Anda di halaman 1dari 45

BIMBEL ONLINE UKOM PROFESI

SOAL MASA ANTARA

ESTER RATNANINGSIH, SST, M.Keb


Perbedaan
Soal D3 dan Profesi Bidan
Perbedaan Profil dan CPL
A. Profil
D3 PROFESI

1. Care provider
1. Care provider
2. Communicator
3. Decision maker
4. Community leader
5. Manager
B. Perbedaan kompetensi dan tingkat kompetensi
Kepmenkes 320 Tahun 2020 Tentang Standar Profesi Bidan
SOAL 1

Seorang perempuan berumur 32 tahun, P1A0 datang ke TPMB bersama


suaminya, kontrol KB AKDR dengan keluhan tidak haid sejak 2 bulan yang
lalu. Hasil anamnesis: akseptor AKDR sudah 3 tahun. Hasil pemeriksaan TD
100/70 mmHg, N: 80x menit, S: 37ºC, pemeriksaan inspekulo benang tidak
terlihat.
Apakah tindakan awal yang tepat pada kasus tersebut?
A. Mengganti AKDR yang baru
B. Memberikan kondom
C. Melakukan pelepasan AKDR
D. Melakukan pemeriksaan PP Test
E. Menganjurkan ganti kontrasepsi lain
PEMBAHASAN SOAL 1

KUNCI JAWABAN :Melakukan pemeriksaan PP Test


KATA KUNCI : Akseptor AKDR tidak haid 2 bulan, pemeriksaan
inspekulo benang tidak terlihat.
PEMBAHASAN :
Pada kasus akseptor AKDR tidak haid dan didapatkan pemeriksaan inspeculo
benang tidak terlihat. Tindakan awal:
1. Pastikan adanya kehamilan / tidak .
2.Tanyakan apakah AKDR terlepas.
3. Apabila tidak hamil dan AKDR tidak terlepas : berikan kondom
4. Periksa benang sampai di dalam saluran endoserviks, bila tidak ditemukan
rujuk ke dokter untuk tindakan USG
5. Jika hamil dan benang tidak terlihat (AKDR jangan dilepas) lakukan konseling.
SOAL 2

Seorang perempuan berumur 25 tahun, P1A0 akseptor AKDR, datang ke TPMB


dengan keluhan sejak dua bulan yang lalu tidak haid. Hasil anamnesis: ibu nyeri
perut bagian bawah. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/ menit, P
24x/menit S 36,70C, palpasi TFU belum teraba, inspekulo benang AKDR masih
terlihat.
Apakah tindakan awal yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Mencabut AKDR
B. Memberikan konseling
C. Melakukan tes kehamilan
D. Memberikan terapi hormon
E. Merujuk ke dokter kandungan
PEMBAHASAN SOAL 2

 KUNCI JAWABAN : C (melakukan tes kehamilan)


 KATA KUNCI :
Akseptor AKDR , sejak dua bulan yang lalu tidak haid, palpasi TFU belum teraba, inspekulo
benang AKDR masih terlihat.
 PEMBAHASAN :
Penanganan awal klien AKDR dengan amenorea yaitu:
1. Periksa apakah sedang hamil, jika tidak hamil, jangan lepas AKDR, lakukan konseling dan
selidiki penyebab.
2. Apabila hamil : sarankan untuk melepas AKDR apabila benang terlihat dan kehamilan < 13
minggu.
Apabila benang tidak terlihat /kehamilan >13 minggu : AKDR jangan dilepas.
Efek samping dari metode kontrasepsi AKDR adalah perubahan siklus haid, haid lebih lama
dan banyak, perdarahan antara menstruasi serta timbul sakit saat haid, sehingga ketika klien
pengguna AKDR mengalami tidak haid 2 bulan, kemungkinan besar terjadi kehamilan sehingga
asuhan yang dilakukan adalah test kehamilan.
SOAL 3

Seorang perempuan berumur 29 tahun, P2A0 akseptor AKDR, datang ke TPMB


dengan keluhan keputihan sejak 1 minggu. Hasil anamnesis: keputihan berbau,
warna kuning, gatal dan nyeri pada perut bagian bawah. Hasil pemeriksaan: KU baik,
TD 120/80 mmHg, N 90x/ menit, P 24x/menit S 37,50C,nyeri tekan perut bagian
bawah, inspekulo benang AKDR masih terlihat, fluor albus (+) warna kuning.
Tindakan awal apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Mencabut AKDR
B. Memberikan terapi
C. Menganjurkan pemeriksaan IMS
D. Melakukan tes kehamilan
E. Merujuk ke dokter kandungan
PEMBAHASAN SOAL 3

KUNCI JAWABAN : C. Menganjurkan pemeriksaan IMS


KATA KUNCI : akseptor AKDR keputihan,nyeri tekan
perut bagian bawah, inspekulo
benang AKDR masih terlihat, fluor albus (+)
warna kuning, gatal ,berbau.
PEMBAHASAN :
Akseptor AKDR dengan pengeluaran cairan dari vagina dan adanya
nyeri tekan dicurigai adanya penyakit radang panggul. Tindakan awal :
1. Pastikan pemeriksaan IMS
2. Lepas AKDR bila hasil IMS (gonorhoe, klamidia) dan pengobatan
3. Bila Penyakit radang panggul : obat dan lepas AKDR
SOAL 4

Seorang perempuan berumur 23 tahun, P1A0 datang ke TPMB akan menggunakan


alat kontrasepsi. Hasil anamnesis: melahirkan 6 minggu yang lalu, menyusui bayi
secara ekslusif, belum pernah melakukan hubungan seksual. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 110/80 mmHg, N 90x/menit, P 20x/menit S 36,7 0C, pemeriksaan
sonde uterus panjang uterus 5 cm.
Apakah alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi ibu pada kasus tersebut?
A. AKDR
B. AKBK
C. MOW
D. Pil kombinasi
E. Suntik kombinasi
PEMBAHASAN
SOAL 4

KUNCI JAWABAN : B (AKBK)


KATA KUNCI : anak 1, menyusui Eksklusif, panjang uterus 5 cm
PEMBAHASAN :
Sesuai dengan klasifikasi persyaratan medis penggunaan metode kontrasepsi,kondisi
laktasi 6 minggu-< 6 bulan laktasi untuk metode kontrasepsi pil kombinasi, suntik
kombinasi merupakan masuk kedalam kategori 3 yaitu tidak dianjurkan.
Metode kontrasepsi pil progestin, DMPA,AKBK dan AKDR termasuk dalam kategori 1
yaitu kondisi dimana tidak ada pembatasan apa pun dalam penggunaan metode
kontrasepsi, namun karena panjang serviks 5 cm, tidak memungkinkan dipasang
AKDR, dan primipara tidak dianjurkan MOW.
SOAL 5

Seorang perempuan berumur 28 tahun, P2A0 akseptor AKBK datang ke


TPMB dengan keluhan batang susuk keluar. Hasil anamnesis: pemasangan
AKBK 2 kapsul 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/80
mmHg, P 22 x/menit, N 84 x/menit, S 36,8 C, tampak implan di ujung luka
pemasangan, tidak ada tanda- infeksi.
Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Menyarankan untuk mengganti metode
B. Kolaborasi dengan dokter untuk penangannnya
C. Membiarkan batang susuk dan segera rujuk ke RS
D. Mencabut dan mengganti batang susuk
E. Konseling
PEMBAHASAN
SOAL 5

KUNCI JAWABAN :D (mencabut dan mengganti batang susuk)


KATA KUNCI : Akseptor AKBK 2kapsul 2 hari , susuk keluar 1, tidak
ada tanda infeksi
PEMBAHASAN :
Batang implan yang keluar dari tempat pemasangan/ lengan, maka akan terjadi
kontak/terkontaminasi pada media sekitarnya sehingga kondisi implan sudah tidak
steril, asuhan yang dilakukan jika kapsul ekspulsi dan tidak ada tanda infeksi :
1. Cabut kapsul yang ekspulsi, bila tidak ada infeksi dan kapsul lain
masih berada pada tempatnya, pasang kapsul baru 1 buah pada
tempat insersi yang berbeda.
SOAL 6

Seorang perempuan berumur 30 tahun P2 A0 akseptor KB AKBK datang ke klinik


dengan keluhan susuk keluar dan nyeri pada tempat pemasangan. Hasil
anamnesis : pemasangan AKBK 2 kapsul pada 3 hari yang lalu. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, P 24 x/menit, N 84 x/menit, S 37,8 0 C,
tampak implan di ujung luka pemasangan dan kemerahan di sekitar tempat
pemasangan.
Apakah tindakan yang dapat dilakukan pada kasus tersebut ?
A. Bersihkan luka insersi dan memberi antibiotik
B. Tenangkan klien beri penjelasan hal tersebut sering terjadi
C. Observasi selama 7 hari, kemudian cabut implant yang lain
D. Mencabut seluruh kapsul dan menganjurkan alkon jenis lain
E. Sebagian kapsul dibiarkan, dan memasang kapsul dilengan yang lain
Pembahasan
soal 6
KUNCI JAWABAN : D. Mencabut seluruh kapsul dan menganjurkan
alkon jenis lain
KATA KUNCI : Akseptor AKBK 2 kapsul 3 hari , susuk keluar
1, terdapat tanda infeksi
PEMBAHASAN :
Batang implan yang keluar dari tempat pemasangan/ lengan, maka akan
terjadi kontak/terkontaminasi pada media sekitarnya sehingga kondisi
implan sudah tidak steril, asuhan yang dilakukan jika kapsul ekspulsi dan
ada tanda infeksi :
1. Cabut seluruh kapsul
2. Pasang kapsul baru pada lengan yang lain.
3. Anjurkan menggunakan kontrasepsi lain
SOAL 7

Seorang perempuan berumur 25 tahun, P1 A0 datang ke Puskesmas, mengeluh


daerah tempat insersi implan terasa nyeri dan bengkak. Hasil anamnesis: 2 hari
yang lalu pasang implan 2 batang. Hasil pemeriksaan: KU ibu baik, TD 110/70
mmHg, S 38,50C tampak lengan tempat pemasangan kemerahan, bengkak dan
tidak bernanah. Apakah tindakan yang harus dilakukan oleh Bidan?
A. Cabut implan dan pasang yang baru pada sisi lengan yang lain
B. Bersihkan daerah insersi dengan sabun dan air atau antiseptic, berikan
antibiotik yang sesuai untuk 7 hari.
C. Cabut implant dan anjurkan ibu mengganti alat kontrasepsi.
D. Jelaskan bahwa hal tersebut tidak apa-apa dan biasa terjadi setelah
pemasangan implant
E. Balut luka pada lengan ibu dengan menggunakan kassa betadine
PEMBAHASAN
SOAL 7

KUNCI JAWABAN : B. Bersihkan daerah insersi dengan sabun dan air atau
antiseptic, berikan antibiotik yang sesuai untuk 7 hari
KATA KUNCI : Akseptor AKBK 2 hari, dan ada infeksi pada daerah insersi
PEMBAHASAN :
1. Bila terdapat infeksi pada daerah insersi tanpa nanah: bersihkan dengan
sabun dan air atau antiseptic. Lalu berikan antibiotic sesuai untuk 7 hari.
Implant jangan dilepas dan klien diminta kembali 1 minggu.
Apabila tidak membaik cabut implant dan pasang yang baru pada sisi
lengan yang lain.
2. Bila ditemukan abses, bersihkan dengan antiseptic, insisi dan alirkan pus
keluar, cabut implant berikan antibiotic sesuai untuk 7 hari.
SOAL 8

Seorang perempuan berumur 30 tahun P1A0 datang ke TPMB dengan


keluhan mengalami perdarahan bercak (sedikit-sedikit) selama 3 bulan
terakhir. Hasil anamnesis: akseptor AKBK Indoplant sejak 1 tahun yang
lalu. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 80 x/menit, S 370 C,P 20
x/menit.
Bagaimana penanganan yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Dilakukan pelepasan indoplant
B. Pemberian 100 mg etinilestradio 3-7 hari.
C. Pemberian pil kombinasi selama 1 siklus.
D. Pemberian ibuprofen 3x 1000 mg selama 5 hari.
E. Pemberian 1,75 estrogen equin konjugasi untuk 14-21 hari.
PEMBAHASAN
SOAL 8

KUNCI JAWABAN : C (Pemberian pil kombinasi selama 1 siklus)


KATA KUNCI : Akseptor AKBK 1 tahun dengan spotting
PEMBAHASAN :
Efek samping atau keterbatasan dari metode kontrasepsi implan salah
satunya adalah sering ditemui adanya gangguan haid seperti:
perdarahan tidak teratur/perdarahan bercak (spotting), sehingga jika
ditemukan pada klien dengan kondisi tersebut maka asuhan yang
diberikan adalah
1. Pemberian pil kombinasi selama 1 siklus atau ibuprofen 3x800 mg
selama 5 hari.
SOAL 9

Seorang perempuan berumur 26 tahun, P2A0, datang ke RS dengan keluhan


bercak darah sudah 2 minggu. Hasil anamnesis: saat ini akseptor KB AKBK,
dipasang 2 bulan lalu, tidak ada nyeri dan rasa pusing. Hasil pemeriksaan: BB: 54
kg, TB 160 cm, TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, , S 370 C,P 20 x/menit.
abdomen tidak teraba massa, inspekulo terdapat bercak darah dari ostium uteri
internum.
Apakah kondisi yang paling mungkin dialami pasien pada kasus tersebut?
A. Anemia
B. Erosi porsio
C. Proses nidasi
D. Gangguan hormonal
E. Efek samping kontrasepsi
PEMBAHASAN
SOAL 9

KUNCI JAWABAN : E (Efek samping kontrasepsi)


KATA KUNCI : Akseptor AKBK , spotting, inspekulo
terdapat bercak darah dari ostium uteri internum.
PEMBAHASAN :
Bercak/spotting adalah efek samping dari pengunaan kontrasepsi
implant, karena akibat mekanisme kerja memperoleh ovulasi,
menipiskan dinding endometrium dan mengentalkan lendir serviks.
Terjadinya spotting karena adanya ketidakseimbangan hormone di
dalam tubuh (antara estrogen dan progesterone) menyebabkan
pelebaran pembuluh darah kecil di endometrium , sehingga
pembuluh vena kesilrapuh dan terjadilah perdarahan local berupa
perdarahan bercak / spotting / flek – flek.
SOAL 10

Seorang perempuan berumur 27 tahun, P1A0 datang ke RS untuk


memakai kontrasepsi. Hasil anamnesis: mengaku melahirkan 4 bulan yang
lalu, belum haid, HIV (+), sedang pengobatan TB 6 bulan dan ARV,
menyusui eksklusif. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/100 mmHg,
N 80x/menit, P 20x/menit S 36,70 C.
Apakah alat kontrasepsi yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
A. AKBK
B. AKDR
C. Pil progestin
D. Pil kombinasi
E. Suntik kombinasi
PEMBAHASAN
SOAL 10

KUNCI JAWABAN: B (AKBK)


KATA KUNCI : Post partum 4 bulan , belum haid, menyusui eksklusif
dengan HIV (+), TB dan pengobatan ARV
PEMBAHASAN :
1. Sesuai dengan klasifikasi persyaratan medis penggunaan metode
kontrasepsi,kondisi laktasi 6 minggu-< 6 bulan laktasi untuk metode
kontrasepsi pil kombinasi, suntik kombinasi merupakan masuk kedalam
kategori 3 yaitu tidak dianjurkan
2. Untuk metode kontrasepsi pil progestin, DMPA, AKBK, ADKR dapat
digunakan. Namun karena HIV (+), AKDR tidak dapat digunakan, sedang
dalam terapi TB, kontrasepsi pil progestin tidak dianjurkan karena dapat
berinteraksi dengan obat TB
SOAL 11

Seorang perempuan berumur 25 tahun, P1 A0 akseptor KB suntik 3 bulan


datang ke PMB, mengeluh selama 3 bulan ini tidak mengalami menstruasi.
Hasil pemeriksaan : KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit,
S 36,70 C, tanda-tanda kemungkinan hamil (-).
Tindakan apakah yang sesuai bagi kasus diatas ?
A. Berikan pil kombinasi selama 1 siklus
B. Konseling bahwa hal tersebut merupakan efek samping
C. Anjurkan menggunakan kontrasepsi lain
D. Berikan ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari
E. Lakukan rujukan untuk pemeriksaan ginekologis
PEMBAHASAN
SOAL 11

KUNCI JAWABAN : B. Konseling bahwa hal tersebut merupakan efek samping


KATA KUNCI : KB suntik progestin tidak haid 3 bulan, tanda-tanda
kemungkinan hamil (-).
PEMBAHASAN :
1. Klien mengalami amenorea dan tidak hamil, maka tidak perlu diberikan
pengobatan apapun, pilihan A dan D gugur.
2. Efek samping kontrasepsi suntik progestin sering ditemui adanya gangguan haid
seperti : siklus haid memendek/memanjang, perdarahan banyak/sedikit,
perdarahan tidak teratur/perdarahan bercak (spotting) dan tidak haid sama
sekali.Pada kontrasepsi suntik progestin dengan amenorea jangan diberikan
terapi hormonal untuk menimbulkan perdarahan karena tidak akan berhasil.
Tunggu 3 – 6 bulan, jika masih tidak menstruasi rujuk ke RS.
SOAL 12

Seorang bidan melakukan pendataan ke desa, didapatkan seorang


perempuan berumur 48 tahun mempunyai anak 3. Pada saat dilakukan
pendataan, hasil anamnesis : mengatakan telah menjadi akseptor
kontrasepsi suntik 3 bulan selama 7 tahun. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
120/80 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit S 36,70 C.
Apakah rencana asuhan yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Tidak melakukan intervensi apapun
B. Memberikan pujian atas usaha ibu
C. Melakukan koordinasi dengan kader
D. Konseling penggantian jenis kontrasepsi
E. Mengingatkan untuk kunjungan ulang penyuntikan
PEMBAHASAN
SOAL 12

KUNCI JAWABAN : D (konseling penggantian jenis kontrasepsi)


KATA KUNCI :
PEMBAHASAN :
Penggunaan kontrasepsi hormonal, kontrasepsi suntik dalam jangka
waktu yang panjang dari 3 tahun dapat menyebabkan beberapa efek
samping:
a. Menurunkan kepadatan tulang
b. Vagina menjadi kering
c. Dapat menyebabkan depresi
d. Menyebabkan keputihan
e. Dapat menimbulkan jerawat
f. Penurunan libido
SOAL 13

Seorang perempuan berumur 36 tahun, P1A0, akseptor KB pil, datang


ke PMB, dengan keluhan lupa minum kontrasepsi oral selama 1 hari
berturut-turut. Hasil anamnesis: 10 jam yang lalu sudah berhubungan
dengan suaminya, ibu merasa khawatir takut hamil. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/ menit, P 24x/menit, S
36,7 0 C.
Apakah asuhan yang paling tepat untuk kasus tersebut?
A. Konseling untuk kontrasepsi darurat
B. Melanjutkan konsumsi pil yang tersedia
C. Memberikan konseling KB pengganti
D. Menganjurkan pemeriksaan USG
E. Meminta ibu melanjutkan pil berikutnya
PEMBAHASAN
SOAL 13

KUNCI JAWABAN : A. Konseling untuk kontrasepsi darurat


KATA KUNCI : Akseptor Pil lupa minum kontrasepsi oral selama 1 hari
berturut-turut, 10 jam yang lalu sudah berhubungan
dengan suaminya
PEMBAHASAN :
Kontrasepsi darurat hanya efektif jika digunakan dalam 72 jam sesudah
hubungan seksual tanpa perlindungan, sehingga ketika terdapat klien yang lupa
minum pil selama 2 hari berturut-urut, asuhan yang bisa dilakukan adalah
dengan pemberian metode kontrasepsi darurat bisa berupa pil kondar postinor ,
atau IUD kondar.
SOAL 14

Seorang perempuan berumur 20 tahun, P0 A0 datang


bersama suaminya, ke TPMB, mengatakan ingin ber-KB dan
tidak ada keluhan. Hasil anamnesis: baru menikah 1 bulan
yang lalu, ingin menunda kehamilan selama 3 tahun. Hasil
pemeriksaa: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit,
P 24x/menit S 36,7 0 C, tidak ada tanda-tanda kehamilan.
PP test (-).
Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat pada kasus
tersebut?
A. Pil
B. IUD
C. Suntik
D. Kondom
E. Metode kalender
PEMBAHASAN
SOAL 14

KUNCI JAWABAN: A (Pil)


KATA KUNCI : Nulipara ingin menunda kehamilan dalam 3 tahun
PEMBAHASAN :
1. Berdasarkan urutan pemilihan kontrasepsi yang rasional, klien dengan usia 20 tahun
termasuk kedalam fase menunda kehamilan, urutan pemilihan kontrasepsi urutan
pertama adalah menggunakan Pil.
2. Kelebihan penggunaan kontrasepsi pil:
• Efektif dalam mencegah kehamilan
• Membuat siklus haid menjadi teratur
• Menjaga berat badan tetap stabil
• Tidak menimbulkan flek pada kulit
• Mengurangi resiko kanker rahim
• Mampu mengurangi rasa nyeri saat datang bulan
• Mengembalikan kesuburan dengan cepat
• Harga terjangkau dan mudah didapat
SOAL 15

Seorang perempuan berumur 25 tahun, P2 A0 akseptor KB pil kombinasi,


datang bersama suami ke Puskesmas dengan keluhan muntah-muntah.
Hasil anamnesis: baru menggunakan pil 3,5 bulan yang lalu, muntah disertai
diare, tidak memakan makanan yang menyebabkan diare. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 100/60 mmHg, N 70x/menit, P 28x/menit, S 37,3 0
C, tidak teraba massa pada abdomen.
Apakah rencana asuhan yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Menganjurkan berhenti minum pil untuk sementara.
B. Rawat inap untuk observasi fisik
C. Memberikan obat anti mual
D. Mengganti kontrasepsi lain
E. Melakukan rujukan ke RS
PEMBAHASAN
SOAL 15

KUNCI JAWABAN: A (menganjurkan berhenti minum pil untuk sementara)


KATA KUNCI : Akseptor KB pil dengan keluhan muntah-muntah dan diare
PEMBAHASAN :
Salah satu keterbatasan metode kontrasepsi pil adalah mual terutama pada 3
bulan pertama, yang terjadi pada klien pengguna pil terjadi muntah lebih dari 3
bulan sehingga asuhan yang dilakukan adalah menganjurkan untuk berhenti
minum pil sementara, dan bila keadaan memungkinkan dan tidak memperburuk
keadaan , pil dapat diteruskan sesuai cara menggunakan pil lupa sampai
terkejar.
SOAL 16

Seorang perempuan usia 46 tahun datang ke TPMB mengatakan anaknya berusia


17 tahun dan habis diperkosa. Ibu tersebut meminta bidan untuk membantu agar
tidak terjadi kehamilan. Bidan melakukan pemeriksaan fiik : KU cemas, TD 100/60
mmHg, N 70x/menit, P 28x/menit, S 37,3 0 C, tidak teraba massa pada abdomen..
Bagaimanakah cara kerja metode kontrasepsi yang akan diberikan bidan pada
kasus tersebut?
A. Inaktifasi sperma
B. Mencegah ovulasi
C. Mengencerkan lendir serviks
D. Mencegah implantasi hasil konsepsi
E. Menghalangi pertemuan sperma dan ovum
PEMBAHASAN
SOAL 16

KUNCI JAWABAN : D. Mencegah implantasi hasil konsepsi


KATA KUNCI : umur 17 tahun diperkosa dan diberikan kontrasepsi
pasca senggama
PEMBAHASAN :
Pada kasus perkosaan dapat diberikan kontrasepsi darurat yang dapat
mencegah kehamilan bila digunakan segera setelah hubungan seksual dan
untuk mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki contoh kasus perkosaan.
Mekanisme kerja kontrasepsi darurat :
1. Mencegah fertilisasi
2. Mencegah implantasi hasil pembuahan pada endomentrium
SOAL 17

Seorang perempuan berumur 26 tahun, P2A0 postpartum 6 minggu,


datang bersama pasangannya ke TPMB untuk ber-KB. Hasil
anamnesis: pernah gagal IUD, sedang pengobatan sirosis hepatis.
Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70mmHg, N 80x/menit, P 20 x/
menit, S 360 C, pemeriksaan konjungtiva merah muda, sklera kuning,
payudara tidak ada pembesaran, abdomen tidak ada pembesaran
uterus, terdapat pembesaran hati.
Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Pil Kombinasi
B. Suntik Progestin
C. AKDR
D. AKBK
E. Kondom
PEMBAHASAN
SOAL 17
KUNCI JAWABAN : E (Kondom)
KATA KUNCI : postpartum 6 minggu, pernah gagal IUD, sedang
pengobatan sirosis hepatis
PEMBAHASAN :
1. Sesuai dengan klasifikasi persyaratan medis penggunaan metode
kontrasepsi,kondisi klien sirosis hepatitis, untuk pil kombinasi masuk kedalam
kategori 4 yaitu tidak dapat digunakan.
2. Suntik progestin, AKBK dan AKDR masuk dalam kategori 3 yaitu tidak
dianjurkan.
3. Kondom merupakan salah satu metode kontrasepsi yang memiliki klarifikasi
persayaratan medis pada kategori 1 untuk semua kondisi medis klien. Kategori
1 : kondisi dimana tidak ada pembatasan apa pun dalam penggunaan metode
kontrasepsi.
SOAL 18

Seorang perempuan berumur 34 tahun, P3A0 datang ke TPMB diantar


suaminya dengan keluhan mengatakan habis hubungan seksual dengan
suaminya dan kondomnya sobek. Hasil anamnesis: ibu ingin mendapatkan
KB yang dapat mencegah kehamilan. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
110/70mmHg, N 80x/menit, P 20 x/ menit, S 360 C. Bidan rencana
memberikan moning after pil.
Kapankah kontrasepsi tersebut efektif digunakan?
A.Sebelum 12 jam pasca senggama
B.Sebelum 24 jam pasca senggama
C.Sebelum 36 jam pasca senggama
D.Sebelum 48 jam pasca senggama
E.Sebelum 72 jam pasca senggama
PEMBAHASAN
SOAL 18

KUNCI JAWABAN : E.Sebelum 72 jam pasca senggama


KATA KUNCI : habis hubungan seksual dengan suaminya
dan kondomnya sobek.
PEMBAHASAN :
Kontrasepsi darurat jenis pil kombinasi hanya efektif jika digunakan dalam
72 jam sesudah hubungan seksual tanpa perlindungan.
SOAL 19

Seorang suami berumur 43 tahun telah selesai


dilakukan vasektomi di Rumah Sakit 1 jam yang lalu
dengan keluhan nyeri. Hasil anamnesis sudah
memiliki 4 anak, anak terkecil 8 tahun.
Hasil pemeriksaan: Tekanan darah 130/ 90 mm/Hg,
nadi 88 x /mnt, RR 28 X/mnt, S 360 C.
Apakah informasi yang tepat sesuai kasus diatas?
A.Boleh langsung melakukan senggama
B.Boleh bersenggama setelah 2 minggu
C.Tidak boleh memakai penunjang skrotum
D.Tidak bloeh bersenggama sampai 1 minggu
E. Memakai kondom selama 3 bulan atau 15-20 kali
ejakulasi
PEMBAHASAN
SOAL 19

KUNCI JAWABAN : E. Memakai kondom selama 3 bulan atau


15-20 kali ejakulasi
KATA KUNCI : Post Vasektomi 1 jam yang lalu.
PEMBAHASAN :
Setelah tindakan vasktomi , gunakan salah satu kontrasepsi terpilih
hingga spermatozoa yang tersis dalam vesikula seminalis telah
dikeluarkan seluruhnya. Secara empiric sperma analisis akan
menunjukkan hasil negative setelah 15 – 20 kali ejakulasi atau 3
bulan.
SOAL 20

Seorang perempuan berumur 32 tahun, P1A0, nifas 6 minggu, datang ke


TPMB untuk konsultasi KB. Hasil anamnesis: berencana ASI eksklusif,
riwayat infeksi panggul, dismenorhoe, belum haid dan belum berhubungan
seksual. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 170/100 mmHg, N 80 x/menit, S
370 C, P 20 x/menit, TFU tidak teraba.
Apakah informasi yang perlu disampaikan klien untuk keberhasilan metode
KB yang bisa digunakan klien tersebut ?
A. Angka kegagalan yang tinggi dari metode tersebut
B. Untuk keberhasilan memerlukan metode pelindung
C. Metode ini tidak efektif setelah bayi tidak menyusu ibunya
D. Teknik menyusui yang benar meliputi cara, frekuensi, jarak menyusui
dan kesungguhan menyusui
E. Efek samping kontrasepsi yang digunakan mempengaruhi ASI
PEMBAHASAN
SOAL 20

 KUNCI JAWABAN : D (Teknik menyusui yang benar meliputi cara, frekuensi,


jarak menyusui dan kesungguhan menyusui
 KATA KUNCI : Post partum 6 hari, berencana ASI eksklusif, riwayat
infeksi panggul, dismenorhoe, belum haid dan belum
berhubungan seksual, TD 170/100 mmHg
PEMBAHASAN :
1. Kasus tersebut memiliki kontra indikasi untuk pemasangan IUD karena
riwayat infeksi panggul
2. Kasus tersebut memiliki kontra indikasi untuk penggunaan metode hormonal
karena TD 170/100 mmHg.
3. Metode kontrasepsi yang paling tepat digunakan pada kasus tersebut
adalah MAL karena ibu rencana ASI Eksklusif dan belum haid.
4. Keberhasilan MAL : seberapa sering menyusui (on demand), susui bayi
pada malam hari, jarak menyusui < 4 jam, bayi menghisap secara langsung.
Terima kasih , semoga sukses UKOMnya

Anda mungkin juga menyukai