Anda di halaman 1dari 18

Tutorial

Gizi dalam Kesehatan Reproduksi


“Status Gizi dalam Usia Remaja’’

Kelompok 3

Diana Wahyu 1815400502


Ine Sekar Sari 1816501602
Mayang Wilda 1816601702
Rosi Etika Sari 1817202302
Silvia Riska 1817302402

Program Studi DIII-KEBIDANAN


TINGKAT 1
STIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA
Tahun 2019
A. PENDAHULUAN
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat
kesehatan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan
mental.tingkat keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal
terpenuhi.Tingkat gizi seseorang dalam suatu masa bukan saja ditentukan
oleh konsumsi zat gizi pada masa lampau, bahkan jauh sebelum masa itu
(Budiyanto, 2002).Faktor yang secara langsung mempengaruhi status gizi
adalah asupan makan dan penyakit infeksi. Berbagai faktor yang
melatarbelakangi kedua faktor tersebut misalnya faktor ekonomi, keluarga,
produktivitas dan pengetahuan tentang gizi anak tersebut (Suhardjo, 2003).
Usia remaja (10-19 tahun) biasanya sangat rentan terhadap masalah
gizi, karena pada usia remaja banyak mengalami perubahan secara
hormonal dan berpengaruh pada perubahan fisiknya. Pertumbuhan fisik
menyebabkan remaja membutuhkan asupan nutrisi yang lebih besar dari
pada masa anak-anak.Ditambah lagi pada masa ini, remaja sangat aktif
dengan berbagai kegiatan, baik itu kegiatan sekolah maupun olahraga.
Khusus pada remaja putri, asupan nutrisi juga dibutuhkan untuk persiapan
reproduksi (Sundari, 2004)Anak remaja yang baru mengalami perubahan
hormon maupun fisik biasanya belum terlalu paham dengan perubahan
tersebut dan masih dalam tahap proses adaptasi. Pengetahuan sesorang,
remaja utamanya dipengaruhi oleh pendidikan. Kurangnya pengetahuan
gizi dapat mengakibatkan, ketidakteraturan perilaku dan kebiasaan makan
dapat menjadi penyebab terjadinya masalah gizi (Notoadmodjo, 2005).
Peningkatan pengetahuan tentang gizi dapat dilakukan dengan
program pendidikan gizi yang dilakukan oleh pemerintah.Program
pendidikan gizi dapat memberikan pengaruh terhadap pengetahuan, sikap,
dan perilaku anak terhadap kebiasaan makannya (Soekirman, 2000).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Amelia (2008) tentang
hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi pada anak remaja
menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan.Hal ini dikarenakan
pengetahuan gizi merupakan faktor yang secara tidak langsung dalam
mempengaruhi status gizi.Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Maulana (2012) tentang hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan
status gizi pada anak SD menunjukkan bahwa pengetahuan gizi
mempengaruhi sikap dan perilaku dalam pemilihan pangan yang
dibeli.Anak yang memiliki pengetahuan yang kurang rata-rata memilih
jajanan atau pangan yang kurang sehat dan bergizi, sehingga status gizinya
rendah.
Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi apabila tubuh
mendapat asupan zat gizi yang cukup.Status gizi kurang dapat terjadi
apabila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat gizi esensial.Status
gizi lebih dapat terjadi apabila tubuh memperoleh zat gizi yang melebihi
dari angka kecukupan, sehingga menimbulkan efek yang membahayakan
bagi tubuh (Soekirman, 2000).
Hasil penelitian yang dilakukan Amelia (2013) tentang hubungan
asupan zat gizi (energi, protein, zinc) terhadap status gizi menunjukkan
hubungan yang sangat signifikan, terlihat energi sangat berpengaruh
terhadap status gizi. Hal ini sesuai teori bahwa kebutuhan konsumsi protein
pada usia remaja (10-18 tahun) mengalami kenaikan sejalan dengan proses
pertumbuhan yang pesat.
Kegiatan ini bertujuan menciptakan mahasiwa bidan yang
kritis,inivatif dan terampil dalam melaksanakan asuhan kehamilan pada
klien perlu di lakukan pembelajaran tutorial. Pada kesempatan kali ini
mahasiswa program studi DIII Kebidanan STIKES Wiyata Husada
Samarinda tingkat 1 sejumlah 31 orang melaksanakan tutorial metode The
Seven Jump, metode ini merupkan sebuah metode PBL (Program Based
Leaming) yang sangat tepat di gunakan untuk pembelajaran untuk
menganalisa dan memecahkan sebuah kasus. Metode ini merupakan
langkah yang dinamis tetapi tetap memerlukan keseimbangan dan keserasin
atau Movement control agar tujuan belajar dapat tercapai.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan dari pembelajaran tutorial adalah mahasiswa mampu menganalisa
dan memecahkan masalah yang terdapat dalam sebuah kasus.
C. MATAKULIAH PENDUKUNG
Adapun matakuliah pendukung proses pembelajaran tutorial adalah sebagai
berikut :
1. Biologi Reproduksi
2. Kebutuhan Dasar Manusia
3. Gizi dalam Kebidanan
4. Promosi Kesehatan
D. PESERTA PEMBELAJARAN
Peserta pembelajaran adalah seluruh mahasiswa Prodi DIII
Kebidanan semester 2 yaitu sebanyak 31 orang yang di bagi dalam 6
kelompok.Satu kelompok terdiri dari 1 tutor (dosen ahli), 1 ketua, 2
sekertaris. Daftar tutor dan mahasiswa terlampir.
E. PERAN
1. Peran Mahasiswa
a. Tugas Ketua
1) Ketua bertugas untuk membuka diskusi PBL,memimpinjalannya
diskusi sehingga dapat berlangsung dengan baik.
2) Ketua juga berperan dalam mengatur jalannya diskusi dengan
cara melibatkan semua anggota kelompok untuk aktif dalam
diskusi.
3) Selama diskusi berlangsung, ketua kelompok harus dapat
menjaga diskusi tetap terarah dan tidak melenceng dari tujuan
pembelajaran.
4) Selama Proses diskusi ketua tetap harus mengutarakan
pendapatnya.
5) Setelah diskusi berakhir, ketua menyampaikan rangkuman hasil
diskusi kepada kelompoknya.
b. Tugas Sekertaris
1) Sekertaris bertugas mencatat semua infiormasi dan
penjelasanyang di dapatkan selama diskusi PBL kemudian
menyusunnya agar teratur.
2) Pada akhir diskusi PBL pertama, sekertaris bertugas mencatat
daftar tujuan pembelajaran yang di tetapkan oleh kelompok
diskusi tersebut.
3) Sekertaris diskusi berjumlah 2 (dua) orang, yang masing-masing
bertugas mencatat diskusi di papantulis atau kertas flipchart dan
dalam komputer atau laptop.
4) Selama proses diskusi sekertaris tetap harus mengutarakan
pendapatnya.
c. Peran Anggota
1) Anggota kelompok bertugas untuk terlibat aktif dalam kegiatan
diskusi PBL(dalam seluruh langkah “seven jumps”).
Dengan mengaktifkan prior knowledge yang telah dimiliki,
seluruh anggota kelompok melakukan diskusi untuk membahas
masalah apa yang ditemukan, kemungkinan penjelasan masalah
tersebut, usulan solusi bagi masalah yang ditemukan, dan
menetapkan tujuan pembelajar.
2) Semua anggota kelompok wajib membuat log book dan mencari
literature untuk mencapai.
3) Pada diskusi ketiga, seluruh anggoota kelompok wajib
menunjukkan log book dan melaporkan hasil pembelajaran
mandiri mereka dan bertukar pendapat dengan anggota
kelompok lainnya.
F. Peran Tutor
1. Memfasilitasi jalannya diskusi
2. Tidak boleh menyela atau membenarkan jawaban mahasiswa
3. Tidak berperan sebagai pakar
4. Memastikan tujuan pembelajaran tercapai
5. Memberikan penilaian terhadap jalannya diskusi
G. Waktu Tutorial
-
H. Tata Tertib
Mahasiswa yang melakukan praktek tutorial di ruang tutorial harus
mematuhi tata-tertib, seperti di bawah ini :
A. Sebelum tutorial, mahasiswa diharuskan
1. Membaca panduan tutorial yang akan dibagikan
2. Menyediakan alat atau bahan sesuai dengan petunjuk pada buku
panduan yang bersangkutan.
B. Pada saat pelatihan :
1. Setiap mahasiswa wajib mengenakan seragam khusus lengkap
dengan pin, name tag dan jilbab/cap dan harnet. Tidak
diperkenankan memakai baju bebas kaos (T-shirt) dan sandal.
Mahasiswa wanita tidak diperkenankan memakai pakaian ketat dan
tipis sehingga tembus pandang.
2. Setiap mahasiswa wajib menggunakan tanda identitas diri ukuran
6x10 cm yang mencantumkan nama lengkap.
3. Setiap mahasiswa peserta Tutorial wajib mempelajari dan
membawa manual keterampilan yang akan dipelajari dalam bentuk
hard copy/spft copy.
4. Setiap mahasiswa wajib berperan aktif dalam proses pembelajaran.
5. Setiap mahasiswa tidak diperkenankan menggunakan alat
komunikasi selama proses tutorial berlangsung. Semua alat
komunikasi dimasukkan ke dalam tas dalam keadaan silent.
6. Setiap mahasiswa wajib hadir paling lambat 10 menit sebelum
waktu kegiatan yang ditentukan dan tidak diperkenankan masuk
kelas bila proses CLS sudah dimulai.
7. Jika hendak meninggalkan ruangan tutorial pada saat proses
pembelajaran berlangsung, setiap mahasiswa wajib meminta izin
pada tutor.
8. Setiap mahasiswa pada saat tutorial tidak diperkenankan melakukan
kegiatan yang tidak berhubungan dengan proses pembelajaran
dan/atau menunggu proses pembelajaran.
9. Setiap mahasiswa yang melakukan pelanggaran aturan nomor 1 – 8
dapat dikeluarkan dari ruang Tutorial oleh Tutor dan dianggap tidak
hadir pada Tutorial tersebut.
10. Meninggalkan ruangan latihan keterampilan dalam keadaan rapi dan
bersih.
11. Aturan diatas berlaku sejak memasuki koridor ruangan Tutorial.
12. Mahasiswa harus menghadiri kegiatan akademik 100% dari total
jam Blok berjalan dan apabila kurang dari itu, maka mahasiswa
tidak diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Semester.
13. Apabila Tutor tidak hadir, ketua kelas segera melaporkan ke
koordinator matakuliah.
14. Mahasiswa boleh meminta izin dengan alasan penting :
a. Yang bersangkutan sakit
b. Orang tua dirawat/sakit berat/meninggal
c. Mewikili STIKES atau prodi pada kegiatan – kegiatan resmi
15. Apabila mahasiswa tidak dapaat hadir karena sakit, maka wajib
mengumpulkan surat sakit dari dokter praktik/klinik berlisensi/
Rumah Sakit paling lambat 1 hari setelah ketidakhadiran yang
dilengkapi dengan nama terang dokter pemeriksa, tanda tangan,
lama sakit, stempel klinik/rumah sakit, nomor telepon dokter
pemeriksa atau klinik/rumah sakit.
16. Apabila mahasiswa tidak dapat hadir karena mewakili STIKES atau
prodi, wajib memasukkan surat izin dari pimpinan STIKES paling
lambat 3 hari sebelumnya.
17. Surat sakit dan surat izin difotocopi 3 rangkap dan diserahkan ke
koordinator matakuliah dan prodi.
18. Setiap mahasiswa dilarang menandatangani daftar hadir bagi
mahasiswa lain. Jika terbukti melakukan hal tersebut untuk pertama
kali, yang menandatangani dan ditandatangankan dianggap tidak
hadir untuk satu hari pelajaran. Jika terbukti melakukan dua kali,
dianggap tidak hadir untuk lima hari pelajaran. Jika terbukti
melakukan tiga kali, maka dianggap tidak hadir untuk semua proses
akademik pada tutorial bersangkutan.
I. LANGKAH TUTORIAL SAVEN JUMP
1. Clarify Unifamiliar Terms
a. Mahasiswa mengidentifikasi kata – kata yang artinya kurang jelas,
anggota lainnya mencoba untuk mendefinisikannya.
b. Mahasiswa mengutarakan secara jujur tentang apa yang belum
diketahuinya.
c. Kata atau nama yang oleh kelompok masih diperdebatkan ditulis
dipapan tulis atau flip chart.
2. Define the Problems
a. Problem ( masalah ), biasa berupa istilah, fakta, fenomena, yang
oleh grup masih perlu dijelaskan ( sesi terbuka pada step 1 ).
b. Tutor mendorong seluruh anggota kelompok untuk memberi
kontribusi dalam diskusi.
c. Sangat mungkin ada perbedaan perspektif dalam menilai masalah.
d. Membandingkan dan mengelompokkan pendapat akan meluaskan
horizon intelektual.
e. Mencatat seluruh issue yang telah dijelaskan oleh kelompok.
3. Brainstorm Possible Hypothesis or Explanation
a. Hipotesis sebagai dasar pemikiran tanpa asumsi benar/salah, atau
sebagai langkah awal untuk mencari informasi lebih lanjut.
b. Mahasiswa mencoba membuat formulasi, berdiskusi tentang
berbagai kemungkinan yang sesuai dengan masalah.
c. Diskusi tetap dalam tingkat hipotesis, tidak terlalu cepat masuk ke
hal-hal rinci.
d. Mencatat seluruh hipotesis yang ada.
4. Arrange Explanation Into Tentative Solution
Many different explanations
a. Mahasiswa mencoba merinci msalah dan membandingkannya
dengan hipotesis yang sudah dikembangkan apakah sudah cocok
atau belum.
b. Tahap ini merupakan proses aktif dan restrukturisasi pengetahuan
yang ada, dan juga merupakan tahap identifikasi perbedaan
pemahaman.

Analyze the problem

Hasil diskusi:

a. Pengorganisasian penjelasan terhadap masalah.


b. Ditulis secara skematik.
c. Mahasiswa mencoba menghubungkan ide baru yang muncul dari
anggota kelompok dengan pengetahuan yang ada dan dengan
konteks berbeda.
5. Defining Learning Objectives
a. Kelompok menyusun beberapa tujuan belajar.
b. Tutor mendorong mahasiswa agar inti tujuan belajar menjadi lebih
fokus, terlalu lebar atau superficial serta dapat diselesaikan dalam
waktu yang tersedia.
c. Beberapa mahasiswa mungkin mempunyai tujuan belajar sendiri
(ekstra) karena kebutuhan atau kepentingan mereka sendiri.
Catatan : 1) Setiap mahasiswa harus mempelajari seluruh sasaran
belajar yang telah disepakati (tidak dibenarkan membagi tugas). 2)
Tutor member tugas pada masing-masing mahasiswa untuk
membuat resum sasaran belajar dengan tulisan tangan dan
menggunakan tinta biru, sehingga mahasiswa lebih siap berdiskusi
di langkah ke-7 Resume dinilai pada saat diskusi kedua (langkah
ke-7).
6. Information Gathering : Private Study
a. Dapat berupa kegiatan mencari informasi di buku, internet,
computerized literarure search, jurnal, specimen
patologis/fisiologis, bertanya kepada pakar, dsb.
b. Hasil kegiatan tersebut dicatat oleh masing-masing anggota
kelompok (student’s individual notes), termasuk sumber
belajarnya. Usahakan sumber pustaka masing-masing mahasiswa
berbeda.
c. Hasil tersebut didiskusikan pada step 7.
7. Synthesize and Test Acquired Informations (Reporting Phase)
a. Masing-masing anggota sudah siap berdiskusi setelah belajar
beberapa literatur maupun sumber belajar lainnya.
b. Tujuannya mensintesis apa yang telah dipelajari, kemudian
mendiskusikan kembali.
c. Mahasiswa biasa menambahkan, menyanggah, bertanya, komentar
terhadap referensi.
d. Kelompok membuat analisis lengkap tentang masalah yang ada dan
membuat laporan tertulis.
e. Bila ada kesulitan yang tidak bisa terpecahkan dicatat dan
ditanyakan dalam diskusi dengan pakar/narasumber.
J. PROSES PEMBELAJARAN
1. Sebelum pembelajaran
a. Sebelum pembelajaran berlangsung mahasiswa mempelajari sekenario
b. Mahasiswa disarankan memiliki buku-buku terkait
c. Merangkum materi yang dipelajari
2. Pertemuan pertama (100 menit) (Langkah 1, 2, 3, 4, 5)
a. Ketua memimpin pembelajaran
b. Ketua, sekretaris dan anggota membaca Skenario dan menemukan kata
sulit (10 menit)
c. Merumuskan permasalahan (15 menit)
d. Melakukan curah pendapat dan membuat kesimpulan sementara (50
menit)
e. Menginventarisasi permasalahan secara sistematis dan membuat
problem tree (15 menit)
f. Merumuskan tujuan permasalahan (10 menit)
3. Pertemuan Kedua (100 menit) (langkah 6)
Mengumpulkan informasi baru dan belajar mandiri
4. Pertemuan Ketiga (100 menit) (Langkah 7)
Melaporkan, membahas dan menata kembali informasi baru yang
diperoleh.
5. Pertemuan Keempat (100 menit)
Kuliah pakar

K. KASUS

L. CONTOH IMPLEMENTASI THE SEVEN JUMP


Implementasi yang dilakukan

1. Klarifikasi istilah atau konsep





2. Menemukan / menetapkan masalah

3. Analisis problem (penjelasan hipotetik)


4. Mahasiswa mencoba membuat formulasi (dalam tingkat hipotesis)

Sudah jelas Belum jelas

5. Menetapkan sasaran belajar

6. Belajar mandiri

7. Mendiskusikan hasil belajar mandiri


M. FORMAT LAPORAN

Judul
Halaman pengesahan
Daftar isi
BAB I. Pendahuluan
BAB II. Tinjauan pustaka
BAB II. Kegiatan
A. Skenario
B. Langkah I
C. Langkah III
D. Langkah IV
E. Langkah V
F. Langkah VI

BAB III Pembahasan

BAB IV Penutup

DaftarPustaka

Lampiran
N. LEMBAR PENILAIAN
Lembar Penilaian Tutorial

Kelompok :3 (Tiga) Tutorial Ke :

Nama Tutor : Tanggal :

Unsur Penilaian
No Nama Mahasiswa NIM Total
I II III IV
1. Diana Wahyu D 1815400502
2. Ine Sekar Sari 1816501602
3. Mayang Wilda PD 1816601702
4. Rosi Etika Sari 1817202302
5. Silvia Riska AF 1817302402

Keterangan:

Unsur Penilaian

I. Aktivitas saat diskusi


Dinilai dan frekuensi mengajukan pendapat / masukan / komentar
5 = sangat aktif
4 = lebih aktif
3 = cukup
2 = kurang aktif
1 = pasif
0 = tidak dapat nilai (tidak hadir)
II. Relevensi Pembicaraan
Dinilai dari relevensi terhadap materi diskusi
5 = Pembicaraan selalu relevan
4 = Pembicaraan sering relevan
3 = Pembicaraan sering tidak relevan
III. Keterampilan Berkomunikasi
Dinilai dari keterampilan berinteraksi dengan peserta lain : tidak
emosional/memotong pembicaraan orang lain/mendominasi diskusi,
tunjukkan tangan bila mau menyampikan pendapat/pertanyaan,
memperhatikan peserta lain saat berbicara.
5 = Sangat aktif
4 = Lebih aktif
3 = Cukup
2 = Kurang Aktif
1 = Pasif
0 = Tidak dapat nilai ( tidak hadir )
IV. Kehadiran
Dinilai dari kehadiran peserta didalam kelompoknya masing – masing.
3 = Datang tepat waktu
2 = Terlambat 10 menit
1 = Terlambat 10 menit
0 = Terlambat 15 menit
Lembar Penilaian Makalah

Kelompok :3 (Tiga)

Nama Tutor :

Tanggal diterima :

No Unsur yang dinilai Nilai


A. Formal (80-90)
1. Kesesuaian format
2. Kelengkapan bagian-bagian makalah
B. ISI ( 60 – 100 )
1. Materi tulisan
2. Tata bahasa
3. Kesesuaian isi dengan sasaran belajar
C. Kepustakaan ( 60 – 80 )
1. Kemutahiran sumber referensi (> 80%
kepustakaan 10 tahun terakhir)
2. Prosentase
penggunaan kepustakaan ( > 60%
merupakan artikel jurnal )
3. Kemutahiran sumber referensi (> 80%
kepustakaan 10 tahun terkair )
Nilai = A + ( 2xB) + C
4

Samarinda,.…………………

Penilai

……………………………..
Lampiran

Daftar Kelompok Tutorial dan Praktik

Kelompok Nama Mahasiswa Tutor


Alfiana Siang
Hasniah
Kelompok 1 Monica Dian Meiretha
Nurhidayah
Vivin Merlia Iskandar
Debby Dayanti
Egha Famela Juniandani Efendy
Kelompok 2 Eka Juriati Ningsih
Gabriella Eldista Pao
Hasmawati
Diana Wahyu Damayanti
Ine Sekar Sari
Kelompok 3 Mayang Wilda Puspita Dewi
Rosi Etika Sari
Silvia Riska Amalia Faradiba
Bella Putri Sahlan
Herlina Grenanda
Kelompok 4 Nur Alifah Arbi
Siti Nuryanti
Yensa Lombe
Dinda Millen Putri Wahyudi
Emelda Septiana
Kelompok 5 Fitriyani
Nur Asma Dewi
Widy Ria Vinola Hanisari
Ayu Defriani D
Farisah Maisurah
Kelompok 6 Rizki Hardianti
Selviyana
Zannuba Arifah Rahman

Anda mungkin juga menyukai