Anda di halaman 1dari 13

Metode Amenorea Laktasi(MAL)

atau
Lactational Amenorrhea Method (LAM)

dr.Heryuristianto,SpOG
 Metode kontrasepsi sementara yang
mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
secara eksklusif

 Metode keluarga berencana alamiah (KBA)


atau natural family planning, apabila tidak
dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
Metode Amenorea Laktasi dapat dipakai
sebagai alat kontrasepsi, apabila :
Menyusui secara penuh (full breast feeding),
lebih efektif bila diberikan minimal 8 kali
sehari.

Belum mendapat haid.

Umur bayi kurang dari 6 bulan

Efektifitas MAL sangat tinggi sekitar 98 %


apabila digunakan secara benar
Cara Kerja :
Menunda atau menekan terjadinya Ovulasi

Pada saat laktasi/menyusui, hormon yang berperan


adalah prolaktin dan oksitosin.
Semakin sering menyusui, maka kadar prolaktin
meningkat dan hormon gonadotrophin melepaskan
hormon penghambat (inhibitor).
 Hormon penghambat akan mengurangi
kadar estrogen, sehingga tidak terjadi ovulasi.
Manfaat
Dapat segera dimulai setelah melahirkan.
Tidak memerlukan prosedur khusus, alat maupun
obat.
Tidak memerlukan pengawasan medis.
Tidak mengganggu senggama.
Mudah digunakan.
Tidak perlu biaya.
Tidak menimbulkan efek samping sistemik.
Tidak bertentangan dengan budaya maupun agama.
Manfaat Non Kontrasepsi
Manfaat Untuk Bayi Manfaat Untuk Ibu
Mendapatkan kekebalan pasif. Mengurangi perdarahan post
partum/setelah melahirkan.

Peningkatan Gizi Membantu proses involusi uteri


(uterus kembali normal)
Mengurangi Resiko Penyakit Mengurangi resiko anemia
Menular
Terhindar dari Keterpaparan Meningkatkan hubungan
kontaminasi air, susu formula psikologi antara ibu dan bayi
atau alat minum yang dipakai
MAL tidak dapat digunakan oleh :
Wanita pasca melahirkan yang sudah mendapat haid.
Wanita yang tidak menyusui secara eksklusif.
Wanita yang bekerja dan terpisah dari bayinya lebih dari 6
jam.
Wanita yang harus menggunakan metode kontrasepsi
tambahan.
Wanita yang menggunakan obat yang mengubah suasana
hati.
Wanita yang menggunakan obat-obatan jenis ergotamine,
anti metabolisme, cyclosporine, bromocriptine, obat
radioaktif, lithium atau anti koagulan.
MAL tidak dapat digunakan oleh :

Bayi sudah berumur lebih dari 6 bulan.


Bayi yang mempunyai gangguan metabolisme.
Tidak direkomendasikan pada kondisi ibu yang mempunyai
HIV/AIDS positif dan TBC aktif
Hal yang harus disampaikan
Bayi menyusu sesering mungkin (on demand).
Waktu pengosongan payudara tidak lebih dari 4 jam.
Bayi menyusu sampai sepuasnya (hingga melepas
hisapannya)
ASI diberikan pada malam hari untuk mempertahankan
kecukupan ASI.
ASI dapat disimpan dalam lemari pendingin.
Waktu pemberian makanan pendamping ASI (diberikan
pada bayi sudah berumur 6 bulan lebih).
Hal yang harus disampaikan
Metode MAL tidak akan efektif, apabila ibu sudah
memberikan makanan atau minuman tambahan lain.
Ibu yang sudah mendapatkan haid setelah melahirkan
dianjurkan untuk menggunakan metode kontrasepsi lain.
Apabila ibu tidak menyusui secara eksklusif atau berhenti
menyusui maka perlu disarankan menggunakan metode
kontrasepsi lain yang sesuai.
Langkah-Langkah Penentuan Pemakaian
KB MAL
 Obat memperlancar ASI :
Daun Katup, Plasenta Extract,
Vit B12

Obat menghambat ASI :


Bromocriptine

Anda mungkin juga menyukai