Anda di halaman 1dari 31

Komite Keperawatan

TERESIA SINGAL, Amd.Kep


Struktur dan Kedudukan Komite Keperawatan
Permenkes No.49 tahun 2013
STRUKTUR DI RUMAH SAKIT
STRUKTUR ORGANISASI
KETUA : TERESIA SINGAL, Amd.Kep

SEKRETARIS : Ns. JESSICA WATUNG, S.Kep


SUB KOMITE KREDENSIAL
KETUA : NS. NATALIA SAHENSOLAR, S.Kep

ANGGOTA :

JOULA LAUW, Amd.Kep AQUEEN GONI, Amd.Keb


SUB KOMITE MUTU PROFESI
KETUA : Ns. DEBITA TUJU, S.Kep

ANGGOTA:

FRISILIA TIWA, Amd.Kep ELIZABETH TANAUMA, Amd.Keb


SUB KOMITE ETIK DAN DISIPLIN PROFESI
KETUA : Ns. MARINI KOAMPA, S.Kep

ANGGOTA :

FINTIA WOLEY, Amd.Kep VARLIN SAHENSOLAR, Amd.Keb


Visi dan misi
VISI

Menjadi Rumah Sakit Umum pilihan di wilayah Langowan dan sekitarnya dengan
memberikan pelayanan bermutu dan professional.

MISI

1. Melaksanakan pelayanan profesional berdasarkan kode etik profesi.

2. Meningkatkan mutu pelayanan profesional sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional.

3. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan


untuk menunjang mutu pelayanan melalui Pendidikan dan Pelatihan.

4. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk menunjang pelayanan professional.


KOMITE KEPERAWATAN

Wadah Non Struktural RS yang mempunyai fungsi


utama mempertahankan dan meningkatkan
Professionalisme tenaga keperawatan melalui
mekanisme krdedensial, penjagaan mutu profesi, dan
pemeliharaan etika dan disiplin Profesi
(PERMENKES No. 49 Tahun 2013)
TUJUAN PENYELENGGARAAN
Meningkatkan Profesionalisme tenaga
Keperawatan serta mengatur tata kelola klinis
yang baik agar mutu pelayanan keperawtan dan
kebidanan yang berorientasi pada keselamatan
pasien di rumah sakit lebih terjamin dan
terlindungi
Cara Meningkatkan Profesionalisme
Tenaga Keperawatan yg bekerja di RS.

Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga


keperawatan yg akan melakukan pelayanan
keperawatan dan kebidanan di RS.
Memelihara Mutu Profesi tenaga
keperawatan
Menjaga Disiplin, Etika, dan Perilaku profesi
perawat dan bidan.
SUB KOMITE KREDENSIAL
 Tugas dan Kewenangannya:
* Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis;
* Menyusun buku putih (white paper)
* Menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari
bagian SDM meliputi:
•ijazah;
•Surat Tanda Registrasi (STR);
•sertifikat kompetensi;
•logbook yang berisi uraian capaian kinerja;
• surat penyataan telah menyelesaikan program orientasi
rumah sakit atau orientasi di unit tertentu bagi tenaga
keperawatan baru;
•surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.
SUB KOMITE KREDENSIAL
*Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis
bagi setiap tenaga keperawatan.
*Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai
waktu yang ditetapkan.
*Membuat laporan seluruh proses Kredensial kepada
Ketua Komite Keperawatan untuk diteruskan ke
direktur rumah sakit.
CONTOH
merekomendasikan tahapan proses Kredensial:
perawat dan/atau bidan mengajukan permohonan untuk
memperoleh Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite
Keperawatan;
ketua Komite Keperawatan menugaskan Subkomite Kredensial
untuk melakukan proses Kredensial (dapat dilakukan secara
individu atau kelompok);
sub komite membentuk panitia adhoc untuk melakukan review,
verifikasi dan evaluasi dengan berbagai metode: porto folio,
asesmen kompetensi;
sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan
rapat menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan.
Kewenangan Sub komite Kredensial

Sub komite Kredensial mempunyai


kewenangan memberikan
rekomendasi rincian Kewenangan
Klinis untuk memperoleh surat
Penugasan Klinis (clinical appointment).
CLINICAL APPOINTMENT
Surat Keputusan Direktur RS yang menyatakan
bahwa seorang perawat boleh melakukan asuhan
keperawatan di rumah sakit itu
•dalam batas-batas sesuai dengan yang
tercantum dalam “Clinical Privilege”/ Rincian
Kewenangan Klinis
•diterbitkan berdasarkan mekanisme
“Kredentialing” oleh Mitra Bestari
Mitra Bestari (Peer Group)/ Tim Adhock

Sekelompok tenaga keperawatan


dengan reputasi dan kompetensi
yang baik untuk menelaah segala
hal yang terkait dengan tenaga
keperawatan
TARGET AKHIR KREDENSIAL
Setiap perawat memiliki surat “Clinical
Appointment” dari Direktur RS sesuai
dengan “Clinical Privilege” berdasarkan
mekanisme “credentialing”

Hanya perawat yang memiliki clinical


appointment sajalah yang diperbolehkan
melakukan tindakan medis di rumah sakit
WHITE PAPER (BUKU PUTIH)
Dokumen yang berisi syarat-syarat yang harus dipenuhi
tenaga keperawatan yang digunakan untuk menentukan
kewenangan klinis

BUKAN “standar keperawatan”, BUKAN SOP/Clinical


pathway

Merupakan tolok ukur / acuan bagi mitra bestari dalam


proses Credential apakah seorang praktisi layak diberi
kewenangan klinis asuhan keperawatan tertentu,
PROSES UTAMA KREDENSIAL
Ditujukan untuk mengendalikan kewenangan melakukan tindakan
keperawatan yang terinci (deliniation clinical privilege) bagi setiap tenaga
keperawatan yang bertumpu pada tiga tahap.

•Perawat/bidan melakukan permohonan untuk memperoleh kewenangan


klinis dengan metode self assessment.

•Mitra bestari mengkaji dan memberikan rekomendasi asuhan


keperawatan/kebidanan yang diajukan oleh pemohon.

•Kepala rumah sakit menerbitkan surat penugasan (clinical appointment)


berdasarkan rekomendasi dari mitra bestari yang berlaku untuk periode
tertentu.

•Secara periodik, perawat/bidan akan melalui proses rekredensial saat masa


berlaku surat penugasannya berakhir, di mana tiga proses inti tersebut akan
berulang.
ALUR KREDENSIAL
1 : Pengajuan surat permohonan kredensial
2 : Proses Kredensial di Komite
Keperawatan
Pengisian Form Clinical Privilege
Penunjukan Mitra Bestari (Peer Group)/ Tim
Adhock
3 : Proses Review dan Verifikasi oleh Mitra
Bestari
4 : Proses Rekomendasi
5 : Penerbitan Clinical Appointment (surat
penugasan klinis)
Tugas Komite Kep dlm melakasanakan
Fungsi Memelihara Mutu Profesi
1. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan
sesuai area praktik.

2.Merekomendasikan perencanaan pengembangan


profesional berkelanjutan tenaga keperawatan/ CPD.

3.Melakukan audit keperawatan dan


merekomendasikan.

4.Memfasilitasi proses pendampingan sesuai


kebutuhan.
Mekanisme kerja
Koordinasi dengan bidang keperawatan untuk memperoleh data
dasar tentang profil tenaga keperawatan di RS sesuai area
praktiknya berdasarkan jenjang karir;
•Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi yang berasal dari
data subkomite Kredensial sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan perubahan standar profesi. Hal
tersebut menjadi dasar perencanaan pengembangan
keperawatan berkelanjutan /CPD(continuing professional
development);
•Merekomendasikan perencanaan CPD kepada unit yang
berwenang;
•Koordinasi dengan praktisi tenaga keperawatan dalam
melakukan pendampingan sesuai kebutuhan;
Mekanisme kerja
Melakukan audit keperawatan dan kebidanan dengan cara:

1) pemilihan topik yang akan dilakukan audit;


2) penetapan standar dan kriteria;
3) penetapan jumlah kasus/sampel yang akan diaudit;
4) membandingkan standar/kriteria dengan pelaksanaan
pelayanan;
5) melakukan analisis kasus yang tidak sesuai standar dan
kriteria;
6) menerapkan perbaikan;
7) rencana reaudit.

•Menyusun laporan kegiatan subkomite untuk


disampaikan kepada Ketua Komite Keperawatan.
Kewenangan
Subkomite mutu profesi mempunyai
kewenangan memberikan
rekomendasi tindak lanjut audit
keperawatan dan kebidanan,
pendidikan keperawatan dan
kebidanan berkelanjutan serta
pendampingan
Tujuan Sub Komite Etik &
Disiplin Profesi
• Agar tenaga keperawatan menerapkan prinsip etik dalam
memberikan asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan.

•Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh


tenaga yang tidak profesional

•Memelihara & meningkatkan profesionalisme tenaga


keperawatan (Peraturan Men. Kes RI no.49 Tahun 2013).
Tugas Komite Keperawatan dalamm
melakasanakan Fungsi Menjaga Disiplin & Etika
Profesi
1.Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan.

2.Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan.

3.Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan


masalah etik dalam kehidupan profesi dan pelayanan asuhan
keperawatan dan kebidanan.

4.Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis, dan

5.Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam


asuhan keperawatan dan kebidanan.
Kewenangan
Sub komite etik & disiplin profesi :

Memberikan usul rekomendasi pencabutan


Kewenangan Klinis (clinical privilege) tertentu.

Memberikan rekomendasi perubahan/modifikasi


rincian Kewenangan Klinis (delineation of clinical
privilege).

Memberikan rekomendasi pemberian tindakan


disiplin.
Mekanisme kerja
a. Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan :
1.) Mengidentifikasi sumber laporan kejadian pelanggaraan etik dan disiplin
didlm RS.
2.) Melakukan telaah atas laporan kejadian pelanggaraan etik dan disiplin profesi.

b. Membuat keputusan. Pengambilan keputusan pelanggaran etik profesi dilakukan


dg melibatkan panitia Adhoc.

c. Melakukan tindak lanjut keputusan berupa :

1)Pelanggaran etik direkomendasikan kepada organisasi profesi keperawatan dan


kebidanan di RS melalui Ketua Komite.

2)Pelanggaran disiplin profesi diteruskan kepada Direktur Medik dan Keperawatan /


Direktur Keperawatan melalui Ketua Komite Keperawatan.

3)Rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis diusulkan kepada Ketua Komite


Keperawatan untuk diteruskan kepada Kepala / Direktur RS.
Motivasi
Jangan menunda sebuah pekerjaan,
lebih baik menyesali apa yang kamu
kerjakan, daripada menyesali apa
yang tidak pernah kamu kerjakan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai