Anda di halaman 1dari 76

PENCEGAHAN PENULARAN DARI

IBU KE ANAK
(HEPATITIS B)

ANANTA RAHAYU, SKM, MKM


SUBDIT HEPATITIS DAN PISP DIREKTORAT P2PML,
DITJEN P2P, KEMENKES

DISAMPAIKAN PADA
PENINGKATAN KAPASITAS SIHEPI BATCH 2
DENPASAR, 12DESEMBER 2018
Program PPIA dan Perlindungan Anak
(UU No 35 tahun 2014)

Pasal 45
Tanggung jawab orang tua, keluarga
dan Pemerintah (Pusat dan daerah)
dalam menjaga kesehatan Anak dan
merawat Anak sejak dalam kandungan.

Pasal 46
Mewajibkan Negara untuk
mengusahakan agar Anak yang lahir
terhindar dari penyakit yang
mengancam kelangsungan hidup
dan/atau menimbulkan kecacatan
Pemerintah/
Negara
bertanggungjawab
melindungi
kesehatan anak 2
PENULARAN VERTIKAL VIRUS HIV-SiFILIS dan
HEPATITIS B
Penularan hepatitis B Penularan Sifilis
Penularan HIV 45%
Secara Vertikal (95% ) mengakibatkan 67%

95 % Bayi mengidap Pada Sifilis mengakibatkan Pada HIV mengakibatkan


Hepatitis B abortus, lahir mati atau sifilis 45% bayi HIV

Dari ibu pengidap virus ke bayi yang dikandung3 atau dilahirkan


PROGRAM PENCEGAHAN PENULARAN HIV, SIFILIS DAN
HEPATITIS B DENGAN PENDEKATAN SIKLUS KEHIDUPAN
•ART
• Kespro remaja
Prong 1 (PKPR) •Penyiapan pengungkapan status HIV
• Konseling: Gizi • ART
HIV/AIDS,NAPZA dll • Pemantauan
• Terapi Pelayanan bagi
pertumbuhan &
•Konseling Kespro ARV (ART) anak SD
•KIE Kespro Catin Pelayanan bagi anak Pelayanan bagi perkembangan
•Pelayanan KB SMP/A & remaja balita • PMT
•Perencanaan Pelayanan Pelayanan bagi bayi
kehamilan
PUS & WUS
Persalinan, nifas &
Prong Lansia
4
Pemeriksaan
Prong 2 Kehamilan
neonatal
•Pemberian makanan
pada bayi: ASI eksklusif
• Persalinan aman: • Kualitas
partus normal/SC
•Imunisasi dasar lengkap
•ANC terpadu ( termasuk tes HIV, • Hambat
• IMD + Vit K + Hep B0 •ARV profilaksis
Sifilis dan Hepatitis B) Degeneratif
• ARV Prof – bayi lhr dr ibu HIV ; •Kotrimoksasol profilaksis
•Terapi untuk Ibu Hamil terinfeksi
Prong 3 •Konseling persalinan aman,
HBiG –bayi dari ibu hep B dan
BP 50,000 IU –bayi dr ibu sifilis
•Diagnosis HIV-EID
pemberian makanan pada bayi • ASI eksklusif
•Pendampingan Bumil HIV, Sifilis • KB pascapersalinan
dan Hep B oleh nakes • Pendampingan untuk Ibu Nifas
terinfeksi dan Bayi Baru Lahir
•Konseling KB pasca persalinan
Tatalaksana Ibu Hamil dengan SIFILIS
PELAYANAN
Ibu Hamil - *Terapi dgn Benzatin benzyl Penicillin 2,4 juta IU,
ANTENATAL TERPADU
injeksi IM dosis tunggal;
1)Anamnesis - Terapi pasangan
Antenatal, ditambah dengan riwayat - Tatalaksana bayi baru lahir (sifilis kongenital)
penyakit, termasuk …
Tatalaksana Ibu Hamil dengan HIV
2) Pemeriksaan - Informasi & edukasi
- TB dan BB; Tekanan darah; LiLA; TFU; DJJ; - *Mulai terapi ARV segera
- Rencana persalinan aman: Viral Load tidak terdeteksi vs VL
- Imunisasi TT
>1000 kopi/ml;
- Tab Fe 90 tablet
- Tatalaksana bayi lahir dari ibu HIV:
- Laboratorium: Profilaksis ARV (AZT) mulai 12 jam pasca lahir selama 6
a)darah: Hb, gol darah HIV, Sifilis, Hepatitis minggu;
B, malaria, dll Diagnosis dini (tes virologi pd usia 6 mgg) atau
b)urin: glukosa, protein kotrimoksazol profilaksis - konfirm
c)dahak (untuk terduga TB) Tatalaksana Ibu Hamil dengan HBsAg positif
3) Tatalaksana kasus: sifilis, HIV, - Informasi & edukasi Ibu untuk pencegahan saat bayinya
hepatitis B, TB, dll lahir: imunisasi HB0<24 jam dan pemberian HBIg <24 jam
4) Temu wicara dan konseling (lanjut s.d. HB3)
- Rujuk kasus hep B ibu untuk staging dan terapi Hepatitis B
bergejala / setelah ibu melahirkan
STANDAR DETEKSI DINI
Ibu hamil
HIV, SIFILIS dan HEPATITIS B
Kunjungan Antenatal Terpadu Pada PEREMPUAN/IBU HAMIL TERINTEGRASI
Pelayanan ANC ANC TERPADU
• Anamnesa
• Pemeriksaan 10T:
• T1. Tinggi & berat badan Lesson learnt
• T2. Tekanan darah inklusif IMMUNISASI
• T3. sTatus Gizi (ukur li-la)
• T4. TFU
• T5. Tentukan DJJ Janin Tes HIV, Sifilis & Hep B bersama HIV –
• T6. sTatus Imunisasi (TT) dengan pemeriksaan laboratorium
• T7. Tablet Fe (90 tablet)
Sifilis – Pertahankan
rutin lainnya Hepatitis B –
• T8. Tes Lab (Gol.darah, Hb, GDS,
Sifilis, HIV, Hepatitis B, Malaria, Positif
Proteinuri, sputum BTA) Ulang tes Bumil + pasangan bila
• T9. Tata laksana kasus HIV – Sifilis – Hepatitis B berisiko minimal 3 bln

• T10. Temu wicara dan konseling


• Pengobatan (ART) • Pengobatan (BPG) • Pengawasan
• Tindak lanjut • Kondom • Kondom • Kondom
• trace pasamgan • trace pasamgan • trace pasamgan
• IO lain • Comorbid lain • Comorbid lain

 Konseling kehamilan dan kelas Ibu Hamil, perencanaan kehamilan


 Eduka si & konseling persiapan persalinan, pemberian makanan,
pemeliharaan kesehatan, immunisasi, kepatuhan pengobatan
 Konseling pasangan, keluarga
 Life Skill Education, disclosure

24/05/2019 6
TATALAKSANA IBU HAMIL
DETEKSI DINI (PEMERIKSAAN LAB)  PENANGANAN DINI
HIV – SIFILIS – HBV
Deteksi
Tes HIV Tes Sifilis Tes Hep B
dini
R1 (+), R2 (+), R3 (+) TP Rapid Sifilis Rapid Hep B
Hasil +
Segera ARV
+
Segera Benzatin Benzil
+
Pengawasan kasus

IBU
Penicilin / Benzatin
KDT 1 tab/24jam Penisilin G 2,4 juta IU
hepatitis dirujuk,
seumur hidup boka-boki lainnya puskesmas

ARV profilaksis Obati 50.000IU/kgBB IM, Vit K


AFASS : ASI Eksklusif or
BBL PASI Eksklusif – unmixed)
PCR EID usia 6 mgg
sblm pulang.
tanda2 : lesi kulit,
Snuffles, Trias
HB0 < 24jam
HBIg< 24jam
24/05/2019 + Cotrim profilaksis Hutchinson, 7
TARGET GLOBAL PENGENDALIAN HEPATITIS
 Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari
Ibu ke anak (PPIA/EMTCT Hepatitis) tahun 2022
 Permenkes No.52 Tahun 2017
 Eliminasi Hepatitis B dan C tahun 2030
 Pencapaian SDGs Goal 3, target 3.3 TH.2030: “...berakhirnya
epidemi AIDS, Tuberkulosis, Malaria dan penyakit tropis terabaikan
dan memerangi Hepatitis, serta penyakit yang ditularkan melalui air
dan penyakit menular lainnya”.
Apa Itu Hepatitis ?

HEPATITIS

hepar- -itis
hati radang

Hepatitis artinya
peradangan hati
fokus

Virus Hepatitis
Perlemakan
Obat-obatan
HEPATITIS
HEPATITIS

Alkoholik Parasit:
Virus lain: (Malaria, Ameba)
(Dengue, Herpes)
HEPATITIS VIRUS
KONTAK
KOTORAN -
CAIRAN
MULUT
TUBUH

HEPATITIS HEPATITIS
A B

HEPATITIS HEPATITIS
E C

HEPATITIS
D
MENGENAL HEPATITIS VIRUS
HEPATITIS A HEPATITIS B HEPATITIS C
Route of Virus masuk tubuh Kontak dg darah, semen dan Kontak darah
transmission melalui mulut cairan tubuh

Masa 15 – 50 hari (28 hari) 45 – 160 hari (120 hari) 14 – 160 hari (45 hari)
inkubasi
Gejala awal Tidak khas antara lain, sakit kepala, mual, muntah, tidak ada nafsu makan, nyeri perut, buang
air kecil keruh spt warna the, timbul kuning
- <10% pd usia<6 th - <1 % pd bayi bergejala - 20 – 30% infeksi baru bergejala
timbul kuning - 5 – 15% balita bergejala
- 40-60% pd anak 6 – 14 30 – 50% >5 tahun bergejala
tahun timbul kuning
-70 – 80 % usia >14
tahun timbul kuning

Potensi Tidak ada Akan menjadi kronis: 90% pd - 75-85% infeksi baru kronis
menjadi bayi; 25 – 50% pd balita, 6- - 15 – 25%  akut
kronis 10% >6 tahun
MENGENAL HEPATITIS VIRUS
HEPATITIS A HEPATITIS B HEPATITIS C
Kerusakan - Hampir tidak pernah 15 – 25% dari mereka 60-70%  liver kronis
hati terjadi menjadi kronis  liver kronis, 15 – 20%  kronis dlm 20-30
sirrosis dan kanker hati tahun
1-5% meninggal karena sirrosis
dan kanker hati
Deteksi Dini Tidak dianjurkan Bumil, nakes, pelajar/mhsw Nakes, pelajar/mhsw sekolah
sekolah kesehatan/keperawatan/kebidana
kesehatan/keperawatan/kebid n/analis/kedokteran, WPS, waria,
anan/analis/kedokteran, WPS, LSL, penasun pasangan HBsAg
waria, LSL, penasun pos,penerima darah donor,
pasangan HBsAg organ,ODHA, dll
pos,penerima darah donor,
organ,ODHA, pasien klinik
Infeksi Menular Seksual, dll

Pengobatan Obati gejala Life long, hanya bersifat Dapat disembuhkan


menekan virus yg ada
MENGENAL HEPATITIS VIRUS
HEPATITIS A HEPATITIS B HEPATITIS C
Vaksinasi - Bayi <1 tahun - Bayi<24 jam, 1,2,6 bln - Tidak ada
- Org yg melakukan -Kelompok populasi berisiko
perjalanan ke daerah tinggi
endemis sedang dan - Pada mereka yg blm pernah
tinggi diimunisasi
- Org dg penyakit liver - Org yg akan melakukan
kronis perjalanan kewilayah dg
- Mereka yg potensial endemisitas sedang & tinggi
ketularan saat tjd KLB
HUBUNGAN USIA DENGAN
KRONISITAS DAN GEJALA (HB)
100 100

80 80

Chronic 60 60 Symptomatic
Infection Infection
(%) (%)
40 40

20 20
Birth 1 to 6 7 to 12 1 to 4 Older
months months years Children
0 & Adults 0

Age at Infection
INCREMENTAL APPROACH FOR PMTCT OF HBV

Tenofovir for
infected women
with high viral load

HBIg

Testing for women, linkage to care, and follow-up of infants

Birth dose to reduce mother to child transmission

At least 3 doses hepatitis B vaccine to reduce incidence

PMTCT: Prevention of mother to child transmission (universal birth dose or other approaches)
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Penularan hepatitis B daerah endemis
Terutama: dari ibu hamil ke bayi

kemungkinan
terinfeksi
Waktu Infeksi

5% 95 %
Pencegahan Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Bayi
Pentingnya Deteksi Dini pada Ibu
Hamil
Roadmap Pengendalian Hepatitis
di Indonesia

2017
2019
30%Kab/kota 2018 90%Kab/kota
2030
melakukan
melakukan
2022
DDHBC 60%Kab/kota DDHBC Eliminasi Hep
melakukan Eliminiasi Hep B dan C
DDHBC B (PPIA) TARGET
SASARAN
Kab/kota yang
PPIA 5,3 JT BUMIL
melaksanakan DDHB
DIDETEKSI
pada > 90% Bumil
Cakupan Deteksi Dini Hepatitis B (DDHB) pada Ibu Hamil di
Indonesia Tahun 2016-2018
700,000

638,468
JUMLAH
600,000 585,430
BUMIL
YANG DI
500,000
TES
HEPATITIS
400,000
B MASIH
RENDAH
300,000

200,000 184,000
Reaktif Reaktif Reaktif
HBsAg HBsAg HBsAg
(2,46%) (2,21%) (2,02%)
100,000

12,946 12,897
4,526
- Agst
2016 2017 2018
Jumlah Ibu Hamil Diperiksa DDHB Jumlah Ibu Hamil Reaktif HBsAg
22
DETEKSI DINI HEPATITIS B DAN C
DETEKSI DINI HEPATITIS B & C

• Deteksi dini Hepatitis B dan C


merupakan  suatu upaya
pencegahan penularan baru serta
melakukan upaya – upaya lanjut
bagi yg terinfeksi Hepatitis B dan C
• Pada tahun 2018 secara nasional
target akan dilaksanakan di 34
propinsi, minimal 60% Jumlah
kab/kota
DETEKSI DINI HEPATITIS B & C
TUJUAN JANGKA PENDEK: TUJUAN JANGKA PANJANG:
●Untuk mengetahui ada ●Menurunnya kasus baru
tidaknya infeksi Hepatitis B
dan atau C ●Menurunnya besaran
●Untuk mencegah terjadinya masalah Hepatitis
penularan ●Menurunnya angka
●Terlaksananya layanan kesakitan dan kematian;
lanjutan sedini mungkin
untuk peningkatan kualitas serta meningkatnya kualitas
hidup, rawatan lanjutan hidup orang dg Hepatitis
PELAKSANAAN DETEKSI DINI HEPATITIS B & C
A. DDHBC aktif
B. DDHBC pasif

• DDHBC aktif : dilaksanakan di luar gedung di wilayah


kerja puskesmas (petugas aktif menjangkau)
• DDHBC pasip : dilaksanakan di puskes/faskes,
masyarakat datang untuk melakukan DDHBC
• Pelaksana : Puskesmas
• Lokasi : Di wilayah kerja masing-masing puskesmas
• Jumlah target sasaran yang diperiksa : Bumil &
kelompok berisiko
DDHBC DILAKUKAN PADA:
POPULASI BERISIKO

IBU HAMIL MAHASISWA KES


PETUGAS KES
NAPZA SUNTIK
DDHBC DILAKUKAN PADA:
POPULASI BERISIKO

WPS
LSL
WARIA
WBP
DDHBC DILAKUKAN PADA:
POPULASI BERISIKO

KEL PENDERITA
HEP ODHA
PENDERITA IMS
HEMODIALISIS
DDHBC DILAKUKAN PADA:
POPULASI BERISIKO

PASIEN BEDAH BAYI DARI IBU HEP


UMUM/TINDAKAN GIGI
DDHBC AKTIF DDHBC PASIF
Dapat dilakukan pada layanan terpadu KTHIV, KIA,
• Prosedur: lakukan penjangkauan Klinik IMS, PTRM, dll
pada kelompok risti, melalui kontak Pelaksana: Puskesmas, RS, Klinik
person, dan dapat dilibatkan dalam Lokasi : di Faskes
penggerakan masyarakat untuk Jumlah : seluruh masyarakat yang datang
berkunjung/ada indikasi dan bersedia melakukan
melakukan DDHBC DDHBC
• Tahapan Kegiatan: Prosedur : Ibu hamil, nakes dan pok risti datang ke
● Persiapan, layanan, ditawarkan untuk mengikuti DDH, bila
bersedia lalu ttd IC, dilakukan wawancara dan
● Pelaksanaan pengambilan darah, diperiksa dg rapid tes ( RDT)
● RR Pada bumil, selain dilakukan DDHB, sekaligus
dilakukan untuk HIV, Syph dan Hepatitis B
● Monev Untuk HIV dan Syphilis, ikuti prosedur yang
berlaku program p2 HIV dan sifilis
TAHAPAN PELAKSANAAN

Advokasi dan Persiapan pelaksanaan


Pelaksanaan
Sosialisasi
Deteksi dini:
TAHAPAN PELAKSANAAN

Advokasi dan Sosialisasi  untuk peningkatan


pengetahuan dan kepedulian bagi penentu kebijakan,
petugas kesehatan dan masyarakat. Kegiatan berupa
pertemuan, penyuluhan, penyebarluasan informasi
melalui media cetak dan elektronik
TAHAPAN PELAKSANAAN

Persiapan pelaksanaan:
●Identifikasi pelaksana (Puskesmas/ atau lainnya, mekanisma
koordinasi dan rujukan?)
●Estimasi jumlah
●Sumberdaya dan dana
●Logistik & pengelolaannya (BHP, reagen dan HBIG)
●Bahan-bahan KIE
●Mekanisma rujukan kasus dan follow up
●RR
TAHAPAN PELAKSANAAN
●Pelatihan Petugas: bertujuan untuk
mempersiapkan pelaksanaan:
●Kepala Puskesmas
●Petugas KIA
●Petugas pengambil darah
●Petugas KT HIV
TAHAPAN PELAKSANAAN
 Pelaksanaan Deteksi dini:
 Untuk Bumil  dilakukan untuk Hep B, HIV dan Syphilis; saat
bumil datang untuk memeriksakan kandungan; diberikan
konseling lalu lakukan deteksi dini hep B, Sifilis dan HIV
 Untuk populasi berisiko (B dan atau C) dipilih  yg paling
beresiko
 Apabila bersedia maka  ttd persetujuan, konseling,
diwawancara utk pengisian kuesioner
 Lalu dilakukan pengambilan darah, dan dilakukan pemeriksaan
di puskes/faskes dengan metode Rapid Tes
TAHAPAN PELAKSANAAN
● Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan:
● Bumil  diinformasikan dg baik ttg hasil pemeriksaan tsb.
● Bila hasil Pos, beri penjelasan TL dan rencana rujuk ke RS untuk layanan
lanjutan kasus hep B ibu nya; Partus sesuai kondisi ada /tidaknya penyulit
● Bayi yg dilahirkan dari ibu dg HBsAg reaktif diberikan Vit K, HBIG dan HBO
segera setelah bayi lahir < 24 jam, dan vaksinasi hepatitis B berikutnya
sesuai program imunisasi nasional.
● Lalu saat bayi berumur 9 – 12 bulan perlu dilakukan pemeriksaan kembali
status HBSAg bayi tsb
● Bila hasil HBsAg reaktif rujuk ke RS  mampu melakukan Tatalaksana
Hepatitis Virus
● Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan HBsAg non-reaktif, diberikan vitamin
K dan HB 0 kurang 24 jam setelah kelahiran dan vaksinasi hepatitis B
berikutnya sesuai program imunisasi nasional.
38
HBsAg positif

39
Ketersediaan HBIG di FASYANKES
Setiap bayi yang lahir dari ibu Salah satu contoh : syarat
Hepatitis reaktif berhak mendapat administrasi permintaan HBIG
VIT K + HBO + HBIG < 24 jam
kelahiran

Minimal 1 bulan sebelum kelahiran


HBIG sudah tersedia di Faskes
bumil bersalin

RS rujukan  melaksanakan
DDHB, stok HBIG tersedia di RS

42
CARA PEMBERIAN HBIG
Pencegahan penularan vertikal Hepatitis B pada bayi yang
lahir dari ibu Hepatitis B

<
KIRI
KANAN
KIRI
BAGAIMANA BILA SYRENGE HBIG TERKUNCI
SEBELUM DIGUNAKAN ???

48
Imunisasi Hepatitis B
Hepatitis B Imunoglobulin
Vaksin Hepatitis B
(HBIG)
Imunisasi aktif • Imunisasi pasif
Perlindungan membutuhkan • Perlindungan LANGSUNG,
durasi proteksi lebih singkat*
waktu, bertahan dalam waktu
• Efektif dan cepat melindungi
yang lama* terhadap paparan virus Hepatitis
B secara vertikal dan horizontal

Pemberian kombinasi HBIG


dengan vaksin dapat mencegah
HyperHEP-B
infeksi Hepatitis B hingga 95%
(6)

HyperHEP-B S/D
*Respon pada setiap individu berbeda
TAHAPAN PELAKSANAAN
● Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan:
● Bumil, nakes dan Risti HBsAg reaktif rujuk ke RS
 perlu diidentifikasi RS yg mampu melakukan
Tatalaksana Hepatitis Virus
● Negatif Hep B  dianjurkan untuk dilakukan
imunisasi
TAHAPAN PELAKSANAAN

● BIMTEK
● Pencatatan dan Pelaporan
● Perlu disiapkan RR dg baik, tepat waktu dan terus menerus
KOMUNIKASI, INFORMASI & EDUKASI (KIE)
Informasi yang diberikan kepada masyarakat sebelum
pemeriksaan laboratorium (Tes):
• Risiko penularan hepatitis
• Kerahasiaan (tes bersifat rahasia)
• Masy mempunyai hak untuk menolak menjalani Tes
• Penolakan menjalani Tes, tidak mempengaruhi layanan
selanjutnya
• Beri kesempatan kepada masyarakat/klien untuk mengajukan
pertanyaan kepada petugas.
Apa yang perlu dilakukan?

Hitung target Bumil di wilayah anda  Lakukan deteksi dini mulai sekarang
Ibu hamil di wilayah anda jangan sampai tdk melakukan pemeriksaan
deteksi dini Hep B  jika anda positif/reaktif hub puskesmas/Dinkes
Kab/Kota/Dinkes Propinsi utk mendapatkan HBIG vaksinasi HB0 dan
HBIG <24 jam
PHBS hindari kontak darah untuk mencegah penularan

53
Alur Pelayanan Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan
Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Pkm
- Pemeriksaan T8 lengkap
Ibu Hamil Form yg dipakai: termasuk:
(Semua Umur - Kohort Ibu, Buku KIA HIV, Sifilis , Hepatitis
Kehamilan)  - Form HIV, Sifilis dan Hep - Pemberian hasil lab ke
> 90% B bumil
- Form permintaan Lab - Form hasil lab
Menunggu
Pemeriksaan Hasil Tes
Bumil Pendaftaran Admin Puskesmas Poli KIA R. Lab
1 2 3 4 4

6 5
Pengelola Program HIV,
Sifilis, Hepatitis Pengelola
Dinkes Kab/Kota Program Pkm
Pemberitahuan Hasil :
Ruang Data • Reaktif : Konseling postest termasuk KB paska
bersalin

Bumil
• dan tatalaksana HIV/Sifilis. Bagi yang Hep B
9 8. Staf Lab Rujuk ke RS tata laksana Hep, utk kehamilan di
Pkm
• Non Reaktif : Konseling posttest, Edukasi PHBS
10 7 dan saran imunisasi Hep B mandiri
Lap yg dikirim perbulan:
- Form TIPK HIV Bumil
- Form Sifilis –IMS
- Form Hep.03.Bumil_Pkm
To : PP Dinkes Kab 54
Pulang
PERENCANAAN KEHAMILAN BERIKUTNYA

Pilihan kontrasepsi pada ibu HIV menggunakan Diagram Lingkaran Kriteria Kelayakan Medis
WHO dalam Penggunaan Kontrasepsi (Diagram LKKM). Diagram ini sudah dapat di
unggah pada hand phone android melalui Play Store dengan memilih “KLOP”
24 OKTOBER 2018

LOGISTIK, ALAT
KESEHATAN, OBAT
DAN BHP DI TK
KAB/KOTA

56
KEBUTUHAN LOGISTIK HEP B PADA
PELAYANAN 3E DI PUSKESMAS/RS
TT LAKSANA HEP
HBsAg

BAYI USIA 9-12 BLN


Bagi bumil yang
Vit K, HB0, HBIg belum
menunjukkan
Tes Hep B gejala klinis ,
HBsAg BAYI LAHIR Bagi bayi sebaiknya dirujuk
dari ibu untuk tata laksana
Bayi yang lahir hep B kasus
LAB dari : hepatitisnya, jika
tak bergejala bs
• Ibu Reaktif Hep dilakukan stlh
POLI KIA
T8 : tes LAB B melahirkan ke RS
termasuk • Ibu Non Reaktif Rujukan yang
Hep B telah mampu Tata
ANC Laksana Hep
terpadu

57
PERENCANAAN KEBUTUHAN/ LOGISTIK
(Hepatitis B)

• Perencanaan logistik bersama antara petugas P2


Hepatitis, KIA dan Farmasi dilaporkan secara
berjenjang
Pkm/RS-Kab/Kota-Prov-Kemenkes
• Jadwal pengajuan permintaan logistik ke
Kemenkes, paling telat TW 1 tahun sebelum
tahun permintaaan
Perencanaan Logistik
Tingkat Pelaksana
Sumber Data Usulan Kebutuhan
Pelaksana Perencanaan
PJ Program P2 1.Sasaran dan Target Tahunan
Program Dikirim ke Dinkes
Puskesmas/RS PJ program KIA
2. LPLPO Kab/Kota
PJ Obat/Farmasi 3. Form 3E
1. Sasaran dan Target Tahunan
Tim Perencanaan Obat Program
Kabupaten Dikirim ke Provinsi
terpadu 2. LPLPO
3. Form 3E

Dikirim ke :
Tim Perencanaan Obat Hasil Rekapitulasi Perencanaan 1, Ditjen P2P
Provinsi
terpadu logistik Kabupaten/Kota 2. Dit. Tata Kelola Obat
Publik dan Perbekkes

Hasil Rekapitulasi Perencanaan Dikirim ke Ditjen


Pusat Ditjen P2P
logistik Kabupaten/Kota Farmalkes
Logistik 3E Hepatitis B

Perhitungan kebutuhan bahan/alat untuk kegiatan Eliminasi


Penularan Hep B dari ibu ke anak adalah sbb:
Rapid Tes Hepatitis B (HBsAg)

100% x jumlah kelompok masyarakat berisiko tinggi


yang akan diperiksa (Bumil+bayi reaktif) x 1 tes.

Stok (cadangan) juga perlu diperhitungkan. Kurang


lebih 10%, untuk mengantisipasi kalau ada yang
rusak dan terlambat distribusi tahun yang akan
datang
Logistik untuk Ibu :

a. Perhitungan Kebutuhan Rapid Diagnostik Tes


HBsAg untuk deteksi dini pada ibu hamil
= {(100% Target Bumil per tahun x jumlah ibu hamil) + (10%
buffer)} – stock (cadangan)

62
Logistik untuk bayi, anak :

a. Perhitungan Kebutuhan Rapid Test HBsAg untuk


pemantauan bayi dari Ibu hepatitis B usia 9 – 12 bulan
= (jumlah bayi dari ibu hep B + 10%buffer) – stock
(cadangan)

63
HBIG ( Human immune Globulin)
 Diperlukan untuk bayi dari ibu yang lahir dari ibu yang HBsAg
reaktif

 Perhitungan perkiraan kebutuhan HBIg adalah 2,5 % (estimasi) x


jumlah ibu hamil yang diperiksa dikurangi stok yang masih ada.

 Stok (cadangan) juga perlu diperhitungkan. Kurang lebih 10%,

 Proporsi HBsAg reaktif hasil deteksi dini ibu hamil di Indonesia :


2,5 – 5 %
Logistik untuk bayi :

b. Perhitungan Kebutuhan HBIg (Hepatitis B


Immunoglobulin) untuk bayi dari Ibu Hepatitis B
= {(Perkiraan bayi dari ibu Hep B x 1 syringe) + 10% buffer} -
stock (cadangan)

65
BHP
( BAHAN HABIS PAKAI)
DARAH SEKALIGUS DIAMBIL UNTUK
PEMERIKSAAN ANC IBU HAMIL
BHP PENGAMBILAN DARAH JADI SATU
( INTEGRASI , DI 3ELIMINASI
HIV, SIFILIS DAN HEP)
Alur Permintaan – Distribusi Logistik/Farmasi
(LPLPO)

Kemkes LOGISTIK DARI PUSAT


DIDISTRIBUSIKAN LEWAT DINKES
PROPINSI
DINKES PROPINSI
Dinkes Prov MENDISTRIBUSIKAN KE KAB/KOTA/
FASYANKES SESUAI KETENTUAN
KAB/KOTA KE PUSKESMAS/
Dinkes K/K FASYANKES SESUAI KETENTUAN
DILENGKAPI DENGAN DOKUMEN
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
RS BARANG YANG BERLAKU
: Alur Permintaan 67
: Alur DIstribusi
PRAKTEK
PERENCANAAN LOGISTIK
Pada Tahun 2018 Provinsi A yang mempunyai 4 kab/kota.
Kabupaten yang telah melaksanakan DDHB adalah Kab B (Estimasi bumil 100) dan
Kab C (estimasi bumil 150), sebelum pelaksanaan di awal tahun Prov A mengirimkan
logistik sesuai kebutuhan yaitu Kab B : HBSAg = 110 tes dan HBIG 3 Syringe dan Kab
C HBSAg = 160 tes dan HBIG 5 Syringe dan stok provinsi yang belum terpakai HBsAg
sebanyak 50 dan HBIG 5

Pada akhir tahun di kab B tersebut telah dilaksanakan pemeriksaan pada 100 bumil, R
= 2% dan Kab C 140 dengan Reaktif sebanyak 2,8%% dan semua bumil telah
melahirkan dan bayi diberi HBIG < 24 Jam

Pada tahun 2019 provinsi A merencanakan pengembangan pelaksanaan DDHB ke 2


kab lainnya, dimana Kab D estimasi bumil 200 dan Kab E sebanyak 150 orang,
sehingga estimasi total Bumil sebanyak 600 orang dan merencanakan pengadaan
HBsAg untuk bumil bersumber dana APBD Provinsi sebanyak 100 tes dan sisa
kebutuhan lainnya direncanakan pengajuan permintaan ke Kemenkes
69
Tugas :
Di provinsi A pada tahun 2019
- Buat rencana kebutuhan HBSAg untuk ibu hamil dan bayi
usia 9-12 bulan
- Berapa permintaan HBsAg untuk bumil yang akan diajukan
ke Kemenkes
- Dan kebutuhan HBIG

70
JAWABAN
Kebutuhan HBsAg Bumil
= {(% Target Bumil per tahun x jumlah ibu hamil) + (10% buffer)} –
stock (cadangan)
= (100% X 600) + (10%) – 80
= (600 + 60) – 80
= 580 tes
Pengajuan ke Kemenkes :
= 580 – 100
= 480 tes

Kebutuhan HBsAg Bayi


= (jumlah bayi dari ibu hep B + 10%buffer) – stock (cadangan)
= (2+4) + 10% - 0
=6+1
=7

Total permintaan HBsAg ke Kemenkes adalah :


= 480 + 7
= 487 tes
71
JAWABAN

Kebutuhan HBIg
= {(bayi dari ibu Hep B x 1 syringe) + 10% buffer} - stock (cadangan)
= {(600 x 2,5%) x 1 + 10% } - 7
= (15 x 1) – 7
= 8 Syringe

72
TERIMAKASIH
SUDAH BEBASKAN KAMI DARI HEPATITIS, HIV
DAN SIFILIS
75
76

Anda mungkin juga menyukai