PEDOMAN PENGORGANISASIAN
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
RUMKITAL DR MINTOHARDJO
BAB I
Pendahuluan
1. Rumah sakit TNI AL Dr. Mintohardjo atau disingkat Rumkital Dr. Mintohardjo,
merupakan Unit Pelaksana Tehnis Dinas Kesehatan Angkatan Laut yang
melaksanakan tugas pokok mendukung kegiatan operasi dan latihan TNI AL serta
memberikan pelayanan kesehatan kepada anggota dan keluarganya. Sebagai salah
satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan
yang bermutu sesuai standar yang sudah ditentukan
1
sebagaimana yang diharapkan.
BAB II
Gambaran umum RS
Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo disingkat Rumkital Dr.
Mintohardjo , merupakan kelas / type B, berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK .03.05/I/1464/IItanggal 15 Juni 2011. Lokasi
Rumkital Dr. Mintohardjo di jalan Bendungan Hilir no 17. ,kelurahan Bendungan Hilir,
kecamatan Tanah Abang, Kota Administrasi Jakarta Pusat Provinsi Daerah Khusus
Ibukot Jakarta.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) merupakan salah satu indikator
pasien safety dimana kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI ) dapat di
capai melalui program kegiatan surveilans, keterlibatan lintas professional, pendidikan,
pelatihan perawat,dokter, maupun petugas kesehatan lainnya,pencegahan infeksi ,
penggunaan antimikroba yang rasional, dan kewaspadaan universal .Pelaksanaan
program tersebut perlu ditunjang perencanaan yang rinci dalam strategi-strategi
dengan langkah-langkah yang memerlukan koordinasi dari banyak pihak baik individu,
bagian atau unit lainnya.Kegiatan dalam program tersebut harus dilaksanakan dalam
suatu struktur organisasi yang kuat dan rapi yang mampu menjabarkan program secara
komprehensif, rinci dan jelas. Organisasi yang di maksud adalah Panitia Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit ( Panitia PPIRS) sebagai koordinator dan
bekerja di tingkat institusional sebagai pembuat kebijakan, prosedur kerja yang
berkaitan dengan program pengendalian infeksi serta mengeluarkan
rekomendasi,laporan data surveilans yang relevan yang akan di pakai pihak
managemen struktural rumah sakit dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Agar
2
program kegiatan tetap dapat dijalankan maka Rumkital dr. Mintohardjo melakukan
kegiatan – kegiatan dengan berbagai cara seperti sosialisasi,surveilans infeksi di setiap
ruang rawat inap, pendidikan dan latihan bagi semua staf yang ada dirumah sakit
sehingga program kegiatan dapat dijalankan sesuai tanggung jawab, sebagai anggota
Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit ( Panitia PPIRS ).
BAB III
Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan RS
1. Visi Rumkital Dr. Mintohardjo adalah “Menjadi Rumah Sakit TNI AL Wilayah
Barat yang unggul dalam Dukungan Kesehatan,Pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan
Penelitian terutama Kesehatan Matra Laut “
4. Tujuan :
a. Terselenggaranya tata kelola dukungan kesehatan dan pelayanan
kesehatan yang terintegrasi, serta berorientasi pada pendidikan terutama
kesehatan Matra Laut yang berbasis riset.
b. Terwujudnya alumni yang professional, kompeten, memiliki integritas tinggi,
serta bersikap terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
c. Terwujudnya penelitian inovatif yang mengacu kepada pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi terutama di bidang Kesehatan Matra Laut.
3
d. Terwujudnya produk pengabdian masyarakatyang berorientasi pada
pemberdayaan masyarakat.
e. Terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Rumkital Dr. Mintohardjo yang
professional, akuntabel yang berorientasi pada kepuasan anggota dan
keluarga TNI, TNI AL serta seluruh lapisan masyarakat.
BAB IV
Struktur Organisasi RS
KARUMKIT
WAKABIN WAKAMED
KAPOKLI
KOMKOR
KOMED KOM KOMITE
KABAG KABAG DIK
WAT
SPI
KASET MANRISK &
PROGA SIMAK KP
KOM FAR KOMITE ETIK KOMITE
KABAG KA KABAG & TERAPI & HUKUM RS PPI
DANSATMA
MINMED AKUN PP
4
BAB V
Struktur OrganisasiKomite PPI
KARUMKIT
KA KOMITE PPI/
IPCO
SEKRETARIS / ICPN
PARA
PARA DOKTER
PERAWAT PPI
SMF
BAB VI
Uraian JabatanKomite PPI
2. Komite PPI disusun minimal terdiri dari Ketua , Sekretaris dan Anggota sebagai
berikut :
5
c. Anggota yang dapat terdiri dari : Dokter wakil tiap SMF.
2) Tanggung Jawab :
a) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visi dan misi
pencegahan danpengendalian infeksi rumah sakit.
b) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan
evaluasi PPI
c) Bertanggung jawab kepada direktur.
6
3) Syarat Jabatan :
a) Dokter spesialis penyakit dalam
b) Masa kerja mengelola pencegahan dan pengendalian infeksi di
rumah sakitminimal 3 tahun.
c) Memiliki sertifikat Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI )
2) Tanggung Jawab :
a) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi
Pencegahan danPengendalian Infeksi
b) Bertanggung Jawab kepada ketua panitia Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi.
3) Syarat Jabatan :
a) Memiliki ketrampilan dan pengetahuan tentang surat menyurat
b) Karyawan tetap rumah sakit
c) Masa keanggotaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
minimal 3 tahun
7
a) Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
b) Melaksanakan sosialisasi kebijakkan PPIRS, agar kebijakan
dapat dipahami dandilaksanakan oleh petugas kesehatan
rumah sakit.
c) Membuat Standar Prosedur Operasional ( SPO ) PPI
d) Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan
program tersebut.
e) Bekerjasama dengan Tim PPI dalam melakukan investigasi
masalah atau KLBinfeksi nosokomial.
f) Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan
cara pencegahan danpengendalian infeksi.
g) Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.
h) Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan
prinsip PPI dan amanbagi yang menggunakannya
i) Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan
pelatihan untukmeningkatkan kemampuan sumber daya
manusia ( SDM ) rumah sakit dalam PPI.
j) Melakukan pertemuan berkala , termasuk evaluasi kebijakan.
k) Menerima laporan dari Tim PPI dan membuat laporan kepada
karumkital.
l) Berkoordinasi dengan unit terkait lainnya
m) Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian
antibiotioka yangrasional di rumah sakit berdasarkan hasil
pantauan kuman dan resistensinyaterhadap antibiotika dan
menyebarluaskan data resistensi antibiotika.
n) Menyususn kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3).
o) Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient
safety.
p) Mengembangkan , mengimplementasikan dan secara periodik
mengkaji kembalirencana manajemen PPI apakah telah sesuai
kebijakan manajemen rumah sakit.
q) Memberikan masukkan yang menyangkut konstruksi bangunan
dan pengadaan alatbahan kesehatan, renovasi ruangan, cara
8
pemrosesan alat, penyimpanan alat danlinen sesuai dengan
prinsip PPI.
r) Menentukkan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan
karena potensialmenyebarkan infeksi.
s) Melakukan pengawasan terhadap tindakan – tindakan yang
menyimpang daristandart prosedur/ monitoring surveilans
proses.
t) Melakukan investigasi , menetapkan dan melaksanakan
penanggulangan infeksibila ada KLB di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
. 2) Tanggung Jawab :
a) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan PPI `
dengan unit lain.
b) Bertanggung jawab terhadap Ketua Panitia Pencegahan Infeksi
3) Syarat Jabatan :
a) Dokter Umum dan Dokter Spesialis yang ada di rumah sakit,
perawatsterilisasi , diploma gizi, apoteker.
b) Karyawan tetap rumah sakit .
c) Masa keanggotaannya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
minimal 1tahun.
9
d) Bersama komite PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan
tentang PPI di rumahsakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.
e) Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama – sama
Komite PPImemperbaiki kesalahan yang terjadi.
f) Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah
penularan infeksi daripetugas kesehatan ke pasien atau
sebaliknya.
g) Bersama komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi
konsultasi tentangpencegahan dan pengendalian infeksi yang
diperlukan pada kasus yang terjadi dirumah sakit.
h) Audit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi termasuk
terhadap limbah, laundry ,gizi, dan lain – lain dengan
menggunakan daftar tilik.
i) Memonitor kesehatan lingkungan.
j) Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika
yang rasional.
k) Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi
surveilans infeksi yangterjadi di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
l) Membuat laporan surveilans dan melaporkan ke komite PPI.
m) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan PPI.
n) Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai
dengan prinsip PPI.
o) Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung – pengunjung
rumah sakittentang PPIRS
p) Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan,
pengunjung dan keluarga tentang topik infeksi yang sedang
berkembang di masyarakat, infeksi denganinsiden tinggi.
q) Sebagai koordinator antara departemen / unit dalam
mendeteksi, mencegah danmengendalikan infeksi di rumah
sakit.
10
2) Tanggung jawab :
a) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan surveilans tentang
infeksi, audit PPI,edukasi kepada petugas kesehatan,
pengunjung dan keluarga.
b) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan
evaluasi.
c) Bertanggung jawab kepada ketua panitia Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi.
3) Syarat Jabatan :
a) Perawat dengan pendidikkan minimal D3 dan memiliki sertifikat
PPI
b) Memiliki komitmen di bidang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi.
c) Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan convident.
d) Bekerja purna waktu.
e. IPCD ( Infection Prevention and Control Doctor )
1). Uraian Tugas :
a) Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.
b) Turut menyususn pedoman penulisan resep antibiotik dan
surveilans.
c) Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen dan pola
resistensi antibiotika .
d) Bekerjasama dengan perawat PPI memonitor kegiatan
surveilans infeksi dan mendeteksi serta menyelidiki KLB.
e) Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang
berhubungan dengan prosedur terapi.
f) Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat
pasien.
g) Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami
pencegahan dan pengendalian infeksi.
2) Tanggung jawab
a) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan surveilans
infeksi dan petakuman dan pola resistensi antibiotika.
11
b) Bertanggung jawab terhadap ketua panitia Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi.
3) Syarat Jabatan :
a) Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam PPI
b) Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI
c) Memiliki kemampuan leadership.
f. IPCLN ( Infection Prevention and Control Link Nurse )
1) Uraian tugas:
a) Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di
unit rawat inapmasing – masing, kemudian menyerahkannya
kepada IPCN ketika pasien pulang.
b) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap
personil ruangan di unit rawatnya masing – masing.
c) Memberitahu kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya
infeksi nosokomial pada pasien.
d) Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB,
penyuluhan bagi pengunjung di ruang rawat masing – masing,
konsultasi prosedur yang harus dijalankan bila belum paham.
e) Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam
menjalankan standar isolasi.
2) Tanggung Jawab :
a) Bertanggung jawab terhadap pengisian dan pengumpulan
formulir surveilans diunit rawat inap masing – masing.
b) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kepatuhan
pencegahan danpengendalian infeksi pada setiap personil
ruangan di unit rawatnya masing -masing.
c) Bertanggung jawab terhadap IPCN.
3) Syarat Jabatan :
a) Perawat dengan pendidikkan minimal D3 dan memiliki sertifikat
PPI
b) Memiliki komitmen di bidang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
c) Memiliki kemampuan leadership.
12
13
BAB VII
Tata hubungan kerja
Karumkit
Wakabin Wakamed
Laboratorium Harmat
Laundry Housekeeping
14
kuman dan resistensi dengan panitia farmasi terapi, SpPK.
d. Tata hubungan kerja dengan urusan rumah tangga : hand hygiene, APD,
pengolahan
sampah RS dan kebersihan RS, pengelolaan linen RS.
e. Tata hubungan kerja panitia dengan pihak lain : pemeriksaan kultur, swab berkala (
AC),
udara, lantai, limbah, pemeriksaan mutu akhir sterilisasi, penatalaksanaan pasca
pajanan,
pengadaan desinfektan, handscrub, sarana lain
f. Tata Hubungan Kerja dengan Komite PMKP berkoordinasi dan bersinergi dalam
kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Komite PPIRS memberikan
laporan triwulan kepada Komite PMKP sehubungan dengan kegiatan surveilans
untuk bersama melakukan PDSA.
BAB VIII
Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi Personil
4 IPCD Dokter 1 1
6 IPCLN D3 Keperawatan 36 36
15
BAB IX
Penilaian kinerja staf
BAB X
Pertemuan/rapat
16
2. Rapat Koordinasi Gabungan RS
Merupakan Rapat Koordinasi Gabungan RS yang waktunya sesuai dengan
jadwal Kesekretariatan Rumkital
Waktu : Setiap Senin minggu ke 2 setiap bulan
Jam : 08.30.- 10.00
Tempat : Rupat tama Rumkital
Pimpinan : Karumkit
Peserta : Para Kepala Unit Kerja
3. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada kegiatan yang
harus dilaksanakan , dapat sebagai rapat intern maupun rapat koordinasi
Gabungan dengan waktu yang disesuaikan jadwal tetap maupun diluar jadwal
kesekretariatan Rumkital
17
BAB XI
Pelaporan
18
DINAS KESEHATAN ANGKATAN LAUT LAMPIRAN SURAT KETETAPAN KA RSMTH
RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO Nomor : SK/ /XII /2017
Tanggal : Desember 2017
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMKITAL DR MINTOHARDJO
19
i
DAFTAR ISI
ii
20