PELAYANAN KEBIDANAN
DISUSUN OLEH :
FETRY HUSNAYATY
NIM : 1901032092
2019
1. Bagaimana mutu pelayanan kebidanan, peningkatan mutu pelayanan
kebidanan, serta prosedur pelayanan kebidanan dimasa pandemi saat ini dan
bagaimana pendapat saudara tentang masalah ini ?
Jawaban :
Mutu pelayanan kebidanan :
Pembatasan akses layanan rumah sakit selama pandemi dan besarnya
kekhawatiran tertular virus Covid-19 membuat jumlah persalinan di tempat
praktik mandiri bidan meningkat. Selain meningkatkan beban bidan, situasi
itu juga membuat risiko bidan terpapar Covid-19 makin besar.
Kelahiran sejatinya adalah proses normal dalam kehidupan. Karena itu,
pelayanan kesehatan ibu dan anak tetap harus dijaga akses dan kualitasnya
dalam kondisi apa pun, termasuk dalam masa darurat, bencana, ataupun
pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Meningkatnya kunjungan ke bidan itu dipastikan akan meningkatkan
beban bidan Indonesia. Sebelum pandemi, bidan sudah menjadi tulang
punggung layanan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Selain persalinan,
bidan juga masih jadi pilihan utama ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan
sebelum persalinan (antenatal care).
Peningkatan kunjungan ke tempat PMB itu membuat risiko bidan terpapar
Covid-19 cukup besar. Saat ini, PMB sudah banyak menerapkan prosedur
kesehatan untuk pencegahan penyakit ini, seperti menyediakan tempat cuci
tangan dengan air mengalir, membuat sistem perjanjian untuk menghindari
antrean panjang, dan membatasi hanya satu orang yang boleh menemani ibu
hamil.
Tak hanya itu, saat melayani ibu hamil, bidan juga menggunakan alat
pelindung diri dengan standar yang bergantung pada risiko layanannya. Para
bidan juga membuat sejumlah inovasi yang bertujuan menghindarkan mereka
dari paparan Covid-19, seperti membuat ruang disinfektan atau menggunakan
sejenis tirai saat membantu persalinan. Besarnya peran bidan dalam menjaga
kesehatan ibu dan anak itu membuat peningkatan kualitas bidan menjadi
tantangan yang harus segera dipecahkan.
Peningkatan mutu pelayanan kebidanan :
Besarnya peran sekaligus tantangan yang dihadapi bidan Indonesia
membuat IBI berkali-kali menegaskan pentingnya dukungan dari banyak
pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Kompetensi
bidan yang baik diyakini mampu menekan angka kematian ibu dan anak yang
masih tinggi dan masih menjadi pekerjaan rumah dalam pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.