Anda di halaman 1dari 24

SOSIALISASI GRATIFIKASI

RSUD KARANGANYAR

KARANGANYAR, 17 JULI 2021


PENGENDALIAN GRATIFIKASI
(TPG)

Tim Pengendalian Gratifikasi


yang selanjutnya disingkat TPG
adalah Tim pelaksana program
pengendalian gratifikasi
Kegiatan Pengendalian GratifikSI
RSUD KARANGANYAR dibentuk
berdasarkan SK Direktur RSUD
Karanganyar Nomor 445/2.25 Tahun
2021 tentang Pembentukan Tim
Pembangunan Zona Integritas Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten
Karanganyar
APA TUGAS TPG ???

Sebagai penerima laporan


gratifikasi di lingkungan RSUD
Karanganyar serta melakukan
klarifikasi dan mengumpulkan
data terkait gratifikasi
FUNGSI UPG
1. Menerima laporan gratifikasi di lingkungan RSUD
Karanganyar
2. Melakukan konfirmasi langsung atas laporan
gratifikasi kepada pelapor yang terkait dengan
kejadian penerimaan/ pemberian gratifikasi
3. Melaporkan rekapitulasi setiap laporan gratifikasi
yang diterima disertai data/berkas kepada Direktur
RSUD Karanganyar dan Unit Pengendalian
Gratifikasi Kementerian Kesehatan RI
LANJUTAN……..
4. Menindaklanjuti rekomendasi dari Direktur RSUD
Karanganyar dan/ atau Unit Pengendalian
Gratifikasi Kementerian Kesehatan RI
5. Memantau tindak lanjut atas rekomendasi dan
pemanfaatan gratifikasi yang diberikan oleh
Direktur RSUD Karanganyar dan atau Kepala Unit
Pengendalian Gartifikasi Kementerian Kesehatan
RI
LANJUTAN……..
6. Memberikan rekomendasi tindak lanjut kepada
Direktur Utama RSUD Karanganyar dalam hal
terjadinya gratifikasi di lingkungan RSUD
Karanganyar
7. Melaporkan hasil penanganan laporan gratifikasi
di lingkungan RSUD Karanganyar kepada Direktur
RSUD Karanganyar
ORGANISASI TPG
Penasehat Direktur

Ketua

Sekretaris

Anggota Kepala Bidang Yanmed, 6 Kepala


Bagian, SPI, 3 Kepala Unit

Sekretariat
DASAR HUKUM
 UNDANG-UNDANG No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
 UNDANG-UNDANG No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan UNDANG-
UNDANG No.20 Tahun 2001;
 UNDANG-UNDANG No.30Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Korupsi;
 INPRES Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi;
 Peraturan Menteri Kesehatan No.14 Tahun 2014 tentang
Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan
PENGERTIAN

APARATUR KEMENTERIAN KESEHATAN, adalah Pegawai


Negeri Sipil, Penyelenggara Negara, Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja dan pegawai lain yang bekerja di
lingkungan Kementerian Kesehatan
KONFLIK KEPENTINGAN, adalah siatuasi dimana Aparatur
Kementerian Kesehatan memiliki atau diduga memiliki
kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok atas setiap
penggunaan wewenang yang dimilikinya sehingga dapat
mempengaruhi kualitas dan kinerja yang seharusnya
PENGERTIAN
GRATIFIKASI adalah pemberian uang, barang,
rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga,
tiket perjalanan, fasilitas penginapan,perjalanan
wisata, pengobatan Cuma-Cuma, dan fasilitas
lainnya baik yang diterima dari dalam negeri
maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan
menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana
elektronik yang berhubungan dengan JABATAN
atau KEWENANGAN
KATEGORI GRATIFIKASI

 GRATIFIKASI YG DIANGGAP SUAP


 GRATIFIKASI YG TIDAK
DIANGGAP SUAP
GRATIFIKASI YG DIANGGAP
SUAP
Adalah Gratifikasi yang diterima oleh
Aparatur Kementerian Kesehatan
yang berhubungan dengan jabatan dan
berlawanan dengan kewajiban dan
tugas penerima
GRATIFIKASI YG DIANGGAP SUAP
1. Marketing fee atau imbalan bersifat transaksional
yang terkait dengan pemasaran suatu produk;
2. Cashback yang diterima instansi yang digunakan
untuk kepentingan pribadi;
3. Gratifikasi yang terkait dengan pengadaan barang
dan jasa, pelayanan publik atau proses lainnya;
4. Sponsorship yang terkait dengan pemasaran atau
penelitian suatu produk
GRATIFIKASI YG TIDAK DIANGGAP SUAP

Adalah Gratifikasi yang diterima oleh


Aparatur Kementerian Kesehatan yang
TIDAK berhubungan dengan jabatan
dan TIDAK berlawanan dengan
kewajiban dan tugas penerima
GRATIFIKASI YG TIDAK DIANGGAP SUAP
TERKAIT KEDINASAN
1. Cinderamata kegiatan resmi kedinasan seperti rapat,seminar workshop,
konferensi, pelatihan atau kegiatan sejenis ;
2. Kompensasi yg diterima terkait kegiatan kedinasan seperti honorarium,
transportasi, akomodasi dan pembiayaan lain sebagaimana diatur pd
standar biaya di instansi pemberi, sepanjang tidak terdapat pembiayaan
ganda, nilai yang wajar, tidak ada konflik kepentingan dan tidak
melanggar ketentuan yg berlaku di instansi penerima
3. Sponsorship yg diberikan kepada instansi, terkait dengan
pengembangan institusi, perayaan tertentu yang dimanfaatkan secara
transparan dan akuntabel
GRATIFIKASI YG TIDAK DIANGGAP SUAP

TIDAK TERKAIT KEDINASAN


1. Penerimaan dari orang yg ada hubungan keluarga (kakek/nenek,
bapak/ibu/mertua, suami/siteri, anak/menantu, cucu, besan, paman/bibi,
kakak/adik/ipar, sepupu dan keponakan) sepanjang tdk ada konflik
kepentingan;
2. Perolehan dari orang lain terkait dgn acara pernikahan, keagamaaan,
upacara adat, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan dan potong gigi
sepanjang tdk ada konflik kepentingan dan dilaporkan kpd KPK dan
setelah dilakukan verifikasi dan klarifikasi dinyatakan tidak dianggap
suap;
GRATIFIKASI YG TIDAK DIANGGAP SUAP
TIDAK TERKAIT KEDINASAN
3. Pemberian dari instansi lain atau unit kerja berupa sumbangan kpd
Apatur Kemenkes selain dimaksud pada poin.2 yg dilaporkan ke
KPK dan setelah dilakukan verifikasi dan klarifikasi dinyatakan
tidak suap;
4. Atasan kepada bawahan sepanjang tidak menggunakan anggaran
negara;
5. Perolehan dari orang lain termasuk sesama aparatur yg terkait dgn
acara perayaan menyangkut kedudukan atau jabatannya seperti
pisah sambut, promosi, jabatan,memasuki purna tugas, yang
dilaporkan kpd KPK dan setelah dilakukan verifikasi dan klarifikasi
dinyatakan tidak dianggap suap;
GRATIFIKASI YG TIDAK DIANGGAP SUAP
TIDAK TERKAIT KEDINASAN
6. Perolehan dari orang lain termasuk sesama Aparatur ,yg terkait denga
musibah, bencana yg dialami penerima gratifikasi atau keluarganya
sepanjang tidak ada konflik kepentingan;
7. Perolehan dari orang lain berupa hadiah, hasil undian, diskon/rabat,
voucher , point rewards atau souvenir yang berlaku umum;
8. Perolehan dari orang lain berupa hidangan atau sajian yang berlaku
umum;
9. Perolehan dari prestasi akademis atau non akademis yang dikikuti
dengan menggunakan biaya sendiri spt kejuaraan, lomba atau kompetisi;
GRATIFIKASI YG TIDAK DIANGGAP SUAP
TIDAK TERKAIT KEDINASAN
10. Perolehan keuntungan atau bunga dari penempatan dana, investasi atau
kepemilikan saham pribadi yang berlaku umum;
11. Perolehan dari kompensasi atau penghasilan atas profesi yang
dilaksanakan pada saat jam kerja, dan mendapatkan ijin tertulis dati
atasan langsung dan atau pihak lain yang berwenang
Gratifikasi Kedinasan yang berupa barang mudah
rusak, antara lain bingkisan makanan dan buah
dalam batas kewajaran yang dikhawatirkan
kadaluarsa, dapat langsung disalurkan oleh Aparatur
Kemenkes penerima gratifikasi ke panti asuhan,
panti jompo dan atau pihak lain yang membutuhkan.
Penyaluran dimaksud harus disertai bukti tanda
terima dari si penerima
PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALIAN
GRATIFIKASI (UPG)

UPG KEMENTERIAN
UPG UNIT UTAMA
KESEHATAN

TPG
UNIT PELAKSANA
TEKNIS
PELAPORAN PENERIMAAN GRATIFIKASI

GRATIFIKASI yang diterima , WAJIB dilaporkan


kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Dalam hal pelaporannya melalui UPG Kemenkes,
harus ditembuskan kepada UPG Unit Utama dan UPG
Unit Pelaksana Teknis
Dalam hal pelaporan GRATIFIKASI langsung kepada
KPK maka harus ditembuskan kepada UPG Kemenkes
dengan disertai bukti tanda terima dari KPK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai