DISUSUN OLEH :
BOB0201809
NIM : BOB0201809
Judul : Asuhan Kebidanan Pada Ny. “M” P3003 AB000 Postpartum hari pertama di
RuangKasuari RS KB Hasta Husada
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas kerunia dan hidayahnya, sehingga
asuhan kebidanan dengan judul “ Asuhan kebidanan pada Ny. “M“ P3003 AB00O Postpartum
hari pertama di ruang Kasuari RS KB Hasta Husada Kepanjen KAB. Malang dapat terselsaikan
dengan baik.
Asuhan kebidanan ini berisi tentang pengkajian data, identifikasi data, identifikasi
diagnose / masalah, identifikasi masalah ptotensial,identifikasi kebutuhan segera, intervensi,
implementasi dan evaluasi.
Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pda kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Dr. Muljo Hadi Sungkono, SpOG(K), selaku pembina Yayasan kendedes malang.
2. Drg. Suharwani selaku ketua Yayasan kendedes malang
3. Dr. Endah Puspitorini, MscIH, DTMPH, selaku PLH STIKes Kendedes Malang.
4. Edi Murwani, AMd.keb., SPd., MMRS, selaku Ketua STIKes Kendedes Malang
5. Ulfa Nur Hidayati, S.KM., Kes, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan STIKes
Kendedes Malang
6. Ulfa Yuanita Putri K amd. Keb , selaku Clinical Instructur (CI) di RS KB Hasta Husada
Kepanjen
7. Eva Inayatul Faizah SKM,. M, Kes selaku Clinical Teacher (CT) Prodi Diploma III
Kebidanan STIKes Kendedes Malang
8. Eka Yuni Indah Nurmala, M,. Keb selaku pembimbing akademik
Demikian asuhan kebidanan ini kami susun semoga bisa memberikan manfaat bagi diri kami
sendiri dan pihak lain yang menggunakan
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR KONSULTASI
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Masa nifas merupakan masa setelah persalinan yaitu terhitung dari setelah plasenta
keluar, masa nifas disebut juga masa pemulihan, dimana alat-alat kandungan akan kembali
pulih seperti semula. Masa nifas merupakan masa ibu untuk memulihkan kesehatan ibu yang
umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu (Nugroho, Nurrezki, Desi, & Wilis, 2014). Nifas
adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan (Kementrian
Kesehatan, 2014).
Namun pada kenyataannya, ibu yang memiliki bayi baru lahir tidak semua menyusui
bayinya dengan baik disebabkan oleh karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal
meliputi rendahnya pengetahuan dan sikap ibu, sedangkan faktor eksternal meliputi
kurangnya dukungan keluarga, masyarakat, petugas kesehatan maupun pemerintah,
gencarnya promosi susu formula (Hanifah, Astuti, & Susanti, 2017). Kondisi ini
menyebabkan penundaan pemberian ASI, Penundaan pemberian ASI dapat menimbulkan
masalah pada ibu yaitu terjadinya penumpukan ASI dalam payudara, sehingga menimbulkan
pembengkakan. Pembengkakan payudara berdampak pada psikologis ibu seperti rasa sakit,
cemas karena tidak dapat menyusui. Kondisi ini akan menyebabkan masalah psikologis pada
ibu yaitu ibu akan merasa tidak mampu menyusui bayi dan merasa cemas yang berdampak
pada semakin menurunnya produksi ASI (Deswani, Gustina, & Rochimah, 2014).
Menurut WHO di seluruh dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena
komplikasi terkait dengan kehamilan dan nifas. Dengan kata lain 1.400 perempuan
meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena
kehamilan, persalinan, dan nifas (Dalila, 2018). Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia
masih tertinggi di negara ASEAN. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia dan negara
lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat perdarahan (28%), eklampsia (24%), dan infeksi
(11%). Sementara penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain kurang energi kronis
pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%) (Mustikarani et al., 2019). Salah
satu cara untuk mencegah AKI adalah dilakukannya tindakan Sectio Caesaria (SC).
WHO memperkirakan bahwa angka persalinan dengan bedah Caesaria adalah sekitar
10% sampai 15% dari semua proses persalinan di negaranegara berkembang. Tindakan insisi
pada persalinan sectio caesarea ini menyebabkan luka sayat yang harus diperhatikan derajat
kesembuhan lukanya karena risiko tinggi terjadi infeksi, rupture uteri dan perdarahan. Salah
satu hal yang berperan pada proses penyembuhan luka adalah mobilisasi dini yang dipercaya
dan terbukti dapat meningkatkan proses penyembuhan luka (World Health Organization,
2015) Di Indonesia, bedah sesar hanya dilakukan atas dasar indikasi medis tertentu dan
kehamilan dengan komplikasi. Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan kelahiran bedah sesar
sebesar 9,8%. Proporsi persalinan sesar di provinsi Jawa Timur sebesar 10,2% dari total
persalinan (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013)
d. Dokumentasi status
Yaitu dengan cara melihat pada pencatatan data pendokumentasian mengenai klien
dari puskesmas.
e. Studi kepustakaan
Yaitu dengan membaca dan meninjau kasus yang diangkat pada buku atau literatur
yang ada.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, metodologi penulisan dan sitematika penulisan.
Berisi tentang cuplikan/rujukan teori, konsep-konsep yang memiliki relevansi dengan asuhan
kebidanan yang diberikan beserta konsep teori manajemen kebidanan sesuai dengan kasus
yang dihadapi.
Berisi tentang pengkajian data, identifikasi diagnosa masalah, identifikasi masalah potensial,
identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi, evaluasi.
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan kesenjangan antara teori dengan kasus dan praktek di lapangan.
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
Masa nifas (Post Partum) adalah masa di mulai setelah kelahiran plasenta
dan berakhir ketika alat kandungan kembali semula seperti sebelum hamil, yang
berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari. Selama masa pemulihan tersebut
berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan fisik yang bersifat fisiologis
dan banyak memberikan ketidak nyamanan pada awal postpartum, yang tidak
menutup kemungkinan untuk menjadi patologis bila tidak diikuti dengan
perawatan yang baik (Yuliana & Hakim, 2020).
Berikut ini 3 tahap penyesuaian psikologi ibu dalam masa post partum
Menurut Sutanto (2019) :
Sistem tubuh ibu akan kembali beradaptasi untuk menyesuaikan dengan kondisi
post partum. Organ-organ tubuh ibu yang mengalami perubahan setelah melahirkan
antara lain Risa & Rika (2014) :
1. Uterus
Involusi merupakan suatu proses kembalinya uterus pada kondisi sebelum
hamil. Perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan palpasi
untuk meraba dimana Tinggi Fundus Uterinya (TFU).
Tabel 1
Perubahan Uterus
2. Lokhea
Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lokhea berbau amis
atau anyir dengan volume yang berbeda-beda pada setiap wanita. Lokhea yang
berbau tidak sedap menandakan adanya infeksi. Lokhea mempunyai perubahan
warna dan volume karena adanya proses involusi.
4. Perubahan Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya
teregang oleh tekanan bayi yang bergerak maju. Pada post partum hari ke-5,
perinium sudah mendapatkan kembali sebagian tonusnya, sekalipun tetap lebih
kendur daripada keadaan sebelum hamil.
5. Perubahan Sistem
Pencernaan Biasanya ibu mengalami konstipasi setelah persalinan. Hal ini
disebabkan karena pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan
yang menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang berlebihan
pada waktu persalinan, kurangnya asupan makan, hemoroid dan kurangnya
aktivitas tubuh. 12
6. Perubahan Sistem Perkemihan
Setelah proses persalinan berlangsung, biasanya ibu akan sulit untuk
buang air kecil dalam 24 jam pertama. Penyebab dari keadaan ini adalah terdapat
spasme sfinkter dan edema leher kandung kemih setelah mengalami kompresi
(tekanan) antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan berlangsung.
Kadar hormon estrogen yang besifat menahan air akan mengalami penurunan
yang mencolok. Keadaan tersebut disebut “diuresis”.
7. Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus, pembuluh darah yang
berada di antara anyaman otot-otot uterus akan terjepit, sehingga akan
menghentikan perdarahan. Ligamen-ligamen, diafragma pelvis, serta fasia yang
meregang pada waktu persalinan, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih
kembali. Stabilisasi secara sempurna terjadi pada 6-8 minggu setelah persalinan.
8. Perubahan Sistem Kardiovaskuler
Setelah persalinan, shunt akan hilang tibatiba. Volume darah bertambah,
sehingga akan menimbulkan dekompensasi kordis pada penderita vitum cordia.
Hal ini dapat diatasi dengan mekanisme kompensasi dengan timbulnya
hemokonsentrasi sehingga volume darah kembali seperti sediakala. Pada
umumnya, hal ini terjadi pada hari ketiga sampai kelima postpartum.
Masalah nutrisi perlu mendapat perhatian karena dengan nutrisi yang baik
dapat mempercepat penyembuhan ibu dan sangat mempengaruhi susunan air susu.
Kebutuhan gizi iba saat menyusui adalah sebagai berikut:
Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua pera dangan alat-alat genitalia
dalam masa nifas. Infeksi setelah persa linan disebabkan oleh bakteri atau kuman. Infeksi
masa nifas ini menjadi penyebab tertinggi angka kematian ibu (AKI)(Anik Maryunani,
2017).
2) Infeksi Umum
Tampak sakit dan lemah, temperatur meningkat, tekanan darah
menurun dan nadi meningkat, pernapasan dapat meningkat dan terasa
sesak, kesadaran gelisah sampai menurundan koma, terjadi gangguan
involusi uterus, lokhea berbau dan bernanah kotor.
a. Data Subjektif Merupakan data yang berisi informasi dari klien.Informasi tersebut
dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan
diagnosa.
b. Data Objektif Data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan dirasakan oleh bidan
pada waktu pemeriksaan laboratorium, USG, dll.Apa yang dapat di obserfasi oleh
bidan akan menjadi komponen yang berarti dari diagnose yang akan di tegakkan.
c. Assessment Merupakan kesimpulan yang dibuat berdasarkan data subjektif dan
data objektif yang didapatkan.
d. Planning/Perencanaan Merupakan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi sesuai
dengan kesimpulan yang dibuat (Ai Nursiah, 2014: 234)..
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Senin, 24 Oktober 2022
Jam : 15.00 Wib
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama : Ny. M Nama : Tn. B
Usia : 41 Tahun Usia : 42 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Menarche : 12 Tahun
Lamanya : 7 Hari
Siklus : 28 Hari
HPHT :
7. Riwayat Perkawinan
Menikah : 3 kali
Trimester I
Periksa : Bidan
Kunjungan : 3x ( 1x di bulan pertama, 1x di bulan ke dua dan 1x di bulan ke
tiga)
KIE : Ibu tidak di anjurkan untuk makan makanan yang berminyak dan
menghindari makanan yang menyebabkan mual dan muntah serta
ibu di minta untuk beristirahat yang cukup.
Trimester II
Periksa : Bidan
Keluhan : Ibu mengatakan tidak ada keluahan hanya saja ibu sudah mulai
merasakan gerakan janin
Terapi :-
KIE : Ibu di minta untuk makan makanan yang bergizi seperti ( sayuran
hijau, lauk pauk dan buah buahan ) serta rajin minum air putih dan
beristirahat yang cukup.
Trimester III
Periksa : Bidan
Keluhan : Ibu mengatakan nyeri di pinggang dan ada sedikit rasa khawatir
menjelang persalinan
Terapi :-
KIE : Ibu di minta untuk berolahraga ringan seperti jalan jalan kecil di
sekitar rumah atau bisa mengikuti senam hamil dan ibu dianjurkan
untuk tidak terlalu menghawatirkan mengenai pesalinan yang akan
datang dan lebih merileksasikan perasaan.
b. Riwayat Persalinan
1) Kala I
Ibu datang dengan G3 P2002 Ab000, gestasi 41 minggu, pembukaan 10 cm sejak
pukul 14.00 wib, ketuban pecah pukul 04.00 wib, ketubahn jernih terpasang
infuse RL 20 kali/menit, Denyut Jantung Janin (DJJ) 132 kali/menit, his 4 kali
dalam 10 menit dengan durasi 35-40 detik.
Keadaan umum ibu baik
Kesadaran composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 82 kali/menit, teratur
Suhu : 36,9 ºC
Pernapasan : 24 kali/menit, saat istirahat 2)
2) Kala II
Mengajarkan tehnik mengedan yang benar, dilakukan episiotomi mediolateral,
dengan his yang adekuat dan kekuatan 68 mengedan ibu maka pada pukul 15.00
wib lahir bayi laki-laki dengan Presentasi Belakang Kepala (PBK), Berat Badan
Lahir (BBL) 2800 gram, Panjang Badan Lahir (PBL) 46 cm, dan APGAR score
7/10.
3) Kala III
Pukul 15.00 wib, dilakukan manajemen aktif kala III yaitu penyuntikan oxytosin,
Peregangan Tali puasat Terkendali (PTT) selama 7 menit dan pada pukul 15.07
wib plasenta lahir lengkap dengan kotiledon dan selaput yang utuh, dan dilakukan
penjahitan luka episiotomi secara mediolateral dengan anastesi. Tidak dilakukan
pengikatan pembuluh darah karena tidak ada perdarahan aktif, penjahitan
menggunakan benang plain catgut ukuran 2/0. Penjahitan pada mukosa vagina
menggunakan teknik jelujur, sementara pada perineum menggunakan teknik satu-
satu dengan jumlah jahitan sebanyak 4 dengan jarak setiap jahitan adalah 1 cm
dan jarak antara jahitan terakhir dengan pangkal luka adalah 0,5 cm. Penjahitan
dilakukan oleh bidan.
4) Kala IV
Table 3.1 Pemantauan Kala IV
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda – Tanda Vital
Tekanan darah : 128/80 mmhg
Nadi : 90x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36 C
Spo2 : 99%
3. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
Wajah : Tidak tampak pucat dan tidak odema
Abdomen : Tidak terlihat luka bekas oprasi tidak tampak strie grvidarum,
tampak linea allon
2) Palpasi
UC : Baik
4. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Lab. Darah Lengkap
Hb : 12,7 gr % Eosinofil : 0.1 %
Eritrosit : 4,31 103 µL Basofil : 0,1%
Leuokosit : 13,78 103 µL Neutrofil :78,1%
Hematokrit : 36,2 % Limfosit : 15,1%
Trombosit : 194 103 µL Monosit : 6,6%
MCV : 84 fl
MCH : 27,1 pg
MCHC : 32,3 g/dL
RDW : 15 %
PDW : 17,3 fL
MPV : 11,8 fL
P-LCR : 35,9 %
PCT : 0,23 %
Golongan Darah : AB/Rh (+)
GDS : 10,8 mg/dL
HbsAg Rapid : (-) negative
Swab Antigen : Non Reaktif
II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN DIAGNOSA
DX : Ny. “M” P3003 AB000 Postpartum hari pertama
DS : Ibu mengatakan telah melahirkan anak ke 3 secara normal pada tanggal
24 Oktober 2022 pukul 15.00 WIB berjenis kelamin laki – laki dengan
berat 2800gram.
DO :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda – tanda vital
TD : 136/86mmhg
Nadi : 144x/menit
Suhu : 36C
Spo2 : 99%
Abdomen
TFU : 2 Jari dibawah pusat
UC : Baik
Payudara
Colostrum sudah keluar, tidak teraba nyeri tekan
Genetalia
Pengeluaran lokheh rubra berwarna merah kehitaman pengeluaran darah
kurang lebih 400cc ( dalam batas normal ).
I. KEBUTUHAN SEGERA
-
II. INTERVENSI
Dx : Ny.M P3003 Abooo dengan post partum hari pertama
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas selama 1x24 jam
diharapkan masa nifas ibu berlangsung normal.
Kriteria hasil
- Tanda – tanda vital dalam bahasa normal
Tekanan darah : 128/80 mmhg
Nadi : 90x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36 C
Spo2 : 99%
Intervensi
1. Bina hubungan baik dengan ibu
R/ agar ibu dan keluarga lebih kooperatif dan saling percaya antar petugas kesehatan
2. observasi keadaan ibu setiap 8 jam sekali dalam 1x24 jam
R/untuk mendeteksi adanya komplikasi pada masa nifas
3. Beritahu hasil pemeriksaan
R/ agar ibu mengetahui kondisinya
4. Kolaborasi dengan dokter spog mengenai perkembangan ibu selama nifas dan terapi
yang akan diberikan
R/memudahkan pemberian asuhan dan tindakan pada ibu nifas
5. Berikan kie pada ibu nifas
R/ agar ibu mengetahui tanda -anda bahaya nifas dan bisa merawat dirinya dan
merawat bayinya baik di rs maupun di rumah nanti
III. IMPLEMENTASI
Hari / Tanggal : Senin, 24 Oktober 2022
Jam : 15.00 WIB
Dx : Ny.M P3003 Abooo dengan post partum hari pertama
Implementasi :
1. Menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan ibu dan keluarga
2. Mengobservasi keadaan ibu setiap 8 jam sekali dalam 1x24 jam yaitu,keadaan
umum, ttv,tfu, kontraksi uterus,dan pengeluaran darah nifas
NO JAM TD NADI RR SUHU SPO2 PENDARAHAN
1. 05.00 130/80 80x/menit 20x/menit 36 C 99% 50cc
WIB mmhg
2. 11.00 133/87 81x/menit 20x/menit 36 C 99% 40 cc
WIB mmhg
3. 18.00 130/79 79x/menit2 20x/menit 36 C 99% 40 cc
WIB mmhg
4. 05.00 135/86 80x/menit 20x/menit 36 C 99% 40 cc
WIB mmhg