Anda di halaman 1dari 7

KOMITE DISIPLIN DAN ETIKA

PPDS OBGYN UNAND


PAOGI 2018

HAK DAN KEWAJIBAN

1. Setiap anggota memiliki hak:


1. Mendapatkan pelayanan yang sama dalam rangka penyelenggaraan program –
program organisasi;
2. Menyampaikan pendapat, saran, bertanya, dan menyampaikan kritik baik secara
lisan maupun tertulis kepada organisasi;
3. Untuk menjadi Pengurus PAOGI bagi setiap Anggota Aktif yang memenuhi
persyaratan tertentu;
4. Memilih dan dipilih bagi setiap Anggota sesuai dengan mekanisme organisasi;
5. Memperoleh fasilitas keanggotaan.

2. Setiap anggota memiliki kewajiban:


1. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PAOGI serta ketentuan
– ketentuan organisasi lainnya;
2. Membayar iuran awal, sebesar Rp. 20.000.000;
3. Menjaga nama baik organisasi;
4. Mengikuti kegiatan – kegiatan yang diselenggarakan organisasi bagi Anggota;

ATURAN KERESIDENAN
Berdasarkan kewenangan klinis PPDS OBGYN UNAND terdiri dari beberapa tingkatan :
1. Supervisi Tinggi
2. Supervisi Moderat Tinggi
3. Supervisi Moderat
4. Supervisi Rendah

Berdasarkan kedudukan, PPDS OBGYN UNAND terdiri dari beberapa tingkatan :


1. Chief of Chief (COC)
2. Chief
3. Senior 1
4. Senior
5. Junior
Dalam sistem keresidenan, setiap residen harus mengikuti peraturan yang telah
ditetapkan PAOGI untuk setiap kegiatan, demi terciptanya susasana keresidenan yang
nyaman dan bermartabat.
Berikut bebrapa peraturan yang telah disusun, diantaranya :

UMUM :

1. Kehadiran Residen
o Setiap residen sudah hadir di rumah sakit sesuai jadwal yang ditentukan
dan mengambil absensi sesuai peraturan ditempat bertugas masing-
masing.
o Untuk setiap keterlambatan dan ketidakhadiran, akan direkap setiap bulan
dan akan dievaluasi untuk diberikan sanksi sesuai ketentuan
o Untuk jumlah hadir dalam 1 semester harus 100 % hari efektif pelayanan
o Jikan residen akan meninggalkan tempat tugas / pelayanan, maka harus
izin terlebih dahulu kepada residen senior dan konsulen pada stase /
daerah yang bersangkutan
o Semua residen wajib mengikuti setiap kegitan pelayanan dan pendidikan
yang telah ditetapkan.

2. Etika Residen
o Setiap residen wajib memakai pakaian yang rapi dan sopan, residen
putri dilarang berdandan berlebihan dan menggunakan perhiasan yang
mencolok, dan residen putra dilarang berambut gondrong.
o Wajib menghormati semua Konsulen, Senior, Staf Rumah Sakit atau
tempat memberikan pelayanan.
o Saling menghormati dan menghargai sesama teman sejawat dan junior.
o Harus bersikap sopan dan santun serta menjaga komunikasi yang baik
kepada semua warga di tempat lingkungan residen memberikan
pelayanan
3. Lingkungan tempat bertugas
o Dilarang merusak sarana dan prasarana di tempat bertugas
o Setiap residen harus ikut menjaga kebersihan lingkungan tempat
memberikan pelayanan
o Meletakkan / parkir kendaraan di tempat yan telah disediakan

4. Administrasi
o Menyelesaikan semua pembayaran yang sudah ditentukan dengan
tepat waktu
o Memanfaatkan semua sarana dan prasarana yang tersedia dengan baik

Setiap residen baru akan mengikuti orientasi selama 2 minggu


Tujuan pembekalan :
1. Menetapkan standar pembekalan residen baru sehingga lebih terarah
2. Proses pembekalan dapat dipantau, dinilai dan tidak berubah-ubah
3. Memberikan bekal ilmu kepada residen baru
4. Membantu proses adaptasi residen baru
5. Menyiapkan residen baru dalam proses pelayanan pasien
6. Meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan pasien
7. Memberikan hak residen baru
8. Menentukan batasan-batasan dalam proses pembekalan

KHUSUS
1. Setiap residen baru akan dikoordinir oleh seorang koordinator lapangan selama masa
orientasi dan akan dibimbing langsung oleh kakak tingkatya (semester 2)
2. Kakak tingkat diberi tanggung jawab penuh untuk memberikan materi-materi dasar
tentang keresidenan dan berkoordinasi langsung dengan korlap
3. Setiap residen baru harus menyelesaikan tugas-tugas selama orientasi sebelum
diterima sebagai anggota PAOGI
4. Apabila terdapat masalah pada residen baru akan diakomodir terlebih dahulu oleh
kakak tingkat dan jika kakak tingkat tidak bisa menyelesaikan maka penyelesaian
masalah dilimpahkan secara bertingkat naik hingga dewan chief dan PAOGI
5.
Tata cara komunikasi dengan konsulen
- Setiap residen saat bertemu dengan Konsulen harus mengucapkan salam dan
memanggil dengan sapaan ‘Pak atau Buk’ atau sapaan khusus, seperti ‘Prof’
sesuai gelar dan nama kebesaran dari konsulen yang bersangkutan.
- Setiap residen saat menelpon Konsulen harus di mulai dengan mengucapkan
salam dan memperkenalkan diri kemudian memohon izin untuk bicara, setelah
diizinkan maka residen boleh melanjutkan percakapan.
- Setelah mengakhiri percakapan, setiap residen wajibkan mengucapkan salam dan
terima kasih.
Contoh format komunikasi dengan Konsulen :
‘via sms’
“Assalamualaikum Buk, maaf mengganggu, perkenalkan saya Genta PPDS obgyn
semester 2, mohon izin untuk menginfokan bahwa besok tanggal26/11/2018 Ibuk
sebagai pemateri untuk pelatihan PONEK di Hotel Pangeran pukul 10.00 WIB,
Terima kasih, Wassalamualaikum.
‘via telepon’
1. Telepon 2x selang waktu 5 menit
2. Jika tidak diangkat juga, lanjutkan dengan SMS
3. Jika ada nada tunggu saat menelpon senior,tunggu sampai nada tunggunya
selesai.
4. Jika kita menelpon atau ditelpon senior, jangan kita tutup HP duluan,
Konsulen yang tutup duluan.
2. Tata cara komunikasi dan sapaan ke senior
- Jika senior lebih tua dan perempuan, panggilan sebutan adalah “kak (nama)”
- Jika senior lebih tua dan laki-laki, panggilan sebutan adalah “Bang (nama)”
- Jika senior sama umur atau lebih muda, panggilan sebutan adalah “Sen (nama)”
- Sebutan diri sendiri ketika berbicara dengan senior dengan menyebutkan nama
Contoh format komunikasi dengan Senior :
‘via sms’
“AssalamualaikumUda,/Uni,Sen, maaf mengganggu, perkenalkan saya Vivo
PPDS obgyn semester 1, mohon izin untuk mengirimkan hasil translate jurnal,
Terimakasih, Wassalamualaikum.
‘via telepon’
 Telepon 2x selangwaktu 5 menit
 Jika tidak diangkat juga, lanjutkan dengan SMS atau via WA
 Jika ada nada tunggu saat menelpon senior,tunggu sampai nada tunggunya
selesai.
 Jika kita menelpon atau ditelpon senior, jangan kita tutup HP duluan, Senior
yang tutup duluan.

Contoh format komunikasi dengan Senior saat perkenalan awal:


‘via sms’
“Assalamu'alaikum Uda, Uni, Sen
Perkenalkansaya PPDS Obgyn Unand baru angkatan Juli 2018
Nama : Revivo Rinda Pratama
Panggilan : vivo
inisial. :-
TTL : Padang/ 30 Juni 1992
AsalFK : UNAND
Angkatan : 2010
Status : Belum Menikah
HP : 082285353450
Email : dr.revivorinda8@gmail.com

Demikian perkenalannya Uda, Uni, Sen


Mohon bimbingannya.
Wassalamu'alaikumwr.wb

Contoh format komunikasi dengan Senior saat laporan jaga ikutan

o Ditelpon semua senior jaga hari itu dimulai dari chief. Selanjutnya tim jaga
berurutan
o Melapor berturut-turut secara bersamaan. 1 senior menelpon bergantian dulu
barulanjut ke senior selanjutnya
o Waktu menelpon jam 16.00 - 21.00 1 hari sebelumnya.
o Contoh format :
“Assalamualaikum, Kak Della. Perkenalkan Saya Vivo, semester 1 yang baru.
Izin lapor jaga ikutan besok. Terimakasih, Kak.
3. Tata cara saat laporan jaga

- Laporan jaga diadakan setiap hari selasa dan jum’at, dimulai pukul 07.00 wib
- Setiap residen diharapkan hadir 30 menit sebelum laporan jaga dimulai
- Residen junior wajib mempersiapkan semua kebutuhan laporan jaga dan diawasi
oleh kakak tingkat
- Selama laporan jaga berlangsung setiap residen wajib menjaga sikap sehinggga
kegiatan berlangsung dengan kondusif.

4. Tata cara izin terlambat saat laporan jaga

- Meminta izin sebelum masuk ruangan kepada Konsulen yang hadir saat laporan
jaga
- Mengangkat tangan kanan sekaligus menjelaskan alasan terlambat kepada setiap
konsulen dan chief
- Meminta izin kepada seluruh senior yang telah hadir di dalam ruangan untuk ikut
dalam laporan jaga
- Tidak melewati depan proyektor

5. Tata cara izin untuk supervisi dan ujian


o Residen yang sudah tau jadwal supervisi dan butuh pasien, harap
menelpon dan lapor kepada CR poli, supaya bisa dikondisikan. Residen
yang supervisi, ikut persiapan pasien mulai dari poliklinik, jika pasien
masuk rawat dengan rencana tindakan, residen pengambil supervisi
melapor kepada CR rawatan KR/Gyn.
o Untuk residen yang ingin mengambil supervisi SC, histerektomi dan kista
wajib melapor / menelpon chief hingga kakak kandung ( residen 1
semester diatas) dan mengabarkan bahwa akan supervisi dan menayakan
apakah residen senior tersebut telah supervisi, jika salah satu residen
senior belum supervisi dan ingin mengambil pasien tersebut maka
supervisi dialihkan ke residen senior, jika semua residen senior telah
selesai supervisi, maka pasien tersebut dapat dilanjutkan untuk digunakan
supervisi.
o Untuk residen yangt mengambil supervisi forcep, kuret dan vakum dan
minilap, izin kepada senior semester 3, senior subbagian pemilik pasien
dan chief bagian pemilik pasien.
o Untuk supervisi APN, izin kepada semster 2, subbagian pemilik pasien
dan chief bagian pemilik pasien.
o Untuk supervisi yang masuk tim dinas, izin kepada residen senior dan
chief tim dinas
o Residen yang ingin supervisi menelpon residen subbagian dan chief yang
memiliki pasien untuk meminta izin pasiennya digunakan untuk supervisi.
Contoh : supervisi histerektomi masuk dari poli umum dan dirawat di
ZGL, izin kepada senior poli umum, chief poli umum, senior di box gyn
dan chief box gyn.
o Setelah mendapat persetujuan dan selesai meminta izin, residen dapat
menemui atau menelpon konsulen supervisor untuk melaporkan pasien
dan meminta izin supervisi, jika diizinkan maka residen menayakan
jadwal bimbingan
o Residen melalukan bimbingan sebelum operasi dengan supervisor
o Setelah diputuskan supervisi diambil oleh residen A, maka residen A
bertugas untuk follow up, visite dan melaporkan pasien ke
DPJP/supervisor setiap harinya selama pasien dirawat hingga pulang,
berkoordinasi dengan CR rawatan Gyn/KR sesuai tempat rawat pasien
o Pemilihan asisten 1,2 dan trik saat supervisi didiskusikan dengan chief
bagian terlebih dahulu untuk kelancaran supervisi
o Saat hari operasi residen membawa print laporan kasus pasien, lembar
penilaian supervisi, daftar tilik tindakan dan pena ke ruangan OK. Laporan
dimasukkan dalam map hijau untuk diberikan supervisor.

LARANGAN-LARANGAN

1. Melanggar kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi oleh semua residen


2. Meninggalkan tempat bertugas tanpa izin
3. Berkeliaran atau berada diluar tempat tugas tanpa izin senior dan konsulen
4. Membuat keributan dan pertikaian dengan pasien, senior, rekan kerja maupun petugas
ditempat bertugas yang menggangu pelayanan.
5. Melakukan tindakan asusila, merokok dan tindakan lainnya yang menganggu
pelayanan.
6. Melakukan pelecehan / penghinaan kehormatan martabat Konsulen, senior, rekan
kerja dan karyawan tempat bertugas.
7. Melakukan tindakan yang tergolong kepada tindakan bullying dan kriminal.
8. Melakukan pemalsuan terhadap setiap dokumen administrasi.

Anda mungkin juga menyukai