1.1 Pendahuluan
Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Ketika unsur tridharma perguruan tinggi
saling melengkapi dan sangat penting untuk dilakukan sinergi dari ketiga unsur tersebut.
Terlebih dengan program hilirisasi ilmu pengetahuan. Tentu saja, pengabdian masyarakat
menjadi unsur tridarma perguruan tinggi yang tidak dapat diabaikan. Melalu pengabdian
masyarakat ini, diharapkan perguruan tinggi tidak hanya merupakan organisasi yang berada
di menara gading tetapi juga menerapkan ilmu yang diperoleh dari proses pendidikan dan
penelitian ke masyarakat luas.
Fakultas Kedokteran, khusus nya Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Bagian
Obstetri dan Ginekologi Universitas Andalas Padang telah berkomitmen untuk meningkatkan
status kesehatan masyarakat melalui kegiatan poengabdian masyarakat yang unggul
berlandaskan kearifan lokal, etika, profisionalisme dan keilmuan berbasis bukti. Pengabdian
masyarakat yang dilakukan oleh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan Bagian
Obstetri dan Ginekologi Universitas Andalas Padang diharapkan dapat mendorong
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Dalam rangka mewujudkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat tersebut, maka pengabdian masyarakat
diharapkan dilakukan secara berkesinambungan dan dilakukan dengan bersinergi dengan
berbagai pihak. Sinergi tersebut dapat dilakukan melalui sinergi lintas departemen, sinergi
antara dosen dengan mahasiswa, alumni, dan tenaga kependidikan, serta bersinergi antar
bidang pada tridarma perguruan tinggi. Pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat
merupakan tiga serangkai yang saling mendukung dan menguatkan. Demikian juga yang
terjadi pada berbagai program atau kegiatan pengabdian masyarakat di Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) dan Bagian Obstetri dan Ginekologi Universitas Andalas Padang,
untuk itu Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan Bagian Obstetri dan Ginekologi
Universitas Andalas Padang akan melakukan Pengabdian Masyrakat di Kota Sumanik
Batusangkar Pada Tanggl 21 September 2019, dengan Tema “ Suatu Langkah Kecil Untuk Hasil
yang Besar, Obgyn Unand untuk Masyarakat” dengan rangkaian acara Pemeriksaan IVA, ANC,
Pemeriksaan Pop, Promosi Kesehatan Reproduksi, Penjaringan Remaja Putri terhadap resiko
Endometriosis dan PCOS.
Kanker serviks merupakan salah satu penyabab tingginya kematian pada wanita di dunia.
Di Indonesia, 80% - 90% penderita kanker seviks biasanya sulit disembuhkan karena mereka
datang ke pelayanan kesehatan lebih dari 70% dengan kondisi yang sudah dalam stadium
lanjut. Rendahnya pengetahuan dan kesadaran pada wanita untuk melakukan deteksi dini
kanker serviks menjadi salah satu penyebab faktor utama. Promosi kesehatan sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan pada wanita agar kesadaran wanita tentang
deteksi dini kanker serviks. Program penanggulangan kanker, WHO merekomendasikan
penggunaan metode down staging dalam melakukan deteksi dini pra kanker serviks dinegara
berkembang yaitu melalui peningkatan kewaspadaan dan pengetahuan masyarakat tentang
kanker termasuk didalamnya inspeksi visualisasi dengan menggunakan asam asetat (tes
IVA).
Selaian Kanker Serviks tinggi nya angka kematian ibu juga disebabkan oleh Kehamilan,
Persalinan dan Nifas untuk itu Pemerintah mencanangkan program Antenatal Care, Antenatal
Care (ANC) adalah suatu komponen dalam pelayanan kesehatan ibu hamil terpenting untuk
meminimalkan serta menurunkan tingkat AKI. Pelayanan antenatal adalah suatu pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan kepada ibu secara berkala selama masa
kehamilan, sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan tersebut
berguna memantau kemajuan kehamilan, mengetahui kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu
maupun janin, serta mengetahui secara dini adanya kelainan atau ketidaknormalan yang
berisiko muncul pada masa kehamilan.
Prolaps organ panggul merupakan salah satu bentuk disfungsi dasar panggul pada
perempuan. Disfungsi dasar panggul itu sendiri merupakan keadaan terganggunya fungsi
dasar panggul, adalah salah satu kondisi kesehatan yang banyak dikeluhkan oleh perempuan.
Beberapa diagnosis yang mewakili kondisi ini adalah prolaps organ panggul, inkontinensia
urin, inkontinensia anal, serta keluhan disfungsi seksual perempuan. Persalinan vaginal
menjadi faktor yang sangat berpengaruh pada kejadian disfungsi dasar panggul perempuan.
Lebih dari 46% perempuan dengan riwayat persalinan vaginal mengalami disfungsi dasar
panggul.1 Peningkatan jumlah paritas meningkatkan risiko disfungsi dasar panggul, terutama
prolaps organ panggul. Pemeriksaan POP secara khusus dilakukan umumnya
mempergunakan sistem penilaian pelvic organ prolapse quantification (POPQ). Cara
penilaian ini dipilih karena lebih objektif dan mampu secara spesifik menunjukkan area
kelainan yang prolaps. International Continence Society (ICS) mendefinisikan pertama kali
Pelvic Organ Prolapse Quantification (POPQ) sebagai cara menentukan derajat beratnya
prolaps organ panggul.
Jumlah remaja usia 10-24 tahun adalah sekitar 64 juta atau 28,64% dari jumlah penduduk
Indonesia (Proyeksi Penduduk Indonesia tahun 2000-2005, BPS). Disamping jumlahnya
yang besar, remaja juga mempunyai permasalahan yang sangat kompleks seiring dengan
masa transisi yang dialami remaja. Masalah remaja yang menonjol misalnya masalah
seksualitas (kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi), terinfeksi penyakit menular seksual,
penyalahgunaan Napza, HIV dan AIDS dan sebagainya. Data yang ada menunjukkan bahwa
10-31% remaja di 12 kota besar mengaku pernah melakukan hubungan seks pranikah
(YKB,1993) sedangkan data PKBI 2006 menunjukkan bahwa kisaran umur pertama kali
remaja melakukan hubungan seks pranikah adalah 13-18 tahun. Penyebaran informasi
mengenai kesehatan rproduksi remaja masih sangat dibutuhkan karena selama ini seluk beluk
kesehatan reproduksi masih belum cukup dipahami baik oleh orang dewasa maupun remaja
sendiri. Banyak orang dewasa seperti orang tua, guru, pemuka masyarakat, dan tokoh
pemuda tidak siap membantu remaja menghadapi masa pubertas. Akibatnya remaja tidak
memiliki cukup pengetahuan dan ketrampilan untuk menghadapi berbagai perubahan,
gejolak, dan masalah yang sering timbul pada masa remaja. Mereka kemudian terjebak dalam
masalah fisik, psikologis, dan emosional yang kadang-kadang sangat merugikan seperti stres
dan depresi, kehamilan tak diharapkan, penyakit dan infeksi menular, dan lain-lain. Hal ini
sebetulnya tidak perlu terjadi bila mereka lebih memahami 3 berbagai proses perubahan yang
akan terjadi pada dirinya sehingga lebih siap menghadapi persoalan pubertas, seksualitas dan
kesehatan reproduksi
1.3 Maksud dan Tujuan
a. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan dini
terjadinya kanker serviks
b. Terdeteksinya suspect kanker serviks dengan pemeriksaan IVA
c. Meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi kepada pelajar
d. Menentukan derajat pada prolapse organ panggul pada wanita yang telah melahirkan
e. Meningkatnya pengetahuan Ibu Hamil tentang manfaat ANC sebagai upaya
menurunkan dan mencegah kesakitan dan kematian pada ibu hamil
f. Terdeteksinya remaja putri dengan faktor resiko Endometriosis dan PCOS
Konsumsi
No Rincian Banyaknya Jumlah
1. Makan Malam 40 Rp. 8.000.000
2. Sarapan 40 Rp. 6.000.000
3. Snack Acara 200 kotak Rp 2.000.000
4. Air Mineral Botol 5 Kotak Rp. 200.000
5 Makan Siang 40 Rp. 8.000.000
Jumlah Rp. 24.200.000
Publikasi dan Dokumentasi
NO Kegiatan Anggaran
1 Sekretaris Rp. 1.004.000
2 Penginapan dan transportasi Rp. 26.000.000
3 Konsumsi Rp. 24.200.000
4 Publikasi Rp. 5.500.000
5 Pemeriksaan IVA Test Rp. 6.300.000
6 Pemeriksaan ANC dan USG Rp. 6.500.000
7 Pemeriksaan Prolaps Organ Rp. 3.100.000
Panggul (Pop-Q)
8 Promkes dan Penjaringan Rp. 3.000.000
Remaja Putri terhadap Faktor
Resiko Endometriosis dan
PCOS
Jumlah Rp. 75.604.000
Seksi Ilmiah
Koordinator : dr. Syamel Muhammad, SpOG (K)
Anggota : dr. Wiwin Suhandri
dr. Gunawan Efri Syaputra
dr. Mayuliani
dr. Marcella
Seksi Dana dan Usaha
Koordinator : dr. Berriandi Arwan
Anggota : dr. Dyhan Purna Setia
Seksi Acara
Koordinator : dr. Arde Hidayat
Anggota : dr. Arif Fadillah
dr. Angga Trifianda
dr. Yenny Mayang Sari
dr. Eka Putri
Seksi Konsumsi
Koordinator : dr. Intan Firmana Putri
Anggota : dr. Ayu Anissa Bahri
dr. Zulfia Wahyuni
dr. Hadikagusti Adora
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
Konsumsi
Jenis Jumlah Harga Total
Snack Kotak 15 3.600 54.000
Nasi Kotak 10 35.000 350.000
Total Rp. 404.000
Peralatan
Jenis jumlah harga total
Speculum sekali
28 @ 13.000 369.000
pakai
Handscoen steril 3 box 200.000 600.000
Lidi kapas 100 120.000
Asam asetat 2 liter 100.000
Sonde 3 @75.000 225.000
Alkohol 3 @ 1 liter 27.000 81.000
Povidone iodine 2 @ 1 liter 150.000
Timbangan berat
2 @75.000 150.000
badan
Pengukur tinggi
2 @ 35.000 70.000
Badan
Meteran 4 @13.000 52.000
Pengukur LILA 4 @5.000 20.000
Kapas 2 @60.000 120.000
Jely usg 5 17.000 85.000
Aquades 2 12.000 24.000
Fotocopy 700 140.000
Spanduk 3 @150.000 450.000
Ember 1 50.000
Tisue 5 15.000 75.000
Kantong kuning 1 30.000
Hand scrub 5 40.000 200.000
Masker 2 25.000 50.000
Tong Sampah 4 7.500 30.000
Cok round 3 22.000 66.000
Aqua Karton 2 15.500 31.000
Transportasi
200.000
Bedgyn
Total Rp. 3.488.000
NB : untuk di nota alkohol ada 10 dan povidone iodine ada 5 di tukar 7 alkohol dan 3 povidone
iodine ke hand scrub.
Pakaian
Jenis jumlah Harga total
Jaket 40 200.000 Rp. 8.000.000
Sekretariat
Jenis Jumlah Harga Total
Fotokopi Proposal 19 1947 37.000
Print Warna 19 500 9500
Jilid 20 2500 50000
Total Rp. 96.500
Jumlah Keseluruhan Dana
Konsumsi Rp. 404.000
Peralatan Rp. 3.488.000
Pakaian Rp. 8.000.000
Sekretariat Rp. 96.500
Total Rp. 11.988.500