OLEH :
NAMA : DILLA EKA NURANI
NIM : 096020937
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Kebidanan
“Pada Ibu Hamil Dengan Partus Prematurus Iminiens”
Di RSUD Grati-Pasuruan
Praktek Klinik Kebidanan 2 Telah Mendapat Persetujuan Dan Disahkan
Hari : Selasa
Tanggal : 16 Agustus 2022
Mahasiswa
Kepala Ruangan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu Negara.
Tingginya AKI dan AKB termasuk tantangan paling berat untuk mencapai
Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030. Agenda pembangunan
berkelanjutan yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah
disahkan pada September 2015 berisi 17 tujuan dan 169 target. Tujuan ketiga
SDGs adalah menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan
bagi semua orang di segala usia dengan salah satu target mengurangi AKI
secara global sebanyak 70 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH)dan AKB 12 per
1.000 kelahiran pada tahun 2030 tahun 2030 (WHO, 2017). World Health
Organization (WHO) memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih
dari 585.000 jiwa per tahun meninggal saat hamil atau bersalin.AKI di Asia
Tenggara, salah satunya di Malaysia 39 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015 (WHO, 2016). Menurut Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) AKI menetap dengan jumlah 305 per 100.000 kelahiran
hidup tahun 2015 dan 305 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2018 .
Sedangkan AKB menurun dari 32 per 1.000 kelahiran hidup tahun 2015 dan
turun menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup tahun 2017 (Profil Kesehatan,
2018). Sementara target AKI yang harus dicapai sesuai kesepakatan SDGs
tahun 2030 adalah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 12 per 1.000.
Upaya yang dilakukan untuk menekan AKI dan AKB dengan memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkesinambungan (Continuity of
Care) mulai dari hamil, bersalin, nifas, neonatus hingga pemilihan alat
kontrasepsi. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil melalui
pemberian pelayanan antenatal minimum 6 kali selama masa kehamilan yaitu
minimal 2 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu).
Minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-28 minggu). Minimal
3 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 28 minggu – lahir). Pelayanan
tersebut diberikan untuk menjamin 3 perlindungan terhadap ibu hamil dan
janin berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini
komplikasi kehamilan. Salah satu komponen pelayanan kesehatan ibu hamil
yaitu pemberian zat besi sebanyak 90 tablet (Fe) (Buku KIA , 2020).
Oleh karna itu Bidan perlu melakukan asuhan kebidanan komprehensif
merupakan asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dari mulai
hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatal sampai pada keluarga
berencana. Asuhan kebidanan ini diberikan sebagai bentuk penerapan fungsi,
kegiatan, dan tangggung jawab bidan dalam memberikan pelayanan kepada
klien dan merupakan salah satu upaya untuk menurunkan AKI dan AKB
(Saifuddin, 2011).
Dalam Asuhan komprehensif ini, penulis berharap agar Ny. K mendapatkan
Asuhan selama kehamilan sampai masa nifas dan apabila terdapat masalah
akan diatasi oleh penulis dengan berbagai rancangan asuhan yang telah
disusun
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu dengan
pendekatan manajemen kebidanan di RSUD GRATI PASURUAN
2. Tujuan Khusus
Agar penulis mampu :
a. mengkaji data pada ibu hamil
b. menginterpretasi data dasar pada ibu hamil
c. menetukan diagnosa potensial pada ibu hamil
d. menentukan tindakan segera pada ibu hamil
e. membuat rencana asuhan pada ibu hamil
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Untuk pengembangan ilmu pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada
ibu dengan kehamilan normal ( fisiologis )
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan kajian terhadap materi
Asuhan Pelayanan Kebidanan serta referensi bagi mahasiswa dalam
memahami pelaksanaan asuhan kebidanan. Dapat mengaplikasikan
materi yang telah diberikan dalam proses perkuliahan serta mampu
memberikan asuhan kebidanan secara menyeluruh yang bermutu dan
berkualitas.
b. Bagi Lahan Praktik (Rumah Sakit)
Dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat mempertahankan mutu
pelayanan terutama dalam memberikan asuhan pelayanan kebidanan
secara holistik. Dan untuk tenaga kesehatan dapat mendukung dalam
penerapan ilmu terbaru yang sesuai dengan evidence based terbaru yang
ada untuk bersama– sama melakukan asuhan yang berkualitas.
c. Bagi Tenaga Kesehatan
Dapat dijadikan acuan dalam memberikan asuhan kebidanan secara
holistik dan menyeluruh yang mempertimbangkan aspek biopsiko-
sosio-kultural-spiritual.
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah suatu peristiwa pertemuan dan persenyawaan antara sel
telur dan sel sperma. Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum,
konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan plasenta serta tumbuh kembang hasil konsepsi sampai dilahirkan
(Manuaba, 2010). Kehamilan adalah suatu keadan dimana janin di kandung
ditubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan
diakhiri dengan proses persalinan (Maryunani, 2010). Kehamilan dan
persalinan merupakan proses alaamiah bukan proses patologi tetapi kondisi
normal dapat menjadi patologi/ abnormal (Jannah, 2012). Setiap kehamilan
merupakan proses yang alamiah, bila tidak dikelola dengan baik akan
memebrikan komplikasi pada ibu dan janin dalam keadaan sehat dan aman
B. Tujuan
Menurut Pusdiknakes (2013) adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan
yang disebut dengan ANC tersebut adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan, dengan demikian kesehatan ibu dan
janin pun dapat dipastikan keadaannya.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu,
karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan
(bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang
sangat berguna bagi ibu dan janinnya.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada
ibu hamil dan janinnya.
4. Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan
mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang
kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan
dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak.
5. Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan
persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun
dapat berjalan dengan lancar.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa
salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam
sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apapun. Tujuan utama
ANC adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan
bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu,
mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa,
mempersiapkankelahiran dan memberikan pendidikan.Asuhan antenatal
penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama
15 kehamilan (Pusdiknakes, 2013).
D. Resiko kehamilan
Menurut Poedji Rochjati (Rochjati, 2010) Kehamilan resiko tinggi adalah
suatu keadaan dimana kehamilan dapat berpengaruh buruk terhadap keadaan
ibu atau sebaliknya. Penyakit ibu juga berpengaruh buruk pada janinnya atau
keduanya saling berpengaruh. Resiko adalah suatu ukuran statistic dari
peluang atau kemungkinan untuk terjadinya suatu keadaan gawat darurat yang
tidak diinginkan pada masa mendatang, seperti kematian, kesakitan,
kecacatan, ketidaknyamanan, atau ketidakpuasan (5K) pada ibu dan bayi.
Berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi tiga kelompok:
1. Kehamilan Resiko Rendah (KRR) dengan jumlah skor 2 Kehamilan
tanpa masalah/ faktor resiko, fisiologis dan kemungkinan besar diikuti
oleh persalinan normal dengan ibu dan bayi hidup sehat.
2. Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) dengan jumlah skor 6-10. Kehamilan
dengan satu atau lebih faktor resiko, baik dari pihak ibu maupun
janinnya yang member dampak kurang menguntungkan baik bagi ibu
maupun janinnya, memiliki resiko kegawatan tetapi tidak darurat
3. Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST) dengan jumlah skor ≥ 12,
kehamilan dengan faktor resiko : ibu dengan faktor resiko dua atau
lebih, tingkat resiko kegawatannya meningkat, yang membutuhkan
pertolongan persalinan di rumah sakit oleh dokter spesialis
4. Batasan Faktor Resiko / Masalah :
a. Ada Potensi Gawat Obstetri / APGO Primi muda, Primi tua, Anak
terkecil < 2 tahun, Primi tua sekunder, Grande multi, Umur 35
tahun atau lebih, Tinggi badan 145 cm atau kurang, Riwayat
obstetric jelek (ROJ), Persalinan yang lalu dengan tindakan, Bekas
operasi sesar.
b. Ada Gawat Obstetri / AGO Penyakit pada ibu hamil, Anemia
(kurang darah), Tuberculosa paru, Payah jantung, Diabetes
mellitus, HIV / AIDS, Toksoplasmosis, Pre-eklamsi ringan, Hamil
kembar, Hidramnion / hamil kembar air, Janin mati dalam rahim,
Hamil serotinus / hamil lebih bulan, Letak sungsang, Letak
lintang.
c. Ada Gawat Darurat Obstetri / ADGO Perdarahan antepartum,
Preeklamsia berat / eklamsia.
G. Diagnosis
Beberapa kriteria dapat dipakai sebagai diagnosis ancaman PPI
(Wiknjosastro, 2012), yaitu:
a. Usia kehamilan antara 20 dan 37 minggu atau antara 140 dan 259 hari
b. Kontraksi uterus (his) teratur, yaitu kontraksi yang berulang sedikitnya
setiap 7-8 menit sekali, atau 2-3 kali dalam waktu 10 menit,
c. Merasakan gejala seperti rasa kaku di perut menyerupai kaku
menstruasi, rasa tekanan intrapelvik dan nyeri pada punggung bawah
(low back pain)
d. Mengeluarkan lendir pervaginam, mungkin bercampur darah,
e. Pemeriksaan dalam menunjukkan bahwa serviks telah mendatar 50-
80%, atau telah terjadi pembukaan sedikitnya 2 cm
f. Selaput amnion seringkali telah pecah
g. Presentasi janin rendah, sampai mencapai spina isiadika.
H. Komplikasi
Menurut Nugroho (2010), komplikasi partus prematurus iminens
yang terjadi pada ibu adalah terjadinya persalinan prematur yang dapat
menyebabkan infeksi endometrium sehingga mengakibatkan sepsis dan
lambatnya penyembuhan luka episiotomi. Sedangkan pada bayi prematur
memiliki resiko infeksi neonatal lebih tinggi seperti resiko distress pernafasan,
sepsis neonatal, necrotizing enterocolitis dan perdarahan intraventikuler.
Menurut Benson (2012), terdapat paling sedikit enam bahaya utama yang
mengancam neonatus prematur, yaitu gangguan respirasi, gagal jantung
kongestif, perdarahan intraventrikel dan kelainan neurologik,
hiperilirubinemia, sepsis dan kesulitan makan.
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Identitas Ibu Identitas Suami
Nama : Ny S
Nama : TN A
Umur : 37 Tahun
Umur : 35 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Suku/bangsa :Jawa/Indonesia
Status kawin : Kawin
Alamat : Rejoso Lor
Pendidikan : SD
Status Kawin : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMP
Alamat : Rejoso Lor
Pekerjaan : Swasta
Status : Menikah
a. Keluhan Utama
Ibu datang ke RSUD Grati pada tanggal 16 Agustus 2022 dan ingin
memeriksakan kehamilannya .
c. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 Tahun
Siklus : 28 Hari
Bau : Khas
Disminore: Tidak
HPHT : 12-12-2021
TP : 19-09-2022
e. Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi jenis kb suntik selama
5 tahun
g. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan yang Lalu
h. Perilaku Kesehatan
i. Riwayat Psikologi
2. Data Objektif
a) Keadaan umum : Cukup
Kesadaran : Composmentis
TTV :TD : 120/ 80 mmHg RR : 20 x/mnt N : 89x/mnt S : 36,5
BB sebelum hamil : 49 kg
BB sekarang : 57kg
TB : 131 cm
b) Pemeriksaan Fisik
INSPEKSI
1. Kepala: kulit kepala bersih, tidak terdapat lesi, simetris, oval
5. Gigi dan Mulut:mukosa bibir lembab, tidak ada caries gigi, tidak ada
stomatitis
9. Ekstermitas
PALPASI
1. Kepala: tidak ada odema, tidak ada pembengkaan
2. Wajah: tidak ada odema
3. Leher: tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis
4. Axilla: tidak ada pembesaran kelenjr limfe
5. Payudara: tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan,belum keluar
kolostrum
6. Abdoment:
a. Leopold I : TFU setinggi pusat yaitu 21 cm,pada fundus teraba
bulat,lunak,tidak melenting (bokong)
b. Leopold II : Bagian kanan teraba bagian terkecil dari janin
(ekstremitas).Bagian kiri teraba keras seperti papan
(punggung).PUKI
c. Leopold III : Bagian terbawah perut ibu teraba bulat,keras,
melenting (kepala) dan tidak bisa digoyangkan (belum masuk
PAP)
d. Leopold IV : Kepala belum masuk PAP HIS : (-)
Ekstremitas atas : Tidak ada oedema
Ekstremitas bawah : Tidak ada oedema
AUSKULTASI
1. Dada: tidak ada whezzing dan ronchi
PERKUSI
1. Reflek Pattela: +/+
c) Pemeriksaan dalam
Tidak dilakukan
d) Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Tanggal : 16-08-2022
Golongan darah
MCV 78,5 (L:84,0-96,0 fl: p 76,0-96,0 fl)
MCH 27,0 27,0-32,0 PG
MCHC 34,4 4/dl 30,0-35,0
RWD 40,4 FL,46,0-59,0
RAPID TEST
Sars cov-2 antigen NEGATIF NEGATIF
Kesadaran : Composmentis
BB sekarang : 57kg
TB: 131 cm
Abdomen
a. Leopold I : TFU setinggi pusat yaitu 21 cm,pada fundus teraba
bulat,lunak,tidak melenting (bokong)
b. Leopold II : Bagian kanan teraba bagian terkecil dari janin
(ekstremitas).Bagian kiri teraba keras seperti papan (punggung).PUKI
c. Leopold III : Bagian terbawah perut ibu teraba bulat,keras, melenting
(kepala) dan tida bisa digoyangkan (belum masuk PAP)
d. Leopold IV : Kepala belum masuk PAP HIS : (-) Djj: 135x/menit
V. INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN
VI. IMPLEMENTASI
1. Ibu dan keluarga kooperatif kepada tenaga kesehatan
k/u : cukup
TFU : 21 cm
HIS : (-)
TD : 120/80 mmhg
S : 36,5C
N : 89X/ menit
2. KIE kepada ibu dan suami tentang kehamilannya
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
4. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk memberi asupan gizi yang cukup
5. Ibu mengerti dan paham tentang tanda bahaya kehamilan pada trimester 3
VII . EVALUASI
PEMBAHASAN
Asuhan kebidanan pada Ny. S usia 37 tahun pada tanggal 16 Agustus 2022
di RSUD Grati Kabupaten Pasuruan dilakukan pengkajian data subjektif maupun
objektif. Hasil pengkajian data subjektif didapatkan data bahwa ibu hamil 34-35
minggu datang ingin memeriksakan kehamilannya ke bidan atau ke dokter
SpOG dengan beberapa masalah seperti nyeri pinggang, sering berkemih di
malam hari, belum mengetahui cara senan hamil (yoga hamil), dan belum
menentukan metode kontrasepsi pasca bersalin.
Pengambilan data objektif dan subjektif pada ibu hamil adalah
pemeriksaan tanda tanda vital , pemeriksaan fisik , pemeriksaan leopold I ,
leopold II , leopold III, leopold IV , serta pemeriksaan darah dan Hb .
Maka dengan ini , sesuai dengan materi diatas dapat disimpulkan bahwa
diagnosis kebidanan yang didapatkan yaitu ibu G3P2002 usia kehamilan 34-35
minggu dengan kehamilan normal .
Tidak didapatkan diagnosis potensial , masalah kebutuhan dan kebiasaan ,
tindakan segera seperti mandiri , kolaborasi dan rujukan .
Asuhan kebidan yang diberikan kepada ibu hamil yaitu beri tahu
kondisinya , anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi dan
menghindari makanan instant seperti mie dan minuman bersoda , memberitahu
tanda bahaya pada masa kehamilan dan beritahu ibu untuk melakukan
kunjungan ulang ketika ada keluhan .
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan yang diberikan adalah asuhan kebidanan holistik kesehatan
reproduksi pada Ny. S usia 37 tahun G3P2002 usia kehamilan 34-35 minggu
kesimpulan :
1. Pada pengkajian data subjektif
Hasil pengkajian data subjektif didapatkan data bahwa ibu hamil 34-35
minggu datang ingin memeriksakan kehamilannya. Data objektif tidak
didapatkan kontraksi
2. Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif ditemukan
kesimpulan diagnosa Ny. S umur 37 tahun G3P2002 usia kehamilan 34-
35 tidak ada keluhan
3. Hasil implementasi didapatkan ibu dipindahkan di ruang Poli Obgyn
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
4. Pendokumentasian dilakukan dengan sistem SOAP.
B. Saran
a. Bagi Institusi
Pendidikan Disarankan institusi pendidikan dapat memanfaatkan laporan
kasus ini sebagai bahan kajian terhadap materi Asuhan Pelayanan
Kebidanan serta referensi bagi mahasiswa dalam memahami pelaksanaan
asuhan kebidanan pada kegawatdaruratan maternal neonatal, dapat
mengaplikasikan materi yang telah diberikan dalam proses perkuliahan
serta mampu memberikan asuhan kebidanan secara menyeluruh yang
bermutu dan berkualitas.
b. Bagi Lahan Praktik (Rumah Sakit)
Disarankan RSUD Grati untuk menambahkan sumber daya manusia/
tenaga kesehatan bidan di IGD agar bila ditemukan kasus
kegawatdaruratan dapat bekerjasama dalam melakukan asuhan yang
maksimal demi kesejahteraan ibu dan janin.
c. Bagi Tenaga Kesehatan
Disarankan tenaga kesehatan dapat meningkatkan pelayanan dengan
memberikan asuhan kebidanan secara holistik dan menyeluruh yang
mempertimbangkan aspek bio-psiko-sosio-kultural-spiritual.
d. Bagi Klien dan Keluarga
Disarankan ibu selalu optimis dengan penyembuhan penyakitnya dan
untuk keluarga disarankan selalu memberikan dukungan mental dan
materil kepada ibu
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2016. Profil Kesehatan Kota Semarang. Semarang :
Dinkes Kota Semarang
Farida, Maharani, Soffin Arfian, & D. Dewi Nirlawati. 2012. Hubungan Peningkatan Kadar
Leukosit dengan Kejadian Persalinan Prematur di Rumah Sakit Umum Daerah
DR. Moewardi. Surakarta : UMS
Johnson R., Wendy T. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC Kemenkes RI,
2016. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI
M.Nugroho, Joseph HK, 2012 Catatan Kuliah Ginekologi dan Obstetri. Yogyakarta: Nuha
Medika Manuaba, Ida Bagus Gde. 2008. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri
dan Ginekologi Edisi 2. Jakarta :
EGC Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Nugroho, Taufan. 2010. Buku Ajar Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan
Yogyakarta : Nuha Medik
Oxorn Harry, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan (Human Labor
and Birth). Yogyakarta : YEM.
AKADEMI KEBIDANAN AR RAHMA PASURUAN
SK. Mendiknas. RI : 145 / D / O / 2007
Rekomendasi Menkes RI No. HK.03.2.4.1.01838
Terakreditasi LAM – Ptkes No : 0300/LAM-Ptkes/Akr/Dip/v/2017
Jl. Raya Carat Gempol Pasuruan Jawa Timur 67155 Telp/Fax (0343) 857067
Website : akbidarrahma.ac.id Email : mail@akbidarrahma.ac.id
LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN