Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY “L” G 2 P10001 Ab000 UMUR KEHAMILAN 24 – 26


FISIOLOGIS DI PUSKESMAS GONDANGWETAN

Disusun oleh :
MIMIN MUNDARIYANAH, S.ST
NIM. 2019080160

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


HUSADA JOMBANG
TAHUN 2019-2020
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan Pada ny.”L” G2P1001 umur kehamilan 24-26 minggu fisiologis di
Ponkesdes Kersikan
Laporan ini disusun oleh :
Nama : Mimin Mundariyanah, S.ST

Nim : 2019080160

Telah disahkan dan disetujui pada :

Hari : Rabu

Tanggal : 10 Juni 2020

Preseptor klinik Preseptor Akademik

Ayu Tria Novianti, S.Tr. Keb Dwi Retno Wati,S.Tr.Keb.M.Keb

MENGETAHUI

Ketua Stikes Kaprodi

Dra. Hj. Soelijah hadi, M.Kes. MM Zeny fatmawati, SST. M.Ph

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan kebidanan Pada ny.”L” G2P10001
umur kehamilan 24-26 minggu fisiologis di Puskesmas Gondangwetan. Dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini saya menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan semua
pihak sehingga Asuhan Kebidanan ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih tak lupa saya
sampaikan dengan hormat kepada :

1. Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes,.M.M, selaku Ketua STIKES Husada Jombang.
2. Zeny Fatmawati, SST. M. Ph, selaku kaprodi profesi bidan STIKES Husada Jombang.
3. Ayu Tria Novianti, S.Tr. Keb, selaku pempimbing praktek
4. Iryani Yuni Astutik, S.ST.M. Kes selaku pembimbing akademik
5. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan asuhan kebidanan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan Asuhan Kebidanan selanjutnya. Semoga asuhan kebidanan ini
bermanfaatbagi pembaca pada umumnya dan bagi Mahasiswa STIKES Husada pada
khususnya.

Pasuruan, 10 Juni 2020

Penulis

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini kematian maternal sangatlah tinggi dimana kematian ini disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya penyulit dan komplikasi – komplikasi pada saat kehamilan.
Saat bersalin dan dalam 42 hari sesudah berakhirnya persalinan dimana keadaan ini
mempengaruhi dan mengancam kesehatan ibu dan bayi. Sekarang ini AKI di Indonesia masih
cukup tinggi yakni antara 750 – 1000 per 100.000 kelahiran hidup.
Sebagian komplikasi persalinan, kejadiannya tidak dapat dihindari. Besarnya
kemungkinan terjadinya komplikasi persalinan tiap ibu tidak sama, tergantung keadaan
selama kehamilan apakah ibu hamil tersebut tanpa masalah termasuk kelompok kehamilan
resiko rendah atau resiko tinggi dan kehamilan resiko sangat tinggi.
Dengan menganggap semua ibu memiliki resiko tinggi maka dilakukan pengawasan
kehamilan atau yang dikenal dengan ANC ( Ante Natal Care ). Dengan usaha ini ternyata
angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi jelas menurun. Sedapat mungkin wanita
tersebut diberi pengertian sedikit tentang kehamilannya serta menyelamatkan ibu dan anak
dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas.
Ini berarti dalam ANC harus diusahakan agar wanita hamil sampai akhir
kehamilannya sekurang – kurangnya harus semua sehat atau lebih sehat, dan jika ada
kelainan harus dideteksi secara dini dan ditangani. Oleh karena itu penulis mengambil kasus
“Asuhan Kebidanan pada Ny ”L” G2 P10001 Ab000 Umur Kehamilan 24 – 26 Minggu Janin
Tunggal, Hidup, Intrauterin Dengan Kehamilan Normal di Ponkesdes Kersikan”, diharapkan
kehamilannya bisa berjalan normal sampai dengan aterm.
( Roestam Mochtar, 2002 )
.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mahasiswa mampu menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah ke

dalam proses asuhan kebidanan secara nyata.

1.2.2 Tujuan khusus

Dalam melakukan asuhan kebidanan padaNy ”L” G2 P10001 Ab000 Umur Kehamilan

24 – 26 Minggu fisiologis, diharapkan mahasiswa mampu mengetahui tentang.

1. Definisi kehamilan
2. Tanda kemungkinan hamil
3. Pertumbuhan Janin Pada Berbagai Periode Kehamilan
4. Perubahan – Perubahan Fisiologis Kehamilan
1
5. Pembagian Kehamilan
6. Pengawasan Antenatal
7. Tanda Bahaya Selama Kehamilan
8. Tujuan Asuhan ANC
9. Pelayanan / Asuhan Standar Minimal

1.3. Manfaat

Bagi Penulis : Mendapat pengalaman serta dapat menerapkan teori yang didapat dalam
perkuliahan dengan kasus nyata dalam pelaksanaan praktek klinik.
Bagi Klien : Agar mengetahui masalah yang mungkin terjadi yang berkaitan dengan
asuhan kebidanan pada Ny ”L” G2 P10001 Ab000 Umur Kehamilan 24 – 26
Minggu fisiologis

Bagi Institusi : Sebagai bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan kebidanan
dan perbandingan pada penanganan kasus kehamilan.
Bagi lahan : Sebagai bahan kepustakaan dalam memberikan asuhan kebidanan
pada Ny ”L” G2 P10001 Ab000 Umur Kehamilan 24 – 26 Minggu
fisiologis

1.4. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data yang dilakukan penyusun dalam menyusun asuhan kebidanan ini
menggunakan metode deskriptif dalam studi kasus, yaitu menggambarkan secara nyata
tentang kondisi saat ini dengan perbandingan antara teori dengan kasus nyata. Adapun
teknik yang digunakan dalam pengumpulan data diantaranya :

1.4.1 Studi Kepustakaan


Pengumpulan data dengan melihat konsep teori pada literatur yang mempunyai
hubungan dengan kehamilan fisiologis.

1.4.2 Wawancara
Pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung kepada sasaran atau klien
tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan fisiologis.

1.4.3 Pemeriksaan Fisik


Pengumpulan data melalui pemeriksaan fisik dengan cara inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi.

1.4.4 Dokumentasi
Pengumpulan data dengan meninjau data yang ada pada catatan medis pasien.

2
1.4.5 Observasi
Pemantauan langsung terhadap perubahan yang terjadi pada klien.

1.5. Sistematika Penulisan


Dalam penulisan asuhan kebidanan Ny ”L” G2 P10001 Ab000 Umur Kehamilan 24 – 26
Minggu fisiologisterdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Yaitu terdiri dari latar belakang, tujuan, manfaat, teknik pengumpulan data,
tempat dan waktu penyusunan dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Terdiri dari konsep dasar imunisasi, konsep dasar kehamilan, tanda-tanda
kehamilan, tanda bahaya kehamilan.

BAB III TINJAUAN KASUS


Meliputi pengkajian data, identifikasi dignosa, masalah dan kebutuhan,
antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi,
implementasi dan evaluasi.
BAB IV PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Teori Kehamilan


Pengertian
1. Kehamilan adalah pertemuan sel sperma yang diikuti dengan nidasi atau konsepsi yang
diikuti dengan nidasi.
( Sinopsis Obstetri, 1998 : 17 )
2. Kehamilan adalah masa mulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya 280
hari ( 40 minggu atau 9 bulan 10 hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir
( Abdul Bari, Saifudin, 2001 : 80 )
3. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus yaitu kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari ( 42 minggu ).
( Sarwono Prawiroharjo, 1999 : 125 )

2.2 Pembagian Kehamilan


Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian :
1. Kehamilan triwulan peertama ( antara 0 sampai 12 minggu )
2. Kehamilan triwulan kedua ( antara 12 sampai 28 minggu )
3. Kehamilan triwulan ketiga ( antara 28 sampai 40 minggu )
( Sarwono Prawirohardjo,2006 : 125 )
2.3 Fisiologi Proses Kehamilan
Proses kehamilan merupakan masa rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :
1. Ovulasi pelepasan ovum
2. Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
3. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
4. Terjadi nidasi ( implantasi ) pada uterus
5. Pembentukan plasenta
6. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai ater
2.4 Tanda dan gejala Kehamilan
1. Tanda- tanda presumptive
a. Amenorea ( tidak mendapat haid )
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraff
dan ovulasi.
b. Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat
ditaksir umur kahamilan dan taksiran persalinan, yang dihitung dengan
menggunakan rumus dari Naegele :
TTP = ( hari pertama HT + 7 ) dan ( bulan HT + 3 )

4
c. Mual dan muntah ( nausea and vomiting )
1. Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan
pertama, karena sering terjadi pada pagi hari, disebut morning sickness ( sakit
pagi ). Bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis.
2. Pengaruh estrogen dan progesterone terjadi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan.
3. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi
4. Bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis
5. Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
d. Ngidam
Ibu hamil sering meminta makanan dan minuman tertentu terutama pada bulan-
bulan triwulan pertama.
e. Tidak tahan suatu bau-bauan
f. Sinkope atau pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bias pingsan.Bisa terjadi
juga karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala ( sentral ) menyebabkan ( skemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah
umur kehamilan 16 minggu.
g. Tidak ada selera makan
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul
kembali.
h. Lelah
i. Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan
progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Mentgomeri
terlihat lebih membesar.
j. Sering miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering
miksi. Pada triwulan kedua sudah menghilang.
k. Pigmentasi kulit
1. Sekitar pipi ( chloasma gravidarum )
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan
pigmentasi kulit.
2. Dinding perut
Strie lividae, strie nigra, linea alba makin hitam.
3. Sekitar payudara
Hiperpigmentasi areola mamae, puting susu makin menonjol, pembuluh
darah manifest sekitar payudara.
l. Epulish
Hipertrofi gusi disebut epuli dapat terjadi bila hamil.

5
m. Varises atau penampakan pembuluh darah vena.
Karena pengaruh dari estrogen dan progesterone terjadi penampakan pembuluh darah
vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah
terjadi disekitar genetalis dan eksterna, kaki, dan betis dan payudara. Penampakan
pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
( Manuaba, 1998 : 125-126 )
2. Tanda-tanda kemungkinan hamil
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
Tanda hegar, tanda chadwicks, tanda piscaseck, teraba ballottement.
c. Pemeriksaan terbiologis kehamilan positif, kemungkinan positif palsu.
( Manuaba, 1998 : 126 )
3. Tanda pasti hamil
a. Gerakan janin dalam rahim
b. Terlihat / teraba gerakan janin, teraba bagian – bagian janin
c. Denyut jantung janin
Didengar dengan stethoscope laenec, dicatat dan didengar dengan alat Doppler, dicatat
dengan fotoelektro kardiagram, dilihat dengan ultrasonografi.
d. Terlihat tulang-tulang janin pada foto roentgen.
( Rustam Mochtar, 1998 : 45 )

2.5 Diagnosis banding kehamilan


Pembesaran perut wanita tidak selama suatu kehamilan sehingga perlu dilakukan diagnosis
diantaranya :
a. Hamil palsu
Gejala dapat sama dengan kehamilan, seperti amenorea, perut membesar, mual, muntah,
air susu keluar, dan bahkan wanita ini merasakan gerakan janin, namun pada
pemeriksaan, uterus tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan
negatif.
b. Mioma uteri
Perut dan rahim membesar, namun pada perabaan, rahim terasa padat, kadang kala
berbenjol-benjol. Tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan
lainnya.
c. Krista Ovarii
Perut membesar bahkan makin bertambah besar, namun pada pemeriksaan dalam, rahim
teraba sebesar biasa. Reaksi kehamilan negatif dan tanda-tanda kehamilan lain negatif.

6
d. Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin. Pada pemasangan kateter keluar banyak
air kencing.
e. Hematometra
Uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan hymen imperforata, sterosis vagina
atau servik.
2.6 Perubahan Anatomik dan Fisiologik pada Wanita Hamil
a. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan
progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran disebabkan oleh hipertrofi otot polos
uterus, dan serabut-serabut kolagen yang ada menjadi higroskopik akibat meningkatnya
kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Uterus pada wanita tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam. Pada kehamilan uterus,
tumbuh secara teratur kecuali jika ada ganguan. Pada kehamilan 6 minggu uterus
membesar sebesar telur bebek, dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur
angsa. Pada saat ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar, di atas simphisis.
Pada minggu-minggu pertama istmus uteri mengadakan hipertrofi seperti korpus
uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama membuat istmus menjadi panjang dan lebih
lunak ( tanda hegar ). Pada triwulan akhir ismus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri,
dan berkembang menjadi segmen bawah rahim.
Servik uteri juga mengalami perubahan karena kadar estrogen yang meningkat dan
hipervaskulerisasi sehingga konsistensi servik menjadi lunak, kelenjar-kelenjar di servik
akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
b. Indung telur Ovarium
Ovulasi terhenti, masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri
yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone.
c. Vagina dan Vulva
Akibat hormone estrogen mengalami perubahan pada vagina dan vulva. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-
biruan ( livide ). Tanda ini disbut tanda Chadwick. Warna porsio pun tampak livid.
Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti
karena oksegenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut meningkat.

d. Dinding perut ( Abdominal Wall )


Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut
elastik di bawah kulit, sehingga timbul strie gravidarum. Bila terjadi peregangan yang
hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi diastosis rekti bahkan
hernia,kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra.

7
e. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomammotropin,
estrogen, dan progesterone, dan adanya lemak disekitar kelompok alveolus. Papilla
mammae akan membesar, lebih tegak, dan tampak lebih hitam, seperti areola mammae
karena hiperpigmentasi. Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar
cairan berwarna putih agak jernih, yang disebut kolostrum.
f. Volume dan Komposisi Darah
1. Volume darah meningkat sekitar 1500 ml. Peningkatan ini terdiri dari 1000 plasma dan
kurang lebih 450 ml sel darah merah.
2. Peningkatan volume merupakan mekanisme protektif untuk :
a. Sistem vaskuler yang mengalami hipertrofi karena pembesaran uterus.
b. Hidrasi jaringan ibu dan janin yaang kuat saat ibu berdiri dan berbaring.
c. Cadangan cairan.
d. Melindungi ibu dan janin terhadap efek terganggunya pengembalian vena dan
efek selama persalinan.
3. Usia sel darah merah yang bersirkulasi lebih rendah selama paruh terakhir kehamilan.
4. Komposisi darah
1. Terjadi peningkatan selama sel darah merah (normal 4 s/d 5,5 juta/mm 3) pada
wanita yang mengkonsumsi tablet. Fe terjadi 30%-33% selama hamil aterm. Jika
tidak hanya 17%
2. Meskipun eritroposis dipacu, konsentrasi Hb, eritrosit, dan hematrokit menurun
sedikit, dengan akibat viskositas darah menurun.
3. Kecenderungan koagulasi lebih karena peningkatan faktor peembekuan
(VII,VIII,IX,X, dan fibrinogen) dengan akibat meningkatkan resiko trombosis.
g. Sistem kardiovaskular
1. Ukuran jantung dan membesar karena peningkatan beban kerja jantung.
2. Jantung dapat bergeser ke atas dan ke arah kiri berputar ke depan karena tekanan yang
terus meningkat akibat perkembangan rahim.
3. Cardiac out put meningkat daarii 5-7 lt/mnt pada kehamilan tua karena peningkatan
tahap istirahat jantung dan peningkatan volume darah.
4. Tekanan uterus pada vena cava saat hamil telentang akan terjadi penurunan tekanan
darah sistolik ≥ 300 mmHg, curah jantung, dan terjadi pusing sampai pingsan.
5. Edema dan varises dapat terjadi karena obstruksi vena iliaka dan vena cava inferior.
6. Pengaruh pada tekanan darah : TD menurun pada TM I, terendah pada TM II dan
mendekati akhir kehamilan dan akan kembali seperti TM I.
h. Sistem Imunologi
1. Dalam kehamilan terjadi peningkatan jumlah leukosit berkisar 5000 s/d 12.000 ml.
Perubahaan ini meliputi peningkaatan neutropil dan daya pembunuh bakteri ; daya
tahan terhadap virus tidak berubah.

8
2. Tingkatan Ig A, Ig G, dan Ig M menurun, kemungkinan karena adanya hemodilusi.
3. Titer antibodi humoral melawan beberapa virus (herpes, campak, influensa) menurun
tetapi sebanding dengan efeek hemodilusi.
i. Sistem Neurologi
Perubahan neurologik dapat mengakibatkan :
1. Perubahan sensori pada tungkai bawah karena kompresi saraf panggul.
2. Nyeri karena lordosis menyebabkan tarikan/kompresi akar saraf.
3. Edema saraf perifer yang menyebabkan CTS.
4. Akroestesia karena tarikan pleksus brakialis.
5. Nyeri kepala akibat ketegangan.
6. Nyeri kepala ringan sampai pingsan.
7. Hipokalsemia dengan akibat kram otot/tetani.

j. Sistem Urinaria
1. Aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerolus meningkat pada awal kehamilan 40%
pada pertengahan gestasi sampai dengan akhir kehamilan dengan mekanisme yang
belum jelas.
2. Perubahan struktur ginjal akibat aktivitas dari hormonal, tekanan akibat pembesaran
uterus, dan peningkatan volume darah.
3. Dinding otot polos ureter mengalaami hipertropi, hiperplasi, dan relaksasi tonus otot.
Ureter memanjang daan berkelok.
4. Sering berkemih akibat peningkatan sensifitas kandung kemih, pada TM III BAK lebih
sering karena kepala sudah masuk PAP dan menekan kandung kemih.
k. Sistem Digestivus
Sepanjang malam ibu hamil kurang minum, sehingga tidak BAK akibatnya kadar Beta
HCG dalam darah meningkat sehingga terjadi mual buang angin, kembung sendawa
terjadi karena penurunan motilitas usus, menyebabkan bakteri memiliki cukup waktu
untuk menghasilkan gas, dan menelan udara.
l. Metabolisme
1. Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat kandungan,
payudara, dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.
2. Karbohidrat
Seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering kencing, dan
kadang kala dijumpai glukosuria yang mengingatkan kita pada diabetes melitus.
3. Metabolisme lemak
Kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon
somatomamotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara.
Deposit lemak lainnya terdapat di badan, perut, paha dan lengan.

9
4. Metabolisme mineral
Kalsium : dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan tulang-
tulang terutama dalam trimester terakhir dibutuhkan 30-40 gram.
Fosfor : dibutuhkan rata-rata 2 gram / hari
Zat besi : dibutuhkan tambahan zat besi ± 800 mg, atau 30-50 mg sehari.
Air : Retensi air meningkat karena turunnya osmolaritas plasma.
Penurunan tekanan osmotik koloid menyebabkan terjadinya
oedema pada akhir kehamilan.
m. Sistem pernapasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek napas, terutama pada usia
kehamilan 32 minggu keatas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah
diafragma akibat pembesaran rahim. Seorang wanita hamil selalu bernapas lebih dalam.
Yang lebih menonjol adalah pernapasan dada.
n. Kelenjar endokrin
Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
Kelenjar adrenalin : tidak begitu terpengaruh
o. Sistem Integumen
Strie gravidarum / tanda regangan disebabkan kerja adenokortikoid. Regangan kadang
menimbulkan sensasi mirip rasa gatal. Terjadi hiperpigmentasi lat-alat tertentu akibat
hormon MSH (Melanophorre Stimulating Hormone) yang meningkat yang dikeluarkan
oleh lobus anterior hipofisis. Hiperpigmentasi biasa terjadi di daerah pipi, dahi, dan
hidung disebut Cloasma Gravidarum, selain itu terjadi di aerola mammae.
p. Sistem Muskuloskeletal
a. Tulang
Perubahan titik pusat gravitasi bumi dan berat tubuh sehingga tulang vertebra lordosis,
sendi simfisis pubis menjadi lunak dan sendi sakrokoksigeal kendor.
b. Musculus
Tonus otot menurun karena pengikatan progesteron dan terjadi hipertrofi otot sehingga
uterus membesar.
2.7 Perubahan Psikologis pada wanita hamil
Kehamilan pada umumnya dianggap sebagai krisis dengan titik akhir yang jelas ketika bayi
dilahirkan. Kehamilan merupakan suatu transisi antara kehidupan sebelum anak dilahirkan
dan kehidupan setelah anak lahir.
1. Trimester I
a. Sebagian wanita mengalami kegembiraan karena mereka telah menyesuaikan diri untuk
membentuk hidup baru.
b. Calon ibu tidak merasa sehat benar dan umumnya mengalami depresi.

10
c. Karena emosi dan tubuh seharusnya berhubungan, perubahan fisik dapat mempengaruhi
emosi.
d. Ibu bersifat ambifalen, meskipun kehamilan yang direncanakan.
2. Trimester II
Biasanya lebih menyenangkan, telah menerima kehamilan dan dapat menggunakan pikiran
serta energi lebih konstruktif. Terjadi quickening ketika ibu merasakan gerakan janin
pertama kali menyababkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang benar.
Lebih tenang, beradaptasi, sudah mulai menerima kehamilan
3. Trimester III
Ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi.
Sekitar bulan ke-8 terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketidaknyamanan
bertambah.
Kekhawatiran bertambah karena takut lahir cacat / tidak normal.
Reaksi calon ibu terhadap persalinan secara umum tergantung pada persepsinya dan
persiapannya.
( Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, 1996 )

2.8 Ketidaknyamanan Umum dalam Masa Kehamilan dan Penanganannya


a. Rasa mual muntah
Penyebab : peningkatan hormon esterogen dan pengeluaran asam lambung akan memicu
terjadinya mual dan muntah.

Penanganan :
1. Makan sedikit-sedikit tetapi sering
2. Makan biskuit atau roti sebelum bangkit dari tempat tidur
3. Hindari makan berminyak
4. Bangun dari tempat tidur perlahan-lahan dan jangan langsung bergerak
b. Konstipasi
Penyebab : peningkatan hormon progesteron menyebabkan kontraksi usus melemah
sehingga penyerapan air di kolon semakoin lama
Penanganan :
1. Banyak makan makanan berserat seperti buah dan sayur
2. Banyak minum air putih
3. Segera buang air besar jika ada gangguan
4. Istirahat yang cukup
5. Buang air besar teratur
6. Senam
c. Nocturia
Penyebab :

11
Trimester I : Penekanan uterus yang semakin membesar ke kandung kemih
Trimester III : Kepala sudah masuk pintu atas panggul sehingga menekan kandung kemih
Penanganan :
1. Kosongkan kandung kemih jika ada gangguan.
2. Perbanyak minum pada siang hari.
3. Batasi minum dengan bahan diuretik alami, seperti kopi, teh, cola, daan cafein.
d. Hipersalivasi
Penyebab : Peningkatan hormon esterogen dan pengeluaran asam lambung
Penanganan : Menghisap gula-gula agar ludahtidak terus-terusan dikeluarkan.
e. Oedema
Penyebab : Tekanan pada pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk atau pada vena
cava inferior ketika berbaring.
Penanganan :
1. Hindari posisi tegak untuk terlalu lama.
2. Hindari kaos kaki yang terlalu ketat.
3. Angkat kaki ketika duduk atau isstirahaat.
4. Sering latih kaki untuk ditekuk saat duduk aataau berdiri.
f. Sesak napas
Penyebab : uterus yang membesar menekan diafragma
Penanganan :
1. Secara periodik berdiri dan merentangkan lengan diatas kepala serta menarik napas
panjang.
2. Mendorong postur tubuh yang baik menggunakan intercostal breating ( bernapas antar
rusuk )
3. Mengatur laju dan dalamnya pernapasan pada kecepatan normal ketika sadar akan
perlunya hiperventilasi.

2.9 Konsep Ante Natal Care


A. Definisi
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Pengawasan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikan
kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehinngga mampu menghadapi persalinan, masa
nifas, persiapan laktasi dan kembalinya kesehatan reproduksi.
( Manuaba, 1998 )
B. Tujuan Pengawasan Antenatal
Tujuan Umum :
Mengenali seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan,
persalinan, dan nifas.

12
Tujuan Khusus :
1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam
kehamilan, persalinan, dan nifas.
2. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin
3. Menyiapkan psikologi ibu untuk menghadapi persalinan
4. Menyiapkan fisik ibu untuk menghadapi persalinan
5. Menurunkan angka morbiditas ibu dan anak
6. Memberikan nasehat tentang cara hidup sehari-hari, kehamilan, persalinan, dan nifas.
C. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
a. Pada trimester I sebelum minggu ke-14 : 1 kali
Kunjungan I :
1. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan
2. Mendeteksi masalah yang dapat diobati sebelum mengancam jiwa
3. Mendorong perilaku yang sehat ( nutrisi, kebersihan, istirahat )
b. Pada trimester II sebelum minggu ke-28 : 1 kali
Kunjunagn II : sama dengan trimester I ditambah kewaspadaan, pantau tekanan
darah, kaji oedema, periksa urineuntuk protein urine.
c. Pada trimester III antara minggu ke-26-36 : 1 kali
Kunjungan III : sama dengan trimester I dan II ditambah palpasi abdomen untuk
deteksi gemeli.
d. Pada trimester IV setelah minggu ke- 36
Kunjungan IV : sama dengan Trimester I, II, III ditambah deteksi letak bayi yang
tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.
( Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal, 2000 )

2.10 Konsep Pemeriksaan Pengawasan Antenatal Meliputi :


A. Anamnesa
Data biologis, keluhan hamil, fisiologis, patologis ( abnormal )
B. Inspeksi dan pemeriksaan fisik diagnostic
Pemeriksaan seluruh tubuh secara baik dan legeartis : tekanan darah, nadi, suhu,
pernapasan, jantung, paru-paru, dan sebagainya.
C. Perkusi
Tidak begitu banyak artinya, kecuali bila ada sesuatu indikasi
D. Palpasi
1. Ibu hamil disuruh berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit lebih tinggi
dengan memakai bantal. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu hamil. Dengan
sikap hormat lakukanlah palpasi bimanual terutama pada pemeriksaan abdomen
dan payudara.

13
2. Palpasi perut untuk menentukan ;
Besar dan konsistensi rahim, bagian-bagian janin, letak, presentasi, gerakan
janin, kontraksi rahim Braxton-Hicks dan His.
3. Cara palpasi ada bermacam-macam :
Menurut Leopold dengan variasi, menurut Knebel, menurut Budin dan menurut
Ahfeld.
E. Auskultasi
Digunakan stethoscope monoral (stetoscope obstetri ) untuk mendengarkan denyut
jantung janin. Yang dapat kita dengarkan adalah :
1. Dari janin
DJJ pada bulan ke 4-5, bising tali pusat, gerakan dan tendangan janin
2. Dari ibu
Bising rahim, bising aorta, peristaltic usus.
F. Pemeriksaan dalam
Vaginal toucher ( VT ), Rectal toucher ( RT )
G. Pemeriksaan psikologis
Kejiwaan dalam menghadapi persalinan
H. Pemeriksaan Laboratorium
a. Laboratorium rutin
Darah lengkap, urine lengkap, tes kehamilan
b. Laboratorium khusus
Pemeriksan torch, pemeriksaan serologis, pemeriksaan fungsi hati dan ginjal,
pemeriksaan protein darah, pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan faktor Rh,
pemeriksaan air ketuban, pemeriksaan infeksi hepatitis ibu / bayi, pemeiksaan
infeksi AIDS.
I. Diagnosis Kehamilan
a. Kehamilan normal
Tanpa keluhan, hasil pemeriksaan laboratorium baik.
b. Kehamilan denga resiko
Tinggi / sangat tinggi, yang meragukan, dan rendah
c. Kehamilan disertai penyakit ibu yang mempengaruhi janin
d. Kehamilan disertai komplikasi
e. Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang
f. Diagnostik diferensial : amenorea skunder, pseudocyesis, tumor ginekologi
J. Pemeriksaan Rontgenologik
Pemeriksaan rontgenologik dipakai sebagai penunjang diagnostic bila terdapat
keragu-raguan pada pemeriksaan obstetric. Misalnya pada wanita yang terlalu gemuk
( obesitas ), penderita yang tidak tenang ( nervous ), dan dinding perut yang tegang.

14
Untuk diagnosa kehamilan positif, boleh dilakukan pada kehamilan 4-5 bulan dan
akan tampak tulang-tulang janin.
K. Pemeriksaan laboratorium
Ibu hamil hendaknya diperiksa air kencing dan darahnya sekurang-kurangnya 2 kali
selama kehamilan, sekali pada permulaan dan sekali lagi pada akhir kehamilan.
L. Ultrasonografi
Dibandingkan dengan pemeriksaan rotgen, USG tidak berbahaya untuk janin, karena
memakai prinsip dasar ( bunyi ), Jadi, boleh dipergunakan pada kehamilan muda.
Pada layer dapat dilihat letak, gerakan, dan gerakan jantung janin.
( Rustam Mochtar, 1998 )
2.11. Pemeriksaan Tuanya Kehamilan
1. Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri
a. Sebelum bulan ketiga fundus uteri belum dapat diraba dari luar
b. Akhir bulan III ( 12 minggu ) 1-2 jari diatas symphisis
c. Akhir bulan IV ( 16 minggu ) pertengahan antara symphisis dan pusat
d. Akhir bulan V ( 20 minggu ) 3 jari bawah pusat
e. Akhir bulan VI ( 24 minggu ) setinggi pusat
f. Akhir bulan VII ( 28 minggu ) 3 jari atas pusat
g. Akhir bulan VIII ( 32 minggu ) pertengahan procesus xypoideus dan pusat
h. Akhir bulan IX ( 36 minggu ) sampai arcus costarum atau 3 jari bawah procesus
xypoideus.
i. Akhir bulan X ( 40 minggu ) pertengahan antara procesus xypoideus dan pusat.
2. Menurut Mc. Donald
TFU dalam cm = tuanya kehamilan dalam bulan
2, 5 cm
TFU dalam cm UK dalam bulan
20 5
23 6
26 7
30 8
33 9

BAB III

15
TINJAUAN KASUS

PADA NY “L” G 2 P 10001 Ab000 UMUR KEHAMILAN 24 – 26 FISIOLOGIS DI


PUSKESMAS GONDANGWETAN

3.1.  PENGKAJIAN

     Anamnesa tanggal : 10 – 06-2020                                                    Jam : 08.00 WIB

3.1.1.   Data Subyektif

1.    Identitas (Biodata)

Nama              :  Ny “L” Nama             :  Tn “M”

Umur              :  29 th Umur              :  33 th

Suku/Bangsa :  Jawa/Indonesia Suku/Bangsa :  Jawa/Indonesia

Agama            :  Islam Agama            :  Islam

Pendidikan    :  SMA Pendidikan     :  SMU

Pekerjaan        :  Swasta Pekerjaan        :  Swasta

Penghasilan :± 1 juta Penghasilan :± 2 juta

Status Perkawinan : Kawin Status Perkawinan : kawin

Kawin Ke :1 Kawin Ke :1

Lama Kawin : 7 tahun Lama Kawin : 7 tahun

Golongan darah :B Golongan darah :B

Alamat            :  Ngaglik , Kersikan Alamat         : Ngaglik, Kersikan

Kec. Gondangwetan Kec. Gondangwetan

2.    Alasan datang

Ibu mengatakan waktunya memeriksakan kehamilannya secara rutin.

3.    Riwayat kesehatan lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis


dan HIV Aids dan tidak memiliki penyakit menurun atau menahun seperti penyakit
TBC, penyakit jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi, serta tidak pernah
operasi.

4.    Riwayat kehamilan sekarang

a. Gerakan anak dirasakan mulai umur kehamilan 4 bulan

16
b. Keluhan selama hamil

· Trimester   I     :  Pusing, mual, muntah.

· Trimester   II   :  Tidak ada keluhan 

5.    Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak pernah menderita penyakit menular


seperti hepatitis dan HIV Aids dan tidak memiliki penyakit menurun atau menahun
seperti penyakit TBC, penyakit jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi, tidak
ada keturunan kembar.

6.    Riwayat haid

Lamanya menstruasi  :  6-7 hari

Banyaknya                 :  2-3 softex

Siklus                         :  28 hari

Menarche                   :  12 tahun

Teratur / tidak            :  teratur

Flour albus                 :  kadang - kadang

7.    Riwayat perkawinan

Menikah                     :  1 kali

Usia menikah istri      :  22 tahun

Lamanya                    :  7 tahun

8.    Riwayat TT : Imunisai TT 2x

9.    Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Tgl / Komplikas
Bayi Nifas
lahir i
Usia Tempat Jenis
No Penolong PB/ Ke
kehamilan persalinan persalinan
Umur Ibu Bayi BB/ ada Keadaan Laktasi
jenis an

1. 06-06- 40 BPS Spontan - - Bidan 50/ Se Baik 24


2014 minggu 3500/ hat bulan
p
6 th

Hamil
saat ini

17
10.   Riwayat kehamilan sekarang

a. Hamil ke berapa : II
b. HPHT                        :  5 – 12 - 2019
c. TP                            :  12 – 9 - 2020

d. UK : 24 Minggu
e. Keluhan : Tidak ada keluhan hanya ingin memeriksakan
kehamilan
f. ANC berapa kali : 6 Kali
g. Trimester I : 4 x di BPS Dengan Keluhan Mual Muntah
h. Trimester II : 2 x di Puskesmas, Tidak Ada Keluhan
i. Riwayat TT : 2 TT
j. Gerakan janin : Usia 5 Bulan Gerakan Aktif
k. Tanda bahaya & penyulit : Tidak Ada
l. Kekhawatiran khusus : Tidak Ada

11. Riwayat KesehatanReproduksiDanGinekologi


Ibu mengatakan tidak pernah mengalami keguguran dan tidak pernah menderita penyakit
ganguan reproduksi.

12. Riwayat KB dan PerencanaanKeluarga


Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan jenis KB apapun dan setelah melahirkan ibu
berencana ingin menggunakan KB suntik

13. RiwayatPsikososial
a. Responpasien dan keluarga : Pasien dan keluarga merasa
senang atas kehamilan saat ini
dan suami beserta keluarga sangat
mendukung kehamilannya.
b. Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami
c. Tempat persalinan yang diinginkan : PMB

d. Penolong persalinan yang diinginkan : Bidan


e. Tempatrujukan jika terjadi komplikasi : RS

f. Pendamping saat persalinan : Suami dan Keluarga

18
14. Pola Aktifitas Sehari-hari

Pola Kebiasaan Sebelum Hamil Selama Hamil


Nutrisi Makan 3 kali sehari dengan Makan 3 kali sehari dengan
komposisi nasi, sayur, lauk, komposisi nasi, lauk, sayur, dan
terkadang makan buah. Dan selalu kadang makan buah dan minum
habis. Minum 6 – 7 gelas per hari. susu. Dan selalu habis. Minum 6 – 7
Tidak ada pantangan terhadap gelas per hari. Tidak ada pantangan
makanan seperti alergi telur dan terhadap makanan seperti alergi
ikan laut. telur dan ikan laut.
Eliminasi BAB sehari 1 kali dengan BAB sehari 1 kali dengan
konsistensi lunak, warna kuning. konsistensi lunak, warna kuning.
BAK 5 – 6 kali sehari dengan BAK 7 -8 kali sehari dengan warna
warna kuning, jernih. kuning, jernih.
Istirahat Ibu istirahat malam 6 – 8 jam, pada Ibu istirahat malam 6 – 8 jam, pada
siang hari 1 – 2 jam siang hari 1 – 2 jam
Aktivitas Ibu bekerja di rumah Ibu bekerja di rumah melaksanakan
melaksanakan pekerjaan rumah pekerjaan rumah tangga setiap hari
tangga setiap hari seperti mencuci, seperti mencuci, memasak, dan
memasak, dan membersihkan membersihkan rumah. Tetapi
rumah. pekerjaannya tidak terlalu berat.
Personal higiene Ibu mandi 2 kali sehari, dan Ibu mandi 2 kali sehari, dan
menggosok gigi setiap kali mandi menggosok gigi setiap kali mandi
dan keramas 2 hari sekali, dan keramas 2 hari sekali,
mengganti pakaian setiap kali mengganti pakaian setiap kali kotor
kotor dan mengganti celana dalam dan mengganti celana dalam sehari
sehari 1 kali. 2 kali.
Rekreasi Ibu nonton TV dan mengobrol Ibu nonton TV dan mengobrol
dengan tetangga jika ada waktu dengan tetangga jika ada waktu
luang. luang.

3.1.2 DATA OBYEKTIF


1. Keadaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
RR : 20 x/menit
Nadi : 80 x/menit
Temp : 36,2 °C
BB sebelum hamil : 52 kg

19
BB saat hamil : 56 kg
Tinggi badan : 155 cm
LILA : 30 cm

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut : lurus, tidak ada ketombe dan tidak mudah rontok.
Muka : Bentuk simetris,tidak pucat,keadaan bersih, tidak oedema
Mata : Simetris, tidak ada pembengkakan pada kelopak
mata,konjungtiva merah muda, sklera tidak
ikterik,berfungsi dengan baik,keadaan bersih
Hidung : Bentuk sietris, keadaan bersih,tidak ada pembesaran polip ,berfungsi
dengan baik
Mulut : tidak ada kelainan bentuk pada mulut, tidak terdapat
stomatitis, keadaan gigi bersih, tidak caries,tidak ada
pembesaran tonsil
Telinga : Bentuk simetris, keadaan bersih,fungsi pendengaran baik.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe, dan tidak ada
pembengkakan vena jugularis.
Dada : Bentuk simetri, pergerakan nafas teratur, tidak ada benjolan abnormal,
dan tidak ada gatal-gatal.
Payudara : Membesar simetris, puting susu menonjol, hiperpigmentasi,
tidak ada , benjolan abnormal, keadaan puting susu bersih.

Abdomen : Bentuk simetris, membesar sesuai dengan usia kehamilan,


tidak ada bekas operasi.

Punggung : tidak ada kelainan


Genetalia : keadaan bersih, tidak ada haemoroid, tidak ada varises, dan
oedema
Ekstremitas
Atas : Bentuk simetris, tidak ada cacat, tidak ada oedema
Bawah : Bentuk simetris, tidak ada oedema, dapat berfungsi dengan
baik.

b. Palpasi
Leopold I : TFU 19 cm, pada fudus teraba lunak, dan kurang melenting
yang berarti bokong
Leopold II : pada bagian kanan teraba keras, datar, memanjang berarti punggung, pada
bagian kiri teraba bagian – bagian kecil yang
berarti ekstemitas.
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras,bulat, dan melenting yang
berarti kepala.
Leopold IV : Konvergen, kepala belum masik PAP

20
TBJ : ( TFU-11) x 155
: ( 19-11) x 155
: 1295 gr

c. Auskultasi
 DJJ ada terdengar disebelah kanan dibawah pusat ibu frekuensi 140 x/menit
teratur.
 Paru-paru tidak terdengar ronchi dan wheezing
 Jantung ibu, detak jantung teratur, tidak terdengar mur-mur
d. Perkusi
Reflek patella positif dan reflek babinski negatif.

3. Pemeriksaan laboratorium
a. Hb : 12 gr %
b. Protein urien : (-)
c. Reduksi urien : (-)
d. Gol Darah : B Positif
e. HBsAg : Non Reaktif
f. HIV : Non reaktif
g. Sifilis : Negatif

4. Antisipasi masalah potensial


Tidak ada
5. Identifikasi Kebutuhan segera
Tidak ada

3.1.3 ANALISA DATA


Ny. “L” G2P1A0 dengan usia kehamilan 24-26 minggu tunggal hidup intra uterin letak
kepala, jalan lahir normal, ku janin baik, ku ibu baik
3.1.4 PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan dan keadaan kehamilan ibu saat ini, baik TD,
pertambahan BB, suhu dan pernapasan dalam batas normal. Menjelaskan bahwa
kehamilan ibu normal , janin sehat, letak janin normal dan kepala belum masuk jalan
lahir
2. Anjurkan ibu konsumsi makanan bergizi mengandung protein ( ayam, susu, daging)
mengurangi makanan tinggi lemak, tinggi gula dan garam.
3. Anjurkan ibu istirahat cukup, tidur siang 1-2 jam, dan tidur malam 6-7 jam
4. Anjurkan ibu senam hamil untuk menjaga elastisitas otot-otot rahim

21
5. Berikan konseling tentang tanda bahaya kehamilan trimester II, seperti tekanan darah
tinggi, bengkak pada muka, tangan, dan kaki
6. Anjurkan ibu untuk segera datang ke petugas kesehatan untuk kontrol kehamilah 1
bulan sekali atau jika ada keluhan

BAB IV

PENUTUP

4.1.  Kesimpulan

Pada pengkajian dan data objektif pada Ny.”L” G2 P10001AB000 Umur Kehamilan
24 Minggu dengan Kehamilan Fisiologis di PUSKESMAS GONDANGWETAN.
TD:110/70 mmHg, RR: 20 x/menit, Nadi : 80 x/menit, suhu : 36,2 °C. Pada
pemeriksaan fisik di dapatkan hasil pemeriksaan palpasi abdomen Leopold I :
Menentukan bagian yang ada difundus bokong/kepala dan menentukan tinggi fundus
uteri dan usiakehamilan, Leopold II : menentukan bagian samping kanan dan kiri perut
ibu (ekstremitas / bagian terkecil janin. (punggung teraba melenting keras seperti papan,
ekstremitas teraba lunak, Leopold III : menentukan bagian terendah janin kepala /

22
bokong, sudah masuk PAP / belum, Leopold IV : menentukan seberapa jauh kepala yang
sudah masuk PAP devergen / konvergen, DJJ ada terdengar disebelah kanan dibawah
pusat ibu frekuensi 140 x/menit teratur.
Pada analisa data didapatkan diagnose Ny. “L” G2 P10001 Ab000 dengan usia
kehamilan 24 minggu hidup, tunggal, intra uterine, letak kepala, jalan lahir normal, ku
janin baik, ku ibu baik
Pada penatalaksanaan dari asuhan kebidanan Menjelaskan hasil pemeriksaan dan
keadaan kehamilan ibu saat ini, baik TD, pertambahan BB, suhu dan pernapasan dalam
batas normal. Menjelaskan bahwa kehamilan ibu normal , janin sehat, letak janin normal
dan kepala belum masuk jalan lahir, menganjurkan ibu konsumsi makanan bergizi
mengandung protein ( ayam, susu, daging) mengurangi makanan tinggi lemak, tinggi gula
dan garam, mengannjurkan ibu istirahat cukup, tidur siang 1-2 jam, dan tidur malam 6-7
jam, menganjurkan ibu senam hamil untuk menjaga elastisitas otot-otot rahim
Berikan konseling tentang tanda bahaya kehamilan trimester II, seperti tekanan darah tinggi,
bengkak pada muka, tangan, dan kaki, menganjurkan ibu untuk segera datang ke petugas
kesehatan untuk control kehamilah 1 bulan sekali atau jika ada keluhan.

4.2. Saran

4.2.1. Bagi Institusi


Lebih banyak menyediakan literature yang berkaitan dengan kasus sehingga lebih
memudahkan dalam penyusunan Asuhan Kebidanan.
4.2.2. Bagi LahanPraktek
Diharapkan para petugas bisa cepat dan tepat dalam memberikan Asuhan
Kebidanan sesuai Standart Pelayanan.

4.2.3. BagiPenulis
Dengan penyusunan Asuhan Kebidanan semoga dapat dijadikan sebagai
pengalaman dan perbandingan antara teori yang didapat dengan kasus nyata yang
ada di lapangan.
4.2.4. Bagi Ibu
Diharapkan ibu lebih kooperatif, sehingga dalam pengobatan dapat dilakukan
dengan baik.

23
DAFTAR PUSTAKA

Bari, Saifuddin, Abdul, 2002. Maternal dan Neonatal, Jakarta : YBP-SP

Indati,MT,2006 Panduan Lengkap Kehamilan ,Persalinan dan Perwatan

Bayi,Yogyakarta:Biologis Media.

Mochtar, Rustam, MPH 2002. Sinopsis Obstetri, Jakarta : EGC

Manuaba, Chandranita, SpOG, 2008. Gawat Darurat, Jakarta : EGC

Sarwono, Prawirohadjo.2008.Ilmu kebidanan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Prawirohardjo,Sarwono,2006. Ilmu kebidanan .Jakarta : YBP

24
Prof,Dr.Mochtar,Rustam,MPH.1998. Sinopsis Obstetri Edisi 2.Jakarta . EGC

Prof.Sastrawinata, sulaiaman.1983. Obstetri Fisiologi. Bandung .Elemen 

25

Anda mungkin juga menyukai