Anda di halaman 1dari 37

Kehamilan dengan mioma uteri

PENDAHULUAN
Mioma suatu tumor jinak
pada uterus yang berasal dari
otot uterus atau jaringan ikat.
sekitar 20-30% wanita
berusia di atas 35 tahun.
Tidak sedikit kehamilan yang
disertai dengan mioma uteri
Pertumbuhan tumor
dsebabkan rangsangan
hormon estrogentumbuh
lebih cepat saat hamil.
mengecil pada
pascamenopause).
Cont..

kehamilan memperparah mioma


uterimioma cenderung membesar,
dpt terjdi perubahan dari tumor &
tangkai bisa berputar (mioma
subserosa )/mioma berubah bentuk ,
tjdi gangguan sirkulasi nyeri

Mioma dapat mengganggu


kehamilan kelainan letak bayi
dan plasenta, terhalangnya jalan
lahir, saat kontraksi rahim,
pendarahan post partum dan
gangguan pelepasan plasenta,
keguguran.
LAPORA
N
KASUS
ANAMNESIS
KU : Nyeri pada perut

RPS : os mulai mengeluh nyeri perut kanan menjalar ke


perut bawah sampai ke pinggang. Nyeri dirasakan
semakin memberat dan hilang timbul.Mual (-), muntah
(-), nafsu makan menurun. Saat ini Os mengaku sedang
hamil 6 bulan. Os melakukan pemeriksaan USG dan
dinyatakan ada mioma dalam rahim os.

RPD :Hipertensi (-), DM (-), PJK (-), Malaria (-) tumor


Kista (-) TBC (-)
RPK :Hipertensi (-), DM (-), Asma (-), PJK (-), Malaria (-),
tumor ()
Riwayat
Obstetri
GPA : G2P0A1
HPHT : 04 April 2016
Menarche : Umur 15 tahun
Siklus haid : teratur 28-30 hari
Dismenorrhea : (+)
Lama haid : 7 hari.
Riwayat Persalinan : -
Riwayat Perkawinan : menikah
Riwayat Kontrasepsi : Os tidak pernah
menggunakan KB.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Vital sign :
TD : 110/70 mmH
N : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,5 C
Kulit: turgor dan elastisitas baik, tak tampak kelainan kulit
Kepala: normochepal
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : tidak ada sekret, tidak ada perdarahan
Hidung : tidak ada sekret, tidak ada perdarahan
Mulut : bibir sianosis(-), lidah kotor (-), lidah tremor (-)
Leher : pembesaran kelenjar tiroid (-) pembesaran KGB (-)
struma (-)
Dada
Inspeksi : bekas luka (-), retraksi (-)
Perkusi : sonor +/+
Palpasi : pengembangan dada simetris +/ VocalFremitus
(+) normal simetris
Auskultasi :
Cor : BJ1 BJ2 reguler, murmur (-) gallop (-)
Pulmo : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen

Inspeksi :cembung, membesar simetris


Palpasi :teraba massa padat pada bagian kanan
sebesar ukuran tinju dewasa . pergerakan bebas
terbatas
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+)
Pemeriksaan penunjang

Parameter Nilai Nilai Rujukan


WBC 12 x 103/mm3 3.5-10.0

RBC 3.84 x 106mm3 3.80-5.80

HGB 11. 5 g/dl 11.0-16.5

HCT 28.3 % 35.0-50.0

PLT 155 x 103/mm3 150-390


Diagnosa :
G2P0A1 gravida 28-29
minggu dengan mioma
submukosa dengan
kesakitan
Penatalaksanaan

O2 nasal kanul 2 L/menit


IVFD RL 20 tetes permenit
Rencana operasi laparatomi
(miomektomi) cyto
Laporan operasi (tanggal 30 september 2016, jam
03.00 WIB.)
1. Os tidur di meja operasi dengan anestesi spinal
2. desinfeksi daerah tindakan dengan antiseptic.
3. Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril.
4. Stadium narkose dilakukan insisi mediana
5. Dinding perut dibuka secara tajam lapis demi lapis
6. Tampak massa padat ukuran 15 cm dibagian kanan
uterus
7. Mioma di insisi, sekelilingnya kemudian di sisihkan
dari uterus secara tumpul
8. Dinding uterus dijahit lapis demi lapis (bekas massa)
9. Dinding perut ditutup lapis demi lapis
10.Tindakan selesai.
Instruksi post operasi :

Boleh makan dan minum perlahan


Tidur menggunakan bantal 1x24 jam
Observasi tanda- tanda vital
Terapi :
Inj Ampicilin 1x1 gram
Inj Alinamin F 3x1 ampul
Inj Duvadilan 2 ampul dalam 1 kolf RL
Dexamethasone 2x1 ampul
Paracetamol tab 3x2 tab
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Mioma uteri neoplasma jinak yang berasal dari
lapisan miometrium uteri dan jaringan ikat yang
menumpangnya. ( fibromioma, leiomioma, fibroid)
EPIDEMIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

Sering pada wanita umur 35 45 th,jarang


wanita post menopause. wanita menopause
(hipoestrogen),
Wanita yang sering melahirkan sedikit
kemungkinan untuk berkembangnya mioma
dibandingkan dengan wanita yang tak pernah
hamil atau hanya 1 kali hamil. ada jeda
paparan estrogen dan adnya remodeling uterus
selama involusi postpartum
.
Obesitas konversi hormon androgen
menjadi esterogen oleh enzim
aromatease di jaringan lemak.
peningkatan jumlah esterogen
tubuh, penigkatan prevalensi dan
pertumbuhan mioma uteri.
Faktor Ras (kulit hitam ) Pada wanita ras
tertentu, khususnya wanita berkulit hitam, angka
kejadian mioma uteri tinggi.

Genetik Penderita mioma yang mempunyai


riwayat keluarga penderita mioma mempunyai 2
(dua) kali lipat kekuatan ekspresi dari VEGF- (a
mioma-related growth factor) dibandingkan
dengan penderita mioma yang tidak mempunyai
riwayat keluarga penderita mioma uteri
Makanan(daging sapi, daging setengah
matang (red meat), dan daging babi )
meningkatkan insiden mioma uteri, namun
sayuran hijau menurunkan insiden mioma uteri.

Kehamilan tingginya kadar esterogen dalam


kehamilan dan bertambahnya vaskularisasi ke
uterus. Kedua keadaan ini ada kemungkinan
dapat mempercepat terjadinya pembesaran
mioma uteri.
Klasifikasi dan 1.Mioma Uteri
Gejala Klinis Submukosa

. Letak dibawah endometrium


dan menonjol ke dalam
rongga uterus.
. 6,1% dari seluruh kasus
mioma.
. keluhan menometrorhagia
irreguler.
. Mioma submukosa
umumnya dapat diketahui
dari tindakan kuretase,
terdapat Currete
bump(benjolan waktu kuret)
.
Tumor jenis ini sering mengalami
infeksi, terutama pada mioma
submukosa pedunkulata ( mioma
submukosa yang mempunyai
tangkai (polip).

Tumor ini dapat keluar dari


rongga rahim ke cervix atau
vagina, dikenal dengan nama
mioma geburt atau mioma yang
di lahirkan, yang mudah
mengalami infeksi, ulserasi, dan
infark.
Mioma Uteri Subserosa
berada pada permukaan serosa
saja atau keluar dari dinding
uterus sehingga menonjol pada
permukaan uterus dan diliputi
oleh serosa.

Mioma yang bertangkai dapat


mengalami torsi torsi
menganggu sirkulasi dan
nekrosis nyeri perut

mioma mnjd lebih lunak selama


khamilan.dpt brubh bntuk.,gguan
sirkulasi nyeri perut
Mioma besar akan mengisi
Cont. rongga peritoneal sebagai suatu
massaPerlengketan dengan
usus, omentum atau
mesenteriumsistem
peredaran darah diambil alih
dari tangkai ke omentum
tangkai makin mengecil dan
terputusterlepas dari uterus
sebagai massa tumor yang
bebas dalam rongga
peritoneum : disebut mioma
parasitic(wandering fibroid).
Mioma intramural
Mioma terdapat
didinding uterus
diantara serabut
miometrium
biasanya multiple
Mioma ini sering tidak
memberikan gejala
klinis yang berarti
kecuali rasa tidak enak
karena adanya massa
tumor di daerah perut
sebelah bawah
DIAGNOSIS
Anamnesis
1. Timbul benjolan diperut bagian
bawah dalam waktu relatif lama.
2. Kadang-kadang disertai gangguan
haid, buang air kecil atau buang air
besar.
3. Nyeri perut bila terinfeksi,
terpuntir mioma bertangkai, atau
pecah

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan abdomen
Pada pemeriksaan abdomen uterus yang membesar
dapat dipalpasi pada abdomen. Tumor teraba sebagai
nodul ireguler dan tetap, area perlunakan memberi
kesan adanya perubahan-perubahan degeneratif.
Mioma lebih terpalpasi pada abdomen selama
kehamilan. Perlunakan pada abdomen yang disertai
nyeri lepas dapat disebabkan oleh perdarahan
intraperitoneal dari ruptur vena pada permukaan tumor.
Pemeriksaan penunjang
Ultrasonografi
Ultra Sonografi (USG)untuk menentukan jenis
tumor, lokasi mioma, ketebalan
endometrium dan keadaan adneksa dalam
rongga pelvis.Leiomioma yang besart erlihat
sebagai massa jaringanyang lunak pada rontgen
abdomen bawah,diagnosis kuat bila ditemukan
adanya kalsifikasi.
Suspek Mioma Uteri
Anamnesis :
Gangguan Haid Pemeriksaan Bimanual
Merasa ada benjolan di perut bawah Pemeriksaan Tambahan (bila perlu):
Keluhan penekanan Tes Kehamilan, USG, Histeroskopi
Mioma Uteri

Tanpa Kehamilan Dengan kehamilan

Keluhan (-) Keluhan (+) Pengobatan tergantung komplikasi


Bila menghalangi jalan lahir, pada persalinan
dilakukan seksio sesarea
Uterus 12 mg Uterus > 12 mg Keluhan Penekanan Perdarahan

Ingin Punya Anak

Umur agak tua : Dilatasi dan Kuret

Ya Tidak
Pemeriksaan PA

Miomektomi bila teknis memungkinkan


Tidak Ganas Ganas

Histerektomi Lihat Pengelolaan Ca


Observasi, konservatif
Endometrium

Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri & Ginekologi RSHS, hlmn 92


Penanganan konservatif
1) Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara
periodik setiap 3-6 bulan.
2) Monitor keadaan Hb
3) Pemberian zat besi
4)Penggunaan agonis GnRH leuprolid asetat 3,75
mg IM pada hari 1-3 menstruasi setiap minggu
sebanyak tiga kali. Obat ini mengakibatkan
pengerutan tumor dan menghilangkan gejala.Obat
ini menekan sekresi gonadotropin dan
menciptakan keadaan hipoestrogenik yang serupa
yang ditemukan pada periode postmenopause.
Efek maksimum dalam mengurangi ukuran tumor
diobservasi dalam 12 minggu.
Terapi agonis GnRH ini dapat pula diberikan
sebelum pembedahan, karena memberikan
beberapa keuntungan: mengurangi hilangnya darah
selama pembedahan, dan dapat mengurangi
kebutuhan akan transfusi darah.
Baru-baru ini, progestin dan antipprogestin
dilaporkan mempunyai efek terapeutik. Kehadiran
tumor dapat ditekan atau diperlambat dengan
pemberian progestin dan levonorgestrol intrauterin.
Penanganan operatif
Intervensi operasi atau pembedahan pada penderita
mioma uteri dilakukan apabila :
Perdarahan uterus abnormal yang menyebabkan
penderita anemia.
Hipermenorea pada mioma submukosa.
Nyeri pelvis yang hebat.
Ketidakmampuan untuk mengevaluasi adneksa
(biasanya karena mioma berukuran kehamilan 12
minggu atau sebesar tinju dewasa).
Penekanan pada organ sekitarnya, misalnya gangguan
buang air kecil (retensi urin).
Pertumbuhan mioma setelah menopause.
Infertilitas.
Meningkatnya pertumbuhan mioma (pertumbuhan
mioma cepat).
Mioma subserosa bertangkai dan torsi.
Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya.
Pengaruh mioma uteri pada kehamilan dan peralinan
adalah :
Kemungkinan abortus lebih besar karena distorsi kavum
uteri khususnya pada mioma submukosum.
Mengurangi kemungkinan perempuan menjadi hamil,
terutama pada mioma uteri submukosum.
Dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim
terutama pada mioma yang besar dan letak subserosum
Dapat menyebabkan plasenta previa dan plasenta akreta
Dapat menyebabkan HPP akibat inersia maupun atonia
uteri akibat gangguan mekanik dalam fungsi miometrium
Dapat menganggu proses involusi uterus dalam masa
nifas
Jika letaknya dekat pada serviks, dapat menghalangi
kemajuan persalinan dan menghalangi jalan lahir.
Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma
uteri adalah :
Mioma membesar terutama pada bulan-bulan pertama
karena pengaruh estrogen yang meningkat, setelah
kehamilan 4 bulan tumor tidak membesar lagi.
Mioma menjadi lebih lunak selama kehamilan, dapat
berubah bentuk, dan mudah terjadi gangguan sirkulasi
didalamnya sehingga terjadi perdarahan dan nekrosis.
Tumor tampak merah (degenerasi merah). Perubahan
ini menyebabkan rasa nyeri diperut .
Mioma uteri subserosum yang bertangkai dapat
mengalami putaran tangkai akibat desakan uterus
yang makin lama makin membesar. Torsi
menyebabkan gangguan sirkulasi dan nekrosis yang
menimbulkan gambaran klinik nyeri perut mendadak.
ANALISA KASUS
Pasien dengan diagnosa G2P0A1 gravida 28-29
minggu dengan mioma submukosa dan kesakitan.

Os menderita mioma subserosa dengan gejala nyeri


perut mendadak. Sesuai dengan teori dimana pada
kasus Mioma uteri, Mioma menjadi lebih lunak
selama kehamilan, dapat berubah bentuk, dan mudah
terjadi gangguan sirkulasi didalamnya sehingga terjadi
infeksi. Tumor tampak merah (degenerasi merah).
Perubahan ini menyebabkan rasa nyeri diperut

Pada pasien ini dilakukan operasi darurat, hal ini


sesuai dengan teori indikasi Operasi dilakukan
pada mioma subserosa bertangkai atau torsi
apabila terjadi abdomen akut (nyeri perut ) atau
torsi kemudian Os dioperasi tanggal 30 september
2016 pukul 15.00 WIB, setelah menjalani
manajemen praoperatif. Selama tindakan operasi
tampak massa padat ukuran 15 cm.
Sekian dan
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai