Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN REFLEKSI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PERAWATAN LUKA PADA NY A USIA 43


TAHUN P2A2 DENGAN INFEKSI POST SC 14 HARI DI UPTD
PUSKESMAS WANAYASA
TAHUN 2023

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Pada Stase Keterampilan Dasar Kebidanan
(KDK) Program Studi Pendidikan Profesi Bidan STIKes Medistra Indonesia

Disusun Oleh ;

NAMA : DIANA MEIDIYANI


NPM : 211560412086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES MEDISTRA INDONESIA
TA. 2022/2023
YAYASAN MEDISTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MEDISTRA
INDONESIA
PROGRAM STUDI PROFES NERS-PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN – PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S1)
PROGRAM STUDI FARMASI (S1)-PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D3)
Jl.Cut Mutia Raya No. 88A-Kel.Sepanjang Jaya – Bekasi Telp.(021) 82431375-77 Fax (021)
82431374
Web. http://stikesmedistra-indonesia.ac.id Email: stikesmedistraindonesia1@gmail.com

LAPORAN REFLEKSI KASUS KEBIDANAN

Nama : Diana Meidiyani

NPM : 211560412086

Stase : KDK

Pembimbing : Dewi Rostianingsih, SST., M.Kes

A. Kronologis Penemuan Kasus

Pada hari selasa, 28 Maret 2022 saat saya menempuh Praktik Pendidikan

Profesi Bidan di Stase Keterampilan Dasar Kebidanan (KDK) yang bertempat

di PONED Puskesmas Wanayasa, saya bertemu dengan seorang pasien Ny. A

yang berusia 43 tahun melahirkan anak kedua, sebelumnya pernah keguguran

dua kali, ibu datang ke PONED Puskesmas Wanayasa diantar oleh suami pukul

20.00 WIB dengan keluhan sakit pada bagian luka SC, kemerahan dan keluar

cairan kekuningan sejak hari ke 11 Post SC. Ibu melahirkan anak kedua di

Rumah Sakit pada tanggal Maret 2023 dengan indikasi Partus Lama. Saya

melakukan anamnesa dan pemeriksaan pada Ny. A, dari hasil anamnesa lebih

dalam ibu mengatakan bahwa setelah pulang dari RS ibu mengurus bayinya

tanpa dibantu oleh keluarga lainnya hanya dibantu oleh suaminya saja, ibu

banyak melakukan aktivitas yang cukup berat seperti beres-beres rumah,


memandikan bayi dan lainnya. Keluarga Ny. A kurang memberikan support

kepada ibu. Asupan nutrisi juga kurang karena ibu tidak cukup untuk membeli

makanan yang bergizi. Dari hasil pemeriksaan didapatkan ibu keadaan umum

baik. Hasil tanda-tanda vital Tekanan Darah 120/70 mmHg, Nadi 84x/m,

Respirasi 20x/m, Suhu 37,0℃, hasil pemeriksaan abdomen warna kulit

kemerahan terdapat luka bekas SC secara horizontal, terdapat striae, ada nyeri

tekan, teraba masa, keluar cairan berwarna kekuningan tidak berbau.

Setelah selesai melakukan pemeriksaan saya melakukan konsultasi kepada

dokter penanggungjawab PONED, dokter menyarankan untuk dilakukan

perawatan luka 2x sehari dan memberikan therapy obat, apabila tidak membaik

ibu dianjurkan untuk ke Rumah Saki. Saya memberitahu hasil pemeriksaan

kepada ibu dan suami. Saya menyiapkan peralatan dan memberitahu tindakan

yang akan dilakukan. Saya memposisikan pasien secara terlentang, memakai

APD, mencuci tangan dan memakai sarung tangan streril, melepaskan verban,

menilai warna kulit kemerahan, palpasi terdapat masa, keluar cairan

kekuningan tidak berbau, membersihkan luka dengan antiseptik dan NaCl

0,5%, keringkan luka, dan berikan salep, tutup luka dengan kassa steril, fiksasi

dengan plester dan membereskan dan merapikan peralatan. Selanjutnya saya

menganjurkan suami ibu untuk selalu memberikan support yaitu mendampingi

dan membantu pekerjaan rumah tangga, mengurus bayi dan membantu

memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi. Memberitahu untuk menjaga

kebersihan luka dengan perawatan ganti balutan secara rutin 2x sehari.

Memberikan terapi obat-obatan. Memdokumentasikan hasil pemeriksaan.


B. Alasan Pemilihan Kasus

Alasan pemilihan kasus perawatan luka untuk menjaga kebersihan luka

dengan perawatan ganti balutan. Perawatan ganti balutan dilakukan dengan

membersihkan dan menutup luka secara secara steril sehingga dapat mencegah

terjadinya infeksi.

C. Evaluasi dari Kasus yang Diangkat

Perawatan luka adalah suatu penanganan luka yang terdiri dari

membersihkan luka, mengangkat jahitan, menutup dan membalut luka

sehingga dapat membantu proses penyembuhan luka.

Tujuan dari perawatan luka post SC yaitu untuk mencegah terjadinya

infeksi, mempercepat proses penyembuhan luka, meningkatkan kenyamanan

fisik dan psikologis Indikasi perawatan luka yaitu balutan kotor dan basah, ada

rembesan, ingin mengkaji keadaan luka, dengan frekuensi tententu untuk

mempercepat debridementaringan nektrotik. Perawatan luka harus sesuai

dengan SOP perawatan luka memakai alat steril agar tidak terjadi infeksi dan

dapat meningkatkan proses kesembuhan luka. Melakukan tindakan perawatan

luka sesuai dengan tahapan-tahapan dan harus menggunakan sarung tangan

yang steril untuk satu orang pasien, hal ini dilakukan untuk menghindari resiko

terjadinya infeksi pada luka bekas operasi post Sectio Caesarea

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Prapti, dkk (2021)

menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross Sectional.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bidan yang memberikan

pelayanan di Ruang Bersalin RSUD Kota Langsa sebanyak 32 orang dengan


Total Sampling dimana seluruh populasi dijadikan sampel sebanyak 32 orang.

Didapatkan hasil bahwa kecenderungan hubungan perawatan luka dengan

benar terhadap penyembuhan luka SC. tenaga kesehatan dapat melakukan

perawatan luka dengan benar. Peranan bidan dalam pelaksanaan perawatan

luka sangat besar. Hal ini akan mengurangi angka kesakitan dan kematian

karena infeksi nifas.

Nutrisi atau asupan makanan sangat mempengaruhi kesembuhan luka.

Nutrisi yang buruk akan menghambat proses kesembuhan. Luka bahkan akan

menjadi penyebab infeksi pada luka. Nutrisi yang di butuhkan dan penting

adalah asam amino (protein), lemak, energi sel (karbohidrat), vitamin (C, B

kompleks, D, K, E), Zink, Besi, Magnesium, dan air. Asupan nutrisi yang baik

dapat menentukan waktu kesembuhan luka post operasi. Nutrisi yang memiliki

kandungan gizi terutama protein dapat membantu menumbuhkan jaringan yang

rusak atau luka operasi. Makanan atau nutrisi yang mudah ditemukan akan

kandungan protein tinggi adalah putih telur. Putih telur kaya akan protein yang

dapat menumbuhkan jaringan baru pada jaringan yang rusak, Asupan nutrisi

yang baik dapat menentukan waktu kesembuhan luka post operasi. Status gizi

yang kurang dalam jangka waktu yang lama dapat menghilangkan sel lemak

yang akan melepas hormon tersebut sehingga berpengaruh terhadap

kesembuhan luka dan komplikasi sehingga dapat meningkatkan proses

kesembuhan luka operasi.

D. Diagnosis
Setelah dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik didapatkan diagnose Ny. A

Usia 43 Tahun P2A2 Dengan Infeksi Post SC 14 hari.

E. Analisa Mahasiswa terhadap Kasus

Analisa yang saya lakukan terhadap kasus Ny. A Usia 43 Tahun P2A1 Dengan

Infeksi Post SC 14 hari ini secara keseluruhan sesuai dengan teori. Bahwa cara

untuk mencegah terjadinnya infeksi diperlukan Perawatan Luka yang benar,

selain perawatan luka asupan nutrisi juga sangat diperlukan untuk

mempercepat proses penyembuhan luka.

F. Daftar Pustaka

Winarni, L. M., & Silvia, S. (2020). Pemberian Abon Ikan Gabus (Channa

Striata) Terhadap Proses Penyembuhan Luka Post Sc Di Rsia Bs Tangerang.

Jurnal Kesehatan, 8(1), 29–35


DOKUMENTASI
Lembar Catatan Asuhan Kebidanan

A. Biodata
Tanggal Pengkajian : 28 Maret 2023 Jam Pengkajian : 20.00 WIB
Nama Pasien : Ny. Ai Kartika Nama Suami : Tn Mumuh
Umur : 43 Tahun Umur : 38 Tahun
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
Alamat : Bojong loa, babakan Alamat : Bojong loa, babakan
Agama : Islam Agama : Islam

II. Anamnesis (Data Subjektif)


Pasien datang pada tanggal 28 Maret 2023 pukul 20.00 WIB, mengeluh pada bagian luka SC,
kemerahan dan keluar cairan kekuningan sejak hari ke 11 Post SC. Ibu mengatakan ini
kelahiran anak ke 2 keguguran 2x, melahirkan secara SC di Rumah Sakit dengan indikasi
partus lama tanggal 14 Maret 2023 Pukul 10.00 WIB Jenis Kelamin Perempuan dengan
keadaan normal. Makanan yang dikomsi oleh ibu sehari makan 2x nasi dan lauk pauk kadang
makan telur rebus sehari hanya 1 telur rebus karena merasa mual, minum sehari 5-8 gelas,
tidak ada kesulitan dalam BAB dan BAK. Memberikan ASI kepada bayinya dan tidak ada
kesulitan. Mobilisasi tidak ada kesulitan. Ibu merasa lelah dalam melakukan aktivitas rumah
tangganya karena hanya dibantu oleh suami.

III. Hasil Pemeriksaan (Data Objektif)


K/U : Baik
TTV : Tekanan Darah 120/70 mmHg, Nadi 84x/m, Respirasi 20x/m, Suhu 37,0℃
BB : 70 Kg TB: 156 Cm IMT :
Pemeriksaan Fisik dalam batas normal
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Warna kulit kemerahan, Striae ada
Palpasi : Teraba masa, sakit saat perasaab, TFU pertengahan pusat dan simfisis
Auskultasi : Normal
Pemeriksaan vagina/Vulva
Inspeksi : warna normal, tidak ada luka, tidak ada tanda-tanda infeksi, lochea kekuningan,
tidak ada bau
Palpasi : tidak ada rasa sakit, tidak ada benjolan
KK : Kosong
Ekstremitas: Normal

Pemeriksaan Penunjang : (-)

IV. Analisis
Ny. A usia 43 tahun P2A2 Post SC 14 Hari dengan Infeksi

V. Planning
1. Menjelaskan Prosedur yang akan dilakukan.
2. Menjaga Privasi Pasien dan menyiapkan memeriksa alat.
3. Memakai APD dan mencuci tangan 6 langkah efektif.
4. Memposisikan pasien.
5. Mendekatkan peralatan dan memakai handscoon dikedua tangan.
6. Membuka balutan yang kotor, olesi ujung plester dengan kapas al kohol, plester dan
balutan yang sudah terbuka disimpan di bengkok.
7. Menilai luka SC.
8. Memberihkan luka menggunakan NaCl.
9. Oleskan luka menggunakan salep.
10. Menutup luka menggunakan kassa steril yang dapat menyerap.
11. Melakukan fiksasi.
12. Mendekontaminasi alat yang sudah dipakai dan buang bhp pada tempatnya.
13. Mencuci tangan dan membuka APD.
14. Melakukan konsul dokter penanggungjawab poned.
15. Menganjurkan ibu untuk lebih menjaga kebersihan disekitar abdomen.
16. Menganjurkan ibu untuk mengganti balutan setiap 2x sehari di fasilitas kesehatan.
17. Memberi ibu terapi obat.
18. Memberitahu ibu untuk lebih memperhatikan asupan nutrisi dan hidrasi, dianjurkan
memakan makanan yang tinggi protein dan vitamin, minum air putih min 2 liter sehari
untuk membantu proses penyembuhan luka.
19. Memberitahu suami untuk memberikan support penuh kepada ibu dan membantu
mengurus bayi ibu.
20. Mendokumentasikan semua hasil tindakan.

Anda mungkin juga menyukai