Anda di halaman 1dari 14

HEADLINE: Wabah Virus Corona

Wuhan China, Seberapa Besar


Ancamannya ke Indonesia?

Raden Trimutia Hatta

24 Jan 2020, 00:00 WIB


18

Seorang anak yang mengenakan masker bermain dengan anak laki-laki lain di Bandara
Internasional Hong Kong di Hong Kong, Selasa (21/1/2020). Masker terjual habis dan
pemeriksaan suhu di bandara dan stasiun kereta api menjadi norma baru di China
menyusul merebaknya wabah virus corona. (AP/Ng Han Guan)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah virus misterius yang menyebabkan masalah


paru-paru atau penumonia merebak di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei,
Tiongkok sejak Desember 2019. Peneliti mengidentifikasi virus tersebut
sebagai Virus Corona jenis baru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menamainya Novel Coronavirus dengan kode 2019-nCoV.

Tercatat 2019-nCoV telah menginfeksi 571 orang dan menyebabkan 17


kematian, mengutip laman Channelnewsasia, Kamis (23/1/2020). Virus
serupa penyebab SARS ini telah menyebar ke kota-kota besar Tiongkok
seperti Beijing, Shanghai, Chongqing serta provinsi lain Negara Tirai
Bambu. Bahkan, Virus Corona yang mengganggu pernapasan hingga
menyebabkan pneumonia ini pun juga dikabarkan telah sampai ke
beberapa negara seperti Jepang, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, dan
Amerika Serikat.

BACA JUGA
 5 Fakta di Balik Kejadian Karyawan Huawei Diduga Terdeteksi Virus Corona

Kehadiran Virus Corona baru yang mengancam kesehatan serta


penyebarannya relatif cepat meningkatkan kewaspadaan badan kesehatan
di seluruh dunia. Kondisi ini juga menimbulkan kekhawatiran di Tanah Air.

Sejak pemberitaan mengenai Virus Corona Wuhan menyeruak, muncul


pula beberapa informasi dugaan virus tersebut telah menginfeksi warga
Indonesia. Pekan lalu, Liputan6.com mendapat informasi bahwa salah
seorang pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meninggal dunia,
diduga ia terjangkit virus 2019-nCoV usai berkunjung ke Thailand.
Akibatnya, dua lantai dari kantor pusat BPK disterilkan.

Liputan6.com berusaha mengonfirmasi kebenaran info tersebut pada BPK,


Dinas Kesehatan DKI, serta Polda Metro Jakarta. Sayangnya hingga kini
tidak ada tanggapan dari BPK maupun Dinkes DKI. Sementara Kabid
Humas Polda Metro Jaya Yusri Yunus mengatakan tidak mendapat
laporan apa pun karena bukan tugas polisi untuk ikut mensterilkan lokasi
terkait dugaan Virus Corona.
Infografis Waspada Penyebaran Virus Corona China. (Liputan6.com/Triyasni)

Dugaan Virus Corona telah masuk ke Indonesia kembali muncul ketika


seorang karyawan Huawei dikabarkan mengalami demam, Kamis
(23/1/2020). Ia pun segera dilarikan ke rumah sakit. Pihak Huawei
mengungkap, karyawan tersebut memang berasal dari Tiongkok dan
tengah berkunjung ke kantor mereka di Gedung BRI, Jakarta.

Pihak BRI pun lalu melakukan investigasi dan langkah preventif antisipasi
Virus Corona di lingkungan kantor tersebut. Salah satunya dengan
memisahkan lift khusus untuk karyawan Huawei di lantai 11, 17, 18, 19,
20, 22, 26, dan 27. Mereka juga membagikan masker bagi seluruh pekerja
Kantor Pusat Bank BRI.

Menanggapi kabar tersebut, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto


pun segera menyempatkan diri berkunjung ke Gedung BRI. Ia melakukan
tinjauan langsung guna memastikan kebenaran info tersebut.

Hasil diagnosis terhadap karyawan Huawei asal Tiongkok itu menunjukkan


tidak ada indikasi Virus Corona Wuhan, melainkan hanya sakit
tenggorokan.

2 dari 6 halaman
Belum Terdeteksi di Indonesia

Virus Corona

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menegaskan bahwa


Virus Corona penyebab pneumonia di Tiongkok belum dideteksi di
Indonesia.

"Belum. Sampai hari ini belum ada. Sampai hari ini Indonesia belum ada
Novel Coronavirus yang masuk ke Indonesia," kata Direktur Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra
Waworuntu di Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Wiendra mengatakan, Kemenkes juga belum mendapatkan laporan apakah


ada warga negara Indonesia (WNI) di Tiongkok yang terinfeksi Virus
Corona tersebut.
"Kalau WNI, yang di luar belum ada. Biasanya KBRI (Kedutaan Besar
Republik Indonesia), kalau ada, akan mengumumkan bahwa ada orang
Indonesia yang kena," kata Wiendra dalam konferensi pers di gedung
Kemenkes.

Terkait penularan, peneliti Tiongkok beberapa waktu lalu telah


menyatakan adanya penularan manusia ke manusia. Namun, Kemenkes
memilih untuk menunggu pernyataan resmi dari Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO).

"Kita tidak bisa mengatakan itu apabila bukan statement yang dikeluarkan
oleh WHO. Kalau WHO sudah mengeluarkan statement, berarti penyakit
ini dianggap sebagai public health emergency of international concern,"
kata Wiendra.

Dia juga menambahkan bahwa masyarakat tidak perlu resah terkait kasus
tersebut. Menurutnya, yang menimbulkan kecemasan adalah karena
adanya penerbangan langsung dari Tiongkok ke Indonesia.

"Mari kita mengajak masyarakat supaya tidak perlu resah, hidup sehat,
terutama perilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan pakai sabun 20
detik, kemudian makanlah yang bergizi, kemudian istirahat yang cukup,
itu yang lebih menenangkan masyarakat," kata Wiendra dalam
pemaparannya.

Anda mungkin juga menyukai