0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
42 tayangan18 halaman
Dokumen tersebut membahas rekomendasi layanan kebidanan antenatal, intranatal, dan nifas pada kondisi normal dan pandemi Covid-19 di komunitas. Rekomendasi WHO untuk layanan RMNCAH antenatal adalah mengurangi kunjungan ke fasilitas kesehatan dengan mengganti layanan di rumah atau telekonsultasi. Untuk nifas, prioritaskan kunjungan pertama dan ganti kunjungan berikutnya dengan kunjungan rumah. Protokol layanan kesehat
Deskripsi Asli:
Judul Asli
HILDA ARIANTI_PPT ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DAN INTRANATAL PADA KONDISI NORMAL DAN KONDISI PANDEMI COVID-19
Dokumen tersebut membahas rekomendasi layanan kebidanan antenatal, intranatal, dan nifas pada kondisi normal dan pandemi Covid-19 di komunitas. Rekomendasi WHO untuk layanan RMNCAH antenatal adalah mengurangi kunjungan ke fasilitas kesehatan dengan mengganti layanan di rumah atau telekonsultasi. Untuk nifas, prioritaskan kunjungan pertama dan ganti kunjungan berikutnya dengan kunjungan rumah. Protokol layanan kesehat
Dokumen tersebut membahas rekomendasi layanan kebidanan antenatal, intranatal, dan nifas pada kondisi normal dan pandemi Covid-19 di komunitas. Rekomendasi WHO untuk layanan RMNCAH antenatal adalah mengurangi kunjungan ke fasilitas kesehatan dengan mengganti layanan di rumah atau telekonsultasi. Untuk nifas, prioritaskan kunjungan pertama dan ganti kunjungan berikutnya dengan kunjungan rumah. Protokol layanan kesehat
PADA KONDISI NORMAL DAN KONDISI PANDEMI COVID-19 DIKOMUNITAS Dosen Pembimbing: Heni Purwati, S.ST., M.Keb
Disusun Oleh : Hilda Arianti (201802018) Menurut WHO, Hingga sekarang, belum ada bukti penularan dari ibu ke bayi dan peningkatan perburukan outcome pada ibu dan neonates. Menyusui dan pemberian ASI melindungi dari morbiditas dan kematian selama masa bayi dan anak-anak. Bagi Ibu, Menyusui melindungi terhadap kanker payudara dan meningkatkan jarak kelahiran, dan dapat melindungi terhadap kanker ovarium dan diabetes tipe 2 Kontak kulit dan KMC meningkatkan termoregulasi dan beberapa hasil fisiologi lainnya dan dikaitkan dengan penurunan kematian neonates REKOMENDASI WHO TERKAIT COVID-19 Pelayanan RMNCAH ANC: Pertimbangkan reorientasi pragmatis layanan esensial, seperti: Identifikasi kehamilan resiko tinggi selama ANC dan sesuaikan jadwal dan janji temu sebelum datang ke fasilitas kesehatan untuk mengurangi kepadatan dan jaga jarak fisik Gantikan ANC di faskes dengan kunjungan rumah, atau tele-konsultasi dan konseling untuk mengurangi paparan Prioritaskan ANC di faskes untuk kehamilan resiko tinggi dan selama paruh kedua kehamilan dengan melakukan tindakan PPI yang adekuat Perawatan nifas: Pertimbangkan modifikasi rasional pelayanan, seperti: Prioritaskan kunjungan pertama (dalam 24 jam setelah melahirkan) dengan melakukan tindakan PPI yang adekuat dapat mengganti kunjungan berikutnya pada kasus tanpa risiko dengan kunjungan rumah, tele-konsultasi dan konseling Perawatan Ibu Hamil Dengan Covid-19 Ibu hamil dengan suspek, kemungkinan atau terkonfirmasi COVID-19, termasuk yang menjalani isolasi harus mendapat akses perawatan yg berpihak pada perempuan, respectful skilled care, termasuk kebidanan, fetal medicine dan perawatan neonatus, dukungan kesehatan jiwa dan psikososial, dengan kesiapan untuk merawat komplikasi maternal dan neonatus. Ibu hamil dengan COVID-19 atau yang sudah pulih dari COVID-19 harus diberi informasi dan konseling cara menyusui bayi dengan aman dan tindakan PPI yang tepat untuk mencegah penularan COVID-19. Perawatan Ibu Selama Persalinan Setiap perempuan berhak mendapatkan suatu pengamalan persalinan yang aman dan positif, termasuk jika mereka terkonfirmasi COVID-19 atau tidak. Perawatan Bayi dan Ibu dengan COVID- 19 Bayi yang dilahirkan oleh ibu suspek, kemungkinan, atau terkonfirmasi COVID-19 sebaiknya disusui sesuai panduan standar menyusui bayi, sambal menerapkan standar PPI yang diperlukan. Orang tua dan pengasuh yang perlu untuk dipisahkan dari anak mereka, dan anak yang perlu untuk dipisahkan dari orangtua/pengasuhnya harus mendapatkan akses ke tenaga kesehatan atau non-kesehatan terlatih secara tepat untuk dukungan kesehatan jiwa dan social. PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, IBU NIFAS DAN BAYI BARU LAHIR SELAMA SOCIAL DISTANCING Bagi Ibu Hamil Untuk pemeriksaan hamil pertama kali, buat janji dengan dokter agar tidak menunggu lama. Selama perjalanan ke fasyankes tetap melakukan pencegahan penularan COVID-19 secara umum. Ibu hamil harus memeriksa kondisi dirinya sendiri dan gerakan janinnya. Jika terdapat risiko / tanda bahaya (tercantum dalam buku KIA), maka periksakan diri ke tenaga kesehatan. Jika tidak terdapat tanda-tanda bahaya, pemeriksaan kehamilan dapat ditunda. Pastikan gerak janin diawali usia kehamilan 20 minggu dan setelah usia kehamilan 28 minggu hitung gerakan janin (minimal 10 gerakan per 2 jam). Ibu hamil diharapkan senantiasa menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kebersihan diri dan tetap mempraktikan aktivitas fisik berupa senam ibu hamil / yoga / pilates / aerobic / peregangan secara mandiri dirumah agar ibu tetap bugar dan sehat. Ibu hamil tetap minum tablet tambah darah sesuai dosis yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Bagi Ibu Bersalin Rujukan terencana untuk ibu hamil berisiko. Ibu tetap bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan. Segera ke fasilitas kesehatan jika sudah ada tanda-tanda persalinan. Ibu dengan kasus COVID-19 akan ditatalaksana sesuai tatalaksana persalinan yang dikeluarkan oleh PP POGI. Pelayanan KB Pasca Persalinan tetap berjalan sesuai prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya Bagi Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir Ibu nifas dan keluarga harus memahami tanda bahaya di masa nifas. Jika terdapat risiko/ tanda bahaya, maka periksakan diri ke tenaga kesehatan Kunjungan nifas (KF) dilakukan sesuai jadwal kunjungan nifas. Pelaksanaan kunjungan nifas dapat dilakukan dengan metode kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan atau pemantauan menggunakan media online (disesuaikan dengan kondisi daerah terdampak COVID-19), dengan melakukan upaya-upaya pencegahan penularan COVID-19 baik dari petugas, ibu dan keluarga. Pelayanan KB tetap dilaksanakan sesuai jadwal dengan membuat perjanjian dengan petugas. Bayi baru lahir tetap mendapatkan pelayanan neonatal esensial saat lahir (0 – 6 jam) seperti pemotongan dan perawatan tali pusat, inisiasi menyusu dini, injeksi vitamin K1, pemberian salep/tetes mata antibiotik dan pemberian imunisasi hepatitis B. Pelayanan neonatal esensial setelah lahir atau Kunjungan Neonatal (KN) tetap dilakukan sesuai jadwal dengan kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan dengan melakukan upaya pencegahan penularan COVID-19 baik dari petugas ataupun ibu dan keluarga. Waktu kunjungan neonatal PROTOKOL PETUNJUK PRAKTIS LAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR SELAMA PANDEMI COVID- 19
Protokol ini disusun dengan mengacu pada
referensi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dan Organisasi Profesi, seperti: Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir selama pandemi COVID-19 (Kemenkes, 2020), Pedoman Pelayanan Kesehatan Balita pada Masa Tanggap Darurat Covid-19 (Kemenkes, 2020), Rekomendasi Penanganan Infeksi Virus Corona (Covid-19) pada Maternal (POGI, 2020), PELAYANAN DI FKTP (FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA) Layanan Pemeriksaan Kehamilan (ANC): Ibu hamil TANPA demam dan gejala influenza like illnesses DAN tidak ada riwayat kontak erat ATAU tidak ada riwayat perjalanan dari daerah yang telah terjadi transmisi lokal, SERTA hasil rapid test negatif (jika mungkin dilakukan), dapat dilayani di FKTP oleh bidan/dokter yang WAJIB menggunakan APD level-1 Ibu hamil dengan status ODP dapat dilayani di FKTP, sedangkan PDP harus DIRUJUK ke FKRTL. Beri keterangan yang jelas pada surat rujukan bahwa diagnosa PDP dan permintaan untuk dilakukan pemeriksaan PCR serta penanganan selanjutnya oleh dokter spesialis. Layanan Paska Bersalin: FKTP memberikan pelayanan KB (diutamakan metode kontrasepsi jangka panjang) segera setelah persalinan. Jika ibu tidak bersedia, maka dilakukan konseling KB serta nasihat untuk mendapatkan layanan KB paska bersalin. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang bukan ODP, PDP atau terkonfirmasi COVID-19 pada 0-6 jam pertama, tetap mendapatkan: perawatan tali pusat, inisiasi menyusu dini, injeksi vitamin K1, pemberian salep/tetes mata antibiotik dan pemberian imunisasi hepatitis B dan HbIg (Hepatitis B immunoglobulin). PELAYANAN DI FKRTL (FASILITAS KESEHATAN RUJUKAN TINGKAT LANJUT) Layanan Pemeriksaan Kehamilan (ANC): Pemeriksaan rapid test dilakukan kepada Ibu hamil setiap kali berkunjung, kecuali kasus rujukan yang telah dilakukan rapid test atau telah terkonfirmasi COVID-19. Ibu hamil dengan hasil skrining rapid test positif atau terkonfirmasi COVID-19 atau didiagnosa PDP dilayani oleh dokter yang WAJIB menggunakan APD level-2. Layanan Persalinan: Rapid test WAJIB dilakukan kepada seluruh ibu hamil sebelum proses persalinan (kecuali rapid test tidak tersedia). Persalinan dilakukan di tempat yang memenuhi persyaratan dan telah dipersiapkan dengan baik. Layanan Persalinan: Rapid test wajib dilakukan pada ibu hamil sebelum bersalin, kecuali kasus rujukan yang telah dilakukan rapid test atau telah terkonfirmasi COVID-19 Ibu hamil in-partu dengan hasil skrining rapid test positif tetap dilakukan pengambilan spesimen dan pemeriksaan PCR, serta penetapan statusnya (OTG/ODP/PDP atau non-COVID-19). Layanan Paska Bersalin: FKRTL memberikan pelayanan KB (diutamakan metode kontrasepsi jangka panjang) segera setelah persalinan. Jika ibu tidak bersedia, maka dilakukan konseling KB serta nasihat untuk mendapatkan layanan KB paska bersalin Bayi yang dilahirkan dari ibu yang bukan ODP, PDP atau terkonfirmasi COVID-19 pada 0-6 jam pertama, tetap mendapatkan: perawatan tali pusat, inisiasi menyusu dini, injeksi vitamin K1, pemberian salep/tetes mata antibiotic, imunisasi Hepatitis B dan pemebrian HbIg (Hepatitis B immunoglobulin) TERIMAKASIH