1 •
Selama kehamilan 5 - 10 %
Saat persalinan 10 - 20 %
Keseluruhan 20-45 %
Sebagian besar (90%) infeksi HIV pada bayi disebabkan penularan dari ibu, hanya
sekitar 10% yang terjadi karena proses transfusi.
Risiko Penularan Sifilis dari Ibu ke Anak
Tujuan PPIA:
1. Mencegah Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Bayi.
2. Mengurangi dampak epidemi HIV, Sifilis dan Hepatitis B terhadap Ibu dan Bayi
Kegiatan KIE secara individu maupun kelompok kepada masyarakat tentang HIV-
AIDS,
Sifilis (IMS) , Hepatitis B dan Kesehatan reproduksi
Prong 2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu
dengan
HIV , Sifilis dan Hep B
Pencegahan dan penundaan kehamilan
• akses layanan yang menyediakan informasi dan sarana kontrasepsi yang aman
dan efektif
• Konseling yang berkualitas, penggunaan alat kontrasepsi yang aman dan efektif
Perencanaan kehamilan
Pada prinsipnya setiap perempuan harus merencanakan kehamilannya. Pada
perempuan terinfeksi HIV, Sifilis atau Hep B, perencanaan kehamilan harus lebih
matang sesuai dengan risiko bahwa perempuan dengan HIV , Sifilis atau Hep B
dapat menularkan HIV pada bayinya
Prong 3. Mencegah terjadinya penularan HIV, Sifilis dan Hep b dari ibu
hamil HIV positif ke bayi yang dikandungnya
Positif Negatif
•
• ABAT
Terapi
ARV
(ART) • ART
• Pemantauan pertumbuhan
Pelayanan bagi anak SD
& perkembangan
• PMT
• Konseling Kespro
• KIE Kespro Catin Pelayanan bagi balita
•
Pelayanan bagi anak SMP/A & remaja
Pelayanan KB
• Perencanaan kehamilan
Lansia
Pemeriksaan Kehamilan Persalinan, nifas & neonatal
10 T SPM 100 %
Remaja
KIE : Konseling
• Penyuluhan pada Masa Pribadi :
Orientasi Sekolah Guru BK, KS,
(MOS) KKR
• Penyuluhan rutin
Rujuk bila tidak dapat
ditangani
1. SKRINING HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B
PADA IBU HAMIL
Integrasi PPIA
di Layanan Keluarga
Berencana
• Reproduksi adalah hak setiap individu
Skrining klien :
1. Anamnesis yang cermat atau melalui konseling.
2. Permeriksaan organ reproduksi + pemeriksaan laboratorium
3. Pendekatan sindrom dengan atau tanpa pemeriksaan laboratorium
sederhana .
Anamnesis
Penilaian risiko IMS dengan:
1. Petugas akan menanyakan keluhan seperti ada tidaknya duh vagina/uretra, pada
ulkus
alat kelamin, vegetasi pada alat kelamin pembengkakan kelenjar getah bening
di selangkangan dan nyeri perut bagian bawah.
Skrining/Penapisan IMS pada Klien KB
2. Petugas akan menanyakan
mengenai :
Pria Perempuan
Mitra sexsual >1 dalam 1 bulan terakhir Pasangan/mitra seksual menderita IMS
Berhubungan seksual dengan penjaja seks dalam Pasangan/mitra seksual/pasien sendiri mempunyai mitra sexual
1 bulan terakhir lebih dari satu dalam 1 bulan terakhir
Mengalami salah satu atau lebih episode IMS Mengalami salah satu atau lebih episode IMS dalam 1 bulan
dalam 1 bulan terakhir terakhir
Perilaku pasangan/mitra seksual berisiko tinggi Perilaku pasangan /mitra seksual berisiko tinggi
Skrining/penapisan IMS pada Klien
KB
1. Pada pasien yang berisiko/gejala IMS, rujuk ke Poli IMS/Poli BP untuk
mendapatkan penatalaksaan lebih lanjut.
2. Anjurkan pengunaan kondom secara konsisten untuk mencegah penularan IMS
3. Klien KB yang di diagnosis IMS/ berperilaku beresiko atau pasangannya
berperilaku beresiko, petugas kesehatan wajib menawarkan tes HIV. Penawaran
tes HIV dapat dilakukan oleh petugas di Poli KB, atau oleh petugas di Poli IMS
atau Petugas di poli KB dapat merujuk klien ke klinik KTS bila pasien memerlukan
konseling lebih lanjutan
2. TATALAKSANA UNTUK IBU DAN
BAYI YANG POSITIF HIV, SIFILIS DAN
HEPATITIS B
Terima kasih