Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEBIDANAN PRA NIKAH DAN PRA KONSEPSI

Kelompok 1

- Afifah Aulia ( 211560412041 )

- Aini Rogyah ( 211560412042 )

- Aini Yanwar Fadlia ( 211560412043)

- Anggieta Febriana ( 211560412044 )

- Army Siswanti ( 211560412045 )

- Christine Rindiana ( 211560412046 )

- Dara Ayu Zamita ( 211560412047 )

- Dhea Amelia Ade Putri ( 211560412048 )


http://www.free-powerpoint-templates-design.com
ASUHAN KEBIDANAN PRA NIKAH
DAN PRA KONSEPSI

01 Definisi Evidence Based

02 Definisi BBL

03 Contoh Evidence Based BBL


Definisi Evidence
Based
Pengertian Evidence Based berdasarkan butki

Artinya tidak lagi berdasarkan pengalaman atau kebiasaan semata. Semua


harus berdasarkan bukti dan bukti ini pun tidak sekedar bukti.Tapi bukti
ilmiah terkini yang bisa dipertanggungjawabkan. Evidenced Based
Midwifery (EBM) ini sangat penting peranannya pada dunia kebidanan
karena dengan adanya EBM maka dapat mencegah tindakan–tindakan
yang tidak diperlukan/tidak bermanfaat bahkan merugikan bagi
pasien,terutama pada proses persalinan yang diharapkan berjalan dengan
lancar dan aman sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan
angka kematian bayi.
DEFINISI BAYI BARU LAHIR
DefinisiBayi Baru lahir

Bayi Baru lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru lahir mengalami proses kelahiran,
berusia 0-28 hari, BBL memerlukan penyesuaian fisiologis berupa maturase, adaptasi
(menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan (ekstrauterin) dan toleransi
bagi BBL untuk dapat hidup dengan baik (Marmi dkk, 2015).

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan genap 37-41 minggu,
dengan presentasi kepala atau letak sungsang yang melewati vagina tanpa memakai alat
(Tando, Naomy Marie, 2016).

Menurut Sarwono (2005) dalam buku Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru lahir
(Sondakh, 2017) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-42 minggu
dengan berat badan sekitar 2500-4000 gram dan panjang badan sekitar 48-52 cm.
Ciri- ciri Bayi normal :
1. Berat Badan 2500-4000 gram
2. Panjang Badan 48-52 cm
3. Lingkar Dada 30-38 cm
4. Lingkar Kepala 33-35 cm
5. Frekuensi Jantung 120-160 kali/menit
6. Pernapasan 40-60 kali/menit
7. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup
8. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
9. Kuku agak panjang dan lemas
10.Genitalia : pada perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, dan
pada laki-laki testis sudah turun dan skrotum sudah ada
11.Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
12.Refleks moro atau gerak memeluk jika di kagetkan sudah baik
13.Refleks grasping atau menggenggam sudah baik
14.Eliminasi baik, mekonium keluar 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam
kecoklatan (Tando, 2016)
CONTOH EVIDENCE BASED BBL
1. Baby Friendly

Baby friendly atau dikenal dengan Baby Friendly Initiative (inisiasi


sayang bayi) adalah suatu prakarsa internasional untuk
mempromosikan, melindungi dan mendukung inisiasi dan
kelanjutan menyusui. Sebuah fasilitas Baby Friendly Hospital/
Maternity berfokus pada kebutuhan bayi dan memberdayakan ibu
untuk memberikan bayi mereka awal kehidupan yang baik.
Pelaksanaan Baby Friendly dapat dilakukan sebagai berikut :
• Memulai pemberian ASI secara dini dan eklusif yaitu setelah bayi
lahir maksimal setengah jam pertama setelah persalinan
• Melakukan pemotongan tali pusat dengan adanya penundaan
selama 3 menit
• Melakukan perawatan tali pusat
• Melakukan bounding attachment
2. Memulai Pemberian Asi Dini

Berdasarkan evidence based yang up to date, upaya untuk peningkatan sumber


daya manusia antara lain dengan jalan memberikan ASI sedini mungkin (IMD) yang
dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi bayi baru lahir yang akhirnya
bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB). Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan
mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu). Pada prinsipnya
IMD merupakan kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi, bayi ditengkurapkan
di dada atau di perut ibu selekas mungkin setelah seluruh badan dikeringkan (bukan
dimandikan), kecuali pada telapak tangannya.

Manfaat memberikan ASI pada bayi dalam waktu kurang dari setengah jam pasca

persalinan:
Bayi mendapat terapi psikologis berupa ketenangan Tertanamnya kepercayaan akan
lingkungan Kadar hormone prolaktin tidak sempat turun dalam peredaran darah ibu
Dengan isapan bayi yang benar oksitosin akan keluar lebih banyak.
3. Regulasi Suhu Bayi Baru Lahir
Kontak Kulit ke Kulit Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya,
sehingga akan mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari
dalam rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini
menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit pada lingkungan yang dingin,
pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang
bayi untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Kontak kulit bayi dengan ibu
dengan perawatan metode kangguru dapat mepertahankan suhu bayi dan
mencegah bayi kedinginan/ hipotermi.
4. Pemotongan tali pusat Berdasarkan evidence based
Menjepit dan memotong tali pusat pada saat proses sedang berlangsung,
dari sirkulasi oksigen janin menjadi sistem sirkulasi bayi sangat menggangu
sistem pendukung kehidupan ini dan bisa menyebabkan penyakit serius.
Dalam penelitian ini dikatakan bahwa saat talipusat dilakukan pengekleman,
pulse rate dan cardiac out put berkurang 50% karena 50% dari vena yang
kembali ke jantung telah dimatikan (clamped off). Banyak sekali akibat yang
tidak menguntungkan pada pemotongan tali pusat segera setelah bayi lahir dan
dalam penelitian ini dikatakan resiko untuk terjadinya brain injury, cerebral palsy,
asfiksia, autis, kejadian bayi kuning bahkan anemia pada bayi sangatlah
banyak.
5. Perawatan tali pusat Saat bayi dilahirkan
tali pusar (umbilikal) yang menghubungkannya dan plasenta ibunya akan
dipotong meski tidak semuanya. Tali pusar yang melekat di perut bayi, akan
disisakan beberapa senti. Sisanya ini akan dibiarkan hingga pelan-pelan menyusut
dan mengering, lalu terlepas dengan sendirinya. Agar tidak menimbulkan infeksi, sisa
potongan tadi harus dirawat dengan benar.

6. Bounding Attachment
Bounding Attachment yaitu interaksi orang tua dan bayi secara nyata, baik fisik
maupun sensorik. Dilakukan segera setelah bayi lahir agar terciptanya ikatan antara
orang tua dan bayinya.bounding attachment dilakukan dengan sentuhan,kontak
mata,suara,dll.
7. Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi

Stimulasi perkembangan bayi sudah dapat dilakukan sejak dalam kandungan.


Pentingnya melakukan stimulasi dini (sejak janin dalam kandungan) bertujuan untuk
merangsang perkembangan otak Waktu yang ideal untuk stimulasi adalah saat bayi
bangun tidur/ tidak mengantuk, tenang, siap bermain dan sehat. Gunakan peralatan
yang aman dan bersih antara lain tidak mudah pecah, tidak mengandung racun/
bahan kimia, tidak tajam dan sebagainya. Stimulasi dilakukan setiap ada
kesempatan berinteraksi dengan bayi atau balita setiap hari, terus-menerus,
bervariasi, dan disesuaikan dengan umur perkembangan kemampuannya. Stimulasi
juga harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan kegembiraan antara
pengasuh dan bayi/ balitanya. Jangan memberikan stimulasi yang terburu-buru dan
tidak memperhatikan minat atau keinginan bayi/ balita, atau bayi sedang mengantuk,
bosan atau ingin bermain yang lain.
8. Baby spa dan berenang

Baby spa dan berenang juga dapat meningkatkan kerja organ tubuh menjadi lebih optimal,
seperti jantung,dan paru-paru. Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan (growth) berkaitan
dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ
maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran
panjang (cm, meter). Sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan. Stimulasi pertumbuhan
dan perkembangan bayi dan balita adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir
yang dilakukan setiap hari untuk merangsang semua sistem indera (pendengaran,
penglihatan perabaan, pembauan, dan pengecapan). Selain itu harus pula merangsang gerak
kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi serta merangsang
perasaan yang menyenangkan dan pikiran bayi dan balita. Rangsangan yang dilakukan sejak
lahir, terus menerus, bervariasi dengan suasana bermain dan kasih sayang akan memicu
kecerdasan anak.
kesimpulan

Paradigma baru yang berdasarkan evidence based terkini, terbukti


dapat mencegah atau komplikasi yang sering terjadi. Hal ini
memberikan manfaat yang nyata dan mampu membantu upaya
penurunan angka kematian bayi baru lahir. Jika semua penolong
persalinan dilatih agar kompeten untuk melakukan upaya dan
deteksi dini secara aktif maka mampu menurunkan angka
kematian bayi.
Thank you
For attention

Anda mungkin juga menyukai