Anda di halaman 1dari 15

CURICULUM VITAE

 Nama : Dr. I Gede Parwata Yasa, SpOG


 Lahir : Karangasem, 24-11-1963
 Pekerjaan : Dokter UP Obstetri - Ginekologi
RSUD Karangasem
 Status : Sudah Menikah (2 anak)
CURICULUM VITAE

 PENDIDIKAN :

 SD : SD 8 Singaraja - 1975
 SMP : SMP 1 Singaraja - 1979
 SMA : SMA 1 Singaraja - 1982
 Kedokteran Umum: FK Unud Denpasar - 1989

 Spesialis Ob-Gin : FK Undip Semarang - 2000


CURICULUM VITAE

 RIWAYAT PEKERJAAN :

 1989 – 1992 : RSUD Berau – Kalimantan Timur


 1993 – 1994 : IRD RSUP Sanglah – Denpasar

 1994 – 2000 : RSUP Dr Kariadi - Semarang

 2000 – 2003 : RSUD Dompu - ntb

 2003 – 2008 : RSUD Karangasem - Bali


CURICULUM VITAE
 Organisasi :

Ketua Klub Jantung Sehat


Karangasem 2004 – 2007
Ketua Yayasan Jantung Indonesia

Cabang Karangasem 2007 – 2012


• Ketua Ikatan Dokter Indonesia
Cabang Karangasem 2011 – 2014
• Ketua Palang merah indonesia
kab. karangasem 2012 - 2017
SISTEMIK LUPUS ERITEMATOSUS
PADA KEHAMILAN

dr. I Gede Parwata Yasa, SpOG


Bag/SMF Obstetri & Ginekologi
RSUD Karangasem
SISTEMIK LUPUS
ERITEMATOSUS

Suatu penyakit
autoimun sistemik,
hingga kini etiologinya
belum diketahui dengan
pasti,di mana jaringan
dan sel mengalami
destruksi oleh auto-
antibodi dan komplek
imun
Dapat menyerang laki-laki maupun
S perempuan, 90 % perempuan
I E
S R
T I
E T Prevalensi di seluruh dunia 1,89 –
M E 25,7 per 100.000 penduduk
I M
K A
T Di Amerika Serikat, sebanyak 4500
L O wanita dengan SLE menjadi hamil /
U S tahun
P U
U S SLE dapat memberikan efek negatif pada
S kehamilan dan sebaliknya kahamilan dapat
menyebabkan flare
DIAGNOSIS

Preeklampsia ?

Hamil UK ≥ 20 minggu
Hipertensi
Proteinuria

SLE (Lupus Nephritis) ?


DIAGNOSIS

Diagnosis SLE berdasarkan SLICC 2012

Kriteria Klinis Kriteria Imunologis

Acute Cutaneous Lupus Antibodi Anti Nuklear (ANA) di atas


Erythematosus (ACLE) ~ malar rash normal

Chronic Cutaneous Lupus Antibodi Anti-dsDNA di atas nilai


Erythematosus (CCLE) ~ discoid rash normal

Ulkus pada hidung atau mulut Antibodi Anti-Sm (Anti Smith)

Alopesia non-scarring Titer antibodi anticardiolipin yang


sedang atau tinggi (IgA, IgG, atau IgM)

Arthritis Kadar komplemen yang


rendah (C3, C4)
Serositis Tes Coombs’ yang positif (pada
keadaan tanpa anemia hemolitik)
DIAGNOSIS

Diagnosis SLE berdasarkan SLICC 2012

Kriteria Klinis Kriteria Imunologis


Gejala Renal
Gejala Neurologis
Hemolitik Anemia
Leukopenia (<4000/mm3) atau
limfopenia (<1000/mm3)
Trombositopenia
(<100.000/mm3)
diperlukan setidaknya 4 kriteria terpenuhi (dan mencakup keduanya) untuk
menegakkan diagnosis SLE
PENGARUH KEHAMILAN TERHADAP SLE

Adanya flare 6 bulan sebelum


kehamilan, riwayat lupus nephritis,
penghentian obat SLE 
meningkatkan risiko flare

Meningkatkan risiko
terjadinya flare sebesar
25 – 65 % Flare dapat terjadi kapan saja, paling
sering terjadi pada trimester III

sebagian besar (35%)


bermanifestasi dalam lupus
nephritis
PENGARUH SLE PADA KEHAMILAN

•Meningkatkan risiko thrombosis


•Lupus nephritis
•Pericarditis - Myocarditis
IBU •Pleuritis
•Meningkatkan angka kematian ~
325/100.000 kelahiran hidup

•Meningkatkan risiko Abortus dan KJDR


•Meningkatkan risiko PJT
JANIN •Risiko terjadinya Neonatal Lupus  Heart
Block, cardiomyopathy
TATALAKSANA

Kortikosteroid

Aspirin dan LMWH

Anti malaria (klorokuin)

Immunosupressan (Azathioprine)

Sitotoksik (Cyclophospamide)
RINGKASAN

• Kehamilan dengan Sistemik Lupus Erythematosus


merupakan suatu kasus yang jarang terjadi.
Namun keterlambatan pengenalan gejala, penegakan
diagnosis dan penanganannya dapat menyebabkan
morbiditas dan mortalitas ibu maupun bayi.
Untuk menangani kehamilan yang disertai dengan SLE
secara komprehensif, diperlukan pembentukan Tim Khusus
Tim ini diharapkan mampu mendeteksi wanita usia subur
dengan SLE, mempersiapkan wanita tersebut untuk
kehamilannya, mengawal wanita tersebut sepanjang
kehamilan, persalinan, hingga pasca persalinan
Terimakasih
Karangasem, 29 April 2017

Anda mungkin juga menyukai