Anda di halaman 1dari 50

SOSIALISASI PENGENDALIAN GRATIFIKASI

DI LINGKUNGAN
RSJ DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG)


RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Lawang, 24 juli 2017


PENGETAHUAN MINIMAL YANG
HARUS DIMILIKI SETIAP PEGAWAI
1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN :
a. GRATIFIKASI ?
b. GRATIFIKASI YANG DIANGGAP SUAP ?
c. GRATIFIKASI YANG TDK DIANGGAP SUAP ?
2. APA YANG ANDA LAKUKAN BILA MENERIMA GRATIFIKASI ?
3. BAGIMANA PRINSIP DAN PERSYARATAN PEMBERIAN
SPONSORSHIP UNTUK PENINGKAKATAN KOMPETENSI ?
DASAR HUKUM

No. Peraturan Perundang-undangan

I Undang-undang No. 31 Tahun 1999 jungto Undang-undang


No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
II Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negari
III Peraturan Menteri Kesehatan No. 14 tahun 2014 tentang
Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementrian
Kesehatan
IV Keputusan Menteri Kesehatan No.
HK.02.02/Menkes/306/2014 tentang Juknis Pengendalian
Gratifikasi di Lingkungan Kementrian Kesehatan
PENGERTIAN GRATIFIKASI
Gratifikasi adalah pemberian uang, barang, rabat
(discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya baik yang
diterima didalam negeri maupun di luar negeri dan
yang dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik yang
berhubungan dengan jabatan atau kewenangan
KATEGORI GRATIFIKASI

Gratifikasi

Tidak Dianggap
Dianggap Suap
Suap

Tidak
Terkait
Terkait
Kedinas
Kedinas
an
an

5
GRATIFIKASI YANG DI ANGGAP SUAP :
GRATIFIKASI YANG DITERIMA OLEH
APARATUR KEMENTERIAN KESEHATAN
YANG BERHUBUNGAN DENGAN JABATAN
DAN BERLAWANAN DENGAN KEWAJIBAN
DAN TUGAS PENERIMA.
TIDAK DILAPORKAN KE KPK DALAM
JANGKA WAKTU 30 HARI
GRATIFIKASI YANG DI ANGGAP SUAP MELIPUTI PENERIMAAN NAMUN TIDAK TERBATAS PADA :

1. MARKETING FEE, ATAU IMBALAN YANG BERSIFAT


TRANSAKSIONAL YANG TERKAIT PEMASARAN SUATU PRODUK
2. CASH BACK YANG DITERIMA INSTANSI DIGUNAKAN UNTUK
KEPENTINGAN PRIBADI ;
3. GRATIFIKASI TERKAIT PENGADAAN BARANG/JASA,
PELAYANAN PUBLIK ATAU PROSES LAINNYA;
4. SPONSORSHIP TERKAIT PEMASARAN ATAU PENELITIAN
SUATU PRODUK.
MARKETING FEE

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari


perusahaan/ lainnya :
1. Karena meresepkan obat atau mengusulkan/
menetapkan merk atau jenis alat tertentu untuk
digunakan
2. Proses pemasukan jenis obat/ alkes ke dalam
daftar obat/formularium
3. Karena penetapan jenis dan merk alkes
sehubungan KSO

- 8
CASHBACK

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari


perusahaan/ bank/ hotel/lainnya terkait:
1. Pengelolaan gaji, pinjaman dan tabungan pegawai
2. Penginapan/ hotel/ biro travel terkait kontrak
atau pelaksanaan pertemuan atau perjadin

9
PENGADAAN BARANG/JASA

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari


mitra kerja/ rekanan/lainnya terkait:
1. Pada saat sebelum/ sesudah proses pengadaan
barang/ jasa
2. Pemeriksaan laboratorium, radiologi, pengiriman
resep keluar rumah sakit, dll

10
SPONSORSHIP

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari


perusahaan/ rekanan/lainnya terkait:
1. Menghadiri penelitian baik sebagai peserta/
narasumber yang dibiayai secara individu oleh
produsen, distributor obat/alkes/makanan/susu
2. Keperluan pribadi/ dinas tanpa melalui institusi
3. Pembiayaan short course kesehatan di
dalam/luar negeri kepada individu atau pribadi

11
LAYANAN PUBLIK

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari


perusahaan/ rekanan/lainnya terkait, a.l :
1. Pasien didahulukan dalam pelayanan/
mendapatkan fasilitas ruang rawat inap
2. Penetapan kelas dan/ atau akreditasi rumah sakit
3. Pengujian laboratorium (pengaturan jadwal
pemeriksaan sampel, pengaturan petugas
sampling dll)
4. Pengaturan jadwal uji kalibrasi, permintaan
tambahan layanan
12
GRATIFIKASI YANG TIDAK
DI ANGGAP SUAP :

GRATIFIKASI YANG DITERIMA OLEH


APARATUR KEMENTERIAN KESEHATAN
YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN
JABATAN DAN TIDAK BERLAWANAN
DENGAN KEWAJIBAN DAN TUGAS
PENERIMA.
GRATIFIKASI YANG TIDAK DI ANGGAP SUAP
TERKAIT KEDINASAN :
PEMBERIAN YANG DITERIMA SECARA RESMI
OLEH APARATUR KEMENTERIAN KESEHATAN
SEBAGAI WAKIL RESMI INSTANSI DALAM
SUATU KEGIATAN DINAS, SEBAGAI
PENGHARGAAN ATAU KEIKUTSERTAAN ATAU
KONTRIBUSI DALAM KEGIATAN TERSEBUT.
CINDERAMATA

Pemberian yang berbentuk barang sebagai


penghargaan atas keikutsertaan dalam suatu
kegiatan tertentu yang ditujukan kepada
instansi atau wakil instansi yang berlaku
umum, mis :
1. Seminar kit
2. Plakat
3. Cindera mata kunjungan

15
KOMPENSASI

Pemberian kompensasi yang diterima terkait


kedinasan, mis :
1. Honor sebagai pembicara/ kegiatan mengajar
2. Penerimaan honor, transportasi, akomodasi dan
pembiayaan lain sebagaimana diatur pada standar
biaya yang berlaku, sepanjang tidak terdapat
pembiayaan ganda, nilai yang wajar, tidak terdapat
konflik kepentingan dan tidak melanggar ketentuan
yang berlaku.
3. Kompensasi dalam rangka promosi produk yang
diberikan melalui satuan kerja untuk kepentingan
pengembangan institusi
16
SPONSORSHIP

Sponsorship diberikan pada organisasi terkait pengembangan


institusi, perayaan tertentu yang dimanfaatkan secara transparan
dan akuntabel :
1. Dalam rangka perayaan/ hari besar institusi (Doorprize, event,
olahraga dsb) oleh sponsor, produsen, distributor obat/ alkes
2. Penerimaan dari Bank pengelola dana APBN yang diberikan
melalui Kepala Satuan Kerja dalam rangka pengembangan
institusi
3. Penerimaan dari sponsor untuk penelitian kepentingan
pengembangan formularium, pengembangan alkes dsb.

17
Gratifikasi yang tidak dianggap suap yang tidak terkait
kedinasan antara lain :
1. orang lain yang memiliki hubungan keluarga (kakek/nenek,
bapak/ibu/mertua, suami/isteri, anak/menantu, cucak diu,
besan, paman/bibi, kakak/adik/ipar, sepupu, dan keponakan,
sepanjang tidak mempunyai konflik kepentingan dg penerima
gratifikasi.
2. Diberikan orang lain dalam acara pernikahan, keagamaan,
upacara adat yang dll tidak ada konflik kepentingan yang
dilaporkan ke KPK dan setelah diverifikasi KPK dinyatakan tidak
dianggap suap.
3. Pemberian instansi berasal dari sumbangan bersama kepada
Aparatur Kemenkes selain upacara sebagaimana dimaksud pada
no. 2 yang dilaporkan ke KPK dan setelah diverifikasi KPK
dinyatakan tidak dianggap suap;
18
4. Pemberian hadiah ulang tahun dari atasan kepada bawahan
sepanjang tdk menggunakan anggaran negara;
…….LANJUTAN GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAP

5. Pemberian dari sesama aparatur terkait acara perayaan


menyangkut kedudukan/jabatannya seperti pisah sambut,
promosi jabatan, pensiun yang dilaporkan ke KPK dan setelah
diverifikasi KPK dinyatakan tidak dianggap suap;
6. Pemberian dari sesama aparatur terkait musibah/bencana yang
dialami penerima gratifikasi atau keluarganya sepanjang tidak
mempunyai konflik kepentingan;
7. Hadiah, hasil undian, diskon/rabat, voucher, point reward atau
souvenir yang berlaku umum;
8. Hidangan, sajian yang berlaku umum;
9. Prestasi akademis/non akademis yang diikuti dengan
menggunakan biaya sendiri seperti kejuaraan,
perlombaan/kompetisi.
10. Keuntungan/bunga dari penempatan dana, investasi, saham
pribadi yang berlaku umum;
11. Kompensasi/pengahasilan/jasa profesi saat jam kerja yg
mendapat ijin tertulis atasan langsung/pihak lain yang
19

berwenang.
SPONSORSHIP
BAGI TENAGA KESEHATAN

SPONSORSHIP ADALAH PEMBERIAN DUKUNGAN DALAM


SEGALA BENTUK BANTUAN DAN/ATAU KEGIATAN DALAM
RANGKA PENINGKATAN PENGETAHUAN YANG DILAKUKAN,
DIORGANISIR ATAU DISPONSORI OLEH
PERUSAHAAN/INDUSTRI FARMASI, ALAT KESEHATAN, ALAT
LABORATORIUM KESEHATAN DAN/ATAU
PERUSAHAAN/INDUSTRI LAINNYA YANG DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA TRANSPARAN DAN
AKUNTABEL.
PENERIMAAN SPONSORSHIP

Penerima Sponsorship

Lainnya Tenaga Kesehatan

Organisasi
Institusi profesi,
pelayanan ke
PRINSIP PEMBERIAN
SPONSORSHIP
A. TIDAK MEMPENGARUHI INDEPENDENSI DALAM
PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN;
B. TIDAK DALAM BENTUK UANG ATAU SETARA UANG
KECUALI PEMBEICARA ATAU MODERATOR;
C. TIDAK DIBERIKAN SECARA LANGSUNG KEPADA INDIVIDU;
D. SESUAI DENGAN BIDANG KEAHLIAN;
E. DIBERIKAN SECARA TERBUKA; DAN
F. DIKELOLA SECARA AKUNTABEL DAN TRANSPARAN.
G. TIDAK MENIMBULKAN KONFLIK KEPENTINGAN
PERSYARATAN SPONSORSHIP ASN

•DIBERIKAN MELALUI INSTITUSI


• WAJIB MENGUMUMKAN SECARA TERBUKA DAN
BERKALA TERHADAP TENAGA KESEHATAN YANG
MENERIMA SPONSORSHIP , PALING SEDIKIT 1 (SATU)

KALI DALAM 1TAHUN
A.

•PENUGASAN DARI PIMPINAN;


•SESUAI DENGAN BIDANG KEAHLIANNYA
BENTUK SPONSORSHIP

Peserta Narasumber Moderator

Registrasi Registrasi, tiket Registrasi, tiket

Tiket,akomodasi Akomodasi, honor Akomodasi, honor


PELAPORAN
• INSTITUSI BAIK SEBAGAI PENYELENGGARA MAUPUN
BUKAN SEBAGAI PENYELENGGARA, ORGANISASI PROFESI,
ORGANISASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN, DAN
TENAGA KESEHATAN PRAKTIK PERORANGAN YANG
MENERIMA SPONSORSHIP HARUS LAPOR
(PASAL 10 AYAT 1)
• LAPORAN DISAMPAIKAN KEPADA KOMISI
PEMBERANTASAN KORUPSI PALING LAMBAT 30 (TIGA
PULUH ) HARI KERJA SETELAH MENERIMA SPONSORSHIP
(PASAL 10 AYAT 2)
UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI
UPG Kemenkes :
Analisa, pelaporan, monev ke
KPK terkait Gratifikasi

UPG Unit Utama :


UNIT Penerima laporan dari aparatur
PENGENDALIAN Kemenkes, klarifikasi dan
mengumpulkan berkas terkait gratifikasi
GRATIFIKASI
(UPG)
UPG Unit Pelaksana Teknis
Penerima laporan dari aparatur
Kemenkes, klarifikasi dan
mengumpulkan berkas terkait gratifikasi
26
MEKANISME PELAPORAN GRATIFIKASI

 SETIAP APARATUR KEMENTERIAN KESEHATAN WAJIB


MELAPORKAN GRATIFIKASI YANG DITERIMA KEPADA KPK ATAU
MELALUI UPG
 PELAPORAN GRATIFIKASI DAPAT DILAKUKAN SECARA MANUAL
(DILAKUKAN DENGAN MELAPORKAN LANGSUNG KE KPK ATAU
MELALUI UPG) MAUPUN SECARA ONLINE MELALUI APLIKASI
PADA WEBSITE : HTTP ://WWW.ITJEN.KEMKES.GO.ID
(0341) 426015, 429067 PESAWAT 1209 (UPG RSJRW)
SPIRSJRW@GMAIL.COM
 UPG UNIT UTAMA DAN UPG UNIT PELAKSANA TEKNIS MEMBUAT
LAPORAN REKAPITULASI PELAPORAN GRATIFIKASI KEPADA
UPG KEMENTERIAN KESEHTAN SETIAP 3 (TIG) BULAN SEKALI

27
PELAPORAN GRATIFIKASI

KPK

15 hari
30 hari

5 hari UPG Keme

5 hari
UPG Unit Utam
5 hari

UPG Unit Pelaksana


Teknis
UPG = UNIT PENGENDALIAN
GRATIFIKASI
Aparatur Kemenkes
MEKANISME
PELAPORAN GRATIFIKASI

UPG UPG UNIT


YBS/UPG UPG PUSAT
SATKER UTAMA

1A 2A 2B 3
VALIDASI VALIDASI VALIDASI
ENTRY
PELAPORAN PELAPORAN PELAPORAN
PELAPORAN
1. Data Pribadi
2. Data
Gratifikasi 4
PENGANTAR
3. Bukti KE KPK

PERIKSA 5
FEEDBACK
LAPORAN/ DARI KPK
MONITORING
LAPORAN
FEEDBACK 6
KE
SATKER/YBS
SPO PELAPORAN GRATIFIKASI

Kegiatan Alur Pelaksana Kelengkapan

Menerima Gratifikasi star Penerima gratifikasi

Melapor ke KPK/UPG Penerima gratifikasi Formulir gratifikasi/


manual/on line 2 Media on line
Menerima pelaporan dari
pelapor UPG RSJRW Formulir laporan
3

Verifikasi dan pengumpulan dok 4 UPG RSJRW Bukti pendukung

Meneruskan ke UPG Kemkes 5 UPG RSJRW / Penerima Laporan dan dokumen


gratifikasi pendukukng

Menindak lanjuti Rekomendasi 6 UPG RSJRW Rekomendasi


dari KPK / UPG Kemkes Penerima gratifikasi
Pemantauan tindak lanjut 7 UPG RSJRW Bukti TL
rekomendasi
Pelaporan ke UPK Kemkes 8 UPG RSJRW Laporan triwulan

selesai
SANKSI MENURUT UU 20 TAHUN
2001
Pasal 12B ayat (2) UU No. 20/2001
Pidana penjara seumur hidup atau penjara
paling singkat 4 tahun dan paling lama 20
tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 200
juta dan paling banyak Rp 1 miliar.
SANKSI MENURUT PP 53 TAHUN 2010
TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
TERKAIT GRATIFIKASI
SANKSI ; Pasal 13 angka 8

Hukuman disiplin berat bagi pelanggaran terhadap


Larangan : menerima hadiah atau suatu pemberian apa
saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan
jabatan dan/atau pekerjaannya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 angka 8.
TERIMA KASIH
34
35
36
37
14-7-201
BERITA – BERITA
TERKAIT GRATIFIKASI DI BIDANG KESEHATAN
HTTP://JATENG.TRIBUNNEWS.COM/2014/11/24/PEMERINTAH-SUDAH-TAHU-AKSI-
GRATIFIKASI-KEPADA-DOKTER
HTTP://JABAR.TRIBUNNEWS.COM/2014/11/24/SEORANG-MEDREP-PERNAH-AJAK-
SEORANG-DOKTER-BERKARAOKE
http://makassar.tribunnews.com/2014/11/21/usai-dugem-7-dokter-booking-wanita-
asing-untuk-sekamar
HTTP://MAKASSAR.TRIBUNNEWS.COM/2014/11/21/UPAYA-PEMERINTAH-PERANGI-
GRATIFIKASI-SEKS-DI-BALIK-RESEP-DOKTER
http://makassar.tribunnews.com/2014/11/21/cara-perusahaan-obat-menggaet-dokter-
dan-pasien
HTTPS://ID.BERITA.YAHOO.COM/PENGAKUAN-MANTAN-MEDREP-BANYAK-APOTEKER-TERTAWA-
MELIHAT-RESEP-030542035.HTML
HTTP://JATENG.TRIBUNNEWS.COM/2014/11/24/SATU-DOKTER-BISA-TERIMA-FEE-RP-500-
JUTA-DARI-PERUSAHAAN-FARMASI
HTTP://JATENG.TRIBUNNEWS.COM/2014/11/24/KETUA-IKATAN-APOTEKER-INDONESIA-
JATENG-AKUI-ADA-APOTEK-TERLIBAT

Anda mungkin juga menyukai