Di susun Oleh :
Masalah baru pasca masa kritis pandemi dirasakan oleh satu dunia, seperti yang
dikatakan kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus "Ketika negara-negara berebut
untuk mendapatkan vaksin COVID-19, kita mengalami kemunduran dalam imunisasi,
membuat anak-anak berisiko terpapar penyakit sangat buruk yang sebenarnya dapat
dicegah. Selain itu saat konferensi pers virtual tentang ibu, anak. dan kesehatan
remaja selama pandemi COVID-19 beliau mengatakan "Ketika pandemi meningkat di
negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. WHO sangat prihatin dengan
dampaknya terhadap orang-orang yang sudah berjuang untuk mengakses layanan
kesehatan sering kali perempuan, anak-anak dan remaja." Terdapat pula dampak-
dampak yang disebabkan karena terhambatnya layanan KIA.
"Di masa pandemi COVID-19 diperkirakan akan terjadi peningkatan angka kematian
pada ibu. bayi dan bayi baru lahir sebanyak 31% atau sebanyak 766.180 penambahan
kasus kematian yang diakibatkan karena terhambatnya ketersediaan pelayanan
kesehatan dasar terutama pelayanan kesehatan untuk ibu, anak dan bayi baru lahir."
Kata dr. Meineni Sitaresmi, SpA(K), Ph.D wakil dekan FKKMK UGM di Forum
Nasional X Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia topik 2
Selain itu imunisasi anak juga memprihatinkan, Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante
Saksono Harbuwono mengatakan "akibat pandemi COVID-19 target cakupan 80% di
401 kabupaten/kota belum tercapai sepenuhnya, hanya 200 yang mencapai imunisasi
dasar lengkap lebih dan 80%."
Berdasarkan kasus di atas maka tentukan Program dan kebijakan pemerintah terkait
KIA apa saja yang ada dan dapat digunakan agar kelompok ibu dan anak pada kasus
di atas tidak menjadi kelompok yang berisiko!
Jawaban :
Perlu diketahui bahwa Imunisasi tidak meningkatkan risiko infeksi Covid 19 dan
belum ada imunisasi atau vaksin untuk mencegah infeksi virus Covid 19.
Pelayanan Imunisasi Saat Pandemi Covid 19
Prinsipnya adalah Aman untuk petugas, bayi dan komunitas. yang harus dilakukan
diantaranya: