Anda di halaman 1dari 33

Indikator Mutu Wajib 2020

KAMUS INDIKATOR

JUDUL Kepatuhan Identifikasi Pasien


INDIKATOR
UU No 29 /2004 tentang Praktek Kedruang teran
DASAR UU No 44/2009 tentang RS
PEMIKIRAN UU No 36/2014 tentang Kesehatan
Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS
1. Efisiensi

2. Efektifitas

3. Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
4. Keselamatan √

5. Fokus kepada pasien √

6. Kesinambungan

Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang tepat dan


TUJUAN efektif bagi pasien dalam upaya mencapai pemenuhan
sasaran keselamatan pasien

Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identitas


DEFINISI pasien menggunakan minimal 2 identitas dari 3 identitas
OPERASIONAL yang tercantum pada gelang, label atau bentuk identitas
lainnya sebelum memberikan pelayanan sesuai dengan
regulasi yang berlaku di rumah sakit.

Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan


secara benar oleh petugas pada saat,  antara lain :

1. pemberian obat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik /
therapeutic.

Pengukuran dilakukan terpisah untuk masing-masing


proses tersebut diatas dan menghasilkan lima sub indikator

RSUD Arosuka 1
Indikator Mutu Wajib 2020

yaitu:

1. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum


pemberian obat
2. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum
pengobatan termasuk pemberian nutrisi pada diet
khusus
3. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum
pemberian transfusi darah dan produk darah.
4. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum
pengambilan spesimen pemeriksaan

Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum


melakukan tindakan diagnostik ( contoh: pungsi lumbal,
endoskopi dsb) dan terapi (operasi, debridement dll)
Struktur Proses Outcome
JENIS INDIKATOR Proses dan Outcome √

NUMERATOR Jumlah pasien yang diidentifikasi


(Pembilang)
DENOMINATOR
Jumlah pasien rawat inap
(Penyebut)
TARGET
100%
PENCAPAIAN
KRITERIA :
- INKLUSI Semua pasien rawat inap
- EKSKLUSI Semua pasien rawat inap

FORMULA N/D x 100%

SUMBER DATA Rekam medis

FREKUENSI Setiap hari


PENGUMPULAN
DATA
Sekali dalam sebulan
PERIODE
ANALISIS
CARA Pengumpulan data secara Retrospektif
PENGUMPULAN
DATA
Sesuai kebijakan RS
SAMPEL Total populasi (tidak menggunakan sampel)

RSUD Arosuka 2
Indikator Mutu Wajib 2020

Hasil Akhir
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
RENCANA
waktu ke waktu
ANALISIS
- Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai
antar unit
INSTRUMEN
PENGAMBILAN Rekapan dari ruang rawat inap
DATA
Pejabat Penanggung jawab pelayanan
PENANGGUNG
Ka. Instalasi Rawat Inap
JAWAB

FORMAT PENCATATAN

RSUD Arosuka 3
Indikator Mutu Wajib 2020

KAMUS INDIKATOR

JUDUL Emergency Respon Time (Waktu Tanggap Pelayanan


INDIKATOR Gawatdarurat ≤ 5 menit)

UU No 29 /2004 tentang Praktek Kedokteran


UU No 44/2009 tentang RS
DASAR
UU No 36/20154 tentang Kesehatan
PEMIKIRAN
PMK No 66/2016 tentang Keselamatan Kesehatan Kerja RS
Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS
1. Efisiensi

2. Efektifitas

3. Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
4. Keselamatan √

5. Fokus kepada pasien √

6. Kesinambungan

Terwujudnya pelayanan tanggap gawat darurat demi


TUJUAN terwujudnya pelayanan keselamatan pasien

Emergency Response Time (Waktu tanggap) adalah waktu


yang dibutuhkan mulai pasien dilakukan Triage di IGD
sampai mendapat pelayanan dokter.

DEFINISI Triage adalah usaha pemilahan pasien sebelum ditangani


OPERASIONAL berdasarkan tingkat kegawatdaruratan/trauma/penyakit
dengan mempertimbangkan prioritas penanganan dan
sumber daya yang ada
Struktur Proses Outcome
JENIS INDIKATOR Proses dan Outcome √

Jumlah pasien dengan waktu tanggap gawat darurat ≤ 5


NUMERATOR
menit
(Pembilang)

DENOMINATOR
Jumlah keseluruhan pasien IGD
(Penyebut)

RSUD Arosuka 4
Indikator Mutu Wajib 2020

TARGET
100%
PENCAPAIAN
KRITERIA :
- INKLUSI Semua pasien gawat, pasien darurat dan pasien gawat
darurat
- EKSKLUSI Situasi bencana (disaster)/musibah massal

FORMULA N/D x 100%

Rekam medis
SUMBER DATA

FREKUENSI Setiap hari


PENGUMPULAN
DATA
Sekali dalam sebulan
PERIODE
ANALISIS
CARA Melihat secara langsung
PENGUMPULAN
DATA
Sesuai kebijakan RS
SAMPEL Total populasi (tidak menggunakan sampel)

Hasil Akhir
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
RENCANA
waktu ke waktu
ANALISIS
- Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai
antar unit
INSTRUMEN
PENGAMBILAN Rekapan dari IGD
DATA
Pejabat Penanggung jawab pelayanan
PENANGGUNG
Ka. Instalasi IGD
JAWAB

FORMAT PENCATATAN

RSUD Arosuka 5
Indikator Mutu Wajib 2020

KAMUS INDIKATOR

JUDUL Waktu Tunggu Rawat Jalan


INDIKATOR
UU No 29 /2004 tentang Praktek Kedokteran
UU No 44/2009 tentang RS
DASAR
UU No 36/20154 tentang Kesehatan
PEMIKIRAN
PMK No 66/2016 tentang Keselamatan Kesehatan Kerja RS
Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS
1. Efisiensi

2. Efektifitas √

3. Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
4. Keselamatan

5. Fokus kepada pasien √

6. Kesinambungan

TUJUAN Terwujudnya pelayanan yang memprioritaskan pasien

Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien


kontak dengan petugas pendaftaran sampai dilayani oleh
dokter/ dokter spesialis.

Catatan:
DEFINISI Yang dimaksud  kontak dengan petugas pendaftaran adalah
OPERASIONAL waktu petugas mencatat identitas pasien.
Yang dimaksud dilayani oleh dokter/ dokter spesialis
adalah waktu pasien kontak awal dengan dokter/ dokter
spesialis
Struktur Proses Outcome
JENIS INDIKATOR Proses dan Outcome √

NUMERATOR Jumlahwaktu tunggu pasien poliklinik sampai dilayani


(Pembilang) Dokter

DENOMINATOR
Jumlah keseluruhan pasien rawat jalan yang dialyani Dokter
(Penyebut)

RSUD Arosuka 6
Indikator Mutu Wajib 2020

TARGET
100%
PENCAPAIAN
KRITERIA :
- INKLUSI Semua pasien yang berobat di poliklinik
- EKSKLUSI Pasien medical check up/ pasien tidak datang saat dipanggil

FORMULA N/D x 100%

SUMBER DATA Rekam medis

FREKUENSI Setiap hari


PENGUMPULAN
DATA
Sekali dalam sebulan
PERIODE
ANALISIS
CARA Survei
PENGUMPULAN
DATA
Sesuai kebijakan RS
SAMPEL Total sampel 100 responden

Hasil Akhir
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
RENCANA
waktu ke waktu
ANALISIS
- Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai
antar unit
INSTRUMEN Kuesioner
PENGAMBILAN
DATA
Pejabat Penanggung jawab pelayanan
PENANGGUNG
Ka. Instalasi Poliklinik
JAWAB

FORMAT PENCATATAN

RSUD Arosuka 7
Indikator Mutu Wajib 2020

KAMUS INDIKATOR

RSUD Arosuka 8
Indikator Mutu Wajib 2020

JUDUL Penundaan Operasi Elektif


INDIKATOR
UU No 29 /2004 tentang Praktek Kedokteran
UU No 44/2009 tentang RS
DASAR
UU No 36/20154 tentang Kesehatan
PEMIKIRAN
PMK No 66/2016 tentang Keselamatan Kesehatan Kerja RS
Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS
1. Efisiensi √

2. Efektifitas √

3. Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
4. Keselamatan

5. Fokus kepada pasien √

6. Kesinambungan √

Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang efektif


TUJUAN bagi pasien dalam upaya mencapai pemenuhan sasaran
keselamatan pasien

Penundaan operasi elektif adalah perubahan jadwal operasi


yang direncanakan.

DEFINISI Operasi Elektif adalah operasi atau tindakan yang


OPERASIONAL dijadwalkan. 
Tindakan operasi elektif termasuk mata, paru
Struktur Proses Outcome
JENIS INDIKATOR Proses dan Outcome √

NUMERATOR Jumlah penundaan tindakan operasi


(Pembilang)
DENOMINATOR
Jumlah keseluruhan pasien yang dioperasi
(Penyebut)
TARGET
100%
PENCAPAIAN
KRITERIA : RS Umum dan RS Mata: semua pasien operasi elektif yang
- INKLUSI dijadwalkkan
RS Ketergantungan Obat dan RS Jiwa: semua pasien yang
dilakukan tindakan (ECT + Psikoterapi dan Tindakan
Detoksifikasi + Psikoterapi)
RS Paru: semua pasien yang dilakukan tindakan
bronkoskopi elektif

- EKSKLUSI Penundaan atas indikasi medis

RSUD Arosuka 9
Indikator Mutu Wajib 2020

FORMULA N/D x 100%

SUMBER DATA Laporan ruangan Rawat Inap Bedah

FREKUENSI Sekali dalam sebulan


PENGUMPULAN
DATA
Sekali dalam sebulan
PERIODE
ANALISIS
CARA Pengumpulan data secara retrospektif
PENGUMPULAN
DATA
Sesuai kebijakan RS
SAMPEL Total populasi

Hasil Akhir
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
RENCANA
waktu ke waktu
ANALISIS
- Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai
antar unit
INSTRUMEN Laporan ruangan
PENGAMBILAN
DATA
Pejabat Penanggung jawab pelayanan
PENANGGUNG
Ka. Instalasi Rawat Inap Bedah
JAWAB

FORMAT PENCATATAN

KAMUS INDIKATOR

JUDUL Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis


INDIKATOR

RSUD Arosuka 10
Indikator Mutu Wajib 2020

UU No 29 /2004 tentang Praktek Kedokteran


UU No 44/2009 tentang RS
DASAR UU No 36/20154 tentang Kesehatan
PEMIKIRAN PMK No 66/2016 tentang Keselamatan Kesehatan Kerja RS
Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS

1. Efisiensi √

2. Efektifitas √

3. Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
4. Keselamatan

5. Fokus kepada pasien √

6. Kesinambungan

Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan untuk memenuhi


TUJUAN kebutuhan tindakan kedokteran dalam upaya mencapai
pemenuhan sasaran keselamatan pasien

Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis sebagai DPJP adalah


kunjungan dokter spesialis untuk melihat perkembangan
pasien yang menjadi tanggung jawabnya setiap hari
sebelum jam 14.00 termasuk hari libur.
DEFINISI Catatan :
OPERASIONAL 1.pasien baru masuk
2.batasan pukul 14.00
3.hari libur
4. RS. Swasta
Struktur Proses Outcome
JENIS INDIKATOR Proses dan Outcome √

NUMERATOR Jumlah visite DPJP sebelum jam 14.00


(Pembilang)
DENOMINATOR
Jumlah keseluruhan visite DPJP
(Penyebut)
TARGET
100%
PENCAPAIAN
KRITERIA :  
- INKLUSI Semua pasien rawat Inap
- EKSKLUSI -

FORMULA N/D x 100%

RSUD Arosuka 11
Indikator Mutu Wajib 2020

SUMBER DATA Laporan ruangan

FREKUENSI
PENGUMPULAN Sekali dalam sebulan
DATA
PERIODE
Sekali dalam sebulan
ANALISIS
CARA Observasi
PENGUMPULAN
DATA
Sesuai kebijakan RS
SAMPEL Total populasi

Hasil Akhir
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
RENCANA
waktu ke waktu
ANALISIS
- Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai
antar unit
INSTRUMEN Laporan ruangan
PENGAMBILAN
DATA
Pejabat Penanggung jawab pelayanan
PENANGGUNG
Ka. Instalasi Rawatan
JAWAB

FORMAT PENCATATAN

KAMUS INDIKATOR

JUDUL Waktu Lapor Hasil Tes Kritis laboratorium


INDIKATOR
DASAR UU No 29 /2004 tentang Praktek Kedokteran

RSUD Arosuka 12
Indikator Mutu Wajib 2020

UU No 44/2009 tentang RS
UU No 36/20154 tentang Kesehatan
PEMIKIRAN PMK No 66/2016 tentang Keselamatan Kesehatan Kerja RS
Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS

1. Efisiensi √

2. Efektifitas √

3. Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
4. Keselamatan √

5. Fokus kepada pasien √

6. Kesinambungan

Tergambarnya kecepatan pelayanan hasil laboratorium


TUJUAN kritis

Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah waktu yang


diperlukan untuk memberikan jawaban kepada dokter yang
mengirim setelah keluar hasil pemeriksaan dan mulai
dibaca oleh Dokter/ Analis Laboratorium sampai hasilnya
diterima oleh dokter yang mengirim
(lisan atau tulisan).
 
Standar : harus diterima oleh dokter yang mengirim dalam
waktu kurang dari 30 (tiga puluh) menit baik secara lisan
maupun tulisan
 
Yang dimaksud dengan kritis adalah adalah hasil
DEFINISI
pemeriksaan yang termasuk dalam kategori kritis yang
OPERASIONAL
ditetapkan dengan kebijakan RS.
RED Category Condition adalah keadaan yang masuk dalam
kondisi
kategori kritis atau yang memerlukan penatalaksanaan
segera
Waktu tunggu yang memanjang dapat berakibat:

 Menurunkan kepercayaan terhadap layanan


laboratorium

Memperpanjang diagnosa dan terapi penderita


Struktur Proses Outcome
JENIS INDIKATOR Proses dan Outcome √

NUMERATOR Jumlah hasil labor kritis yang dilaporkan


(Pembilang)

RSUD Arosuka 13
Indikator Mutu Wajib 2020

DENOMINATOR
Jumlah semua hasil labor kritis
(Penyebut)
TARGET
100%
PENCAPAIAN

KRITERIA : Semua pemeriksaan dan hasil pemeriksaan laboratorium


- INKLUSI yang Kritis

Semua pemeriksaan dan hasil pemeriksaan laboratorium


yang bukan Kritis dan tidak termasuk RED Category
Condition ; hasil pemeriksaan laboratorium patologi klinik
- EKSKLUSI kritis yang sudah dapat dilihat oleh DPJP/perujuk melalui
sistem informasi dan sudah ditindaklanjuti.

FORMULA N/D x 100%

SUMBER DATA Catatan data Instalasi Laboratorium, Rekam Medik

FREKUENSI
PENGUMPULAN Sekali dalam sebulan
DATA
PERIODE
Sekali dalam sebulan
ANALISIS
CARA
PENGUMPULAN Observasi
DATA

SAMPEL Sesuai kebijakan RS


Total populasi
Hasil Akhir
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
RENCANA
waktu ke waktu
ANALISIS
- Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai
antar unit
INSTRUMEN Laporan ruangan
PENGAMBILAN
DATA
Pejabat Penanggung jawab pelayanan
PENANGGUNG
Ka. Instalasi Laboratorium
JAWAB

FORMAT PENCATATAN

RSUD Arosuka 14
Indikator Mutu Wajib 2020

KAMUS INDIKATOR

JUDUL Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional Bagi RS


INDIKATOR Provider BPJS

DASAR UU No 29 /2004 tentang Praktek Kedokteran


PEMIKIRAN UU No 44/2009 tentang RS
UU No 36/20154 tentang Kesehatan

RSUD Arosuka 15
Indikator Mutu Wajib 2020

PMK No 66/2016 tentang Keselamatan Kesehatan Kerja RS


PMK No 72/2016 tentang tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian
Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS

1. Efisiensi √

2. Efektifitas √

3. Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
4. Keselamatan √

5. Fokus kepada pasien √

6. Kesinambungan

Terwujudnya penyelenggaraan kepatuhan dalam


TUJUAN penggunaan formularium nasional dalam meresepkan obat
kepada pasien

Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional adalah


kepatuhan para dokter meresepkan obat kepada pasien
DEFINISI
sesuai dengan daftar obat-obatan Formularium Nasional.
OPERASIONAL
Disebut patuh bila seluruh obat dalam resep mengikuti
formularium nasional
Struktur Proses Outcome
JENIS INDIKATOR Proses dan Outcome √

NUMERATOR Jumlah seluruh obat yang diresepkan sesuai FORNAS


(Pembilang)
DENOMINATOR
Jumlah seluruh obat yang diresepkan Dokter
(Penyebut)
TARGET
100%
PENCAPAIAN
- Semua resep yang dilayani di RS 
KRITERIA :
- INKLUSI

1. Bila dalam resep terdapat obat diluar FORNAS tetapi


dibutuhkan oleh pasien dan telah mendapatkan
rekomendasi dari Komite Medik dan mendapatkan
persetujuan dari Direktur.
2. Bila dalam resep terdapat obat diluar FORNAS karena
- EKSKLUSI
stok obat nasional berdasarkan e-katalog habis/kosong. 

RSUD Arosuka 16
Indikator Mutu Wajib 2020

FORMULA N/D x 100%

SUMBER DATA Lembar resep di Instalasi Farmasi

FREKUENSI Sekali dalam sebulan


PENGUMPULAN
DATA
Sekali dalam sebulan
PERIODE
ANALISIS
CARA Observasi dan pengumpulan data secara Retrospektif
PENGUMPULAN
DATA
Sesuai kebijakan RS
SAMPEL Total populasi

Hasil Akhir
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
RENCANA
waktu ke waktu
ANALISIS
- Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai
antar unit
INSTRUMEN Laporan ruangan
PENGAMBILAN
DATA
Pejabat Penanggung jawab pelayanan
PENANGGUNG
Ka. Instalasi Farmasi
JAWAB

FORMAT PENCATATAN

KAMUS INDIKATOR

JUDUL Kepatuhan Penggunaan Formularium RS Non Provider


INDIKATOR BPJS

DASAR UU No 29 /2004 tentang Praktek Kedokteran


PEMIKIRAN UU No 44/2009 tentang RS
UU No 36/20154 tentang Kesehatan

RSUD Arosuka 17
Indikator Mutu Wajib 2020

PMK No 66/2016 tentang Keselamatan Kesehatan Kerja RS


PMK No 72/2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS

1. Efisiensi √

2. Efektifitas √

3. Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
4. Keselamatan

5. Fokus kepada pasien √

6. Kesinambungan

TUJUAN Terselenggaranya pelayanan penggunaan Formularium RS

Kepatuhan Penggunaan Formularium RS adalah kepatuhan


para dokter meresepkan obat kepada pasien sesuai dengan
DEFINISI daftar obat-obatan Formularium RS.
OPERASIONAL Disebut patuh bila seluruh obat dalam resep mengikuti
formularium RS.
Struktur Proses Outcome
JENIS INDIKATOR Proses dan Outcome √

Jumlah seluruh obat yang diresepkan sesuai formularium


NUMERATOR
RS
(Pembilang)

DENOMINATOR
Jumlah seluruh obat yang diresepkan Dokter
(Penyebut)
TARGET
100%
PENCAPAIAN

INKLUSI Semua resep yang dilayani di RS 

EKSKLUSI Semua resep yang diberikan tanpa melihat Formularium RS

FORMULA N/D x 100%

SUMBER DATA Lembar resep di Instalasi Farmasi

FREKUENSI Sekali dalam sebulan


PENGUMPULAN
DATA

RSUD Arosuka 18
Indikator Mutu Wajib 2020

Sekali dalam sebulan


PERIODE
ANALISIS
CARA Observasi dan pengumpulan data secara Retrospektif
PENGUMPULAN
DATA
Sesuai kebijakan RS
SAMPEL Total populasi

Hasil Akhir
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
RENCANA
waktu ke waktu
ANALISIS
- Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai
antar unit
INSTRUMEN Laporan ruangan
PENGAMBILAN
DATA
Pejabat Penanggung jawab pelayanan
PENANGGUNG
Ka. Instalasi Farmasi
JAWAB

KAMUS INDIKATOR

JUDUL Kepatuhan Cuci Tangan


INDIKATOR
DASAR UU No 29 /2004 tentang Praktek Kedokteran
PEMIKIRAN UU No 44/2009 tentang RS
UU No 36/20154 tentang Kesehatan
PMK No 66/2016 tentang Keselamatan Kesehatan Kerja RS
PMK No 27/2017 tentang pedoman PPI dalam di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

RSUD Arosuka 19
Indikator Mutu Wajib 2020

Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS

1. Efisiensi √

2. Efektifitas √

3. Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
4. Keselamatan √

5. Fokus kepada pasien √

6. Kesinambungan

Terwujudnya penyelenggaraan hand Hygien bagi semua


TUJUAN petugas yang bertugas di ruangan

Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang


DEFINISI dilakukan untuk membersihkan kotoran yang secara kasat
OPERASIONAL mata terlihat dan pengangkatan mikroorganisme yang
tinggal sementara di tangan dengan menggunakan sabun
dan air mengalir (hand wash) atau dengan cairan berbasis
alkohol (handrub) dalam 6 langkah (WHO,2009)
 
Audit kebersihan tangan adalah prosedur penilaian
kepatuhan petugas melakukan kebersihan tangan sesuai 5
indikasi dari WHO yaitu sebelum kontak dengan pasien,
setelah kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan
invasif dan aseptik, setelah kontak dengan cairan tubuh,
dan setelah  kontak dengan lingkungan dengan
menjalankan 6 tahap teknik melakukan kebersihan tangan.
 
Lima indikasi kebersihan tangan: 
1. Sebelum kontak dengan pasien, yaitu sebelum masuk
ruangan perawatan
pasien                                                                                                    
                                                                          
2. Kontak dengan pasien meliputi menyentuh tubuh pasien,
baju atau
pakaian                                                                                
3. Prosedur aseptik contoh: tindakan transfusi, perawatan
luka, pemasangan kateter urin, suctioning, perawatan
daerah tindakan invasif
4. Tindakan invasif contohnya pemasangan kateter
intravena (vena pusat/ vena perifer), kateter arteri
5. Cairan tubuh pasien seperti muntah, darah, nanah, urin,
feces, produksi drain, dll                                               
6. Menyentuh lingkungan meliputi: menyentuh tempat
tidur pasien, linen yang terpasang di tempat tidur, alat-

RSUD Arosuka 20
Indikator Mutu Wajib 2020

alat di sekitar pasien atau peralatan lain yang digunakan


pasien, kertas/lembar untuk menulis yang ada di sekitar
pasien

Enam langkah teknik melakukan kebersihan tangan sesuai


WHO
1. Ratakan dan gosokkan sabun dengan kedua telapak
tangan
2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri
dengan tangan kanan dan sebaliknya
3. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari
4. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling
mengunci
5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman
tangan kanan dan lakukan sebaliknya
6. Gosokkan dengan memutar ujung jari–jari tangan
kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya, telapak
tangan kiri dan sebaliknya  

Petugas yang dinilai mencakup SEMUA PETUGAS yang


bertugas di ruangan (dokter, perawat, peserta didik,
pekarya, cleaning service)
Struktur Proses Outcome
JENIS INDIKATOR Proses dan Outcome √

Jumlah petugas yang menjalankan 5 moment dan 6 langkah


NUMERATOR
cuci tangan
(Pembilang)

DENOMINATOR
Jumlah seluruh petugas di pelayanan
(Penyebut)
TARGET
100%
PENCAPAIAN

KRITERIA :
Semua peluang kebersihan tangan
- INKLUSI
- EKSKLUSI
Unit atau bagian yang tidak kontak dengan pasien/
manajemen

FORMULA N/D x 100%

SUMBER DATA Laporan ruangan pelayanan

RSUD Arosuka 21
Indikator Mutu Wajib 2020

FREKUENSI
PENGUMPULAN Sekali dalam sebulan
DATA
PERIODE
Sekali dalam sebulan
ANALISIS
CARA Observasi
PENGUMPULAN
DATA
Sesuai kebijakan RS
SAMPEL Total populasi

Hasil Akhir
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
RENCANA
waktu ke waktu
ANALISIS
- Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai
antar unit
INSTRUMEN Laporan ruangan
PENGAMBILAN
DATA
Pejabat Penanggung jawab pelayanan
PENANGGUNG
Ka. Instalasi masing-masing unit
JAWAB

FORMAT PENCATATAN

KAMUS INDIKATOR

JUDUL Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien


INDIKATOR Jatuh pada pasien Rawat Inap

DASAR UU No 29 /2004 tentang Praktek Kedokteran


PEMIKIRAN UU No 44/2009 tentang RS
UU No 36/20154 tentang Kesehatan

RSUD Arosuka 22
Indikator Mutu Wajib 2020

PMK No 66/2016 tentang Keselamatan Kesehatan Kerja RS


PMK No 11/2017 tentang Keselamatan Pasien
Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS

1. Efisiensi

2. Efektifitas

3. Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
4. Keselamatan √

5. Fokus kepada pasien √

6. Kesinambungan

Terwujudnya pelayanan keperawatan yang aman dan


TUJUAN efektif bagi pasien dalam upaya mencapai pemenuhan
sasaran keselamatan pasien

Upaya pencegahan jatuh meliputi :

1. Screening di rawat jalan/ IGD


2. Asesmen awal risiko jatuh

 Asesmen Awal risiko jatuh adalah………….

1. Assesment Ulang risiko jatuh

 Asesmen Ulang risiko jatuh adalah…….

1. Edukasi pencegahan pasien jatuh.


DEFINISI
OPERASIONAL            Edukasi pencegahan pasien jatuh adalah………..
 
Disebut patuh apabila melaksanakan seluruh upaya
pencegahan jatuh pada pasien yang berisiko sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh rs.
 Catatan :

1. Assessment awal hanya dilakukan pada pasien rawat


inap
2. Untuk pasien rawat jalan dan IGD hanya dilakukan
screening 

Struktur Proses Outcome


JENIS INDIKATOR Proses dan Outcome √

RSUD Arosuka 23
Indikator Mutu Wajib 2020

NUMERATOR Jumlah pasien yang dilakukan pencegahan resiko cedera


(Pembilang)
DENOMINATOR
Jumlah pasien yang berisiko cedera
(Penyebut)
TARGET
100%
PENCAPAIAN
KRITERIA : Semua kasus berisiko jatuh
- INKLUSI
Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun
edukasi seperti pasien meninggal, pasien gangguan jiwa
yang sudah melewati fase akut, dan pasien menolak
- EKSKLUSI edukasi.

FORMULA N/D x 100%

SUMBER DATA Rekam Medis pasien rawat inap

FREKUENSI Sekali dalam sebulan


PENGUMPULAN
DATA
Sekali dalam sebulan
PERIODE
ANALISIS
CARA Pengumpulan data Retrospektif
PENGUMPULAN
DATA
Sesuai kebijakan RS
SAMPEL Total populasi

Hasil Akhir
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
RENCANA
waktu ke waktu
ANALISIS
- Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai
antar unit
INSTRUMEN Laporan ruangan
PENGAMBILAN
DATA
Pejabat Penanggung jawab pelayanan
PENANGGUNG
Ka. Instalasi rawatan
JAWAB

FORMAT PENCATATAN

RSUD Arosuka 24
Indikator Mutu Wajib 2020

KAMUS INDIKATOR

JUDUL Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway


INDIKATOR
DASAR UU No 29 /2004 tentang Praktek Kedokteran
PEMIKIRAN UU No 44/2009 tentang RS
UU No 36/20154 tentang Kesehatan
PMK No 66/2016 tentang Keselamatan Kesehatan Kerja RS
PMK No 11/2017 tentang Keselamatan Pasien

RSUD Arosuka 25
Indikator Mutu Wajib 2020

Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS

1. Efisiensi

2. Efektifitas

3. Aksesibilitas √
DIMENSI MUTU
4. Keselamatan √

5. Fokus kepada pasien

6. Kesinambungan

Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis di


rumah sakit sehingga dapat memberikan jaminan kepada
TUJUAN
pasien untuk memperoleh pelayanan klinis berdasarkan
pada nilai ilmiah sesuai kebutuhan medis/klinis pasien.
Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah kepatuhan
para staf medis/ DPJP dalam menggunakan clinical pathway
untuk memberikan asuhan klinis pasien secara
terstandarisasi dan terintegrasi sehingga dapat
meminimalkan adanya variasi proses asuhan klinis.
Setiap RS menetapkan 5 clinical pathway untuk penyakit
atau kondisi yang memenuhi satu atau lebih kriteria yang
berlaku di RS tersebut berdasarkan:
a.Penyakit atau kondisi yang paling sering atau banyak
terjadi (High Volume)
b.Penyakit atau kondisi yang memiliki risiko tinggi (High
DEFINISI
Risk)
OPERASIONAL
c.Penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi (High
Cost)
d.Penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/keragaman
dalam pengelolaannya.
Setiap CP mampu menunjukan komponen standar LOS, obat
dan penunjang.
Disebut patuh apabila mengikuti ketiga proses asuhan yang
telah distandarisasi dalam CP

Struktur Proses Outcome


JENIS INDIKATOR Proses dan Outcome √

Jumlah kasus yang penanganannya patuh dengan kriteria 5


NUMERATOR
clinical pathways
(Pembilang)
Jumlah total kasus yang mausk dalam kriteria 5 clinical
DENOMINATOR
pathways yang ditetapakan
(Penyebut)

RSUD Arosuka 26
Indikator Mutu Wajib 2020

TARGET
80%
PENCAPAIAN
Semua pasien yg menderita penyakit yg ditetapkan dalam
KRITERIA : CP
INKLUSI
a. Pasien yang pulang atas permintaan sendiri selama
EKSKLUSI perawatan.
b. Pasien yang meninggal

FORMULA N/D x 100%

SUMBER DATA Format clinical pathways yang telah terisi

FREKUENSI Sekali dalam sebulan


PENGUMPULAN
DATA
Sekali dalam sebulan
PERIODE
ANALISIS
CARA Pengumpulan data secara retrospektif
PENGUMPULAN
DATA
Sesuai kebijakan RS
SAMPEL Total populasi

Hasil Akhir
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
RENCANA
waktu ke waktu
ANALISIS
- Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai
antar unit
INSTRUMEN Formulir Kepatuhan CP
PENGAMBILAN
DATA
Pejabat Penanggung jawab pelayanan
PENANGGUNG
Bidang pelayanan
JAWAB

FORMAT PENCATATAN

RSUD Arosuka 27
Indikator Mutu Wajib 2020

KAMUS INDIKATOR

JUDUL Kepuasan Pasien dan Keluarga


INDIKATOR
UU No 25 /2014 tentang Pelayanan Publik
UU No 44/2009 tentang RS
DASAR UU No 36/20154 tentang Kesehatan
PEMIKIRAN Kepmenpan No KEP/25/M.PAN/2/2004
Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS

RSUD Arosuka 28
Indikator Mutu Wajib 2020

1. Efisiensi

2. Efektifitas

3. Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
4. Keselamatan

5. Fokus kepada pasien √

6. Kesinambungan √

Terwujudnya pemantauan dan pengukuran tingkat


kepuasan pasien dan keluarga sebagai dasar upaya-upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
TUJUAN
Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan

 Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan


DEFINISI terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
OPERASIONAL RS. Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan
yang diberikan sesuai atau melampaui harapan
pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan
survei kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat
kepuasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan
pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).
 Pemantauan dan pengukuran Kepuasan Pasien dan
Keluarga adalah  kegiatan untuk mengukur tingkatan
kesenjangan pelayanan RS yang diberikan dengan
harapan pasien dan keluarga  di Rawat Jalan, Rawat Inap
dan Gawat Darurat
 Kepuasan Pasien keluarga  diukur dengan mendapatkan
gambaran persepsi pasien dan keluarga  pada saat
mendapatkan pengalaman selama dilayani di RS
melalui :
 metode kuesioner  atau interview dengan konversi
Rentang angka *Tidak Puas*  sampai  *Puas* à 1 – 5
 Jumlah Responden berdasarkan sampling pasien Rawat
Jalan/ Rawat Inap dan Gawat Darurat
 Pelayanan yang diukur berdasarkan persepsi dan
pengalaman pasien terhadap:
 Fasilitas : Sarana, Prasarana, Alat
 SDM :  Perawat, Dokter, Petugas Lain
 Farmasi : Kecepatan, Sikap Petugas, Penjelasan
Penggunaan Obat
 Service à Pendaftaran, Ruang Tunggu dan Pelayanan: ,
kecepatan, Kemudahan, Kenyamanan

RSUD Arosuka 29
Indikator Mutu Wajib 2020

 Pengambilan kuesioner à sesuai Kebijakan RS minimal


1x per semester dan dilaksanakan oleh internal/
eksternal RS

Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai


dengan metode dan ketentuan sebagaimana diatur dalam
pedoman umum penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
unit layanan instansi pemerintah.
Struktur Proses Outcome √
JENIS INDIKATOR Proses dan Outcome

Hasil penilaian SKM


NUMERATOR Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
(Pembilang) disurvei (dalam prosen)

DENOMINATOR Skala Maksimal penilaian IKM


(Penyebut) Jumlah total pasien yang disurvei ( n minimal 50)
TARGET
Angka kepuasan Pasien dan Keluarga > 80%, atau ≥85%
PENCAPAIAN
KRITERIA :
INKLUSI Semua pasien, keluarga, pengunjung
EKSKLUSI

FORMULA N/D x 100%

SUMBER DATA Hasil Kuesioner dan Rekapitulasi Hasil Kuesioner Hasil


Survei
FREKUENSI
PENGUMPULAN Sekali dalam sebulan
DATA
PERIODE
Sekali dalam sebulan
ANALISIS
CARA Melakukan survei kepuasan pasien dan keluarga dengan
PENGUMPULAN alat bantu kuesioner
DATA Survei
Sesuai kebijakan RS
Sampling dihitung dan dipilih sesuai dengan kaidah
SAMPEL
sampling yang benar
Minimal sampel 50
Hasil Akhir Kuesioner
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
RENCANA
waktu ke waktu
ANALISIS
- Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai
antar unit

RSUD Arosuka 30
Indikator Mutu Wajib 2020

1. Formulir kuesioner untuk responden


INSTRUMEN
2. Formulir Rekapitulasi Responden sebanyak sampel yang
PENGAMBILAN
diambil
DATA
Formulir survei kepuasan pelanggan (IKM)
Pejabat Penanggung jawab pelayanan
PENANGGUNG
Unit Pelayanan Pelanggan
JAWAB

FORMAT PENCATATAN

KAMUS INDIKATOR

JUDUL Kecepatan respon Terhadap Komplain


INDIKATOR
UU No 25 /2014 tentang Pelayanan Publik
UU No 44/2009 tentang RS
DASAR UU No 36/20154 tentang Kesehatan
PEMIKIRAN Kepmenpan No KEP/25/M.PAN/2/2004
Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS

RSUD Arosuka 31
Indikator Mutu Wajib 2020

1. Efisiensi

2. Efektifitas

3. Aksesibilitas √
DIMENSI MUTU
4. Keselamatan

5. Fokus kepada pasien √

6. Kesinambungan √

Terwujudnya pemantauan dan pengukuran tingkat


kepuasan pasien dan keluarga sebagai dasar upaya-upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
TUJUAN
Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan

Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan


DEFINISI Rumah sakit dalam menanggapi komplain baik tertulis,
OPERASIONAL lisan atau melalui mass media yang sudah diidentifikasi
tingkat risiko dan dampak risiko dengan penetapan
grading/ dampak risiko berupa ekstrim (merah), Tinggi
(kuning), Rendah (hijau), dan dibuktikan dengan data, dan
tindak lanjut atas respon time komplain tersebut sesuai
dengan kategorisasi/grading/dampak risiko.
Warna Merah:
cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan,
kematian, mengancam sistem/kelangsungan organisasi,
poptensi kerugian material dll.
Warna Kuning:
cenderung berhubungan dengan pemberitaan media,
potensi kerugian in material, dll.
Warna Hijau:
tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun
immaterial.
Kriteria Penilaian :
1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan
merah, kuning, hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yang
dilakukan dalam kurun waktu sesuai standar
3. Membuat persentase jumlah komplain yang
ditindaklanjuti terhadap  seluruh komplain disetiap
kategori

1. Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan


ditindaklanjuti maksimal 1x24 jam
2. Komplain kategori kuning (KKK) ditanggapi dan

RSUD Arosuka 32
Indikator Mutu Wajib 2020

ditindaklanjuti maksimal 3 hari


3. Komplain kategori hijau (KKH) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 7 hari.

Struktur Proses Outcome


JENIS INDIKATOR Proses dan Outcome √

NUMERATOR Jumlah kecepatan respon terhadap komplain


(Pembilang)
DENOMINATOR
Jumlah keseluruhan komplain yang masuk ke RS
(Penyebut)
TARGET
100%
PENCAPAIAN
KRITERIA :
INKLUSI Komplain baik tertulis, lisan atau melalui media massa
EKSKLUSI

FORMULA N/D x 100 %

SUMBER DATA Jumlah seluruh KKM, KKK dan KKH

FREKUENSI Sekali dalam sebulan


PENGUMPULAN
DATA
Sekali dalam sebulan
PERIODE
ANALISIS
CARA Pengumpulan data secara retrospektif
PENGUMPULAN
DATA
Sesuai kebijakan RS
SAMPEL Total populasi

Hasil Akhir
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
RENCANA
waktu ke waktu
ANALISIS
- Diagram batang digunakan untuk membandingkan nilai
antar unit
INSTRUMEN a. Pengaduan langsung
PENGAMBILAN b. SMS pengaduan
DATA c. Kotak saran
Pejabat Penanggung jawab pelayanan
PENANGGUNG
Bagian Mutu RS
JAWAB

RSUD Arosuka 33

Anda mungkin juga menyukai