Anda di halaman 1dari 60

DOA BELAJAR

“Aku ridho Allah SWT sebagai Tuhan ku, Islam


sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai
Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku
ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
SCREENING PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

Herlin Fitriana Kurniawati


Asuhan Prakonsepsi
2020/2021
Surat Ali Imron ayat 38

Yang artinya : “Pada waktu itu berdoalah


Zakaria kepada Tuhannya, katanya: Ya Tuhanku,
beri­lah kepadaku dari sisi Engkau keturunan
yang baik. Sesungguhnya engkau adalah
Pendengar permohonan”
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Ketepatan memahami, menilai dan
mempresepsikan mengenai screening
pranikah (S17, PP5)
SEHAT
?
SEHAT
1. WHO → suatu keadaan sejahtera secara
fisik, mental dan sosial tanpa adanya
penyakit atau kelemahan
2. Undang­Undang No 23 Tahun 1992
kesehatan → keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
Mengapa Kesehatan Reproduksi
Asuhan Pra Konsepsi?
Kespro perhatian secara global  ICPD di
Kairo, Mesir, tahun 1994, ±180 negara
Disepakatinya  perubahan pradigma dalam
pengelolaan masalah kependudukan dan
pembangunan  dari pendekatan
pengendalian populasi dan penurunan
fertilitas/keluarga berencana menjadi
pendekatan yang terfokus pada kesehatan
reproduksi.
Manusia menjadi subyek sebelumnya sebagai
sebagai obyek
Perspektif Kesehatan Reproduksi

KESPRO menjadi isu penting karena berkaitan


dengan Hak Reproduksi setiap keluarga
KESPRO dengan paradigma baru menjadi
pengelolaan kependudukan dan
pembangunan
Dahulu: penurunan fertilitas
Baru: pendekatan KESPRO & hak reproduksi

9
KESEHATAN REPRODUKSI

?
ICPD

Definisi Kespro : suatu keadaan sejahtera


fisik, mental dan sosial secara utuh tidak
semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam semua hal yang berkaitan
dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan
prosesnya.
KOMPONEN PENTING ICPD (Arti
dan fungsi alat reproduksi sehat)
1. Kemampuan harus prima
2. Kehamilan dan persalinan aman
3. Proses hamil, bersalin, menyusui lancar
sampai mengulang ketiga komponen
utamanya
Pendidikan kesehatan reproduksi
Pendidikan seks tidak ditujukan untuk
mengajarkan mereka tentang hubungan seks,
namun memberi pengetahuan tentang upaya
yang perlu mereka tempuh untuk menjaga
kesehatan organ reproduksi mereka
PERKEMBANGAN PROGRAM
KESEHATAN REPRODUKSI
1. Indonesia  menindak lanjuti kesepakatan
global  Lokakarya Nasional Kesehatan
Reproduksi pada bulan Mei 1996 di Jakarta
yang melibatkan seluruh sektor terkait
2. LSM/NGO termasuk organisasi wanita
3. Organisasi profesi
4. Universitas/ PT
5. Lembaga donor
Ruang Lingkup Kespro Secara
Luas
 Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
 Keluarga Berencana
 Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Saluran
Reproduksi (ISR), trmasuk PMS­HIV AIDS
 Pencegahan dan penangulangan komplikasi aborsi
 Kesehatan Reproduksi Remaja
 Pencegahan dan Penanganan Infertilitas
 Kanker pada Usia Lanjut dan Osteoporosis
 Berbagi aspek Kesehatan Reproduksi lain misalnya kanker
serviks, mutilasi genetalia, fistula dll.
Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Esensial
(PKRE)
1) Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
2) Keluarga Berencana
3) Kesehatan Reproduksi Remaja
4) Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi
Saluran Reproduksi (ISR), termasuk PMS-HIV
AIDS
PKRK

Paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi


Komprehensif (PKRK)

PKRE ditambah Kesehatan Reproduksi Usia


Lanjut
STRATEGI INTERVENSI
1. Kesehatan ibu dan Bayi
a. Fokus : menurunkan angka kematian ibu
b. Prinsip : semua kehamilan berisiko, pemeriksaan
dini, gangguan kesehatan sejak awal diketahui
c. Kegiatan : pemeriksaan kehamilan yang
berkualitas, pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan, kunjungan pasca melahirkan,
penyuluhan kesehatan ASI, KB dll
2. Keluarga Berencana
a. Fokus : Meningkatkan dan mempertahankan
jumlah peserta KB
b. Kegiatan : Meningkatkan jumlah peserta KB,
menjaga kelangsungan pemakaian alat
kontrasepsi, meningkatkan mutu layanan KB
dan manajemen pelaksana, standar
pelayanan dll
3. Kespro remaja
a. Fokus : Peningkatan pengetahuan kespro
Pencegahan kehamilan pada usia muda.
b. Kegiatan : Pencatatan dan pelaporan
kegiatan kespro remaja, KIE, gizi remaja putri
4. PMS dan HIV/AIDS
a. Fokus : mencegah dan menurunkan kejadian
PMS dan HIV/AIDS
b. Kegiatan : kesadaran bahaya PMS dan
HIV/AIDS, mutu layanan, pelatihan untuk
petugas.
Pendekatan Siklus Hidup
Anak Usia sekolah
Usia Remaja
3 2
2
Usia SUbur Anak & Balita
4
2
Bayi
Usia Lanjut
2
5
Bayi Menyusui,Asi Ekslusif
Dan Ibu menyusi
2
1 BBL (dan BULIN )
Konsepsi
( Ibu Hamil & janin )
Hak Reproduksi
Hak reproduksi perorangan dapat diartikan
bahwa “setiap orang baik laki-laki maupun
perempuan (tanpa memandang perbedaan
kelas sosial, suku, Umur, Agama dll)
mempunyai hak yang sama untuk memutuskan
secara bebas dan bertanggung jawab ( kepada
diri, keluarga dan masyarakat) mengenai
jumlah anak, jarak antar anak, serta untuk
menentukan waktu kelahiran anak dan dimana
akan melahirkan”
Hak reproduksi dapat dijabarkan
1. Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan
kespro yang terbaik
2. Perempuan dan laki-laki berhak memperoleh informasi
lengkap tentang seksualitas, kespro, manfaat dan efek
samping obat-obatan dan tindakan medis.
3. Adanya untuk memperoleh pelayanan KB yang aman dan
efektif terjangkau,dpt diterima sesuai dengan pilihan,
tanpa paksaan tidak melawan hukum.
4. Perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan
yang dibutuhkannya, yang memungkinkan sehat dan
selamat menjalani kehamilan dan persalinan serta
memperoleh bayi yang sehat
5. Hubungan suami istri didasari penghargaan
terhadap pasangan masing-masing dan
dilakukan dalam situasi dan kondisi yang
diinginkan bersama.
6. Remaja, laki-laki maupun perempuan, berhak
memperoleh informasi yang tepat dan benar
tentang reproduksi remaja, sehingga dapat
berprilaku sehat dan menjalani kehidupan
seksual
7. Laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan
informasi yang mudah diperoleh dan akurat
mengenai PMS termasuk HIV-AIDS
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi buruk
terhadap derajat Kespro Perorangan

1. Kemiskinan berakibat kesakitan kecacatan dan


kematian
2. Kedudukan perempuan dalam keluarga ex
keadaan sosio-ekonomi, budaya dan nilai-nilai
yang berlaku dimasyarakat
3. Akses ke fasilitas kesehatan yang memberikan
kespro belum memadai (jarak, jauh, kurang
informasi, keterbatasan biaya, tradisi)
4. Kualitas pelayanan kespro (pelayanan
kesehatan kurang memperhatikan klien,
kemampuan fasilitas kesehatan yang kurang
memadai)
Perilaku diskriminatif terhadap
perempuan

1. Perempuan di nomor duakan dalam aspek


kehidupan (makan sehari-hari, pendidikan,
kerja dan kedudukan)
2. Perempuan terpaksa nikah di usia muda
karena tekanan ekonomi
3. Keterbatasan perempuan dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan dirinya
4. Tingkat pendidikan perempuan yang belum
merata dan masih rendah menyebabkan
informasi yang diterima tentang kespro
terbatas.
Skrining

28
Pengertian
Usaha untuk mengidentifikasi penyakit-
penyakit yang secara klinis belum jelas
dengan menggunakan pemeriksaan tertentu
atau prosedur lain yang dapat digunakan
secara tepat untuk membedakan orang-
orang yang kelihatannya sehat tetapi
mempunyai kemungkinan sakit atau betul-
betul sehat (Mausner dan Kramer, 1985)

29
Pengertian
Suatu proses dengan maksud agar penyakit-
penyakit atau kelainan-kelainan yang
tidak diketahui dapat diidentifikasi dengan
menggunakan uji-uji yang dapat
diterapkan secara cepat dalam sebuah
skala yang besar (Beaglehole,dkk,1997)

30
Kegunaan skreening
§ Menurunkan angka kematian dari populasi
§ Menurunkan fatalitas dari kasus pada individu
§ Meningkatkan persentase kasus yang dapat
dideteksi pada stadium awal
§ Menurunkan kejadian komplikasi penyakit
§ Meningkatkan kualitas hidup individu
§ Mencegah atau mengurangi penyebaran
penyakit

31
Kriteria Penyakit
§ Penyakit yang serius bila tidak didiagnosis
secara dini
§ Prevalensinya tinggi pada tahap pra klinik
§ Riwayat alamiah penyakitnya sudah
dimengerti.
§ Terdapat periode yang panjang diantara
tanda-tanda pertama dan timbulnya
penyakit

32
Kriteria alat skrining
Dapat dilakukan pada sejumlah besar orang
dan masyarakat dengan cara yang cukup
mudah, cepat dan murah
Mempunyai validitas, reliabilitas dan hasil yang
tinggi
Tes tersebut dapat diterima oleh masyarakat
umum dan sasaran

33
Skrining prakonsepsi
?
Hasil penelitian
1. Wang, et al (2013) pada calon pengantin perempuan di Hubei
menunjukkan bahwa usia, tempat tinggal, profesi dan sikap
berhubungan dengan keputusan melakukan skrining
prakonsepsi.
2. Ibrahim, et al (2013) menyatakan bahwa 96% responden
memiliki sikap positif terhadap skrining prakonsepsi, mereka
sepakat bahwa program skrining prakonsepsi berkontribusi
dalam menurunkan prevalensi penyakit genetik dan infeksi
menular seksual, 89,1% responden sepakat bahwa perlu
dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran calon
pengantin untuk melakukan skrinning sebelum menikah.
Hasil penelitian
3. Azeem, et al (2011) mengatakan bahwa perempuan memiliki
sikap yang lebih baik daripada laki-laki terhadap pelayanan
prakonsepsi pada calon pengantin. perempuan sangat sensitif
untuk setiap masalah yang berkaitan dengan kesehatan
reproduksi mereka. Perempuan akan menjadi ibu di masa depan
dan memiliki harapan untuk melahirkan bayi yang sehat dan
melewati kehamilan tanpa masalah. sikap positif pada
responden perempuan ditunjukkan dengan meningkatnya rasa
ingin tahu responden terhadap pelayanan prakonsepsi
ASPEK LEGAl
1) Undang Undang Dasar 1945 Pasal 28 B ayat 1 dan 2 Dan
Undang-undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2014 tentang
Kesehatan Reproduksi.
2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 Tentang
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan Dan Masa sesudah Melahirkan
3) Dan Pergub 185.Tahun 2017 tentang Konseling dan
pemeriksaan bagi Calon Pengantin,Peraturan Dirjen Bimas
lslam Kementerian Agama Nomor DJ.II/542 Tahun 2013
Tentang Pedoman Kursus Pranikah
KESEHATAN PRA KONSEPSI
Robbins, et al (2018) → kondisi kesehatan orang
tua sebelum terjadi pembuahan.
Kesehatan prakonsepsi harus tetap dioptimalkan
sekalipun perempuan tidak merencanakan
kehamilan mengingat banyak perempuan yang
tidak menyadari bahwa dirinya hamil padahal
dirinya tidak merencanakan kehamilan.
Fuehrer, et al (2015) merekomendasikan beberapa tindakan untuk menjaga
kesehatan prakonsepsi dalam upaya mempersiapkan kehamilan yang sehat

1. Berhenti Merokok
2. Menghindari Alkohol
3. Menghindari Penggunaan Narkotika dan Zat Aditif Lainnya
4. Mengelola penyakit yang sudah diderita seperti diabetes melitus, asma,
obesitas, infeksi menular seksual, kelainan genetik dan penyakit yang
berhubungan dengan kesehatan mental
5. Skrining Kekerasan pada Calon Suami
6. Memastikan Kondisi Finansial
7. Menilai Kesehatan Mental Perempuan
8. Mengkonsumsi Asam Folat
9. Pengelolaan Berat Badan
Calon pengantin merupakan kelompok sasaran
yang strategis dalam upaya peningkatan
kesehatan sebelum hamil
Banyak calon pengantin yang tidak mempunyai
cukup pengetahuan dan informasi tentang
kesehatan reproduksi dalam berkeluarga,
Pre Marital Check Up
§ Tindakan pencegahan yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya permasalahan kesehatan pada
diri sendiri, pasangan, maupun keturunan ke
depannya
§ Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan
genetik, penyakit menular dan infeksi melalui
darah
§ Waktu pelaksanaan pre marital screening yang
disarankan adalah 6 bulan sebelum calon mempelai
menikah.
Lanjutan ...
Pre marital screening check up atau tes pranikah
merupakan serangkaian tes yang harus dilakukan
pasangan sebelum menikah.
Di negara-negara lain, pre marital screening sudah menjadi
persyaratan wajib bagi pasangan yang akan menikah.
Hal tersebut dikarenakan tidak semua orang mempunyai
riwayat kesehatan yang baik. Seseorang yang tampak
sehat dapat dimungkinkan memiliki sifat pembawa
(carrier) penyakit.
Keuntungan melakukan pemeriksaan
kesehatan pra nikah
1. Mencegah berbagai macam penyakit pada calon
bayi, seperti penyakit thalassemia, diabetes melitus,
dan penyakit lainnya.
2. Pemeriksaan pranikah dilakukan untuk mengenal
riwayat kesehatan diri sendiri maupun pasangan,
sehingga tidak ada penyesalan di kemudian hari,
khususnya bagi riwayat keturunan yang dihasilkan.
3. Membuat calon mempelai semakin mantap, lebih
terbuka, dan lebih yakin satu sama lain mengenai
riwayat kesehatan keduanya.
Tahapan Pre Marital
Screening
1. Pemeriksaan fisik secara lengkap
2. Pemeriksaan penyakit hereditas
3. Pemeriksaan penyakit menular
4. Pemeriksaan organ reproduksi
5. Pemeriksaan alergi
Pemeriksaan fisik secara lengkap
• Pemeriksaan pre marital yang pertama terdiri
atas pemeriksaan umum, yakni uji
pemeriksaan fisik secara lengkap.
• Hal ini dilakukan karena umumnya status
kesehatan dapat dilihat lewat tekanan darah.
Umumnya, tekanan darah tinggi dapat
berbahaya bagi kandungan sebab membuat
tumbuh kembang janin dalam kandungan
terhambat.
• pemeriksaan pre marital juga dapat
mengetahui apakah pasangan tersebut
mempunyai beberapa riwayat penyakit
ataukah tidak, misalnya diabetes.
Pemeriksaan penyakit hereditas
• Penyakit hereditas biasanya diturunkan dari
kedua orang tua
• misalnya gangguan kelainan darah yang
membuat penderitanya tidak bisa
memproduksi hemoglobin (sel darah merah)
secara normal.
Pemeriksaan penyakit
menular
v Pemeriksaan terhadap penyakit menular,
diantaranya seperti hepatitis B, hepatitis C,
dan HIV-AIDS.
v Pemeriksaan tersebut penting sekali
dilakukan, mengingat penyakit-penyakit
menular tersebut sangat berbahaya
Pemeriksaan organ reproduksi
1. Pemerikaan ini berkaitan dengan kesuburan
serta organ reproduksi untuk pria maupun
wanita.
2. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa
kondisi kesehatan organ reproduksi diri
sendiri dan pasangan.
Pemeriksaan alergi
Walaupun seringkali dianggap sepele,
melakukan pemeriksaan alergi sangatlah
penting karena alergi yang tidak disadari dari
awal dan tidak ditangani dengan tepat dapat
berakibat fatal.
Tes yang dilakukan sebagai
tahapan cek pra nikah
1. Tes Hematologi. Tes ini berfungsi untuk mengetahui apakah
terjadi kelainan pada jumlah sel darah atau tidak.
2. Tes Urine. Tes ini berguna untuk memeriksa apakah terdapat
infeksi saluran kemih dan kelainan ginjal.
3. Tes Golongan Darah. Tes ini dilakukan untuk mengetahui
golongan darah dan rhesus pada pasangan tersebut.
4. Tes Gula Darah. Tes ini berfungsi untuk melihat kadar gula darah
dalam tubuh.
5. Venereal Disease Research Laboratory. Tes ini berfungsi untuk
mengetahui penyakit yang berhubungan dengan kelamin.
6. TORCH. Tes ini berfungsi untuk mengetahui adanya infeksi
penyakit pada kesuburan pria dan wanita.
MANFAAT SKRINING PRA KONSEPSI
1. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
2. Mencegah kehamilan tidak diinginkan
3. Mencegah komplikasi dalam kehamilan dan persalinan
4. Mencegah kelahiran mati, prematur dan bayi dengan
berat lahir rendah, mencegah terjadinya kelahiran cacat,
5. Mencegah infeksi pada neonatal,
6. Mencegah kejadian underweight dan stunting sebagai
akibat dari masalah nutrisi ibu
7. Mengurangi resiko diabetes dan penyakit kardiovaskuler
dalam kehamilan
8. Mencegah penularan HIV dari ibu kejanin (WHO, 2013).
Standar Pelaksanaan Skrining
Prakonsepsi Di Indonesia
Peraturan Menteri Kesehatan No 97 Tahun 2014

Tentang pelayanan kesehatan masa sebelum


hamil, masa hamil, persalinan, dan masa
sesudah melahirkan, penyelenggaraan
pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan
kesehatan seksual
Sasaran pelayanan kesehatan
masa sebelum hamil berdasarkan
Permenkes No.97 Tahun 2014
1. Remaja
2. Calon pengantin
3. Pasangan usia subur.
Kegiatan pelayanan
kesehatan masa sebelum hamil
berdasarkan Permenkes No.97
Tahun 2014
1. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan penunjang
3. Pemberian imunisasi
4. Suplementasi gizi
5. Konsultasi kesehatan
6. Pelayanan kesehatan lainnya
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan vital sign
2. Pemeriksaan status gizi (menanggulangi
masalah Kurang Energi Kronis (KEK) dan
pemeriksaan status anemia.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah rutin
2. Pemeriksaan darah yang dianjurkan;
3. Pemeriksaan penyakit menular seksual;
4. Pemeriksaan urin rutin;
5. Pemeriksaan penunjang lainnya.
Pemberian Imunisasi
• Upaya pencegahan dan perlindungan
terhadap penyakit Tetanus.
• Mencapai status T5 hasil pemberian imunisasi
dasar dan lanjutan
• Pemberian imunisasi tetanus toxoid dapat
dilakukan
• saat yang bersangkutan menjadi calon
pengantin
Pemberian suplementasi gizi
1. Bertujuan untuk pencegahan anemia gizi
dilaksanakan dalam bentuk
2. Pemberian edukasi gizi seimbang dan tablet
tambah darah
Konsultasi Kesehatan
1. Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi
2. Materi pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi untuk
calon pengantin dan pasangan usia subur (prakonsepsi)
meliputi :
a. Informasi pranikah meliputi:
1. Kesehatan reproduksi dan pendekatan siklus hidup;
2. Hak reproduksi;
3. Persiapan yang perlu dilakukan dalam persiapan pranikah;
4. Informasi lain yang diperlukan;
b. Informasi tentang keadilan dan kesetaraan gender dalam
1. pernikahan termasuk peran laki-laki dalam kesehatan.
DOA SESUDAH BELAJAR
  1 1 i 1

1 Ă1Ś i Ŭ
1 60 i䁈  5 i  Ŭ  i䁈
i䁏

Ya Allah, Tunjukkanlah kepada kami


kebenaran sehinggga kami dapat
mengikutinya Dan tunjukkanlah kepada
kami kejelekan sehingga kami dapat
menjauhinya

Anda mungkin juga menyukai