Anda di halaman 1dari 83

Kepemimpinan

ANTI KORUPSI
PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS
DINAS KESEHATAN BELITUNG TIMUR
Agustus 2023

drg. Sri Asih Gahayu,M.Kes,PhD


………………..
HASIL BELAJAR (TPU)
Setelah mengikuti mata pelatihan ini,
peserta mampu melakukan
kepemimpinan Anti Korupsi
di puskesmas.
INDIKATOR
HASIL BELAJAR (TPK)
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu :

1. Menjelaskan konsep Korupsi dan Nilai Anti Korupsi


2. Menjelaskan Kepemimpinan
3. Menjelaskan Kepemimpinan Anti Korupsi dan Integritas
Tak kenal, maka …
drg. SRI ASIH GAHAYU,M.Kes,PhD
• S1 : Kedokteran Gigi Univ.Sumatera Utara - 1992
• S2 : Magister Kesehatan, FKM –Univ. Indonesia - 2003
• S3 : PhD Health Management Universiti Selangor – Malaysia 2017
KARIER
• 1992 – 1993 : Dosen FKG Baiturahmah – Padang
• 1993 - 1996 : Dosen Keperawatan gigi Jambi
• 1999 – 2015 : Widyaiswara Bapelkes Prov,Riau
• 2003 – 2018 : Dosen Kesmas dan Tehnik Gigi Stikes Hang Tuah Pekanbaru
• 2015 – 2018 : Wadir Medik Keperawatan RS Jiwa Tampan Prov.Riau
• 2018 – skrg : Widyaiswara Madya ( IV.c ) BBPK Ciloto Kemenkes RI
ORGANISASI
• 2011 – 2014 : Ketua PDGI Cabang Pekanbaru
• 2014 – 2017 : Ketua PDGI Pengwil Provinsi Riau
• 2017 – 2022 : Majelis Kehormatan Etik Ked. Gigi – PB PDGI
Dokter gigi, PNS - Widyaiswara, Trainer, • 1999 – skrg : ASOSIASI PROFESI WIDYAISWARA INDONESIA
Penyuluh Anti Korupsi (PAK) – KPK, • 2018 – skrg : PAKSI : Penyuluh Anti Korupsi Indonesia
MEDIATOR HUKUM, Pelatih Tenaga • 2022 – 2025 : Dept Organisasi & Hub.Antar Profesi – PB PDGI
Pelatih Kesehatan (TPK), IRT, dll • 2022 – skrg : PKMBI : Perkumpulan Konsultan Mediator
Bersertifikat Indonesia
• ( IAKMI, ADINKES, ARSADA)
BRAINSTORMING
BILA MENDENGAR KATA “KORUPSI”,
APA YANG ADA DI PIKIRAN ANDA ?
KORUPSI ?
Kata “korupsi” dalam bahasa Latin yaitu
“Corruptio” & “Corruptus” artinya: kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan

Dalam Bahasa Yunani “Corruptio” :


Perbuatan yang tidak Baik, Buruk, Curang, Dapat
Disuap, Tidak Bermoral, Menyimpang dari
Kesucian, Melanggar Norma-Norma Agama,
Material, Mental dan Umum.
KORUPSI ?
Kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa
menyebabkan kerusakan: pribadi, keluarga, masyarakat
dan kehidupan yang lebih luas.

Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu


yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka
panjang.

Buruk, rusak, suka menerima uang sogok,


menyelewengkan uang/barang milik
perusahaan/negara, menerima uang dengan
menggunakan jabatannya untuk kepentingan peribadi
(Kamus Hukum, 2002)
PENGERTIAN KORUPSI
(Menurut UU No 31 Tahun 1999 dan UU No 20 Tahun 2001)

Pasal 2 (1)
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara, atau perekonomian negara,
dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana paling
singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 tahun, denda paling sedikit
Rp 200.000.000,- dan paling banyak Rp 1.000.000.000,-
CIRI-CIRI KORUPSI

1. Merahasiakan motif, ada keuntungan yg ingin


diraih
2. Berhubungan dengan kekuasaan/kewenangan
tertentu
3. Berlindung dibalik pembenaran hukum
4. Melanggar kaidah kejujuran dan norma hukum
5. Mengkhinati kepercayaan (Alatas, 1983)
7 + 1 KLASIFIKASI KORUPSI
UU No. 31 tahun 1999 jo UU No. 20
tahun 2001
Kerugian Keuangan Menghalangi
Negara
1
proses
penindakan
2
Konflik Suap
7
kepentingan
dalam pengadaan

3
KORUPSI Gratifikasi

6
Perbuatan
Curang Penggelapan
4 dalam Jabatan
5
Pemerasan
Bagaimana
Pendapat dan Harapan
terhadap Tayangan Video ?
Gratifikasi adalah...
Pemberian
dalam arti
luas

Penjelasan Pasal 12 B UU No.31/1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001:


PENGERTIAN GRATIFIKASI

Gratifikasi adalah : Pemberian uang, barang,


Gratifikasi rabat (discount), komisi pinjaman tanpa bunga,
tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan
wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas
lainnya baik yang diterima di dalam negeri maupun
di luar negeri dan yang dilakukan dengan
menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana
elektronik yang berhubungan dengan jabatan atau
kewenangan (penjelasan Pasal 12 B Ayat(1) UU
31/1999 jo UU 20/2001)

16
Ancaman Hukuman
Bagi Penerima dan Pemberi Gratifikasi

UU 31/1999 jo. UU No. 20/2001 Pasal 12B dan 12C ayat (1)
Pengecualian
Sanksi Hukum Gratifikasi

Sanksi hukum
tidak berlaku,
jika lapor ke UPG atau KPK

UU 31/1999 jo. UU No.


20/2001 Pasal 12C ayat (1)
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN

Penyelenggaraan pernikahan,
Karena hubungan keluarga, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan,
sepanjang tidak memiliki dan potong gigi, atau upacara
konflik kepentingan. adat/agama lain paling banyak
Rp1.000.000,00.

Sesama Pegawai pada pisah


sambut, pensiun, promosi, dan
Terkait Musibah atau ulang tahun (tidak berbentuk
Bencana paling banyak uang) paling banyak
Rp1.000.000,00; Rp300.000,00 dengan total
pemberian Rp1.000.000,00 dalam
1 th dari pemberi yang sama;

Sesama rekan kerja paling banyak


(tidak dalam bentuk uang)
Rp200.000,00 dengan total hidangan atau sajian yang
pemberian Rp1.000.000,00 dalam 1 Berlaku Umum;
(satu) tahun dari pemberi yang
sama;
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN

prestasi akademis atau non akademis yang


keuntungan atau bunga dari penempatan
diikuti dengan menggunakan biaya sendiri
dana, investasi atau kepemilikan saham
seperti kejuaraan, perlombaan atau kompetisi
pribadi yang Berlaku Umum;
tidak terkait kedinasan;

Seminar kit yang berbentuk seperangkat


modul dan alat tulis serta sertifikat yang
manfaat bagi seluruh peserta koperasi atau diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan
organisasi pegawai berdasarkan keanggotaan seperti rapat, seminar, workshop, konferensi,
yang Berlaku Umum; pelatihan, atau kegiatan lain sejenis yang
Berlaku Umum;

penerimaan hadiah, beasiswa atau tunjangan diperoleh dari kompensasi atas profesi diluar
baik berupa uang atau barang yang ada kedinasan, yang tidak terkait dengan tupoksi
kaitannya dengan peningkatan prestasi kerja dari pejabat/pegawai, tidak memiliki konflik
yang diberikan oleh Pemerintah atau pihak lain kepentingan dan tidak melanggar aturan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan internal instansi pegawai/kode etik;
yang berlaku;
Nilai Nilai Anti Korupsi
Korupsi terjadi ketika tidak ada nilai-
nilai antikorupsi yang kuat ditanamkan
dalam diri. Melalui pembiasaan dan
pengembangan nilai-nilai antikorupsi
diharapkan memiliki kendali diri
terhadap pengaruh buruk lingkungan.
Hal ini akan menghindarkan diri dari
praktik-praktik korupsi.
JUMAT BERSEPEDA KK :
Jujur
Mandiri
Tanggung jawab
Berani
Sederhana
Peduli
Disiplin
Adil
Kerja Keras
KONSEP DASAR INTEGRITAS
Kesesuaian antara hati, ucapan, pikiran
dan perbuatan.

Bertindak secara konsisten antara apa


yang dikatakan dengan tingkah
lakunya sesuai nilai nilai yang dianut
(KPK)
Kemampuan untuk senantiasa
memegang teguh prinsip-prinsip moral
secara konsisten dalam berbagai
situasi.
HATI NURANI SEBAGAI TOLOK UKUR
INTEGRITAS
“ Di dalam tubuh manusia
ada sepotong daging, bila
ia baik maka baiklah
seluruh tubuh.
Bila ia kotor maka kotorlah
seluruh tubuh. Ketahuilah
ia adalah hati.”
Bukhari & Muslim
KEPEMIMPINAN
PEMAHAMAN KEPEMIMPINAN
• Curah Pendapat!
• Apa yang dimaksud dengan
Kepemimpinan
• Mengapa kepemimpinan penting –
mengapa kita mementingkan
pemimpin?
DEFINISI KEPEMIMPINAN

Tead;Terry; Hoyt (dalam


Kartono,2003
CURAH PENDAPAT !

Berikan pendapat Anda tentang kekuatan


dan kelemahan kepemimpinan.
DEFINISI KEPEMIMPINAN
(MENPAN RB,2017)

• Visioner (Memiliki Visi)


• Keluwesan Berpikir
• Pemikiran Strategis
• Pembaharu, Kreatif /Inovatif
• Daya Juang/Keuletan
• Pembelajar
• Manajemen Perubahan
• Adaptasi Terhadap Perubahan
APAKAH PEMIMPIN
DILAHIRKAN ATAU DIBENTUK?

1. Teori Genetik
2. Teori Sosiologi
3. Teori Ekologi
4. Teori Psikologi Sosial/
Kelompok
Apakah benar bahwa seorang pemimpin
merupakan orang yang diciptakan dan bukan
orang yang dilahirkan?

Tentu tidak, menjadi seorang pemimpin atau tidak pasti asal


mulanya manusia dilahirkan. Akan tetapi, jika seseorang ingin
untuk menjadi seorang pemimpin yang hebat, maka harus bisa
menciptakan dan membentuk hal itu, karena sesungguhnya
kepemimpinan itu bukanlah suatu yang hadir dikarenakan bakat
dan talenta seseorang.
2. Model Kepemimpinan Situasional
(Model of SituaTional Leadership)
▪Model watak kepemimpinan dengan fokus utama
faktor situasi sebagai variabel penentu kemampuan
kepemimpinan.
▪Memprediksi model yang sesuai untuk berbagai
situasi.
3. M o d el K epem im pin a n
Kontingensi(contingencymodel )

Studi kepemimpinan jenis ini


memfokuskan perhatiannya pada
kecocokan antara karakteristik
watak pribadi pemimpin, tingkah
lakunya dan variabel-variabel
situasional
4.Model kepemimpinan yang Efektif
(Model of Effective Leaders)→Transactional.

❖Model kajian kepemimpinan ini memberikan


informasi tentang tipe-tipe tingkah laku (types of
behaviours) para pemimpin yang efektif.
❖Ada tiga tipe Kepemimpinan yaitu
otokratis,demokratis, laisseez-faire;
4 elemen Kepemimpinan Transformasi:

▪ Menciptakan Visi Strategik,


▪ Mengomunikasikan Visi,
▪ Memodel Visi,
▪ Membangun komitmen guna mencapai Visi
5. Kepemimpinan Transformasional”

Kepemimpinan Transformasional
Agen perubahan yang memberikan
semangat dan mengajak pegawai untuk
berubah mengikuti satu set nilai dan
perilaku organisasi.
KEPEMIMPINAN TIM

Tim adalah kelompok di dalam organisasi yang


anggota-anggotanya saling bergantung satu sama lain,
saling berbagi tujuan bersama, dan dicirikan oleh
adanya satu orang yang mengkoordinasikan kegiatan
bersama mereka.
KEPEMIMPINAN TIM

▪ Fungsi utama kepemimpinan adalah berupaya


mencapai tujuan organisasi (tim) secara kolektif,
bukan individual.
▪ Tugas pemimpin adalah memfokuskan prioritas
pada dua hal yaitu :(1) mengelola batas luar tim
tersebut dan (2) memfasilitasi proses tim.
Leadership Skills
Bangsa yang besar adalah bangsa yang meneladani
integritas para tokoh bangsanya
Bangsa Indonesia…
Kaya Dengan Role Model
Pemimpin Berintegritas
Bung HATTA

• Permintaan sang istri untuk dibelikan MESIN JAHIT


yang tak pernah kesampaian…
• Kisah SEPATU BALLY yang tak pernah terbeli…
63
“Polisi Jujur & Sederhana”
1. Menolak semua pemberian yang
terkait dengan Tugas dan jabatannya.
2. Mengembalikan pemberian berupa
perabotan rumah luks dan lalu
menaruhnya di pinggir jalan depan
rumah.

3. Baru punya rumah setelah pensiun


4. Uang pensiun sebesar Rp.10.000 per
bulan hingga tahun 2001.

Kapolri 1968 - 1971 5. Menjual lukisan selepas masa


pensiun.
Baharuddin Lopa Jaksa Agung 2001

“Jaksa yg bersih & tegas”


• Menolak permintaan anaknya untuk
menumpang mobil dinas ke sekolah
yang searah dengan kantor Lopa.
• Memisahkan antara keperluan dinas
dan Keperluan pribadi.
• Menabung di celengan untuk renovasi
rumah
• Mencicil mobil bekas seharga Rp25
juta.

“Janganlah takut menegakkan hukum, dan jangan


takut mati demi menegakkan hukum.”
TUGAS KELOMPOK!
“ Kepemimpinan Anti
Korupsi “
Pelajari bbrp tokoh bangsa
pilihan ini.
Diskusikan dan presentasikan
Nilai antikorupsi apa yang
dominan dan pesan moral apa
yang di dapat

Waktu : 45 menit
Kepemimpinan dalam Pengelolaan
Konflik (Manajemen Konflik)
PILIHAN MENGELOLA KONFLIK
PILIHAN DALAM MENGELOLA KONFLIK

• Flight (menghindar): membiarkan konflik tumbuh dan


berkembang.
• Fight (Lawan)): menangani konflik dalam situasi konfrontasi.
• Unite (Bersatu) : Ada saatnya kita ingin menangani konflik tidak
hanya untuk menyelesaikan masalah, tetapi juga untuk
meningkatkan hubungan kita dengan
Pencegahan Konflik

1. PENYEDIA (Memberikan kebutuhan


dasar)
2. PENGAJAR (Memberikan
ketrampilan)
3. PENJEMBATAN (Menciptakan
hubungan)
Pencegahan Konflik
PENYEDIA : mencoba menyediakan kebutuhan dasar dari pihak yang berkonflik
dengan:
• Membantu orang memenuhi kebutuhan mereka.
• Memberdayakan orang.
PENGAJAR : memberikan keterampilan yang dibutuhkan oleh orang-orang
dengan:
• Mengajarkan prinsip non-kekerasan dan toleransi.
• Mengajarkan cara menyelesaikan konflik.
• Mendengarkan semua pihak.
Bagaimana
Pendapat dan Harapan
terhadap Tayangan Video ?
KEPEMIMPINAN HOLISTIK

• Kepemimpinan holistik adalah salah satu strategi kepemimpinan


yang antisipatif dalam menghadapi masalah yang kompleks secara
terintegrasi (holistik) dan inovatif di era persaingan.
• Memiliki Strategi yang inovatif dan kompetitif;
• Terdiri dari enam elemen;
Enam elemen Kepemimpinan
Holistik
KEPEMIMPINAN
PELANGGAN
KEPEMIMPINAN
KEP.BERBUDAYA STRATEGIS
&BERNILAI KEPEMIMPINAN
ORGANISASI
KEPEMIMPINAN
TIM KEPEMIMPINAN
PERSONAL
Lima kemampuan yang harus dikuasai seorang
pemimpin holistik

▪ Mengolah informasi (Sensing),


▪ Menciptakan strategi perubahan (Creating),
▪ Melaksanakan strategi perubahan (Implementing),
▪ Membangun hubungan dan koordinasi
(Communicating),
▪ Mengadvokasi (Advocating).
LATIHAN :
TUGAS INDIVIDU
Mengisi instrumen Kepemimpinan
Holistik di masing masing kelompok
Waktu: 15 menit
Rekomendasi membangun Kapasitas
Kepemimpinan Holistik
• Menetapkan kebutuhan Kepemimpinan Puskesmas di masa
yang akan datang,
• Mengukur kesenjangan kapasitas Kepemimpinan secara
holistik menggunakan instrument kepemimpinan holistik,
• Bertindak membangun Kapasitas,
• Menargetkan pengembangan diri sesuai kesenjangan kapasitas
kemampuan dan visi pemimpin;
Ada empat peran yang prioritas harus
dilakukan pemimpin:

Ada empat peran yang prioritas harus dilakukan


pemimpin:
Pertama, pemimpin tim sebagai penghubung,
Kedua, pemimpin sebagai penyelesai masalah,
Ketiga,pemimpin adalah manajer konflik,
Keempat, pemimpin tim adalah pembina
1. TUGAS KELOMPOK
KASUS 1 :
KEPEMIMPINAN DI PUSKESMAS K

Metode:
1. Problem solving
2. Simulasi
Total waktu: 30 menit
KASUS 1 : KEPEMIMPINAN DI PUSKEMAS K
Capaian Indeks Keluarga Sehat Puskesmas K pada bulan Juli tahun 2017
adalah sebagai berikut:
D ari 12 parameter Keluarga Sehat yang ada, terdapat tiga parameter yang belum
dapat dicapai oleh puskesmas yaitu cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar
bagi masyarakat miskin (JKN),Cakupan penderita TB cakupan pasien baru TB BTA
positif, dan cakupan ketersediaan air bersih.
Namun hasil SPM secara keseluruhan dapat dikatakan pencapaian puskesmas
cukup baik, sebab lebih dari 75% target cakupan dapat dicapai.
Puskesmas A memiliki 45 orang staf yang sebagian (3 orang bidan dan 3 perawat)
adalah tenaga senior berkarier cukup lama di Puskesmas. Partisipasi anggota
puskesmas yang semula cukup baik, akhir akhir ini cenderung menurun. Gaya
Kepemimpinan Kepala Puskesmas A yang baru, emosional dan cenderung lebih
sering memutuskan segala sesuatu secara mandiri (one man show). Pada
pertemuan bulanan lalu kepala puskesmas menegur keras staf puskesmas dan
menyatakan kekecewaannya tentang kinerja puskesmas. Beberapa staf puskesmas
yang hadir di pertemuan tersebut merasakan dilecehkan sehingga mereka
menentang keputusan tersebut.
PERTANYAAN :
– Ulas permainan tadi dengan mengajukan pertanyaan berikut ini:
• Model Kepemimpinan apa yang diterapkan, dan model apa yang paling tepat.
• Gaya Kepemimpinan apa yang diterapkannya.
• Siapa aktor yang terdapat didalam kasus diatas? Bagaimana Anda melihat
posisi dan kepentingan masing-masing aktor di dalam kasus tadi?
• Apa permasalahan yang ditemui dalam kasus tersebut?
• Jelaskan intervensi yang harus dilakukan Kepala Puskesmas untuk menghadapi
permasalahan diatas?
• Sebutkan dampak positif dan negatif dari intervensi yang akan dilakukan
puskesmas?
• Simulasikan di kelompok pembuatan keputusan yang dilakukan pemimpin
puskesmas di kasus diatas!
KASUS 2 : KEPEMIMPINAN DI PUSKESMAS “CAHAYA”

Puskesmas Cahaya telah melakukan pendataan KS pada seluruh wilayahnya, namun


80 % dari hasil pendataan IKS bernilai Pra Sehat, terdapat nilai nilai rendah pada
beberapa indikator. Dalam proses intervensi keluarga sehat, mengalami kendala dalam
upaya pembinaan keluarga, sehubungan dengan kondisi COVID 19 yang menuntut
Puskesmas untuk menjaga kontak social untuk menghindari penularan yang semakin
luas. Sedangkan Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan primer harus tetap
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, melakukan promosi dan
pencegahan penularan Covid 19 serta masalah kesehatan lainnya. Salah satu
hambatan terbesar di Puskesmas tersebut adalah suasana kerja kurang kondusif,
kerjasama antar stakeholder internal (penanggung jawab program) yang rendah.
Pimpinan puskesmas adalah seorang yang memiliki watak labil, dan raguragu dalam
membuat keputusan. Namun hubungan antara Puskesmas dengan lintas sektoral
(stakeholder eksternal) sudah terbina sejak lama, sehingga hubungan tersebut tetap
bertahan baik. Puskesmas sedang mempersiapkan diri untuk menjalankan Puskesmas
Terakreditasi. Sebagai kepala Puskesmas anda harus melakukan upaya terobosan
dalam menghadapi permasalahan yang ada.
2. TUGAS KELOMPOK : Kepemimpinan di Puskesmas Cahaya
1. Mengidentifikasi masalah dan penyebab masalah, kesenjangan nilai2 anti korupsi
yang telah dilanggar/ diabaikan,
2. Mengidentifikasi potensi sumber daya yang dimiliki oleh Puskesmas
3. Mengidentifikasi potensi dan sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat, tokoh,
dan stakeholder pemerintah/ swasta yang ada di wilayah kerja Puskesmas
4. Menetapkan prioritas masalah
5. Pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah dengan memberdayakan
seluruh potensi yang ada. Melakukan koordinasi dengan staf dan penanggung
6. jawab program, menetapkan upaya inovasi/ atau terobosan dalam memecahkan
masalah.
7. Bagaimana nilai anti korupsi diterapkan dalam upaya pemecahan masalah/inovasi
yang dilakukan?
8. Proses rapat koordinasi di simulasikan oleh Kepala Puskesmas sebagai Pemimpin
transformasional, penanggung jawab program dan staf terkait.
KASUS 3 : KEPEMIMPINAN PERUBAHAN DI PUSKESMAS “Mentari”

Dalam laporan Kinerja Puskesmas tercatat meningkatnya keluhan masyarakat terhadap


kualitas pelayanan puskesmas J. Isu ini sudah dipertanyakan oleh Kepala Dinas Kesehatan B
disaat berlangsungnya rapat pertanggungjawaban kinerja Puskesmas di jajaran Dinas
Kesehatan tahun sebelumnya. Kepala Puskesmas menanggapi pertanyaan Kepala Dinas
Kabupaten J bahwa sampai saat ini puskesmas mendapat kesulitan dalam menata pembagian
tugas karena kurangnya tenaga teknis dibidang administrasi, sehingga jam pelayanan
terganggu, karena administrasi diurusi oleh perawat yang seharusnya membantu dibagian
pelayanan. Masalah kedua adalah karena adanya penetapan target pemasukan retribusi
puskesmas sehingga puskesmas ditantang untuk mengejar target pemasukan APBD.
Ia sadar bahwa selaku pimpinan ia belum mengikuti perkembangan kinerja pelayanan secara
serius dan terdapat ketidakharmonisan hubungan kerja internal di puskesmas sehingga
berdampak pada kesenjangan kinerja puskesmas tahun lalu. Berdasarkan hasil pendataan
keluarga sehat, beberapa IKS masih dibawah standar, target program Puskesmas terdapat
lima cakupan yang belum dapat dicapai, yaitu cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar
bagi masyarakat miskin, cakupan pasien baru TB BTA positif, cakupan penanganan penderita
diare, cakupan penyediaan sarana air bersih, serta cakupan pelayanan KB. Secara
keseluruhan dapat dikatakan pencapaian puskesmas tidak terlalu baik, sebab lebih dari 60 %
target cakupan belum dapat dicapai. Sementara kondisi Covid 19 menimbulkan keresahan
sendiri bagi petugas untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Tugas Kelompok Kasus 3:
Mohon diskusikan kasus diatas didalam kelompok dengan menjawab tugas berikut :
1. Mengidentifikasi masalah dan penyebab masalah, kesenjangan nilai2 anti
korupsi yang telah dilanggar/ diabaikan,
2. Mengidentifikasi potensi sumber daya yang dimiliki oleh Puskesmas
3. Mengidentifikasi potensi dan sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat, tokoh,
dan stakeholder pemerintah/ swasta yang ada di wilayah kerja Puskesmas
4. Menetapkan prioritas masalah
5. Pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah dengan memberdayakan
seluruh potensi yang ada. Melakukan koordinasi dengan staf dan penanggung
jawab program, menetapkan upaya terobosan dalam memecahkan masalah.
6. Bagaimana nilai anti korupsi diterapkan dalam upaya pemecahan masalah/
inovasi yang dilakukan?
7. Proses rapat koordinasi di simulasikan oleh Kepala Puskesmas sebagai
Pemimpin transformasional, penanggung jawab program dan staf terkait.
KESIMPULAN

ANTI KORUPSI
KORUPSI KEPEMIMPINAN
ANTI KORUPSI
Jika kamu mencari yang
sempurna, aku mundur. Jika
kamu mencari yang
antikorupsi, aku berada di garis
paling depan.

Anda mungkin juga menyukai