Anda di halaman 1dari 21

2013

Panduan
Penyelenggaraan
OSCE
Pendidikan DIII Keperawatan dan Ners
Buku ini alah buku ke 3 dari 3 buku. Buku1 adalah Blueprint OSCE Perawat
dan buku 2 adalah Panduan Penulisan Soal OSCE Perawat.

HPEQ Komponen 2
Tim OSCE Perawat
1/12/2013

PEDOMAN PENYELENGGARAAN OSCE

DAFTAR ISI
BAB I. OSCE PERAWAT ............................................................................................................. 3
A.

Latar Belakang Uji Kompetensi ....................................................................................... 3

B.

Pengertian OSCE.............................................................................................................. 4

C.

Landasan Hukum Uji Kompetensi OSCE ........................................................................ 4

D. Tujuan OSCE ......................................................................................................................... 4


BAB II. CETAK BIRU (BLUE PRINT) PENILAIAN ................................................................... 5
A.

Komponen Penilaian ........................................................................................................ 5

B. Jenis dan jumlah Station ......................................................................................................... 7


C. Format Penulisan Soal ............................................................................................................ 8
D. Penyusunan Soal OSCE ......................................................................................................... 9
BAB III. ORGANISASI PENYELENGGARAAN ..................................................................... 10
A. Panitia Pusat LPUK ............................................................................................................. 10
B. Koordinator Pusat Penyelenggara OSCE ............................................................................. 10
C. Pengawas Pusat .................................................................................................................... 10
D. Penguji ................................................................................................................................. 11
E. Klien Standar ........................................................................................................................ 14
F. Peserta Ujian ......................................................................................................................... 16
G. Tenaga Pendukung ............................................................................................................... 17
BAB 4. PUSAT PENYELENGGARA OSCE ............................................................................. 18
A. Syarat Penyelenggara OSCE ................................................................................................ 18
B. Dokumen Penyelenggaraan .................................................................................................. 19
C. Mekanisme Penyelenggaraan ............................................................................................... 20
BAB V. PENETAPAN KELULUSAN ........................................................................................ 21
A. Penentuan Batas Lulus ......................................................................................................... 21
B. Pengumuman Hasil OSCE ................................................................................................... 21

BAB I. OSCE PERAWAT


A. Latar Belakang Uji Kompetensi
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, yang dikerjakan oleh lembaga/ badan
dan didukung oleh peran serta aktif masyarakat. Pelayanan kesehatan yang diberikan akan bisa
mencapai hasil yang maksimal jika direncanakan secara matang (sesuai renstra bidang
kesehatan) sehingga hasil yang didapatkan bisa terukur dengan indikator-indikator yang valid.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan hasil pelayanan kesehatan tidak maksimal
diantaranya karena masih rendahnya kualitas tenaga kesehatan (termasuk perawat) sebagai
pemberi layanan. Kualitas perawat sebagai pemberi layanan kesehatan dipengaruhi berbagai hal,
antara lain kualitas proses pembelajaran yang ada. Kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh
institusi pendidikan keperawatan masih sangat beragam, meskipun telah menggunakan
kurikulum inti yang sama. Dampak dari pelaksanaan proses pembelajaran tersebut akan
menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan tidak terstandar, hal ini ditunjukkan dengan
masih banyaknya keluhan dari stakeholder terhadap kualitas lulusan saat melakukan rekruitmen.
Perbedaan kualitas lulusan pada berbagai institusi penyelenggara pendidikan tersebut dapat
dilihat pada hasil Try Out Uji Kompetensi Perawat Indonesia dengan perbedaan nilai varian yang
sangat besar.
Direktorat jenderal pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud telah mewajibkan kepada
institusi penyelenggara pendidikan keperawatan baik Ners maupun diploma III (AIPNI dan
AIPDiKI) agar menerapkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan Kepmendiknas no.
232/U/2000 dan 045/U/2002 tentang penerapan KBK. Pada kenyataannya implementasi KBK ini
tergantung pada kemampuan institusi penyelenggara pendidikan, sehingga solusi yang dilakukan
tersebut tetap tidak bisa menyelesaikan permasalahan perbedaan dalam proses pemelajaran yang
berdampak pada kualitas lulusan yang dihasilkan juga berbeda.
Salah satu solusi yang diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan tidak seragamnya
kualitas lulusan perawat adalah dengan pelaksanaan uji kompetensi secara nasional. Saat ini
yang sudah dilakukan adalah uji kompetensi nasional yang mengukur ranah kognitif dengan dua
model, yaitu Computer Based Test (CBT) dan Paper Based Test (PBT). Selanjutnya akan
dilengkapi dengan uji kompetensi yang mengukur ranah psikomotor dan afektif yaitu dengan uji
metode Objective Structured Clinical Examination (OSCE).

B. Pengertian OSCE
OSCE adalah suatu metode untuk menguji kompetensi klinik secara obyektif dan
terstruktur dalam bentuk rotasi station dengan alokasi waktu tertentu. Objektif karena semua
mahasiswa diuji dengan ujian yang sama. Terstruktur karena yang diuji keterampilan klinik
tertentu dengan menggunakan lembar penilaian yang spesifik. Selama ujian peserta berkeliling
melalui beberapa stasiun yang berurutan, dengan masing-masing station terdapat suatu tugas atau
soal yang harus dijawab atau didemonstrasikan. Peserta akan diobservasi oleh penguji. Pada
beberapa station peserta juga dapat diuji mengenai kemampuan menginterpretasi data atau
materi klinik serta menjawab pertanyaan lisan. Setiap station dibuat seperti kondisi klinik yang
mendekati situasi nyata. Dalam OSCE, penilaian berdasarkan keputusan yang sifatnya
menyeluruh dari berbagai komponen kompetensi. Setiap station mempunyai materi uji yang
spesifik. Semua peserta diuji terhadap materi klinik yang sama. Lamanya waktu untuk masingmasing stasiun sudah ditentukan.

C. Landasan Hukum Uji Kompetensi OSCE


Beberapa aturan yang menjadi dasar pelaksanaan Uji Kompetensi di Indonesia dalam bentuk
OSCE adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Standar Kompetensi Perawat Indonesia (cari nomornya minta pak masfuri)
4. SK Bersama kementrian kesehatan dengan kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tentang
uji Kompetensi (cari nomornya minta pak masfuri).

D. Tujuan OSCE
1. Menyeleksi perawat level professional dan vokasional yang kompeten
2. Menciptakan sistem ujian yang obyektif dan terstandar secara nasional
3. Melengkapi metode ujian kompetensi dari aspek psikomotor dan afektif

BAB II. CETAK BIRU (BLUE PRINT) PENILAIAN


Blue print OSCE merupakan panduan dalam pelaksanaan ujian termasuk susunan kasus
diujikan dengan menggambarkan kemampuan yang diuji secara proporsional. Blue print
menentukan keterampilan klinik, keterampilan komunikasi, dan pengetahuan yang diuji dengan
memperhatikan kebutuhan dasar manusia, setting, rentang usia, focus kompetensi, serta kasus
sehingga peserta diuji secara komprehensif.

A. Komponen Penilaian
1. Kompetensi yang dinilai
Kompetensi yang dinilai dalam OSCE adalah: (menyesuaikan dengan kelompok 2)
a.

Komunikasi, edukasi dan konseling

Adalah aktifitas hubungan interpersonal antara perawat-klien untuk memperoleh


pengalaman belajar bersama untuk memperbaiki tingkah laku.
b.

Pengkajian Keperawatan

Adalah aktifitas pengumpulan data tentang status kesehatan klien secara sistematis,
menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan.
c.

Diagnosis dan Perencanaan

Adalah aktifitas menganalisis data pengkajian untuk merumuskan masalah atau


diagnosa keperawatan dan rencana tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan dan
meningkatkan kesehatan klien.
d.

Implementasi

Adalah aktifitas mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam


rencana asuhan keperawatan. Karakteristik implementasi berfokus pada bagaimana
suatu tindakan dilakukan.

e.

Evaluasi

Adalah aktifitas mengevaluasi perkembangan kesehatan klien terhadap tindakan dalam


pencapaian tujuan, sesuai rencana yang telah ditetapkan dan merevisi data dasar dan
perencanaan.
f.

Perilaku Profesional

Berperilaku atau berpenampilan terbaik sesuai kaidah etik,norma, budaya dan standar
profesional dalam melakukan aktifitas praktik keperawatan.
2. Kategori Kompetensi
Kategori kompetensi menjelaskan perbedaan materi uji antara ners dan diploma III dengan
proporsi jumlah station sebagai berikut:
Jumlah Minimal Station
Kategori Kompetensi
DIII

Ners

Komunikasi, Edukasi, Konseling

Pengkajian

Diagnosa dan perencanaan

Implementasi

Perilaku professional

3. Penilaian Umum (Global Rating)


Selain penilaian kompetensi, peserta ujian akan dinilai kemampuannya secara umum.
Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta
secara keseluruhan apakah peserta mampu menjadi perawat dengan kemampuan yang ada.
Kriteria penilaian terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline
akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.

B. Jenis dan jumlah Station (disesuaikan dg blue print)


Terdapat 11 station terdiri dari 9 station materi uji dan 2 station istirahat yang akan dinilai
dalam OSCE, yaitu:
1. Oksigenasi
Lingkup oksigenasi meliputi pemenuhan kebutuhan oksigenasi untuk membantu
klien yang mengalami gangguan pemenuhan oksigen akibat gangguan ventilasi,
difusi, perfusi dan transportasi.
2. Sirkulasi
Lingkup sirkulasi meliputi pemenuhan kebutuhan sirkulasi untuk membantu klien
yang mengalami gangguan pemenuhan sirkulasi akibat gangguan hemodinamik di
dalam tubuh (fungsi kardiovaskuler).
3. Cairan dan Elektrolit
Lingkup cairan dan elektrolit meliputi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
untuk membantu klien yang mengalami

gangguan pengaturan dan pemenuhan

kebutuhan cairan, elektrolit dan keseimbangan asam basa.


4. Nutrisi
Lingkup nutrisi meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi mulai dari asupan makanan,
pencernaan, penyerapan dan metabolisme.
5. Aman dan Nyaman
Lingkup gangguan aman dan nyaman meliputi infeksi, cedera fisik, perilaku
kekerasan, ketidakamanan lingkungan, proses pertahanan tubuh (alergi), dan
termoregulasi, nyeri, polusi, isolasi sosial.
6. Eliminasi
Lingkup eliminasi (urin dan fekal) meliputi proses sekresi dan ekskresi sisa
metabolisme tubuh.
7. Aktivitas dan Istirahat
Lingkup aktifitas dan istirahat meliputi

gangguan mobilisasi fisik, keterbatasan

energi, tidur, istirahat dan relaksasi.


7

8. Psikososial
Lingkup gangguan Psikososial meliputi

gangguan perilaku, koping, emosional,

peran dan hubungan, serta persepsi diri.


9. Nilai dan Keyakinan
Pada katagori ini, termasuk komunikasi, seksual dan belajar. Lingkup nilai dan
keyakinan

meliputi spiritual, nilai, keyakinan, pola aktivitas ritual dan latar

belakang budaya yang mempengaruhi kesehatan. Lingkup komunikasi meliputi


penerapan teknik komunikasi dan gangguan penerimaan, interpretasi, serta ekspresi.
Lingkup seksualitas meliputi identitas seksual, fungsi seksual dan reproduksi.
Lingkup belajar meliputi pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan informasi
dan pengetahuan untuk meningkatkan, mempertahankan serta memulihkan status
kesehatan.
Masing-masing station akan dilaksanakan dalam waktu 20 menit dengan rincian 1 menit
membaca soal, 18 menit waktu melakukan tindakan, dan 1 menit untuk pindah station.
Template Blueprint OSCE terlampir.

C. Format Penulisan Soal


Format penulisan soal adalah sebagai berikut:
1. Nomor station
2. Judul stasion
3. Waktu yang dibutuhkan
4. Tujuan station
5. Kompetensi
6. Kategori
7. Instruksi untuk peserta
8. Instruksi untuk penguji
9. Instruksi untuk Klien simulasi
10. Peralatan yang dibutuhkan
11. Penulis
12. Referensi
8

13. Lembar Penilaian (Rubrik)


Format lengkap penulisan soal dan lembar penilaian terlampir.

D. Penyusunan Soal OSCE


Soal OSCE dibuat oleh staf pendidik dan praktisi klinik yang juga merupakan perawat
dengan keahlian masing-masing di bidangnya. Proses pembuatan soal dilakukan bersama-sama
dalam suatu lokakarya yang diadakan di tingkat nasional. Soal yang dihasilkan dari workshop ini
kemudian ditelaah oleh Tim OSCE untuk analisis dan disimpan dalam bentuk draft soal yang
selanjutnya ditelaah kembali oleh Tim ahli (panel expert). Selanjutnya soal ini diujicobakan pada
pelatihan penguji OSCE dan pelatih Klien Standar (KS). Soal yang baik disimpan dalam bank
soal UKPI dan memiliki peluang untuk diujikan pada OSCE UKPI. Setiap soal OSCE harus
dibuat sesuai cetak biru penilaian dan format penulisan soal yang disepakati dengan
menggunakan formulir yang terstandarisasi serta direview bersama sesuai formulir yang
terstandarisasi (terlampir). Station OSCE yang telah dihasilkan disimpan dalam bank soal OSCE
dalam bentuk soft copy.

BAB III. ORGANISASI PENYELENGGARAAN

A. Panitia Pusat LPUK


B. Koordinator Pusat Penyelenggara OSCE
1. Persyaratan Koordinator
a. Staf pendidik yang ditunjuk oleh institusinya sebagai penanggung jawab OSCE center
di institusi
b. Pernah menjadi penguji OSCE sesuai standar OSCE nasional
c. Memiliki komitmen untuk menyelenggarakan OSCE
d. Memahami standar penyelenggaraan OSCE nasional
e. Bisa melakukan koordinasi dengan koordinasi OSCE dari institusi lain serta panitia
2. Tugas Koordinator:
a. Mengkoordinasikan dan bertanggungung jawab terhadap pelaksanaan OSCE di institusi
tempat berlangsungnya ujian
b. Mempersiapkan pelaksanaan OSCE sesuai dengan standar yang sudah disiapkan
c. Mengawasi pelaksanaan OSCE di institusi penyelenggara
d. Mengevaluasi pelaksanaan OSCE di institusi penyelenggara
e. Melaporkan pelaksanaan OSCE dalam bentuk berita acara ujian
f. Bekerja sama dengan pengawas pusat mengatasi permasalahan yang timbul pada saat
pelaksanaan ujian
g. Mengembalikan semua berkas ujian yang diterima kepada pengawas pusat
h. Satu bulan sebelum penyelenggaraan ujian Koordinator OSCE sudah mengetahui
i. jadwal pelaksanaan serta station yang akan diujikan untuk mempersiapkan peralatan
yang dibutuhkan
j. Bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan station yang diujikan di OSCE
Centernya
3. Hak Koordinator
a. Mendapatkan honorarium sesuai ketentuan yang berlaku
b. Mendapatkan informasi umpan balik pusat ujian yang dikelolanya
c. Mendapatkan sertifikat Koordinator OSCE

C. Pengawas Pusat
1. Persyaratan
a. Mendapat surat tugas LPUK
10

b. Sudah menjadi penguji dan pelatih OSCE Nasional/Regional


c. Telah mengikuti pelatihan pengawas pusat
d. Tidak mengawas pada institusi asal
2. Tugas
a. Membawa berkas ujian ke OSCE Center dan menyerahkannya kepada Koordinator
OSCE
b. Mengawasi penyelenggaraan OSCE di OSCE Center sesuai tugas yang diberikan
c. Bekerja sama dengan Koordinator OSCE Center untuk memastikan bahwa OSCE
berjalan dengan lancar dan adil
d. Jika terjadi permasalahan, pengawas pusat mengambil keputusan demi kelancaran
penyelenggaraan dan melaporkannya pada berita acara ujian
e. Melakukan evaluasi terhadap OSCE Center, penguji, koordinator OSCE Center dengan
mengisi formulir umpan balik
f. Pengaturan jadwal keberangkatan dan kepulangan pengawas pusat dilakukan oleh LPUK
g. Membawa berkas ujian pasca OSCE kembali ke LPUK untuk selanjutnya diproses sesuai
ketentuan yang berlaku.
3. Pengawas pusat berhak
a. Mendapatkan honorarium sesuai ketentuan yang berlaku
b. Mendapatkan lumpsum, transportasi dan akomodasi sesuai ketentuan yang berlaku
c. Mendapatkan sertifikat Pengawas Pusat OSCE

D. Penguji
1. Persyaratan Penguji
a. Perawat dengan pendidikan terakhir minimal S2 dan/atau Perawat spesialis
b. Sudah berpengalaman menjadi instruktur keterampilan klinik (pre-klinik atau klinik)
minimal 1 tahun dan penguji OSCE di institusinya minimal 3 kali periode masa ujian
c. Telah mengikuti pelatihan yang terstandar sebagai penguji OSCE sesuai SOP HPEQ
yang dibuktikan dengan sertifikat
d. Mematuhi tata tertib dan kode etik penguji OSCE
e. Syarat pengalaman (dibuktikan dengan surat tugas dari institusi masing-masing):
1) Instruktur skills lab di institusi masing-masing minimal 1 tahun
2) Penguji OSCE minimal 3x periode masa ujian di institusi masing-masing
2. Kontrak
Perlu ada kontrak atau komitmen kontrak Penguji dengan Panitia OSCE Nasional, yang
berisi:
a. Hak Penguji
b. Kewajiban Penguji
11

c. Tata tertib
3. Tata Tertib Penguji
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Datang tepat waktu


Tidak meninggalkan tempat saat ujian berlangsung
Tidak boleh menggunakan alat komunikasi apapun saat ujian
Menjalankan tugas sebagaimana instruksi untuk penguji
Mengikuti seluruh rangkaian persiapan bersama Core Team OSCE nasional
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ujian di station tempat penguji bertugas
Memberikan feedback pada lembar yang telah dipersiapkan oleh panitia
Harus hadir pada briefing penguji yang dilakukan satu hari sebelum putaran pertama
ujian dilaksanakan
i. Harus hadir 1 jam sebelum ujian dimulai untuk standarisasi penguji dan KS
4. Kode Etik Penguji
a. Komitmen dan disiplin yang tinggi
b. Tidak membocorkan soal
c. Tidak membantu atau merugikan peserta
d. Bersifat obyektif dan bertanggung jawab
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai sebagai berikut:
1) Kejujuran
2) Loyalitas
3) Kebajikan
4) Kehormatan
5) Kebenaran
6) Respek
7) Keramahan
8) Integritas
9) Keadilan
10) Kerjasama
5. Kewajiban Penguji
Mengikuti instruksi penguji sesuai kebutuhan skenario uji, seperti
a. Memberi informasi tambahan (bila ada intruksi dalam soal)
b. Mengajukan pertanyaan (bila ada instruksi dalam soal)
c. Mengingatkan waktu yang tersisa pada 3-5 menit akhir station
d. Mengevaluasi peserta sesuai lembar penilaian
e. Mengisi berita acara ujian dan formulir umpan balik OSCE
f. Dalam kondisi tertentu, KS tidak melaksanakan tugasnya sesuai instruksi, penguji
memberikan intervensi : ralat/revisi informasi
g. Dalam situasi peralatan atau fasilitas rusak: penguji langsung meminta peserta
12

menggunakan alat cadangan


h. Dalam kondisi tertentu yang tidak terduga, penguji harus melaporkan kepada
Koordinator OSCE Center yang kemudian melaporkan kepada pengawas pusat.
Keputusan diambil oleh pengawas pusat dan dicantumkan pada berita acara ujian.
6. Hak penguji
a. Penguji mendapatkan honorarium sesuai ketentuan yang berlaku
b. Penguji luar kota mendapatkan lumKSum, transportasi dan akomodasi sesuai ketentuan
yang berlaku
c. Mendapatkan informasi umpan balik sebagai penguji
d. Mendapatkan sertifikat penguji OSCE nasional
7. Tugas dan Peran Penguji
a. Sebelum Ujian
1) Menandatangani kontrak
2) Mengikuti persiapan bersama panitia nasional
3) Mengikuti briefing persamaan perseKSi mengenai soal/check list
4) Ikut mengecek alat dan bahan bersama koordinator dan penanggung jawab
instrument
b. Saat Menguji
1) Mengikuti instruksi penguji sesuai kebutuhan skenario uji, seperti:
a) Memberi informasi tambahan (jika ada dalam instuksi dalam soal)
b) Mengajukan pertanyaan (jika ada dalam instuksi dalam soal)
2) Mengingatkan waktu yang tersisa pada 3-5 menit akhir station
3) Mengevaluasi peserta sesuai lembar penilaian
4) Dalam kondisi tertentu yang tidak terduga (seperti: lampu mati, alat/SP tidak sesuai
dengan soal, KS berhalangan, KS tidak hafal skenario, kebakaran/ bencana alam, dan
pelanggaran tata tertib ujian oleh peserta), maka penguji melaporkan ke Koordinator
Penyelenggara (OSCE Center) untuk kemudian dilaporkan kepada pengawas pusat.
Keputusan diambil oleh pengawas pusat dan dicantumkan pada berita acara ujian.
5) Dalam situasi peralatan atau fasilitas rusak, maka penguji langsung meminta peserta
menggunakan alat cadangan

c. Setelah Ujian Selesai


Mengisi berita acara ujian dan formulir umpan balik OSCE

8. Jenis dan jumlah penguji:


a. Penguji dari institusi pelaksana OSCE sebanyak

6 orang
13

b. Penguji dari institusi berbeda pada wilayah yang sama sebanyak


c. Penguji dari institusi berbeda pada wilayah yang berbeda
sebanyak

2 orang
1 orang

E. Klien Standar
1. Persyaratan
a. Pernyataan tertulis bersedia menjadi klien standart
b. Telah mengikuti pelatihan Klien standar
c. Usia minimal 21 tahun atau telah menikah
d. Jenis kelamin dan kondisi fisik sesuai skenario
e. Tidak buta huruf
f. Dapat memahami dan menandatangani kontrak dengan institusi penyelenggara OSCE
g. Dapat berkomunikasi dua arah
h. Mempunyai kemampuan berakting
i. Bisa bekerja sama
j. Tidak berasal dari profesi kesehatan (dokter, residen, bidan, perawat, atau mahasiswa
keperawatan, kedokteran, dan kebidanan) dan atau pegawai institusi pelaksana OSCE
k. KS disediakan oleh institusi penyelenggara OSCE yang telah mendapatkan pelatihan KS
l. KS mendapatkan kontrak dengan institusi OSCE Center yang mencantumkan:
1) kesediaan menjadi KS
2) kewajiban untuk menjaga kerahasiaan soal
3) bersedia bekerja pada jadwal yang telah ditentukan
4) masa kontrak
5) hak dan kewajiban
6) penghargaan
7) ketentuan jika melanggar kontrak.
8) KS juga menandatangani informed consent.
2. Tata Tertib KS
a. Datang tepat waktu (1 jam sebelum ujian dimulai)
b. Tidak meninggalkan tempat saat ujian
c. Tidak boleh menggunakan alat komunikasi apapun saat ujian
d. Menjalankan tugas sebagaimana instruksi
e. Memberikan umpan balik pada lembar yang telah dipersiapkan oleh panitia nasional

3. Penggunaan KS
a. Kontrak dibuat antara institusi pendidikan penyelenggara ujian dengan KS dalam jangka
waktu 1 tahun
b. Kontrak dapat dibatalkan jika:
- Melanggar tata-tertib
14

c.
d.
e.
f.
g.

h.

i.
j.

Tidak memenuhi kewajiban dalam kontrak


Kinerja yang buruk dari KS berdasarkan hasil evaluasi kesepakatan kedua belah
pihak
Penyediaan KS menjadi tanggung jawab institusi penyelenggara ujian OSCE
Setiap OSCE Center harus menyediakan KS sesuai jumlah station dengan 25% cadangan
pada setiap pelaksanaan
Seorang KS dalam setiap pelaksanaan ujian OSCE maksimal memerankan 2 peran
Dalam satu hari, 1 KS maksimal terlibat dalam 2 putaran ujian (seri)
Pemeriksaan yang tidak diboleh dilakukan kepada KS Wanita:
- Pemeriksaan dada
- Pemeriksaan area pelvis (anogetinal, inguinal)
- Jika pemeriksaan tersebut diperlukan maka dapat dilakukan pada manekin atau
menggunakan keterangan dalam RM.
Pemeriksaan yang tidak diboleh dilakukan kepada KS Pria:
- Pemeriksaan area pelvis (anogetinal, inguinal)
- Jika pemeriksaan tersebut diperlukan maka dapat dilakukan pada manekin atau
menggunakan keterangan dalam rekam medic
Pemeriksaan kepada KS harus sesuai dengan norma yang berlaku
Pada kasus anak menggunakan manekin dan KS hanya digunakan dalam proses
alloanamnesis

4. Hak KS
a. Mendapatkan Honorarium KS sesuai ketetapan Panitia Nasional :
o Pelatihan khusus untuk kasus OSCE Nasional UKPI
o pengarahan satu hari sebelum hari pelaksaaan ujian
o Pelaksanaan OSCE Nasional UKPI
b. Mendapatkan kompensasi biaya perawatan dan pengobatan terhadap penyakit yangtimbul
akibat penugasan sebagai KS

5. Kewajiban KS
a. Mengikuti Pelatihan Khusus untuk kasus yang akan digunakan dalam OSCE nasional
UKPI
b. Mengikuti pengarahan satu hari sebelum hari pelaksaaan ujian
6. Pelatihan KS
a. Diselenggarakan oleh OSCE Center dengan pelatih yang memiliki sertifikat dari HPEQ
b. Mengikuti Pelatihan KS yang sesuai SOP HPEQ dengan pelatih yang bersertifikat
c. Pelatih KS di setiap OSCE Center minimal berjumlah 5 orang
15

7. Kode Etik KS
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Bertanggung jawab
Menjaga norma-norma kesusilaan & kemanusiaan
Membantu kelancaran proses pendidikan
Tidak membocorkan soal
Tidak membantu atau merugikan peserta
Disiplin dan bertanggung jawab
Melatih diri sesuai dengan peran yang sudah ditentukan
Komitmen untuk menjadi KS
Bersedia memberi dan menerima umpan balik

8. Instruksi KS
a. Kejelasan instruksi, khususnya dalam:
- Peran yang harus dilakukan
- Informasi yang harus dikomunikasikan
b. Template mengikuti template soal OSCE
c. Dalam kondisi tertentu, KS tidak melaksanakan tugasnya sesuai instruksi, maka penguji
dapat memberikan intervensi berupa ralat/revisi informasi

F. Peserta Ujian
1. Persyaratan
a. Peserta harus melakukan pendaftaran sesuai ketentuan LPUK untuk menjadi peserta ujian
pada OSCE Center. Peserta bisa melakukan ujian di OSCE Center lain yang bukan
institusi asal
b. LPUK akan mengatur lokasi dengan memperhatikan jumlah peserta dan penguji di
OSCE Center
c. Persyaratan pendaftaran UKPI = persyaratan UKDI/ UKDGI
2. Tata tertib peserta:
a. Terdaftar sebagai peserta ujian
b. Wajib menjunjung tinggi kejujuran, profesionalisme, dan kemandirian serta tidak
melakukan kecurangan dalam bentuk apapun maupun bekerja sama dengan orang
lain.
c. Datang 1 hari sebelum pelaksanaan untuk mengetahui lokasi dan mengikuti briefing
mengenai OSCE.
d. Dilarang membawa alat komunikasi elektronik dalam bentuk apa pun.
e. Membawa alat tulis (ballpoint). Peralatan lainnya disediakan oleh OSCE Center.
f. Wajib datang 1 jam sebelum ujian dimulai, jika hadir terlambat maka tidak
diperkenankan mengikuti ujian.
g. Wajib membawa kartu peserta ujian dan kartu identitas.
16

h.
i.
j.
k.

Mengisi daftar hadir peserta ujian.


Tidak membawa makanan/minuman ke lokasi OSCE.
Tidak membawa catatan ke lokasi OSCE.
Semua barang peserta dititipkan di tempat yang telah disediakan. Panitia OSCE
Center tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan yang timbul.
l. Mengenakan uniform klinik institusi lengkap.
m. Menjaga ketertiban, ketenangan dan kelancaran penyelenggaraan OSCE

G. Tenaga Pendukung
Tenaga pendukung terdiri dari:
1. Laboran
2. sekretariat untuk mengatur administrasi dengan LPUK
3. pengatur waktu (timer)
4. penolong (helper) pada station prosedur tindakan klinik yang membutuhkan penyiapan
alat dan sulit dilakukan oleh penguji
5. penjaga kebersihan
6. petugas katering
7. pengumpul hasil
8. petugas keamanan untuk menjaga peralatan yang dibutuhkan petugas listrik cadangan IT
lokal
Tugasnya adalah: membantu koordinator OSCE Center untuk mendukung penyelenggaraan
dan menjamin kelancaran OSCE

17

BAB 4. PUSAT PENYELENGGARA OSCE


A. Syarat Penyelenggara OSCE
1. Syarat penyelenggara OSCE:
a. Telah memenuhi persyaratan OSCE Center dan dilakukan visitasi oleh LPUK
b. Tersedia minimal 11 ruang yang memadai dan terdapat pada satu lantai yang sama.
c. Peralatan dan bahan sesuai standar yang ditetapkan oleh pengembang soal beserta
cadangannya
d. OSCE Center mempersiapkan bahan habis pakai sesuai blue print dan jumlah peserta
e. Bersedia menerima peserta dari institusi pendidikan keperawatan lain dengan biaya
mengikuti standar nasional
f. Menyiapkan panitia penyelenggara lokal dan staf pendukung penyelenggaraan OSCE.
g. Memiliki penguji yang memenuhi persyaratan di atas (minimal sesuai jumlah station
ditambah cadangan sebanyak 25%)
h. Menyediakan KS sesuai standar yang ditetapkan oleh pengembang soal (minimal sesuai
jumlah station yang membutuhkan KS ditambah cadangan sebanyak 25%)
2. Kriteria Ketersediaan Station
Komponen
1. Ukuran ruangan
2. Jumlah
3. Lay out

4. Keadaan ruangan

Persyaratan Ruangan
D III
Ners
2.5 x 2,5 m
11 ruangan
- Satu grup ujian: ruangan harus berada di lantai
dan gedung yang sama
- Letak station berurutan bila tidak memungkinkan
jarak antar station bisa ditempuh dalam waktu 1
menit.
- Cahaya cukup terang (80 lux)
- Sirkulasi udara baik dan nyaman
- Suara antar station tidak terdengar atau
mengganggu station sebelahnya

3. Kriteria Ruang Penguji/Administrasi


a. Ukuran: 4 x 5 m
b. Lokasi: dekat dengan lokasi station
c. Fasilitas: minimal meja, kursi, lemari administrasi, komputer, printer
4. Kriteria Ruang Tempat Penitipan Barang
a. Ukuran: sesuai jumlah peserta
18

b. Letak: tidak jauh dari lokasi ujian


c. Ruangan harus dikunci/selalu dijaga
5. Kriteria Toilet
Minimal satu buah untuk masing-masing jenis kelamin di lokasi ujian dengan air dan toilet
yang cukup
6. Kriteria ruang karantina
a. Ukuran: sesuai jumlah peserta
b. Letak tidak jauh dari lokasi ujian dan Teruji tidak bertemu dengan peserta yang akan
ujian
c. Dalam Ruangan harus dijaga Pengawas
d. Tidak boleh ada akses internet
7. Kriteria Ketersediaan Fasilitas
a. Bahan habis pakai: tersedia sesuai dengan jumlah peserta ujian dan blue print dan
tersedia cadangan (10 % dari jumlah peserta)
b. Peralatan/Instrumen: tersedia sesuai dengan skenario dan terstandarisasi. Jumlah
minimal 2n (n=grup ujian). Untuk peralatan dengan SP harus steril dengan
cadangan 10% dari jumlah peserta
c. Manekin/phantom: Tersedia sesuai skenario dan terstandarisasi; jumlah minimal 2n
(n=grup ujian)
d. Station memiliki peralatan sebagai berikut:
1) Satu buah tempat tidur beserta tangga dengan selimut tipis untuk pemeriksaan
Klien
2) Satu buah meja dan 2 buah kursi untuk peserta dan KS (jika ada)
3) Satu buah meja dan kursi untuk penguji
4) Komputer dengan jaringan intranet
5) Alat keperawatan sesuai dengan kasus

B. Dokumen Penyelenggaraan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Berita acara penyelenggaraan ujian OSCE setiap rotasi ujian


Berita acara penyelenggaraan ujian untuk setiap station
Daftar hadir penguji, peserta, SP dan petugas lain
Soal dan hasil ujian
Lembar penilaian peserta setiap station
Umpan balik peserta, penguji, KS dan panitia
Semua berkas pasca rotasi OSCE disegel kembali dan diserahkan ke pengawas pusat
yang dibuktikan dengan berita acara serah terima dokumen

19

C. Mekanisme Penyelenggaraan
Mekanisme pelaksanaan ujian adalah sebagai berikut:
1. Panitia pusat mendistribusikan daftar kasus dan keterampilan klinik yang memerlukan
peralatan khusus kepada pusat ujian paling lambat 2 minggu sebelum ujian
2. Koordinator OSCE mempersiapkan KS, penguji dan peralatan yang dibutuhkan sesuai
kasus
3. Satu hari sebelum ujian dilakukan hal berikut ini:
a. Rapat standarisasi penguji dan KS
b. Persiapan ruang ujian termasuk petugas yang akan bertugas
c. Briefing dengan peserta ujian oleh pengawas pusat
d. Pengecekan akhir oleh pengawas pusat
e. Pengawas pusat menyerahkan lembar evaluasi peserta
4. Pelaksanaan ujian dalam bentuk perpindahan peserta dari satu station ke station yang
lain sesuai waktu (round robin)
5. Jumlah station adalah 11 buah dengan lama waktu 15 menit (waktu efektif 12 menit).
6. Jumlah station istirahat adalah 2 buah yang diletakkan sebelum station 1 dan antara
station 6 dan 7.
7. Pengawas pusat dan koordinator wajib melakukan pengawasan terhadap kelancaran
ujian dan mengisi Berita Acara Ujian.
8. Setelah ujian selesai, semua berkas evaluasi peserta dibawa kembali oleh pengawas
pusat untuk diproses lebih lanjut dan penentuan batas lulus.
9. Hasil evaluasi akan diumumkan oleh panitia pusat ke pusat ujian paling lama 2 minggu
setelah pelaksanaan ujian.

20

BAB V. PENETAPAN KELULUSAN


A. Penentuan Batas Lulus
Penentuan batas lulus dilakukan setelah penyelenggaraan OSCE secara nasional selesai pada
periode ujian tertentu. Metode yang digunakan adalah dengan cara Borderline Group
Method atau Borderline Regression Method. Metode ini memiliki kredibilitas yang lebih
baik. Berikut ini akan dijelaskan mengenai metode tersebut.
1. Setiap peserta dinilai pada masing-masing station dengan menggunakan lembar penilaian
(rubrik) sesuai dengan kemampuan peserta yang mengacu pada daftar tilik yang
disediakan (actual mark).
2. Pada bagian bawah dari lembar tersebut terdapat global performance yang merupakan
persepsi (kesan) umum dari penguji terhadap peserta, mulai anamnesis s/d perilaku
profesional) berupa superior, lulus, borderline atau tidak lulus.
3. Data dari setiap station dikompilasi dan dihitung.
4. Dibuat suatu perhitungan persamaan dengan komputerisasi dengan menggunakan hasil
dari global performance sebagai variabel bebas (independen) dan hasil dari daftar tilik
sebagai variabel tergantung (dependen).
5. Nilai batas lulus adalah perpotongan antara peserta yang borderline dan lulus.
6. Nilai batas lulus ini menunjukkan kemampuan minimum seorang perawat untuk station
tersebut.
7. Metode ini sangat tergantung dari kemampuan penguji untuk menjadi penilai yang tepat
dalam menentukan penampilan minimal seorang peserta dan juga sangat tergantung pada
jumlah peserta yang mengikuti OSCE pada periode tertentu.
8. Kelulusan OSCE melihat kelulusan station dengan penentuan metode di atas.

B. Pengumuman Hasil OSCE


1. Pengumuman hasil ujian paling lambat diumumkan 1 bulan setelah pelaksanaan ujian
2. Pengumuman kelulusan bersifat rahasia dalam amplop tertutup, disampaikan melalui pos
kilat tercatat ditujukan ke institusi selanjutnya institusi menyerahkan ke peserta ujian.

21

Anda mungkin juga menyukai