RUMKITAL SPO/68/I/2019/PKPO 01 1/2 MARINIR CILANDAK JAKARTA Tanggal terbit : Ditetapkan oleh: 07 Januari 2019 Karumkital Marinir Cilandak
SPO
dr. Jati Berandini Prastiwi, MARS
Kolonel Laut (K/W) NRP 9503/P Verifikasi resep adalah Pemeriksaan kembali resep berdasarkan data- data lain yang berkaitan dengan resep. Verifikasi resep dilakukan oleh Apoteker atau Tenaga Teknis Kefarmasian (Asisten Apoteker) Senior PENGERTIAN yang meliputi Administrasi, Farmasetis dan Klinis.
Telaah obat adalah pemeriksaan kembali obat sesuai permintaan
dalam resep
TUJUAN Sebagai pedoman petugas farmasi dalam melakukan verifikasi resep.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. KEBIJAKAN 2. Surat Keputusan Karumkital Marinir Cilandak Nomor: Kep/106/I/2019 tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi.
Setelah petugas farmasi menerima resep, apoteker atau tenaga teknis
kefarmasian senior yang ditunjuk dan dibawah supervisi Apoteker melakukan verifikasi sbb:
1. Telaah resep, antara lain :
PROSEDUR a. Kejelasan tulisan resep (resep dapat dibaca)
b. Kelengkapan Administrsi Resep, meliputi :
1. Identitas penulis resep (berhak menulis resep/tidak), meliputi nama dokter, SIP, paraf dokter. 2. Identitas pasien (berhak/tidak) meliputi: nama pasien (minimal dua kata), tanggal lahir, no RM, no telpon yang bisa dihubungi.
1 VERIFIKASI RESEP DAN TELAAH OBAT
No.Dokumen: No. Revisi : Halaman :
RUMKITAL SPO/68/I/2019/PKPO 01 2/2 MARINIR CILANDAK JAKARTA 3. Tanggal R/, tanda R/, Signa, Kop RS, poliklinik/ruang perawatan.
c. Kesesuaian persyaratan farmasetis meliputi kesesuaian bentuk
sediaan
d. Kesesuaian persyaratan klinis, meliputi :
1) Tepat obat, tepat dosis, frekuensi, aturan/cara pakai, waktu pemberianalergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan lain-lain). 2) Duplikasi pengobatan 3) Potensi alergi atau sensitivitas 4) Interaksi obat 5) Kontraindikasi PROSEDUR 2. Konfirmasi kepada perawat ruang perawatan atau poliklinik apabila lembar Resep/permintaan sediaan farmasi tidak memenuhi syarat secara administrasi.
3. Konfirmasi kepada dokter DPJP atau dokter poliklinik apabila ada
penulisan sediaan farmasi yang tidak terbaca atau tidak memenuhi aspek farmasetis dan klinis.
4. Resep siap untuk diproses lebih lanjut.
5. Melakukan telaah Obat, meliputi 5 informasi :
a. Identitas pasien b. Ketepatan obat c. Ketepatan dosis d. Rute pemberian e. Waktu pemberian
6. Obat siap di berikan kepada pasien dengan pemberian informasi