DISUSUN OLEH
NAMA : OKTAMITA DEWI PURNAMASARI
NPM : 205491517001
Kesehatan reproduksi pada remaja merupakan hal yang krusial dalam skala global
maupun nasional. Menurut WHO terdapat 1.21 miliar remaja (individu usia 10-19
tahun) di seluruh dunia yang mana jumlah ini merupakan yang terbesar dalam sejarah
manusia. Masalah-masalah kesehatan reproduksi di negara maju, seperti Amerika
Serikat antara lain 41% siswa sekolah menengah atas telah melakukan hubungan
seksual, 22% kasus baru HIV ditemukan pada penderita usia 13-24 tahun, setengah
dari 20 juta penderita IMS setiap tahunnya adalah orang-orang muda berusia 15-24
tahun, dan sekitar 250.000 bayi lahir dari ibu berusia 15-19 tahun.(1-3) Permasalahan
kesehatan reproduksi di negara-negara Asia juga memiliki proporsi yang tidak sedikit.
KESEHATAN REPRODUKSI
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan
Remaja perlu pahami kesehatan reproduksi karena pemahaman mengenai kesehatan reproduksi sangat
penting agar remaja bisa mempersiapkan dirinya lebih baik dalam memasuki kehidupan berkeluarga. Oleh sebab
itu diharapkan remaja bisa mengatur fungsi dan proses reproduksinya serta bisa lebih bijak dalam membangun
perilaku seksual yang bertanggung jawab. Pemahaman remaja akan kesehatan reproduksi menjadi bekel remaja
dalam berperilaku sehat dan bertanggung jawab, 1 Intan Kumalasari dan Iwan Andhyantoro, Kesehatan
Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan, (Jakarta : Salemba Medika, 2012).
KASUS
Tempat Praktik : Klinik Fazia Kota Bekasi Dosen Pembimbing : Dr. Siti Syamsiah., S.ST., M.K.Keb
BIODATA
Identitas Anak
Alamat : Jl. Mess AL No.80 Rt 01 Rw 01 Jatiranggon, Jatisampurna, Kota Bekasi. Telp : 0852983678xx
DATA SUBYEKTIF
Keluhan Utama : Nn. S Mengatakan haid tidak teratur setiap bulannya, dan ini merupakan ke-
4 kalinya iya mendapat haid.
LANJUTAN….
1. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : tidak teratur ( desember tanggal 8-14 januari), (januari tanggal 17-25) (februari 28-05
maret), (April haid hari pertama saat ini tanggal 6)
Lama : 5 hari
Banyak : 2-3 kali ganti pembalut
Sifat darah : encer
Nyeri haid : tidak ada
Flour albus : Tidak ada
2. Riwayat kesehatan : klien mengatakan tidak terdapat riwayat penyakit sebelumnya
LANJUTAN KE-2….
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
1. Pemeriksaan TTV
TD : 110/80 mmHg RR : 21x/m
S : 36,6 0C N : 82x/m
1. Pemeriksaan Status Gizi
Berat Badan : 40 kg
Tinggi Badan : 150 cm
IMT : 19,8 (Normal)
LILA : 24,3 cm
Lingkar Perut : 73 cm
Wajah : Tidak terdapat jerawat Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih
Telinga : simteris, tidak ada serumen Hidung : tidak ada polip dan tidak ada secret
Mulut : bibir tidak pucat, tidak ada caries gigi, lidah bersih
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada pembengkakan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
parateroid.
Dada : payudara simetris kanan kiri, tampak ada pertumbuhan pada payu dara kanan dan kiri sesuai perkembangannya, putting susu
menonjol, tidak ada benjolan, puting susu tidak mengeluarkan cairan, bawah ketiak tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
Abdomen : tidak ada pembesaran, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada kelainan pada abdomen
Ekstremitas Atas : tangan dan kuku tidak pucak, refleks positif kanan dan kiri. Nyeri tekan tidak ada
Ekstremitas Bawah : tangan dan kuku tidak pucak, refleks positif kanan dan kiri. Tidak varises dan tidak ada nyeri tekan.
Anogenitalia : tidak dilakukan
1. Melakukan Informed consent. Untuk melakukan pemeriksaan dan screening pada remaja.
2. Memberitahukan Hasil Pemeriksaan dan Screening pada Nn.S dalam batas normal.
3. Meminta ibu dan klien untuk tetap tenang dan tidak cemas dengan situasi ini.
4. Menjelaskan pada ibu dan anak remajanya bahwa yang di alami anaknya saat ini merupakan hal yang wajar karna anak baru mendapat haid
jadi masih tahap penyesuaian dan siklus haid akan membaik dan teratur setelah 1-2 tahun setelah mendapat haid.
5. Menjelaskan pada ibu dan pasien tentang siklus haid pendek dan Panjang.
6. Menjelaskan pada ibu dan remaja putri bahwa saat ini organ refroduksi klien sudanh berfungsi, hal ini di tandai dengan telah terjadinya haid
pada remaja putri.
7. KIE gaya hidup sehat pada remaja putri seperti Mengkonsumsi Makanan yang sehat bergizi, melakukan aktivitas fisik secara teratur
misalnya lari pagi tiap 30 menit minimal 2x dalam 1 minggu, istirahat yang cukup, vulva dan personal hygiene yang baik, Menghindari
Napza dan tidak merokok.
8. Menjekaskan Kepada Nn S untuk menghindari Seks diluar nikah karna hal itu dapat membahayakan organ reproduksinya.
9. Menjelaskan tentang Pergaulan Yang sehat, dan keuntungan pergaulan yang sehat.
LANUTAN….
11. Menjelaskan Cara menghindari Pergaulan Yang Tidak Sehat. Serta melaporkan jika terjadi sesuatu yang tidak di
inginkan kepada orang tua atau tenaga Kesehatan terdekat (seperti pemerkosaan, atau penganiayaan dan pengancaman.
12. Berkolaborasi dengan dokter kandungan untuk lebih memastikan bahwa tidak ada masalah pada organ reproduksi
bagian dalam klien, serta meminta untuk melakukan pemeriksaan IMS jika di temukan tanda-tanda seperti keputihan
yang berbau, berwarna kekuningan atau hijau, dan berbau busuk.
13. Meminta untuk melakukan kunjungan Kembali jika terdapat masalah atau keluhan.
14 Meminta remaja untuk rutin konsumsi vitamin agar dapat membantu aktivitasnya lebih baik terutama zat besi untuk
menghindari anemia yg sering terjadi pada remaja.
15. Melakukan pendokumentasian secara SOAP Kebidanan.
KESIMPULAN
Didapatkan kesimpulan dari hasil pengumpulan data dimulai dari data subyektif,
obyektif, penyimpulan diagnosa dan penatalaksanan pada kasus ini sudah sesuai
dengan SOP klinik. Berdasarkan pembahasan tidak ditemukan kesenjangan yang
terjadi dilapangan dengan teori yang ada.