidan menjelaskan keadaan ibu kepada keluarga Tindakan apakah yang paling
tepat sesuai kasus tersebut?
a. Mengajarkan kepada ibu cara menyusui yang benar
b. Meminta keluarga merawat bayi sehingga istirahat ibu
terpenuhi
c. Melakukan rujukan kepada psikiater
d. Melakukan rujukan kepada psikolog
e. Memisahkan ibu dan bayi untuk sementara untuk memberi
kesempatan ibu menghilangkan trauma persalinan
91. Seorang perempuan, 20 th, P1A0, melahirkan 3 pekan yang lalu di klinik. Saat ini bidan
datang ke rumah pasien atas permintaan suami pasien. Ibu tampak cuek terhadap bayinya.
TD 110/70 mmHg, N 80 x/mnt, R; 18 x/mnt, S 36,4 OC. Pasien menolak menyusui
bayinya. Bayinya rewel. Ibu bahkan pernah 3x ketahuan hendak menyakiti bayinya. Ibu
sering menangis tanpa sebab. Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
a. Identifikasi resiko terjadinya masalah psikologis
b. Berikan perhatian lebih kepada ibu
c. Berikan gizi seimbang kepada ibu
d. Ajarkan cara merawat bayi
e. Lakukan rawat inap
92. Seorang perempuan, 30 th, P1A0, melahirkan 7 hari yang lalu di klinik. Saat ini bidan
datang ke rumah pasien. Ibu mengeluh bayi rewel saat menyusu. Pada 3 hari pertama, ibu
telah memperkenalkan dot kepada bayi karena ibu masih belum terampil memberikan
ASI secara langsung. TD 110/70 mmHg, N 80 x/mnt, R; 18 x/mnt, S 36,4 OC. Tindakan
apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
a. Mengajarkan teknik menyusui yang benar
b. Memberikan KIE cara mengeluarkan ASI
c. Menganjurkan ibu memberikan ASI menggunakan sendok
atau menyusu langsung
d. Mengajarkan kepada ibu cara memproses peralatan dot bayi
e. Menjelaskan alasan mengapa bayi rewel saat menyusu
93. Seorang perempuan, 30 th, P1A0, melahirkan 2 jam yang lalu di RS secara spontan. Bayi
ibu kembar 2, sehat semua. Status gizi ibu baik. Ibu khawatir kecukupan ASI bagi kedua
bayi kembarnya. Bagaimanakah upaya yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan ASI
bagi bayi sesuai kasus tersebut?
a. memberikan ASI secara eksklusif
b. memberikan PASI dengan jaminan AFASS
c. memberikan ASI dan PASI secara bergantian
d. memberikan ASI s.d 4 bulan saja, lanjut PASI
e. memberikan keyakinan kepada ibu bahwa ibu pasti mampu
mencukupi kebutuhan ASI ibu
94. Seorang perempuan, 30 th, P1A0, melahirkan 2 jam yang lalu di RS secara spontan. Ibu
menderita TBC paru. Ibu telah menjalani terapi TBC sejak 1 bulan terakhir. Ibu khawatir
bayinya akan tertular TBC dari ibu. Bagaimanakah upaya yang paling tepat untuk
memberikan minum bayi sesuai kasus tersebut?
a. Berikan ASI secara eksklusif dengan ibu tetap
menggunakan masker
b. Berikan PASI dengan jaminan AFASS
c. Berikan ASI dan PASI secara bergantian
d. Berikan ASI s.d 4 bulan saja, lanjut PASI dengan tetap
menggunakan masker
e. Menunggu diketahuinya status TBC bayi dengan uji
Mantoux
95. Seorang perempuan, 23 th, P1A0, nifas 1 hari, didampingi suami dan ibunya, sebentar
lagi diperbolehkan pulang dari klinik. Ia dan suami mengeluh khawatir jika tidak tidak
mampu memenuhi kebutuhan minum bayinya. Rencananya mereka akan memberikan
susu formula saat ibu kembali bekerja 3 bulan lagi. Konseling apakah yang paling tepat
sesuai kasus tersebut?
a. Pencegahan infeksi pada ibu nifas
b. Membangun kepercayaan diri ibu dalam perannya sebagai
ibu
c. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermiI
d. ASI eksklusif bagi ibu bekerja
e. Teknik menyusui yang benar
96. Seorang perempuan, 25 tahun, P1A0, nifas 7 hari. Bidan datang ke rumah Ibu. Ibu
mengeluh dilarang ibunya untuk makan telur, ikan, daging karena dianggap akan
membuat ASI amis dan luka sulit sembuh. Bidan juga melibatkan kader kesehatan untuk
memberikan KIE kepada ibu dan keluarga Siapakan sasaran strategi promosi kesehatan
sesuai kasus tersebut?
a. Sasaran primer dan skunder
b. Sasaran sekunder dan tersier
c. Sasaran primer
d. Sasarn sekunder
e. Sasaran tersier
97. Sebuah masyarakat desa dengan jarak 30 km dari kota kabupaten. Anda bertugas di desa
tersebut ingin merubah perilaku masyarakat agar menerapkan ASI eksklusif. Anda
memulainya dengan memasang spanduk ajakan ASI eksklusif di warung-warung,
balaidesa, pos ronda, PKD, posyandu, dll. Bentuk komunikasi apakah yang Anda lakukan
pada kasus tersebut?
a. massa
b. kelompok
c. interpersonal
d. intrapersonal
e. efektif
98. Seorang perempuan, 26 tahun, P1A0, melahirkan 2 jam di klinik. Pasien mengalami
perdarahan atonia uteri dan bidan belum memberikan pertolongan awal dengan optimal
karena kurangnya keterampilan bidan. Bidan langsung merujuk ke RS. Sebagai bahan
evaluasi, upaya apakah yang dapat bidan lakukan sesuai kasus tersebut?
a. Kembali mempelajari buku-buku referensi
b. Berkolaborasi dengan ahli kebidanan & kandungan terdekat
c. Melaksanakan praktik di puskesmas pembantu setempat
secara tim
d. Mengikuti pelatihan penanganan kegawatdaruratan
e. Meminta bantuan aparat desa untuk memperkenalkan Anda
99. Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0, nifas 2 jam di RS tipe C. hasil pemeriksaan
diketahui bahwa Ibu menderita diabetes mellitus. Bidan memberikan asuhan kepada ibu
di bangsal nifas. Tindakan apakah yang dilakukan bidan guna mengelola asuhan tersebut?
a. Berkolaborasi dengan spesialis dalam
b. Melakukan rujukan ke RS tipe B guna mendapat
penanganan lebih lanjut
c. Memberikan asuhan nifas normal
d. Memisahkan ibu dari bayinya
e. Memfasilitasi ibu memberikan ASI-nya

Anda mungkin juga menyukai