Disusun oleh :
MIMIN MUNDARIYANAH, S.ST
NIM. 2019080160
Asuhan kebidanan Pada ny.”L” G2P1001 umur kehamilan 24-26 minggu fisiologis di
Ponkesdes Kersikan
Laporan ini disusun oleh :
Nama : Mimin Mundariyanah, S.ST
Nim : 2019080160
Hari : Rabu
MENGETAHUI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan kebidanan Pada ny.”L” G2P10001
umur kehamilan 24-26 minggu fisiologis di Puskesmas Gondangwetan. Dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini saya menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan semua
pihak sehingga Asuhan Kebidanan ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih tak lupa saya
sampaikan dengan hormat kepada :
1. Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes,.M.M, selaku Ketua STIKES Husada Jombang.
2. Zeny Fatmawati, SST. M. Ph, selaku kaprodi profesi bidan STIKES Husada Jombang.
3. Ayu Tria Novianti, S.Tr. Keb, selaku pempimbing praktek
4. Iryani Yuni Astutik, S.ST.M. Kes selaku pembimbing akademik
5. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan asuhan kebidanan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan Asuhan Kebidanan selanjutnya. Semoga asuhan kebidanan ini
bermanfaatbagi pembaca pada umumnya dan bagi Mahasiswa STIKES Husada pada
khususnya.
Penulis
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini kematian maternal sangatlah tinggi dimana kematian ini disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya penyulit dan komplikasi – komplikasi pada saat kehamilan.
Saat bersalin dan dalam 42 hari sesudah berakhirnya persalinan dimana keadaan ini
mempengaruhi dan mengancam kesehatan ibu dan bayi. Sekarang ini AKI di Indonesia masih
cukup tinggi yakni antara 750 – 1000 per 100.000 kelahiran hidup.
Sebagian komplikasi persalinan, kejadiannya tidak dapat dihindari. Besarnya
kemungkinan terjadinya komplikasi persalinan tiap ibu tidak sama, tergantung keadaan
selama kehamilan apakah ibu hamil tersebut tanpa masalah termasuk kelompok kehamilan
resiko rendah atau resiko tinggi dan kehamilan resiko sangat tinggi.
Dengan menganggap semua ibu memiliki resiko tinggi maka dilakukan pengawasan
kehamilan atau yang dikenal dengan ANC ( Ante Natal Care ). Dengan usaha ini ternyata
angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi jelas menurun. Sedapat mungkin wanita
tersebut diberi pengertian sedikit tentang kehamilannya serta menyelamatkan ibu dan anak
dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas.
Ini berarti dalam ANC harus diusahakan agar wanita hamil sampai akhir
kehamilannya sekurang – kurangnya harus semua sehat atau lebih sehat, dan jika ada
kelainan harus dideteksi secara dini dan ditangani. Oleh karena itu penulis mengambil kasus
“Asuhan Kebidanan pada Ny ”L” G2 P10001 Ab000 Umur Kehamilan 24 – 26 Minggu Janin
Tunggal, Hidup, Intrauterin Dengan Kehamilan Normal di Ponkesdes Kersikan”, diharapkan
kehamilannya bisa berjalan normal sampai dengan aterm.
( Roestam Mochtar, 2002 )
.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mahasiswa mampu menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah ke
Dalam melakukan asuhan kebidanan padaNy ”L” G2 P10001 Ab000 Umur Kehamilan
1. Definisi kehamilan
2. Tanda kemungkinan hamil
3. Pertumbuhan Janin Pada Berbagai Periode Kehamilan
4. Perubahan – Perubahan Fisiologis Kehamilan
1
5. Pembagian Kehamilan
6. Pengawasan Antenatal
7. Tanda Bahaya Selama Kehamilan
8. Tujuan Asuhan ANC
9. Pelayanan / Asuhan Standar Minimal
1.3. Manfaat
Bagi Penulis : Mendapat pengalaman serta dapat menerapkan teori yang didapat dalam
perkuliahan dengan kasus nyata dalam pelaksanaan praktek klinik.
Bagi Klien : Agar mengetahui masalah yang mungkin terjadi yang berkaitan dengan
asuhan kebidanan pada Ny ”L” G2 P10001 Ab000 Umur Kehamilan 24 – 26
Minggu fisiologis
Bagi Institusi : Sebagai bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan kebidanan
dan perbandingan pada penanganan kasus kehamilan.
Bagi lahan : Sebagai bahan kepustakaan dalam memberikan asuhan kebidanan
pada Ny ”L” G2 P10001 Ab000 Umur Kehamilan 24 – 26 Minggu
fisiologis
1.4.2 Wawancara
Pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung kepada sasaran atau klien
tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan fisiologis.
1.4.4 Dokumentasi
Pengumpulan data dengan meninjau data yang ada pada catatan medis pasien.
2
1.4.5 Observasi
Pemantauan langsung terhadap perubahan yang terjadi pada klien.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
c. Mual dan muntah ( nausea and vomiting )
1. Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan
pertama, karena sering terjadi pada pagi hari, disebut morning sickness ( sakit
pagi ). Bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis.
2. Pengaruh estrogen dan progesterone terjadi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan.
3. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi
4. Bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis
5. Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
d. Ngidam
Ibu hamil sering meminta makanan dan minuman tertentu terutama pada bulan-
bulan triwulan pertama.
e. Tidak tahan suatu bau-bauan
f. Sinkope atau pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bias pingsan.Bisa terjadi
juga karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala ( sentral ) menyebabkan ( skemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah
umur kehamilan 16 minggu.
g. Tidak ada selera makan
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul
kembali.
h. Lelah
i. Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan
progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Mentgomeri
terlihat lebih membesar.
j. Sering miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering
miksi. Pada triwulan kedua sudah menghilang.
k. Pigmentasi kulit
1. Sekitar pipi ( chloasma gravidarum )
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan
pigmentasi kulit.
2. Dinding perut
Strie lividae, strie nigra, linea alba makin hitam.
3. Sekitar payudara
Hiperpigmentasi areola mamae, puting susu makin menonjol, pembuluh
darah manifest sekitar payudara.
l. Epulish
Hipertrofi gusi disebut epuli dapat terjadi bila hamil.
5
m. Varises atau penampakan pembuluh darah vena.
Karena pengaruh dari estrogen dan progesterone terjadi penampakan pembuluh darah
vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah
terjadi disekitar genetalis dan eksterna, kaki, dan betis dan payudara. Penampakan
pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
( Manuaba, 1998 : 125-126 )
2. Tanda-tanda kemungkinan hamil
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
Tanda hegar, tanda chadwicks, tanda piscaseck, teraba ballottement.
c. Pemeriksaan terbiologis kehamilan positif, kemungkinan positif palsu.
( Manuaba, 1998 : 126 )
3. Tanda pasti hamil
a. Gerakan janin dalam rahim
b. Terlihat / teraba gerakan janin, teraba bagian – bagian janin
c. Denyut jantung janin
Didengar dengan stethoscope laenec, dicatat dan didengar dengan alat Doppler, dicatat
dengan fotoelektro kardiagram, dilihat dengan ultrasonografi.
d. Terlihat tulang-tulang janin pada foto roentgen.
( Rustam Mochtar, 1998 : 45 )
6
d. Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin. Pada pemasangan kateter keluar banyak
air kencing.
e. Hematometra
Uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan hymen imperforata, sterosis vagina
atau servik.
2.6 Perubahan Anatomik dan Fisiologik pada Wanita Hamil
a. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan
progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran disebabkan oleh hipertrofi otot polos
uterus, dan serabut-serabut kolagen yang ada menjadi higroskopik akibat meningkatnya
kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Uterus pada wanita tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam. Pada kehamilan uterus,
tumbuh secara teratur kecuali jika ada ganguan. Pada kehamilan 6 minggu uterus
membesar sebesar telur bebek, dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur
angsa. Pada saat ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar, di atas simphisis.
Pada minggu-minggu pertama istmus uteri mengadakan hipertrofi seperti korpus
uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama membuat istmus menjadi panjang dan lebih
lunak ( tanda hegar ). Pada triwulan akhir ismus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri,
dan berkembang menjadi segmen bawah rahim.
Servik uteri juga mengalami perubahan karena kadar estrogen yang meningkat dan
hipervaskulerisasi sehingga konsistensi servik menjadi lunak, kelenjar-kelenjar di servik
akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
b. Indung telur Ovarium
Ovulasi terhenti, masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri
yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone.
c. Vagina dan Vulva
Akibat hormone estrogen mengalami perubahan pada vagina dan vulva. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-
biruan ( livide ). Tanda ini disbut tanda Chadwick. Warna porsio pun tampak livid.
Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti
karena oksegenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut meningkat.
7
e. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomammotropin,
estrogen, dan progesterone, dan adanya lemak disekitar kelompok alveolus. Papilla
mammae akan membesar, lebih tegak, dan tampak lebih hitam, seperti areola mammae
karena hiperpigmentasi. Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar
cairan berwarna putih agak jernih, yang disebut kolostrum.
f. Volume dan Komposisi Darah
1. Volume darah meningkat sekitar 1500 ml. Peningkatan ini terdiri dari 1000 plasma dan
kurang lebih 450 ml sel darah merah.
2. Peningkatan volume merupakan mekanisme protektif untuk :
a. Sistem vaskuler yang mengalami hipertrofi karena pembesaran uterus.
b. Hidrasi jaringan ibu dan janin yaang kuat saat ibu berdiri dan berbaring.
c. Cadangan cairan.
d. Melindungi ibu dan janin terhadap efek terganggunya pengembalian vena dan
efek selama persalinan.
3. Usia sel darah merah yang bersirkulasi lebih rendah selama paruh terakhir kehamilan.
4. Komposisi darah
1. Terjadi peningkatan selama sel darah merah (normal 4 s/d 5,5 juta/mm 3) pada
wanita yang mengkonsumsi tablet. Fe terjadi 30%-33% selama hamil aterm. Jika
tidak hanya 17%
2. Meskipun eritroposis dipacu, konsentrasi Hb, eritrosit, dan hematrokit menurun
sedikit, dengan akibat viskositas darah menurun.
3. Kecenderungan koagulasi lebih karena peningkatan faktor peembekuan
(VII,VIII,IX,X, dan fibrinogen) dengan akibat meningkatkan resiko trombosis.
g. Sistem kardiovaskular
1. Ukuran jantung dan membesar karena peningkatan beban kerja jantung.
2. Jantung dapat bergeser ke atas dan ke arah kiri berputar ke depan karena tekanan yang
terus meningkat akibat perkembangan rahim.
3. Cardiac out put meningkat daarii 5-7 lt/mnt pada kehamilan tua karena peningkatan
tahap istirahat jantung dan peningkatan volume darah.
4. Tekanan uterus pada vena cava saat hamil telentang akan terjadi penurunan tekanan
darah sistolik ≥ 300 mmHg, curah jantung, dan terjadi pusing sampai pingsan.
5. Edema dan varises dapat terjadi karena obstruksi vena iliaka dan vena cava inferior.
6. Pengaruh pada tekanan darah : TD menurun pada TM I, terendah pada TM II dan
mendekati akhir kehamilan dan akan kembali seperti TM I.
h. Sistem Imunologi
1. Dalam kehamilan terjadi peningkatan jumlah leukosit berkisar 5000 s/d 12.000 ml.
Perubahaan ini meliputi peningkaatan neutropil dan daya pembunuh bakteri ; daya
tahan terhadap virus tidak berubah.
8
2. Tingkatan Ig A, Ig G, dan Ig M menurun, kemungkinan karena adanya hemodilusi.
3. Titer antibodi humoral melawan beberapa virus (herpes, campak, influensa) menurun
tetapi sebanding dengan efeek hemodilusi.
i. Sistem Neurologi
Perubahan neurologik dapat mengakibatkan :
1. Perubahan sensori pada tungkai bawah karena kompresi saraf panggul.
2. Nyeri karena lordosis menyebabkan tarikan/kompresi akar saraf.
3. Edema saraf perifer yang menyebabkan CTS.
4. Akroestesia karena tarikan pleksus brakialis.
5. Nyeri kepala akibat ketegangan.
6. Nyeri kepala ringan sampai pingsan.
7. Hipokalsemia dengan akibat kram otot/tetani.
j. Sistem Urinaria
1. Aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerolus meningkat pada awal kehamilan 40%
pada pertengahan gestasi sampai dengan akhir kehamilan dengan mekanisme yang
belum jelas.
2. Perubahan struktur ginjal akibat aktivitas dari hormonal, tekanan akibat pembesaran
uterus, dan peningkatan volume darah.
3. Dinding otot polos ureter mengalaami hipertropi, hiperplasi, dan relaksasi tonus otot.
Ureter memanjang daan berkelok.
4. Sering berkemih akibat peningkatan sensifitas kandung kemih, pada TM III BAK lebih
sering karena kepala sudah masuk PAP dan menekan kandung kemih.
k. Sistem Digestivus
Sepanjang malam ibu hamil kurang minum, sehingga tidak BAK akibatnya kadar Beta
HCG dalam darah meningkat sehingga terjadi mual buang angin, kembung sendawa
terjadi karena penurunan motilitas usus, menyebabkan bakteri memiliki cukup waktu
untuk menghasilkan gas, dan menelan udara.
l. Metabolisme
1. Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat kandungan,
payudara, dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.
2. Karbohidrat
Seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering kencing, dan
kadang kala dijumpai glukosuria yang mengingatkan kita pada diabetes melitus.
3. Metabolisme lemak
Kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon
somatomamotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara.
Deposit lemak lainnya terdapat di badan, perut, paha dan lengan.
9
4. Metabolisme mineral
Kalsium : dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan tulang-
tulang terutama dalam trimester terakhir dibutuhkan 30-40 gram.
Fosfor : dibutuhkan rata-rata 2 gram / hari
Zat besi : dibutuhkan tambahan zat besi ± 800 mg, atau 30-50 mg sehari.
Air : Retensi air meningkat karena turunnya osmolaritas plasma.
Penurunan tekanan osmotik koloid menyebabkan terjadinya
oedema pada akhir kehamilan.
m. Sistem pernapasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek napas, terutama pada usia
kehamilan 32 minggu keatas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah
diafragma akibat pembesaran rahim. Seorang wanita hamil selalu bernapas lebih dalam.
Yang lebih menonjol adalah pernapasan dada.
n. Kelenjar endokrin
Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
Kelenjar adrenalin : tidak begitu terpengaruh
o. Sistem Integumen
Strie gravidarum / tanda regangan disebabkan kerja adenokortikoid. Regangan kadang
menimbulkan sensasi mirip rasa gatal. Terjadi hiperpigmentasi lat-alat tertentu akibat
hormon MSH (Melanophorre Stimulating Hormone) yang meningkat yang dikeluarkan
oleh lobus anterior hipofisis. Hiperpigmentasi biasa terjadi di daerah pipi, dahi, dan
hidung disebut Cloasma Gravidarum, selain itu terjadi di aerola mammae.
p. Sistem Muskuloskeletal
a. Tulang
Perubahan titik pusat gravitasi bumi dan berat tubuh sehingga tulang vertebra lordosis,
sendi simfisis pubis menjadi lunak dan sendi sakrokoksigeal kendor.
b. Musculus
Tonus otot menurun karena pengikatan progesteron dan terjadi hipertrofi otot sehingga
uterus membesar.
2.7 Perubahan Psikologis pada wanita hamil
Kehamilan pada umumnya dianggap sebagai krisis dengan titik akhir yang jelas ketika bayi
dilahirkan. Kehamilan merupakan suatu transisi antara kehidupan sebelum anak dilahirkan
dan kehidupan setelah anak lahir.
1. Trimester I
a. Sebagian wanita mengalami kegembiraan karena mereka telah menyesuaikan diri untuk
membentuk hidup baru.
b. Calon ibu tidak merasa sehat benar dan umumnya mengalami depresi.
10
c. Karena emosi dan tubuh seharusnya berhubungan, perubahan fisik dapat mempengaruhi
emosi.
d. Ibu bersifat ambifalen, meskipun kehamilan yang direncanakan.
2. Trimester II
Biasanya lebih menyenangkan, telah menerima kehamilan dan dapat menggunakan pikiran
serta energi lebih konstruktif. Terjadi quickening ketika ibu merasakan gerakan janin
pertama kali menyababkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang benar.
Lebih tenang, beradaptasi, sudah mulai menerima kehamilan
3. Trimester III
Ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi.
Sekitar bulan ke-8 terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketidaknyamanan
bertambah.
Kekhawatiran bertambah karena takut lahir cacat / tidak normal.
Reaksi calon ibu terhadap persalinan secara umum tergantung pada persepsinya dan
persiapannya.
( Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, 1996 )
Penanganan :
1. Makan sedikit-sedikit tetapi sering
2. Makan biskuit atau roti sebelum bangkit dari tempat tidur
3. Hindari makan berminyak
4. Bangun dari tempat tidur perlahan-lahan dan jangan langsung bergerak
b. Konstipasi
Penyebab : peningkatan hormon progesteron menyebabkan kontraksi usus melemah
sehingga penyerapan air di kolon semakoin lama
Penanganan :
1. Banyak makan makanan berserat seperti buah dan sayur
2. Banyak minum air putih
3. Segera buang air besar jika ada gangguan
4. Istirahat yang cukup
5. Buang air besar teratur
6. Senam
c. Nocturia
Penyebab :
11
Trimester I : Penekanan uterus yang semakin membesar ke kandung kemih
Trimester III : Kepala sudah masuk pintu atas panggul sehingga menekan kandung kemih
Penanganan :
1. Kosongkan kandung kemih jika ada gangguan.
2. Perbanyak minum pada siang hari.
3. Batasi minum dengan bahan diuretik alami, seperti kopi, teh, cola, daan cafein.
d. Hipersalivasi
Penyebab : Peningkatan hormon esterogen dan pengeluaran asam lambung
Penanganan : Menghisap gula-gula agar ludahtidak terus-terusan dikeluarkan.
e. Oedema
Penyebab : Tekanan pada pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk atau pada vena
cava inferior ketika berbaring.
Penanganan :
1. Hindari posisi tegak untuk terlalu lama.
2. Hindari kaos kaki yang terlalu ketat.
3. Angkat kaki ketika duduk atau isstirahaat.
4. Sering latih kaki untuk ditekuk saat duduk aataau berdiri.
f. Sesak napas
Penyebab : uterus yang membesar menekan diafragma
Penanganan :
1. Secara periodik berdiri dan merentangkan lengan diatas kepala serta menarik napas
panjang.
2. Mendorong postur tubuh yang baik menggunakan intercostal breating ( bernapas antar
rusuk )
3. Mengatur laju dan dalamnya pernapasan pada kecepatan normal ketika sadar akan
perlunya hiperventilasi.
12
Tujuan Khusus :
1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam
kehamilan, persalinan, dan nifas.
2. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin
3. Menyiapkan psikologi ibu untuk menghadapi persalinan
4. Menyiapkan fisik ibu untuk menghadapi persalinan
5. Menurunkan angka morbiditas ibu dan anak
6. Memberikan nasehat tentang cara hidup sehari-hari, kehamilan, persalinan, dan nifas.
C. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
a. Pada trimester I sebelum minggu ke-14 : 1 kali
Kunjungan I :
1. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan
2. Mendeteksi masalah yang dapat diobati sebelum mengancam jiwa
3. Mendorong perilaku yang sehat ( nutrisi, kebersihan, istirahat )
b. Pada trimester II sebelum minggu ke-28 : 1 kali
Kunjunagn II : sama dengan trimester I ditambah kewaspadaan, pantau tekanan
darah, kaji oedema, periksa urineuntuk protein urine.
c. Pada trimester III antara minggu ke-26-36 : 1 kali
Kunjungan III : sama dengan trimester I dan II ditambah palpasi abdomen untuk
deteksi gemeli.
d. Pada trimester IV setelah minggu ke- 36
Kunjungan IV : sama dengan Trimester I, II, III ditambah deteksi letak bayi yang
tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.
( Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal, 2000 )
13
2. Palpasi perut untuk menentukan ;
Besar dan konsistensi rahim, bagian-bagian janin, letak, presentasi, gerakan
janin, kontraksi rahim Braxton-Hicks dan His.
3. Cara palpasi ada bermacam-macam :
Menurut Leopold dengan variasi, menurut Knebel, menurut Budin dan menurut
Ahfeld.
E. Auskultasi
Digunakan stethoscope monoral (stetoscope obstetri ) untuk mendengarkan denyut
jantung janin. Yang dapat kita dengarkan adalah :
1. Dari janin
DJJ pada bulan ke 4-5, bising tali pusat, gerakan dan tendangan janin
2. Dari ibu
Bising rahim, bising aorta, peristaltic usus.
F. Pemeriksaan dalam
Vaginal toucher ( VT ), Rectal toucher ( RT )
G. Pemeriksaan psikologis
Kejiwaan dalam menghadapi persalinan
H. Pemeriksaan Laboratorium
a. Laboratorium rutin
Darah lengkap, urine lengkap, tes kehamilan
b. Laboratorium khusus
Pemeriksan torch, pemeriksaan serologis, pemeriksaan fungsi hati dan ginjal,
pemeriksaan protein darah, pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan faktor Rh,
pemeriksaan air ketuban, pemeriksaan infeksi hepatitis ibu / bayi, pemeiksaan
infeksi AIDS.
I. Diagnosis Kehamilan
a. Kehamilan normal
Tanpa keluhan, hasil pemeriksaan laboratorium baik.
b. Kehamilan denga resiko
Tinggi / sangat tinggi, yang meragukan, dan rendah
c. Kehamilan disertai penyakit ibu yang mempengaruhi janin
d. Kehamilan disertai komplikasi
e. Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang
f. Diagnostik diferensial : amenorea skunder, pseudocyesis, tumor ginekologi
J. Pemeriksaan Rontgenologik
Pemeriksaan rontgenologik dipakai sebagai penunjang diagnostic bila terdapat
keragu-raguan pada pemeriksaan obstetric. Misalnya pada wanita yang terlalu gemuk
( obesitas ), penderita yang tidak tenang ( nervous ), dan dinding perut yang tegang.
14
Untuk diagnosa kehamilan positif, boleh dilakukan pada kehamilan 4-5 bulan dan
akan tampak tulang-tulang janin.
K. Pemeriksaan laboratorium
Ibu hamil hendaknya diperiksa air kencing dan darahnya sekurang-kurangnya 2 kali
selama kehamilan, sekali pada permulaan dan sekali lagi pada akhir kehamilan.
L. Ultrasonografi
Dibandingkan dengan pemeriksaan rotgen, USG tidak berbahaya untuk janin, karena
memakai prinsip dasar ( bunyi ), Jadi, boleh dipergunakan pada kehamilan muda.
Pada layer dapat dilihat letak, gerakan, dan gerakan jantung janin.
( Rustam Mochtar, 1998 )
2.11. Pemeriksaan Tuanya Kehamilan
1. Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri
a. Sebelum bulan ketiga fundus uteri belum dapat diraba dari luar
b. Akhir bulan III ( 12 minggu ) 1-2 jari diatas symphisis
c. Akhir bulan IV ( 16 minggu ) pertengahan antara symphisis dan pusat
d. Akhir bulan V ( 20 minggu ) 3 jari bawah pusat
e. Akhir bulan VI ( 24 minggu ) setinggi pusat
f. Akhir bulan VII ( 28 minggu ) 3 jari atas pusat
g. Akhir bulan VIII ( 32 minggu ) pertengahan procesus xypoideus dan pusat
h. Akhir bulan IX ( 36 minggu ) sampai arcus costarum atau 3 jari bawah procesus
xypoideus.
i. Akhir bulan X ( 40 minggu ) pertengahan antara procesus xypoideus dan pusat.
2. Menurut Mc. Donald
TFU dalam cm = tuanya kehamilan dalam bulan
2, 5 cm
TFU dalam cm UK dalam bulan
20 5
23 6
26 7
30 8
33 9
BAB III
15
TINJAUAN KASUS
3.1. PENGKAJIAN
Umur : 29 th Umur : 33 th
Kawin Ke :1 Kawin Ke :1
16
b. Keluhan selama hamil
Siklus : 28 hari
Menarche : 12 tahun
Menikah : 1 kali
Lamanya : 7 tahun
Tgl / Komplikas
Bayi Nifas
lahir i
Usia Tempat Jenis
No Penolong PB/ Ke
kehamilan persalinan persalinan
Umur Ibu Bayi BB/ ada Keadaan Laktasi
jenis an
Hamil
saat ini
17
10. Riwayat kehamilan sekarang
a. Hamil ke berapa : II
b. HPHT : 5 – 12 - 2019
c. TP : 12 – 9 - 2020
d. UK : 24 Minggu
e. Keluhan : Tidak ada keluhan hanya ingin memeriksakan
kehamilan
f. ANC berapa kali : 6 Kali
g. Trimester I : 4 x di BPS Dengan Keluhan Mual Muntah
h. Trimester II : 2 x di Puskesmas, Tidak Ada Keluhan
i. Riwayat TT : 2 TT
j. Gerakan janin : Usia 5 Bulan Gerakan Aktif
k. Tanda bahaya & penyulit : Tidak Ada
l. Kekhawatiran khusus : Tidak Ada
13. RiwayatPsikososial
a. Responpasien dan keluarga : Pasien dan keluarga merasa
senang atas kehamilan saat ini
dan suami beserta keluarga sangat
mendukung kehamilannya.
b. Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami
c. Tempat persalinan yang diinginkan : PMB
18
14. Pola Aktifitas Sehari-hari
19
BB saat hamil : 56 kg
Tinggi badan : 155 cm
LILA : 30 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut : lurus, tidak ada ketombe dan tidak mudah rontok.
Muka : Bentuk simetris,tidak pucat,keadaan bersih, tidak oedema
Mata : Simetris, tidak ada pembengkakan pada kelopak
mata,konjungtiva merah muda, sklera tidak
ikterik,berfungsi dengan baik,keadaan bersih
Hidung : Bentuk sietris, keadaan bersih,tidak ada pembesaran polip ,berfungsi
dengan baik
Mulut : tidak ada kelainan bentuk pada mulut, tidak terdapat
stomatitis, keadaan gigi bersih, tidak caries,tidak ada
pembesaran tonsil
Telinga : Bentuk simetris, keadaan bersih,fungsi pendengaran baik.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe, dan tidak ada
pembengkakan vena jugularis.
Dada : Bentuk simetri, pergerakan nafas teratur, tidak ada benjolan abnormal,
dan tidak ada gatal-gatal.
Payudara : Membesar simetris, puting susu menonjol, hiperpigmentasi,
tidak ada , benjolan abnormal, keadaan puting susu bersih.
b. Palpasi
Leopold I : TFU 19 cm, pada fudus teraba lunak, dan kurang melenting
yang berarti bokong
Leopold II : pada bagian kanan teraba keras, datar, memanjang berarti punggung, pada
bagian kiri teraba bagian – bagian kecil yang
berarti ekstemitas.
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras,bulat, dan melenting yang
berarti kepala.
Leopold IV : Konvergen, kepala belum masik PAP
20
TBJ : ( TFU-11) x 155
: ( 19-11) x 155
: 1295 gr
c. Auskultasi
DJJ ada terdengar disebelah kanan dibawah pusat ibu frekuensi 140 x/menit
teratur.
Paru-paru tidak terdengar ronchi dan wheezing
Jantung ibu, detak jantung teratur, tidak terdengar mur-mur
d. Perkusi
Reflek patella positif dan reflek babinski negatif.
3. Pemeriksaan laboratorium
a. Hb : 12 gr %
b. Protein urien : (-)
c. Reduksi urien : (-)
d. Gol Darah : B Positif
e. HBsAg : Non Reaktif
f. HIV : Non reaktif
g. Sifilis : Negatif
21
5. Berikan konseling tentang tanda bahaya kehamilan trimester II, seperti tekanan darah
tinggi, bengkak pada muka, tangan, dan kaki
6. Anjurkan ibu untuk segera datang ke petugas kesehatan untuk kontrol kehamilah 1
bulan sekali atau jika ada keluhan
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pada pengkajian dan data objektif pada Ny.”L” G2 P10001AB000 Umur Kehamilan
24 Minggu dengan Kehamilan Fisiologis di PUSKESMAS GONDANGWETAN.
TD:110/70 mmHg, RR: 20 x/menit, Nadi : 80 x/menit, suhu : 36,2 °C. Pada
pemeriksaan fisik di dapatkan hasil pemeriksaan palpasi abdomen Leopold I :
Menentukan bagian yang ada difundus bokong/kepala dan menentukan tinggi fundus
uteri dan usiakehamilan, Leopold II : menentukan bagian samping kanan dan kiri perut
ibu (ekstremitas / bagian terkecil janin. (punggung teraba melenting keras seperti papan,
ekstremitas teraba lunak, Leopold III : menentukan bagian terendah janin kepala /
22
bokong, sudah masuk PAP / belum, Leopold IV : menentukan seberapa jauh kepala yang
sudah masuk PAP devergen / konvergen, DJJ ada terdengar disebelah kanan dibawah
pusat ibu frekuensi 140 x/menit teratur.
Pada analisa data didapatkan diagnose Ny. “L” G2 P10001 Ab000 dengan usia
kehamilan 24 minggu hidup, tunggal, intra uterine, letak kepala, jalan lahir normal, ku
janin baik, ku ibu baik
Pada penatalaksanaan dari asuhan kebidanan Menjelaskan hasil pemeriksaan dan
keadaan kehamilan ibu saat ini, baik TD, pertambahan BB, suhu dan pernapasan dalam
batas normal. Menjelaskan bahwa kehamilan ibu normal , janin sehat, letak janin normal
dan kepala belum masuk jalan lahir, menganjurkan ibu konsumsi makanan bergizi
mengandung protein ( ayam, susu, daging) mengurangi makanan tinggi lemak, tinggi gula
dan garam, mengannjurkan ibu istirahat cukup, tidur siang 1-2 jam, dan tidur malam 6-7
jam, menganjurkan ibu senam hamil untuk menjaga elastisitas otot-otot rahim
Berikan konseling tentang tanda bahaya kehamilan trimester II, seperti tekanan darah tinggi,
bengkak pada muka, tangan, dan kaki, menganjurkan ibu untuk segera datang ke petugas
kesehatan untuk control kehamilah 1 bulan sekali atau jika ada keluhan.
4.2. Saran
4.2.3. BagiPenulis
Dengan penyusunan Asuhan Kebidanan semoga dapat dijadikan sebagai
pengalaman dan perbandingan antara teori yang didapat dengan kasus nyata yang
ada di lapangan.
4.2.4. Bagi Ibu
Diharapkan ibu lebih kooperatif, sehingga dalam pengobatan dapat dilakukan
dengan baik.
23
DAFTAR PUSTAKA
Bayi,Yogyakarta:Biologis Media.
24
Prof,Dr.Mochtar,Rustam,MPH.1998. Sinopsis Obstetri Edisi 2.Jakarta . EGC
25