Anda di halaman 1dari 6

PERBAIKAN MUTU

INDIKATOR MUTU TERPILIH – AVERAGE LENGTH OF STAY


RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

LEMBAR KERJA PDSA

TOPIK: BULAN: SIKLUS:


ALOS Oktober-Desember Triwulan IV
2019

UNIT KERJA : PEN. JAWAB TIM: ANGGOTA TIM:


INSTALASI RAWAT INAP Kepala Instalasi 1. Waka. Inst. Rawat Inap
Rawat Inap 2. Ka Sub Instalasi Rawat Inap
3. Tim Mutu Rawat Inap

PLAN
a. Latar Belakang

ALOS (Average Length of Stay) menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang
pasien. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi juga dapat memberikan gambaran mutu
pelayanan. Secara umum nilai ALOS ideal antara 6-9 hari. Rumus ALOS = jumlah lama di rawat/jumlah
pasien keluar (hidup+mati).
Nilai LOS dapat menggambarkan seberapa efisien dan efektif rumah sakit melakukan pelayanan
medis rawat inap kepada pasien. LOS yang singkat tetapi efektif menguntungkan pasien dan rumah sakit.
Dengan LOS yang pendek, utilitas penggunaan tempat tidur dapat ditingkatkan sehingga lebih banyak
yang terlayani.
Capaian LOS di Instalasi Rawat Inap secara rata-rata sudah cukup baik (6 hari). Ada beberapa
ruangan yang LOS nya diatas rata-rata yaitu ruang Unit Luka Bakar dan Adenium. Di ruang Adenium,
dalam clinical pathwaynya memang lama rawat pasien disana adalah 14 hari. Di ruang ULB hal ini
disebabkan secara secara klinis pasien memang membutuhkan perawatan yang lebih lama dari pasien di
ruang selain ULB. Selain itu, penjadwalan operasi yang lama menyebabkan LOS di ULB memanjang.

b. Rumusan Masalah
1. Monitoring pelaksanaan prosedur operasional; sesuai standar parameter ideal LOS
berkisar 6-9 hari
2. tanggung jawab petugas ;
Menjalankan pelayanan yang efektif oleh dokter untuk prosedur operasi elektif setiap 7 hari
3. kemampuan petugas;
Menjalankan pelayanan oleh dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain sesuai standar
operasional
4. Sarana prasarana di unit pelayanan;
Penambahan jadwal khusus bagi pasien luka bakar di ruang operasi sentral
c. Penyebab Masalah

Berdasarkan analisis penyebab masalah :


1. Monitoring pelaksanaan prosedur operasional
 Case manager dan karu/wakaru belum melaksanakan monev dengan optimal, karena
angka beban kerja yang tinggi
 Rata rata pasien yang masuk unit luka bakar selama bulan januari-maret dengan luas
luka bakar >25% dari total body surface area
 Kedalaman luka bakar derajat II a-b dan III
 Luka bakar yang disebabkan karena api dan adanya trauma penyerta (trauma inhalasi)
dari 25 pasien, 18 pasien terkena ledakan gas, 5 pasien listrik, 1 pasien air panas, 1 pasien
bensin
 Luka bakar yang membutuhkan intervensi sosial, emotional dan rehabilitasi yang lama.
 Belum adanya Clinical Pathway luka bakar.
2. tanggung jawab petugas
 Jumlah dokter, perawat dan petugas kesehatan lain yang menjalankan pelayanan tidak
seimbang, sehingga berdampak pada ketidak efektifan pelayanan.
3. kemampuan petugas;
 Dokter, perawat dan petugas kesehatan menjalankan pelayanan kurang efektif karena
beban kerja yang terlalu tinggi
4. Sarana dan prasarana
 Ruang teater operasi yang terbatas sesuai jadwal dari kamar operasi

d. Tujuan Perbaikan
Tergambarnya pemanfaatan pelayanan unit luka bakar yang sesuai standar operasional

Do:

e. Rencana Solusi/Kegiatan Perbaikan Yang Akan Dilakukan Untuk Menyelesaikan


Masalah
1. Monitoring pelaksanaan prosedur operasional
Rencana Waktu
No Rencana Pelaksanaan Penanggung
Kegiatan Jawab
J F M A M
1 Sosialisasi ke DPJP, residen,staff perawat
dan PPA
a Koordinasi dengan kepala instalasi Karu
b Rapat rutin 3 bulanan untuk evaluasi Karu
angka persentase LOS
c Melakukan monitoring dan evaluasi Karu
angka persentase LOS
d Memberikan feedback angka persentase Karu
LOS
2 Refresh validator dan pengumpul data
a Koordinasi dengan PIC Indikator Mutu Karu
b Rapat rutin 3 bulan untuk evaluasi PIC Indikator Mutu
validator dan pengumpulan data
c Monitoring dan evaluasi angka PIC Indikator Mutu
persentase LOS
2. tanggung jawab petugas
Rencana Waktu
No Rencana Pelaksanaan Penanggung
Kegiatan Jawab
J F M A M
1 Koordinasi dengan KSM untuk Sosialisasi Karu
ke DPJP/Residen tentang prosedur
operasi elektif tiap 7 hari
2 Monitoring dan evaluasi penyebab dan PIC Indikator Mutu
luas serta kedalaman pasien luka bakar
setiap bulan
3 Memberikan feedback ke KSM Karu

4 Monitoring pelaksanaan bundle PIC Indikator mutu


keselamatan pasien dan bundle PPI

3. kemampuan petugas;
Rencana Waktu
No Rencana Pelaksanaan Penanggung
Kegiatan Jawab
J F M A M
1 Mengefektifkan pelaksanaan visite pasien Karu
terpadu dan clinical meeting tiap 1
minggu dengan PPA
2 Koordinasi dengan KSM dan bidang Karu
keperawatan dan komite untuk
mengkatkan MONEV tekait kompetensi
staf medis non medis dan residen
3 Koordinasi dengan bagian SDM untuk Karu
memenuhi kebutuhan jumlah staf sesuai
analisa beban kerja
4 Koordinasi dengan bidang diklit dan Karu
bidang keperawatan untuk pelatihan
perawat
4. Sarana dan Prasarana di unit

Rencana Waktu
No Rencana Pelaksanaan Penanggung
Kegiatan Jawab
J F M A M
1 Melakukan koordinasi dengan bidang Karu
medik tentang prioritas realisasi alat
medik
2 Mengusulkan kajian penyediaan depo Karu
satelit ke direksi
3 Mengusulkan pelatihan staf terkait alat Karu
medis canggih

f. Pelaksanaan/Implementasi Perbaikan.

Pelaksanaan/ Waktu
No. Implementasi Kegiatan Pelaksanaan Penanggung
(Sesuai Rencana Solusi Jawab Kendala
STUDY pada Plan)
1. Rapat rutin dengan Tiap 3 bulan Karu
pengumpul data dan
validator
2. Laporan OMRR rutin di Tiap minggu PIC Indikator
ruangan (tekhnik sampling mutu
ditentukan kemudian)
3. Koordinasi dengan KSM Tiap bulan Karu
untuk monev pelaksanaan
supervisi residen di unit
4 Koordinasi dengan Bidang Jan – Maret Karu
medik tentang pengadaan 2020
alat, kajian penambahan
bath tank, kajian depo
satelit
5 Koordinasi dengan KSM Jan – Maret Karu
untuk membuat protokol 2020
SPO operasi elektif tiap 7
hari

STUDY

g. Lakukan Analisis Data; Apa yang dipelajari? Apakah Data Menunjukkan Proses
Perbaikan? Apakah Masih Diperlukan Perubahan/Perbaikan (Lampirkan grafik
capaian perbaikan).

Lenght of stay (LOS)


Okt-Des 2019
h. Kegiatan apa lagi yang harus dilakukan untuk memperbaiki masalah? Berapa
lama lagi monitoring harus dilakukan?

No. Rencana Kegiatan Rencana Waktu Penanggung Jawab


Pelaksanaan
J J A S
ACT1. Koordinasi dengan KSM untuk evaluasi Karu
kompetensi staf medis dan residen
2. Membuat kajian penambahan staf Karu
perawat, pengadaan alat medis,
penambahan bath tank, depo satelit
3. Monev Pengumpul data dan validator PIC Indikator Mutu
4. Merekap laporan angka LOS setelah PIC Indikator Mutu
masuk unit luka bakar

ACT
Bandung, Januari 2020

Mengetahui,
Kepala Instalasi Rawat Inap Koordinator/Pen. Jawab Mutu Unit,

Dikki Drajat Kusmayadi, dr.,SpB,SpBA Meitha Roosmeilany


NIP.196407201990021001 NIP.

Anda mungkin juga menyukai