BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam UU RI No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan Pasal 1 disebutkan pelayanan
keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompiok, atau masyarakat baik sehat maupun
sakit. Praktek keperawatan adalah pelayanan yang diselengarakan oleh perawat dalam
bentuk asuhan keperawatan.
Keperawatan sebagai profesi mempunyai ciri antara lain memiliki tubuh ilmu
pengetahuan (body of knowledge), kode etik profesi dan memberikan pelayanan yang
professional..
Sumber daya manusia perawat di rumah sakit merupakan jenis tenaga kesehatan
terbesar (jumlahnya antara 40 45%), memiliki jam kerja 24 jam melalui penugasan
shift serta merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan pasien melalui
hubungan profesional pasien perawat (nurse client relationship). Perawat memiliki
tanggung jawab dan tanggung gugat sesuai kewenangan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien dan keluarganya.
Jenis pelayanan keperawatan di RSCM terdiri dari pelayanan tersier dan kuartier, serta
merupakan rumah sakit Pendidikan dan Rujukan tingkat Nasional yang telah
terakreditasi baik JCI (Joint Comission International) maupun KARS.
Untuk itu selain Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan lain juga diperlukan perawat
yang memiliki kompetensi diatas standar, mampu berpikir kritis, selalu berkembang
serta memilki etika profesi sehingga pelayanan keperawatan dapat diberikan dengan
baik, berkualitas dan aman bagi pasien dan keluarganya.
Keberadaan Komite Keperawatan di RSCM yang salah satu tugasnya adalah
melakukan kredensial terhadap perawat dan bidan, untuk itu diperlukan pedoman
penyelenggaraan kredensial sehingga dapat menjadi acuan dalam proses kredensial
bagi tenaga keperawatan.
menyelenggarakan
kredensial
guna
meningkatkan
Khusus:
1. Terbentuknya persamaan, pemahaman, persepsi dalam penyelenggaraan
kredensial perawat.
2. Sebagai panduan dalam penyelenggaraan kredensial perawat di RSCM
C. Sasaran
Sasaran Pedoman Kredensial adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Staf keperawatan
Pimpinan Keperawatan
Unit kerja terkait
Decision Supporting System Group (DSSG) terkait
Pimpinan Rumah Sakit
Penyelenggara Akreditasi RS
D. Daftar Istilah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB II
KREDENSIAL PERAWAT
A.
Proses Kredensial
Proses Kredensial diperlukan untuk menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam
memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan kepada pasien sesuai dengan
standar profesi. Proses Kredensial mencakup tahapan review, verifikasi dan
evaluasi terhadap dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kinerja tenaga
keperawatan.
Berdasarkan hasil proses Kredensial, Komite Keperawatan merekomendasikan
kepada Direktur Utama untuk menetapkan Penugasan Klinis yang akan diberikan
kepada tenaga keperawatan berupa surat Penugasan Klinis. Penugasan Klinis
tersebut berupa daftar Kewenangan Klinis yang diberikan oleh Direktur Utama
Rumah Sakit kepada tenaga keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan
atau asuhan kebidanan dalam lingkungan rumah sakit untuk suatu periode tertentu.
B.
Tujuan Kredensial
1.
Membuat kejelasan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan.
2.
3.
C.
Kewenangan klinis
Kewenangan melakukan Asuhan Keperawatan
1.
Perawat hanya dapat melakukan Asuhan
Keperawatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, setelah mendapatkan
penugasan klinis (clinical privilege) dari Direktur Utama, yang ditetapkan
dengan surat keputusan.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
D.
E.
F.
Eka :
BAB IV Kewenangan Klinis
BAB V Kewenangan Klinis
BAB VI Delegasi Tindakan Medis
BAB IX Sub Komite Kredensial
11
12