Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Asuhan keperawatan merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan yang
diberikan kepada pasien dengan menggunakan pendekatan ilmiah keperawatan
berdasarkan kode etik dan standar praktik keperawatan dengan semakin besarnya
harapan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit maka
dibutuhkan tenaga kesehatan yang profesional.

Untuk mewujudkan tata kelola klinis yang baik, semua Asuhan Keperawatan dan
kebidanan yang diberikan diperlukan suatu mekanisme dan sistem pengorganisasian yang
terencana dan terarah yang diatur oleh suatu wadah keprofesian yang taat dengan aturan
dan tata norma profesi sehingga dapat menjamin sistem pemberian pelayanan, Asuhan
Keperawatan dan Kebidanan yang diterima oleh pasien, melihat hal tersebut maka perlu
dibentuknya Komite Keperawatan.

Komite Keperawatan merupakan wadah Non Struktural Rumah Sakit yang


mempunyai fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga
Keperawatan melalui mekanisme Kredensial, menjaga Mutu Profesi, pemeliharaan Etika
dan Disiplin Profesi.

Keanggotaan Komite Keperawatan ditetapkan oleh Direktur Operasional Rumah Sakit


Aminah, Susunan keanggotaan Komite Keperawatan didalamnya antara lain, Ketua
Komite Keperawatan, Sekretaris Komite Keperawatan dan Sub-Sub Komite Keperawatan.
Sub-sub Komite yang dimaksud antara lain Sub Komite Kredensial, Sub Komite Mutu
Profesi dan Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi.

Untuk menjamin pelayanan, Asuhan keperawatan yang aman dan berkualitas bagi
masyarakat, Sub Komite Kredensial salah satunya yang mempunyai peran didalam
meningkatkan profesionalisme berdasarkan standar kompetensi yang dimiliki setiap tenaga
Keperawatan.

Sub Komite Kredensial bertugas membuat daftar kewenangan klinis bersama dengan
Mitra Bestari, merekomendasikan kewenangan klinis yang adekuat sesuai kompetensi
yang dimiliki setiap tenaga keperawatan atau pun tenaga kebidanan agar Asuhan
Keperawatan, kebidanan yang diberikan dilaksanakan secara legal dengan adanya surat

Panduan Kredensial & Rekredensial RS. Aminah 2015 1


penugasan klinis dari Direktur rumah sakit. Buku panduan ini di harapkan dapat di
gunakan sebagai acuan dalam melaksanakan Kredensial dan Rekredensial bagi tenaga
Keperawatan dan Kebidanan di RS. Aminah.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3. Undang-Undang No.36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

4. Undang-Undang RI No.38 Tahun 2014 tentang Keperawatan

5. PerMenKes No. 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan

6. PerMenKes RI No. 46 tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan

7. PerMenKes RI No. 17 tahun 2013 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Perawat

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk meningkatkan profesionalisme dengan meningkatkan mutu pelayanan


keperawatan dan kebidanan, sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki sesuai standar profesi.

2. Tujuan khusus
a. Pedoman bagi perawat dan bidan dalam menjalankan profesinya
b. Memberi kejelasan kewenangan klinis bagi setiap tenaga keperawatan dan
kebidanan
c. Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin mutu pelayanan berdasarkan
kompetensi yang dimiliki dan kewenangan klinis yang jelas
d. Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga keperawatan dan kebidanan yang
berada di semua level pelayanan

Panduan Kredensial & Rekredensial RS. Aminah 2015 2


BAB II
KOMITE KEPERAWATAN & SUB KOMITE KREDENSIAL

A. Konsep Dasar Komite Keperawatan


Komite Keperawatan adalah wadah Non Struktural Rumah Sakit yang mempunyai
fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga Keperawatan
melalui mekanisme Kredensial, menjaga Mutu Profesi, pemeliharaan Etika dan Disiplin
Profesi, sehingga pelayanan dalam memberikan Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
memberikan hasil yang maksimal.
Komite Keperawatan diharapkan memberikan kontribusi yang baik didalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan. Komite keperawatan
bertugas membantu Direktur Rumah Sakit dalam melakukan proses kredensial, dengan
pembinaan disiplin dan berdasarkan kode etik profesi yang diberikan.
Komite Keperawatan paling sedikit terdiri dari ketua, sekretaris dan sub-sub
komite. Dalam melaksanakan tugasnya ketua komite dibantu oleh sub komite yang terdiri
dari sub komite Kredensial, Mutu Profesi dan Disiplin Profesi.
Ketua komite ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dengan memperhatikan
masukan dari tenaga keperawatan yang bekerja di rumah sakit. Sekretaris dan subkomite
diusulkan oleh Ketua Komite dan ditetapkan oleh Direktur Operasional Rumah Sakit
dengan memperhatikan masukan dari tenaga keperawatan yang bekerja di rumah sakit.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh personil Komite Keperawatan yaitu memiliki
kompetensi yang tinggi sesuai jenis pelayanan atau area praktik, mempunyai semangat
profesionalisme, serta reputasi baik. Jumlah personil keanggotaan Komite Keperawatan
disesuaikan dengan jumlah tenaga keperawatan di rumah sakit. Dalam melaksanakan
fungsinya Komite Keperawatan dibantu oleh panitia adhoc yang terdiri dari Mitra
Bestari sesuai disiplin atau spesifikasi dan peminatan tenaga keperawatan berdasarkan
kebutuhan rumah sakit.

B. Sub Komite Kredensial


Kredensial adalah suatu proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan untuk
menentukan kelayakan pemberian Kewenangan Klinis.
Rekredensial adalah proses Re-evaluasi terhadap tenaga keperawatan yang telah
memiliki Kewenangan Klinis untuk menentukan kelayakan pemberian Kewenangan
Klinis tersebut.

Panduan Kredensial & Rekredensial RS. Aminah 2015 3


Sub Komite Kredensial bertugas membantu Ketua Komite Keperawatan dalam
melakukan Kredensial kepada seluruh tenaga keperawatan dan kebidanan agar
mendapatkan surat penugasan klinis dari Direktur Operasional Rumah Sakit.
Proses Kredensial menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam memberikan
pelayanan keperawatan dan kebidanan kepada pasien sesuai dengan standar profesi yang
dimiliki. Proses Kredensial mencakup tahapan review, verifikasi dan evaluasi terhadap
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kinerja tenaga keperawatan.
Berdasarkan hasil proses Kredensial, Komite Keperawatan merekomendasikan
kepada Direktur Operasional Rumah Sakit untuk menetapkan Penugasan Klinis yang
akan diberikan kepada tenaga keperawatan berupa surat Penugasan klinis. Penugasan
klinis tersebut berupa daftar Kewenangan klinis yang diberikan oleh Direktur
Operasional Rumah Sakit kepada tenaga keperawatan untuk melakukan Asuhan
Keperawatan atau Asuhan Kebidanan dalam lingkungan Rumah Sakit untuk suatu
periode tertentu.

Uraian tugas Sub Komite Kredensial adalah:

1. Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis.


2. Menyusun buku putih (white paper) yang merupakan dokumen persyaratan terkait
kompetensi yang dibutuhkan melakukan setiap jenis pelayanan keperawatan dan
kebidanan sesuai dengan standar kompetensinya. Buku putih disusun oleh Komite
Keperawatan dengan melibatkan Mitra Bestari (peer group) dari berbagai unsur
organisasi profesi keperawatan dan kebidanan, kolegium keperawatan, unsur
pendidikan tinggi keperawatan dan kebidanan.
3. Menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM, meliputi:
a. Ijazah
b. Surat Tanda Registrasi (STR)
c. Sertifikat kompetensi
d. Log book yang berisi uraian capaian kinerja
e. Surat pernyataan telah menyelesaikan program orientasi Rumah Sakit atau
orientasi di unit tertentu bagi tenaga keperawatan baru.
f. Surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.
4. Merekomendasikan tahapan proses Kredensial, yaitu:

Panduan Kredensial & Rekredensial RS. Aminah 2015 4


a. Perawat dan atau bidan mengajukan permohonan untuk memperoleh Kewenangan
klinis kepada Ketua Komite Keperawatan
b. Ketua Komite Keperawatan menugaskan Subkomite Kredensial untuk melakukan
proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu atau kelompok)
c. Sub komite membentuk panitia adhok untuk melakukan review, verifikasi, dan
evaluasi dengan berbagai metode, porto folio, asesmen kompetensi
d. Sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rapat menentukan
Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan.
5. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan.
6. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan.
7. Sub Komite membuat laporan seluruh proses Kredensial kepada Ketua Komite
Keperawatan untuk diteruskan ke Direktur Operasional Rumah Sakit.

C. JENJANG KARIR PERAWAT


Karir merupakan suatu deretan posisi yang selalu diduduki oleh seseorang selama
perjalanan usianya (Robins, 2006). Karir adalah suatu jenjang yang dipilih oleh individu
untuk dapat memenuhi kepuasan kerja perawat, sehingga pada akhirnya akan
memberikan kontribusi terhadap bidang profesi yang dipilihnya. Pengembangan karir
perawat merupakan suatu perencanaan dan penerapan rencana karir yang dapat
digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan keahliannya,
serta menyediakan kesempatan yang lebih baik sesuai dengan kemampuan dan potensi
perawat (Marquis & Huston, 2010).
Sedangkan karir perawat menurut Depkes (2006, dalam nursalam 2008)
merupakan sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme sesuai dengan bidang
pekerjaan melalui peningkatan kompetensi. Penjenjangan mempunyai makna tingkatan
kompetensi untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang akuntabel dan etis sesusai
dengan batas kewenangan praktik dan kompleksitas masalah pasien/klien.
Secara umum, penjenjangan karir professional perawat terdiri dari 4 (empat)
bidang, meliputi :
1. Perawat Klinik (PK), yaitu perawat yang memberikan asuhan keperawatan langsung
kepada pasien/klien sebagai individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,
2. Perawat Manajer (PM) yaitu perawat yang mengelola pelayanan keperawatan disarana
kesehatan, baik sebagai pengelola tingkat bawah (front line manager), tingkat
menengah (middle management) maupun tingkat atas (top manager),

Panduan Kredensial & Rekredensial RS. Aminah 2015 5


3. Perawat Pendidik (PP) yaitu perawat yang memberikan pendidikan kepad a peserta
didik di institusi pendidikan keperawatan.
4. Perawat Peneliti/Riset (PR) yaitu perawat yang bekerja di bidang penelitian
keperawatan/kesehatan
Pola penjenjangan karir perawat klinik menggambarkan fungsi perawat sebagai
berikut:
1. Pelaksanaan adalah fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan baik
langsung maupun tidak langsung dengan metode proses keperawatan.
2. Pengelolaan adalah fungsi perawat dalam mengelola pelayanan maupun pendidikan
keperawatan sesuai dengan manajemen keperawatan dalam kerangka paradigma
keperawatan.
3. Pendidikan adalah fungsi perawat dalam mendidik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat serta tenaga kesehatan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
4. Penelitian adalah fungsi perawat dalam Mengidentifikasi masalah penelitian,
menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian untuk
meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan.
Fungsi utama perawat klinik adalah memberikan asuhan keperawatan langsung
sesuai standar praktik kode etik perawat. Setiap perawat klinik mempunyai kesempatan
yang sama untuk meningkatkan karir sampai jenjang karir professional tertinggi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Dalam memberikan asuhan keperawatan mengacu pada
standar praktik keperawatan dan kode etik keperawatan pimpinan sarana kesehatan harus
mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pengembangan karir perawat, sehingga dapat
dijamin kepuasan pasien/klien serta kepuasan perawat dalam pelayanan keperawatan.

Panduan Kredensial & Rekredensial RS. Aminah 2015 6


Bagan Level dan Fungsi Perawat Klinik
LEVEL PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN PENELITIAN
PK V Pelayanan Pengelolaan Pendidikan Mengelola,
keperawatan pelayanan keperawatan memimpin
kompleks, spesialis keperawatan di kepada pasien penelitian
dan sub spesialis tingkat organisasi dengan masalah keperawatan dan
fasyankes luas (RS kompleks dan terpadu
Tipe A) peserta didik
PK IV Pelayanan Pengelolaan Pendidik Melakukan
keperawatan spesialis pelayanan keperawatan penelitian dan
dan advanced keperawatan pada kepada pasien Evidance Based
organisasi fasyankes dengan masalah Nursing Practice
terbatas (RS Tipe B) keperawatan (EBNP) di bidang
spesifik dan keahliannya
peserta didik di
bidang keahlian
PK III Pelayanan Pengelolaan Pendidikan Melakukan
keperawatan spesialis pelayanan kesehatan kepada penelitian terbatas
lanjut keperawatan pada sekelompok dan membuat
organisasi fasyankes pasien dan peserta laporan kasus
dasar (RS Tipe C/D) didik
PK II Pelayanan Pengelolaan pendidikan Mengumpulkan data
keperawatan dasar pelayanan kesehatan kepada penelitian dan
untuk setiap bidang keperawatan pada sekelompok laporan kasus
keahlian sekelompok pasien pasien dengan berdasarkan bukti
di unit ruang rawat masalah
keperawatan
sederhana
PK I Pelayanan Pengelolaan Pendidikan Membuat laporan
keperawatan dasar pelayanan keperawatan kasus sederhana
dan umum keperawatan terhadap pasien
terhadap seseorang dengan masalah
pasien keperawatan
sederhana

Panduan Kredensial & Rekredensial RS. Aminah 2015 7


Pelaksanaan jenjang karir bagi perawat klinik saat ini sebagai berikut :
1. Pengalaman kerja terdiri dari tahapan pemetaan (mapping),
2. Assesmen kompetensi, kredensial,
3. pemberian penugasan klinis, penugasan kerja serta kenaikan penjenjangan karir.
a. Pemetaan (Mapping)
Sebagai tahap awal melakukan mapping/ pemetaan. Mapping atau pemetaan
adalah suatu proses mengidentifikasi perawat lama sesuai penjenjangan karir
dengan prasyarat yang ditetapkan sesuai kebijakan masing-masing rumah sakit.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

i. Survey data dasar perawat saat ini (proses mapping) mencakup : Nama,
Pendidikan Keperawatan terakhir, Pelatihan, lama bekerja, umur, golongan/
pangkat atau level (jika ada)
ii. Melakukan review dan analisis hasil survey data dasar untuk menetapkan level
setiap perawat.
iii. Menyusun rekapitulasi profil perawat berdasarkan penjenjangan karirnya.
iv. Setiap perawat mengikuti assesmen kompetensi.

b. Assessment kompetensi
Assessment kompetensi sesuai hasil mapping (pemetaan) setiap perawat lama
sesuai penjenjangan hasil mapping, mengajukan permohonan untuk dilakukan
assessment kompetensi untuk memvalidasi kompetensi yang harus dimiliki sesuai
hasil mapping.

Tahapan assessment kompetensi terdiri dari :

i. Mengajukan permohonan assesmen.


ii. Assessment Mandiri.
iii. Pra konsultasi.
iv. Assessment.
v. Usulan banding (jika perlu).
vi. Keputusan hasil assesmen.
vii. Pemberian Sertifikat Kompetensi.

Panduan Kredensial & Rekredensial RS. Aminah 2015 8


Hasil assessment kompetensi dibuatkan surat keputusan Direktur/ Pimpinan RS
dalam bentuk Daftar Profil Perawat RS sesuai Penjenjangan Klinik.

c. Kredensialing perawat sesuai penjenjangan karirnya (PK I, II, III, IV, dan V).
Pada tahap ini dilakukan review, evaluasi terhadap bukti-bukti untuk menetapkan
kewenangan klinis setiap perawat sesuai dengan masing - masing penjenjangan.
Adapun tahap kredensial sama dengan kredensial PK I.

d. Pemberian Penugasan Klinis bagi PK I, II, III, IV dan V


Pemberian penugasan klinis dilakukan oleh Pimpinan/ Direktur RS. Perawat yang
telah dilakukan kredensial ( sesuai kewenangan klinis) akan direkomendasi untuk
memperoleh surat penugasan kerja klinis (SPKK) oleh Pimpinan/ Direktur RS
dalam bentuk Surat Keputusan

e. Penugasan Kerja klinis sesuai dengan area praktiknya


Perawat melaksanakan tugasnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai
dengan Surat Keputusan Penugasan kerja Klinik yang telah diberikan. Selain itu
perawat dituntut untuk mempertahankan, mengembangkan dan meningkatkan
kompetensi melalui program-program Pengembangan Profesional Berkelanjutan
bagi perawat. Perawat (PK I,II, III, IV, V) melaksanakan tugas baik secara
individu atau tim, saling membimbing dan dilakukan supervisi berjenjang, setiap
perawat memiliki Logbook dan diisi secara benar.

f. Kenaikan tingkat penjenjangan klinik


Sesuai dengan ketentuan waktu yang ditetapkan bagi setiap perawat , maka
perawat berhak mengajukan permohonan untuk kenaikan jenjang karir, dan
mengikuti proses kredensialing. Selanjutnya melaksanakan tugas pada jenjang
yang baru dan bagi perawat yang mempunyai hak untuk promosi ke jabatan yang
baru. Bagi perawat lama yang 2 x 3 tahun belum memenuhi syarat untuk kenaikan
akan mendapatkan sanksi sesuai ketentuan.

Panduan Kredensial & Rekredensial RS. Aminah 2015 9


BAB III
RUANG LINGKUP

Didalam melaksanakan fungsinya Komite Keperawatan melibatkan Mitra Bestari (peer


group) dari berbagai unsur organisasi. Sasaran utama di tujukan kepada seluruh tenaga
Keperawatan dan tenaga Kebidanan yang melakukan praktek atau pemberi pelayanan secara
komperhensif di dalam lingkungan Rumah Sakit Aminah, untuk mendapatkan surat
penugasan klinis dari Direktur Operasional.

Proses kredensial mencakup review, verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen- dokumen
yang berhubungan dengan pengetahuan, kompetensi klinis sesuai dengan area praktik.

Surat penugasan klinis berlaku sampai dengan 3 tahun, pada akhir masa berlakunya surat
penugasan tersebut, Rumah Sakit harus melakukan Rekredensial. Surat penugasan dapat
berakhir setiap saat bila dinyatakan tidak kompeten.

Panduan kredensial ditujukan untuk:

1. Direktur Operasional
2. Bidang Pelayanan Keperawatan
3. Komite Keperawatan
4. Sub komite kredensial
5. Tenaga keperawatan dan kebidanan
6. Bagian SDM

Panduan Kredensial & Rekredensial RS. Aminah 2015 10


BAB IV
TATALAKSANA

Untuk melaksanakan tugas sub komite Kredensial, maka ditetapkan mekanisme kerja sebagai
berikut:
1. Mempersiapkan Kewenangan Klinis mencakup kompetensi sesuai area praktik yang
ditetapkan oleh rumah sakit.
2. Menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM, meliputi:
a. Ijazah
b. Surat Tanda Registrasi (STR)
c. Sertifikat kompetensi
d. Log book yang berisi uraian capaian kinerja
e. Surat pernyataan telah menyelesaikan program orientasi Rumah Sakit atau orientasi
di unit tertentu bagi tenaga keperawatan baru.
f. Surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.
3. Merekomendasikan tahapan proses Kredensial, yaitu:
a. Perawat dan atau bidan mengajukan permohonan untuk memperoleh Kewenangan
klinis kepada Ketua Komite Keperawatan
b. Ketua Komite Keperawatan menugaskan Subkomite Kredensial untuk melakukan
proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu atau kelompok)
c. Sub komite membentuk panitia adhok untuk melakukan review, verifikasi, dan
evaluasi dengan berbagai metode, porto folio, asesmen kompetensi
d. Sub komite memberikan laporan hasil seluruh proses Kredensial sebagai bahan rapat
menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan kepada Ketua
Komite Keperawatan untuk diteruskan ke Direktur Operasional Rumah Sakit.
4. Direktur Operasional mengeluarkan surat penugsan klinis bagi setiap tenaga Keperawatan
dan Kebidanan yang telah mengikuti proses Kredensial.
5. Melakukan pembinaan dan pemulihan Kewenangan Klinis secara berkala, setiap 3 (tiga)
tahun.

Panduan Kredensial & Rekredensial RS. Aminah 2015 11


BAB V
DOKUMENTASI

1. White paper merupakan dokumen persyaratan, sebagai panduan dalam melakukan


proses Kredensial - Rekredensial
2. Lampiran Kewenangan Klinis merupakan acuan, standar yang harus dicapai
mencangkup kompetensi sesuai area praktik yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit.
3. Dokumen-dokumen terkait proses Kredensial dan Rekredensial:
a. Surat Rekomendasi
b. Form Pernyataan
c. Rincian Kewenangan Klinis
d. Rekomendasi Mitra Bestari
e. Surat penugasan kerja klinis

Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh seluruh penyelenggara Komite Keperawatan


Rumah Sakit Aminah, dengan menggunakan dokumen yeng telah disediakan.

Panduan Kredensial & Rekredensial RS. Aminah 2015 12


BAB VI
PENUTUP

Komite Keperawatan diharapkan memberikan kontribusi yang baik didalam


memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan. Komite Keperawatan
mempunyai tujuan mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme perawat sehingga
mampu dan berwenang memberikan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki.
Salah satu upaya pengembangan profesionalisme dan meningkatkan standar pelayanan
melalui proses Kredensial yang akan menghasilkan standar pelayanan berdasarkan
kompetensi yang dimiliki dari setiap tenaga kesehatan, sehingga memberikan pelayanan yang
berkualitas.
Surat penugasan klinis berlaku sampai dengan 3 tahun. Pada akhir masa berlakunya
surat penugasan tersebut, Rumah Sakit harus melakukan Rekredensial. Surat penugasan dapat
berakhir setiap saat bila dinyatakan tidak kompeten. Kewenangan klinis untuk melakukan
tindakan tertentu dapat dicabut berdasarkan pertimbangan Komite Keperawatan berdasarkan
kinerja profesi di lapangan. Kewenangan klinis yang dicabut tersebut dapat diberikan kembali
bila dianggap telah pulih kompetensinya, setelah dilakukan pembinaan oleh Sub Komite
Kredensial, Sub Komite Pengembangan Mutu Profesi dan Sub Komite Etik.
 

Panduan Kredensial & Rekredensial RS. Aminah 2015 13

Anda mungkin juga menyukai