A. Pendahuluan
Menurut Permenkes 1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang Hygiene Sanitasi
Jasa Boga, bahwa upaya mencegah dan mengendalikan Infeksi pada
penyelenggaraan makanan adalah melalui upaya hygiene sanitasi terkait bahan
makanan, penyimpanan bahan makanan, penjamah makanan, tempat pengolahan
bahan makanan serta peralatan yang memungkinkan timbulnya penyakit atau
gangguan kesehatan. Hygiene dan sanitasi sangat penting mengingat banyaknya
penyakit yang ditularkan melalui makanan.
Sanitasi makanan adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang
menitikberatkan kegiatannya terhadap kesehatan lingkungan dimana makanan dan
minuman itu berada (food environment). Enam prinsip sanitasi makanan meliputi; 1)
kebersihan peralatan makanan dan minuman, 2) cara penyimpanan bahan makanan
(sanitasi gudang), 3) Cara pengolahan makanan; yaitu tempat pengolahan (sanitasi
dapur), tenaga pengolah (food handler), proses pengolahan makanan (food
processing); 4) cara pengangkutan makanan (food transportation),5) penyimpanan
dingin (refrigeration) dan cara penyajian makanan (food service).
B. Latar Belakang
Pengelolaan makanan pasien di Rumkital Dr. Mintohardjo masih dilaksanakan
secara semi desentralisasi yaitu pengolahan hingga distribusi makanan
dilaksanakan oleh petugas gizi, sedangkan pengelolaan alat makan dan trolley
makan yang meliputi pencucian, penggunaan, penyimpanan di laksanakan di
masing-masing ruangan rawat inap. Petugas yang bertanggung jawab terhadap
pencucian, pembersihan dan penyimpanan alat makan dan trolley adalah pekarya
(petugas non medis)
Dari hasil pemantauan terhadap hasil monitoring dan evaluasi indikator mutu
pengujian koloni kuman pada alat makan pasien didapatkan data bulan September
(0%) yang memenuhi standar artinya seluruh alat makan yang diperiksa
mengandung koloni kuman diatas standar yang dipersyaratkan (0), sedangkan pada
hasil pengujian di bulan Desember 2017 didapatkan data (50%) memenuhi standar,
yang artinya separuh dari jumlah alat makan yang diperiksa masih mengandung
koloni kuman lebih dari yang dipersyaratkan. Sehingga perlu dilaksanakan rancang
ulang/PDSA terhadap pengelolaan makanan khususnya pada pengelolaan alat
makan pasien di ruangan rawat inap.
C. Tujuan
1. Tujuan umum :
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu di Rumkital
Dr. Mintohardjo melalui PDSA terhadap pencucian alat makan terhadap
pasien.
2. Tujuan Khusus :
a. Tercapainya Hygiene dan sanitasi pengelolaan makanan.
b. Mencegah terjadinya Kejadian Yang Tidak Diharapkan pada
pasien akibat pengelolaan makanan yang kurang memenuhi persyaratan
PPIRS.
c. Tercapainya indikator mutu pengelolaan makanan di Rumah
Sakit.
D. Ruang Lingkup
Upaya peningkatan mutu pengelolaan alat makan yang dilakukan
meliputi analisa penyebab, perencanaan, pelaksanaan kegiatan, monitoring
dan evaluasi yang dilaksanakan hingga target tercapai 100% yang dimulai
sejak bulan Januari 2018 .
E. Dasar/ Data
Data awal pengujian alat makan di ruang-ruang perawatan Rumkital dr.
Mintohardjo
Grafik.1. Hasil Pengujian Sampel Alat makan Ruangan Rawat Inap Bulan
September tahun 2017
70
60
50
40
30
20
STANDART YANG
10
DIPERSYARATKAN
0
HASIL PENGUJIAN
Analisa :
Berdasarkan grafik 1. Hasil Pengujian Sampel Alat makan Ruangan Rawat
Inap Bulan September tahun 2017 bahwa semua sampel alat makan yang
digunakan pasien di Rumkital Dr. Mintohardjo belum memenuhi baku mutu sesuai
standar (koloni kuman 0%).
Grafik.2. Hasil Pengujian Sampel Alat makan Ruangan Rawat Inap Bulan
Desember tahun 2017
HASIL SWAB KOLONI KUMAN PD ALAT MAKAN PASIEN RRANAP
RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO DESEMBER 2017
70
60
50
40
30
20
10
0
Ranta Ranta Mang Piring Mang Piring
Ranta Piring Piring Mang Mang Mang
ng 3 ng 3 kok maka kok sedan Piring Piring
ng 3 Kecil Besar kok kok kok
susun susun kecil n kecil g kecil Kecil
susun kelas kelas kecil besar kecil
ke-1 ke-3 Kelas kelas kelas kelas VIP VVIP
ke- 2 2 P. 1 P. VIP VIP VVIP
P. P. 2 P. 2 P. 1 P. 1 P. Anggr Melat
P.San Sibati Maro Anggr Anggr Melat
Sange Sange Sibati Sibati Maro Maro ek i
geang k re ek ek i
ang ang k k re re
STANDART YANG DIPERSYARATKAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
HASIL PENGUJIAN 64 0 0 27 6 54 1 0 0 0 0 0 0 1
Analisa :
Berdasarkan grafik.2. Hasil Pengujian Sampel Alat makan Ruangan Rawat
Inap Bulan Desember tahun 2017 diketahui 75% sampel sudah memenuhi
syarat dengan koloni kuman 0%, dan 25% belum memenuhi standar.
Methode
Man Pengambilan makan tdk
standar (trolley ada yg Bahan pencuci alat makan tdk standar
terbuka
Menjalankan tugas ganda
sebagai penjamah makanan Penggunaan spons tdk Penyimpanan alat makan
dan cleaning service hygienis di tempat terbuka
SDM belum terlatih Metode pencucian tdk Pencucian alat makan Belum
standar tidak terpusat
memenuhi
Kurangnya pengetahuan Kurangnya supervisi syarat uji
tentang pencucian alat SPO belum sesuai dgn kualitas alat
makan sarpras yang ada makan sesuai
Kurangnya sosialisasi
PERMENKES
RI No.
1096/MENKES/
Belum adanya bahan tdk semua ruangan PER/VI/ 2011
dan alat cuci yang tersedia saluran air belum adanya anggaran
memenuhi standart panas khusus untuk pelayanan
centralisasi pelayanan
gizi yg sesuai standart
material Sebagian
Bahan yang digunakan
troley tertutup
masih menggunakan
bahan cuci rumah
Money
tangga Machine
F. Rencana Kegiatan
Lihat Lampiran a
G. Pelaksanaan Kegiatan
Lihat Lampiran b
Dari tabel. 1. diatas dapat diketahui bahwa hasil swab alat makan ( 15
sampel alat makan) dari ruangan rawat inap, 4 sample (36%) menunjukkan hasil
(<1), dan 11 sample (64%) menunjukan hasil (0) telah memenuhi standar yaitu
koloni kuman (0).
Setelah dilakukan PDSA/rancang ulang pada proses pencucian alat makan,
penyimpanan dan pengambilan makan, penyediaan sarana prasarana serta
pelatihan pada petugas pada bulan Januari 2018, didapatkan data peningkatan
capaian pada bulan April (64%).
Adapun faktor pendukung terlaksananya rancang ulang/ PDSA adalah :
a. Dari segi SDM / MAN :
Dilakuka sosialisasi dan praktek tentang cara pencucian yang baik dan
benar mengenai pencucian piring pasien menggunakan SOP yang sudah
ditetapkan PPI. Demikian juga adanya pembagian tugas yang jelas antara
penjamah makanan (pekarya) dengan tugas Cleaning Service setelah
dilakukan rancang ulang pemisahan uraian tugas di ruangan.
J. Rekomendasi
Berdasarkan uraian diatas dalam hal ini Komite PPIRS memberikan
rekomendasi, antara lain :
1) Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terus menerus terhadap
prosedur pelayanan makanan pasien secara komprehensif meliputi
keseluruhan alur pelayanan.
2) Perlu dilakukan sosialisasi dan praktek untuk merubah kebiasaan
dalam melaksanakan prosedur pelayanan makanan khususnya dalam hal
pencucian, penyimpanan alat makan pasien.
Monitoring dan evaluasi serta upaya perbaikan yang terus menerus masih
harus dilakukan sebagai upaya peningkatan mutu berkoordinasi antara bagian
Kesehatan Lingkungan, Komite PPIRS, Komite PMKP dan bagian terkait lainnya.
1. Rencana Kegiatan
2. Laporan Pelaksanaan PDSA
3. Undangan Rapat
4. Notulen
5. Daftar Hadir
6. Materi
7. Surat Keputusan Karumkit tentang SPO/ Kebijakan terbaru
8. SPO/Kebijakan terbaru
9. Bukti-bukti Implementasi lain (foto, serifikat dsb)