PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Asuhan keperawatan merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan yang
diberikan kepada pasien dengan menggunakan pendekatan ilmiah keperawatan
berdasarkan kode etik dan standar praktik keperawatan dengan semakin besarnya
harapan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit maka
dibutuhkan tenaga kesehatan yang profesional.
Untuk mewujudkan tata kelola klinis yang baik, semua Asuhan Keperawatan dan
kebidanan yang diberikan diperlukan suatu mekanisme dan sistem pengorganisasian yang
terencana dan terarah yang diatur oleh suatu wadah keprofesian yang taat dengan aturan
dan tata norma profesi sehingga dapat menjamin sistem pemberian pelayanan, Asuhan
Keperawatan dan Kebidanan yang diterima oleh pasien, melihat hal tersebut maka perlu
dibentuknya Komite Keperawatan.
Untuk menjamin pelayanan, Asuhan keperawatan yang aman dan berkualitas bagi
masyarakat, Sub Komite Kredensial salah satunya yang mempunyai peran didalam
meningkatkan profesionalisme berdasarkan standar kompetensi yang dimiliki setiap tenaga
Keperawatan.
Sub Komite Kredensial bertugas membuat daftar kewenangan klinis bersama dengan
Mitra Bestari, merekomendasikan kewenangan klinis yang adekuat sesuai kompetensi
yang dimiliki setiap tenaga keperawatan atau pun tenaga kebidanan agar Asuhan
Keperawatan, kebidanan yang diberikan dilaksanakan secara legal dengan adanya surat
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
7. PerMenKes RI No. 17 tahun 2013 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Perawat
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
a. Pedoman bagi perawat dan bidan dalam menjalankan profesinya
b. Memberi kejelasan kewenangan klinis bagi setiap tenaga keperawatan dan
kebidanan
c. Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin mutu pelayanan berdasarkan
kompetensi yang dimiliki dan kewenangan klinis yang jelas
d. Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga keperawatan dan kebidanan yang
berada di semua level pelayanan
i. Survey data dasar perawat saat ini (proses mapping) mencakup : Nama,
Pendidikan Keperawatan terakhir, Pelatihan, lama bekerja, umur, golongan/
pangkat atau level (jika ada)
ii. Melakukan review dan analisis hasil survey data dasar untuk menetapkan level
setiap perawat.
iii. Menyusun rekapitulasi profil perawat berdasarkan penjenjangan karirnya.
iv. Setiap perawat mengikuti assesmen kompetensi.
b. Assessment kompetensi
Assessment kompetensi sesuai hasil mapping (pemetaan) setiap perawat lama
sesuai penjenjangan hasil mapping, mengajukan permohonan untuk dilakukan
assessment kompetensi untuk memvalidasi kompetensi yang harus dimiliki sesuai
hasil mapping.
c. Kredensialing perawat sesuai penjenjangan karirnya (PK I, II, III, IV, dan V).
Pada tahap ini dilakukan review, evaluasi terhadap bukti-bukti untuk menetapkan
kewenangan klinis setiap perawat sesuai dengan masing - masing penjenjangan.
Adapun tahap kredensial sama dengan kredensial PK I.
Proses kredensial mencakup review, verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen- dokumen
yang berhubungan dengan pengetahuan, kompetensi klinis sesuai dengan area praktik.
Surat penugasan klinis berlaku sampai dengan 3 tahun, pada akhir masa berlakunya surat
penugasan tersebut, Rumah Sakit harus melakukan Rekredensial. Surat penugasan dapat
berakhir setiap saat bila dinyatakan tidak kompeten.
1. Direktur Operasional
2. Bidang Pelayanan Keperawatan
3. Komite Keperawatan
4. Sub komite kredensial
5. Tenaga keperawatan dan kebidanan
6. Bagian SDM
Untuk melaksanakan tugas sub komite Kredensial, maka ditetapkan mekanisme kerja sebagai
berikut:
1. Mempersiapkan Kewenangan Klinis mencakup kompetensi sesuai area praktik yang
ditetapkan oleh rumah sakit.
2. Menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM, meliputi:
a. Ijazah
b. Surat Tanda Registrasi (STR)
c. Sertifikat kompetensi
d. Log book yang berisi uraian capaian kinerja
e. Surat pernyataan telah menyelesaikan program orientasi Rumah Sakit atau orientasi
di unit tertentu bagi tenaga keperawatan baru.
f. Surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.
3. Merekomendasikan tahapan proses Kredensial, yaitu:
a. Perawat dan atau bidan mengajukan permohonan untuk memperoleh Kewenangan
klinis kepada Ketua Komite Keperawatan
b. Ketua Komite Keperawatan menugaskan Subkomite Kredensial untuk melakukan
proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu atau kelompok)
c. Sub komite membentuk panitia adhok untuk melakukan review, verifikasi, dan
evaluasi dengan berbagai metode, porto folio, asesmen kompetensi
d. Sub komite memberikan laporan hasil seluruh proses Kredensial sebagai bahan rapat
menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan kepada Ketua
Komite Keperawatan untuk diteruskan ke Direktur Operasional Rumah Sakit.
4. Direktur Operasional mengeluarkan surat penugsan klinis bagi setiap tenaga Keperawatan
dan Kebidanan yang telah mengikuti proses Kredensial.
5. Melakukan pembinaan dan pemulihan Kewenangan Klinis secara berkala, setiap 3 (tiga)
tahun.