Anda di halaman 1dari 34

PENGENDALIAN GRATIFIKASI

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PERATURAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN:

1. PERMENKES NO 14 TAHUN 2014


TENTANG PENGENDALIAN
GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN
KEMENKES
2. KEPMENKES No.
HK.02.02/MENKES/ 306/2014
TENTANG JUKNIS
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

05/24/2023 2
HAL-HAL YANG DIATUR DALAM PERMENKES
NOMOR : 14 TAHUN 2014

1 Kategori Gratifikasi

2 Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG)

3 Mekanisme pelaporan Gratifikasi

3
PENGERTIAN GRATIFIKASI

Gratifikasi adalah : Pemberian


Gratifikasi uang, barang, rabat (discount),
komisi pinjaman tanpa bunga, tiket
Pasal 1 Permenkes
No.14/2014 perjalanan, fasilitas penginapan,
perjalanan wisata, pengobatan
cuma-cuma, dan fasilitas lainnya
baik yang diterima di dalam negeri
maupun di luar negeri dan yang
dilakukan dengan menggunakan
sarana elektronik atau tanpa
sarana elektronik yang
berhubungan dengan jabatan atau
kewenangan
KATEGORI GRATIFIKASI

Gratifikasi

Tidak
Dianggap
Dianggap
Suap
Suap

Tidak
Terkait
Terkait
Kedinasan
Kedinasan

5
...Lanjutan Kategori Gratifikasi

• Gratifikasi yang dianggap suap adalah gratifikasi


yang diterima oleh Aparatur Kementerian
Kesehatan yang berhubungan dengan jabatan dan
berlawanan dengan kewajiban dan tugas penerima
• Gratifikasi yang tidak dianggap suap adalah
gratifikasi yang diterima oleh Aparatur
Kementerian Kesehatan yang tidak berhubungan
dengan jabatan dan tidak berlawanan dengan
kewajiban dan tugas penerima

6
GRATIFIKASI DIANGGAP SUAP

Meliputi penerimaan namun tidak terbatas pada:


1. Marketing fee atau imbalan terkait pemasaran
produk;
2. Cash back yang diterima instansi digunakan
untuk kepentingan pribadi ;
3. Gratifikasi terkait pengadaan barang/jasa,
pelayanan publik atau proses lainnya;
4. Sponsorship terkait pemasaran atau penelitian
suatu produk.

7
PENJELASAN
GRATIFIKASI DIANGGAP SUAP
MENURUT
KEPMENKES NO. HK.02.02/MENKES/306/2014
JUKNIS PENGENDALIAN GRATIFIKASI

8
MARKETING FEE

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari


perusahaan/ lainnya :
1. Sebelum jenis obat tertentu diresepkan atau alat
direkomendasikan yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
2. Karena meresepkan obat atau mengusulkan/
menetapkan merk atau jenis alat tertentu untuk
digunakan
3. Proses pemasukan jenis obat/ alkes ke dalam daftar
obat/formularium
4. Karena penetapan jenis dan merk alkes sehubungan KSO

9
Cashback

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari


perusahaan/ bank/ hotel/lainnya terkait:
1. Pengelolaan gaji, pinjaman dan tabungan pegawai
2. Penginapan/ hotel/ biro travel terkait kontrak
atau pelaksanaan pertemuan atau perjadin

10
Pengadaan Barang/Jasa

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari


mitra kerja/ rekanan/lainnya terkait:
1. Pada saat sebelum/ sesudah proses pengadaan
barang/ jasa
2. Pemeriksaan laboratorium, radiologi, pengiriman
resep keluar rumah sakit, dll

11
Sponsorship

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari


perusahaan/ rekanan/lainnya terkait:
1. Menghadiri penelitian baik sebagai peserta/
narasumber
2. Keperluan pribadi/ dinas tanpa melalui institusi
3. Pembiayaan short course kesehatan di
dalam/luar negeri kepada individu atau pribadi

12
Layanan Publik

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari


perusahaan/ rekanan/lainnya terkait, a.l :
1. Pasien didahulukan dalam pelayanan/
mendapatkan fasilitas ruang rawat inap
2. Penetapan kelas dan/ atau akreditasi rumah sakit
3. Pengujian laboratorium (pengaturan jadwal
pemeriksaan sampel, pengaturan petugas
sampling dll)
4. Pengaturan jadwal uji kalibrasi, permintaan
tambahan layanan
13
GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAP

1. Gratifikasi Tidak dianggap suap Terkait Kedinasan:


Meliputi gratifikasi yang diperoleh namun tidak terbatas pada:
 Cinderamata dalam kegiatan resmi kedinasan (rapat, seminar,
workshop, konfrensi pelatihan dll)
 Kompensasi diterima terkait kegiatan kedinasan seperti honor,
transport akomodasi sesuai standar biaya yang berlaku di instansi
pemberi sepanjang tidak terdapat pembiayaan ganda, nilai wajar,
tidak terdapat konflik kepentingan dan tidak melanggar ketentuan
yang berlaku di instansi penerima.
 Sponsorship diberikan pada organisasi terkait pengembangan
institusi, perayaan tertentu ysng dimanfaatkan secara transparan
dan akuntabel
 Kompensasi/pengahasilan/jasa profesi saat jam kerja yg mendapat
ijin tertulis atasan.

14
PENJELASAN
GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP
SUAP TERKAIT KEDINASAN
MENURUT
KEPMENKES NO.
HK.02.02/MENKES/306/2014
JUKNIS PENGENDALIAN GRATIFIKASI

15
CINDERAMATA

Pemberian yang berbentuk barang sebagai


penghargaan atas keikutsertaan dalam suatu
kegiatan tertentu yang ditujukan kepada
instansi atau wakil instansi yang berlaku
umum, mis :
1. Seminar kit
2. Plakat
3. Cindera mata kunjungan

16
KOMPENSASI

Pemberian kompensasi yang diterima terkait


kedinasan, mis :
1. Honor sebagai pembicara/ kegiatan mengajar
2. Penerimaan honor yang tidak terdapat konflik
kepentingan dalam rangka peresmian pembukaan
sarana/ institusi baru
3. Penerimaan pembiayaan ganda pada komponen
kegiatan pelatihan berupa transportasi, akomodasi
dan uang saku
4. Kompensasi dalam rangka promosi produk yang
diberikan melalui kepada satuan kerja untuk
kepentingan pengembangan institusi

17
SPONSORSHIP

Sponsorship diberikan pada organisasi terkait pengembangan


institusi, perayaan tertentu yang dimanfaatkan secara transparan
dan akuntabel :
1. Dalam rangka perayaan/ hari besar institusi (Doorprize, event,
olahraga dsb) oleh sponsor, produsen, distributor obat/ alkes
2. Penerimaan dari Bank pengelola dana APBN yang diberikan
melalui Kepala Satuan Kerja dalam rangka pengembangan
institusi
3. Penerimaan dari sponsor untuk penelitian kepentingan
pengembangan formularium, pengembangan alkes dsb.

18
2. GRATIFIKASI YANG TIDAK DIANGGAP SUAP
Gratifikasi yang diterima oleh Aparatur
Kementerian Kesehatan yang tidak
berhubungan dengan jabatan dan tidak
berlawanan dengan kewajiban dan tugas
penerima

19
GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAP TERKAIT KEDINASAN

Meliputi gratifikasi yang diperoleh namun tidak terbatas pada:


 Cinderamata dalam kegiatan resmi kedinasan (rapat, seminar,
workshop, konfrensi pelatihan dll)
 Kompensasi diterima terkait kegiatan kedinasan seperti honor,
transport akomodasi sesuai standar biaya yang berlaku di instansi
pemberi sepanjang tidak terdapat pembiayaan ganda, nilai wajar,
tidak terdapat konflik kepentingan dan tidak melanggar ketentuan
yang berlaku di instansi penerima.
 Sponsorship diberikan pada organisasi terkait pengembangan
institusi, perayaan tertentu yang dimanfaatkan secara transparan dan
akuntabel
 Kompensasi/penghasilan/jasa profesi saat jam kerja yg mendapat
ijin tertulis atasan.

20
Gratifikasi Yang Tidak Dianggap Suap
Tidak Terkait Kedinasan

1. Diberikan orang lain yang memiliki hubungan keluarga


(kakek/nenek, bapak/ibu/mertua, suami/isteri, anak/menantu,
cucu, besan, paman/bibi, kakak/adik/ipar, sepupu, dan
keponakan) sepanjang tidak mempunyai konflik kepentingan dg
penerima gratifikasi.
2. Diberikan orang lain dalam acara pernikahan, keagamaan, adat
yang tidak ada konflik kepentingan yang dilaporkan ke KPK dan
setelah diverifikasi KPK dinyatakan tidak dianggap suap (Maksimal
Rp1.000.000,-).
3. Pemberian instansi berasal dari sumbangan bersama kepada
Aparatur Kemenkes selain upacara sebagaimana dimaksud pada
huruf b yang dilaporkan ke KPK dan setelah diverifikasi KPK
dinyatakan tidak dianggap suap

21
…….LANJUTAN GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAP TIDAK TERKAIT KEDINASAN

4. Pemberian dari atasan kepada bawahan sepanjang tdk


menggunakan anggaran negara;
5. Pemberian dari sesama aparatur terkait acara perayaan
menyangkut kedudukan/jabatannya seperti pisah sambut, promosi
jabatan, pensiun yang dilaporkan ke KPK dan setelah diverifikasi
KPK dinyatakan tidak dianggap suap (Maksimal
Rp300.000,/pemberian/orang dengan total Rp1.000.000 dari
pemberi yang sama);
6. Pemberian dari sesama aparatur terkait musibah/bencana yang
dialami penerima gratifikasi atau keluarganya sepanjang tidak
mempunyai konflik kepentingan(Maksimal Rp1.000.000);
7. Hadiah, hasil undian, diskon/rabat, voucher, point reward atau
souvenir yang berlaku umum;
8. Hidangan, sajian yang berlaku umum.

22
…….LANJUTAN GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAP TIDAK TERKAIT KEDINASAN

a. Prestasi akademis/non akademis yang diikuti dengan


menggunakan biaya sendiri seperti kejuaraan,
perlombaan/kompetisi.
b. Keuntungan/bunga dari penempatan dana, investasi,
saham pribadi yang berlaku umum;
c. Kompensasi/pengahasilan/jasa profesi saat jam kerja
yg mendapat ijin tertulis atasan langsung/pihak lain
yang berwenang.
AREA RAWAN GRATIFIKASI DI POLTEKKES
1. PENERIMAAN MAHASISWA BARU
2. LEGALISIR IJAZAH
3. UNIT PERPUSTAKAAN
4. PERAYAAN HARI BESAR KEAGAMAAN
5. HARI ULANG TAHUN PENGELOLA POLTEKKES
6. PENERIMAAN BEASISWA
7. PENUNJUKAN PEJABAT (PUDIR, KAJUR, KAPRODI, KAUR-KAUNIT) DI
POLTEKKES
8. ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN (ANGKA KREDIT DOSEN DAN KENAIKAN
PANGKAT)
9. PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA
10.PENGADAAAN BARANG DAN JASA
11.BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH/SKRIPSI
12.UJIAN SEMESTER DAN UJIAN AKHIR PROGRAM
BENTUK DAN POTENSI GRATIFIKASI DI
POLTEKKES
NO BENTUK POTENSI GRATIFIKASI
GRATIFIKASI
MANAJEMEN POLTEKKES PELAYANAN PENDIDIKAN

1 UANG 1. PENERIMAAN DARI 1. PENERIMAAN MAHASISWA


PENGURUSAN KENAIKAN BARU
PANGKAT, MUTASI PEGAWAI, 2. PELAYANAN MAHASISWA
PROMOSI 3. EVALUASI (NILAI)
2. PENERIMAAN DARI REKANAN 4. UJIAN
3. PENERIMAAN DARI LAYANAN
ALUMNI

2 BARANG 1. PENERIMAAN DARI 1. PENERIMAAN MAHASISWA


PENGURUSAN KENAIKAN BARU
PANGKAT, MUTASI PEGAWAI, 2. PELAYANAN MAHASISWA
PROMOSI 3. EVALUASI (NILAI)
2. PENERIMAAN DARI REKANAN 4. UJIAN
3. PENERIMAAN DARI LAYANAN
ALUMNI

3 DISKON 1. DISKON BELANJA BARANG 1. -


BENTUK DAN POTENSI GRATIFIKASI DI
POLTEKKES (2)
NO BENTUK POTENSI GRATIFIKASI
GRATIFIKASI MANAJEMEN POLTEKKES PELAYANAN PENDIDIKAN

4 TIKET 1. PENERIMAAN DARI REKANAN 1. PELAYANAN MAHASISWA


PERJALANAN
5 FASILITAS 1. PENERIMAAN DARI REKANAN 1. PELAYANAN MAHASISWA
6 SEMINAR 1. PENERIMAAN DARI REKANAN 1. -
7 KOMISI 1. PENERIMAAN DARI REKANAN
8 FASILITAS 1. PENERIMAAN DARI REKANAN
PERBANKAN
9 CASH BACK PENERIMAAN DARI BELANJA
BARANG
Unit Pengendalian Gratifikasi
(UPG)

Unit Pengendalian
Gratifikasi yang
selanjutnya disebut
UPG adalah Unit
pelaksana program
pengendalian
gratifikasi

27
….Lanjutan UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI

UPG Kemenkes :
Analisa, pelaporan, monev ke KPK
terkait Gratifikasi

UPG Unit Utama :


Unit Penerima laporan dari aparatur
Pengendalian Kemenkes, klarifikasi dan
Gratifikasi mengumpulkan berkas terkait
gratifikasi
(UPG)
UPG Unit Pelaksana Teknis :
Penerima laporan dari aparatur
Kemenkes, klarifikasi dan
mengumpulkan berkas terkait
gratifikasi
28
MEKANISME PELAPORAN GRATIFIKASI

 Aparatur Kemenkes wajib lapor gratifikasi ke KPK


 Untuk mempermudah koordinasi, pelaporan gratifikasi di
lingkungan Kemenkes dapat dilakukan melalui Unit Pengendalian
Gratifikasi (UPG).
 Dalam hal Aparatur Kemenkes melaporan gratifikasi kepada UPG
Kemenkes, harus memberitahukan kepada UPG Unit Utama atau
UPG UPT disertai bukti tanda terima dari UPG Kemenkes.
 Dalam hal Aparatur Kemenkes melaporan gratifikasi kepada KPK,
harus memberitahukan kepada UPG Kemenkes disertai bukti
tanda terima dari KPK.
 Ketentuan pelaporan gratifikasi dikecualikan bagi gratifikasi yang
ditetapkan sebagai tindak pidana korupsi dan/atau sedang dalam
proses hukum
29
Batasan Waktu Pelaporan GRATIFIKASI

KPK

15 hari
30 hari

5 hari UPG Kemenkes

5 hari
UPG Unit Utama

5 hari
UPG Unit
Pelaksana Teknis

Aparatur
Kemenkes 30
PELAPORAN GRATIFIKASI ONLINE

• DAPAT DIAKSES DI WEBSITE


www.itjen.kemkes.go.id
• DIGUNAKAN KHUSUS BAGI
PEGAWAI/ APARATUR
KEMENKES

05/24/2023
KETENTUAN LAIN
Setiap pihak ketiga yang
bekerja atau menjadi
mitra Kementerian
Kesehatan wajib
menandatangani pakta
integritas

32
SELF ASSESSMENT PELAPORAN GRATIFIKASI
1. Apakah ada aturan atau kode etik yang melarang penerimaan tersebut ?
2. Apakah ada kegiatan kedinasan yang dilakukan bersama-sama dengan
pihak pemberi saat itu ?
3. Apakah publikasi atas penerimaan tersebut akan membuat anda
merasa malu atau apakah pemberian dilakukan secara terbuka atau
tertutup (sembunyi-sembunyi) ?
4. Apakah setidaknya patut diduga seseorang memberikan gratifikasi
karena pemberi berpikir bahwa anda memiliki jabatan di sebuah
instansi, terkait pengambilan keputusan, pelayanan atau perizinan ?
5. Apakah nilai pemberian gratifikasi tersebut wajar atau tidak ?
6. Apakah nilai moral pribadi anda memperbolehkan sebuah gratifikasi
diterima ?

Apabila jawaban dari salah satu dari pertanyaan reflektif di atas adalah “Ya”, maka
penerimaan tersebut sebaiknya ditolak, atau jika terpaksa diterima segera
dilaporkan.
Terima kasih
website = www.itjen.kemkes.go.id
email = itjen@kemkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai