Mengetahui,
Praktik Mandiri Bidan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Mandiri Bidan (PMB) Ine Sekar Sari adalah instansi yang
bergerak pada bidang pelayanan kesehatan yang berperan sebagai klinik yang
sangat berkembang untuk menolong masyarakat kalangan menengah
kebawah serta membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga medis. Praktik
Mandiri Bidan (PMB) Ine Sekar Sari yang berlokasi di Jalan Ahmad Yhani RT 01
RW 01 Kec. Linggang Bigung Kab. Kutai Barat ini bertujuan untuk memberikan
penyuluhan dan pendampingan pada ibu-ibu hamil serta memberikan
bantuan persalinan kepada masyarakat.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan angka
kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang relatif masih tinggi
dan kurang dari sasaran lahir hidup yang sudah ditentukan. Kematian ibu dan
bayi juga masih banyak diakibatkan faktor resiko tidak langsung berupa
keterlambatan (Tiga Terlambat), yaitu terlambat mengambil keputusan dan
mengenali tanda bahaya, terlambat dirujuk, dan terlambat mendapat
penanganan medis. Salah satu upaya pencegahannya adalah melakukan
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan.
Sekarang ini di Indonesia khususnya Provinsi Kalimantan Timur
kekurangan tenaga medis profesi bidan, dokter, dan analis laboratorium.
Kekurangan tenaga kesehatan ini paling banyak dirasakan di daerah pinggiran
dan pedalaman Kalimantan Timur hingga daerah perbatasan. Begitu juga pada
daerah tertentu (daerah pinggiran atau pedalaman Kal-Tim) dengan fasilitas
kesehatannya dan masih sulit infrastrukturnya untuk mencapai fasilitas
kesehatan.
Di daerah Kab. Kutai Barat, Kal-Tim yang terhitung masih kabupaten
baru didaerah Kalimantan Timur termasuk daerah yang masih kekurangan
2
tenaga medis, fasilitas kesehatan, dan jarak fasilitas yang memadai juga
jaraknya jauh.
Sekarang ini di Indonesia Bidan sudah boleh mendirikan Praktik Bidan
Mandiri. Oleh karena itu supaya bisa menambah fasilitas kesehatan di daerah
Kabupaten Kutai Barat yang masih sangat minim dan masyarakat setempat
yang masih percaya upacara penyembuhan secara adat. Maka kami ingin
membangun PMB yang bisa melayani masyakarat secara efektif, profesional,
pelayananan cepat tanggap, dan juga membangun kepercayaan dari
masyarakat kepada tenaga kesehatan. Sehingga upaya menurunkan AKI &
AKB berhasil dan masyarakat puas dengan pelayanan di PMB kami tanpa
menyinggung adat dan budaya setempat.
Praktik Mandiri Bidan (PMB) Ine Sekar Sari adalah instansi yang
bergerak pada bidang pelayanan kesehatan yang berperan sebagai klinik yang
sangat berkembang untuk menolong masyarakat kalangan menengah
kebawah serta membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga medis. Praktik
Mandiri Bidan (PMB) Ine Sekar Sari yang berlokasi di Jalan Ahmad Yhani RT 01
RW 01 Kec. Linggang Bigung Kab. Kutai Barat ini bertujuan untuk memberikan
penyuluhan dan pendampingan pada ibu-ibu hamil serta memberikan
bantuan persalinan kepada masyarakat.
3
4. Membangun citra pelayanan PMB di masyarakat luas sehingga PMB
mendapatkan simpati dan rasa percaya masyarakat untuk mendapatkan
penanganan medis diklinik.
5. Menyediakan fasilitas pelayanan yang dapat menyerap aspirasi
masyarakat baik dari segi biaya, letak geografis serta adat dan budaya
sehingga dapat menjangkau seluruh golongan dan lapisan masyarakat.
6. Memegang teguh sikap pelayanan yang menjunjung tinggi pelayanan
prima, kepedulian dan kesigapan dalam melayani masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a) Membantu program pemerintah dalam menurunkan angka kematian
ibu dan bayi.
b) Terwujudnya PMB yang mudah dijangkau dengan fasilitas kesehatan
yang lengkap.
c) Terwujudnya pelayananan profesional sesuai standar Bidan.
d) Mampu memberikan pelayanan yang ramah, sopan – santun, lemah –
lembut serta tepat waktu, tepat sasaran, tepat kebutuhan klien, dan
tepat biaya.
e) Terwujudnya PMB “Ine Sekar Sari” sebagai layanan kesehatan yang
mendapat kepercayaan dari masyarakat serta bermanfaat dan Barat.
f) Mampu menjadi contoh bagi bidan di Kab. Kutai – Barat hingga
terdorong untuk membangun PMB didaerah Kutai Barat yang belum
dijangkau oleh fasilitas kesehatan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
seseorang tidak akan dapat kembali sehat sediakala. Pengobatan yang
dilakukan dapat melalui dengan cara herbal, tradisional maupun
medis.
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan
nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat yang sehat bagi setiap orang agar terwujudnya
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh
potensi bangsa indonesia, baik masyarakat, swasta maupun
pemerintah. Tujuan pembangunan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi yang ditandai penduduk
hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki
derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik
Indonesia. Adapun tujuan utama dari pembangunan kesehatan yaitu :
a. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya
sendiri
b. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang menajmin kesehatan
c. Peningkatan status gizimasyarakat
d. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas)
e. Pengembangan keluarga sehat sejahtera
2. KepMenKes no. 369/Menkes/SK/III/2007 tentang Standartd Profesi
Bidan
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna
tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang, menyangkut fisik, mental, maupun sosial budaya dan
ekonomi. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dilakukan
berbagai upaya pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terarah dan
berkesinambungan. Masalah reproduksi di indonesia mempunyai dua
6
dimensi. Pertama yang laten yaitu kematian ibu dan kematian bayi
yang masih tinggi akibat berbagai faktor termasuk pelayanan
kesehatan yang relatif kurang baik. Kedua ialah timbulnya penyakit
degeneratif yaitu menopause dan kanker. Dalam globalisasi ekonomi
kita diperhadapkan pada persaingan global yang semakin ketat yang
menuntut kita semua untuk menyiapkan manusia indonesia yang
berkualitas tinggi sebagai generasi penerus bangsa yang harus
disiapkan sebaik mungkin secara terencana, terpadu dan
berkembang. Upaya tersebut haruslah secara konsisten dilakukan
sejak dini yakni sejak janin dalam kandungan, masa bayi dan balita,
masa remaja hingga dewasa bahkan sapai usia lanjut. Bidan
merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting
dan strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
dan angka Kesakitan dan Kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan
pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan peripurna,
berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan berlandasan
kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan
tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja
yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia berada. Untuk
menjamin kualitas tersebut diperlukan suatu standar profesi sebagai
acuan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikan
dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu, keluarga
dan masyarakat, baik dari aspek input, proses dan output.
Tujuan :
a. Menjamin pelayanan yang aman dan berkualitas
b. Sebagai landasan untuk standarisasi dan perkembangan profesi.
3. PerMenKes no. 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin
Penyelenggaraan Praktik Bidan
Meningbang :
7
a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (5). Undang-
undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan perlu mengatur
Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan;
b. Bahwa dalam rangka menyelaraskan kewenangan bidan tugas
pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
yang merata, perlu merevisi peraturan Mentri Kesehatan Nomor
HK.02.02/Menkes/149/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a
dan huruf b, perlu menetapkan kembali peraturan Menteri
Kesehatan tentang Izin dan Penyeleggaraan Praktik Bidan;
8
yang digunakan untukpraktek agaar tetap siap dan berfungsi
dengan baik.
2. Persyaratan Bangunan
a. Papan nama
1) Untuk membedakan setiap identitas maka setiap bentuk pelayan
medik dasar swasta harus mempunyai nama tertentu, yang
dapat diambil dari nama yang berjasa dibidang kesehatan, atau
yang telah meninggal atau nama lain yang sesuai dengan
fungsinya.
2) Ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 meter.
3) Tulisan blok warna hitam, dan dasarnya warna putih.
4) Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas
mudah terbaca oleh masyarakat .
b. Tata ruang
1. Setiap ruang priksa minimal memiliki diameter 2 x 3 meter.
2. Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang priksa,
ruang adsministrasi/kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu,
dan kamar mandi/WC masing-masing 1 buah.
3. Semua ruangan mempunyai ventilasi dan
penerangan/pencahayaan.
c. Lokasi
1. Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh pemerintah
daerah setempat (tata kota), tidak berbaur dengan kegiatan
umum lainnya seperti pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan
sejenisnya.
2. Tidak dekat dengan lokasi bentuk pelayanan sejenisnya dan juga
agar sesuai fungsi sosialnya yang salah satu fungsinya adalah
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
9
d. Hak dan Guna Pakai
1. Mempunyai surat kepemilikan (Surat hak milik / surat hak guna
pakai)
2. Mempunyai surat hak guna (surat kontrak bangunan) minimal 2
tahun
10
BAB III
ANALISA SWOT
A. Kekuatan (Strenght)
1. SDM
a. Lulusan S1 Kebidanan
b. Memiliki sertifikat pelatihan (APN, Pemasangan KB implant, IUD, teknik
Imunisasi, USG, penanganan kegawat daruratan pada bayi asfiksia)
c. Memiliki SIKB dan SIPB
d. Memiliki pengalaman kerja 2 tahun di RSUD HIS Kutai Barat
e. Menguasai bahasa daerah setempat
f. Tidak mudah menyerah
2. Keuangan dan Pendanaan
a. Mendapat sponsor dari perusahaan (PT. TCM)
b. Mendapat sponsor dari Keluarga
c. Mendapat sponsor dari tabungan sendiri
3. Sarana dan Prasarana
a. Sudah mempunyai lahan dan bangunan untuk membangun BPM
b. Peralatan sudah ada (dicicil saat bekerja)
c. Peralatan berkualitas tinggi
d. Mempunyai ruangan untuk senam hamil dan senam nifas
e. Mempunyai ruangan khusus untuk pelatihan memasak
f. Memiliki Ruangan mommy and baby shop
g. Memiliki Ruang Tunggu
h. Memiliki Ruang pemeriksaan
i. Memiliki 2 Ruang persalinan
j. Memiliki 2 Ruang rawat inap dan Kamar mandi di dalam
k. Memiliki Ruang pencegahan dan pengendalian infeksi
4. Lokasi
a. Strategis karena berada di pinggir jalan raya
b. Strategis karena satu-satunya pelayanan kesehatan yang ada
c. Lokasi mudah dicapai dan mudah ditemukan
5. Kemitraan
a. Bekerjasama dengan puskesmas setempat
b. Bekerjasama dengan tokoh masyarakat setempat
c. Bekerjasama dengan ahli gizi di Puskesmas
d. Bekerjasama dengan RSUD HIS Kutai Barat
11
B. Kelemahan (Weakness)
1. Peralatan belum memadai untuk mengatasi kegawatdaruratan
2. Jangkauan ke Rumah Sakit terlalu jauh, sehingga apabila terjadi sesuatu
yang tidak diinginkan sangat sulit merujuknya
C. Peluang (Opportunity)
1. Mempunyai lokasi tersendiri yang telah di setujui pemerintah
2. Jauh dengan lokasi bentuk pelayanan yang sejenisnya
3. Masih sangat minim tenaga kesehatan
4. Memiliki relasi yang banyak dan dapat dipercaya dalam upaya pendirian
PMB.
5. Masyarakat yang cenderung tertarik terhadap suatu hal yang baru dan
berbeda dari yang lainnya.
D. Ancaman (Threats)
1. Masyarakat yang belum sepenuhnya percaya terhadap tenaga kesehatan
2. Masyarakat yang belum sepenuhnya mengerti pentingnya kesehatan
12
E. Strategi Dalam Rencana Usaha Berdasarkan Analisa SWOT
Total Kelemahan 3 11 25
Selisih Total Kekuatan – Total Kelemahan = 116 – 15 = 91
Total Peluang 15 29 81
13
No. TREATH SKOR BOBOT TOTAL
1. Masyarakat yang belum 1 9 9
sepenuhnya percaya terhadap
tenaga kesehatan
2. Masyarakat yang belum 2 8 16
sepenuhnya mengerti pentingnya
kesehatan
Total Tantangan 3 17 25
Selisih Total Peluang – Total Tantangan = 81 – 25 = 56
Opportunity
O
o (+,+)
(-,+)
W S
Kuadran IV Kuadran II
(+,-)
(-,-)
T
Treath
14
Kuadran Rencana Usaha Praktik Mandiri Bidan
10
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-1
-2
15
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
-
10
16
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Jenis Layanan Utama yang Tersedia
Dalam bidan praktek mandiri memberikan pelayanan yang meliputi :
1. Penyuluhan Kesehatan
2. Konseling KB
3. Antenatal care (senam hamil, perawatan payudara
4. Asuhan Persalinan
5. Perawatan Nifas (Senam Nifas)
6. Perawatan Bayi
7. Pelayanan KB (IUD, AKBK, Suntik, Pil)
8. Imunisasi (Ibu dan Bayi)
9. Kesehatan Reproduksi Remaja
10. Perawatan Pasca Remaja
17
b) INC
1) Pelayanan persalinan : Rp 800.000,00
c) PNC
1) Perawatan nifas : Rp 10.000,00
2) Pemeriksaan nifas : Rp 20.000,00
3) Senam nifas : Rp 25.000,00
4) Kunjungan rumah : Gratis
d) KB
1) Suntik 1 bulan/3 bulan : Rp 30.000,00
2) Pil : Rp 15.000,00
3) IUD
• Pasang : Rp 400.000,00
• Control : Gratis
• Lepas : Rp 150.000,00
4) Implant
• Pasang : Rp 400.000,00
• Control : Gratis
• Lepas : Rp 150.000,00
5) Bayi dan balita
a) Imunisasi
• BCG : Rp 30.000,00
• Polio : Rp 20.000,00
• DPT : Rp 20.000,00
• Campak : Rp 30.000,00
b) Tumbang : Rp 15.000,00
c) Pelayanan kesehatan umum : Rp 20.000,00
d) Kelas memasak : Rp 100.000,00
18
D. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Pendirian Usaha
No Keterangan Jumlah
Pembelian Alat
Peralatan Tidak Steril Rp. 30.900.000,00
3 Peralatan Steril Rp. 3.350.000,00
Peralatan Pencegahan Infeksi Rp. 2.850.000,00
Beli Obat Rp. 2.000.000,00
Modal Usaha
19
E. Alamat Lokasi Usaha
Jalan Ahmad Yhani RT 01 RW 02 Kecamatan Linggang Bigung
Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.
Keterangan :
A. Tempat tidur
B. Tempat tidur bayi
C. Meja bidan
D. Kamar mandi
E. Tempat alat persalinan
F. Lemari obat
G. Kursi tunggu pasien
20
3 Stetoskop monoculer 2
4 Timbangan dewasa 1
5 Timbangan bayi 1
6 Pengukur panjang bayi 1
7 Termometer 2
8 Oksigen dengan regulator 1
9 Ambu bag dan masker resusitasi (ibu + bayi) 1/1
10 Pengisap lendir 2
11 Lampu/sorot 2
12 Penghitung nadi (jam dengan jarum detik) 1
13 Sterilisator 1
14 Bak instrumen dengan tutup 4
15 Palu refleks 1
16 Alat pemeriksa Hb (Sahli) 2
17 Set pemeriksaan urine (protein + reduksi) 2
18 Pita pengukur 1
19 Sarung tangan karet untuk mencuci alat 4
20 Apron 2
21 Masker 2 kotak
22 Pengaman mata 2
23 Sarung tangan kaki plastik 2
24 Semprit disposable 1 kotak
25 Tempat kotoran/sampah 4
26 Tempat kain kotor 4
27 Tempat plasenta 10
28 Pot 10
29 Piala ginjal/bengok besar dan kecil 4/4
30 Sikat sabun dan tempatnya 2
31 Kertas lakmus 2 set
32 Semprit gliserin 2
33 Gunting verband 2
34 Gelas ukur 500 ml 2
35 Spatula lidah logam 2
36 Perlengkapan bayi 1 lusin
37 Perlengkapan ibu 1 lusin
21
3 korentang 4
4 Gunting tali pusat 4
5 Gunting benang 4
6 Gunting episiotomi 4
7 Kateter karet/metal 4/4
8 Pinset anatomi pendek dan panjang 4/4
9 Tenakulum/kocher tang 2/2
10 Pinset bedah 4
11 Spekulum Cocor bebek dan sims 2/2
12 Mangkok metal kecil 2
13 Pengikat tali pusat 10
14 Pengisap lendir 2
15 Tampon tang 4
16 Tampon vagiana 10
17 Pemegang jarum 6
18 Jarum kulit dan otot 6
19 Sarung tangan 6
20 Benang sutera dan catgut 6
21 Doek steril 6
22
tertutup rapat
F. Obat-obatan
Pelayanan KB 1 dus
Pil KB 1/1dus
KB suntik 1 bulan dan 3 bulan 10
KB implant 10
KB IUD
Pelayanan Imunisasi 1
HB0/Pack 1
DPT/Hb/Pack 1
Campak/pack 1
Polio/pack
Obat anti perdarahan 1 dus
Oxytocin 1 dus
Metil ergometrin
Analgesik 1 dus
Paracetamol 1 dus
Amoxicilin 1 dus
Asam Mefenamat 1 dus
Spuit 3 cc/pack 1 dus
Spuit 5cc/pack 1 dus
Spuit 10 cc/pack 10
Alcohol besar 10
Betadine
23
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
Pelayanan praktik kebidanan merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari pelayanan rumah sakit. Oleh karena itu, tenaga bidan bertanggung jawab
memberikan pelayanan kebidanan yang optimal dalam meningkatkan dan
mempertahankan mutu pelayanan kebidanan diberikan selama 24 jam secara
berkesinambungan. Bidan harus memiliki keterampilan profesional, ataupun
global. agar bidan dapat menjalankan fungsinya dengan baik,maka perlu
adanya pendekatan sosial budaya yang dapat menjembatani pelayanannya
kepada pasien.
Praktik dalam kebidanan dimaksudkan sebagai bentuk
pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan. dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan
(filosofi asuhan kebidanan) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam
paradigma kesehatan (manusia-prilaku, lingkungan dan pelayanan kesehatan
lainnya).
24
Daftar Pustaka
Bickley. 2009. Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Kesehatan. Jakarta: EGC.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor1464/MENKES/PER/X/2010. Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kebidanan . Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawirohardjo, S 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
KMK No.369 Tentang Standart Praktik Bidan.Pdf
KMK No.900 tentang Registrasi dan Praktik Bidan.Pdf
Permenkes No.1464/Menkes/PER/X/2010
Candrawati, Susiana. _. Modul Keterampilan Pemasangan IUD (Intra Uterin Device).
Modul Skill Lab A-JILID 1.
25