Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
uterus melalui vagina kedunia luar. Persalinan imatur adalah persalinan saat kehamilan 20-28
minggu dengan berat janin antara 500-1000gr. Persalinan premature adalah persalinan saat
Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar (ekspulsi) hasil pembuahan yaitu
janin, plasenta dan selaput ketuban keluar dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar
(Farrer,1999).
Persalinan normal adalah proses kelahiran bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan
alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin dan ari) yang dapat hidup ke dunia luar dan rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan
Pada saat persalinan ada 3 faktor yang perlu diperhatikan, yaitu jalan lahir (tulang dan
jaringan lunak pada panggul ibu), janin dan kekuatan ibu. Kelainan satu atau beberapa faktor
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori menghubungkan dengan factor
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone progesterone dan estrogen. Fungsi
progesterone sebagai penenang otot –otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan kekejangan pembuluh darah
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-otot rahim sehingga
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus franterrhauss). Bila ganglion ini digeser
dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
a. Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah partus selesai dan berkahir setelah kira-
b. Masa puerpenium (nipas) adalah masa setelah partus selesai dan berakhir kira-kira 6-8 minggu.
Akan tetapi seluruh alat genetal baru pulih kembali seperti sebelumnya ada kehamilan dalam
c. Masa nifas (peurpenium )adalah masa pulih kembali mulai dari persalin selesai samapi alat
kandung kembali seperti semula/pra hamil dan lamanya berlangsung yaitu 6 minggu. (Obstetri
Fisiologi,1998)
d. Masa nifas (poerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan sampai alat-alat
kandungan kembali seperti pra hamil, lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 1998).
Jadi masa nifas adalah masa setelah melahirkan sampai alat kandungan kembali seperti
a. Puerpenium dini : kepullihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
b. Puerpenium intermedial : kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
c. Remote puerpenium : waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi . Waktu untuk sehat sempurna bisa
a. Involusi.
Involusi adalah suatu keadaan dimana uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil sehingga
akhirnya kembali seperti sebelum hamil. Segera setelah plasenta lahir, TFU kurang lebih 2 jari
dibawah pusat. Pada hari ke-5 TFU setengah pusat. Simpisis dan pada hari ke-12 uterus sudah
tidak teraba lagi diatas simpisis dan setelah 6 minggu uterus sudah mencapai ukuran normal
b. Luka-luka jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari
c. Lochea : cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas
Lochea rubra : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks
Lochea sanguinolenta : berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari ke 3-7 pasca
persalinan.
Lochea serosa : warna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-9 pasca persalinan
Lochea purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk
d. Serviks
Setelah persalinan, bentuk servik agak menganga seperti corong berwarna merah kehitaman,
tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7
e. Payudara
f. Perineum
Luka pada vagina dan serviks yang tidak luas akan sembuh primer.
Bila dilakukan episiotomy akan terjadi nyeri pada luka di perineum, menyebabkan ibu takut
1. Mobilisasi
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca
persalinan. Kemudian boleh miring-miring ke kanan dan kiri untuk mencegah terjadinya
thrombosis dan tromboemboli. Pada hari ke-2 diperbolehkan duduk, hari ke-3 jalan-jalan
2. Diet
Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori, sebaiknya makan-makanan yang
3. Miksi
Hendaknya kencing dilakukan sendiri secepatnya. Bila kandung kemih penuh dan sulit
4. Defekasi
Bila terjadi obstipasi dan timbul koprostase hingga skibala tertimbun di rectum, mungkin
terjadi febris. Lakukan klisma atau berikan laksan peroral ataupun perektal. Dengan
melakukan mobilasasi sedini mungkin tidak jarang kesulitan defekasi dapat diatasi.
Dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu lemas, tidak keras dan kering sebagai
Jika putting rata. Sejak hamil ibu dapat menarik-narik puting susu. Ibu harus tetap
yang tidak benar dan infeksi monilia. Penatalaksanaan dengan tehnik menyusui yang
benar, putting harus kering saat menyusui, putting diberi lanolin, monilia diterapi dan
menyusui pada payudara yang tidak lecet. Bila lecetnya luas menyusui di tunda 24-48
Payudara bengkak. Payudara bengkak disebabkan pengeluaran ASI yang tidak lancar
karena bayi tidak cukup sering menyusui atau terlalu cepat disapih. Penatalaksanaanya
dengan menyusui lebih sering, kompres hangat. Susu dikeluarkan dengan pompa dan
pemberian analgesic.
Mastitis. Payudara tampak edema, kemerahan dan nyeri yang biasanya terjadi beberapa
Abses payudara. Pada payudara dengan abses ASI dipompa, abses di insisi, diberikan
Bayi yang tidak suka menyusui. Keadaan ini dapat disebabkan pancaran ASI yang
terlalu kuat sehingga mulut bayi terlalu penuh, bingung putting pada bayi yang
menyusui diselang seling dengan susu botol, putting rata dan terlalu kecil atau bayi
mengantuk. Pancaran ASI yang terlalu kuat diatasi dengan menyusui lebih sering,
memijat payudara sebelum menyusui, serta menyusui dengan terlentang dengan bayi
ditaruh diatas payudara. Pada bayi dengan bingung putting, hindari dengan pemakaian
dot botol dan gunakan sendok atau pipet untuk memberikan pengganti ASI. Pada bayi
mengantuk yang sudah waktunya diberikan ASI, usahakan agar bayi terbangun.
Dianjurkan sekali supaya ibu menyusukan bayinya karena sangat baik untuk kesehatan
bayinya.
6. Laktasi
Disamping ASI merupakan makanan utama bayi yang tidak ada bandingannya, Menyusui bayi
sangat baik untuk menjelmakan rasa kasih sayang antara ibu dan anak.
Setelah partus, pengaruh menekan dari estrogen dan progesterone terhadap hipofisis hilang.
Timbul pengaruh lactogen hormone (prolaktin) kembali dan pengaruh oksitosin mengakibatkan
miopitelium kelenjar susu berkontraksi, sehingga terjadi pengeluaran air susu. Umumnya
Pada hari pertama, air susu mengandung kolostrum yang merupakan cairan kuning lebih kental
7. Perasaan mulas sesudah partus akibat kontraksi uterus kadang sangat menggangu selama 2-3
hari pasca persalinan dan biasanya lebih sering pada multipara dibanding primipara. Perasaan
mulas lebih terasa saat menyusui, dapat pula timbul bila masih ada sisa selaput ketuban, sisa
plasenta atau gumpalan darah dalam kavum uteri. Pasien dapat diberikan analgesic atau sedative.
Ibu terlentang lalu kedua kaki ditekuk, kedua tangan diatruh di atas dan menekan perut.
Dengan posisi yang sama, angkat bokong lalu taruh kembali.
Kedua kaki diluruskan dan disilangkan, lalu kencangkan otot seperti menahan miksi dan
defekasi.
Duduklah pada kursi, perlahan bunbgkukkan badan sambil tangan berusaha menyentuh
tumit.
Ibu diharapkan kembali memeriksakan diri pada 6 minggu pasca persalinan. Pemeriksaan
dilakukan untuk melihat keadaan umum, keadaan payudara dan putingnya, dinding perut
apakah ada hernia, keadaan perineum, kandung kemih dan adanya flour albus.Kelainan
yang dapat ditemukan selama nifas ialah infeksi nifas, perdarahan pasca persalinan dan
eklamsia puerpurale.