Oleh :
IIM MURTIAWANI
NIM.
Malang, 2020
Mahasiswa
IIM MURTIAWANI
Mengetahui,
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan bimbingan-Nya,
sehingga dapat tersusun Laporan “Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Patologi” di lingkungan Prodi
Laporan Asuhan Kebidanan yang diwajibkan bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Profesi Bidan
IIK STRADA INDONESIA yang akan menyelesaikan pendidikan Profesi. Dengan laporan ini
diharapkan dapat membantu mahasiswa pembimbing serta petugas kesehatan dalam pemberian Asuhan
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan
Akhimya kami berharap laporan ini dapat meningkatkan mutu pelayanan dan dapat
Kediri , ……2020
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut (Saifudin, 2009) dalam Walyani (2015) menjelaskan bahwa kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung saat fertlisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 10/9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan dibagi menjadi 3
trimester, dimana trimester I berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-
13 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).
Hasil Survey Dermografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 tercatat AKI di Indonesia
sebesar 205 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur
tahun 2017 angka kematian ibu (AKI) cenderung meningkat pada dua tahun terakhir. Tahun 2016
targer AKI sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2017 AKI Provinsi Jawa Timur
mencapai 91,92 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun
2016 mencapai 91 per 100.000 kelahiran hidup. AKI di Kabupaten Malang sebesar 46,48 per 100.000
kelahiran hidup atau kematian ibu. Pada tahun 2017 di Kabupaten Malang sebanyak 18 orang, dan
pada tahun 2018 sebanyak 17 orang. AKI dipengaruhi status kesehatan. Sekitar 75% dari total kasus
kematian ibu adalah pendarahan, infeksi, tekanan darah tinggi saat kehamilan, komplikasi persalinan
dan aborsi yang tidak aman (WHO, 2014).
Pada trimester kedua akan terjadi beberapa ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu hamil
diantaranya keputihan, edema, hemorrhord, gusi berdarah, sering BAK dan varises pada kaki dan
vulva. Keputihan terjadi karena peningkatan produksi lendir sebagai akibat dari peningkatan kadar
esterogen. Edema terjadi karena pembesaran uterus, gusi berdarah disebabkan peningkatan aliran
darah dan pergantian sel-sel epithel gusi lebih cepat. Sering BAK tekanan uterus yang membesar
pada kandung kemih. Varises pada kaki dan vulva dikarenakan peningkatan hormon esterogen
berakibat jaringan elastik menjadi rapuh dan peningkatan jumlah darah di bagian bawah.
Upaya menurunkan AKI yaitu dengan menggunakan standar asuhan IOT yaitu pengukuran
tinggi badan, berat badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran LILA, pengukuran tinggi rahim,
pemantauan letak janin dan OJJ. Penentuan status TT, pemberian tablet tambah darah, tes
laboratorium, konseling dan tatalaksana (pengobatan). Pengukuran tinggi badan dilakukan cukup satu
kali. Tinggi badan < 145 kemungkitan terjadi pinggul sempit, penimbangan berat badan setiap kali
periksa. Sejak bulan ke-4 penambahan berat badan paling sedikit 1kg/bulan. Pengukuran tekanan
darah normalnya 120/80 MMHg jika lebih atau 140/90 MMHg resiko hipertensi dalam kehamilan.
LILA normalnya 23,5. Jika kurang ibu hamil menderita KEK dan beresiko melahirkan bayi berat
lahir rendah. Pengukuran TFU untuk menentukan kesesuaian usian kehamilan. Penentuan letak janin,
presentasi janin dan perhitungan DJJ apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala
kemungkinan ada kelainan letak. DJJ normalnya 12-160 kali/menit. Penentuan status TT imunisasi
TT lengkap ditulis T5, pemberian tablet tambah darah diberikan minimal 90 hari, tes laboratorium
meliputi tes golongan darah, tes HB, tes pemeriksaan urin, tes pemeriksaan darah sesuai indikasi
seperti malaria, HIV, Sifilis dan lain-lain. Konseling atau penjelasan meliputi perawatan kehamilan,
pencegahan kelainan bawaan, persalinan, IMO, asi ekslusif, KB dan imunisasi. Tatalaksana atau
mendapatkan pengobatan jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil. Seusia dengan
Permenkes Republik Indonesia nomor 28 tahun 2017 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan.
Oleh karena itu pelayanan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Ibu hamil harus
diberikan perhatian khusus dan selalu disarankan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan ke
fasilitas kesehatan sebagai peningkatan taraf hidup sehat dan lebih baik di masa yang akan datang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan kehamilan trimester II dengan metode
pendekatan 7 langkah varney sesuai standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data pada ibu hamil trimester II dengan kehamilan fisiologis.
b. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada ibu hamil dengan kehamilan fisiologis trimester
II
c. Mengidentifikasi masalah potensial pada klien dengan kehamilan fisiologis trimester II
d. Mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera pada ibu hamil trimester II
e. Membuat rencana Asuhan atau intervensi sesuai kebutuhan klien ibu hamil trimester II
f. Melaksanakan asuhan yang telah direncanakan
g. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan
h. Mendokumentasikan Asuhan Kebidanan kehamilan fisiologis trimester II
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. TINJAUAN TEORI
1. Hipertensi pada kehamilan
diantaranya adalah:
disertai proteinuria.
8
2. Preeklamsi
a. Pengertian preeklamsi
b. Etiologi/Predisposisi preeklamsi
1) Paritas
2) Usia
wanita yang memiliki usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari
dan jalan lahir tidak lentur lagi sehingga lebih berisiko untuk
3) Riwayat hipertensi
(Cunningham, 2006)
4) Sosial ekonomi
7) Obesitas
c. Klasifikasi preeklamsi
berat:
a) Pengertian PE ringan
(Prawirohardjo, 2008).
b) Diagnosis PE ringan
a. TD ≥140/90 mmHg
kualitatif 1 atau 2+
tangan,muka,dan perut).
2) Preeklamsi berat
a) Pengertian PE berat
b) Diagnosa PE berat
kualitatif.
abdomen.
a. Patologi preeklamsi
a) Perubahan kardiovaskular
(Cunningham, 2006).
b) Ginjal
c) Viskositas darah
e) Edema
f) Hepar
g) Neurologik
h) Paru
menurunnya deuresis.
b. Pencegahan preeklamsi
a. Pengertian usia/umur
d. Gangguan persalinan
e. Preeklamsi
2) Usia lebih dari 35 tahun
sampai 1982, dan dari tahun 1974 sampai 1978 wanita berumur
(Cunningham, 2006).
4. Paritas
a. Pengertian paritas
Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari atau
sama dengan 500 mg yang pernah dilahirkan hidup maupun mati. Bila
dengan preeklamsi.
b. Jenis paritas
yangmampu hidup
atau lebih
atau lebih
hamil.
satu kali.
B. KERANGKA TEORI
Paritas
Umur
-Proteinuria
Penurunan Perfusi
Genetik Uteroplasenta
-kelebihan lemak
obesitas -kelebihan protein hewani
-kelebihan gula
-kelebihan garam
-kelebihan serat dan
Mikronutrien
Bagan 2.1 kerangka teori
Sumber : Faktor predisposisi yang menyebabkan preeklamsi diambil dari
beberapa teori (Bobak, 2005; Cunningham, 2006; Wiknjosastro, 2008)
C. KERANGKA KONSEP
Paritas
Preeklamsi
Umur
D. HIPOTESIS
1. Ada hubungan antara usia dengan kejadian preeklamsi.
2. Ada hubungan antara paritas dengan kejadian preeklamsi.
BAB III
Tidak ada riwayat penyakit jantung, DM, hipertensi, dan penyakit keturunan
Tidak ada riwayat alergi terhadap obat-obatan, makanan/minuman
Ibu tidak ketergantungan alkohol dan rokok
Riwayat obstetric
- Kebutuhan nutrisi
Makan 3 x sehari dengan porsi (nasi, sayur, tahu, tempe dan daging)
Minum ± 8 gelas sehari dan selama hamil tidak ada perubahan
- Eliminasi
BAB : 2 x/hari, konsistensi lunak, warna kuning
BAK : 4-5 x/hari, warna kuning muda, bau amoniak
- Pola istirahat
Tidur siang ± 1-2 jam/hari
Tidur malam ± 8 jam/hari
Selama hamil tidak ada perubahan
- Personal hygiene
Mandi 2 x sehari memakai sabun mandi
Keramas 2 x seminggu memakai shampo
Sikat gigi 3 x sehari memakai pasta gigi
Mengganti pakaian dalam/luar setiap kali mandi atau apabila kotor/basah
Selama hamil tidak ada perubahan
Pemeriksaan fisik
TD : 140/100 mmHg
N : 82 x/i
S : 36,40 C
P : 20 x/i
Auskultasi DJJ terdengar jelas dan teratur pada kuadran kanan bawah perut ibu dengan frekuensi 138
x/menit
DJJ dalam batas normal yaitu antara 120-160 x/i, adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu serta
pertumbuhan dan perkembangan uterus sesuai umur kehamilan, hal ini menunjukkan keadaan janin baik.
(Obstetri Fisiologi Padjajaran, hal : 170)
Keadaan ibu dengan hipertensi
Hipertensi karena kehamilan dengan frekuensi tinggi sering ditemukan tanpa gejala kecuali
meningkatnya tekanan darah. Diagnosa menjadi lebih buruk dengan terdapatnya preeklamsia. Jika
tekanan darah sebelum kehamilan 20 minggu tidak diketahui maka sulit membedakan antara preeklamsi
dan hipertensi kronik. (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 2006, hal : 209)
1. Preeklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinurine dan oedema yang
timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ketiga pada
kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada molahidatidosa.
(Prawirohardjo, hal : 205)
2. Pada umumnya ibu hamil dengan umur kehamilan diatas 20 minggu disertai dengan
peningkatan tekanan darah tinggi diatas normal sering diasosiasikan dengan preeklamsi.
(Ilmu Kebidanan, Sarwono, hal : 283)
IV. TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI
V. RENCANA TINDAKAN/INTERVENSI
Intervensi :
VI. IMPLEMENTASI
VII. EVALUASI
Ny.J G1 P0 A0 yang dilakukan pada tanggal 05 November 2020 telah dokumentasikan dalam
bentuk 5 langkah manajemen Askeb, dan dilanjutkan dengan SOAP perkembangan yang setelah
5.1 KESIMPULAN
Ini adalah pemeriksaan pertama kehamilan pasen Ny.J. Kunjungan yang dilakukan Ny.J
termasuk dalam ibu hamil resiko tinggi dan keluhan-keluhan yang dirasakan masih dalam batas
normal.
5.2 SARAN
Sebagai upaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan, penulis
1. Institusi pendidikan
Perlu adanya evaluasi Asuhan Kebidanan yang dilaksanakan oleh mahasiswa sehingga
2. Penulis
Diperlukan adanya evaluasi dalam penerapan di lapangan dari teori yang di dapatkan,
mendeteksi, mencegah serta menangani masalah-masalah yang timbul pada masa hamil,
komplikasi maupun penyulit pada masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus dan KB.
Sehingga dapat segera memperoleh pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas
untuk pasien.