Manajemen Covid19
dalam Kehamilan di FasKes Primer
dr. Wisnu Prabowo SpOG (K)
Fetomaternal OBSGIN FK UNS/
RSUD Dr Moewardi Surakarta
2020
PIT FETOMATERNAL XXI - Maret 2020
JULI 2020
Covid-19
belom berakhir .......!!!
nasib Kehamilan
saya.....???
dr. Erna Mulati, M.Sc, CMFM
Direktur Kesehatan Keluarga Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI
K1 - K4 - K5 (fetomaternal)
ANC TERPADU
K1 - K4 (DepKes & WHO) K1 = 8-13 minggu
Pelayanan : 10 T K2 = 14 - 24 minggu
K3 = 24 - 28 minggu
K4 = 28 - 34 minggu
K5 = 34 - 40 minggu
• SGA/ KMK
• IUGR
• Preterm (kurang 37 minggu)
• IUFD
USIA • Kel NEUROLOGIS
HAMIL • Kel PARU
FASILITAS
KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA/
PRIMER
PUSKESMAS,
BIDAN PRAKTIK
MANDIRI
Kasus Suspek, Kasus Probable, Kasus Konfirmasi, Kontak Erat, istilah yang digunakan
pada pedoman sebelumnya adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam
Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG)
Persalinan ibu dengan kasus suspek atau probable dilakukan di RS Rujukan COVID-19.
Mengingat banyaknya kasus COVID-19, baik kasus KONFIRMASI, SUSPEK, maupun
PROBABLE, perlu diterapkan protokol kesehatan bagi ibu hamil yang juga mempunyai
risiko untuk menderita penyakit COVID-19
Dalam masa pandemi COVID-19 ini rumah sakit rujukan COVID-19 agar melaksanakan
pelayanan maternal dan neonatal dengan memperhatikan kewaspadaan isolasi bagi seluruh
pasien, antara lain :
1. Untuk mengurangi transmisi udara, dapat menggunakan delivery chamber untuk
pelayanan persalinan pervaginam.
2. Melakukan Tindakan di ruang operasi dengan tekanan negatif bila ada, atau
melakukan modifikasi aliran udara.
3. Memiliki ketersediaan alat pelindung diri (APD) sesuai standar bagi tenaga kesehatan
pemberi pelayanan maternal dan neonatal
www.depkes.go.id `20 Juli 2020
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP)/ PRIMER
PUSKESMAS, BIDAN PRAKTIK MANDIRI
• Ibu hamil, ibu bersalin dan bayi baru lahir dalam keadaan Gawat
Darurat atau status Pasien Dalam Pengawasan (PDP)/ SUSPEK atau
terkonfirmasi COVID-19 WAJIB DIRUJUK ke Rumah Sakit
Rujukan COVID-19 atau RS mampu PONEK yang terdekat.
Ibu hamil TANPA demam dan gejala influenza like illnesses DAN tidak ada
riwayat kontak erat ATAU tidak ada riwayat perjalanan dari daerah yang
telah terjadi transmisi lokal, SERTA hasil rapid test negatif (jika mungkin
dilakukan), dapat dilayani di FKTP oleh bidan/dokter yang WAJIB
menggunakan APD level-1
Ibu hamil dengan status ODP/ SUSPEK (ringan) dapat dilayani di FKTP,
sedangkan PDP/ SUSPEK (sedang—berat) harus DIRUJUK ke FKRTL.
Beri keterangan yang jelas pada surat rujukan bahwa diagnosa PDP
dan permintaan untuk dilakukan pemeriksaan PCR serta penanganan
selanjutnya oleh dokter spesialis
Ibu Hamil mendapatkan Jenis layanan ANC sama dengan situasi normal
(sesuai SOP), kecuali pemeriksaan USG untuk sementara DITUNDA pada
ibu dengan PDP atau terkonfirmasi COVID-19 sampai ada rekomendasi
bahwa episode isolasinya berakhir
• Ibu hamil diminta untuk Kunjungan wajib pertama (K1) dilakukan pada
trimester 1 direkomendasikan oleh dokter untuk dilakukan skrining faktor
risiko (HIV, sifilis, Hepatitis B).
• Jika kunjungan pertama (K1) ke bidan, maka setelah ANC dilakukan maka
ibu hamil kemudian diberi rujukan untuk pemeriksaan oleh dokter.
• Rapid test WAJIB dilakukan kepada seluruh ibu hamil sebelum proses
persalinan (kecuali rapid test tidak tersedia).
• Jika didapatkan ibu bersalin dengan rapid test positif, maka rujuk ke RS
rujukan COVID-19 atau RS mampu PONEK.
• Jika kondisi sangat tidak memungkinan untuk merujuk kasus suspek, probable,
terkonfirmasi COVID-19 atau hasil skrining rapid test positif, maka pertolongan
persalinan hanya dilakukan dengan menggunakan APD level3 dan Ibu
bersalin dilengkapi dengan delivery chamber
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang bukan ODP, PDP atau
terkonfirmasi COVID19 pada 0-6 jam pertama, tetap
mendapatkan: perawatan tali pusat, inisiasi menyusu dini, injeksi
vitamin K1, pemberian salep/tetes mata antibiotik dan pemberian
imunisasi hepatitis B dan HbIg (Hepatitis B immunoglobulin).